persembahan yang dindah dimata tuhan

5
PERSEMBAHAN YANG MENGGERAKKAN HATI TUHAN

Upload: sib-central-city

Post on 29-Jul-2015

64 views

Category:

Spiritual


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persembahan Yang Dindah Dimata Tuhan

PERSEMBAHAN YANG MENGGERAKKAN HATI TUHAN

Page 2: Persembahan Yang Dindah Dimata Tuhan

Markus 12:41-44

41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan

bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi

jumlah yang besar.

42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

Dalam bahasa Yunani, ada 2 kata yang digunakan untuk mengambarkan kemiskinan.

Kata pertama adalah “penes” - menggambarkan keadaan miskin secara umum. Orang yang

pergi kepada pusat kebajikan (mendapatkan bantuan). Yang berhak mendapat bantuan

adalah orang miskin. Kita tidak mengerti seberapa miskinnya mereka, tapi kita menyebut

“miskin” secara umum saja. Kata kedua adalah “ptokos” yang menggambarkan keadaan

seseorang yang benar-benar miskin sehingga benar-benar bergantung dari belas kasihan

orang. Pada zaman Yesus, “ptokos” lebih banyak digunakan untuk menunjuk para pengemis

dan orang-orang cacat. Nah di dalam kisah janda miskin ini, Alkitab menggunakan kata

“ptokos” yang ertinya janda ini benar-benar miskin dan sangat bergantung dari pemberian

orang lain. Dicatat dalam Alkitab bahwa wanita janda miskin itu lalu memberikan

persembahan dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu dua peser.

43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata

kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang

yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari

kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Banyak orang memberikan persembahan dari berkat yang diterima, dengan sukacita, dengan

jumlah yang bervariatif bahkan dengan kerelaan ataupun dengan sedikit kegelisahan.

Dalam ayat bacaan tersebut maka kita mendapatkan suatu perbandingan antara 2 peribadi

dengan latar belakang keadaan yang berbeza dan sama-sama memberikan persembahan

kepada TUHAN.

Dari ayat tersebut diatas ternyata TUHAN YESUS berkata kepada salah seorang bahawa

pemberiannya berkenan dihadapan TUHAN. Tentunya setiap kita juga ingin mendapatkan

perkenanan TUHAN pada waktu memberikan persembahan.

Apa kriteria pemberian yang berkenan, berkaitan dengan ayat tersebut diatas ?

Dalam bahasa Inggerisnya dikatakan "the smallest of coins"

1. Bukan Soal Kuantiti tapi Kualiti.

Secara kuantiti Janda itu hanya memasukkan dua peser wang ke dalam peti yang menjadi

salah satu dari 13 peti persembahan yang disebut “terompet-terompet”.

Wang logam ini disebut lepton, bererti wang logam yang nipis. Inilah wang logam yang

paling kecil pada waktu itu. Tentu secara kuantiti, jumlahnya kalah jauh dari apa yang dapat

dipersembahkan oleh orang-orang kaya yang datang pada hari itu.

Page 3: Persembahan Yang Dindah Dimata Tuhan

Di mata YESUS, ALLAH yang Maha Tahu, jumlah bukan segala-galanya. Apa yang benar-

benar penting bagi YESUS adalah kualiti dari persembahan tersebut. Dua peser lepton

adalah sesuatu yang sangat bererti, mungkin kita dapat mengatakan itu adalah wang

terakhir yang ada di saku wangnya pada minggu itu. Namun, ia memberikannya juga sebagai

bukti ketaatan kepada ALLAH.

Prinsip memberi apa yang dapat kita pelajari dari bagian ini? Sesungguhnya bukan

KUANTITI tetapi KUALITI dari pemberian kitalah yang berkenan di hati ALLAH. Jika

anda diberi karunia kelebihan, sudah sewajarnya anda memberi jumlah yang bererti dari

kelebihan saudara. Jangan hitung-hitungan karena ALLAH juga tidak pernah hitung-hitungan

memberkati saudara.

Matius 7: 22 “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,

bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan

mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?”

- Perhatikan baik-baik, apa yang ditunjukkan mereka pada hari terakhir? Di hadapan

Tuhan, mereka sibuk dengan kegiatan-kegiatan rohani yang pernah mereka lakukan.

Secara manusia, orang-orang itu memang sangat hebat karena telah memberikan

sumbangsih yang luar biasa banyaknya; tapi bagi Tuhan, bukan soal jumlah, tapi soal

nilai, soal kualiti. Orang-orang yang dikenal hebat dan banyak melakukan pelayanan

itu ternyata ditolak Tuhan. Mereka melakukan banyak hal tapi itu tak bernilai.

“Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah

mengenal kamu!” Mat. 7: 23 - Semoga apa yang kita lakukan buat Tuhan bernilai di hadapan-

Nya.

