persepsi masyarakat propinsi banten terhadap
TRANSCRIPT
1
LAPORAN PENELITIAN DOSEN
PERSEPSI MASYARAKAT PROPINSI BANTEN TERHADAP
PERBANKAN SYARIAH
(Studi Kasus di Kabupaten Pendeglang Kotamadya Tangerang
dan Kotamadya Tangerang Selatan)
Oleh :
Zulpahmi,SE, M.Si
Sumardi, SE
Wardah Al Farisiah
Mardiansyah
Nurul Syifa Ur Rohmah
Badrul Zaman
Al Frido
Nurina Andriani
DIBIAYAI UHAMKA
DENGAN NOMOR KONTRAK 042/B.016.31/2010
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat Banten terhadap Perbankan Syariah (Survey pada Masyarakat
di Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang Propinsi Banten)”. Aktivitas
bisnis menurut perspektif Islam meliputi sirkulasi kemakmuran, security, otentik, equity, kesejahteraan
tenaga kerja, dan moralitas. Perbankan syariah menerapkan sistem bebas bunga yang bertujuan untuk
menciptakan keadilan, kesejahteraan (sosial maupun ekonomi) dan melindungi hak milik masyarakat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara masyarakat
di Banten yang terdiri dari tiga kota/kabupaten yaitu Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan
Kabupaten Pandeglang. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Banten. Sampel yang
digunakan sebesar 1000 responden dengan memberi kuesioner secara langsung. Sedangkan kuesioner yang
dapat diolah hanya sekitar 857 kuesioner. Ini dikarenakan ada 90 kuesioner yang yang tidak kembali dan
ada 53 kuesioner yang rusak sehingga tidak memungkinkan untuk diolah lebih lanjut.
Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah dengan Annova oneway. Hasil
pengujian untuk variabel persepsi masyarakat di Banten terhadap perbankan syariah nilai probabilitasnya
0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 (P<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
persepsi antara masyarakat di Banten yang terdiri dari tiga kota/kabupaten yaitu Kota Tangerang, Kota
Tangerang Selatan dan Kabupaten Pandeglang terhadap perbankan syariah.
Kata kunci: persepsi, perbankan syariah, masyarakat banten, annova.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan bank syariah mulai terasa sejak dilakukannya amandemen terhadap UU No.7 /1992
menjadi UU No.10/1998 yang memberikan landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai
tindak lanjut UU tersebut, Bank Indonesia mulai memberikan perhatian lebih serius terhadap
perkembangan perbankan syariah, yaitu pada bulan April 1999, dengan membentuk satuan kerja khusus
yang menangani penelitian dan pengembangan bank syariah yang menjadi cikal bakal bagi biro perbankan
syariah yang dibentuk pada 31 Mei 2001, yang sekarang menjadi Direktorat Perbankan Syariah Bank
Indonesia pada bulan Agustus 2004 (Adi Warman A Karim, 2004 : 1).
Bank syariah sebagai lembaga perantara keuangan diharapkan dapat menunjukkan kinerja yang
lebih baik dibandingkan dengan bank yang menggunakan sistem basis bunga. Tujuan laporan keuangan
pada sektor perbankan syariah adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan aktivitas operasi bank yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan.
Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank Islam
secara keseluruhan. Berdasarkan prinsip ini, bank Islam akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan
penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana. Dengan penabung, bank akan bertindak
sebagai mudharib ( pengelola ), sedangkan dengan pengusaha ( peminjam dana ), bank Islam bertindak
sebagai shahibul maa ( pemilik modal ).
Namun masih banyak kendala dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia yaitu Kendala
Fiqh seperti anggapan para ulama tentang bunga diantaranya halal, haram dan syubhat (Muhammad,
2004); rendahnya sosialisasi perbankan syariah; problem hukum tidak adanya Undang-Undang (UU) yang
memberi penjelasan mengenai cara operasional perbankan syariah.
Dengan melihat latar belakang di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan
judul “PERSEPSI MASYARAKAT PROPINSI BANTEN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH”
(Studi Kasus di Kabupaten Pandeglang, Kotamadya Tangerang dan Tangerang Selatan)”.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah dalam penelitian ini maka pokok permasalahan dalam
penelitian ini yaitu: “Apakah terdapat perbedaan persepsi masyarakat di Propinsi Banten (Studi Kasus di
Kabupaten Pandeglang, Kotamadya Tangerang dan Tangerang Selatan) terhadap perbankan syariah?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat di Propinsi Banten (Studi
Kasus di Kabupaten Pandeglang, Kotamadya Tangerang dan Tangerang Selatan) terhadap perbankan
syariah.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4
1.4 Manfaat Penelitian
Peneliti pasti mengharapkan hasil penelitiannya mempunyai manfaat tertentu bagi dirinya sendiri pada
khususnya dan bagi orang lain pada umumnya. Manfaat penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran dan pengetahuan tentang masyarakat di Propinsi Banten (Studi Kasus di
Kabupaten Pandeglang, Kotamadya Tangerang dan Tangerang Selatan) terhadap perbankan syariah.
