pertemuan 02 perbedaan antara sistem diskrit dan sistem kontinu
DESCRIPTION
Pertemuan 02 Perbedaan Antara Sistem Diskrit Dan Sistem KontinuTRANSCRIPT
PERTEMUAN 02
PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT
DAN SISTEM KONTINU
2.1 SISTEM WAKTU DISKRET
Sebuah sistem waktu-diskret, secara abstrak, adalah suatu hubungan antara barisan
masukan dan barisan keluaran. Sebuah sistem waktu-diskret mencirikan bagaimana
suatu barisan masukan {u(k)} ditransformasikan ke dalam suatu barisan keluaran {y(k)}.
Jenis sistem ini menjadi semakin penting dikarenakan kemajuan-kemajuan dalam
teknologi untuk memproduksikan rangkaian-rangkaian mikro digital (digital microcircuits).
Kecepatan pengolahannya yang semakin tinggi dan harganya yang cukup rendah telah
membuat jenis sistem ini bersaing dengan rangkaian-rangkaian op-amp dan RLC yang
lebih tradisional. Desain dan analisis dari sistem-sistem diskret akan terus bertumbuh
dan melengkapi rangkaian-rangkaian (analog) waktu-kontinu. Pada umumnya, sistem-
sistem waktu-diskret digunakan untuk memroses sinyal-sinyal yang muncul sebagai
sinyal-sinyal waktu-kontinu. Jadi, ada suatu proses pencuplikan (sampling) yang
mentransformasikan suatu sinyal waktu:kontinu u(t) ke dalam suatu himpunan cuplikan-
cuplikan berspasi (jarak antara) sama {u(kT)} yang kemudian diproses oleh sistem
waktu-diskret.
Salah satu contoh dari penerapan sistem-sistem diskret adalah dalam bidang
sistem audio digital piringan kompak (compact-disk audio digital). Dengan sistem ini,
bahan audio bukannya direkam sebagai suatu sinyal analog melainkan dicuplik dengan
suatu pengubah analog-ke-digital (analog-to-digital converter = ADC) dan direkam dalam
bentuk digital, sama halnya dengan data-data digital lainnya. Selama pemutaran kembali,
informasi ini diubah kembali ke bentuk analog dengan sebuah pengubah digital-keanalog
yang menghasilkan kembali suatu bentuk-gelombang (waveform) yang melewati
cuplikan-cuplikan dari bentuk-gelombang semula. Bentuk-gelombang analog yang
dihasilkan ini kemudian dilewatkan melalui sebuah sistem penguat/pengeras suara
konvensional. Keuntungan dari pendekatan baru ini terhadap perekaman dan pemutaran
kembali musik cukup banyak. Jangkauan dinamiknya (dynamic range) dinaikkan dari
kurang daripada 70 db ke lebih daripada 90 db. Dengan menggunakan sebuah sandi
pembetulan-kesalahan (error-correction code), informasi digital dapat diproduksi kembali
tanpa kesalahan mendasar yang disebabkan oleh hal-hal seperti berbagai goresan dan
sidik-jari pada piringan kompak. Karena informasi digital, pada hakekatnya, bebas dari
kata-ke-kata, maka pemisahan stereo antara saluran-saluran (channels) menjadi lebih
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
1
daripada 90 db dibandingkan dengan pemisahan stereo analog yang hanya 25 hingga 30
db. Dengan majunya teknologi pembuatan rangkaian-mikro digital, maka jenis-jenis
sistem audio ini pasti akan menggantikan sistem analog yang lebih tradisional. Dan
contoh penggantian sistem-sistem analog atau kontinu dengan digital ini akan terus
berlangsung dalam penerapan begitu teknologi mempermurah harganya dan
memperbesar kerapatan berbagai rangkaian-mikro pada sebuah chip (serpihan).
Disini akan digunakan notasi {u(kT)} atau u untuk menunjukkan keseluruhan
barisan. Sebagairnana dibahas di depan, nilai-nilai barisan ditunjukkan oleh notasi-notasi
u(k), uk dan u(kT) di mana k adalah sebarang bilangan bulat. Barisan dapat didefinisikan
dalam dua cara:
a. Merincikan suatu aturan untuk menghitung nilai ke-k dari barisan. Sebagai contoh:
f = {1,1/2, ¼, …. (1/2)k, …)
adalah setara dengan perincian:
b. Mendartarkan nilai-nilai barisan secara ekplisit. Sebagai contoh:
F = {…, 0, 0, 1, 5, -3, 2.5, 0, 0, ...)
↑
Tanda-panah digunakan untuk menunjukkan suku k = 0. Disini akan digunakan
perjanjian bahwa jika tanda-panahnya diabaikan, maka suku pertama adalah suku k =
0 dan semua nilai barisan adalah nol untuk k < 0.
