persiapan melahirkan

16
Tidak ada kata terlalu awal untuk menyiapkan diri menghadapi kelahiran si kecil. Ayo ajak pasangan Anda untuk bersiap. Persiapan menyambut kedatangan si kecil rasanya tidak ada habis- habisnya.Di kehamilan pertama, saya yakin sekali sudah menyiapkan semuanya. Sayangnya, saya kurang menyiapkan pasangan saya! Ia sampai hampir lupa memasukkan koper ke dalam mobil, lho. Juga, ia clueless soal benda-benda keperluan saya dan si calon buah hati. Kesalahan seperti inilah yang membuat saya lebih bersiap lagi menghadapi kehamilan kedua. Memasuki bulan ke-8 kehamilan, mama sebaiknya sudah melakukan persiapan. Terkadang si kecil enggan menunggu sampai tanggal perkiraan kelahiran, bahkan lahir 2-3 minggu lebih cepat. Nah, berikut berbagai hal yang perlu disiapkan agar Anda lebih tenang saat berangkat ke rumah sakit. 1. MENYIAPKAN TEMPAT PERSALINAN Kapan? Bulan ke-6 kehamilan Memasuki trimester ketiga, berdiskusilah dengan dokter seputar proses persalinan yang akan Anda pilih, apakah normal atau via operasi caesar . Semua mama ingin melahirkan secara normal tapi umumnya, kondisi kesehatan mama dan janin akan banyak berpengaruh pada hal ini. Juga, tentukan rumah sakit untuk tempat melahirkan si kecil. Perhatikan jarak tempuh yang harus dilalui dan periksa apakah Anda perlu mendaftar dulu sebelum melahirkan. Untuk menetapkan pilihan, tanyakan pada dokter atau pihak rumah sakit, lihatlah fasilitas yang disediakan dan juga tempat menunggu selama proses persalinan, kebijakan rumah sakit tentang IMD (Inisiasi Menyusui Dini), biaya, dll. Yang pasti, tanyakan semua hal yang Anda anggap penting dan cari tahu juga pengalaman orang-orang yang sudah pernah melahirkan di sana. 2. MENYIAPKAN TAS MAMA DAN BAYI Kapan? Bulan ke–7 kehamilan. Isi tas mama: Baju tidur dengan kancing di depan (untuk menyusui) dan baju untuk pulang. Pakaian dalam, bra menyusui dan breast pad . Gurita atau korset, dan alat pompa ASI. Pembalut khusus setelah melahirkan. Keperluan mandi dan make up seperlunya. Bahan bacaan atau mp3 player untuk teman pengusir bosan. Kartu rumah sakit, ponsel dan daftar nomor telepon penting. Isi tas bayi: Popok kain, atau popok sekali pakai ukuran newborn . Baju, celana, dan topi bayi. Kaus kaki, sarung tangan, dan selimut.

Upload: denny-setiawan

Post on 03-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Berbagai tips dalam menghadapi masa-masa persiapan melahirkan :)

TRANSCRIPT

Tidak ada kata terlalu awal untuk menyiapkan diri menghadapi kelahiran si kecil

Tidak ada kata terlalu awal untuk menyiapkan diri menghadapi kelahiran si kecil. Ayo ajak pasangan Anda untuk bersiap.

Persiapan menyambut kedatangan si kecil rasanya tidak ada habis-habisnya.Di kehamilan pertama, saya yakin sekali sudah menyiapkan semuanya. Sayangnya, saya kurang menyiapkan pasangan saya! Ia sampai hampir lupa memasukkan koper ke dalam mobil, lho. Juga, iacluelesssoal benda-benda keperluan saya dan si calon buah hati. Kesalahan seperti inilah yang membuat saya lebih bersiap lagi menghadapi kehamilan kedua.

Memasuki bulan ke-8 kehamilan, mama sebaiknya sudah melakukan persiapan. Terkadang si kecil enggan menunggu sampai tanggal perkiraan kelahiran, bahkan lahir 2-3 minggu lebih cepat. Nah, berikut berbagai hal yang perlu disiapkan agar Anda lebih tenang saat berangkat ke rumah sakit.