2. Bagi Bank Syariah, untuk mengetahui pemahaman masyarakat di Propinsi Banten (Studi Kasus di
Kabupaten Pandeglang, Kotamadya Tangerang dan Tangerang Selatan) terhadap perbankan syariah..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persepsi
Menurut kamus Bahasa Indonesia (2001), persepsi adalah tanggapan, penerimaan langsung dari
suatu serapan, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
Persepsi merupakan hal yang mempengaruhi sikap, dan sikap akan menentukan perilaku. Dengan kata lain
dapat disimpulkan bahwa persepsi akan mempengaruhi perilaku
seseorang atau perilaku merupakan cermin persepsi yang dimilikinya. Feming dan Levie dalam Mahmudah
(2006) menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang
menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Persepsi bersifat:
1. Relatif, tidak absolut, tergantung pada pengalaman sebelumnya.
2. Selektif, tergantung pada pengalaman, minat, kebutuhan, dan kemampuan untuk mengadakan persepsi,
dan
3. Teratur, sesuatu yang tidak teratur akan sukar untuk dipersepsikan.
Persepsi didefinisikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Menurut Gibson et al. dalam
Mahmudah (2006), persepsi merupakan proses mental dan kognitif yang memungkinkan individu
menafsirkan dan memahami informasi tentang lingkungan, baik untuk penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan dan penciuman.
Menurut Pearson dalam Sutyastuti (2003), perbedaan persepsi disebabkan oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Faktor fisiologis yang mencakup gender, panca indera dan lain sebagainya.
2. Pengalaman dan peranan, yaitu apa yang dialami pada masa lalu dan peranan individu yang diajak
diskusi.
3. Budaya yang merupakan sistem kepercayaan, nilai, kebiasaan, dan perilaku yang digunakan dalam
masyarakat tertentu.
4. Perasaan dan keadaan misalnya sugesti tertentu dalam suatu hal.
2.2 Karakteristik Perbankan Syariah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5
Munculnya perbankan syariah dipandang sebagai solusi dari ketidakmampuan perbankan konvensional
untuk mengakomodasi tujuan aktivitas ekonomi menurut perspektif Islam, yaitu sirkulasi kemakmuran,
security, otentik, equity, kesejahteraan tenaga kerja dan moralitas. Menurut The Sharia Training Center
dalam Mahmudah (2006), perbankan syariah adalah bank yang operasional dan produknya dikembangkan
berdasarkan pada prinsip syariah Islam. Bank syariah beroperasi atas asas bagi hasil dan tidak
menggunakan bunga sebagai alat untuk mempermudah pendapatan. Asas utama adalah kemitraan,
keadilan, transparansi, dan universal. Bank syariah merupakan sistem perbankan yang didasarkan pada
kaidah dan syariat Islam. Operasional Bank Syariah berbeda dengan bank konvensional. Perbedaan antara
bank syariah dengan bank konvensional menyangkut aspek legal, struktur, usaha yang dibiayai, dan
lingkungan kerja (Antonio, 1999). Karim (1990) menyatakan bahwa corak yang membedakan bank Islam
dengan bank konvensional adalah bahwa semua transaksi keuangan mereka harus sesuai dengan syariah
Islam. Sementara itu, Tomkis dalam Karim (1990) menjelaskan bagaimana persepsi Islam mempengaruhi
perilaku bisnis dan menyoroti perbedaan antara praktek bisnis Islam dan Barat. Perbedaan peran sosial
mengenai perilaku bisnis mengakibatkan perbedaan dalam operasional keuangan organisasi, akuntansinya
dan analisa keuangannya. Lebih jauh Al-Qur’an (Surat Al Baqoroh: ayat 275-276) menjelaskan tentang
syariat Islam yang melarang pembayaran dan penerimaan riba, perjudian (Surat Al Maidah: ayat 90),
menimbun (Surat At Taubah: ayat 34), dan spekulasi (Khatib, 1961; Qureshi, 1976) dalam semua transaksi
keuangan. Institut Islam juga tidak bisa menanam modal dalam perusahaan yang memperdagangkan
alkohol, daging babi, dan aktivitas lain yang dipertimbangkan tidak halal dari perspektif Islam.
Menurut (Antonio, 2001: 95-123) kegiatan utama perbankan syariah tersebut harus menggunakan prinsip
dasar bank syariah yang ditetapkan, yaitu sebagai berikut:
1. Al Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola
dana) dengan nisab bagi hasil menurut kesepakatan dimuka, jika usaha mengalami kerugian maka seluruh
kerugian ditanggung oleh pemilik usaha, kecuali jika ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh
pengelola dana, seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan dana.
2. Al Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama atau pencampuran antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu
usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai
dengan nisab yang disepakati dan resiko akan ditanggung sesuai dengan porsi kerjasama.
3. Al-Wadiah
Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun hukum yang harus
dijaga dan dikembalikan kepada si penitip kapan saja si penitip menghendaki (Antonio, 2001). Dengan
melihat prinsip dalam syariah Islam, wadi’ah dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:
a. Amanah, yaitu pihak yang dititipi tidak boleh menggunakan atau memanfaatkan harta titipan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6
b. Dhamanah, yaitu pihak yang dititipi bertanggung jawab penuh terhadap keutuhan harta titipan,
sehingga pihak yang dititipi boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.
4. Al Murabahah
Murabahah adalah bagian dari jenis bai’, yaitu jual beli ditambah dengan sejumlah keuntungan yang
disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli dan penjual. Pada transaksi murabahah, penyerahan barang
dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dapat dilakukan secara tunai, tangguhan, maupun
dicicil.
5. Salam
Salam adalah transaksi jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan pembeli yang harga jualnya
terdiri dari harga pokok barang dan keuntungan yang ditambahkannya yang telah saling disepakati, dimana
waktu penyerahan barangnya dilakukan kemudian hari, sementara pembayarannya dilakukan dimuka
(secara tunai).
