pert. 6. manajemen potensi diri dalam islam

6

Click here to load reader

Upload: taufik-ghockil-zlaluw

Post on 11-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

potensi diri dalam islam

TRANSCRIPT

Manajemen Potensi Diri dalam Islam

Manajemen Potensi Diri dalam IslamPrinsip-Prinsip Manajemen Diri 1. Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya : Dalam manajemen islam, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya merupakan sebuah keharusan bahkan kewajiban bagi setiap orang untuk bisa mencapai derajat takwa (manusia terbaik). Hal Ini sebagaimana firman Allah, Demi waktu, sesungguhnya ,manusia pasti dalam kerugian, kecuali yang beriman dan beramal shaleh, saling berpesan dalam kebaikan dan dalam kesabaran.

2. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.Prinsip manajenem diri dalam islam yang lain adalah bagaimana kita bisa merancang kehidupan kita supaya hari ini yang kita jalani harus lebih baik dari hari kemarin yang telah dijalani atau hari esok yang akan kita tempuh harus selalu lebih baik dari hari ini.3. Hidup TerencanaBesegeralah meyelesaikan pekerjaan lain, setelah pekerjaan skrg selesai.Prinsip yang lain dalam manajemen islam adalah bersegera menyelesaikan pekerjaan yang lain setelah suatu pekerjan selesai. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Quran 94:7, maka apabila kamu telah selesai dari suatu pekerjaan, bersegeralah menegerjakan pekerjaan yang lain. Karena begitu berharga sebuah waktu dalam manajemen islam, sehingga tidak ada istilah leha-leha/santai ketika kita telah menyelesaikan sebuah pekerjaan.4. Bergegas!!Kerjakan tugas mulai dari yang paling penting dan mendesak Prinsip yang lain dalam manajemen islam adalah kerjakan tugas/pekerjaan menurut tingkat kepentingan dan juga urgensifitasnya. ketika kita memilki beberapa targetan atau pekerjaan yang harus dikerjakan sesegera mungkin, islam mengajarkan untuk mengerjakan perkara yang wajib dahulu sebelum pekerjaan yang lain5. KomitmenYang dimaksud dengan commitment adalah keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah yang telah ditentukannya.