Jika tahun ini saudara diberkati dua kali ganda, adalah suatu hal yang wajar bila kita

melipatgandakan pemberian kita kepada TUHAN.

Sebaliknya, jika anda berada dalam posisi yang berkekurangan, jangan ragu atau rendah diri

untuk memberi dari kekurangan saudara. Meski jumlahnya mungkin tak bererti, meski

jumlahnya mungkin tak ada apa-apanya, jika itu adalah sesuatu yang bererti bagi anda,

ALLAH sudah pasti terkesan dengan pemberian anda.

2. Bukan Soal Sumbangan tapi sebuah penyangkalan diri.

Pemberian yang meninggalkan kesan di hati ALLAH adalah pemberian yang melibatkan

“penyangkalan diri”. Self denial.

Sudah menjadi kecenderungan dari umat manusia untuk mengutamakan dirinya sendiri,

menjadikan dirinya sendiri menjadi pusat segala sesuatu. Tapi tidak demikian dengan janda

miskin ini. Sudah pasti ia punya keperluan untuk dirinya sendiri. Sudah pasti wang itu

penting baginya. Namun dia memandang seperti pujian “LORD, You‟re more than gold –

more than anything“. Itulah sebabnya dia memberikan apa yang ada di tangannya sekarang

untuk TUHAN.

Pedih memang! Karena itu mungkin wang terakhir yang ada di sakunya. Pedih memang

karena itu bererti ia harus menunda apa yang menjadi hasrat hatinya pada waktu. Pedih

memang, karena dengan membiarkan yang itu bergemerincing masuk ke dalam kotak

Page 4: Persembahan Yang Dindah Dimata Tuhan

persembahan ia menyangkali dirinya sendiri. Itulah sebabnya jangan heran! Bila YESUS

begitu terkesima dengan tindakannya.

Bagaimana dengan sikap hati kita kala kita memberi bagiNya? Apakah apa-apa yang kita

berikan patut disebut sebagai sebuah “persembahan” ataukah hanya sekedar “sumbangan”

(donasi) bagi pekerjaan ALLAH?

Sebuah persembahan itu selalu melibatkan penyangkalan diri, sementara sebuah donasi

itu tak melibatkan penyangkalan diri.

Martin Luther “manusia itu perlu bertobat hatinya, akal budinya, dan dompetnya! Di antara

ketiga hal ini, yang paling sulit adalah pertobatan dompet.”

3. Bukan Soal Perkiraan Ekonomi tapi Sebuah tindakan kasih

Pemberian berkenan hanya mungkin terjadi ketika seseorang menyedari bahwa ada „objek

kasih” di luar dirinya yang layak mendapatkan kasih yang lebih besar dari kasih kepada

dirinya sendiri.

YESUS memberikan yang terbaik dari dirinya ketika DIA rela mengorbankan diriNya di

Salib.

Filipi 3: 5-9

5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat

juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan

dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan

diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan

manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan

taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat

meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,...”

Yohanes 3:16

Apa yang dilakukan janda miskin tersebut begitu menyentuh di mata YESUS mengapa?

Karena itu adalah sesuatu yang sudah pasti lahir dari kasih - kasihnya kepada TUHAN.

Apakah kita mengasihi ALLAH? Apakah kita sudah benar-benar melaksanakan hukum

terbesar yang diajarkan oleh YESUS? Kasihilah TUHAN ALLAHmu dengan segenap hati,

akal budi, dan kekuatanmu?

Jika persepuluhan menjadi suatu yang menakutkan di kala kita menerima gaji di akhir bulan,

sudah pasti kita belum sepenuhnya cinta TUHAN. Jika kita hanya mempersembahkan yang

tersisa dari dompet kita, sudah pasti komitmen cinta kita pada TUHAN patut dipertanyakan.

Kesimpulan

TUHAN sedang mengajar kita untuk mengerti tentang sikap yang benar dari memberi atau

berkorban dengan berkenan dihadapan TUHAN. Biarlah hati kita terbuka terhadap

kebenaran ini dan melakukannya dalam kehidupan kita dengan benar, sebagai langkah

Page 5: Persembahan Yang Dindah Dimata Tuhan

pembaharuan yang membuat kita makin sempurna didalam mengasihi ALLAH. Berkat yang

lebih besar dan kepercayaan yang lebih besar TUHAN berikan bagi kita.

Persembahan-persembahan kita adalah sangat bersifat pribadi, tetapi tidak rahasia. Allah

tahu hati kita, dan Ia akan menyatakan terang-terangan sikap kita pada hari penghakiman,

apakah itu baik atau buruk. Dengan kata lain hal itu bukan suatu rahasia.

“Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak,

akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,

jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi

dengan sukacita” (2 Korintus 9:6, 7).