1. MENYIAPKAN TEMPAT PERSALINANKapan? Bulan ke-6 kehamilanMemasuki trimester ketiga, berdiskusilah dengan dokter seputar proses persalinan yang akan Anda pilih, apakah normal atau via operasicaesar. Semua mama ingin melahirkan secara normal tapi umumnya, kondisi kesehatan mama dan janin akan banyak berpengaruh pada hal ini. Juga, tentukan rumah sakit untuk tempat melahirkan si kecil. Perhatikan jarak tempuh yang harus dilalui dan periksa apakah Anda perlu mendaftar dulu sebelum melahirkan. Untuk menetapkan pilihan, tanyakan pada dokter atau pihak rumah sakit, lihatlah fasilitas yang disediakan dan juga tempat menunggu selama proses persalinan, kebijakan rumah sakit tentang IMD (Inisiasi Menyusui Dini), biaya, dll. Yang pasti, tanyakan semua hal yang Anda anggap penting dan cari tahu juga pengalaman orang-orang yang sudah pernah melahirkan di sana.

2. MENYIAPKAN TAS MAMA DAN BAYIKapan? Bulan ke7 kehamilan.Isi tas mama: Baju tidur dengan kancing di depan (untuk menyusui) dan baju untuk pulang. Pakaian dalam, bra menyusui danbreast pad. Gurita atau korset, dan alat pompa ASI. Pembalut khusus setelah melahirkan. Keperluan mandi danmake upseperlunya. Bahan bacaan ataump3 playeruntuk teman pengusir bosan. Kartu rumah sakit, ponsel dan daftar nomor telepon penting.

Isi tas bayi: Popok kain, atau popok sekali pakai ukurannewborn. Baju, celana, dan topi bayi. Kaus kaki, sarung tangan, dan selimut.

3. MENYIAPKAN KEPERLUAN BAYIKapan? Bulan ke-7 kehamilanUntuk memudahkan mama, kelompokkan keperluan si kecil menjadi 4 bagian, yaitu:Pakaian bayi: Popok bayi, baik yang terbuat dari kain biasa atau berbentukcloth diaper. Beberapa variasi blus, seperti blus berlengan pendek, panjang, dan tanpa lengan. Sebaiknya blus si kecil terbuat dari bahan katun, dan cobalah untuk membeli dalam beberapa ukuran Celana bayi, panjang dan pendek. Kaus kaki, sarung tangan, dan topi bayi.Kamar bayi: Boks bayi. Ketika memilih, coba perhatikan keamanan dan pastikan bahan yang digunakan tidak beracun. Keperluan boks, sepertibumper, bantal, seprai, sarung bantal, selimut, dan perlak. Meja ganti (baby tafel). Bisa juga merangkap lemari atau laci untuk menyimpan keperluan bayi. Lemari atau rak pakaian. Jika meja ganti belum merangkap rak pakaian, sebaiknya letakkan rak atau lemari berdekatan dengan meja ganti. Sofa yang nyaman bagi mama ketika harus menyusui atau menimang-nimang si kecil. Baik untuk dinding maupun perabot, pilihlah cat dengan bahannontoxicdan lakukan pengecatan jauh-jauh hari agar bau cat sudah hilang ketika bayi Anda lahir. Catatan: Jangan ikut mengecat kamar bayi ya, Ma. Bau cat yang terhirup tidak baik bagi kesehatan Anda.Keperluan mandi dan kebersihan: Bak mandi bayi dan karet anti-slipnya. Keperluan mandi, seperti sabun dan shampo. Waslap untuk mandi. Bola-bola kapas berair dan tisu basah. Krim ruam popok,baby oil, dan minyak telon. Sisir bayi, gunting kuku, dan termometer.Keperluan bepergian: Tas bayi. Selimut bertudung. Gendongan bayi. Strollerdancar seatuntuk bayi. Perhatikan segi keamanannya dan produk harus sesuai usia bayi.