6. Istishna’
Istishna’ adalah transaksi jual beli seperti prinsip salam, yaitu jual beli dan penyerahannya dilakukan
kemudian, tetapi penyerahan uangnya dapat dilakukan secara cicilan atau ditangguhkan. Spesifikasi barang
pesanan harus jelas jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan
dalam kontrak istishna’ dan tidak boleh berubah selama berlakunya kontrak, jika terjadi perubahan harga
setelah kontrak ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung oleh nasabah.
7. Al Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyah) atas barang sendiri (Antonio, 2001).
8. Al Qordhul Hasan
Qardh adalah perjanjian pinjam-meminjam uang atau barang. Qardh dilakukan tanpa ada orientasi
keuntungan, tetapi pihak bank sebagai pemberi pinjaman boleh meminta ganti biaya yang diperlukan
dalam pelaksanaan kontrak qardh. Aplikasi dalam perbankan syariah, qardh
9. Rahn
Menahan salah satu harta pemilik/peminjaman sebagai jaminan (collateral) atas pinjaman yang
diterimanya. Tujuannya untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan
pembiayaan. Barang yang dijadikan jaminan dalam kontrak rahn harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Milik nasabah sendiri.
b. Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar.
c. Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank.
10. Al Hawalah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7
Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya
(Antonio, 2001). Tujuan hawalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat
melanjutkan produksinya.
11. Al Wakalah
Transaksi wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu obyek perikatan yang berbentuk jasa
atau dapat juga disebut sebagai meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama diri pihak lain.
Menurut M. Syafii Antonio (2001), wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat.
Orang yang diberikan amanat oleh orang lain maka orang yang diberi amanat akan melakukan apa yang
diamanatkan kepada dirinya atas nama orang yang memberikan amanat (kuasa tersebut). Transaksi
wakalah ini dapat dijumpai pada perbankan, seperti transaksi penagihan, pembayaran, agensi, transaksi dan
lain-lain.
12. Al Kafalah
Transaksi kafalah timbul jika salah satu pihak memberikan suatu obyek yang berbentuk jaminan atau
kejadian di masa yang akan dating (contingent guarantee). Menurut M. Syafii Antonio (2001), kafalah
adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam
pengertian ini, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. Akad
kafalah ini banyak dipraktikkan di perbankan syariah, seperti personal guarantee, jaminan pembayaran
utang, performance bonds (jaminan prestasi).
2.3 Hipotesis
Dalam penelitian ini mencoba untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap perbankan syariah yang
meliputi : karakteristik perbankan syariah, akuntabilitas perbankan syariah, users perbankan syariah dan
karakteristik aktivitas perbankan syariah sebagai lembaga keuangan dalam perspektif Islam. Masyarakat di
Banten dikelompokkan dalam 3 wilayah Kota/Kabupaten yaitu :
Dengan dasar tersebut, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat perbedaan persepsi masyarakat di Surakarta tehadap perbankan syariah.
H1 : Terdapat perbedaan persepsi masyarakat di Surakarta tehadap perbankan syariah.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan memakai kuesioner sebagai alat pengumpul data dari lingkungan sebenarnya. (Sekaran, 2000:
251). Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksperimen.
Analisis deskriptif digunakan untuk menguraikan data diri responden yang akan mengidentifikasikan sikap
responden dalam perbankan syariah, karena penelitian deskriptif dapat digunakan untuk mengetahui secara
empirik tentang gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian sistematis atau keakuratan data.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8
Pengujian hipotesis akan digunakan untuk mengukur bagaimana persepsi masyarakat di Propinsi Banten
terhadap perbankkan syariah dan mengukur perbedaan persepsi dengan cara membandingkan persepsi
diantara kabupaten/ kotamadya yang ada di Banten yaitu Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang dan
Kota Tangerang Selatan.
3.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannnya
(Sugiyono, 1999: 72). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Propinsi Banten ditiap-tiap
Kabupaten/Kotamadya yaitu Kabupaten Pandeglang Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,
1999: 72). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan
metode non probability sampling yaitu dengan convenience sampling.
3.3 Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan berasal dari sumber eksternal, yaitu sumber data yang
diperoleh langsung dari penelitian. Sedangkan data yang digunakan dalam analisis adalah:
1. Data primer, merupakan sumber data penelitian yang langsung diperoleh dari sumber asli atau tidak
melalui perantara dan secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian
(Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999: 146). Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban
responden atas pernyataan-pernyataan dari kuestioner yang disebarkan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menyebarkan kuestioner
secara langsung kepada responden dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah kuestioner yang
dikembalikan oleh responden. Metode ini memerlukan adanya kontak antara peneliti dengan subyek
(responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Pertanyaan dan jawaban responden dapat
dikemukan secara tertulis melalui suatu kuestioner. Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada
responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuestioner dapat didistribusikan dengan
disampaikan secara langsung oleh peneliti kepada responden. Hal ini dilakukan agar response rate dari
kuestioner tinggi dan peneliti dapat melakukan kontrol atas jawaban responden (Nur Indriantoro dan
Bambang Supomo, 1999: 152)
3.5 Definisi Operasional Variabel
Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat di Propinsi Banten di tiap-tiap
kotamadya. Persepsi masyarakat di Banten terhadap perbankan syariah sebagai lembaga keuangan dalam
perspektif Islam diukur dengan menggunakan kuestioner yang dikembangkan oleh Yaya dan Hameed
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
9
(2004) yang berisi dua bagian, yaitu bagian A berisi informasi dari responden dan bagian B berisi
pernyataan responden tentang perbankan syariah. Instrumen penelitian berupa persepsi masyarakat di
Banten terhadap perbankan syariah sebagai lembaga keuangan dalam perspektif Islam, diskenariokan
dalam pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Karakteristik perbankan syariah
Karakteristik perbankan dengan sistem syariah didasarkan pada tiga alasan utama, yaitu (a) adanya sistem
bagi hasil, (b) adanya pandangan bahwa bunga (interest) adalah riba, dan (c) Islam sebagai agama yang
memiliki aturan-aturan khusus dalam sistem ekonomi keuangan pasti memerlukan teori akuntansi yang
khusus pula yang dapat mengakomodasikan ketentuan syariah tersebut. Pernyataan tentang karakteristik
perbankan syariah terdiri dari 7 item dan terdapat pada item No: 1–7.
