pertemuan 3 proses penerimaan dan pengelolaan informasi ... · dimengerti otak melalui proses...

13
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1 Copyright © September 2019 PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi dalam diri Individu Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan bagaimana proses penerimaan pegolahan informasi dalam diri individu. Sumber: Armando, Nina M. 2014. Psikologi Komunikasi. Universitas Terbuka: Jakarta. Sensasi Sensasi merupakan tahap awal penerimaan pesan. Sensasi berasal dari kata sense yang artinya alat indra, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Melalui alat indralah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Jadi, Sensasi adalah proses menangkap stimuli melalui alat indra. Manusia mengenali lima alat indra, yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa. Namun dunia psikologi juga mengenal indra kinestesis dan vestibular. Kinestetis adalah indra yang memberikan informasi tentang posisi tubuh dan anggota badan. Misalnya mengarahkan kita bergerak ke kiri untuk mengambil benda yang berada di kiri. Vestibular adalah indra keseimbangan. Indra ini menolong menjaga keseimbangan, misalnya saat seseorang naik sepeda, naik eskalator. Alat indra ini terletak di bagian dalam telinga. Proses sensasi terjadi saat alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls syaraf yang dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional mencakup segala hal atau situasi yang berada di luar, seperti keras lembutnya suara, tajam dan halusnya bebauan, atau terang dan buramnya cahaya. Faktor personal adalah hal-hal yang dimiliki oleh seseorang, seperti kapasitas alat indra, pengalaman, dan lingkungan budaya. Hal-hal tersebut akan membedakan penerimaan sensasi antara seseorang dengan orang lainnya. Contohnya: Suara kran bocor di malam hari dapat membangunkan Ibu Amir, tetapi Pak Amir yang tidur bersebelahan dengannya tetap tidur nyenyak dan sama sekali tak dapat menangkap suara itu. Dua saudara kembar Ani dan Ina. Ani dapat meminum jamu namun Ina memuntahkan jamunya, karena menurut Ina jamu itu pahit sekali.

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1 Copyright © September 2019

PERTEMUAN 3

Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi dalam diri

Individu

Kompetensi Dasar:

Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan bagaimana proses penerimaan pegolahan

informasi dalam diri individu.

Sumber:

Armando, Nina M. 2014. Psikologi Komunikasi. Universitas Terbuka: Jakarta.

Sensasi

Sensasi merupakan tahap awal penerimaan pesan. Sensasi berasal dari kata sense yang

artinya alat indra, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Melalui alat

indralah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi

dengan dunianya.

Jadi, Sensasi adalah proses menangkap stimuli melalui alat indra.

Manusia mengenali lima alat indra, yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman,

dan perasa.

Namun dunia psikologi juga mengenal indra kinestesis dan vestibular.

Kinestetis adalah indra yang memberikan informasi tentang posisi tubuh dan anggota badan.

Misalnya mengarahkan kita bergerak ke kiri untuk mengambil benda yang berada di kiri.

Vestibular adalah indra keseimbangan. Indra ini menolong menjaga keseimbangan,

misalnya saat seseorang naik sepeda, naik eskalator. Alat indra ini terletak di bagian dalam

telinga.

Proses sensasi terjadi saat alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls syaraf yang

dimengerti otak melalui proses transduksi.

Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal.

Faktor situasional mencakup segala hal atau situasi yang berada di luar, seperti keras

lembutnya suara, tajam dan halusnya bebauan, atau terang dan buramnya cahaya.

Faktor personal adalah hal-hal yang dimiliki oleh seseorang, seperti kapasitas alat indra,

pengalaman, dan lingkungan budaya.

Hal-hal tersebut akan membedakan penerimaan sensasi antara seseorang dengan orang

lainnya.

Contohnya:

Suara kran bocor di malam hari dapat membangunkan Ibu Amir, tetapi Pak Amir yang tidur

bersebelahan dengannya tetap tidur nyenyak dan sama sekali tak dapat menangkap suara

itu.

Dua saudara kembar Ani dan Ina. Ani dapat meminum jamu namun Ina memuntahkan

jamunya, karena menurut Ina jamu itu pahit sekali.

