pertahanan dan keamanan: masalah bersama kita · pdf filebutir-butir: perumusan visi dan misi...

4
Pertahanan dan Keamanan: Masalah Bersama Kita Juwono Sudarsono Adalah kehormatan bagi saya menjadi pembicara kunci pada lokakarya Pertahanan dan Keamanan Negara dalam Perspektif 5 – 10 tahun kedepan. Selamat kepada The Habibie Center untuk menggelar lokakarya yang melibatkan tokoh-tokoh dari bidang profesi diluar TNI dan POLRI, terutama tokoh dari masyarakat luas. Pertahanan dan keamanan adalah masalah bersama kita. Pertahanan dan keamanan yang dibina dengan seksama sama pentingnya dengan prasarana umum lain seperti perlistrikan, bandar udara, pelabuhan, jalan raya, layanan kesehatan masyarakat, air minum dan pendidikan. Sama halnya dengan prasarana umum yang baik dan benar, semua berkepentingan dibangunnya TNI dan POLRI yang baik dan benar. Berbeda dengan membangun prasarana umum seperti listrik, bandara dan pelabuhan, pertahanan dan keamanan menuntut tingkat kecermatan dan ketrampilan yang bermuatan manusiawi. Sebab pertahanan dan keamanan, sekalipun banyak muatan teknologinya, pada akhirnya banyak bergantung pada keberhasilan kepemimpinan, termasuk kepemimpinan masyarakat yang menunjang pertahanan dan keamanan yang bertanggung gugat kepada hukum, perundang-undangan dan kaidah-kaidah masyarakat. Marilah kita bersama membangun pelayanan umum yang benar dan bertanggung gugat di bidang pertahanan dan keamanan. Marilah kita mencermati masalah-masalah perencanaan dan pembiayaan prasarana pertahanan dan keamanan secara transparan, wajar, dan diawasi oleh masyarakat luas sebagai pemikul biaya melalui pajak dan anggaran pembangunan yang menyeluruh. Marilah kita penuhi tuntutan demokratisasi “public order as public goods, pucblicly supervised an publicly accountable.” TNI dan POLRI yan terlatih baik, dibekali perlengkapan baik, digaji dengan baik dan dipimpin dengan baik adalah prasyarat pelaksanaan “demokratisasi yang tak kenal henti.” Dalam acara rapat umum dengar pendapat pertama antara Departemen Pertahanan dengan Komisi I DPR RI tanggal 22 Nopember 1999, ajakan membuka wacana perihal TNI dan POLRI telah mulai disebarluaskan melalui media massa. Kepada lembaga-lembaga penelitian negeri dan swasta, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, media massa, para sesepuh dan purnawirawan TNI ketiga angkatan (AD, AL, AU) serta masyarakat awam pada umumnya saya sampaikan bahwa masalah pertahanan

Upload: phungdiep

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertahanan dan Keamanan: Masalah Bersama Kita · PDF filebutir-butir: perumusan visi dan misi pertahanan, pengkajian doktrin ... 5. Penglihatan kedepan 5– 10 tahun. Apaka prioritas

Pertahanan dan Keamanan: Masalah Bersama Kita

Juwono Sudarsono Adalah kehormatan bagi saya menjadi pembicara kunci pada lokakarya Pertahanan dan Keamanan Negara dalam Perspektif 5 – 10 tahun kedepan. Selamat kepada The Habibie Center untuk menggelar lokakarya yang melibatkan tokoh-tokoh dari bidang profesi diluar TNI dan POLRI, terutama tokoh dari masyarakat luas. Pertahanan dan keamanan adalah masalah bersama kita. Pertahanan dan keamanan yang dibina dengan seksama sama pentingnya dengan prasarana umum lain seperti perlistrikan, bandar udara, pelabuhan, jalan raya, layanan kesehatan masyarakat, air minum dan pendidikan. Sama halnya dengan prasarana umum yang baik dan benar, semua berkepentingan dibangunnya TNI dan POLRI yang baik dan benar. Berbeda dengan membangun prasarana umum seperti listrik, bandara dan pelabuhan, pertahanan dan keamanan menuntut tingkat kecermatan dan ketrampilan yang bermuatan manusiawi. Sebab pertahanan dan keamanan, sekalipun banyak muatan teknologinya, pada akhirnya banyak bergantung pada keberhasilan kepemimpinan, termasuk kepemimpinan masyarakat yang menunjang pertahanan dan keamanan yang bertanggung gugat kepada hukum, perundang-undangan dan kaidah-kaidah masyarakat. Marilah kita bersama membangun pelayanan umum yang benar dan bertanggung gugat di bidang pertahanan dan keamanan. Marilah kita mencermati masalah-masalah perencanaan dan pembiayaan prasarana pertahanan dan keamanan secara transparan, wajar, dan diawasi oleh masyarakat luas sebagai pemikul biaya melalui pajak dan anggaran pembangunan yang menyeluruh. Marilah kita penuhi tuntutan demokratisasi “public order as public goods, pucblicly supervised an publicly accountable.” TNI dan POLRI yan terlatih baik, dibekali perlengkapan baik, digaji dengan baik dan dipimpin dengan baik adalah prasyarat pelaksanaan “demokratisasi yang tak kenal henti.” Dalam acara rapat umum dengar pendapat pertama antara Departemen Pertahanan dengan Komisi I DPR RI tanggal 22 Nopember 1999, ajakan membuka wacana perihal TNI dan POLRI telah mulai disebarluaskan melalui media massa. Kepada lembaga-lembaga penelitian negeri dan swasta, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, media massa, para sesepuh dan purnawirawan TNI ketiga angkatan (AD, AL, AU) serta masyarakat awam pada umumnya saya sampaikan bahwa masalah pertahanan