2. Aktivitas bisnis perbankan syariah
Aktivitas bisnis ekonomi Islam harus sesuai dengan syariah Islam dengan karakteristik keadilan dan
kebaikan. Pernyataan tentang aktivitas bisnis perbankan syariah terdiri dari 10 item dan terdapat pada item
No: 8-17.
3. Akuntanbilitas perbankan syariah
Pelaporan keuangan lembaga keuangan dalam perspektif Islam lebih lengkap bila dibandingkan dengan
lembaga keuangan konvensional. Pernyataan tentang akuntabilitas perbankan syariah terdiri dari 5 item
dan terdapat pada item No: 18-22.
4. Users perbankan syariah
Lembaga keuangan dengan prinsip syariah Islam dapat diakses dan dikelola oleh seluruh masyarakat, tidak
hanya terbatas pada masyarakat Islam. Pernyataan tentang users perbankan syariah terdiri dari 6 item dan
terdapat pada item No: 23-28. Persepsi responden diukur menggunakan skala likert lima poin
diskenariokan dalam dua bagian, dengan skor sebagai berikut:
a. Bagian Item 1-22 b. Bagian Item 23-28
Skor 5 : sangat setuju Skor 5 : sangat penting
Skor 4 : setuju Skor 4 : penting
Skor 3 : ragu-ragu Skor 3 : ragu-ragu
Skor 2 : tidak setuju Skor 2 : kurang penting
Skor 1 : sangat tidak setuju Skor 1 : tidak penting
3.6 Teknis Analisis Data
1. Uji validitas data
Uji validitas data diperlukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam menjalankan fungsinya (Sekaran, 2000: 42). Menurut Singarimbun (1998: 27), uji validitas data
digunakan, benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur atau tidak. Suatu instrumen dikatakan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10
memiliki validitas yang tinggi apabila mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya penelitian tersebut.
Pendekatan yang dilakukan dalam uji validitas data dalam penelitian ini adalah validitas konstruks
(construct validity), yaitu dengan mengkolerasiakan skor setiap item dengan skor total. Uji validitas data
dalam penelitian ini menggunakan correlation product moment. Uji validitas ini dikatakan valid apabila
hasilnya signifikan pada level tertentu. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan computer
dengan software SPSS versi 13. hasil uji validitas dikatakan valid apabila nilai probabilitasnya lebih kecil
dari 0,05 dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa item pernyataan tersebut tidak
valid. Adapun rumus teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson’s Correlation Product Moment
(Ghozali, 2001: 140) :
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas data digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran telah konsisten apabila
dilakukan dua kali atau lebih dari gejala yang sama (Sekaran, 2000: 177). Uji ini hanya dilakukan pada
item pernyataan yang dinyatakan valid dalam uji validitas . Uji realibilitas data dalam penelitian ini
menggunakan cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik
Cronbach Alpha, yaitu koefisien reliabilitas yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu instrument
berkorelasi positif dengan item lainnya. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Semakin tinggi koefisien alpha, berarti semakin baik pengukuran suatu instrumen. Uji realibilitas dalam
penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan software SPPS 13. Sekarang (2000: 177)
menyatakan bahwa semakin dekat koefisien alpha pada nilai 1 berarti butir-butir pernyataan dalam
koefisien semakin realibel.
3. Uji Asumsi Homogenitas Varian Antar Kelompok (homogenity of variance).
Uji Asumsi homogenitas yang dipakai adalah Levene’s Test of Equity of variance. Levene’s Test of Equity
of variance dihitung oleh SPSS untuk menguji asumsi ANOVA bahwa setiap grup (kategori) variable
independen memiliki varian sama. Angka yang dihasilkan adalah probabilitas dua sisi yang kemudian
dibandingkan dengan tingkat signifikansi tertentu. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai signifikansi,
maka varian antar kelompok adalah homogen. Sebaliknya jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai
signifikansi, maka varian antar kelompok adalah heterogen (Djarwanto, 1996: 62).
4. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan alat uji statistik yaitu One Way Anova test. Pengujian hipotesis
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata yang signifikansi antara lebih dari dua
sampel dimana varians-varians data tersebut adalah sama. Penelitian ini
menggunakan uji hipotesis One Way Anova Test karena memiliki beberapa karakteristik dalam Dewi
Indriyani (2002) :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
11
• Populasi yang akan diuji memiliki distribusi normal khusus Annova cukup robush untuk asumsi
normalitas (Imam Ghozali, 2002 : 60). Jadi tidak perlu dilakukan uji normalitas.
