persepsi dan fisiologi indera.ppt

67
BLOK PERILAKU Pleno Skenario 1 “GAMBAR APA YA?” Tutor : dr. Gede Wira Buanayuda

Upload: dexter-blues

Post on 25-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Persepsi dan fisiologi panca indera

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

BLOK PERILAKUPleno Skenario 1

“GAMBAR APA YA?”Tutor : dr. Gede Wira Buanayuda

Page 2: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Anggota

• A.A. Ngurah Manik A.• Ardiansyah• Brian Umbu Rezi D.• Hanan Afifah• M Fauzan Harlan• Ni Komang Dhana

Gitaiswari

• Nurshadrina Hendrakaramina

• Rinitha Dinda Safitri• Siti Rosidah• Uswatun Hasanah• Lalu Sayyidiman Hujaef

Page 3: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Skenario

• Kita dapat mengenali jutaan objek dengan melihat, mendengar, meraba, mengecap, dan mencium yang dapat menimbulkan berbagai macam persepsi, perasaan seperti senang, sedih dan kesal dari informasi atau stimuli eksternal. Proses terbentuknya persepsi, emosi merupakan hal yang rumit dan kompleks. Semua yang kita lihat, dengar, rasa memerlukan jutaan sel saraf yang membawa stimulus eksternal menuju cross-linked pathways dan feedback loops di otak manusia, yang memerlukan proses rumit yang baru sedikit bisa dijelaskan oleh ilmuwan.

Page 4: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Mind Map

ANATOMI FISIOLOGI

EMOSIPERSEPSI

Page 5: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

LEARNING OBJECTIVE

1. Mekanisme persepsi dan faktor yang mempengaruhi

2. Pembentukan emosi dan stimulus sampai efeknya

3. Sistem indera (penglihatan, penghiduan, pengecapan, pendengaran)

Page 6: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

PERSEPSI

Page 7: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

PERSEPSI• Persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan

mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan.

• Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain :a. faktor internal. Ex : memorib. faktor eksternal. Ex : stimulus visual

Page 8: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Proses persepsi

• Tahap pertama merupakan proses fisik, yaitu proses dimana stimulus diterima oleh panca indera manusia.

• Tahap kedua merupakan proses fisiologis, yaitu proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (panca indera) melalui saraf-saraf sensoris.

• Tahap ketiga merupakan proses psikologik, yaitu proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.

• Tahap keempat merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.

Page 9: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

AREA ASOSIASI DAN PERSEPSI

Page 10: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

LOBUS FRONTALIS

• Area motorik primer (4)Menerima dari nukleus ventro oral thalamus, daerah 6

dan 8, dan daerah 3, 1, 2.

• Area premotorik dan suplementer (6) dan frontal eye field (8)• Area broca (44)• Area asosiasi motorik atau korteks prefrontal

lobus frontalis bagian anteromedial (9, 10, 12, 46).frontalis bagian basal atau lobus orbitalis (11, 47).

Page 11: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

LOBUS PARIETALIS

• Area somatosensorik primer (3, 1, 2) di gyrus postcentralis.

• Area asosiasi Sensorik (5, 7, 40)Ada yang di lobulus parietalis superior inferior (5, 7).Ada yang di gyrus supramarginalis (40).

• Area gustatoria (43)

• Area angularis (39)

Page 12: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

LOBUS OCCIPITALIS

• Area visual primer (17)• Area asosiasi visual (18, 19)

LOBUS TEMPORALIS• Area auditori primer (41)• Area asosiasi auditori (42)• Area wernicke (22)

LIMBIK• terdiri dari gyrus cinguli, uncus, isthmus, gyrus hipocampalis → pengaturan emosi (29).

Page 13: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

EMOSI

Page 14: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Emosi

• HIPOTALAMUS• HIPOCAMPUS- Mengingat/memori- Ingatan jangka pendek ingatan jangka

panjang• AMIGDALA- Pusat rasa cemas

Page 15: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Fungsi emosi dan perilaku

• hipotalamus lateral : timbul rasa haus, nafsu makan, kadang timbul rasa marah, keinginan berkelahi.

• nucleus ventromedial dan area di sekelilingnya : menimbulkan rasa kenyang, menurunnya nafsu makan.

• zona tipis dari nuclei paraventrikuler timbul rasa takut, terhukum.

