pert am in a

8
Editorial Media Pekan Ini POJOK MANAJEMEN Ferederick ST Siahaan : Aset Penunjang Usaha Dikelola Secara Terpusat TRANSFORMASI Meningkatkan Kompetensi SDM Melalui HCI Forum KIPRAH ANAK PERUSAHAAN PEP Improvement & Innovation Awards 2009 2 6 SELEKTIF, LUGAS , & INFORMATIF TERBIT SETIAP SENIN No. 43, Tahun XLV, 26 Oktober 2009 4 Foto : Kun/Dok. Pertamina Mutualisma Natuna Dana Pensiun Pertamina Raih ADPI Award 2009 Untuk kategori aktiva bersih di atas Rp 1 triliun ini, Dana Pensiun Pertamina mengalahkan Dana Pensiun Bank Mandiri Dua dan Dana Pensiun Pusri. Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina Torang M. Napitupulu (kanan) menerima ADPI Award 2009 dari Kepala Biro Dana Pensiun Bapepam LK Mulabasa Hutabarat Djodi, (5/10). Dana Pensiun Pertamina memperoleh penghargaan dari Asosiasi Dana Pensiun Indonesia untuk kategori Dana Pensiun Pemberi Kerja- Program Pensiun Manfaat Pasti (DP-PK-PPMP) yang memiliki aktiva bersih di atas Rp 1 triliun. Bersambung ke halaman 7 JAKARTA - Sebagai wujud kinerja terbaik dalam penge- lolaan dana pensiun, Perta- mina meraih penghargaan juara pertama dalam acara Asosiasi Dana Pensiun In- ADPI Djoni Rolindrawan. Acara berlangsung di Sumba Room Hotel Borobudur – Jakarta, Senin (5/10). Sebanyak 230 Dana Pen- siun yang ikut serta dalam ADPI Award ini dibagi da- lam delapan kategori. Yaitu, kategori DPPK-PPMP ak- tiva bersih di atas Rp. 1 tri- liun, DPPK-PPMP di atas Rp 500 miliar s.d Rp 1 tri- liun, DPPK-PPMP di atas Rp 200 miliar s.d Rp 500 milyar, DPPK-PPMP di atas Rp 100 miliar s.d Rp 200 milyar, DPPK-PPMP di atas Rp 50 miliar s.d Rp 100 mi- liar, DPPK-PPMP di bawah Rp 50 miliar, DPPK-Pro- gram Pensiun Iuran Pasti (PPIP) di atas Rp 100 miliar dan DPPK-PPIP di bawah Rp 100 miliar. Adapun aspek yang di- jadikan penilaian yaitu, Re- turn on Investment (ROI), Return on Asset (ROA), donesia (ADPI) Award 2009 untuk kategori Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Manfaat Pasti (DP- PK-PPMP) yang memiliki aktiva bersih di atas Rp 1 tri- liun. Penghargaan ini diterima Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina Torang M. Napitupulu yang dise- rahkan oleh Kepala Biro Da- na Pensiun Bapepam LK Mulabasa Hutabarat Djodi, didampingi Ketua Umum Pemerintah sudah memutuskan pengalihan hak pengelolaan Blok Natuna kepada Pertamina setelah berakhirnya kontrak dengan Exxon Mobil. Keputusan Pemerintah sudah final. Pertamina saat ini sedang me- nyeleksi pihak mana yang akan menjadi mitra kerjanya dalam mengelelola Blok Natuna. Ada Exxon Mobil, Shell, Statoil, Chevron, Total, CNPC, Eni, dan Petronas yang akan dipilih salah satunya. Ada yang patut dihormati dan diperhatikan semua pihak dari pernyataan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan sebagai syarat mitra kerja Pertamina di Blok Natuna. Di antaranya harus mau melepaskan hak ope- ratornya di Natuna setelah 10 tahun Natuna beroperasi. Mitra itu harus mau memberikan penguatan agar Per- tamina menjadi perusahaan kelas dunia. Dan mitra itu harus memberikan kesempatan kepada Pertamina ikut mengelola wilayah kerja sang mitra. Persyaratan Pertamina seperti diungkapkan Karen Agustiawan wajar belaka. Karena yang dituntut Perta- mina bukan sesuatu yang berlebihan selain sebatas tun- tutan adanya simbiosis mutualisma, sebuah hubungan yang saling menguntungkan, win-win relationship. Kalau perusahaan seumpama Exxon Mobil, Shell, Chevron, dan Total sudah sedemikian lama berkiprah di bumi Nu- santara, tentu tak berlebihan kalau perusahaan Nusantara menginginkan perusahaan-perusahaan itu memberikan kesempatan kiprahnya di wilayah kerja perusahaan-per- usahaan itu. Kalau perusahaan-perusahaan seumpama CNPC, Eni, StatOil, dan Petronas memperoleh kesempatan masuk ke wilayah Nusantara, menggarap ladang minyak atau lahan bisnis migas di negeri ini adalah wajar belaka kalau Pertamina masuk ke China, Italia, Norwegia, dan Malay- sia. Atau setidaknya ikut serta dalam wilayah ekspansi perusahaan-perusahaan itu. Pertamina telah mendapatkan manfaat besar beker- jasama dengan perusahaan-perusahaan migas asing dan perusahaan-perusahaan swasta nasional. Beraliansi stra- tegis akan menjadi jalan terbaik Pertamina dalam me- nempuh perjalanan bisnisnya ke depan. Mitra untuk aliansi strategis tak sembarang dipilih Pertamina kecuali membawa sesuatu yang diperlukan Pertamina dan belum ada di Pertamina, seumpama, teknologi, investasi, atau skill dan experience. Misalnya Pertamina sedang gencar- gencar bergiat di offshore, maka Pertamina memerlukan mitra strategis yang berkompetensi di bidang offshore. Termasuk mengoperasikan Natuna, di mana Per- tamina memerlukan mitra yang berkemampuan teknologi penanganan CO2; kemampuan finansial; dan siap menjadi mentor Pertamina dalam pembenahan mana- jemen proyek Pertamina hingga terwujud sebagai world class national oil company. Tentu saja memberikan pro- posal kerjasama saling menguntungkan, terbuka untuk proses alih teknologi kepada Pertamina.•

Upload: nagamotor

Post on 13-Jun-2015

771 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pert Am in A

Editorial

Media Pekan Ini

POJOK MANAJEMENFerederick ST Siahaan : Aset Penunjang UsahaDikelola Secara Terpusat

TRANSFORMASIMeningkatkan Kompetensi SDM Melalui HCI Forum

KIPRAH ANAK PERUSAHAANPEP Improvement & Innovation Awards 2009

2

6SELEKTIF, LUGAS , & INFORMATIF

TERBIT SETIAP SENINNo. 43, Tahun XLV, 26 Oktober 2009

4

Foto

:

Kun/D

ok.

Pertam

ina

Mutualisma Natuna

Dana Pensiun PertaminaRaih ADPI Award 2009Untuk kategori aktiva bersih

di atas Rp 1 triliun ini, Dana

Pensiun Pertamina

mengalahkan Dana

Pensiun Bank Mandiri Dua

dan Dana Pensiun Pusri.

Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina Torang M. Napitupulu (kanan) menerima ADPI Award 2009 dari Kepala Biro Dana Pensiun Bapepam LK MulabasaHutabarat Djodi, (5/10). Dana Pensiun Pertamina memperoleh penghargaan dari Asosiasi Dana Pensiun Indonesia untuk kategori Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Manfaat Pasti (DP-PK-PPMP) yang memiliki aktiva bersih di atas Rp 1 triliun.

Bersambung ke halaman 7

JAKARTA - Sebagai wujudkinerja terbaik dalam penge-lolaan dana pensiun, Perta-mina meraih penghargaanjuara pertama dalam acaraAsosiasi Dana Pensiun In-

ADPI Djoni Rolindrawan.Acara berlangsung di SumbaRoom Hotel Borobudur –Jakarta, Senin (5/10).

Sebanyak 230 Dana Pen-siun yang ikut serta dalamADPI Award ini dibagi da-lam delapan kategori. Yaitu,kategori DPPK-PPMP ak-tiva bersih di atas Rp. 1 tri-liun, DPPK-PPMP di atasRp 500 miliar s.d Rp 1 tri-liun, DPPK-PPMP di atasRp 200 miliar s.d Rp 500milyar, DPPK-PPMP di atas

Rp 100 miliar s.d Rp 200milyar, DPPK-PPMP di atasRp 50 miliar s.d Rp 100 mi-liar, DPPK-PPMP di bawahRp 50 miliar, DPPK-Pro-gram Pensiun Iuran Pasti(PPIP) di atas Rp 100 miliardan DPPK-PPIP di bawahRp 100 miliar.

Adapun aspek yang di-jadikan penilaian yaitu, Re-turn on Investment (ROI),Return on Asset (ROA),

donesia (ADPI) Award 2009untuk kategori Dana PensiunPemberi Kerja-ProgramPensiun Manfaat Pasti (DP-PK-PPMP) yang memilikiaktiva bersih di atas Rp 1 tri-liun.

Penghargaan ini diterimaPresiden Direktur DanaPensiun Pertamina TorangM. Napitupulu yang dise-rahkan oleh Kepala Biro Da-na Pensiun Bapepam LKMulabasa Hutabarat Djodi,didampingi Ketua Umum

Pemerintah sudah memutuskan pengalihan hakpengelolaan Blok Natuna kepada Pertamina setelahberakhirnya kontrak dengan Exxon Mobil. KeputusanPemerintah sudah final. Pertamina saat ini sedang me-nyeleksi pihak mana yang akan menjadi mitra kerjanyadalam mengelelola Blok Natuna. Ada Exxon Mobil,Shell, Statoil, Chevron, Total, CNPC, Eni, dan Petronasyang akan dipilih salah satunya.

Ada yang patut dihormati dan diperhatikan semuapihak dari pernyataan Direktur Utama Pertamina KarenAgustiawan sebagai syarat mitra kerja Pertamina di BlokNatuna. Di antaranya harus mau melepaskan hak ope-ratornya di Natuna setelah 10 tahun Natuna beroperasi.Mitra itu harus mau memberikan penguatan agar Per-tamina menjadi perusahaan kelas dunia. Dan mitra ituharus memberikan kesempatan kepada Pertamina ikutmengelola wilayah kerja sang mitra.

