persyaratan air baku air minum

Upload: 24061992

Post on 10-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Persyaratan Air Baku Air Minum

    1/5

    Kualitas Air Baku

    Persyaratan Air Baku Air Minum

    Menurut SNI 6774:2008 tentang Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air, air baku

    adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yangmemenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. Sumber air baku ini

    dapat berasal dari dari sungai, danau, sumur air dalam, mata air dan sebagainya. Tidak semua air

    baku dapat diolah oleh instalasi pengolahan air Minum. Dalam SNI 6773:2008 tentang Spesifikasi

    Unit Paket Instalasi Pengolahan Air, didefinisikan kualitas air baku yang dapat diolah oleh IPAM yakni

    sebagai berikut:

    1. Kekeruhan, maximum 600 NTU (nephelometric turbidity unit) atau 400 mg/l SiO22. Kandungan warna asli (appearent colour) tidak melebihi dari 100 Pt Co dan warna

    sementara mengikuti kekeruhan air baku.

    3. Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai PP No. 82 tahun 2000 tentang

    Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.4. Dalam hal air sungai daerah tertentu mempunyai kandungan warna, besi dan atau bahanorganik melebihi syarat tersebut diatas tetapi kekeruhan rendah (

  • 7/22/2019 Persyaratan Air Baku Air Minum

    2/5

    Parameter yang tidak Berhubungan langsung dengan kesehatan

    a. Parameter Fisik

    1. Bau Tidak berbau

    2. Warna TCU 153. Total zat padat

    terlarut mg/l 500

    4. Kekeruhan NTU 5

    5. Rasa Tidak berasa

    6. Suhu C suhu udara +- 3

    b. Parameter Kimiawi

    1. Aluminium mg/l 0.2

    2. Besi mg/l 0.3

    3. Kesadahan mg/l 500

    4. Khlorida mg/l 250

    5. Mangan mg/l 0.4

    6. pH 6.5-8.5

    7. Seng mg/l 3

    8. Sulfat mg/l 250

    9. tembaga mg/l 2

    10. Amonia mg/l 1.5

    Persyaratan kuantitas air dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang

    tersedia sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah

    dan jumlah penduduk yang dilayani. Pemenuhan kuantitas ini dapat berasal dari berbagai sumber airbaku, salah satunya adalah sungai. Dalam menetapkan suatu sungai sebagai sumber air baku, tidak

    hanya kualitas yang perlu ditinjau, tetapi juga dari segi kuantitas yang dapat disediakan oleh sungai

    tersebut. Kuantitas ini digambarkan dalam bentuk debit aliran air sungai. Debit yang akan

    dipergunakan adalah debit murni atau data debit yang sudah dikurangi dengan berbagai macam

    kebutuhan lainnya dari sungai tersebut, misalnya kebutuhan irigasi. Data debit yang digunakan ini

    adalah data debit selama 10 tahun yang dapat dicari menggunakan rumus perhitungan debit

    andalan (metode basic year). Debit andalan ini dibuat sebagai acuan dapat tidaknya sungai tersebut

    dipakai untuk mengairi atau menyediakan sumber air bersih yang dibutuhkan.

    Berdasarkan SNI 06-2412-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air, ada beberapa

    hal yang harus diperhatikan dari setiap tahapan pengambilan contoh uji kualitas air. Hal tersebut

    dijabarkan sebagai berikut

    Alat dan bahan yang diperlukan dalam pengambilan contoh uji kualitas air

    Bahan kimia untuk pengawetPengawetan contoh untuk parameter tertentu diperlukan apabila pemeriksaan tidak dapatlangsung dilakukan setelah pengambilan contoh. Jenis bahan pengawet yang digunakandan lama penyimpanan berbeda-beda tergantung pada jenis parameter yang akandiperiksa. Bahan kimia yang digunakan untuk pengawet harus memenuhi persyaratan

    bahan kimia untuk analisis dan tidak mengganggu atau mengubah kadar zat yang akandiperiksa.