• hipotalamus sebagian besar bagian anterior dan posterior : Dorongan seksual

Page 16: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 17: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

SISTEM INDERA

Page 18: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Indera Penglihatan

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Page 19: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

ANATOMI

Page 20: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

MATA SEBAGAI KAMERA

DAYA BIAS TOTAL = 59 D• 2/3 kornea = 39 D• 1/3 lensa internal = 20

Page 21: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Akomodasi

• Regulasi oleh s.s. parasimpatis

Page 22: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Kelainan pembiasan

1. EMETROPInormal

2.HIPERMETROPIkoreksi dengan lensa konveks

3.MIOPI Koreksi dengan lensa konkaf

4.ASTIGMATISMAKoreksi dengan lensa silindris

Page 23: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

FISIOLOGI• Sel kerucut

a. penglihatan warnab. pigmen warna c. (retinal + fotopsin)d. adaptasi cepate. kurang sensitif

• Sel batang

a. terang/gelap b. rodopsinc. (retinal + skotopsin)d. adaptasi lambate. lebih sensitif (karena tjd

sumasi 100/lebih neuron)

Page 24: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Siklus penglihatan rodopsin-retina

Page 25: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 26: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

• pada keadaan gelap, membran segmen luar mengalami kebocoran Na

•Segmen dalam terus memompa Na keluar

•Ketika rodopsin terurai, konduktansi membran thd Na menurun

• potensial membran ketika gelap = -40 mV

•Ketika ada cahaya = -70 sampai -80 mV

Page 27: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Pigmen warna

• Setiap sel kerucut memiliki pigmen warna1. Biru (λ = 445 nm)2. Hijau (λ = 535 nm), patologis: deuteranopia3. Merah (λ = 570 nm), patologis: protanopia

Rodopsin pada sel batang memiliki puncak absorbsi pada λ=505 nm

Page 28: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Adaptasi terang gelap

a. Terangfotokimiawi <<, karena banyak yg diubah menjadi opsin dan retinal, kemudian retinal menjadi vit.Amenyebabkan :

bahan kimia fotosensitif <<sensitivitas mata thd cahaya <<

Page 29: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Adaptasi terang gelap

B. Gelap vit. A menjadi retinal, kemudian retinal + opsin => pigmen peka cahaya batas akhir tergantung jumlah opsin

Page 30: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

JARAS PENGLIHATAN

Serabut saraf dari mata,1.Nasal2.Temporal

Terdiri dari dua sistema.Primitif:

- otak tengah- dasar otak depan

b.Barukorteks penglihatan

Page 31: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

• Melalui beberapa daerah primitif di otak, al:1. N. suprakiasmatikum hipotalamus2. N. pretektalis di otak tengah3. Coliculus superior4. N. genikulatum lateralis ventralis

Page 32: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Nucleus geniculatum lateralis dorsalis

Fungsi :a. Radiasi optik (traktus geniculocalcarina)

meneruskan sinyal dari traktus optikus ke korteks penglihatanketelitian tinggi

b. Mengendalikan besar sinyal yang diperbolehkan melewati korteksserabut kortikofugalretikular mesensefalon

NGL dibagi menjadi dua lapisan:1. Magnoseluler – hitam putih2. Parvoseluler – parvoseluler

Page 33: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Korteks penglihatan• Korteks penglihatan primer (area 17)

pada fissura calcarina – tdd ujung dari sinyal langsung dari retinatdd Makula – tempat fovea menjalarkan sinyalnyaArea striata (area penglihatan 1)

• Korteks penglihatan sekunder (area 18)asosiasi penglihatanuntuk menganalisis penglihatantempat lewatnya semua sinyal penglihatanarea penglihatan 2 – area V2

Page 34: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Indra Pengecapan

Anatomi dan Fisiologi

Page 35: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Sensasi pengecapan utama

• Manis dari zat kimia glukosa, glikol, aldehid, alkohol, ester, dll• Asam karena konsentrasi ion Hidrogen, logaritma konsentrasi

ion hidrogen• Asin karena Konsentrasi ion Na• Pahit Biasanya disebabkan substansi organik panjang yang

mengandung Nitrogen dan senyawa alkaloid, ex cafein, nikotin• Umami makanan yang mengandung L-Glutamat, ex: daging

dan keju

Page 36: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Taste bud

• Taste bud merupakan sekumpulan sel epitel penyokong dan sel pengecapujung luar sel pengecap terdapat pori-porimikrovili – reseptor pengecapanvesikel saraf

Page 37: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Papila lidah1. Papilla circumvalata

membentuk huruf V pada bagian posterior lidah2. Papilla fungiformis

permukaan anterior lidah3. Papilla foliata

di lipatan-lipatan sepanjang permukaan lateral lidah4. Papila viliformis

bentuk seperti benang-benag halus pada permukaan lidah

Taste bud tambahan : pada tonsil, epiglotis, dan esofagus bagian proximal.

Page 38: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 39: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Mekanisme perangsangan taste bud

• Tipe protein reseptor di setiap vilus pengecap menentukan tipe rasa yang diterima

• Asam dan asin (Na dan Hidrogen) – protein reseptor akan membuka kanal spesifik pada membran sel kecap di bagian apikal dengan cara mengaktifkan reseptor

• Manis dan pahitmenggunakan 2nd messenger – perubahan kimia intrasel – melepaskan sinyal pengecapan

Page 40: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Jaras pengecapan

• 2/3 anterior lidahCN VII (nervus facialis)

• Bagian posterior ronggga mulutCN IX (nervus glossofaringeus)

• Dasar lidah dan bagian-bagian lain daerah faringCN X (nervus vagus)

Page 41: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 42: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 43: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

INDERA PENGHIDU

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Page 44: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