• Varians dari populasi tersebut adalah sama
• Sampel tidak saling berhubungan antara satu dengan yang lain
a. Pengujian Hipotesis
Pengujian ini digunakan untuk menjawab perumusan masalah.
Pertama, pengujian yang digunakan adalah Analisys of variance merupakan metode untuk menguji
hubungan antara satu variable dependen (skala metrik) dengan satu atau lebih variabel independen
(skala non parametrik atau kategori lebih dari dua). Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah :
Hipotesis; Ho : μ1 = μ2 = μ3 = μ4 = μ5 (Artinya tidak terdapat perbedaan persepsi masyarakat di Banten
terhadap perbankan syariah).
H1 : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4 ≠ μ5 (Artinya terdapat perbedaan persepsi masyarakat di Banten terhadap
perbankan syariah).
b. Post Hoc Test
Pengujian ini digunakan adalah Uji Post Hoc Test yang dilakukan apabila kategori variabel independen
lebih dari dua. Uji Post Hoc Test yang dilakukan terdiri dari Tukey Test untuk menguji persepsi
masyarakat di Banten tentang perbankan syariah yang berada di kota/kabupaten mana saja yang
memiliki perbedaan rata-rata
secara signifikan dan untuk mengetahui persepsi di kota/kabupaten mana yang menimbulkan perbedaan
tersebut.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi masyarakat Kota Tangerang, Kota
Tangerang Selatan dan Kabupaten Pandeglang terhadap perbankan syariah. Sampel yang dipilih adalah
seluruh masyarakat yang tinggal di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Pandeglang.
Obyek penelitian terdiri dari 3 Kota/Kabupaten di Banten. Data penelitian diperoleh dengan membagikan
kuesioner pada tiap-tiap Kota/Kabupaten yang ada di Banten. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara
langsung kepada responden. Berikut ini adalah tabel proses pembagian kuesioner serta tingkat
pengembaliannya:
Tabel IV.1
Proses Pembagian Kuesioner
No Daerah Disebar Tidak Kembali
Rusak Diolah
1. Kota Tangerang 350 35 28 287
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
12
2. Tangerang Selatan 350 40 14 296
3. Pandeglang 300 15 11 274
Jumlah 1000 90 53 857
Respon Rate : 910/1000 x 100 % = 91 %
Usable Respon Rate : 857/1000 x 100 % = 85.7 %
Sumber : Data diolah
Pada tabel IV.1 menunjukkan bahwa jumlah kuesioner penelitian yang disebar kepada responden sebanyak
1000 kuesioner, namun tidak semua kuesioner tersebut dikembalikan. Kuesioner yang tidak kembali
adalah 90. Dari 910 kuesioner yang kembali, 53 yang rusak dan tidak dapat diolah. Oleh karena itu
kuesioner yang dapat diolah adalah 857 kuesioner. Dari hasil yang yang ada respon rate dari penelitian ini
mencapai 91 % dan kuesioner yang dapat diolah (usable respon rate) adalah mencapai 85.7%.
4.2. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil pengumpulan data sampel dengan berbagai karakteristik. Karakteristik responden akan
dibahas dibawah ini meliputi:
jenis kelamin, agama, pendidikan, pengetahuan tentang perbankan syariah dan sumber pengetahuan
tentang perbankan syariah.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, dapat dilihat pada tabel IV.2 berikut ini :
Tabel IV.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
NO KETERANGAN JUMLAH PRESENTASE 1 Laki-laki 385 44.9 % 2 Perempuan 472 55.1 %
Jumlah 857 100 % Sumber : Data diolah
Dari tabel IV.2 menunjukkan bahwa jumlah responden paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak
472 responden (55.1%) dan jumlah responden laki-laki adalah 385 responden (44.9 %).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama, dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut ini :
Tabel IV.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
NO KETERANGAN JUMLAH PRESENTASE 1 Islam 842 98.2 % 2 Non Islam 8 0.9 % 3 Tidak Memberitahu 7 0.8 %
Jumlah 857 100 % Sumber : Data diolah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
13
Karakteristik responden berdasarkan agama pada tabel IV.3 diatas banyak beragama Islam yaitu sebanyak
842 responden (98.2%) kemudian beragama non Islam yaitu sebanyak 8 responden (0.9 %) dan tidak
memberitahu agamanya sebanyak 7 responden (0,9 %).
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.
Pendidikan dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh responden. Dari hasil
penelitian ini dapat dilihat karakteristik responden pada table IV.4 berikut ini :
Tabel IV.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
NO KETERANGAN JUMLAH PRESENTASE 1 SD s/d SMU 610 71.2 % 2 D3 72 8.4 % 3 S1 169 19.7 % 4 S2 6 0.7 %
Jumlah 857 100 % Sumber : Data diolah
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada tabel IV.4 diatas menunjukkan bahwa jumlah
responden paling banyak mempunyai jenjang pendidikan SD s/d SMU sebanyak 610 responden (71.2%)
kemudian responden dengan jenjang pendidikan Diploma sebanyak 72 responden (8.4%) lalu responden
untuk jenjang pendidikan S-1 sebanyak 169 responden (19.7%t) dan responden untuk jenjeng pendidikan
S-2 sebanyak 6 responden (0.7%).