4. MENYIAPKAN CALON PAPAKapan? Bulan ke-7 kehamilan.Catatan khusus:Papa memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mama melewati masa persalinan. Ada berbagai hal yang harus disiapkan pasangan Anda untuk mengurangi ketegangan saat persalinan: Menyiapkan tas untuk dirinya. Ya, papa juga perlu menyiapkan tas, bila Anda (tiba-tiba) menolak untuk ditinggal sendiri di rumah sakit. Siapkan pakaian ganti, alat mandi, bahan bacaan, serta kamera atauhandycamuntuk mengabadikan momen kelahiran si kecil. Mengetahui letak tas mama dan bayi disimpan (juga mengetahui isinya!). Jadi, papa tidak bingung saat dimintai tolong untuk mengambilkan sesuatu dari dalam tas. Mencari tahu rute tercepat dan jalan alternatif menuju rumah sakit. Jika perlu, lakukan uji coba terhadap rute ini sebelumnya. Menyiapkan mental untuk mendampingi saat Anda melahirkan. Namun, jangan paksa calon papa untuk masuk ke kamar bersalin ya. Pastikan papa benar-benar siap mendukung proses kelahiran si kecil.

5. MENYIAPKAN CALON KAKAKKapan? Bulan ke-6 kehamilan.Catatan khusus:Untuk hal ini, bekerjasamalah dengan pasangan Anda. Bila perlu, minta juga bantuan orangtua Anda. Coba untuk menyiapkan anak pertama Anda sejak awal kehamilan, dengan mengabarkan padanya bahwa ia akan menjadi seorang kakak. Biasanya, anak merasa cemas kalau kasih sayang orangtuanya akan berkurang saat adiknya lahir nanti. Jadi, beri ia penjelasan bahwa Anda akan selalu menyayanginya. Ikut sertakan juga kakak dalam mempersiapkan keperluan bayi agar ia tidak merasa terabaikan. Diskusikan juga dengan papa tentang siapa yang akan menjaga si kakak selama Anda di rumah sakit. Bila mau, ia boleh menginap di rumah anggota keluarga yang sudah dikenal dan akrab dengannya, seperti kakek nenek. Bisa pula, mereka menginap di rumah Anda untuk menemani si kakak. Yang jelas, pastikan ia merasa nyaman dan tetap mendapat perhatian dari Anda dan pasangan. Di hari libur, papa juga dapat membawa si kakak mengunjungi Anda dan adik bayi di rumah sakit, agar ia mulai terbiasa dengan kehadiran adiknya.

6. MENYIAPKAN CUTI HAMILKapan? Bulan ke -6 kehamilan.Catatan khusus:Sejak masa awal kehamilan, sebaiknya Anda sudah memberitahu pimpinan Anda dan memastikan fasilitas cuti hamil atau asuransi pada bagian HRD. Bila memungkinkan, cuti diambil 3 bulan setelah melahirirkan. Selain menjadi hak mama untuk memulihkan kondisi tubuh, masa cuti ini juga merupakan masa bagi si kecil untuk menjalin kelekatan (bonding) dengan Anda dan mendapat ASI eksklusif. Untuk urusan pekerjaan yang Anda tinggalkan, informasikan dan delegasikan tugas pada kolega Anda. Juga beritahukan pada klien nama rekan Anda yang bisa dihubungi selama Anda mengambil cuti melahirkan.

7. MENYIAPKAN SI MBAKKapan? Bulan ke-7 kehamilan.Catatan khusus:Delegasi, itu kata kuncinya. Delegasikan tugas-tugas rumahtangga pada asisten rumahtangga atau keluarga. Jelaskan apa saja yang harus mereka lakukan dan tinggalkan uang untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Jangan lupa, tempelkan daftar nomor telepon penting di dekat pesawat telepon.

