pertanyaan pertemuan 7 tata kelola perusahaan

Upload: yudhaanugerahperwiraindrawan

Post on 02-Jun-2018

310 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Pertanyaan pertemuan 7 Tata Kelola Perusahaan

    1/5

    Nama : Yudha Anugerah Indrawan

    NPM 1306485535

    Mata Kuliah : Tata Kelola Perusahan

    Dosen : Emil Bachtiar

    1. Analisis peranan komite audit dalam tata kelola perusahaan.

    2. Menurut Anda mengapa peraturan Bapepam-LK dan BI mengharuskan Komite Audit

    diketuai oleh Komisaris Independen?

    3. Analisis faktor-faktor apa yang berkontribusi dalam membentuk komite audit yang efektif.

    4. Jelaskan komite lain, selain komite audit, yang umumnya dapat dibentuk untuk membantu

    Dewan Komisaris, serta peranan dari komite-komite lain tersebut.

  • 8/10/2019 Pertanyaan pertemuan 7 Tata Kelola Perusahaan

    2/5

    Nama : Yudha Anugerah Indrawan

    NPM 1306485535

    Mata Kuliah : Tata Kelola Perusahan

    Dosen : Emil Bachtiar

    Terkait dengan PT Summarecon Agung Tbk

    Evaluasi apakah komite audit sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bapepam

    Evaluasi independensi dari komite audit (dari segi kompetensi, latar belakang pengalaman)

    Evaluasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Komite Audit apakah sudah sesuai

    dengan peraturan Bapepam

    Identifikasi apakah terdapat komite-komite lain dalam perusahaan. Siapa anggotanya dan

    apa kegiatannya? Apakah mereka melaporkan hasil pekerjaannya dalam laporan tahunan?

    Berdasarkan Laporan Komite Audit pada Annual Report 2013PT Summarecon Agung Tbk

    memiliki Komite Audit yang terdiri dari:

    Komite Audit

    Drs. Edi Darnadi Ketua Komite Audit

    Neneng Martini** Anggota

    Poespita Pelangiwati Anggota

    ** Terpilih pada Juni 2013

    Drs. Edi Darnadi

    Menjadi Komisaris Independen dan ketua komite audit sejak Juni 2009. Sebelum bergabung

    dengan Summarecon, Beliau bekerja di Kepolisian Republik Indonesia pada bagian Inspektorat

    Jenderal dengan jabatan terakhir sebagai WAIRWASUM POLRI.

    Neneng Martini

    Warganegara Indonesia. Lahir di Sukabumi, Jawa barat pada tahun 1953. Meraih gelar

    Sarjana Ekonomi dan Akuntansi di STIE Supra, Jakarta pada tahun 2003. Diangkat sebagai

  • 8/10/2019 Pertanyaan pertemuan 7 Tata Kelola Perusahaan

    3/5

    anggota Komite Audit pada Juni 2013. Sebelumnya bekerja di Summarecon pada berbagai posisi

    di bagian finance dan accounting mulai dari tahun 1978 sampai pensiun 2007. Kemudian

    menjadi guru sukarela di SMA Islam Khadijah sampai 2013. Saat ini menjabat sebagai finance

    manajer di Sekolah Islam Al-Azhar Bekasi.

    Poespita Pelangiwati

    Warganegara Indonesia. Lahir di Klaten, Jawa Tengah pada tahun 1968. Menjadi anggota

    Komite Audit Summarecon sejak tahun 2007. Sebelumnya bekerja sebagai Auditor di SGV

    Utom & Co(1987-1988) dan menjadi trasurer di PT Surya Perkasa pada tahun 1990-1992.

    Pernah juga bekerja sebagai Finance Controller dan Treasurer di PT Plaza Indonesia Realty Tbk

    dari tahun 1992-2001. Bergabung dengan Summarecon sebagai Corporate Finance Manager

    pada Juli 2001 hingga Juni 2007. Meraih gelar MBA di Institut Management Prasetiya Mulya

    pada tahun 1989.

    Kriteria Komite Audit

    Komite Audit diatur oleh Peraturan Bapepam-LK IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua

    Bapepam-LK Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan

    Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Berdasarkan aturan tersebut, yang dimaksud dengan

    komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris

    dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Komite Audit wajib dimilioleh emiten atau perusahaan publik dan bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas

    dan tanggung jawabnya. Setiap anggota komite audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan

    Komisaris.

    Sehubungan dengan tugas Komite Audit, Perusahaan wajib memiliki piagam Komite Audit

    (audit committee charter)yang wajib dimuat dalam laman (website) perusahaan. Komite Audit

    diketuai oleh Komisaris Independen dan paling kurang terdiri dari 3 (tiga) anggota yang berasal

    dari Komisaris Independen dan pihak luar perusahaan. Anggota komite audit wajib memiliki

    syarat sebagai berikut:

    a. Wajib memiliki integrias yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan

    bidang pekerjaannya;

    b. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan

    layanan jasa atau kegiatan usaha perusahaan publik;

  • 8/10/2019 Pertanyaan pertemuan 7 Tata Kelola Perusahaan

    4/5

    c. Wajib mematuhi kode etik komite audit yang ditetapkan oleh perusahaan;

    d. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus-menerus melalui pendidikan dan pelatihan;

    e. Wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian

    di bidang akuntansi dan/atau keuangan;

    f. Bukan merupakan orang dalam KAP, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik

    atau pihak lain yang memberikan jasa assurance, non-assurance, kepada perusahaan publik

    yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;

    g. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab

    untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan perusahaan

    publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris Independen;

    h. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada perusahaan publik;

    i.

    Dalam hal angggota komite audit memperoleh saham emiten, maka saham tersebut wajib

    dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah

    diperolehnya saham tersebut;

    j. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota dewan komisaris, anggota direksi atau

    pemegang saham utama perusahaan publik tersebut;

    k. Tidak mempunyai hubungan usaha langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan

    kegiatan usaha perusahaan publik tersebut.

    Berdasarkan data komite audit PT Summarecon Agung Tbk pada Laporan Komite Audit

    Tahun 2013 (terlampir) dan kriteria yang ditetapkan sehubungan dengan Komite Audit pada

    Peraturan Bapepam-LK IX.I.5, menunjukkan bahwa:

    1. PT Summarecon Agung Tbk tidak memiliki Piagam Komite Audit (audit committee

    charter)dan tidak dimuat padaAnnual Report dan laman (website)perusahaan.

    2. Dari segi komposisi, kompetensi dan pengalaman, Komite Audit PT Summarecon Agung

    Tbk telah memenuhi persyaratan mengenai jumlah anggota minimal 3 (tiga) orang, minimal

    satu orang memiliki kompetensi di bidang akuntansi/ keuangan dimana komite audit

    Summarecon memiliki 2 (dua) orang anggota yang berlatar belakang pendidikan dan

    pengalaman di bidang akuntansi dan auditing.

    3. Komite Audit Summarecon diketuai oleh seorang Komisaris Independen, hal ini telah sesuai

    dengan aturan Bapepam-LK IX.I.5

  • 8/10/2019 Pertanyaan pertemuan 7 Tata Kelola Perusahaan

    5/5

    4. Hal-hal lain mengenai kepemilikan saham dan perolehan saham oleh ketua dan anggota

    komite audit selama masa jabatan tidak dijelaskan pada laporan tahunan PT Summarecon

    Agung Tbk tahun 2013 sehingga independensinya tidak