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Perbankan Syariah Karakteristik responden
berdasarkan berdasarkan tahu dan tidaknya tentang perbankan syariah dapat dilihat pada tabel IV.5
berikut ini :
Tabel IV.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Perbankan Syariah
NO KETERANGAN JUMLAH PRESENTASE 1 Tahu perbankan syariah 706 82.4 % 2 Tidak tahu perbankan syariah 151 17.6 %
Sumber : Data diolah
Jumlah responden paling banyak berdasarkan tahu tidaknya tentang perbankan syariah yaitu tahu tentang
perbankan syariah sebanyak 706 responden (82.4%) dan tidak tahu tentang perbankan syariah yaitu
sebanyak 151 responden (17.6%).
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Tentang Pengetahuan Perbankan Syariah
Karakteristik responden berdasarkan sumber pengetahuan perbankan syariah dapat dilihat pada tabel
IV.6 berikut ini :
Tabel IV.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Pengetahuan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
14
Tentang Perbankan Syariah
NO KETERANGAN JUMLAH PRESENTASE 1 Promosi 604 70.5 % 2 Lokakarya 19 2.2 % 3 Perkuliahan 106 12.4 % 4 Seminar 34 4.0 % 5 Media Masa 94 11.0 %
Jumlah 857 100 % Sumber : Data diolah
Jumlah responden paling banyak berdasarkan sumber pengetahuan perbankan syariah yaitu promosi
sebanyak 604 responden (70.5%) diikuti dengan pendidikan formal yaitu sebanyak 106 responden
(12.4%), media masa sebanyak 94 responden (11%), seminar sebanyak 34 responden (4%), lokakarya 19
responden (2.2%).
2. Statistik Deskripsi
Dari hasil penelitian diperoleh data yang digunakan untuk menguji hipotesis, adapun secara deskripsi data
tersebut disajikan pada tabel IV.7 dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel IV.7
Descriptive Statistics
58.00 140.00 106.6923 12.88508
Persepsi masyarakatbanten terhadapbank syariah
Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sumber : Data diolah
Pada tabel IV.7 diketahui bahwa anggapan responden untuk pernyataan tentang persepsi masyarakat
Banten terhadap perbankan Syariah mempunyai nilai tertinggi sebesar 140 dan terendah 58 dengan rata-
rata 106.6923 dan simpangan baku sebesar 12.88508.
4.3 Pengujian Kualitas Data
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen digunakan dalam penelitian apa
yang dapat diukur. Dalam meenetukan validitas angket, peneliti menggunakan rumus kolerasi Product
moment pearson. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila kolerasinya (rxy) melebihi angka kritis pada
taraf signifikansi 0,05. Hasil uji validitas secara lengkap disajikan pada tabel IV.8 Hasil pengujian tiap
variabel adalah sebagai berikut:
Tabel IV.8
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Masyarakat Banten
Terhadap Perbankan Syariah
Item rxy rtabel Keterangan Item 1 0,540 0,138 Valid Item 2 0,540 0,138 Valid Item 3 0,528 0,138 Valid
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
15
Item 4 0,516 0,138 Valid Item 5 0,581 0,138 Valid Item 6 0,577 0,138 Valid Item 7 0,441 0,138 Valid Item 8 0,458 0,138 Valid Item 9 0,460 0,138 Valid Item 10 0,590 0,138 Valid Item 11 0,637 0,138 Valid Item 12 0,508 0,138 Valid Item 13 0,504 0,138 Valid Item 14 0,586 0,138 Valid Item 15 0,544 0,138 Valid Item 16 0,450 0,138 Valid Item 17 0,543 0,138 Valid Item 18 0,503 0,138 Valid Item 19 0,471 0,138 Valid Item 20 0,503 0,138 Valid Item 21 0,560 0,138 Valid Item 22 0,486 0,138 Valid Item 23 0,605 0,138 Valid Item 24 0,471 0,138 Valid Item 25 0,520 0,138 Valid Item 26 0,478 0,138 Valid Item 27 0,615 0,138 Valid Item 28 0,527 0,138 Valid
Sumber : Data diolah
Tabel IV.8 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel persepsi masyarakat terhadap
perbankan syariah adalah valid, karena rxy lebih besar dari rtabel (0,138) pada taraf signifikansi 0,05.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu
variabel. Hasil uji reliabilitas dari masing-masing instrumen dalam variabel penelitian disajikan pada
lampiran 4 dan pada tabel IV.9 secara ringkas adalah sebagai berikut :
Tabel IV.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variable Cronbach’s Alpha Keterangan Persepsi masyarakat Banten terhadap Perbankan Syariah
0,901 Reliabel
Sumber : Data diolah
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini mempunyai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 sehingga
dapat dikatakan bahwa variabel persepsi masyarakat Banten terhadap perbankan syariah adalah reliabel.
3. Uji Asumsi Homogenitas Varian Antar Kelompok (homogeneity of variance).
Uji Asumsi homogenitas yang dipakai adalah Levene’s Test of Equity of variance. Levene’s Test of Equity
of variance dihitung oleh SPSS untuk menguji asumsi ANOVA bahwa setiap grup (kategori) variabel
independen memliki varian sama. Angka yang dihasilkan adalah probabilitas dua sisi yang kemudian
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
16
dibandingkan dengan tingkat signifikansi tertentu. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai signifikansi,
maka varian antar kelompok adalah homogen. Sebaliknya jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai
signifikansi, maka variansi antar kelompok adalah heterogen.