Page 2: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2 Copyright © September 2019

Persepsi

Persepsi adalah cara manusia menginterpretasikan atau mengerti pesan yang telah diproses

oleh sistem indrawi.

Contohnya:

Ketika seseorang mencium wewangian melati, ini berarti anda mengalami sensasi. Anda

menyadari wewangian tersebut sama dengan parfum Jasmine yang biasa digunakan orang

yang anda sayangi. Kesadaran dan interpretasi Anda atas wewangian bunga itulah yang

disebut persepsi.

Dengan melakukan persepsi, manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah

sensasi menjadi informasi. Jika sensasi adalah proses kerja indra kita maka persepsi adalah

cara kita memproses data indrawi tadi menjadi informasi agar dapat diartikan.

Gambar 1. Proses Persepsi

Keterangan gambar:

Objek atau peristiwa di dunia nyata mula-mula diterima oleh panca indra berupa energi atau

informasi yang disebut stimulus. Stimulus ini kemudian akan diubah oleh alat indra menjadi

sinyal yang dimengerti oleh otak. Otak akan mengolahnya dengan membandingkannya

dengan peristiwa-peristiwa yang relevan tersimpan di otak sehingga menjadi pengalaman

persepsi.

Informasi

Wajah Wanita, Bunga, Kupu-kupu

Persepsi

Objek/fenomena di dunia nyata

Page 3: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3 Copyright © September 2019

Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi

Stimuli yang berasal dari objek yang sama akan diberi makna berbeda oleh masing-masing

individu. Terjadi apa yang disebut dengan persepsi selektif (selective perception). Perhatikan

gambar-gambar berikut ini:

Gambar 2. Selective Perception 1

Dan perhatikan gambar berikut:

Gambar 3. Selective Perception 2

Berapa jumlah kaki gajah pada gambar diatas?

Page 4: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4 Copyright © September 2019

Proses persepsi juga digunakan dalam membuat kreatif iklan

Page 5: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |5 Copyright © September 2019

Gambar 4. Iklan yang menggunakan Selective Perception

Setelah memperhatikan gambar-gambar tadi, pastinya anda memiliki persepsi yang berbeda-

beda. Mengapa hal ini terjadi? Karena proses persepsi dipengaruhi oleh faktor Personal dan

faktor Struktural.

1. Faktor Personal

Persepsi tidak hanya ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi juga ditentukan oleh

karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli tersebut.

Krech dan Crutchfield merumuskan dalil “Persepsi bersifat selektif secara fungsional”,

artinya objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi individu biasanya merupakan

objek-objek yang memenuhi tujuan individu tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh:

a) Kebutuhan

b) Suasana mental

c) Suasana emosional

d) Latar belakang budaya, dan

e) Frame of reference (kerangka rujukan).

Page 6: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6 Copyright © September 2019

2. Faktor Struktural

Persepsi juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek

syaraf yang ditimbulkan pada sistem syaraf individu. Apabila mempersepsi sesuatu, menurut

aliran Gestalt, kita memersepsinya sebagai suatu keseluruhan.

Berbagai cara menyusun stimuli dikenal dengan Hukum Gestalt (yang dikemukakan oleh

sekelompok psikologi aliran Gestalt). Gestalt, artinya keseluruhan atau konfigurasi. Ide

dasarnya adalah bahwa stimuli dikelompokkan menjadi pola yang paling sederhana yang

memiliki arti. Tiga prinsip utamanya adalah:

a. Prinsip Kedekatan (Proksimitas)

Stimuli yang saling berdekatan cenderung terlihat sebagai kelompok. Lihatnya gambar

berikut. Garis-garis yang jaraknya sama tidak dapat dipisahkan menjadi kelompok-kelompok

sehingga masing-masing tetap terlihat sebagai elemen. Akan tetapi, apabila jarak antara garis-

garis tidak sama, garis-garis tidak sama, garis-garis tersebut tampak sebagai kelompok-

kelompok garis.