SEL OLFAKTORIUS• Sel sel reseptor penghidu

adalah sel olfaktorius : sel saraf bipolar yang berasal dari sistem saraf pusat

• Tdp 100 juta sel-sel ini diantara epitel sustentakular

• Silia olfaktorius – membentuk alas padat pada mukus

• Glandula bowman, produksi mukus

Page 45: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Smelling

• Bau kontak dgn membran olfactorius meyebar ke dalam mukus

• Berikatan dengan protein reseptor Mengaktifkan G-protein dan 2nd messenger

• Kanal terbuka Na masuk menaikkan potensial listrik menjadi -55 sampai -30 milivolt

• Serat olfactorius lewat lamina cribrosa bulbus olfactorius• Di bulbus, mereka bersinaps dengan sel mitral dan sel rumbai

(tufted cells) yang aksonnya membentuk traktus olfactorius substansia perforata anterior

Page 46: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Con’t

Terbagi mejadi

Korteks serebri mengirim feedback ke sel granular yang efeknya dapat membantu mempertajam kemampuan seseorang untuk membedakan bau yang satu dengan yang lain

Page 47: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 48: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

INDERA PENDENGARAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Page 49: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Anatomi telinga

• Telinga luar (auris eksterna) : daun telinga, liang telinga

• Telinga tengah ( auris media) : membran timpani, kavum timpani, tuba eustakius, prosesus mastoideus

• Telinga dalam ( labirin ) : kanalis semisirkularis, utrikulus, sakulus, koklea

Page 50: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 51: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Anatomi Fisiologi Telinga Dalam

• Telinga dalam terletak di dalam pars petrosus os temporale

• terdiri dari organ pendengaran dan organ keseimbangan

Page 52: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 53: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

TRANSMISI BUNYI

TELINGA LUAR• Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga

dan ditransmisikan ke dalam meatus auditorius eksternus.

Page 54: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 55: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

OSIKEL

• Getaran membrane timpani ditangkap oleh malleus, yang melekat pada permukaan dalamnya dan ditransmisikan melalui incus ke stapes.

• Bagian kaki stapes menstransmisikan vibrasi melalui fenestrum ovale yang melekat padanya

Page 56: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

• membrane timpani 15 – 20 kali lebih besar dari pada fenestrum ovalem gaya vibrasi pada fenestrum lebih besar dari pada gaya pada membrane timpani

• Muskulus stapedius dan tensor timpani berkontraksi secara reflektorik sebagai respons terhadap bunyi yang keras berkontraksi menarik osikel membuat system osikular lebih kaku melindungi telinga dalam.

Page 57: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Tulang pendengaran dan gerakannya

Page 58: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

ORGAN CORTI

• Gerakan membrane basalis, dihasilkan oleh gelombang yang berjalan naik turun didalam koklea, menggerakkan sel-sel rambut dan mengeksitasinya mentransmisikan impuls ke saraf nervus kokhlearis disekitar dasar sel rambut

Page 59: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 60: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

• gelombang yang dihasilkan oleh bunyi berfrekuensi tinggi hanya berjalan sedikit di dalam koklea sebelum teredam, dan bunyi berfrekuensi rendah berjalan sampai ke apeks koklea

Page 61: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

• Amplitudo kerasnya bunyi• Frekwensi (jumlah gelombang per satuan

waktu) tinggi nada

Page 62: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

• Pembedaan oleh telinga antara suara dengan berfrekuensi yang berbeda agaknya diakibatkan oleh pola getaran yang berbeda yang dihasilkan membrane basalis oleh berfrekuensi yang berbeda

Page 63: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

• Nada / frekwensi tinggi resonansinya terjadi di dekat basis koklea dan

• nada / frekwensi rendah merangsang apeks koklea.

Page 64: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

HUBUNGAN SENTRAL

• Nerves auditorius pars koklearis menstranmisikan sensasi pada otak.

• Tempat sensasi tersebut diinterpretasikan di dalam pars auditorius lobus temporalis.

• Setiap telinga memiliki hubungan dengan kedua lobus temporalis, dan terutama dengan sisi yang berlawanan.

Page 65: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt
Page 66: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

Korteks serebri pada pendengaran

1. Korteks auditorikterletak pada bidang supratemporal girus temporalis superiordirangsang oleh penonjolan pada korpus geniculatum medial

2. Area asosiasi auditorikberasal dari impuls pada auditori primer dan oleh penonjolan dari talamus yang berdekatan dengan CGM

Page 67: PERSEPSI DAN FISIOLOGI INDERA.ppt

FISIOLOGI PENDENGARAN

• Bunyi ditangkap daun telinga membran timpani tulang pendengaran fenestra ovale menggerakkan perilimfe pada skala vestibuli melalui membran reissner mendorong endolimfe menimbulkan gerak relatif membran basilaris dan membran tektoria defleksi stereosilia sel rambut kanal ion terbuka terjadi pertukaran ion depolarisasi sel rambut pelepasan neurotransmiter potensial aksi saraf auditorius nukleus auditorius korteks pendengaran di lobus temporalis