Berikut ini adalah hasil dari pengujian homogenitas terhadap persepsi responden pada tabel IV.10 yaitu :
Tabel IV.10
Tabel Test of Homogenity of Variances
Variabel Levene Statistic Sig Persepsi masyarakat Banten terhadap Perbankan Syariah
2.801 0.061
Sumber : Data diolah
Berdasarkan hasil pengujian homogenitas terhadap persepsi masyarakat Banten terhadap perbankan
syariah diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.061 dimana nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga
varian antar kelompok adalah homogen artinya responden penelitian mempunyai variansi yang sama.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian ini dlakukan dengan ANOVA. Hasil pengujian ANOVA dapat disajikan dan pada tabel IV.11
sebagai berikut :
Tabel IV.11
Hasil Uji ANOVA
Variabel F hitung F tabel p-value Kesimpulan Persepsi masyarakat Banten terhadap Perbankan Syariah
67.517 3.006 0.000 H1 diterima
Sumber : Data diolah
Berdasarkan analisis ANOVA pada variabel persepsi masyarakat Banten terhadap perbankan syariah
diperoleh hasil F hitung sebesar 3.006 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Nilai F hitung lebih
besar dari Ftabel (67.517 > 3.006), jadi H1 terdukung secara statistik, artinya terdapat perbedaan persepsi
masyarakat di Banten terhadap perbankan syariah terutama pada tiga Kota/Kabupaten di Banten yaitu Kota
Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten Pandeglang.
5. Post Hoc Test
Pengujian ini dilakukan dengan Post Hoc Test. Hasil pengujian Post Hoc Test dapat disajikan pada tabel
IV.12 sebagai berikut :
Tabel IV.12
Hasil Uji Post Hoc Test
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Persepsi masyarakat banten terhadap bank syariah
Tukey HSD
4.46864* .99304 .000 2.1372 6.8001
11.67558* 1.01247 .000 9.2985 14.0527
-4.46864* .99304 .000 -6.8001 -2.1372
7.20693* 1.00493 .000 4.8476 9.5663
-11.67558* 1.01247 .000 -14.0527 -9.2985
-7.20693* 1.00493 .000 -9.5663 -4.8476
(J) Persepsimasyarakat Banten
terhadap bank syariah
kota tangerang selatan
pandeglang
kota tangerang
pandeglang
kota tangerang
kota tangerang selatan
(I) Persepsimasyarakat Banten
terhadap bank syariah
kota tangerang
kota tangerang selatan
pandeglang
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
17
Sumber : Data diolah
Post Hoc Test dilakukan dengan menggunakan Tukey test. Hasil Tukey HSD menunjukkan bahwa pada
variabel persepsi masyarakat Banten terhadap perbankan syariah terdapat perbedaan persepsi responden
antara masyarakat ditiap-tiap Kota/Kabupaten yang ada di Banten yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kota Tangerang Selatan dengan Kota Tangerang
Hasil Tukey HSD maupun menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi responden antara Kota
Tangerang Selatan dengan Kota Tangerang. Rata-rata perbedaan sebesar - 4.468 dan secara statistik
terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan
persepsi antara masyarakat di Kota Tangerang Selatan dengan Kota Tangerang terhadap perbankan
syariah.
b. Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Pandeglang
Hasil Tukey HSD maupun menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi responden antara Kota
Tangerang Selatan dengan Kabupaten Pandeglang. Rata-rata perbedaan sebesar 7.20693 dan secara
statistik terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat
perbedaan persepsi antara masyarakat di Kota Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Pandeglang
terhadap perbankan syariah.
c. Kota Tangerang dengan Kabupaten Pandeglang
Hasil Tukey HSD maupun menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi responden antara Kota
Tangerang dengan Kabupaten Pandeglang. Rata-rata perbedaan sebesar 11.67558 dan secara statistik
terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan
persepsi antara masyarakat di Kota Tangerang dengan Kabupaten Pandeglang terhadap perbankan syariah.
Selanjutnya dilakukan dengan uji Homogeneous Subsets untuk mengetahui Kota/Kabupaten mana yang
menimbulkan perbedaan. Hasil pengujian Homogeneous Subsets dapat disajikan pada tabel IV.13 sebagai
berikut :
Kota/Kabupaten N Subset for alpha: 0,05 Kota Tangerang Selatan 274 100.2931 Kota Tangerang 296 107.5000 Kabupaten Pandeglang 287 111.9686 Sig. 1.000
Sumber : Data diolah
Hasil uji Homogeneous Subsets menunjukkan hasil subset nilai rata-rata persepsi responden untuk kategori
persepsi masyarakat Banten ditiap-tiap Kota/Kabupaten yaitu terhadap perbankan syariah. Hasil uji
Homogeneous Subsets menunjukkan hasil bahwa persepsi responden untuk kategori masyarakat Banten
ditiap-tiap Kota/Kabupaten memiliki nilai signifikansi sebesar 1.000>0,05. Hal ini berarti rata-rata persepsi
masyarakat Banten ditiga Kota/Kabupaten terhadap perbankan syariah secara statistik berbeda. Oleh
karena itu ada persepsi masyarakat disalah satu Kota/Kabupaten yang menyebabkan perbedaan persepsi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
18
masyarakat terhadap perbankan syariah. Hasil ini mendukung hasil uji hipotesis dan post hoc test yang
telah dilakukan sebelumnya.