  • 7/22/2019 Persyaratan Air Baku Air Minum

    3/5

    Wadah ContohWadah yang digunakan untuk menyimpan contoh harus memenuhi persyaratan sehagaiberikut :1) terbuat dari bahan gelas atau plastik ;2) dapat ditutup dengan kuat dan rapat ;3) mudah dicuci ;4) tidak mudah pecah ;5) wadah contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi harus dapat disterilkan ;6) tidak menyerap zat-zat kimia dari contoh ;7) tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam contoh ;8) tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan contoh.

    Volume contoh yang diambil untuk keperluan pemeriksaan di lapangan dan laboratoriumbergantung dari jenis pemeriksaan yang diperlukan sebagai berikut :1) untuk pemeriksaan sifat fisik air diperlukan lebih kurang 2 L ;2) untuk pemeriksaan sifat kimia air diperlukan lebih kurang 5 L ;3) untuk pemeriksaan bakteriologi diperlukan lebih kurang 100 mL ;4) untuk pemeriksaan biologi air (khlorofil) diperlukan 0,5 - 20 L;(bergantung pada kadarkhlorofil di dalam contoh).

    Interval waktu pengambilan contoh diatur agar contoh diambil pada hari dan jam yangberbeda sehingga dapat diketahui perbedaan kualitas air setiap hari maupun setiap jam.Caranya dilakukan dengan menggeser jam dan hari pengambilan pada waktu pengambilancontoh berikutnya, misalnya pengambilan pertama hari Senin jam 06.00 pengambilanberikutnya hari Selasa jam 07.00 dan seterusnya.

    Lokasi pengambilan contoh di air permukaan dapat berasal dari daerah pengaliran sungaidan danau/waduk, dengan penjelasan sebagai berikut1) pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai (DPS),berdasarkan pada:(1) sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau masih sedikit

    pencemaran ;(2) sumber air tercernar, yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahanatau di hilir sumber pencemar ;(3) sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat penyadapan pemanfaatansumber air tersebut ;

    2) pemantauan kualitas air pada danau/waduk berdasarkan pada:(1) tempat masuknya sungai ke danau/waduk ;(2) di tengah danau/waduk ;(3) lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan ;(4) tempat keluarnya air danau/waduk

    Lokasi pengambilan contoh air tanah dapat berasal dari air tanah bebas (tidak tertekan) danair tanah tertekan dengan penjelasan sebagai berikut:1) air tanah bebas (tidak tertekan) :(1) di sebelah hulu dan hilir dari lokasi penimbunan/pembuangan sampan kota/industri ;(2) di sebelah hilir daerah pertanian yang intensif menggunakan pestisida dan pupukkimia ;(3) di daerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin ;(4) tempat-tempat lain yang dianggap perlu.

    2) air tanah tertekan :(1) di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan,pertanian dan industri ;

    (2) di sumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum ;(3) di sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah ;

  • 7/22/2019 Persyaratan Air Baku Air Minum

    4/5

    (4) di lokasi kawasan industri ;(5) di sumur observasi untuk pengawasan imbuhan ;(6) pada sumur observasi air tanah di suatu cekungan air tanah artesis (misalnya :cekungan artesis Bandung) ;(7) pada sumur observasi di wilayah pesisir dirnana terjadi penyusupan air asin ;(8) pada sumur observasi penimbunan/pengolahan limbah industri bahan berbahaya danberacun (B3) ;(9) pada sumur lainnya yang dianggap perlu.