Persyaratan Pertamina seperti diungkapkan KarenAgustiawan wajar belaka. Karena yang dituntut Perta-mina bukan sesuatu yang berlebihan selain sebatas tun-tutan adanya simbiosis mutualisma, sebuah hubunganyang saling menguntungkan, win-win relationship. Kalauperusahaan seumpama Exxon Mobil, Shell, Chevron, danTotal sudah sedemikian lama berkiprah di bumi Nu-santara, tentu tak berlebihan kalau perusahaan Nusantaramenginginkan perusahaan-perusahaan itu memberikankesempatan kiprahnya di wilayah kerja perusahaan-per-usahaan itu.

Kalau perusahaan-perusahaan seumpama CNPC, Eni,StatOil, dan Petronas memperoleh kesempatan masukke wilayah Nusantara, menggarap ladang minyak ataulahan bisnis migas di negeri ini adalah wajar belaka kalauPertamina masuk ke China, Italia, Norwegia, dan Malay-sia. Atau setidaknya ikut serta dalam wilayah ekspansiperusahaan-perusahaan itu.

Pertamina telah mendapatkan manfaat besar beker-jasama dengan perusahaan-perusahaan migas asing danperusahaan-perusahaan swasta nasional. Beraliansi stra-tegis akan menjadi jalan terbaik Pertamina dalam me-nempuh perjalanan bisnisnya ke depan. Mitra untukaliansi strategis tak sembarang dipilih Pertamina kecualimembawa sesuatu yang diperlukan Pertamina dan belumada di Pertamina, seumpama, teknologi, investasi, atauskill dan experience. Misalnya Pertamina sedang gencar-gencar bergiat di offshore, maka Pertamina memerlukanmitra strategis yang berkompetensi di bidang offshore.

Termasuk mengoperasikan Natuna, di mana Per-tamina memerlukan mitra yang berkemampuan teknologipenanganan CO2; kemampuan finansial; dan siapmenjadi mentor Pertamina dalam pembenahan mana-jemen proyek Pertamina hingga terwujud sebagai worldclass national oil company. Tentu saja memberikan pro-posal kerjasama saling menguntungkan, terbuka untukproses alih teknologi kepada Pertamina.•

Page 2: Pert Am in A

• KETUA PENGARAH Vice President Corporate Communication • WAKIL KETUA PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB Manajer Media • PIMPINAN REDAKSI B. Trikora Putra • WK. PIMPINAN REDAKSI WiandaArindita Pusponegoro REDAKTUR PELAKSANA Printed Publication Officer • TIM REDAKSI Nandang Suherlan, Urip Herdiman K., Nilawati Dj., Irli K. • ARTISTIK Rianti Octavia • FOTOGRAFER PUSAT DadangRachmat Pudja, Kuntoro, Burniat Fitrantau • SIRKULASI Ichwanusyafa • KONTRIBUTOR Seluruh Hupmas Unit, Anak Perusahaan & Joven • ALAMAT REDAKSI Jl. Perwira No. 2-4, Jakarta Telp. 3815946, 3815966,3816046 Faks. 3815852, 3815936 • HOME PAGE http://www.pertamina.com • EMAIL [email protected], [email protected] • PENERBIT Divisi Komunikasi - Sekretaris Perseroan

No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 20092 POJOK

MANAJEMENDirektur Keuangan

Ferederick ST Siahaan

Aset Penunjang Usaha DikelolaSecara Terpusat

Pengantar Redaksi :

Menindaklanjuti Surat

Keputusan Direktur Utama

Pertamina tahun 2006 tentang

pengelolaan Aset Non Operasi

(Aset Penunjang Usaha)

secara terpusat, Pertamina

melaksanakan serah terima

Aset Penunjang Usaha (APU)

Refinery Unit (RU) III Plaju

yang akan dikelola secara

terpusat oleh Kantor Pusat

Pertamina. Berikut paparan

dari Direktur Keuangan

Pertamina Ferederick ST

Siahaan dalam acara

penandatanganan serah

terima aset di Kantor Pusat

Pertamina, Rabu (30/9).

Dalam kesempatan

tersebut, kami akan

memberikan penjelasan

mengenai aset penunjang

usaha Refinery Unit III Plaju.

Aset tersebut berupa tanah

sebanyak 42 bidang tanah dan

bangunan sebanyak 388 unit.

Dengan terwujudnya SK

Direktur Utama tentang APU

ini, diharapkan dapat dijadikan

model atau pilot project untuk

diterapkan juga pada unit-unit

yang lain.

Selama ini kita memang

terbebani oleh APU yang

sudah tidak memberikan

manfaat dan tetap memberikan

beban biaya. Mudah-mudahan

melalui penandatanganan ini

akan membersihkan dari

biaya-biaya yang sebetulnya

tidak memberi manfaat lagi

kepada kami, secara

performance keuangan akan

menjadi lebih baik dimasing-

masing kilang Pertamina.

Setiap aset yang tidak

memberi manfaat ekonomis

dan nilai keekonomiannya

turun maka akan dilakukan

impairment sebesar kurang

lebih Rp 275 miliar. Artinya,

setiap aset yang tidak

memberikan manfaat ekonomis

akan melakukan impairment.

Dan saya kira, kedepan

impairment akan menjadi salah

satu key performance indicator

(KPI) Management Asset untuk

menjamin bahwa apa yang

diserahterimakan benar-benar

membawa manfaat atau tidak

menjadi beban baru bagi

Pertamina.

Kedua, aset penunjang

usaha buat saya terus terang

masih belum bisa didefinisikan

secara benar. Apa yang

disebut dengan Aset

Penunjang Usaha.

Menurut saya setiap

fasilitas yang tidak terkait

langsung dengan kegiatan

operasional itu adalah

penunjang usaha, sedangkan

Aset Penunjang Usaha yang

sifatnya open acces itu

mestinya dikelola oleh

management asset.

Bisnis model seperti ini

akan kita coba, apakah Capital

Transfer ini bisa berjalan

dengan baik. Karena ada juga

aset-aset penunjang usaha

yang ada di unit-unit operasi

yang juga dipakai oleh pihak

umum misalnya, rumah sakit

atau lapangan golf. Yang

menyebabkan adanya

pemasukan dari masyarakat

yang menggunakan fasilitas

Pertamina. Siapa yang harus

memonitor dan menjamin

kualitas bahwa aset yang ada

disana bisa dimanfaatkan

sesuai dengna fungsi

ekonomis.

Ketiga, saya juga

mengatakan ini di unit-unit,

bahwa kita perlu melakukan

standarisasi yang disebut

dengan Aset Penunjang Usaha

(APU). Karena dibeberapa

kilang di pemasaran misalnya

saya menemukan rumah

pekerja bisa berbeda-beda

standarnya. Atau bahkan

berbagai fungsi di unit,

misalnya fungsi SDM punya

rumah berbeda dengan fungsi

keuangan dan fungsi operasi.

Padahal sama-sama rumah

untuk pekerja.

Hal-hal seperti inilah, yang

menurut saya harus

didefinisikan dengan jelas. Dan

itu dilakukan ketika pertama

kali membuat Aset Penunjang

Usaha, mulai dari kualitasnya,

manfaatnya, hingga

standarnya seperti apa. Itu

semuanya harus jelas, karena

sekarang ini Pertamina bukan

lagi jamannya cost and fee,

dimana semua biaya-biaya

asset diganti oleh Pemerintah

dalam hal subsidi.

Karena sekarang ini, kita

berjalan dengan independent

refinery. Dimana kita yang

memutuskan aset apa yang

diperlukan dan aset apa yang

dipakai untuk mengalirkan

margin secara wajar.

Saya yakin, selama

dilakukan secara fokus setiap

asset akan memberikan

manfaat ekonomis, jika ini

menjadi tujuannya maka

akan terlaksana dengan

baik.

Saya mendorong

supaya kita bisa lebih

agresif lagi khususnya

dipangkalan Berandan

tahun lalu pada saat ke

Pangkalan Berandan itu

lebih menyedihkan lagi

untuk mengurangi Pajak

Bumi dan Bangunan

terpaksa atapnya dibongkar

supaya PBB-nya lebih

murah.

Jadi saya kira itu

menyedihkan jika kita

memiliki aset tapi kita tidak

pakai, dan kelola seperti

pangkalan Berandan kita

melakukan 100 persen

impairment. Karena kita

tidak melihat lagi manfaat

ekonomisnya sepanjang

kita bisa membuktikan

bahwa ada rencana untuk

aset tersebut bisa memberi

manfaat.

Dan saya terus

berharap bahwa aset harus

memberikan manfaat bagi

Pertamina dan jangan

menjadikan beban dalam

hal pengelolaannya. Untuk

selama masa transisi apa

yang bisa kita lakukan dan

apa yang didapatkan secara

sinergi, harus terus

dilakukan.

Karena semakin kita

sadar biaya, maka semakin

kita costumer facus dan

mudah-mudahan kita bisa

menjadi lebih efisien dan

menjadi lebih baik.•NDJ/IK

Aset Penunjang Usaha RU III Dikelola Secara TerpusatJAKARTA –Menindaklan--juti Surat Keputusan Di-rektur Utama Pertamina ta-hun 2006 tentang penge-lolaan Aset Non Operasi(Aset Penunjang Usaha) se-cara terpusat, Pertaminamelaksanakan serah terimaAset Penunjang Usaha(APU) Refinery Unit (RU)III Plaju yang akan dikelolasecara terpusat oleh KantorPusat Pertamina.

Panandatanganan BeritaAcara Capital Transfer AsetPenunjang Usaha (CaptransAPU) RU III Plaju ditanda-tangani oleh Direktur Pe-

ngolahan Rukmi Hadihartiniselaku pihak pertama pem-bina aset di lingkungan Di-rektorat Pengolahan dan Di-rektur Umum & SDM Wa-luyo (saat menjabat, red)yang disaksikan oleh Direk-tur Keuangan Ferederick STSiahaan di Gedung UtamaKantor Pusat Pertamina Ja-karta, Rabu (30/9).