Sekarang dapat didefinisikan jumlah dari dua barisan {ak} + {bk} sebagai barisan
{ck}, di mana ck = ak + bk. Hasilkali dari dua barisan {ak}{bk} adalah barisan {ck} dengan
nilai-nilai = akbk. Hasilkali dari sebuah tetapan α dan sebuah barisan {ak} adalah barisan
{ck} dengan nilai-nilai ck = αak.
Sebuah sistem waktu-diskret dapat dilukiskan dalam berbagai cara. Elemen-
elemen pokok dalam suatu sistem waktu-diskret adalah penjumlah (adders) (yang
menjumlah dua bilangan bersama), pengali (multipliers) (yang mengalikan dua bilangan
bersama), dan elemen-elemen unit-tunda (unit-delay) (yang menyimpan bilangan-
bilangan). Meskipun tidaklah perlu untuk memahami implementasi (implementation) atau
pelaksanaan fisis dari sistem-sistem waktu-diskret, namun kadang-kadang pemahaman
sifat-sifat matematisnya juga diperlukan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
2
Cara lain untuk mengimplementasikan suatu sistem waktu-diskret adalah dengan
menuliskan perangkat lunak. (software), yakni, sebuah program, bagi sebuah komputer
serba guna. Dalam kasus ini, untuk barisan masukan u dan nilai-nilai yang disimpan
dalam unit-unit tunda yang diketahui seseorang dapat menghitung tiap-tiap keluaran bagi
tiap-tiap masukan baru, dalam barisan, seperti diperlihatkan pada gambar 2.1b.
Metode ketiga untuk melukiskan sebuah rangkaian waktu-diskret adalah dengan
menggunakan suatu deskripsi matematis. Dalam kasus ini, deskripsi yang tepat adalah
suatu persamaan beda linear atau pengulangan (difference or recursion equation) dengan
koefisien-koefisien tetap. Karena keluaran dari sistem adalah pada keluaran dari
penjumlah atau akumulator (accumulator), maka penulisan persamaan ini mudah
dilakukan. Hasilnya adalah suatu persamaan beda yang mengaitkan keluaran kini y(k)
dengan masukan u(k)dan nilai-nilai keluaran yang lalu y(k-1) dan y(k-2) sebagai berikut:
Memori atau ingatan (memory) dari sebuah sistem waktu-diskret terkandung
dalam elemen-elemen unit-tunda. Dalam contoh ini, memori-memori menyimpan kedua
nilai yang lalu dari barisan keluaran y(k-1) dan y(k-2). Memori dari sistem kadang-kadang
disebut keadaan sistem (state of the system) karena ia berguna untuk meringkaskan
semua pengalaman (history) sistem yang lalu. Perlu dicatat bahwa pengulangan dari
suatu persamaan beda sebenarnya adalah suatu jumlah tak berhingga persamaan-
persamaan, satu untuk tiap-tiap nilai k. Bila diberikan suatu syarat awal dalam mana
y(ko-1) dan y(ko-2) merupakan nilai-nilai yang diketahui, maka seseorang dapat
menggunakan persamaan pengulangan ini untuk mencari barisan keluaran dengan
"simulasi" (simulation) untuk k ko dan u(k), k ko yang diketahui. Bentuk perhitungan ini
pada dasarnya sama seperti perwujudan perangkat-lunak dari sistem yang diberikan pada
gambar 2.1b. Dan seringkali disebut suatu simulasi dari sistem waktu-diskret.
Beberapa contoh lain dari sistem waktu diskret diberikan sebagai berikut.
Contoh 2.2: Tentukan model persamaan beda bagi rangkaian waktu-diskret yang
diperlihatkan pada gambar 2.2. Elemen unit tunda merupakan elemen ingatan yang
menahan masukan yang lalu selama satu siklus pewaktu. Jadi keluaran unit tunda yang
pertama adalah yk-1. Dengan cara yang sama, keluaran unit tunda kedua adalah yk-2.
Dengan menyamakan keluaran penjumlah yk dengan panah yang masuk, diperoleh:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
3
sebagai model persamaan beda bagi rangkaian tersebut. Perhatikan bagaimana cepatnya
seseorang dapat menuliskan persamaan untuk sistem semacani ini.
Gambar 2.2 Diagram blok untuk sistem waktu diskret dari contoh 2.2.
