personal hygiene

6
Personal Hygiene Personal Hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteran fisik dan psikologis (Mubarak, 2008). Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik fisik maupun psikologis (Alimul Aziz, 2006). Menurut Roper (2002), aktivitas personal hygiene dikembangkan menjadi rutinitas harian guna memberikan perasaan stabil dan aman pada diri individu. Tingkat kebersihan sendiri dinilai dari penampilan individu serta upayanya dalam menjaga kebersihan dan kerapian tubuhnya setiap hari. Hal ini sangat penting, mengingat kebersihan merupakan kebutuhan dasar utama yang dapat mempengaruhi status kesehatan dan kondisi psikologis individu secara umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene 1. Budaya Sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya. 2. Status sosial – ekonomi Untuk melakukan higiene personal yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, seperti kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (misalnya sabun, sikat gigi, sampo, dll) (Nancy Roper, 2002). Itu semua tentu membutuhkan biaya. Dengan kata lain, sumber keuangan individu akan berpengaruh

Upload: nurali-ayi

Post on 28-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Personal Hygiene

Personal Hygiene

Personal Hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara

kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteran fisik dan psikologis

(Mubarak, 2008). Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk

mempertahankan kesehatan, baik fisik maupun psikologis (Alimul Aziz, 2006).

Menurut Roper (2002), aktivitas personal hygiene dikembangkan menjadi rutinitas

harian guna memberikan perasaan stabil dan aman pada diri individu. Tingkat kebersihan

sendiri dinilai dari penampilan individu serta upayanya dalam menjaga kebersihan dan

kerapian tubuhnya setiap hari. Hal ini sangat penting, mengingat kebersihan merupakan

kebutuhan dasar utama yang dapat mempengaruhi status kesehatan dan kondisi psikologis

individu secara umum.

Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene

1. Budaya

Sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa saat individu

sakit ia tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.

2. Status sosial – ekonomi

Untuk melakukan higiene personal yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang

memadai, seperti kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang

cukup (misalnya sabun, sikat gigi, sampo, dll) (Nancy Roper, 2002). Itu semua

tentu membutuhkan biaya. Dengan kata lain, sumber keuangan individu akan

berpengaruh pada kemampuannya mempertahankan personal hyegiene yang baik.

3. Agama

Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan

sehari-hari. Agama Islam misalnya, umat Islam diperintahkan untuk selalu menjaga

kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan

mendorong individu untuk mengingat pentingnya kebersihan diri bagi kelangsungan

hidup.

4. Tingkat pengetahuan atau perkembangan individu

Kedewasaan seseorang akan memberi pengaruh tertentu pada kualitas diri orang

tersebut, salah satunya adalah pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan itu penting

dalam meningkatkan status kesehatan individu. Sebagai contoh, agar terhindar dari

penyakit kulit, kita harus mandi dengan bersih setiap hari.

Page 2: Personal Hygiene

5. Status kesehatan

Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan

perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu.

Individu akan semakin lemah yang pada akhirnya jatuh sakit.

6. Kebiasaan

Ini ada kaitannya dengan kebiasaan individu dalam menggunakan produk - produk

tertentu dalam melakukan perawatan diri, misalnya menggunakan showers, sabun

padat, sabun cair, shampo, dll (Taylor, 1989).

7. Cacat jasmani/mental bawaan

Kondisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk

melakukan perawatan diri secara mandiri.

Prinsip Personal Hygiene

Prinsip personal hygiene dapat meliputi beberapa hal yaitu :

a. Kulit

Umumnya, kulit dibersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi, kita sebaiknya

menggunakan jenis sabun yang banyak mengandung lemak nabati karena dapat

mencegahnya hilangnya kelembaban dan menghaluskan kulit.

b. Kuku

Kuku terdiri atas jaringan epitel. Badan kuku adalah bagian yang tampak disebelah

luar, sedangkan akarnya terletak didalam lekuk kuku tempat kuku tumbuh dan

mendapatkan makanan. Kuku yang sehat bewarna merah muda.

c. Rambut

Rambut merupakan struktur kulit. Rambut terdiri atas tangkai rambut yang tumbuh

melalui dermis dan menembus permukaan kulit, serta kantung rambut yang terletak di

dalam dermis. Rambut yang sehat terlihat mengkilap, tidak berminyak, tidak kering,

atau mudah patah. Pertumbuhan rambut tergantung pada keadaan umum tubuh karena

mendapat suplai darah dari pembuluh - pembuluh darah disekitar rambut.

d. Gigi dan mulut

Mulut merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan dan merupakan bagian

tambahan dari sistem pernafasan. Dalam rongga mulut terdapat gigi dan lidah yang

berperan penting dalam proses pencernaan awal. Selain itu gigi dan lidah, ada pula

saliva yang penting untuk membersihkan mulut secara mekanis. Mulut merupakan

rongga yang tidak bersih dan penuh dengan bakteri, karena harus selalu dibersihkan.

Page 3: Personal Hygiene

e. Genitalia

Tujuan perawatan genitalia adalah untuk mencegah dan mengontrol infeksi, mencegah

kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan, serta mempertahankan kebersihan diri.

Pada wanita, perawatan genitalia dilakukan dengan membersihkan area genitalia

eksternal pada saat mandi. Pada pria, perawatan yang sama juga dilakukan 2 kali

sehari saat mandi, terutama pada mereka yang belum disirkumsisi. Adanya kulup

pada penis menyebabkan urine mudah terkumpul disekitar glands penis. Kondisi ini

lama kelamaan dapat menyebabkan berbagai penyakit, contohnya kanker penis.

Jenis personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannya

Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannyadibagi menjadi

empat yaitu:

- Perawatan dini hari

merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk melakukan

tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine

atau feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan atau urinal jika pasien

tidak mampu ambulasi, mempersiapkan pasien dalam melakukan sarapan atau makan

pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan,

menjaga kebersihan mulut.

- Perawatan pagi hari

merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan pagi

seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK),

mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada

punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal

ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap.

- Perawatan siang hari

merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan

pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang, dimana pasien yang dirawat di

rumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau prosedur di

pagi hari. Berbagai tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan, antara lain mencuci

muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan

pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.

- Perawatan menjelang tidur

Page 4: Personal Hygiene

merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien relaks

sehingga dapat tidur atau istirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat

dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan

dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

Menurut Tarwoto (2004) dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene, yaitu :

1. Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya personal

higiene dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,

gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik

pada kuku.

2. Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene pada pasien immobilisasi

adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan

harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.