Aset tersebut berupa ta-nah sebanyak 42 bidang ta-nah dan 388 unit bangunan.Dengan terwujudnya SK Di-rektur Utama tentang APUini, Rukmi berharap ini bisadijadikan model atau pilot

project untuk diterapkan ju-ga pada unit-unit yang lain.

“Selama ini kita memangterbebani oleh APU yangsudah tidak memberikanmanfaat dan tetap membe-rikan beban biaya. Mudah-mudahan penandatangananini akan membersihkan daribiaya-biaya yang sebetulnyatidak memberi manfaat lagikepada kami. Sehingga per-formance keuangan menjadilebih baik di masing-masingkilang kita,” kata Rukmi.

Dalam kesempatan yangsama, Ferederick menyam-paikan bahwa setiap aset

yang tidak memberi manfaatekonomis dan nilai keekono-miannya turun maka akandilakukan impairment sebe-sar sekitar Rp. 275 miliar.

”Ke depan impairmentakan menjadi salah satu KPIManajemen Aset untuk men-jamin bahwa apa yang di-serahterimakan benar-benartidak menjadi beban baru ba-gi Pertamina. Saya mendo-rong supaya kita bisa lebihagresif dan fokus lagi agarsetiap aset memberikanmanfaat yang ekonomis,”kata Ferederick.•IK

Page 3: Pert Am in A

3No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 2009

Warung KopiHijau

SUARAPEKERJA

Kompensasi dan Benefit

Rubrik Suara Pekerja dilahirkan untuk menampung aspirasi pekerja Pertamina. Melalui rubrik ini diharapkan dapat tercipta komunikasi dua arah antarapihak manajemen dan pekerja. Rubrik ini terbuka bagi seluruh pekerja yang hendak menyampaikan aspirasinya dan tidak didominasi oleh pihak manapun.

Aspirasi disampaikan dalam bentuk artikel dengan ukuran huruf 12, spasi 1,5 maksimal 2,5 halaman A4. Artikel dikirimkan ke redaksi melalui email:[email protected]. Artikel yang dikirim menjadi milik redaksi dan pemuatannya menjadi kewenangan redaksi. Artikel yang dikirimkan tidak bolehmemuat makian dan hujatan. Kritik dan saran yang dilontarkan demi kebaikan Pertamina disampaikan secara sopan dan elegan.•(Red)

Mari kita berdiri di bawah pohon-pohon besar yang ada di lahanparkir Kantor Pusat, walaupun panas terik matahari, aihh sejuknya.Tapi jalan sedikit ke tengah, waaahhhh…. Gerrraaahhhh……

Pak Hendro : Enak kali ya kalau kompleks Kantor Pertamina hijaukayak di kompleks Kampus UI Depok? Sejuk,nyaman, dan adeeeem banget.

Pak Purwa : Kita mah selalu nggak jelas. Coba deh, lihat pohonyang dulu ada di parkiran motor depan Jalan Pejam-bon, kenapa tuh ditebang, hanya karena untuk la-pangan basket? Dulu kan adem banget di situ.Sekarang, waduuuh panasnya.

Pak Hendro : Orang-orang Indonesia, kebanyakan neh ya, nggakdi mana, nggak di mana senangnya nebang pohon,sampai nggak ada tempat teduh. Senangnya nem-bok tanah, sampai nggak ada lahan resapan air.Hutan ditebangi pohonnya, sampai gundul.

Mang Warta : Makanya banjir ya Pak?Pak Karim : Lha, iya, kalau lagi hujan air gak meresapk ke tanah,

karena tanah ditutup semua pake tembok. Banjirlah. Kalau lagi musim kering, kesulitan air karenadi dalam tanah tidak ada simpanan air.

Ujang : Sebenarnya orang-orang kita itu pintar tidak sih?Mang Warta : Pintar-pintar, tapi tanggung jawabnya yang kurang.Pak Karim : Memang, nggak mikir akibat.Pak Hendro : Kita usulkan saja, biar antar gedung dipasang

Canopy yang di atasnya ada tumbuhan rambat, kanhijau, indah, serta sejuk.

Pak Karim : Betul. Masak sih harus ada SK Dirut untuk seluruhorang Pertamina menjaga pohon yang ada danmenanam pohon di lahan-lahan kering dan gersang?

Pak Marsi : Harus kalau demi kebaikan. Apalagi Pertaminamendukung program sejuta pohon. Ada pohonrambat dan pot-pot bunga di jembatan Kantor Pusatyang menuju Pejambon itu kan bagus, tuh.

Ujang : Kalau begitu, menghijaukan Kantor Pusat Perta-mina, lanjutkan! Lebih cepat lebih baik hehehe…•NS

Pengantar Redaksi :

Masalah kompensasi

dan benefit selalu menjadi

topik yang menarik untuk

dibahas. Mengapa? Karena

dua hal itulah yang menjadi

barometer sebuah

perusahaan untuk go public.

Hal tersebut tidak hanya

berlaku bagi orang-orang

yang berada diluar

perusahaan, tetapi juga

berlaku untuk orang-orang

yang berada di dalam

perusahaan tersebut.

Berikut tanggapan seorang

pekerja dari Direktorat

Hulu Sugiarto, kepada

Media Pertamina.

Bagaimana tanggapan

Anda tentang kompensasi

dan benefit? Kalau

menurut saya pribadi,

pemberian kompensasi

yang diberikan perusahaan

beberapa waktu lalu cukup

relevan. Artinya, kalau

memang bertujuan untuk

kemajuan perusahaan dan

secara financial mendukung

sudah sewajarnya

keputusan tersebut diambil.

Tapi yang perlu diingat,

adalah yang penting

kenaikan tersebut memberi

dampak terhadap sasaran

sesuai dengan yang

diinginkan perusahaan.

Maksudnya

bagaimana? Begini,

pemberian kompensasi

sekarang ini sudah

signifikan jika dilihat dari

dua sisi yakni secara

objektif maupun subjektif.

Jika dilihat secara

objektif, terus terang dilihat

dari nominalnya

peningkatan cukup terasa

dan sangat signifikan,

walaupun apabila

dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan

sejenis masih belum yang

tertinggi.

Sedangkan dilihat secara

subjektif pun cukup apalagi

bila dibandingkan dengan

sebelumnya.

Bagaimana dengan

keberlangsungan dari

pemberian kompensasi, bisa

dijelaskan? Saya rasa begini,

dengan diubahnya sistem

pemberian kompensasi yang

saya tangkap dari konsep

tersebut adalah manajemen

akan menjadikan Pertamina

sebagai perusahaan yang

mempunyai daya saing, dalam

hal kompensasi terhadap

pekerjanya.

Perusahaan berharap

akan bisa menarik tenaga-

tenaga profesional yang saat

ini bekerja di perusahaan

pesaing Pertamina, dan

sekaligus mempertahankan

para pekerja yang mempunyai

kompetensi.

Dengan mempunyai daya

saing tinggi, Pertamina akan

dengan mudah untuk mencari

tenaga kerja baru yang

berkualias.

Hal ini bisa dilakukan

apabila kompensasi bagi

pekerja Pertamina masuk di

dalam perhitungan para

tenaga profesional.

Dengan demikian, saya

kira perusahaan di luar

Pertamina juga akan

meningkatkan kompensasinya

untuk mempertahankan

pekerjanya, dan seterusnya

sesuai dengan tuntutan

zaman.

Hal yang tidak kalah

penting adalah dengan terus

meningaktkan kompensasi

terhadap pekerjanya,

Pertamina akan bisa

mempertahankan pekerjanya

yang berkompeten.

Apakah dengan

numerasi sekarang dapat

menahan pekerja Pertamina

untuk tetap loyal pada

perusahaan? Bisa saja.

Karena dari pengalaman

selama ini kompensasi dan

benefit menjadi pertimbangan

utama bagi para pekerja untuk

tetap loyal di Pertamina, di

samping faktor lainnya.

Apalagi jika sekarang

sistem baru sudah

diberlakukan, yakni pemberian

kompensasi dan benefit sesuai

dengan kinerja. Meskipun

belakangan kita juga tidak

menutup mata masih ada

pekerja yang mengundurkan

diri dengan alasan berkaitan

dengan kompensasi dan

benefit di luar masih lebih baik.

Tapi sekarang saya

melihat bahwa niatnya

manajemen sudah bagus,

yaitu dengan menaikkan dan

mensejajarkan upah pekerja

Pertamina dengan perusahaan

sejenis.

Bagaimana di Direktorat

Hulu? Kalau dilihat secara

korporat mungkin hulu lebih

baik. Tapi kalau dibandingkan

dengan anak-anak

perusahaan hulu, tingkat

renumerasi hulu lebih rendah.

Demikian halnya diantara

Anak Perusahaan -Anak

Perusahaan Hulu, juga

terdapat perbedaan indek

renumerasi ini.

Namun hal ini menurut

saya wajar, karena kami

melihat dari tingkat resiko

dan beban pekerjaannya,

misalnya untuk pekerja yang

bekerja di lokasi pemboran

atau rig akan tidak adil

apabila diberikan reward

sama dengan yang resiko

pekerjaan dan beban

pekerjaannya lebih kecil.

Misalnya kantor pusat.

Untuk hal itu dikalangan

pekerja hulu saya rasa

sudah paham. Semua itu

dilakukan sesuai dengan

tujuan awal, yakni untuk

mempertahankan dan

menarik pekerja agar tetap

mau bekerja di Pertamina

terutama yang mempunai

keahlian.

Sejauhmana

keefektifan dari program

tersebut? Sejauh ini cukup

efektif. Sebagai contoh

mungkin dulu untuk mengisi

jabatan di direktorat hulu

sangat sulit, sekarang

dengan kompensasi yang

lebih bagus relative akan

lebih banyak tenaga

profesional yang

mempunyai kompetensi

yang tertarik untuk

bergabung ke Pertamina.