Contoh 2.3: Setiap satu siklus pada suatu proses kimia, uk liter bahan kimia A dan 100 - uk
liter bahan kimia B ditambahkan pada 900 liter campuran dalam suatu bejana besar di
mana 0 uk 100, k = 1, 2, 3, . . Isi bejana tersebut diaduk dengan sempurna dan 100
liter campuran dikeluarkan. Ambil yk sebagai konsentrasi fraksional bahan kimia A dalam
campuran yang dikeluarkan, yakni 1000yk merupakan jumlah bahan kimia A dalam
bejana. Untuk memperoleh hubungan pengulangan atau rekursi (recursion) bagi yk,
jumlah total bahan kimia A pada siklus k disamakan dengan jumlah bahan kimia A pada
siklus k-1 ditambah dengan sebarang masukan. Jadi:
atau
(2.1)
Persamaan (2.1) menyatakan bahwa jumlah bahan kimia A pada siklus k adalah
jumlah pada siklus k - 1 ditambah jumlah yang ditambahkan pada siklus k.
Contoh 2.4: Pertumbuhan geometris merupakan suatu model yang digunakan pada
banyak bidang. Andaikan suatu populasi tertentu mempunyai Nt individu pada akhir tahun
t dengan t = 0, 1, 2,…... Populasi diketahui meningkat dengan laju relatif 2% per tahun.
Yaitu, kenaikan populasi setiap tahun sebanding dengan populasi pada awal tahun.
Tetapan perbandingan di sini adalah 0,02. Jadi, karena kenaikan populasi adalah Nt+1-Nt,
maka akan dipunyai persamaan beda:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
4
(2.2)
atau
dengan No merupakan populasi awal. Perhatikan bahwa dalam contoh ini masukan
adalah nol. Keluaran bertambah karena syarat awal (populasi) N0 tidak nol.
Contoh 2.5: Teori informasi adalah bidang yang berkaitan dengan bagaimana
mengirimkan sinyal (informasi) secara efisien. Medium lewat mana sinyal dikirim disebut
kanal (channel). Setiap kanal fisis memiliki batasan teoritis (karena bising dan lebar pita)
dalam jumlah informasi persatuan waktu yang dapat dikirim lewat kanal tanpa kesalahan.
Ini disebut kapasitas kanal C. Satuannya adalah bit per detik dan secara formal
didefinisikan sebagai:
(2.3)
Pada (2.3), Nt adalah jumlah pesan yang dapat dikirimkan selama selang t. Jadi,
untuk kanal tertentu, jika jumlah "pesan" per satuan waktu yang dapat dikirimkan
meningkat maka kapasitasnya meningkat.
Andaikan dipunyai sistem komunikasi yang hanya menggunakan dua simbol.
Katakanlah S1 dan S2, misalnya titik dan garis. Pesan dibuat dari kombinasi simbol Si dan
S2. Andaikan bahwa S1 berakhir ti detik dan untuk S2 adalah t2 detik. Ambil Nt sebagai
jumlah pesan dengan selang t. Berapakah kapasitas kanal ini?
Dalam rangka menghitung kapasitas, Nt harus dihitung. Nt dapat dihitung dengan
mengembangkan suatu pengulangan bagi Nt. Berapa banyakkah pesan yang ada dalam
selang t detik? Jumlah total dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni yang berakhir pada
simbol S1 dan yang berakhir pada simbol S2. Berapa banyakkah yang berakhir pada S1?
S2 berakhir t1 detik. Jadi ada (t-t1) detik sebelum S1 mulai. Berdasarkan pada definisi, ada
Nt-t1 pesan dalam selang ini. Begitu pula, jumlah total pesan selama selang t yang
berakhir pada S2 harus berjumlah Nt-t2. Karena jumlah total pesan Nt berakhir pada
masing-masing S1 atau S2, maka didapatkan:
(2.4)
Untuk menghitung kapasitas kanal, persamaan (2.4) harus dipecahkan untuk Nt
dan kemudian memakai persamaan (2.3) untuk memperoleh C. Jika misalnya t1 = 1 dan t2
= 2, maka berdasarkan pada persamaan (2.4) disusutkan menjadi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
5
(2.5)
Syarat-syarat awal adalah N1 dan N2, yang berturut-turut merupakan jumlah pesan
selama selang 1 dan 2 unit waktu. Dalam hal ini N1 = 1, N2 = 2. Jika t1 = t2 = 1, apakah
anda mengharap kapasitas kanal menjadi meningkat atau menurun dibandingkan
dengan kasus t1 = 1 dan t2 = 2?
2.2 SISTEM WAKTU KONTINU
Sistem-sistem waktu-kontinu barangkali lebih dikenal oleh para mahasiswa teknik tahap
sarjana karena telah banyak ditinjau dalam kuliah-kuliah sebelumnya mengenai rangkaian
listrik dan mekanika. Deskripsi matematik dasar dari sistem-sistem adalah persamaan
diferensial linear dengan koefisien tetap (dengan mengandaikan sistem-sistemnya
berparameter tetap) berbentuk:
(2.6)
Dalam model ini, masukan u(t) dan fungsi keluaran y(t) merupakan fungsi kontinu dari
variabel riil t yang biasanya adalah variabel waktu.