    Titik pengambilan contoh dapat dilakukan di sungai dan danau/waduk, dengan penjelasansebagai berikut:1) di sungai, titik pengambilan contoh di sungai dengan ketentuan(1) sungai dengan debit kurang dari 5 m3/ detik, contoh diambil pada satu titik di tengahsungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan air ;(2) sungai dengan debit antara 5 - 150 m3/ detik, contoh diambil pada dua titik masingmasing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaanair ;(3) sungai dengan debit lebih dari 150 m3/ detik contoh diambil minimum pada enamtitik masing-masing pada jarak 1/4, 1/2 dan 3/4 lebar sungai pada 0,2 x dan 0,8 xkedalaman dari permukaan air2) di danau/waduk, titik pengambilan Contoh di danau /waduk dengan ketentuan(1) danau/waduk yang kedalamannya kurang dari 1.0 m, contoh diambil pada dua titikdi permukaan dan di dasar danau/waduk ;(2) danau/waduk dengan kedalaman antara 10 - 30 m, contoh diambil pada tiga titik,yaitu : di permukaan, di lapisan termoklin dan di dasar danau/waduk ;(3) danau/waduk dengan kedalaman antara 30 - 100 m, contoh diambil pada empattitik, yaitu : di permukaan, di lapisan termoklin (metalimnion), di atas lapisanhipolimnion dan di dasar danau/ waduk ;(4) danau/waduk yang kedalamannya Lebih dari 100 m, titik pengambilan contoh dapat

    ditambah sesuai dengan keperluan.

    Titik pengambilan contoh air tanah dapat berasal dari air tanah bebas dan air tanah tertekan(artesis) dengan penjelasan sebagai berikut :1) Air tanah bebas :(1) pada sumur gali contoh diambil pada kedalaman 20 cm di bawah permukaan airdan sebaiknya diambil pada pagi hari ;(2) pada sumur bor dengan pompa tangan /mesin, contoh diambil dari kran/mulutpompa tempat keluarnya air setelah air dibuang selama lebih kurang lima menit.2) Air tanah tertekan (artesis) :(1) pada sumur bor eksplorasi contoh diambil pada titik yang telah ditentukan sesuaikeperluan eksplorasi ;

    (2) pada sumur observasi contoh diambil pada dasar sumur setelah air dalam sumurbor/pipa dibuang sampai habis (dikuras) sebanyak tiga kali ;(3) pada sumur produksi contoh diambil pada kran/mulut pompa keluarnya air.

    Pengambilan contoh untuk pemeriksaan oksigen terlarutPengambilan contoh dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :1) cara langsung; tahapan pengambilan contoh dengan cara langsung sebagai berikut :(1) siapkan botol KOB yang bersih dan mempunyai volume + 300 mL serta dilengkapidengan tutup asah ;(2) celupkan botol dengan hati-hati ke dalam air dengan posisi mulut botol searahdengan aliran air, sehingga air masuk ke dalam botol dengan tenang, atau dapatpula dengan menggunakan sifon;

    (3) isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan gelembung udaraselama pengisian, kemudian botol ditutup ;(4) contoh siap untuk dianalisis.

  • 7/22/2019 Persyaratan Air Baku Air Minum

    5/5

    Pemeriksaan mikrobiologiPengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan pada air permukaandan air tanah dengan penjelasan sebagai berikut :1) air permukaan secara langsung; tahapan pengambilan contoh ini sebagai berikut :(1) siapkan botol yang volumenya paling sedikit 100 mL dan telah disterilkan pada suhu120C selama 15 menit atau dengan cara sterilisasi lain;(2) ambil contoh dengan cara memegang botol steril bagian bawah dan celupkan botolstern + 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi mulut botol berlawanandcngan arah aliran.

    air tanah pada kran air; tahapan pengambilan contoh sebagai berikut :(1) siapkan botol streril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium ;(2) buka kran selama 1 - 2 menit ;(3) sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air ;(4) alirkan lagi air selama 1 - 2 menit ;(5) buka tutup botol steril dan isi sampai 3/4 volume botol ;(6) bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup lagi.

    pemeriksaan unsur-unsur yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan langsungsetelah pengambilan contoh ; unsur-unsur tersebut antara lain ; pH, suhu, daya hantarlistrik, alkalinitas, asiditas dan oksigen terlarut ;