Di sisi lain dengan

masih adanya perbedaan

tingkat renumerasi dia

antara Anak Perusahaan-

Anak Perusahan Hulu,

memberi dampak terhadap

pembinaan sumber daya

manusia.

Terdapat

kecenderungan pekerja

akan menolak untuk

dipindahkan ke Anak

Perusahaan atau fungsi di

Direktorat Hulu yang indek

renumerasinya lebih

kecil.•NDJ

SURABAYA – Untuk meningkat-

kan efektifitas penggunaan

MySAP, Tim Integrated Change

Management (ICM) Pertamina

(Persero) melaksanakan MySAP

Kaizen Workshop yang diikuti

oleh seluruh depot di Jawa Ti-

mur, Refinery Unit IV Cilacap,

serta user-user diwilayah Pema-

saran BBM Retail Region V Su-

rabaya. Acara berlangsung di

kantor Pemasaran BBM Retail

Region V Surabaya, (12/10).

Latar belakang diadakannya

workshop MySAP ini karena

adanya suatu kendala dan ham-

batan dalam operasionalisasi

MySAP sehingga masih terjadi-

nya backlog, sehingga Tim ICM

mendiagnosa dan mendeteksi

hambatan apa saja yang terjadi

dilapangan. Problem dan solusi

yang telah berhasil dirumuskan

itu kemudian disosialisasikan

Mengoptimalkan Sistem MySAP Melalui Kaizen Workshopdan didiskusikan bersama para

peserta workshop untuk mening-

katkan adopsi dan utilisasi sis-

tem MySAP.

Menurut ICM Team Leader

Djarot Hadi P., berdasarkan diag-

nostik ditemukan 3 faktor utama

yang menjadi hambatan dalam

implementasi MySAP yaitu: Per-

tama, faktor will atau kemauan

dari para pengguna MySAP; Ke-

dua, skill yaitu keterampilan da-

lam menggunakan MySAP dan

Ketiga, adalah pemahaman pro-

ses secara keseluruhan atau

end to end processes.

Hal yang baru dalam work-

shop MySAP ini adalah diperke-

nalkannya MySAP Online Forum

yaitu fasilitas online yang bisa

digunakan user dalam mencari

informasi mengenai masalah

operasional MySAP serta berba-

gi pengalaman tentang bagai-

mana mengatasi masalah-

masalah yang muncul. Dalam

perkembangannya kedepan,

MySAP Online Forum tersebut

diharapkan bisa menjadi komu-

nitas belajar bagi para pengguna

MySAP (self learning commu-

nity) yang mampu mendorong

peningkatan utilisasi dan efek-

tifitas sistem MySAP.

“MySAP Online Forum ber-

fungsi pula sebagai knowledge

base dimana para Pengguna

bisa menggali berbagai infor-

masi mengenai MySAP. User

juga bisa melontarkan masalah

operasional untuk didiskusikan

dengan MySAP user yang lain,

para narasumber dan process

owner sampai solusinya bisa

disimpulkan. Setelah tuntas,

rangkaian diskusi tersebut akan

disimpan sebagai paket problem

and cure tersendiri ke dalam

knowledge base” kata Djarot

Hadi.

Workshop yang berlangsung

selama 3 hari ini merupakan

bagian dari kegiatan Integrated

Change Management yang

menerapkan metoda Kaizen.

Pada hari keempat diadakan

MySAP Clinic untuk membantu

user dalam mengatasi masalah

yang lebih spesifik dan dilan-

jutkan dengan on site coaching

dan MySAP Online Forum.

Materi yang dibahas dalam

workshop diawali dengan pen-

jelasan tentang tujuan penggu-

naan MySAP dan pemrosesan

terpusat, Shared Processing

Center (SPC), Treasury Center

(TC), dan dilanjutkan dengan

aktifitas kelompok yang difo-

kuskan pada pembahasan pro-

ses bisnis Purchase-to-Pay

(P2P) dan Order-to-Cash (O2C).

Workshop MySAP yang

berlangsung di Surabaya dibuka

oleh Head of Business Demand

Pertamina Gustini dan workshop

ini merupakan roll out yang ke-

dua setelah di Bandung pada

bulan Agustus lalu. MySAP

Kaizen Workshop berikutnya

akan dilaksanakan di wilayah

Pemasaran BBM Retail Region

VI Balikpapan dan di wilayah

Pemasaran BBM Retail Region

I Medan.•KUN/ IK

SEREMONIA

Foto

: K

un/D

ok.

Pertam

ina

PAMIT. Menteri ESDM Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009)Purnomo Yusgiantoro memberikan konferensi pers terakhirnya padaJumat (16/10) di lobi Gedung Utama Departemen ESDM. Dalamkesempatan itu Purnomo menyampaikan permohonan maafnyaselama ia bertugas sebagai Menteri ESDM sejak tahun 2000.Purnomo didampingi Dirjen Migas Evita Legowo, Kepala BP MigasR. Priyono, Dirut Pertamina Karen Agustiawan, dan pejabat-pejabateselon I Departemen ESDM.•UHK

Page 4: Pert Am in A

No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 20094 T r a n s f o r m a s i

JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kompetisiparaktisi Human Resources (HR) dan perkembanganorganisasi, Pertamina menyelenggarakan Forum HumanCapital Indonesia (HCI) dengan mengundang beberapafungsi SDM BUMN, diantaranya PT. Wijaya Karya,Telkom, Departemen Keuangan dan Sucofindo di Lantai21 Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, (1/10).

Dalam forum ini Pertamina mengundang Kepala BiroHumas Departemen Keuangan Harry Suratin, PembinaForum HC dari Kementrian BUMN Wahyu Hidayat danHead of Dunamis Consulting Alex Deni sebagai pembi-cara Forum HCI.

Forum HCI sebagai wadah sharing knowledge danupdate informasi mengenai HR dengan harapan dapatmemberikan pedoman Key Performance Indicator (KPI)HR seluruh BUMN, mampu men-trigger para stake-holder untuk lebih fokus terhadap permasalahan HR.

Di samping itu, forum ini juga untuk mengetahui po-sisi perusahaan di lingkungan BUMN, sebagai fasilitas

Meningkatkan Kompetisi SDM Melalui HCI Forumpengembangan organisasi HR, meningkatkanNetworking HR di lingkungan BUMN sehing-ga mempercepat perubahan paradigma HumanCapital.

“Aktifitas HCI sudah bisa aktif kembalikira-kira agenda satu tahun ke depan perlu kitagarap bersama. Ke depannya kira-kira banyaksekali yang harus kita sharing dan jika kitaberbicara masalah Human Resources kita pastiberbicara mengenai masalah knowledge ma-najemen pula,” ujar Direktur Umum & SDM,Waluyo (saat masih menjabat) dalam sambut-annya.

Sementara Wahyu menambahkan bahwasebuah organisasi hanya dikatakan efektif jikaperusahaannya bisa melayani kebutuhan cus-tomer dengan baik karena apa yang telah lakukan akan mem-pengaruhi dengan apa yang akan diperoleh nantinya.

“Kementrian BUMN sangat mendukung dengan adanya

Forum HCI ini. Harapan saya, kita bisa lakukan sebaikmungkin supaya kita bisa menuju BUMN yang berkelasdunia,” kata Wahyu.•IK

Foto

: D

RP/D

ok.

Pertam

ina

Pertamina Tuan Rumah 0GAP Conference 2009

BALI - Pertamina melalui fungsi Corporate Shared Ser-vice menjadi tuan rumah Konferensi Perusahaan MigasPengguna SAP di Asia Pasifik (0GAP Conference) 2009.0GAP Conference 2009 diselenggarakan pada 15-16Oktober 2009 di Patra Bali. Konferensi kali ini diikuti45 peserta dari 9 oil & gas company yang berasal dari 6negara, serta pihak SAP Asia Pasific, India, dan Indonesia.Selain itu Pertamina juga menghadirkan wakil dari anakperusahaan Pertamina yang telah menggunakan SAP.

0GAP SAP merupakan forum kerjasama antara per-usahaan-perusahaan Oil, Gas & Petrochemical di ka-wasan Asia Pasifik yang telah menggunakan SAP. Forumini membentuk Regional Council, yang merupakanbagian dari Organisasi Global Indutry Advisory Council(GIAC). Selain Asia / Pasific, juga telah dibentuk Europe,Middle East/Africa Regional Council dan AmericasRegional Council. Committee 0GAP saat ini dipegangoleh Petronas.

Tujuan pembentukan 0GAP adalah sebagai wahanauntuk sharing pengetahuan dan pengalaman dalam im-plementasi dan pengembangan SAP, termasuk tantangan-tantangan yang dihadapi serta cara mengatasinya. 0GAPjuga menjembatani kebutuhan anggotanya dalam kait-annya dengan layanan pihak SAP sebagai penyediasistem.

Selain meng- update technical status development dari

IT KnowledgeSharing antaraPertaminadengan PTT ICTThailand

Pada 13-14 Oktober 2009Pertamina (CSS – Corporate Sha-red Service) dan PTT ICT (Infor-mation & Comunication Tech-nology) melakukan knowledgesharing untuk membahas bebe-rapa isu yang saat ini mengemukadalam industri teknologi informasi. Isu yang dibahasdi antaranya mengenai IT organization, OSS (opensource system), IT security, SLA, dan data archiving.PTT ICT merupakan anak perusahaan PTT (Own Stateof Oil & Gas Company Thailand). Kedua pihak salingmemberikan informasi terkait penerapan teknologidalam perusahaan, baik untuk fungsi internal korporatmaupun anak perusahaan.

Masing-masing pihak memaparkan bagaimana

SAP, dalam konferensi ini juga dilakukan sharing presen-tation dari beberapa perusahaan tentang improvement yangtelah dilakukan, baik terkait implementasi modul SAPmaupun pengembangan interface untuk memenuhi ke-butuhan bisnis Oil & Gas di masing-masing perusahaan.Dalam kesempatan ini Pertamina menyampaikan sharingtentang pengembangan dan implementasi host to host in-tegrasi sistem SAP Pertamina dengan bank, dimana prosesini merupakan tipikal bisnis transaksi sales di Pertaminayang mencakup 85% dari seluruh transaksi sales.•SPC

strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi tan-tangan perkembangan teknologi, baik dari industri mi-gas maupun standarisasi dan regulasi dari pemerintah.