8. MENYIAPKAN DIRI UNTUK PROSES MELAHIRKANKapan? Bulan ke-6 kehamilan.Catatan khusus:Selain mental, siapkan juga fisik Anda untuk proses persalinan yang cukup melelahkan. Jaga pola makan dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan lakukan olah raga sesuai anjuran dokter. Ikuti juga kelas senam atau yoga kehamilan yang bisa membuat Anda lebih rileks serta belajar bernafas dan mengejan yang benar saat melahirkan nanti. Inilah beberapa tanda menjelang melahirkan: Keluar lendir bercampur darah dari vagina. Kontraksi yang jaraknya semakin berdekatan. Pecahnya air ketuban. Jika tidak yakin dengan tanda-tanda yang muncul, coba hubungi dokter atau rumah sakit. Mereka akan menanyakan tanda-tanda yang Anda alami dan memberitahu apa yang harus dilakukan. Namun, bila air ketuban sudah pecah, jangan ragu lagi Ma. Segera berangkat ke rumah sakit bersalin dan jangan lupa membawa tas perlengkapan mama, bayi, dan papa.

9. MENYIAPKAN DIRI SAAT TANDA-TANDA KELAHIRAN BELUM MUNCUL JUGAKapan? Bulan ke-9 kehamilan.Catatan khusus:Jangan panik. Ini mungkin terjadi bila siklus haid tidak teratur atau berlangsung lama. Coba lakukan pemeriksaan rutin dan konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan melahirkan via operasicaesar. Di masa ini, Anda mungkin juga akan merasa 'antiklimaks' dan depresi, apalagi ditambah pertanyaan orang-orang sekitar tentang waktu perkiraan melahirkan. Tetaplah rileks, Ma. Biasanya, dokter menyarankan agar Anda memperbanyak jalan kaki untuk mempercepat proses persalinan.

10. MENYIAPKAN DIRI UNTUK MASA SETELAH MELAHIRKANKapan? Mulailah mencari info sejak awal kehamilan.Catatan khusus:Setelah 9 bulan, akhirnya bayi kecil yang dinanti-nantikan lahir dan berada di pelukan Anda. Apa yang harus dilakukan? IMD bisa membantu Anda dalam memulai proses menyusui dan menjalin kelekatan dengan si kecil. ASI yang pertama keluar benar-benar istimewa, karena mengandung zat antobodi yang penting bagi bayi. Di masa-masa ini, mungkin Anda akan dihantui berbagai rasa cemas dan keletihan fisik yang membuat Anda rentan terkena sindromababy blues. Jangan segan untuk meminta bantuan pasangan dan anggota keluarga Anda. Pastikan juga Anda makan teratur dan cukup istirahat. Bila Anda bahagia, bayi Anda pasti akan bahagia.

Tips Menghadapi Persalinan Agar Lebih Siap dan Tenang

Tips menghadapi persalinan dapat dijadikan pegangan bagi anda yang sedang hamil dan sedang menunggu saat-saat persalinan anda, khususnya bagi anda yang baru pertama kali akan menjalani persalinan. Persalinan merupakan tahap akhir dari sebuah kehamilan. Pasa fase ini, seorang ibu yang sedang mengandung bayinya akan segera mengalami proses di mana bayi yang dikandungnya tersebut akan segera lahir. Banyak wanita yang merasa gugup bahkan merasa takut saat menghadapi proses persalinan ini. sebagian besar dari wanita tersebut merasa takut akan rasa sakit yang akan mereka rasakan saat proses persalinan dan terlebih lagi mereka juga mencemaskan akan hal-hal yang tidak mereka inginkan terjadi saat persalinan.

Persiapan mentalKecemasan semacam ini justru akan mempengaruhi psikologis dari wanita yang sedang hamil tersebut yang secara tidak langsung akan mempengaruhi tekanan darahnya. Jika tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah saat proses persalinan, justru akan berbahaya baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dikandung itu sendiri. Maka dari itu, dalam menghadapi persalinan, sebisa mungkin seorang calon ibu harus dapat merasakan rileks dan tenang. Dengan demikian, hal pertama yang perlu disiapkan oleh seorang calon ibu dalam tips menghadapi persalinan adalah mental dari ibu hamil itu sendiri. Kesiapan mental akan membuat proses persalinan menjadi lebih mdah dan lebih tenang.