Contoh 2.6: Jaringan listrik merupakan contoh klasik sistem yang dapat dimodelkan oleh
persamaan diferensial. Persamaan yang melukiskan rangkaian diperoleh dengan
menggunakan kedua hukum Kirchoff. Tinjaulah jaringan yang terlihat pada gambar 2.3.
Hukum Kirchoff tegangan yang diterapkan sekeliling untaian (loop) tunggal menghasilkan
persamaan:
(2.7)
Persamaan (2.7) dapat dirubah menjadi persamaan yang hanya mengandung
turunan dengan mendeferensiasikan kedua belah ruas terhadap t, diperoleh:
(2.8)
Dalam rangka memecahkan (2.8) harus ditentukan syarat-syarat awal bagi
jaringan ini. Jika diandaikan bahwa sakelar tertutup pada saat t = 0, maka arus pada
untaian sesaat setelah sakelar ditutup, i(0+), adalah nol karena arus tidak dapat berubah
secara sesaat, melalui induktor. Jadi tidak ada arus yang mengalir pada t = 04- dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
6
tegangan total yang muncul sepanjang induktor, adalah
atau (2.9)
Gambar 2.3 Rangkaian elektris untuk contoh 2.6
Persamaan (2.9) dan i(0+) adalah syarat-syarat awal dari rangkaian. Jadi
persoalannya adalah memecahkan:
=0
dengan
Contoh 2.7: Persamaan diferensial linear digunakan sebagai model bagi kebanyakan
persoalan fisika. Tinjaulah suatu contoh ideal dari pembuatan saluran limbah (got =
sewage). Sebuah kolam penampungan berisi cemaran (pollutant) tertentu dengan
konsentrasi C. Limbah yang belum diolah yang ditambahkan ke kolam, berisi cemaran
dengan konsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi cemaran pada kolam. Setelah
beberapa lama dalam kolam, bakteri mempengaruhi cemaran dan campuran dibiarkan
mengalir ke sungai. Gambar 2.4 menunjukkan situasi tersebut. Andaikan bahwa laju
masukan adalah mantap yaitu i1 gal/ min dengan konsentrasi cemaran masukan adalah
C1 lb/gal. Aliran keluaran adalah mantap yaitu i2 gal/min. Kolam mula-mula berisi Go gallon
dengan cemaran Po pon. Persoalannya adalah menentukan berapa lama campuran dapat
dikosongkan ke sungai sebelum konsentrasi melebihi standar pemerintah 0,1C1.
Dengan laju aliran limbah yang masuk dan yang keluar kolam tetap, maka isi air
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
7
total dalam kolam adalah:
Isi total pada saat t = Go + (i1-i2)t gallon
Ambil P(t) sebagai berat cemaran dalam pon pada saat t. Laju perubahan jumlah
cemaran adalah dP(t)/dt. Laju perubahan ini sama dengan jumlah yang memasuki
kolam,C1i1, dikurangi jumlah yang meninggalkan kolam, i2P(t)/(isi total). Jadi:
atau: (2.10)
Gambar 2.4 Model perawatan saluran gedung untuk contoh 2.7
Persamaan (2.10) adalah persamaan diferensial linear orde satu dengan
koefisien-koefisien yang bergantung pada waktu. Persamaan tersebut dapat dipecahkan
dengan mudah dengan menggunakan teknik standar. Disini akan diutamakan sistem
berparameter tetap yang memiliki koefisien tetap, misalnya, keadaan yang diperoleh
dengan i1=i2.
Pada bagian-bagian berikutnya akan disajikan beberapa metode untuk
menganalisis sistem yang dinyatakan oleh persamaan beda dan persamaan diferensial.
Pertama akan disajikan untuk sistem waktu-diskret dan kemudian untuk sistem waktu-
kontinu. Untuk kedua kelompok sistem ini, terdapat persamaan matematik yang sangat
mirip. Jadi, sangatlah membantu untuk mengingat proses pemecahan sistem waktu-
diskret, pada saat mempelajari sistem waktu-kontinu, dan sebaliknya. Pertama-tama akan
dibahas sistem waktu-diskret karena matematiknya cenderung lebih mudah.
Salah satu tujuan bahan ini adalah untuk menyajikan beberapa deskripsi alternatif
dari suatu sistem linear. Masing-masing deskripsi akan dibahas secara terinci dan
beberapa metode untuk menyatakan suatu deskripsi dalam deskripsi yang lainnya.
Sementara membaca bahan ini dan menghadapi deskripsi baru dari sistem yang sama,
cobalah nyatakan tiap-tiap model dalam paramater-parameter dari deskripsi yang
lainnya. Jenis transformasi ini bermanfaat dan akan membantu dalam memahami sifat-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
8
sifat berbagai deskripsi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
9