Diskusi ini merupakan awal dari dimungkinkannyasuatu kerjasama kedua pihak, untuk meningkatkanpengetahuan dan kemampuan teknologi informasi,serta memberikan posisi tawar bersama (bargainingposition) menghadapi suatu kebijakan yang diterapkanoleh industri software package (misal SAP).• SPC

Go Live SistemWeb Based Invoicedi Seluruh Unit OperasiJAKARTA - “Suatu sistem yang baru bisa akan baik kalausistem itu bisa dirasakan manfaatnya dan nyaman digunakan.Peluncuran web based ini merupakan salah satu upaya pen-capaian kenyamanan dengan kata lain menjadi lebih efisien,lebih transparan dan sebagai user sehingga mendorong kitauntuk menerapkan tata cara kerja yang baru,” Demikian di-katakan SVP Operasi Keuangan Burhanuddin AE dalam dihadapan perwakilan fungsi keuangan di seluruh unit operasiPertamina dalam acara Roll Out Web Based Invoice Requestdi Auditorium Kwarnas Jakarta, (5/10).

Seperti diketahui bahwa kondisi Web-based applicationuntuk saat ini baru diterapkan untuk proses invoicing berda-sarkan PO (MIRO). Mekanisme untuk mendukung aplikasiini telah buat dan dikirim ke seluruh legal requestor dan ap-likasi web-based sudah di-review dan disetujui oleh SPI.

Maka untuk rencana selanjutnya, VP Shared ProcessingCenter (SPC) Pertamina Narendra Widjajanto menyampai-kan Web-based application akan diterapkan ke seluruh tran-saksi lain, selain MM Invoicing (MIRO) dan pembuatan Web-based invoice payment tracking, E-Invoice (incoming &outgoing).

“Suatu sistem akan menjadi baik dan bermanfaat jikadilaksanakan dengan konsisten, sesuai dengan aturan danefektifitas bisa tercapai bila ada kolaborasi antara CSS yaitupenyedia pelayanan dari sistem serta dari user oleh karenaitulah dibutuhkan partisipasi seluruh pihak terkait demikelancaran program ini,” kata Narendra.

Sebagai bagian dari BTP Corporate Share Services(CSS), maka dilakukan terobosan untuk melayani user su-paya terjadi peningkatan produktivitas dan Integrasi denganremedy system. Go Live Sistem Web Based MIRO akan diber-lakukan diseluruh unit operasi perusahaan.

Burhanuddin berharap sistem ini bisa dimanfaatkan se-maksimal mungkin dengan penuh tanggung jawab untuk me-nyukseskan implementasi suatu sistem yang dipercaya dapatmengantarkan kita menjadi world class company.

Dengan diberlakukannya Web-based invoice ini, makaakan memberikan pengaruh terhadap efisiensi jam kerja lem-bur SPC sebesar 35 persen, peningkatan produktivitas sebesar55 persen, terjadi penurunan request cancel dari 397 menjadi222 (44 persen) dan kemudahan bagi user dalam melakukanmonitoring status request.•IK

Foto

: D

RP/D

ok.

Pertam

ina

Foto

:

Kun/D

ok.

Pertam

ina

Page 5: Pert Am in A

Calendar of Event Manajemen Mutu Pertamina 2009

Menjelang Satu Tahunnya KOMET

Insan Mutu Pertamina telah menyusun agenda kegiatan

mutu dalam bentuk calendar of event (CoE) yang terdiri dari

berbagai akitifitas dalam rangka penjabaran visi perusahaan

khususnya terkait dengan aspek peningkatan kualitas kerja

yang berkelanjutan.

CoE disusun dan ditetapkan dalam Rapat Kerja Mutu

Pertamina pada bulan Pebruari 2009 meliputi kegiatan yang

terkait dengan starategi/kebijakan mutu termasuk penyem-

purnaan pedoman SMMP 2009 dan matriks implementasi dan

sertifikasi ISO series, program implementasi seperti PQA/IQA

assessment, CIP, BTP Unit, Knowledge Management, pro-

gram monitoring OFI-AFI PQA dan hasil konvensi CIP, serta

penyusunan matriks tugas dan tanggung jawab Quality

Management Korporat, Direktorat, dan Anak Perusahaan.

Beberapa kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan

berdasarkan CoE Mutu Petamina Tahun 2009 antara lain :

Pebruari :

• Upskilling Coach dan Pembuatan Template BTP Unit Tahun

2009 (oleh masing-masing Unit Operasi/Region).

Maret :

• Workshop bedah makalah, untuk sebagai bentuk pem-

belajaran, evaluasi dan audit hasil CIP 2008.

• Closing BTP III (2008) + Final Report, Sosialisasi BTP 09

(awards).

• Kick-off BTP 2009 (Forum I) dan Pengumpulan Template

BTP 2009.

April :

• Workshop PQA Awareness & Teknik Penyusunan DA untuk

meningkatkan pemahaman terhadap proses PQA, metode

penilaian yang digunakan yaitu Malcolm Baldrige Criteria

for Performance Excellece serta tahapan untuk menyusun

Dokumen Aplikasi.

• Workshop CIP Direktorat Non Teknis, sebagai upaya untuk

meningkatkan kemampuan sebagai fasilitator dan upaya

untuk membentuk gugus-gugus baru CIP di lingkungan

Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat.

• Finalisasi dan pengesahan dokumen SMMP 2009, sebagai

landasan manajemen untuk mengakselerasi pencapaian visi

sesuai RJPP Pertamina.

Mei :

• Pengkondisian menuju Konvensi Mutu Pertamina.

• KOMET infusion yang dilakukan di berbagai media.

Juni :

• Pembentukan examiner PQA baru sebanyak 23 orang yang

siap diterjunkan untuk melakukan eksaminasi dan mampu

menyusun Dokumen Aplikasi, melalui pelatihan terintegrasi

“Pelatihan Examiner PQA Baru”.

• Forum sharing session Round Table KOMET.

KOMET udah mau satu tahunan!?!

Yupsss …, nggak terasa bulan depan KOMET genap berumur 1 (satu) tahun yaitu pada tanggal

5 November 2009. Klo flashback ke masa-masa awal rencana implementasi sistem pengelolaan

pengetahuan alias knowledge management system dahulu kala, fuiiiih … bener-bener perjuangan

yang panjang dan penuh dengan tantangan. Mulai dari penyusunan tim yang bongkar pasang karena

kesibukan dari masing-masing anggota tim, penerapan berbagai strategi yang dijadikan teknik dan

taktik untuk menjaring aset pengetahuan Pertamina yang bertebaran dimana-mana, pengembangan

infrastruktur (baca: Portal KOMET) yang selalu up to date untuk mengakomodir requirement yang

diminta, dan seterusnya-dan seterusnya.

Yang jelas klo diceritain lumayan bikin detak jantung sewaktu-waktu melemah dan semakin

kenceng secara bergantian, atau tekanan darah yang tiba-tiba drop bahkan melambung dalam waktu

bersamaan, sekaligus keringet dingin yang ngalir walaupun pendingin ruangan udah di-setting minus

karena ternyata kantor kita saingan dengan temperature udara di kutub utara sana (red: hehe …

maaf klo kedengeran sedikit hiperbola atau horror or else, tapi ini mungkin ini bisa kasih gambaran

kondisi saat itu).

Namun semua hal tersebut nggak bikin kita menyerah (red: kita sependapat banget dengan lagu

Jangan Menyerah-D’Massiv), justru jadi tantangan supaya kita bisa menjadi lebih baik lagi. Karena

seluruh Insan Pertamina pada umumnya, dan champion serta Tim KOMET pada khususnya yakin

akan pentingnya pengembangan knowledge management system. Namun memang memerlukan

effort yang cukup besar untuk mendefinisikan apa dan bagaimana sistem ini diterapkan di Pertamina.

Berdasarkan studi literatur dan studi banding yang pernah dilakukan Tim KOMET, nggak ada

bentuk knowledge management system yang paling benar atau paling ideal. Sistem tersebut akan

disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Sistem tersebut sifatnya dinamis,

dimana perkembangannya ngikutin perkembangan dari perusahaan itu sendiri. Jadi jangan heran klo

Juli :

• Raker Mutu tengah tahun guna mengevaluasi kinerja mutu

semester pertama yang menghasilkan beberapa poin strategis

antara lain penyelesaian tabulasi outstanding OFI-AFI hasil

assessment PQA tahun 2008, kebijakan baru mengenai CIP

dan pelaksanaan Konvensi Mutu Pertamina.

• Persiapan assessment PQA yang dimulai dengan penyerahan

Dokumen Aplikasi para calon aplikan.

• Awareness dan sharing ISO Terintegrasi sebagai upaya agar

semua entitas yaitu Unit Usaha/Operasi/Bisnis dan Anak

Perusahaan menuju ISO terintegrasi.

• Finalisasi terhadap TKO SMMP 2009.

Agustus :

• Pelaksanaan assessment PQA batch I yang diikuti oleh 6 (enam)

aplikan antara lain Unit Bisnis Perkapan, Unit Bisnis Pemasaran

BBM Industri & Marine, Unit Usaha Pelumas, Unit Bisnis

Pemasaran BBM Retail, PT Pertamina Tongkang dan PT

Pertamina Geothermal Energy.

• Persiapan Konvensi Mutu yaitu pembentukan Panitia Pelaksana.

September :

• Upskilling examiner PQA untuk me-refresh dan memutakhirkan

kemampuan eksaminasi sesuai dengan kriteria Malcolm

Baldrige terbaru.

• Assessment PQA batch II dengan 3 (tiga) aplikan yaitu Unit

Usaha Aviasi, Unit Usaha Gas Domestik dan Unit Niaga Non

BBM.

• Presentasi CIP Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat untuk

pertama kalinya diselenggarakan di Kantor Pusat.