Untuk dapat merasa tenang, anda sebaiknya banyak membaca informasi tentang persalinan. Karena dengan mengetahui informasi tersebut secara tidak langsuung jiwa anda akan mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan itu sendiri. Sehingga anda tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal yang perlu. Kemudian, anda juga dapat lebih sering memanjakan diri anda dengan melakukan spa dan pemijatan relaksasi agar syaraf-syaraf anda menjadi lebih tenang. Dengan semakin tenangnya jiwa anda, maka anda akan semakin siap dalam menghadapi persalinan.

Persiapan fisikSelain mempersiapkan mental anda, ada juga beberapa hal lain yang perlu anda siapkan dalam tips menghadapi persalinan seperti perlengkapan untuk bayi anda serta perlengkapan untuk anda sendiri setelah melahirkan. Perlengkapan untuk bayi anda meliputi pakaian bayi seperti baju, popok, celana panjang, celana pendek, bedong, handuk dan lain sebagainya. Kosmetik bayi seperti minyak telon, baby oil, lotion rambut, colongne bayi juga perlu anda siapkan.

Untuk anda sendiri, yang perlu anda siapkan antara lain adalah pembalut nifas, breast pad, pompa ASI, stagen atau korset serta beberapa keperluan lain. Selain itu, anda juga harus sudah memutuskan tentang tempat dimana anda akan melakkukan persalinan. Baik di bidan terdekat ataupun di rumah sakit sehingga anda sudah tau harus pergi kemana saat waktunya tiba. Jika anda sudah menyiapkan persalinan secara lahir dan batin, maka proses yang akan anda jalani dalam melahirkan akan berjalan dengan lancar.

Boleh dan Tidak Boleh Saat Persalinan Normal

Melahirkan adalah proses alami, meskipun proses melahirkan normal butuh persiapan yang sangat matang. Ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebelum Anda sukses melahirkan secara normal. Berikut tidakan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan jika mau melahirkan normal.

BOLEHmencari praktisi pendukung. Anda akan membutuhkan penyedia layanan kesehatan yang mendukung kelahiran normal, termasuk menghindari induksi, dan pemberian obat penghilang rasa nyeri. Carilah bidan atau dokter yang juga pernah melahirkan normal karena mereka akan mengurus semua proses kelahiran Anda dengan cara yang kondusif supaya kelahiran normal berjalan sukses.

TIDAK BOLEHmendengarkan cerita horor kehamilan orang lain. Pola pikir yang positif selama persalinan di atas segalanya. Hindari mendengarkan cerita tentang kelahiran cesar dari orang lain. Pertahankan sikap Anda dengan selalu mendengar kisah sukses kelahiran normal. Potong cerita negatif orang lain dengan sopan.

BOLEHmencari lingkungan yang mendukung kelahiran normal. Lingkungan ini bisa ditemukan di sebuah rumah sakit kecil dengan tingkat kelahiran cesar yang rendah, pusat persalinan, atau rumah. Di rumah, kelahiran normal mudah dilakukan meski tidak ada obat yang mendukung. Tapi kelahiran di rumah hanya cocok untuk yang kehamilannya sehat dan tanpa komplikasi. Untuk alasan keamanan kelahiran di rumah harus dihadiri oleh bidan berlisensi atau praktisi yang memenuhi syarat. Pastikan juga tempat tinggal Anda dekat dengan rumah sakit jika keadaan darurat terjadi.

BOLEHmemelajari teknik mengatasi rasa sakit. Pastikan cara mangatur rasa sakit baik fisik dan mental sudah Anda miliki. Karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Anda bisa menggunakan alat, berjalan atau melakukan squat saat terjadi kontraksi. Bermeditasi bisa juga mengurangi rasa sakit. Semua teknik persalinan ini bisa dipelajari di kelashypnobirthing.