Page 2: Pertahanan dan Keamanan: Masalah Bersama Kita · PDF filebutir-butir: perumusan visi dan misi pertahanan, pengkajian doktrin ... 5. Penglihatan kedepan 5– 10 tahun. Apaka prioritas

dan keamanan adalah hal yang terlalu penting untuk diserahkan hanya kepada para perwira TNI, pakar dan pejabat pemerintahan semata. Lokakarya ini membuka wacana terbuka perihal pertahanan dan keamanan yang antara lain meliputi pokok-pokok:

1. Wawasan Masadepan Sistem Pertahanan Keamanan, Wawasan Masadepan Kepolisian Negara dalam Penegakan Hukum, Sinerji TNI-POLRI, Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan dan Pembiayaan Pertahanan-Keamanan. Semuanya dalam perspektif 5 – 10 tahun mendatang sebagai kerangka acuan. Bahasan dijabarkan melalui butir-butir: perumusan visi dan misi pertahanan, pengkajian doktrin pertahanan, pengkajian perihal perangkat undang-undang (No. 20/1982 serta no. 1 dan 2/1988, UU no. 28 1997 tentang kepolisian), penataan kembali hubungan sipil – militer, tataran kewenangan antara lembaga Presiden, Dephan dengan Markas Besar TNI; validasi organisasi TNI dan POLRI menjelang tahun anggaran Januari 2001 mendatang; kemitraan Dephan dengan Depdagri dan Deplu, kerjasama Dephan dengan Kepolisian Negara RI, Depkeu, Bappenas, Deperindag, dan kantor Meneg Ristek;

2. Transparansi, kewajaran dan tanggung gugat Dephan sebagai perumus kebijakan di bidang pertahanan. Bahasan meliputi perkiraan tentang arah sumber dan sifat anacaman serta lingkungan strategik yang dihadapi bangsa dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun mendatang; perkaitan anatara pertahanan militer konvensional dengan pertahanan non-militer; kemajuan cepat dibidang teknologi, terutama perkembangan bidang teknologi dan komputerisasi (perang jagad maya, digitalisasi peperangan, presisi munisi, pengembangan sensor), berdampak terhadap konsep, doktrin, manajemen, intelijen dan strategi matra darat, laut dan udara sejak tahun 1970an. Transparansi dan tanggung gugat dilaksanakan melalui wacana publik sebagai bahagian dari pendidikan politik kepada masyarakat perihal pengelolaan uang negara di bidang pertahanan. Sebagaimana wacana publik dilakukan oleh berbagai departemen teknis yang membahas anggaran negara membangun layanan umum seperti perhubungan, pekerjaan umum, kesehatan dan perlistrikan, maka Dephan membina prasarana layanan umum yang memungkinkan pemerintah melaksanakan 3 tugas pokok: (1) menjaga kesatuan Indonesia, (2) memulihkan perekonomian nasional dalam waktu secepatnya, (3) membangun demokrasi dan hak azasi manusia atas dasar penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat.

3. Mengajak debat publik tentang pengembangan kekuatan matra darat, laut, dan udara secara terpadu dengan memperhatikan segi-segi letak dan bangunan negara kepulauan, kesiapan operasional, penginkatan sumberdaya manusia serta peningkatan kesejahteraan prajurit. Bahasan mencakup masalah-masalah seperti komando gabungan dan operasi

Page 3: Pertahanan dan Keamanan: Masalah Bersama Kita · PDF filebutir-butir: perumusan visi dan misi pertahanan, pengkajian doktrin ... 5. Penglihatan kedepan 5– 10 tahun. Apaka prioritas

darat, laut, dan udara (joint command and joint operations) sehingga tercapai daya tahan dan daya tangkal yang efektif dengan memanfaatkan geo-politik dan geo-ekonomi Indonesia di Asia Pasifik; bahasan perihal perkiraan perimbangan kekuatan negara-negara besar (RRT, Jepang, India, Amerika Serikat, dan Federasi Rusia); gelar anggaran yang memadukan kesiapan operasional sesuai dengan perhitungan cermat sekitar kesiapan operasional dan perawatan/pemeliharaan, perhitungan usia pakai alat utama sistim senjata/alat peralatan dengan dukungan anggaran untuk pembelian alat/teknologi baru; penyusunan matriks manajemen guna melihat secara utuh garis waktu antara ketergantungan alat peralatan asal luar negeri pada setiap angkatan TNI dan POLRI dalam rentang waktu 5 – 10 tahun mendatang; sinerji pemerintah, masyarakat ilmiah dan industri/bisnis, bagaimana sebaiknya mencapai “critical mass”?