Oktober :

• Persiapan Konvensi Mutu Pertamina antara lain Workshop,

Upskilling Juri Konvensi Mutu, pengumpulan risalah calon

peserta Konvensi.

Nopember :

• Sidang Dewan Judges dan Sidang Dewan Mutu &

Produktivitas Pertamina untuk finalisasi dan penetapan skor

PQA bagi aplikan yang mengikuti assessment tahun 2008.

• Rangkaian proses/tahapan menjelang Konvensi Mutu

Pertamina, antara lain penilaian, docking juri, wawancara

serta proses Konvensi Mutu itu sendiri.

• Penilaian terhadap BTP Unit dalam rangka memberikan

apresiasi terhadap BTP Unit terbaik melalui ajang BTP

Award.

Desember :

• Pemberian apresiasi terhadap penyumbang aset pe-

ngetahuan terbaik dengan cara-cara penilaian sesuai

dengan TKO Knowledge Management Pertamina dalam

KOMET Award.

• Raker Mutu untuk menetapkan rencana kerja Quality Ma-

nagement tahun 2010 serta mengevaluasi kinerja dan

pencapaian tahun 2009.

Yang menjadi tantangan bagi insan mutu adalah seberapa

besar pencapaian yang akan kita raih berkontribusi bagi

Pertamina. Yang jelas dan tidak dapat dipungkiri bahwa hal

itu semua sangat tergantung kepada komitmen, kontribusi dan

dedikasi para insan mutu termasuk manajemen puncak

Pertamina dalam menjalankan dan melestarikan program-

program mutu tersebut.•

Raker Mutu Tengah Tahun 2009 Peserta Raker Mutu Tengah Tahun 2009

KOMET yang akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 (satu) akan terus melakukan perbaikan/

penyempurnaan sehingga sistem berpotensi memiliki tampilan yang berbeda. Tentunya kesemuanya

… on behalf of continuous improvement program alias atas dasar sebuah proses perbaikan yang

berkelanjutan (dikutip dari Pedoman Sistem Manajemen Mutu Pertamina).

Selama bulan Oktober 2009, sedang berjalan Forum KOMET di 13 (tiga belas) Unit/Region.

Berdasarkan review dari Tim KOMET dari hasil survey/kuesioner yang diberikan kepada para peserta

forum, dapat disimpulkan bahwa mereka mendukungan adanya implementasi knowledge

management. Tim KOMET mendapat input dan saran dalam pelaksanaan forum agar dapat

dilaksanakan secara periodik dan dimonitor oleh tim Manajemen Unit/ Region setempat. Serta

diketahui pula, dibeberapa unit/region mengalami kendala dalam mengakses Portal KOMET. Tim

KOMET sedang melakukan analisa terhadap seluruh program yang telah dilaksanakan dan

menyusun tindak lanjut terhadap program KOMET selanjutnya.

Menjelang 1 (satu) tahunnya KOMET, berbagai kegiatan telah dilaksanakan mulai dari Workshop

Tim KOMET, Roundtable Discussion di Kantor Pusat, nge-Break di Bright, Forum KOMET di 13 (tiga

belas) Unit/Region, dan puncaknya nanti pada HUT KOMET pada tanggal 5 November 2009. Kira-

kira apa sih yang akan ditawarin dari Tim KOMET? Yang pasti kami sedang mempersiapkan suatu

forum sharing yang sebelumnya belum pernah dilaksanakan di Pertamina. Dan kami yakin acara ini

bakalan fun, seru, and nyenengin … dan pastinya kaya akan pengalaman, pengetahuan, dan

wawasan supaya bikin kita lebih kaya akan wawasan …. quality guarantee (baca: jaminan pasti) deh!

Tim berharap supaya seluruh KOMETers tetap memberikan dukungan terhadap implementasi

budaya berbagi pengetahuan ini dengan memberikan input dan saran yang membangun, serta

tentunya tidak lupa untuk berkontribusi dalam berbagai kegiatan KOMET sehingga jumlah aset

pengetahuan yang berhasil dikompilasi meningkat dari waktu ke waktu.

Please, keep support us yaaaa … !!!• Disusun oleh Shynta Dewi - Tim KOMET

1 2 3 4 1

2

3

4

Nge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di Bright, 7 Oktober2009, Bedah Buku ‘TransformasiTransformasiTransformasiTransformasiTransformasiPertaminaPertaminaPertaminaPertaminaPertamina’ bersama Bpk.Syahrial Muchtar

Nge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di Bright, 12 Oktober2009, Tema ‘Gadget Seru: SmartGadget Seru: SmartGadget Seru: SmartGadget Seru: SmartGadget Seru: SmartPhone, Netbook, ExternalPhone, Netbook, ExternalPhone, Netbook, ExternalPhone, Netbook, ExternalPhone, Netbook, ExternalModem, GPSModem, GPSModem, GPSModem, GPSModem, GPS’ bersama’CH .Susianti, A.’Yulius Sancoko, HadiSoeharto.

Forum KOMET - Pms IIForum KOMET - Pms IIForum KOMET - Pms IIForum KOMET - Pms IIForum KOMET - Pms IIPalembangPalembangPalembangPalembangPalembang, 9 Oktober 2009

Forum KOMET-RU II DumaiForum KOMET-RU II DumaiForum KOMET-RU II DumaiForum KOMET-RU II DumaiForum KOMET-RU II Dumai, 9Oktober 2009

Page 6: Pert Am in A

6 No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 2009 KIPRAH

PEP Improvement & InnovationAwards 2009

Anak Perusahaan

JAKARTA - Proyek KendaliMutu (PKM) Gunung Ke-mala dan PKM BPV darifield Prabumulih PertaminaEP Region Sumatera meraihpenghargaan Improvementand Innovation Award ka-tegori gold. Sementara ituPKM Beringin dari fieldPrabumulih Region Suma-tera dan GKM Saagu fieldSorong Region KTI menda-patkan penghargaan kategorisilver. Penghargaan tersebutdiserahkan oleh PresidenDirektur Salis S Aprilian danDirektur Operasi Bagus Su-daryanto di Jakarta, (1/10).

Improvement & Inno-vation Awards 2009 dise-lenggarakan selama dua haripada 28-29 September 2009di Kantor Pusat PertaminaEP Jakarta. Pada pembukaanacara tersebut, Senin (28/9),Direktur Eksplorasi SyamsuAlam mewakili PresidenDirektur menyampaikanbahwa event ini merupakansuatu upaya nyata untukmewujudkan perbaikanyang sistematis dan berke-lanjutan untuk menunjangproses transformasi.

Syamsu Alam menyam-

paikan bahwa di tengah se-mangat transformasi yangkita gulirkan saat ini, inovasimemainkan peran yang sa-ngat penting. Dengan ino-vasi yang brilian, imbuhnya,para pekerja Pertamina EPdapat melakukan terobosanataupun percepatan untukmencapai visi yang telahditetapkan.

“Inovasi juga membu-tuhkan dukungan setidaknyadari sisi eksternal dan inter-nal pekerja atau inovator itusendiri. Dari sisi eksternalindividu, rekan kerja, atasanmaupun bawahan, seyogia-nya memberikan dukunganpositif terhadap para ino-vator,” tegasnya.

Kepada para pimpinan,Syamsu Alam menyampai-kan bahwa para pimpinandiharapkan dapat memeta-kan potensi inovator yangada di fungsinya masing-masing, untuk selanjutnyamemberikan dorongan ke-pada pekerja yang bersang-kutan untuk menumbuh-kembangkan potensi inovasitersebut sehingga dapatmemberikan kontribusi yangpositif bagi perusahaan.

PKM Gunung Kemalamendapat penghargaan goldatas makalah yang diajukandengan judul PemanfaatanGas Flaring PMB SebagaiFeeding Gas Kompresor danPenjualan. Sementara ituPKM BPV mengajukan ma-kalah dengan judul Peng-gunaan Back Pressure Valveuntuk Penggantian X-mastTree Tanpa Killing Sumur.

PKM Beringin menda-patkan penghargaan silverdengan makalah tentang Pe-manfaatan Gas Flaring TestUnit BRG-C Sebagai

Feeding Gas Kompresordi BRG-D. GKM Saagumendapatkan penghar-gaan silver dengan maka-lah Penekanan Loss Pro-duksi dengan Pengguna-an Timer Pada PanelListrik.

Acara ini ditutup se-cara resmi oleh PresidenDirektur Salis S Aprilianpada Selasa (29/9). Presi-den Direktur menegaskanagar pengelolaan penge-tahuan dan sumber dayamanusia menjadi perha-tian bersama.•PEP/ ADP

Presiden Direktur PEP Salis S Aprilian menyerahkan Improvement & InnovationAwards 2009.

Foto

: BFR

/D

ok.

Pertam

ina

JATIBARANG - Untuk me-ningkatkan pengetahuan danketrampilan para pekerja danmitra kerja, pada 10-11Agustus 2009 di LapanganX-ray, Field Jatibarang, Per-tamina EP Region Jawa telahdiselenggarakan PelatihanScaffolding Angkatan I,yang diikuti oleh 22 peserta.Pelatihan ini diselenggara-kan oleh Pertamina EP Re-gion Jawa bekerjasama de-ngan PT. Catur Citra Mandi-ri Jakarta, dalam 2 Angkatan.

Scaffolding atau Peran-cah menurut Peraturan Men-teri Tenaga Kerja Nomor 1Tahun 1980, pasal (1) huruf(e) adalah bangunan pela-taran (platform) yang dibuatuntuk sementara dan diguna-kan sebagai penyangga te-naga kerja, bahan-bahan ser-ta alat-alat pada setiap pe-kerjaan konstruksi bangun-an, termasuk pekerjaan pe-meliharaan dan pembong-karan.