TIDAK BOLEHlupa kebutuhan lahiriah pasangan Anda. Anda memang melakukan sebagian besar tugas berat sejak bayi masih dikandung. Namun persalinan merupakan proses yang mengurasi emosi dan fisik bagi Anda dan pasangan. Orang yang merasa nyaman, mendapatkan istirahat dan makan cukup adalah mitra terbaik untuk memberikan Anda bantuan. Ada baiknya saat proses persalinan Anda tidak hanya ditemani pasangan tapi juga ditemani orang tua atau mertua. Memang akan merepotkan tapi mereka akan sukarela membantu Anda.

BOLEHmemersiapkan fisik dan mental. Cobalah melihat kelahiran sebagai proses alami dan katakan pada diri sendiri bahwa perempuan telah melahirkan selama ribuan tahun, dan tubuh Anda akan tahu apa yang harus dilakukannya. Jadi Anda tidak memandang persalinan sebagai suatu yang menyakitkan. Persiapan mental yang akhirnya menjadi yang paling penting daripada fisik.

TIDAK BOLEHkelaparan. Sangat direkomendasikan makan sebelum Anda meninggalkan rumah untuk bersalin. Perempuan akan membutuh energi yang banyak selama proses persalinan. Mungkin saat persalinan nanti Anda akan buang air besar. Jangan pedulikan itu karena itu merupakan proses yang normal dan sangat alami.

TIDAK BOLEHpunya keingan untuk berhenti. Setiap perempuan akan mencapai titik keinginan untuk berhenti melahirkan secara normal. Biasanya itu terjadi ketika sudah mendekati masa akhir persalinan. Bersandarlah pada orang-orang di sekitar Anda yang akan selalu mendukung Anda dan fokus pada hasil akhir agar Anda bisa segera menggendong bayi untuk pertama kalinya.

Calon orang tua yang sedang menunggu kelahiran Bayi seringkali bingung dalam memilih perlengkapan Bayi dan Ibu.Perlengkapan bayi apa yang harus dibeli?Dan yang juga penting adalah pengetahuankapan perlengkapan bayi tersebut harus dibeli?Kapan perlengkapan Bayi dan Ibu tersebut dibutuhkan?

1. Perlengkapan Pada Masa Kehamilan Perlengkapan Ibu Hamil, dibeli pada saat Ibu hamil 4 - 7 blnNama barangPerkiraan KebutuhanKeterangan

Celana dalam Hamil3 pcsBerfungsi agar ibu lebih nyaman dalam berpakaian

Baju hamil3 pcsBerfungsi agar ibu lebih nyaman dalam berpakaian

Perlengkapan Ibu Hamil, dibeli pada saat Ibu hamil 7 bln s/d lahiranNama barangPerkiraan KebutuhanKeterangan

Celana dalam Hamil 7-103 pcsBerfungsi agar ibu lebih nyaman dalam berpakaian

Baju hamil3 pcsBerfungsi agar ibu lebih nyaman dalam berpakaian

BH Menyusui6 pcsBerfungsi untuk menopang payudara Ibu yang pada kehamilan trisemester 2, dimana payudara akan lebih berisi

Washlap2 pcsBerfungsi untuk massage payudara ketika kandungan berusia > 8 bln

2. Perlengkapan Bayi dan Ibu Setelah Melahirkan Perlengkapan Bayi Saat Tidur (Bedding)Nama barangPerkiraan KebutuhanKeterangan

Baby Box1 unitBerfungsi agar ibu lebih nyaman dalam berpakaian

Bantal Peang1 pcsBerguna untuk bayi baru lahir "newborn" agar bentuk kepala simetris

Perlak Bayi1 pcsSebagai ala omplo, diletakan di atas sprei

Kelambu1 pcs

Bantal dan Guling1 set

Sprei1 pcs

Perlengkapan Bayi Mandi / Perawatan Tubuh BayiNama barangPerkiraan KebutuhanKeterangan

Ember Mandi1 pcs

Handuk Bayi2 pcs

Washlap3 pcs

Sabun dan Shampo Bayi1 pcs

Minyak Telon1 set

Kapas Bulat> 2 pakDipakai untuk membersihkan sisa kotoran bayi seteelah pipis/pup