Gambar 5. Contoh Prinsip Kedekatan

b. Prinsip Kesamaan (Similaritas)

Stimuli yang serupa tampak merupakan kelompok. Lihatlah gambar di bawah ini. Silang-

silang membentuk satu pengelompokkan dan lingkaran-lingkaran membentuk

pengelompokkan yang lain. Prinsip ini tidak hanya berlaku terhadap kesamaan bentuk, tetapi

juga kesamaan warna, permukaan dan kerumitan.

Gambar 6. Contoh Prinsip Kesamaan

Page 7: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7 Copyright © September 2019

c. Prinsip Kelengkapan (Closure)

Manusia cenderung melengkapi bagian yang kosong dan melihat gambaran yang lengkap

terutama apabila yang kosong itu adalah bagian kecil. Ini jelas terutama apabila objek yang

kita kenal. Titik-titik dan garis-garis, misalnya dapat menggantikan garis utuh. Lihatlah

gambar berikut, kita tahu bahwa garis putus-putus itu membentuk segitiga dan bujur sangkar.

Gambar 7. Contoh Prinsip Kelengkapan

Berdasarkan prinsip Gestalt ini, dalam memaknai suatu pesan, manusia harus memandangnya

dalam hubungan kesatuan/keseluruhan, bukan memahami bagian-bagiannya saja secara

terpisah. Demikian pula jika kita berusaha memahami seseorang, kita seharusnya melihat

orang itu dalam konteksnya, misalnya keadaan keluarga, lingkungan, permasalahan yang

dihadapi, dan prinsip hidup.

Perhatian

Proses persepsi sangat dipengaruhi oleh perhatian (attention). Perhatian adalah proses mental

ketika stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah (state of

focused mental activity). Suara musik yang ditangkap telinga, mendapat perhatian yang lebih

apabila anda memusatkan diri hanya pada salah satu indra (dalam hal ini pendengaran), dan

mengabaikan masukan melalui indra-indra lainnya.

Berbagai stimuli yang ada di sekeliling kita saling bersaing untuk mendapat perhatian. Kita

memilih stimuli dan pesan mana yang ingin kita lihat atau dengar. Ini menunjukkan adanya

perhatian yang selektif (selective attention) terhadap berbagai stimuli tersebut. Ada dua faktor

yang mempengaruhi perhatian, yaitu:

1) Faktor Situasional

2) Faktor Internal

1) Faktor Situasional

Hal-hal yang termasuk dalam faktor situasional dalam proses persepsi yang mempengaruhi

perhatian adalah Gerakan, Kontras, Intensitas Stimuli, Novelty, dan Perulangan.

a) Gerakan

Stimuli yang bergerak akan lebih menarik perhatian dibanding yang lainnya. Tampilan

visual yang menyajikan benda-benda bergerak dapat lebih menarik perhatian kita

daripada tampilan yang statis. Misalnya di tengah jalan raya mata kita akan lebih tertarik

Page 8: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8 Copyright © September 2019

untuk melihat neonsign yang bergerak daripada papan iklan iklan yang statis. Lampu sein

mobil dibuat berkedip-kedip agar menarik perhatian.

b) Kontras

Manusia akan memberi perhatian pada stimuli yang lebih menonjol dibanding stimuli-

stimuli lainnya. Seseorang yang memakai pakaian merah di tengah kerumunan orang

yang berbaju putih cenderung lebih terlihat dan menjadi perhatian.

c) Intensitas Stimuli

Ketika kita akan menoleh lebih dulu pada billboard yang paling besar di antara jajaran

billboard di pinggir jalan. Pada saat kita sedang menonton TV, tiba-tiba terdengar suara

ledakan yang keras (bom), kita akan lari keluar mencari arah suara tersebut.

d) Novelty

Hal-hal baru, yang berbeda, yang luar biasa, akan lebih dapat menarik perhatian. Buku

yang baru diterbitkan atau film baru yang memuat efek visual yang berbeda dari film-film

lainnya, bisa menyedot perhatian orang atau para penggemar.

e) Perulangan

Sesuatu yang berulang dapat lebih menarik perhatian. Iklan yang disajikan berkali-kali di

TV akan lebih menarik perhatian. Lagu yang sering diputar di radio dan ditayangkan di

TV akan lebih menarik perhatian (dan juga dapat membuat orang mengingatnya).