4. Mengajak masyarakat untuk lebih memahami prinsip-prinsip umum perencanaan dan pengelolaan pertahanan (defense planning and management), sehingga kepedulian masyarakat dalam mengajukan gagasan sekitar kelangsungan negaranya di bidang pertahanan dapat menjadi bahagia melekat dari pertumbuhan demokrasi dan pendidikan kedewasaan politik. Anjuran pula untuk mengembangakan spesialisasi di bidang ekonomi pertahanan (economics of defense) di beberapa pertuguran tinggi terpilih. Sumbang saran seperti ini niscaya membantu terbangunnya komunitas perencanaan dan pertahanan (defense planning and management community) yang menjaring kemitraan antara lembaga-lembaga pendidikan TNI dan POLRI dengan masyarakat dalam rangka penerpaan otonomi daerah dan perimbangan keuangan antar pusat dan daerah.

5. Penglihatan kedepan 5 – 10 tahun. Apaka prioritas strategi pertahanan dan keamanan kita dalam konteks regional dan global? Perumusan kembali dan penyederhanaan doktrin pertahanan matra darat, laut, dan udara dari “pertahanan pulau-pulau besar” (pertahanan pangkal darat) menjadi paduah pertahanan wilayah dan fungsi (combining territorial and functional defense), yang mengaitkan penguasaan wilayah denga pengamanan jalur seperti Alur Laut Kepulauan Indonesia dan jalur penerbangan udara. Bagaimana sebaiknya struktur kekuatan TNI-AD agar tugas pokok dapat sercara cermat ditunjang alat utama sistem senjata serta alat peralatan yang meneyimbangkan kemampuan daya gempur, daya rusak, dan daya gerak yang terukur dan effisien; berapa kekuatan infantri, kavaleri, zeni dan artileri yang diperlukan untuk menghadapi gangguan keamanan/pemberontakan bersenjata; seberapa kalam tingkat dukungan TNI-AD kepada POLRI dalam kurun waktu 2001-2005, dan dari 2005-2010 atas dasar perkiraan skenario terbaik, skenario sedang dan skenario terburuk yang bertalian dangan kepadatan penduduk, pertambahan kegiatn ekonomi dan ketimpanga ekonomi-politik struktural; bagaimana sebaiknya porsi peran TNI-AD dikurangi seirama dengan

Page 4: Pertahanan dan Keamanan: Masalah Bersama Kita · PDF filebutir-butir: perumusan visi dan misi pertahanan, pengkajian doktrin ... 5. Penglihatan kedepan 5– 10 tahun. Apaka prioritas

peningkatan peran POLRI sebagai bahagian dari Sistem Peradilan Pdiana (bagaimana pemberdayaan kejaksaan dan pengadilan). Bagaimana merancang pertahanan kelautan yang memadai sehingga kepulauan Indonesia yng strategis memanfaatkan faktor struktural (1.9 juta km2 daratan, 7.9 km2 lautan) dengan faktor situasional (46% pelayaran niaga antara Asia Timur Laut dengan Timur Tengah melalui selat-selatan Indonesia, kemajuan teknologi perkapalan niaga dan kapal perang) demi kepentingan nasional Indonesia. Bagaimana sebaiknya membangun TNI-AU (Skadron buru sergap, transport, dan pendukung dengan 28.000 personil tahun 2000; menjadi skadron udara, 32.000 personil kurun waktu 2005-2010) agar menjadi kekuatan penangkal yang memadai bila anggaran operasional hanya memenuhi 20% norma wajar. Semua angkatan menghadapi tekanan anggaran (cost pressures) yang lahir dari kedaluarsaan utuh (block obsolescense) akibat kemampuan teknis yang semakin menipis (alut sista dan suku cadang yang tak diproduksi lagi) atau akibat rendahnya efisiensinya biaya perawatan dan pemeliharaan dibanding tuntutan kinerja.

Ajakan kepada masyarakat perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembaga swadaya masyarakat dan kalangan swasta diseluruh pelosok Tanah Air untuk memahami pokok-pokok masalah pertahanan dan keamanan sebagai bagian dari upaya mempertahankan kesatuan Indonesia, memulihkan perekonomian nasional dan memperkuat demokratisasi, penegakan hukum dan hak-hak asasi manusia.