pert. 9. estetika inggris abad ke-18 (1) tokoh-tokoh: shaftesbury; hutcheson; e. burke; dan david...

15
Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) • Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran. Pengalaman keindahan: mencari dasar pemahaman, pemikiran objektif, ttg yg indah. Dasar pertimbangan: cita-rasa (taste). Teori cita-rasa: subjektif. Shaftesbury: Teori “tanpa-pamrih” (disinterestedness). Keindahan dalam alam = bayangan dari keindahan perdana (Ide keindahan Plato). Yang sublim: suatu jenis keindahan.

Upload: bimo-kecil

Post on 14-Dec-2015

279 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1)• Tokoh-tokoh:

Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. • Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran. • Pengalaman keindahan: mencari dasar pemahaman,

pemikiran objektif, ttg yg indah.• Dasar pertimbangan: cita-rasa (taste). • Teori cita-rasa: subjektif.• Shaftesbury:• Teori “tanpa-pamrih” (disinterestedness).• Keindahan dalam alam = bayangan dari keindahan perdana

(Ide keindahan Plato).• Yang sublim: suatu jenis keindahan.

Page 2: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

John Locke (2)

Page 3: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Estetika Inggris Abad ke-18(3) cont…

Shaftesbury:

• Teori “tanpa-pamrih” (disinterestedness).

• Keindahan dalam alam = bayangan dari keindahan perdana (Ide keindahan Plato).

• Yang sublim: suatu jenis keindahan.

Page 4: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Definisi Keindahan Menurut David Hume (4)

• Keindahan: “ide” yg muncul dalam diri kita.

• Kesadaran dibangkitkan oleh persepsi-penampilan hal-hal luar.

• Keindahan: sudah di-subjektivikasi.

• Keindahan: “uniformitas dalam varietas”;

• Penyatu dalam keaneka-ragaman.

Page 5: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

David Hume (5)

Page 6: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

David Hume (6)

Page 7: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Definisi Keindahan David Hume ( cont…).(7)

Pengalaman keindahan:• Seperti merasakan, mencecap asinnya garam,

manisnya gula.

• Sifatnya langsung, bebas dari kalkulasi otak.

• Bebas dari pemikiran-konsep---tidak egois.

• Objektif: dikaitkan dgn kemampuan indera-indera internal yg netral.

Page 8: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Estetika David Hume (8)

• Estetika = masalah cita-rasa (taste)• Sumber rasa indah = pengalaman (empeira)• Keindahan = perasaan (feeling)• Teori “Association of Ideas”: penggabungan ide-

ide; Hume tidak mengakui hukum sebab-akibat.• -Impression: pengalaman indrawi, pengamatan

langsung.• -Ideas: isi, hasil renungan+ingatan akan kesan-

kesan.

Page 9: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Buku Karya D. Hume (9 )

Page 10: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Rasionalisme vs Empirisme (10)

• Rasionalisme: Berdasarkan akal-budi.• Rasio (akal-budi) = ukuran segalanya.• Pengalaman: menipu.• Pengalaman harus di cek oleh akal-budi.• Ide-ide bawaan (innate ideas):• -Unsur-unsur a priori.• Keindahan: nama properti objektif benda-benda.• Mengakui hukum kausalitas (sebab-akibat).

Page 11: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Empirisme (11)

Empirisme: Berdasarkan pengalaman.• Pengalaman (empeira)= ukuran.• Tabula rasa: kertas/taplak kosong.• Keindahan: cita-rasa, subjektif.• Teori ‘asosiasi’• Sublimitas & grafis.• Tidak ada kausalitas; ttp urutan kejadian.• Ide keindahan=rasa keindahan.

Page 12: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Rasionalisme vs Empirisme (12)

Page 13: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Rasionalisme vs Empirismes (13)

Page 14: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Rasionalisme (14)

Page 15: Pert. 9. Estetika Inggris Abad ke-18 (1) Tokoh-tokoh: Shaftesbury; Hutcheson; E. Burke; dan David Hume. Empirisme: “empeira”, pengalaman menjadi ukuran

Empirisme: Menyangkal Semua Hubungan (15)