2) Faktor Internal

Hal-hal yang termasuk dalam faktor internal dalam proses persepsi yang mempengaruhi

perhatian adalah faktor-faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.

a) Faktor-faktor Biologis

Hal-hal yang sifatnya biologis, misalnya keadaan lapar, haus, akan mempengaruhi

perhatian manusia. Orang lapar akan menaruh perhatian yang lebih pada makanan,

dibanding orang yang kenyang. Itulah sebabnya ada ahli yang menyarankan agar jika

berbelanja di supermarket seseorang seharusnya sudah makan terlebih dahulu. Jika dalam

keadaan lapar ia berbelanja, ia bisa memborong banyak makanan, padahal tidak

diperlukan. Penyebabnya adalah kondisi biologisnya yang lapar menyebabkan ia menjadi

tertarik pada makanan.

b) Faktor Sosiopsikologis

Motif sosiogenis, kebiasaan, sikap dan kemauan, mempengaruhi apa yang kita perhatikan.

Orang yang sedang merencanakan membeli rumah akan memberi perhatian pada iklan

penjualan rumah di surat kabar.

Page 9: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |9 Copyright © September 2019

Memory dan Berfikir

A. Memori

Manusia mampu menyimpan ataupun mengingat informasi dari berbagai peristiwa yang

dialaminya. Dan manusia mampu memanggilnya kembali jika diperlukan. Kemampuan untuk

merekam, menyimpan, atau memanggil kembali informasi disebut sebagai Memori.

Manusia memiliki kemampuan recall, suatu kemampuan unik yang hanya dimiliki manusia

diantara makhluk hidup lainnya. Recall adalah kemampuan memanggil atau mengeluarkan

kembali informasi dari memori.

Memori menurut Schlessinger dan Groves (1976) adalah sistem yang sangat berstruktur, yang

menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan

pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.

Memori memegang peranan penting dalam proses persepsi (dengan menyediakan kerangka

rujukan) dan berfikir.

Pancaindra manusia akan merekam stimulus baik secara sadar maupun tidak sadar. Secara

singkat, memori adalah proses yang mencakup tiga tahap, yaitu:

1) Perekaman (encoding)

Pencatatan informasi melalui indra penerimaan dan sistem syaraf internal. Pencatatan

informasi dapat dikategorikan menjadi tiga hal utama, yaitu:

a) Visual Code

Visual code ditentukan berdasarkan apa yang dilihat (physical appearance). Visual code

bersifat lemah dan mudah hilang.

b) Auditory Code

Auditory code ditentukan berdasarkan apa yang didengar (rhyme). Auditory code bersifat

cenderung lemah dan mudah hilang, namun paling banyak digunakan saat berinteraksi.

c) Semantic Code

Semantic code ditentukan berdasarkan makna dari ucapan, bersifat kuat dan tidak mudah

hilang.

2) Penyimpanan (storage)

Menentukan berapa lama informasi berada, dalam bentuk apa dan dimana. Terdapat tiga (3)

jenis bentuk penyimpanan (storage) informasi dalam memori, yaitu:

a) Sensory Storage

Tempat menyimpan sementara kesan dari hasil penginderaan untuk menunggu

pemrosesan selanjutnya. Sensory storage bersifat sementara sehingga biasanya memiliki

kapasitas besar namun sangat mudah hilang. Iconic memory merupakan hasil penglihatan,

echoic memory merupakan hasil pendengaran.

b) Short Term Memory

Page 10: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10 Copyright © September 2019

Memori jangka pendek. Informasi yang disimpan sesaat dan kemudian tidak dapat

dipanggil kembali. Hal ini disebut lupa. Kapasitas penyimpanan STM 2 hingga 7 item

kata dengan durasi kurang dari 30 detik.

c) Long Term Memory

Informasi yang diingat dalam waktu yang relatif panjang/lama. Memori jangka panjang

bisa terjadi karena suatu informasi sering digunakan. Dengan demikian, penggunaan

memori jangka pendek yang berulang-ulang akan menyebabkan memori jangka panjang.