Selain untuk menambahpengetahuan dan keteram-

Pelatihan Scaffoldingdi Anjungan X-Ray Jatibarang

pilan, pelatihan ini juga ber-tujuan untuk menambah wa-wasan aspek HSE dalam me-laksanakan pekerjaan di ke-tinggian atau pekerjaan diarea yang sulit dijangkau.Setelah mengikuti pelatihanini diharapkan para pekerjadan mitra kerja yang bekerjadi lapangan dapat meren-canakan, mampu memilihjenis perancah yang sesuaidengan pekerjaan yang akandilakukan, mampu menje-laskan bagian-bagian peran-cah, mengetahui materialyang digunakan dalam pem-buatan perancah, dan mam-pu merangkai perancah de-ngan benar. Dengan demi-kian pekerjaan yang beradadi ketinggian atau di areayang sulit dijangkau, dapatdilakukan dengan baik danaman. Keselamatan dan ke-sehatan kerja di bidang kon-struksi bangunan tidak ha-nya terbatas pada pekerjaanpembangunan, tetapi jugatermasuk pekerjaan-pe-kerjaan perbaikan, pemeli-

haraan serta pembongkaran.Oleh karena itu, maka pe-latihan scaffolding dipan-dang sangat diperlukanuntuk mengetahui penggu-naan perancah secara benardan aman.

Setelah diberikan pe-lajaran teori, kemudian di-lanjutkan dengan praktek la-pangan, yaitu memasang

Pemasangan Perancah Gantung di Area pipa 16” MOL XAP”– Balongan.

Foto

: PEP J

atibara

ng

Hanging Scaffolding(Perancah Gantung) diarea pipa 16” MOL XAP”Balongan. Pemasanganscaffolding di area ter-sebut dengan tujuan se-lain untuk praktek, seka-ligus dapat digunakan un-tuk melakukan pemeliha-raan terhadap pipa 16”MOL XAP Balongan.•PEP

CIREBON - PEP Region Jawa kembali memperlihatkanserangkaian program terbarunya yang bertujuan penuhuntuk kembali menata reputasi EP Region Jawa dalamhal pelayanan pembayaran kepada penyedia barang danjasa (PBJ). Adalah program Routing Slip Berbasis Webyaitu suatu alat kerja yang merupakan pembaruan di-sesuaikan dengan My SAP yang akan memberikan kemu-dahan bagi PBJ dalam memonitor progress pembayaransecara interaktif.

“Disebut interaktif karena pada dasarnya kita inginmemberikan pelayanan dan kemudahan kepada PBJ agarmereka memonitor progress pembayaran secara interaktifmelalui SMS,” ujar Manajer Supply Chain ManagementLelin Eprianto saat berinteraksi dengan undangan yanghadir dalam sosialisasi beberapa waktu lalu. “Jadi merekadapat mengetahui progress invoice mereka sudah sampaidimana,” tambahnya

Launching Program Routing Slip Berbasis Web initercipta dengan didasari oleh masalah yang salah satunyaadalah implementasi MySap yang menyebabkan peru-bahan proses bisnis pembayaran invoice. Perubahan im-plementasi MySap tersebut menyebabkan aplikasi perluditinjau kembali. Peninjauan tersebut sudah pasti harusberdasarkan standar Data dan TI.

Dengan berubahnya sistem yang kini telah meng-implementasikan MySap, PBJ tetap dapat menggunakanfasilitas sms dengan mengetik INVOICE#[no_vendor]#[no_invoice] ke nomor 0811195441 (SMS GatewayPEP).

”Fasilitas ini paling tidak dapat memberikan infor-masi, dan mengimplementasikan GCG kepada PBJ yangsecara transparant dapat diketahui oleh PBJ,” jelas Lelin/

Program Routing Slip ini sebetulnya sudah diim-plementasikan di Region Jawa sejak 2006 dan terbuktimemberikan kemudahan bagi PBJ. Dengan adanya per-ubahan program My SAP tmt 1 Januari 2009 lalu, makaRegion Jawa ingin tetap memberikan komitmen terbaikdengan program routing slip yang baru ini. Untuk pro-gram jangka panjang, program ini akan diintegrasikandi My SAP, sehingga seluruh PBJ di Region Jawa yangtelah mengetahui dan menjalankan lebih dahulu, minimalstrategi untuk cara memenangkan lelang dengan mem-berikan harga terbaik telah dimiliki lebih dahuludibandingkan dengan Pertamina yang lain.

Diantara undangan yang hadir saat itu ada dari TeamMy SAP Pertamina Pusat.•PEP Jawa

Launching ProgramRouting SlipBerbasis Web diPEP Region Jawa

MOVIE LEARNING. Panitia Ramadhan dan Idul Fitri 1430 H Perta-mina EP Field Rantau Region Sumatera, Sabtu (5/9) menyeleng-garakan Movie Learning bagi para remaja di sekitar komplek Per-tamina Rantau. Movie Learning dibuka oleh Ketua Badan DakwahIslam (BDI) PT Pertamina Field Rantau Damar Aryo Sutrisno. Dalamkesempatan tersebut film yang diputar berjudul laskar pelangi, parapeserta diminta untuk membuat aspirasi atau komentar atas filmtersebut. Tujuan dilaksanakan Movie Learning adalah menggali nilai/peran moral dari film “Laskar Pelangi” dan memberikan materi kepadaremaja untuk bekal mereka kelak. Film yang bertemakan pendidikanbagi semua orang ini diharapkan dapat membangkitkan semangatdan dedikasi para guru dalam mengajar dengan penuh keikhlasandan juga membangkitkan semangat siswa untuk mengejar prestasidan tetap bersekolah meski dalam keadaan yang paling minimsekalipun. Tampak peserta (kelompok) terbaik foto bersama denganpara pembina Movie Learning.....•PEP Rantau

Foto

: PEP Ranta

u

Page 7: Pert Am in A

7No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 2009Berita Kita

P O S I S I

TRI HARSO HARIYADIHSE Area Manager Jawa Bagian BaratFo

to :

HSE

I KETUT SUDIARTHAHSE Area Manager SumbagutFo

to :

HSE

HADI CHAIRUNNASManager Production IIRefinery Unit IV CilacapFo

to :

RU

IV

OTTO GERENTAKAManajer Maintenance Planning &SupportRefinery Unit IV CilacapFo

to :

RU

IV

BAMBANG SEMBODOManager HR AreaRefinery Unit VI BalonganFo

to :

RU

VI

H. NUR HENDROManajer Project Revamp II, ROP, NPU &Tank CrudeRefinery Unit VI BalonganFo

to :

RU

VI

DANA PENSIUN PERTAMINA RAIH ADPI AWARD 2009... (Sambungan dari halaman 1)

SETIAWANHSE Area Manager SumbagselFo

to :

HSE

efisiensi biaya operasional,efisiensi biaya investasi, op-timalisasi portofolio inves-tasi, rasio kecukupan dana(RKD) dan tingkat kepatuh-an (compliance) terhadapsertifikasi pengurus danapensiun dan ketepatan waktupenyampaian laporan ber-kala kepada regulator.

Untuk kategori aktivabersih di atas Rp 1 triliun ini,Dana Pensiun Pertaminamengalahkan Dana Pensiun

Bank Mandiri Dua dan DanaPensiun Pusri. Sampai de-ngan 1 September 2009 me-nurut Torang, nilai aktivabersih dana pensiun Perta-mina Rp 6,7 triliun. Jumlahitu mengalami kenaikanyang signifikan dibanding-kan dengan per 31 Desember2008 sebesar Rp 5,6 Triliun.

“Kita berharap bisa me-ningkatkan Return on Invest-ment sekaligus Return onAsset-nya. Kita juga berha-

rap rasio kecukupan dana bi-sa lebih meningkat sehinggakewajiban dari pendiri dapatdiminimalisasi. Sekaliguskita dapat berupaya untukmempertahankan dan mena-ikkan manfaat pensiun.Itulah cita-cita kita. Tapisemua tergantung kepadapendiri maupun target ki-nerja investasi yang bisa kitaraih,” kata Torang.

Sesuai tema ‘DenganTata Kelola yang Baik Me-

nuju Kesinambungan Per-tumbuhan Dana Pensiunan’,maka pelaksanaan penge-lolaan dana pensiun Perta-mina akan mengacu kepadatata kelola dana pensiunyang lebih baik, denganmempertahankan apa yangsudah dicapai dengan harap-an memberikan suatu man-faat yang lebih baik untukmeningkatkan kesejahteraanpensiunan.•IK

Perpustakaan Kantor Pusat Pertamina : Gedung Perwira 2 Ruang 110, Telp. 6960/5790 Faks. 3815936 • intrapertamina.com/library

Sinopsis BUKU PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT PERTAMINA

PALEMBANG - Pertaminaterus berupaya menjalin hu-bungan baik dan efektif de-ngan jajaran TNI-AU di se-kitar wilayah operasi. Ini di-tunjukkan salah satunya de-ngan partisipasi PertaminaAviasi Region I melalui De-pot Pengisian Pesawat Udara(DPPU) Sultan Mahumd Ba-daruddin (SMB) II Palem-bang kepada TNI-AU LanudPalembang, dalam bentukbantuan renovasi monumenpesawat terbang F-86 Fabredan pengecatan refueller mi-lik TNI-AU Lanud Palem-bang.

Agus Maulana, ManajerAviasi Region I di sela pe-resmian renovasi monumenmenyampaikan, ”Pertaminasejak berdirinya negeri iniselalu mendukung TNI da-lam mempertahankan ke-daulatan RI, terutama da-lam bentuk suplai bahan ba-kar. Hal inipun terus dilaku-kan hingga sekarang.”

Ia berharap partisipasiPertamina ini dapat mem-berikan kontribusi dalammenambah daya tarik kotaPalembang serta memper-lancar operasional Lanudsehari-hari.

Letkol Penerbangan,Asril Samani memberikanapresiasi positif atas inisiatifPertamina. Monumen pe-sawat maupun refueller me-rupakan aset Lanud yang cu-kup vital baik itu dari sisikebanggaan maupun peng-gunaan.”Lokasi ini sangatstrategis, yaitu di jalan utamamasuk-keluar kota Palem-bang. Apalagi sebentar lagimenjelang Idul Fitri, akanbanyak sekali dilalui dan di-lihat orang. Jika sudah ter-lihat megah begini akan me-nambahkan kebanggaan kitasebagai masyarakat Palem-bang,” ujarnya.

DPPU SMB IIRenovasiMonumen LanudPalembang

Monumen pesawat F-86Fabre terletak di persim-pangan yang mempertemu-kan Jalan Kolonel H Burlian,Jalan Adi Sucipto dan JalanSoekarno-Hatta, Palembang.Monumen ini menjadi pe-nyambut bagi pengunjung

kota Palembang yang datangdari arah utara Pulau Suma-tera seperti Medan, Riau,Padang, dan Jambi. Sedang-

Foto

: P

ms

Reg. II

Monumen pesawat terbang F-86 Fabre milik TNI-AU Lanud Palembang�yangsudah direnovasi.

kan dua unit refueller yangsudah dicat digunakan untukkeperluan Lanud Palem-bang.• Pms. Reg. II

Page 8: Pert Am in A

Corporate Social Responsibility8No. 43

Tahun XLV, 26 Oktober 2009

MEDAN - Untuk mendu-kung peningkatan derajatkesehatan masyarakat, Per-tamina melalui programCSR “Sehat bersama Ibudan Anak Tercinta” (SEHA-TI) memberikan bantuanpemberdayaan Pos Yandu.Bantuan program SEHATIdiberikan kepada lingkung-an BKM Sejahtera MandiriKelurahan Kampung Baru

Pertamina Salurkan 20 Ton Bantuanuntuk Korban Gempa Sumbar

Pertamina Bantu Pemberdayaan Pos YanduJl. Brigjen Katamso MedanMaimun, (4/9).

Penyerahan bantuan se-besar 10 juta rupiah dila-kukan dari Asisten ManajerExternal Relation PertaminaRegion I Sumbagut, FitriErika, kepada Lurah Kam-pung Baru, Zainul Achma-din, disaksikan oleh Pim-pinan Kolektif BKM Sejah-tera Mandiri, Jumiati, di ha-

laman kantor KelurahanKampung Baru bersama se-kitar 100 warga.

Lurah Kampung Baru,Zainul Achmadin menga-takan bahwa program pe-ningkatan kesehatan sangatdiperlukan untuk dapat men-jadikan masyarakat yang se-hat dan mandiri. Pemerintahtelah memiliki berbagai pro-gram untuk dapat mening-katkan partisipasi masya-rakat agar dapat hidup lebihbaik.

Fitri Erika berharap ban-tuan yang diberikan ini dapatdimanfaatkan untuk pening-katan status gizi masyarakat,sehingga fungsi Pos Yandusebagai wadah pelayanankesehatan dasar berbasis ma-syarakat dapat lebih optimal

lagi.Program CSR Pemasar-

an BBM Retail Region I Me-dan di bidang kesehatanyang telah berjalan antaralain pemberian makanantambahan bagi anak pende-rita gizi buruk di MedanBelawan, serta pemberda-yaan Pos Yandu di Medan,Pekanbaru, Binjai, Siantar,Kisaran, dan Sibolga.

Kegiatan ini adalah ba-gian dari program “SehatBersama Pertamina”, seba-gai bentuk”Corporate SocialResponsibility (CSR) Perta-mina kepada lingkungan se-kitar. Program CSR Perta-mina difokuskan di bidangpendidikan, kesehatan, ling-kungan hidup, dan pember-dayaan masyarakat.•Pms Reg. I

Foto

:

Pm

s. R

eg.

I

JAKARTA – Budaya saling memaafkan yang lebih popular

dengan sebutan Halal Bihalal ini merupakan fenomena

tradisi positif umat Islam yang terjadi di tanah air, dan telah

berpengaruh menjadi tradisi di negara-negara rumpun me-

layu di Asia, yang menekankan sikap silaturahmi, persau-

daraan, persatuan, dan saling mengasihi. Demikian disam-

paikan Ketua Umum Persatuan Wanita Patra Pusat Shinta

Omar S Anwar pada saat acara Halal Bihalal 1 Syawal 1430

H Persatuan Wanita Patra Pusat, di Gedung Wanita Patra

Simprug, Kamis (8/10).

Lebih lanjut Shinta memaparkan bahwa dalam per-

jalanan hidup manusia pasti tidak akan luput dari dosa dan

kesalahan. Dosa yang paling sering dilakukan adalah ke-

salahan terhadap sesamanya. “Seperti halnya kita selaku

individu yang hidup ditengah keluarga, masyarakat, terma-

suk dalam berorganisasi di PWP tidak terkecuali tanpa di-

sengaja timbul rasa negatif yang berkaitan dengan kebera-

daan orang lain, seperti rasa iri, dengki, sombong, bangga

diri, permusuhan, pertikaian atau bahkan dengan sengaja

menyakiti orang lain,” ujarnya.

“Maka pada kesempatan yang fitrah ini merupakan mo-

men penting untuk saling memaafkan, baik secara individu

maupun kelompok untuk mengembalikan diri kita pada

kondisi awal keberadaannya yang suci dan bersih, itulah

makna dari Idul Fitri,” kata Shinta sumringah.

Menurutnya, bulan Syawal yang bermakna peningkatan

setelah melakukan training lahiriah selama satu bulan pe-

nuh, maka pembuktian keberhasilan training tersebut harus

mulai dapat diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari.

“Apalagi sebagai pendamping suami segaligus ibu dari

putra dan putri kita serta sebagai pengurus ataupun anggota

PWP, dapat menjadikan bulan Ramadhan yang lalu sebagai

bulan pembelajaran diri untuk dapat lebih berempati lagi

terhadap orang lain,” papar Shinta.

Selain silaturahmi juga dilakukan penggalangan dana

untuk bencana alam gempa di Sumatera Barat. Kegiatan

tersbut berkoordinasi dengan PWP Tingkat Wilayah Sales

Area Padang yang berada dibawah PWP Tingkat Wilayah

Pemasaran dan Niaga Region I, Medan.•BFR/NDJ

PWP Pusat AdakanHalal Bihalal

MEDAN – Lewat dua ming-gu pasca gempa SumateraBarat akhir September lalu,masyarakat yang menjadikorban masih membutuhkanbanyak bantuan. MenyusulTim Pertamina Peduli yangsudah turun ke Sumatera Ba-rat sejak hari pertama pascagempa, Pemasaran RegionI mengirimkan 20 ton ban-tuan perlengkapan ke Su-matera Barat, khususnya Pa-dang Pariaman.

Minggu sore (18/10),bantuan tersebut diberang-katkan dari Medan. Paketbantuan terdiri dari 10 tonberas, 2 ton gula pasir, 2.000liter minyak goreng, 500 dusmie instan, dan 4.000 botolsusu cair. Bantuan dikemasdalam 2.000 paket, sehinggakorban dapat menerima ban-

tuan dengan merata. Selainitu dikirimkan juga 500 lem-bar kain sarung, 500 lembarkaos, 200 pasang seragamSD, dan 20 tenda.

Bantuan senilai Rp 250juta tersebut adalah sum-bangan dari pekerja Perta-mina seluruh Indonesia me-lalui rekening Pertamina Pe-duli. Diharapkan Senin ma-lam ini bantuan sudah tiba ditujuan dan segera diserahkankepada para korban.

Seperti diketahui, gempaberkekuatan 7.6 skala Rich-ter mengguncang SumateraBarat, Kamis 30 Septemberlalu. Lebih dari 1.000 korbanmeninggal, dan ribuan lain-nya kehilangan tempat ting-gal. Diharapkan bantuan dariPertamina ini dapat meri-ngankan beban korban gem-

pa Sumatera Barat.Bantuan ini adalah salah

satu bentuk Corporate So-cial Responsibility (CSR)Pertamina kepada lingkung-an sekitar. Program CSR

Pertamina difokuskan di bi-dang pendidikan, kesehatan,lingkungan hidup, dan pem-berdayaan masyarakat, sertakorban bencana.• Pms. Reg. I

Foto

:

Pem

asa

ran R

egio

n I

TARAKAN - PertaminaUBEP Sangasanga dan Ta-rakan melaksanakan penghi-jauan di wilayah TerminalLingkas Lapangan Tarakan,Kamis (15/10). Penghijauanini merupakan salah satuwujud kepedulian perusa-haan terhadap lingkunganhidup serta terkait denganditetapkannya TerminalLingkas Lapangan Tarakansebagai salah satu kawasanhijau di Kota Tarakan.

Kegiatan tersebut di-hadiri oleh Walikota TarakanH. Udin Hianggio besertaMendagri Mardiyanto (saat

PEP Hijaukan Terminal Lingkas Tarakanmenjabat) yang melakukanpenanaman secara simbolis.

Mardiyanto menegas-kan, “Pemkot tidak dapatbekerja sendiri dalam me-nata kota. Kegiatan hari inimerupakan bentuk nyatadukungan dan kepedulianPertamina dan PemkotTarakan untuk bekerja samamenciptakan lingkunganhijau, sehingga diharapkankerjasama seperti ini bisaterus dikembangkan”.

Ke depan, Pertamina EPbersama Pemkot Tarakanakan menyediakan saranawisata dan pendidikan be-

rupa Taman Minyak danMuseum Minyak.

Menurut GM UBEP Sa-ngasanga dan Tarakan Sato-to Agustono, penanamanakan dilakukan secara berta-hap. Tahap awal 200 bibitdan kedepannya akan terusbertambah sampai 2000 bi-bit pohon agathis. Pohonagathis dipilih karena tum-buhan ini merupakan salahsatu pohon asli asal Kali-mantan, yang puluhan tahunsilam menjadi maskot KotaTarakan.

Penetapan kawasan hijauini sendiri selain untuk men-

jaga fasilitas Terminal Ling-kas juga untuk melindungimasyarakat dan lingkungansekitar dari bahaya longsor.Lebih lanjut Satoto me-nyampaikan bahwa penghi-jauan memang harus dila-kukan. Jika tidak dilakukandikhawatirkan sesuatu yangtidak diinginkan bisa terjadidi sekitar tangki.

Penetapan kawasan hijauini merupakan salah satubentuk kesepahaman antaraPEP dan Pemerintah KotaTarakan untuk menata ope-rasi migas yang berada dilingkungan perkotaan.•PEP

Foto

: B

FR/D

ok.

Pertam

ina