Kassa Steril> 2 pakDigunakan sebelum dan setelah puput pusar

Tempat Bedak1 pcs

Cotton Buds2 pcs

Gunting Kuku Bayi1 pcs

Sisir Bayi1 pcs

Tissue Basah> 2 pak

Perlengkapan Ibu Mulai dibutuhkan saat Bayi berusia 0-3 blnNama barangPerkiraan KebutuhanKeterangan

Gurita Ibu *1 pcsDigunakan setelah melahirkan dipakai untuk menopang perut Ibu

Daster / Piama Kancing Depan2 pcsAgar memudahkan ketika menyusui

Breast Pad3 pcsBerfungsi untuk menjaga rembersan ASI

Pembalut (Maternity Pad)1 pcs

Betadine1 set

Kassa Steril> 2 pak

Sarung Ibu Melahirkan> 2 pak

Breast Pump *1 pcs

Perlengkapan Bayi / Pakaian Bayi 0-3 blnNama barangPerkiraan KebutuhanKeterangan

Baju bayi newborn kutung> 6 pcs

Baju bayi newborn lengan pendek> 6 pcs

Baju bayi newborn lengan panjang> 6 pcs

Celana panjang tanpa/tutup kaki> 6 pcs

Popok bayi> 2 lsn

Bedongan bayi 120 x 90 cm> 2 lsnSetelah bayi berusia 2 bln bisa digunakan sebagai alas ompol

Sarung tangan dan kaki> 2 pak

Kaos kaki bayi> 6 pcs

Topi bayi> 2 pcs

Sepatu bayi> 2 pcs

Gurita bayi> 6 pcs

Baju pulang dari RS1 stel

Perlengkapan bayi lain-lainNama barangPerkiraan KebutuhanKeterangan

Thermometer air raksa / digital1 pcs

Sedotan Ingus*1 pcs

Stroller / Kereta Bayi *1 unit

Baby Car Seat *1 unit

Toilet Training *1 unit

Baby Bouncher*1 unit

Saya Monika, ibu dari 2 putra yg berumur 5 tahun dan 3 tahun. Saya mulai tertarik dunia kesehatan anak sejak tahun 2010 dan kemudian lebih spesifik ke dunia ASI sehingga akhir tahun lalu mendalami untuk menjadi Konselor Laktasi dengan mengikuti Program 40 Hrs Breastfeeding Counseling Course modul WHO-UNICEF. Sampai saat ini saya aktif mendampingi para mama yang membutuhkan dukungan dan edukasi ke semua lapisan masyarakat (termasuk edukasi dan penyuluhan ke desa-desa).

Saya ingin mencoba menyebarkan informasi mengenai ASI, Manajemen Laktasi, dan beberapa hal yang berhubungan dengan kesehatan anak (tidak mendalam ya, karena saya bukan dokter hanya sekadar menyarikan beberapa referensi). Rencananya saya runutkan mulai dari persiapan sebelum melahirkan, lanjut IMD, ASI eksklusif, Manajemen laktasi, problem-problem menyusui, tips n trik, dll. Insya Allah bermanfaat. Yuk kita mulai topik mengenai persiapan menyambut si buah hati.

Kalau para ibu hamil berkumpul, apalagi yang sudah hamil memasuki trimester ketiga, biasanya obrolannya seputar persiapan-persiapan menyambut kelahiran bayi. Apalagi yang baru hamil anak pertama biasanyaexcitedsekali membicarakan apa saja yang sudah dibelanjakan untuk keperluan bayi nanti. Tapi apakah dilakukan juga persiapan ilmu/pengetahuan mengenai bagaimana proses melahirkan nanti, apakah normal atau SC (Sectio Cesaria), kalaupun harus SC alasannya apa, kemudian bila memang berdasarkan kondisi bayi dan ibu harus SC tipe biusnya apa, karena mempengaruhi juga ke proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Kemudian sudahkah shopping tempat bersalin yang sayang Ibu dan bayi? Tempat bersalin ini bisa di RS, di klinik bersalin, di bidan, di rumah, dll. Kemudian sudahkah shopping DSA yang nanti mendampingi bayi sejak dilahirkan dan selanjutnya? Nah list-nya jadi panjang ya, bukan hanya mengenai baju bayi, selimut bayi, stroller, dll.