Kapasitas penyimpanan LTM tidak terbatas, informasi yang disimpan cenderung

permanen, dan potensial digunakan sewaktu-waktu.

3) Pemanggilan kembali/mengingat kembali (retrieval)

Proses menggunakan informasi yang disimpan di dalam memori. Ada dua proses

pemanggilan memori kembali, yaitu:

a) Recognition

Memanggil informasi kembali dengan menggunakan petunjuk atau objek yang berkaitan

dengan informasi memori.

b) Recall

Memanggil informasi kembali tanpa menggunakan petunjuk atau objek.

Mekanisme Kerja Memory

Mekanisme kerja memori dapat dijelaskan melalui tiga teori berikut, yaitu:

1) Teori Aus (Disuse Theory)

Teori yang menyatakan bawah memori hilang atau memudar karena waktu, seperti otot,

memori manusia akan kuat apabila dilatih terus menerus.

2) Teori Interferensi

Teori yang menyatakan rekaman memori yang baru akan menghapus atau mengaburkan

memori yang tersimpan sebelumnya.

3) Teori Pengolahan Informasi

Teori tentang informasi yang mula-mula disimpan di sensory storage lalu ke short term

memory, lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke long term memory.

Dari bentuk informasi yang disimpan dapat dibedakan menjadi dua jenis memori, yaitu:

1) Memori Semantik (Semantic Memory)

Pengetahuan umum manusia tentang orang, tempat, dan hal-hal lain di dunia.

2) Memori Episodik (Episodic Memory)

Informasi yang bersifat personal atau informasi yang diingat orang berdasarkan tempat

atau waktu yang khusus. Memori ini juga termasuk autobiographical memories, yakni

semua ingatan tentang diri sendiri.

Page 11: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |11 Copyright © September 2019

Memori semantik dan episodik saling berkaitan. Pengetahuan semantik berasal dari

memori episodik, sementara memori episodik diatur berdasarkan kategori-kategori

semantik.

Selective Processes

Dalam komunikasi manusia selalu melakukan proses seleksi (Selective Processes). Ada tiga

macam proses seleksi, yaitu:

1) Selective Attention

Perhatian selektif (Selective Attention) kadang disebut juga Selective Exposure. Perhatian

selektif secara sederhana dapat diartikan bahwa manusia memberi perhatian pada hal-hal

yang menonjol bagi kita. Secara sadar atau tidak sadar, kita menyeleksi objek atau peristiwa

dengan memberi fokus pda objek atau peristiwa tertentu dan mengabaikan yang lainnya.

Kita lebih perhatian pada orang berbaju merah di tengah-tengah kumpulan orang berbaju

putih, kita akan lebih perhatian pada mobil sport terbaru dibandingkan mobil-mobil lainnya.

Kita akan lebih perhatian pada iklan display berwarna dari pada iklan baris.

2) Selective Perception

Proses seleksi juga terjadi ketika memersepsikan sesuatu yang disebut Selective Perception.

Susah sekali memisahkan atau membedakan selection Attention dengan selection perception.

Sebenarnya antara keduanya terjadi tumpang tindih. Selection attention adalah bagian dari

Selection Perception.

3) Selective Memory

Selective memory disebut juga sebagai selective retention. Selective memory terjadi jika kita

sadar maupun tidak sadar hanya mengingat hal-hal tertentu dan melupakan yang lainnya.

Pada saat tertentu, kita hanya akan mengingat informasi A, namun pada waktu lainnya kita

akan mengingat informasi B dan melupakan informasi A.

B. BERFIKIR

Berfikir merupakan proses representasional atau simbolik. Berfikir menunjukkan berbagai

kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan

peristiwa.

Berfikir diperlukan untuk memahami realitas dalam rangka pembuatan keputusan (decision

making), memecahkan persoalan (problem solving) dan menghasilkan hal yang baru

(creativity).

Secara garis besar ada dua macam berfikir, yaitu:

1) Berfikir Autistik

Berfikir autistik lebih tepatnya disebut melamun, berfantasi, mengkhayal. Dengan

berfikir demikian, orang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai

gambar-gambar fantastis.

2) Berfikir Realistik

Berfikir realistik disebut juga nalar (reasoning), yakni berfikir dalam rangka

menyesuaikan diri dengan dunia yata.

Page 12: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |12 Copyright © September 2019

Berfikir realistik dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu:

a) Berfikir deduktif

Mengambil kesimpulan dari hal-hal yang umum kepada hal-hal yang khusus. Misalnya:

semua makhluk hidup perlu makan. Manusia adalah makhluk hidup. Jadi manusia perlu

makan.

b) Berfikir induktif

Berfikir induktif merupakan kebalikan dari berfikir deduktif: dimulai dari hal-hal yang

khusus dan kemudian mengambil kesimpulan umum. Pada saat berfikir induktif manusia

melakukan generalisasi.

c) Berfikir evaluatif

Berfikir evaluatif adalah berfikir kritis. Menilai baik buruknya, tepat atau tidak tepatnya

suatu gagasan. Dalam berfikir evaluatif, kita tidak menambah atau mengurangi gagasan.

Kita menilainya menurut kriteria tertentu.

Fungsi Berfikir

Tiga fungsi berfikir dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Membuat Keputusan (Decision Making)

Manusia selalu melakukan tindakan pembuatan keputusan (Decision Making). Asumsi

yang mendasari proses Decision Making adalah (a) keputusan merupakan hasil berfikir,

(b) keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif, dan (c) keputusan selalu

melibatkan tindakan nyata walaupun pelaksanaannya bisa ditunda atau dilupakan.

Keputusan dibuat dalam tahapan-tahapan sebagai berikut, yaitu:

(1) Deskripsi,

(2) Klasifikasi,

(3) Evaluasi, Dan

(4) Tindakan.

Pada tahap paling awal, kita menggunakan informasi untuk mendeskripsikan sesuatu;

menentukan bentuk, karakteristik atau penampilan objek, situasi atau orang. Berdasarkan

deskripsi tersebut kita akan melakukan klasifikasi.

Pada tahap ini, kita membandingkan pengamatan baru kita tentang sesuatu dengan

informasi yang tersimpan dari pengalaman sebelumnya untuk melihat di mana suatu

objek, orang atau peristiwa cocok.

Setelah kita mengklasifikasi, kita akan mengadakan evaluasi. Pada tahap ini kita akan

mengidentifikasi beberapa hubungan yang kemudian menentukan apa tindakan atau

reaksi yang tepat. Setelah itu kita akan memasuki tahap keempat. Berdasarkan deskripsi,

klasifikasi, dan evaluasi, kita melakukan tindakan baik verbal maupun nonverbal. Setelah

Page 13: PERTEMUAN 3 Proses Penerimaan dan Pengelolaan Informasi ... · dimengerti otak melalui proses transduksi. Sensasi dipengaruhi oleh faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |13 Copyright © September 2019

melakukan tindakan kita akan menunggu umpan balik sebagai akibat tindakan yang kita

lakukan.

2) Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Masalah timbul jika aktivitas mencapai tujuan terhambat, ketika suatu kebutuhan tidak

terpenuhi atau ketika pertanyaan tidak terjawab. Ketika menemukan masalah, manusia

akan berusaha mencari pemecahan atau berusaha mengatasinya. Inilah salah satu fungsi

berfikir yang disebut problem solving (proses pemecahan masalah).

3) Berfikir kreatif (Creative Thinking)

Berfikir kreatif harus memenuhi tiga syarat, yaitu:

a) Kreatifitas melibatkan respons atau gagasan yang baru atau yang secara statistik

sangat jarang terjadi.

b) Harus dapat memecahkan persoalan secara realistis.

Merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai, dan

mengembangkannya sebaik mungkin.