Adanya perbedaan persepsi sebenarnya menunjukkan bahwa masyarakat di Banten belum mengenal secara
lebih jauh mengenai jasa perbankan yang disediakan oleh bank-bank syariah. Kondisi ini juga
menunjukkan bahwa masyarakat di Banten belum mengenal perbankan syariah dengan baik.
BAB V
P E N U T U P
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan persepsi
masyarakat di Banten terhadap perbankan syariah. Berdasarkan analisis tentang persepsi masyarakat
Banten ditiap-tiap Kota/Kabupaten yaitu Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten
Pandeglang terhadap perbankan syariah, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. HASIL ANALISIS ANOVA DIPEROLEH HASIL F HITUNG SEBESAR 67.517 LEBIH BESAR DARI F TABEL (3.006),
DENGAN NILAI SIGNIFIKANSI SEBESAR 0.000 < 0.05. JADI HIPOTESIS DALAM PENELITIAN INI TERDUKUNG
SECARA STATISTIK ARTINYA TERDAPAT PERBEDAAN PERSEPSI MASYARAKAT DI BANTEN TERHADAP
PERBANKAN SYARIAH TERUTAMA DI TIGA KABUPATEN/KOTA YAITU KABUPATEN PANDEGLANG, KOTA
TANGERANG SELATAN DAN KOTA TANGERANG.
2. BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN HOMOGENITAS TERHADAP PERSEPSI RESPONDEN MENUNJUKKAN BAHWA
HOMOGENITAS PERSEPSI MASYARAKAT DI BANTEN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DIPEROLEH NILAI
PROBABILITAS SEBESAR 0,061 LEBIH BESAR DARI 0,05, SEHINGGA VARIAN ANTAR KELOMPOK ADALAH
HOMOGEN ARTINYA RESPONDEN PENELITIAN MEMPUNYAI VARIANSI YANG SAMA.
3. HASIL UJI TUKEY HSD MENUNJUKKAN BAHWA PERSEPSI MASYARAKAT BANTEN TERHADAP PERBANKAN
SYARIAH TERDAPAT PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN ANTARA MASYARAKAT DITIAP-TIAP
KABUPATEN/KOTA YANG ADA, YAITU KABUPATEN PANDEGLANG, KOTA TANGERANG SELATAN DAN KOTA
TANGERANG. HASIL INI JUGA DIDUKUNG OLEH HASIL HOMOGENEOUS SUBSETS YANG MENUNJUKKAN
ADANYA PERBEDAAN NILAI RATA-RATA PERSEPSI MASYARAKAT DI BANTEN ANTAR KABUPATEN/KOTA.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan
saran sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan persepsi diantara masyarakat Banten menunjukan bahwa adanya perbedaan
pemahaman yang dimiliki masyarakat Banten mengenai jasa perbankan syariah dan hal ini menuntut
kepada perbankan untuk dapat melakukan sosialisasi sampai keseluruh wilyah Indonesia, sehingga
masyarakat dapat mengenal perbankan syariah dengan baik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
19
2. Bagi penelitian mendatang hendaknya wilayahnya penelitian lebih diperluas lagi, sehingga persepsi
masyarakat terhadap perbankan syariah akan lebih terlihat. Disamping itu, pada dasarnya masih banyak
faktor-faktor lain yang mempengaruhi persepsi masyarakat Banten terhadap perbankan syariah.
Penelitian mendatang hendaknya instrumen penelitian lebih diperdalam dan dikembangkan lagi,
sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Basri. 2000. “Tinjauan Teoritis Perbankan Syariah”. Artikel dalam http: //www .google.co.id/search?q:
tinjauan + teoritis + perbankan + syariah&hl: id& start:20i
Gunawan Dhani Idat. 2002. “Akuntanbilitas Perbankan Syariah”. Makalah yang Disamapaikan dalam
Seminar Shariah Accounting Event (SAVE), Jakarta, 8-10 Febuari 2002.
Imam Ghozali. 2001. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang. Universitas
Diponegoro.
Karim. 1990. “Bank Indonesia: Analisis Fiqih dan Keuangan”. Jakarta: The International Institute of
Islamic Thought”.
Masri Singarimbun. 1998. “Metodologi Penelitian Survey”. Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.
Muhammad. 2000. “Manajemen Bank Syariah”. Yogyakarta: UPP AMD YKPN.
Muhammad. 2002. “Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah”. Yogyakarta:
UII Press.
Muhammad. 2004.”Implikasi Fatwa MUI tentang Bunga terhadap Perkembangan Perbankan
Syariah”.Shabran.2 (XVIII) : hal 7-19.
Muhammad Teguh. 1995. “Penelitian Ekonomi”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhammad Syafi’i Antonio. 1999. “Bank Syariah sebagai Bankir dan Praktisi Keuangan”. Jakarta: Bank
Indonesia dan Tazkia Institute.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE.
Sofyan Safi’i Harahap dan Yuswar. Z. Basri. 2004. “Socio-Ekonomic Disclosures in Annual Reports of
Indonesian Bank: A Comparational Bank and Islamic Bank”.Benefit.8(2): hal 41-46.
Sofyan Syafi’i Harahap. 1999. “Teori Akuntansi”. Jakarta: Raja Grafindo Perdana.
Sugiyono. 1999.”Metode Penelitian Bisnis”.Bandung : Alfabeta.
Uma, Sekaran. 2000. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”. Jakarta: Salemba Empat
WJS. Purwadarmita. 2001. “Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka.
Zainul .2000. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”.Jakarta : Alvabet.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.