Saya coba rangkum dari beberapa sumber termasuk pengalaman pribadi, beberapa informasi yang perlu diketahui calon Mama dan Papa.1. Menguasai ilmu/pengetahuan mengenai ASI, Menyusui, Manajeman Laktasi.Ada banyak cara untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal tersebut. Bisa belajar otodidak seperti browsing di internet, bisa melalui buku-buku, bisa melalui diskusi dengan teman, dokter, bergabung dengan grup-grup yang mendukung pemberian ASI, mengikuti kelas-kelas edukasi, dll.Sebisa mungkin lakukankah ketika sedang menjalani proses kehamilan dan sebaiknya jangan terlalu dekat dengan waktu persalinan/kelahiran.Beberapa materi yang penting untuk diketahui diantaranya: IMD (Inisiasi Menyusui Dini), rawat gabung/rooming in, teknik-teknik menyusui (posisi, pelekatan/latch on), baby blues syndrome, manajemen laktasi (teknik perah, penyimpanan/ storing, handling), dll.Saran lainnya ajak pula diskusi anggota keluarga lainnya, terutama yang tinggal serumah dengan calon Mama dan Papa, biasanya Ibu dan Ibu mertua yang membantu Ibu di awal-awal kelahiran bayi.Diskusikan pula bila memungkinkan siapa yang dapat membantu Mama dalam pengurusan bayi terutama di bulan-bulan pertama kelahiran.Sukses/tidaknya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun bukan hanya beban/tanggungjawab Mama tapi juga tanggungjawab Papa (Breastfeeding Father) dan pihak-pihak lain.

2. Negosiasi dengan atasan dan rekan kerja bagi Mama yang bekerja di kantor.Untuk Mama yang bekerja, ketika memasuki trimester ketiga sudah mendiskusikan beberapa hal seperti kapan dimulainya cuti melahirkan dan berapa lama (disesuaikan dengan peraturan kerja di tempat kerja masing-masing, di mana umumnya cuti melahirkan selama 3 bulan).Kemudian mulai disosialisasikan bahwa diperlukan beberapa saat Mama perlu waktu (sebisa mungkin rutin 3 jam sekali) untuk memerah ASI. Bisa dibicarakan pula dengan Departemen SDM apakah ada Nursing Room beserta tersedianya kulkas untuk menyimpan ASI perah.Rekan kerja terutama bagi Mama yang bekerja sebagai front liner sangat diharapkan dukungannya. Apabila di kantor ada rekan kerja yang sedang menyusui juga bisa menjadi support group yang saling mendukung dan menguatkan.

3. Memilih tempat bersalin yang mendukung pemberian ASI eksklusif.Hal ini sebaiknya dibicarakan dengan dr kandungan/bidan yang akan menangani persalinan. Memasuki Trimester ketiga mulailah mencari informasi mengenai tempat bersalin yang mendukung pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), mendukung pemberian ASI eksklusif (bebas dari promosi susu formula), apakah dapat melakukan rawat gabung/rooming in dengan bayi pasca melahirkan, apakah tempat bersalin tersebut memiliki klinik laktasi/Konselor Laktasi, dll.

Yang terakhir sebagai tambahan, terdapat 10 kriteria RS Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 237 Tahun 1997 tentang pemasaran pengganti ASI. Pemerintah Indonesia melalui Kepmenkes Nomor 450 Tahun 2004 juga mendukung langkah tersebut. Sayangnya hampir tak ada rumah sakit di Indonesia yang benar-benar menerapkan kesepuluh langkah tersebut secara lengkap.

1. Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.

2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun, termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.

4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi sesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.

5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.

6. Tidak memberikan makanan atau minuman apa pun selain ASI kepada bayi baru lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.

8. Membantu ibu menyusui semau bayi tanpa pembatasan lama dan frekuensi menyusui.

9. Tidak memberikan dot atau empeng kepada bayi yang diberi ASI.

10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit/rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan.