perpustakaan uta.ma ~zs2- (f6-/it uin syahid...

109
PERPUSTAKAAN UTA.MA ·1 (f6-/ IT UIN SYAHID JAKARTA PELAKSANAAN KTSP DAN.KONTRIBUSINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH DI MTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendidikan Islmn Oleh: Oitrrima ... < ...?' iiiW -'" dad : ·-:·····:75r-:..···'1"oojj·········.. : : . .•i ; . Mia Ma'rifatul Aini 105011000023 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: hakhue

Post on 03-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

PERPUSTAKAAN UTA.MA ·1 ~ZS2- (f6-/ITUIN SYAHID JAKARTA

PELAKSANAAN KTSP DAN.KONTRIBUSINYATERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN FIQHDI MTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUntuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendidikan Islmn

Oleh:

Oitrrima ... < • ...?' iiiW -'"

dad : ·-:·····:75r-:..···'1"oojj·········..r~l. : .l.Z···~··rj"r::."Tf(j3·_······

'n~uk : g.t~ ..•i ; .

Mia Ma'rifatul AiniNI~: 105011000023

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

Page 2: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

PE~PUSTAKAANUTAMA

UIN SYAHID JAKARTA

or -0 J !1 _. ,

PELAKSANAAN KTSP DAN KONTRlHl SINYA TERHADAP

PRESTASI BELA.JAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH

])I MTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG

SKRIPSI

Diajllkan Kepada Fakllltas lImu Tarbiyah dan KegllruanUntllk Memenuhi Syarat Meneapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Mia Ma'rifatlll AiniNIM.I05011000023

Dibawah Bimbingan:

;:;2.Drs. H. Ghllfran Ihsan, MA

NIP. ISO 202 340

~

Dr. Akhmad So· M. ANIP. ISO 289321

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAR

JAKARTA

1429 1-1/2008 M

Page 3: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

SURATPERNYATAANILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mia Ma'rifatul Aini

NIM

Jurusan/Semester

Alamat

: 105011 000023

: Pendidikan Agama Islam17 (tujuh)

Kp. Gulampok, Rt. 11, Rw. 03, Ds. Rangdumulya,

Kec.Pedes, Kab. Karawang, Provo Jawa Barat

MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi dengan judul "Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MTs Darnl Huda Pedes­

Karawang" adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:

1. Drs. H. Ghufron Ihsan, MANIP. 150202340

2. Dr. Akhmad Sodig, M. AgNIP. 150289321

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima konsekuensi secara akademis apabila ternyata skripsi ini bukan hasil

karya saya sendiri.

Jakarta, 22 Oktober 2008

(Mia Ma'rif tul ini)

Page 4: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

ABSTRAK

Mia Ma'rifatul Aini:

"Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi Belajar SiswaPada Mata Pelajaran Fiqh OJ Mts Darul Huda Pedes-Karawang"

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kegiatan belajarmengajar dalam pelaksanaan KTSP yang berkaitan dengan mata pelajaran fiqhsudah dilaksanakan sesuai prosedur penyusunan dan pelaksanaan KTSP. Akantetapi, keberhasilan pelaksanaan KTSP masih kurang optimal. Sehingga belumbisa memberikan kontribusi yang cukup memuaskan terhadap prestasi belajarsiswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh di MTs Darul Huda. Hal ini dikarenakankurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan mengenai sosialisasi pelaksanaanKTSP di sekolah, kurang tersedianya fasilitas atau sarana dan pra-sarana yangmemadai, dan kurangnya kontrol serta evaluasi dari pihak sekolah mengenaipelaksanaan KTSP dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Hasil dari perhitungan prosentase antara pelaksanaan KTSP dan prestasibelajar siswa telah menghasilkan korelasi yang positif. Hal ini dapat diketahui darihasil perhitungan statistik yang menyatakan bahwa pelaksanaan KTSP telahmemberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 30,69%, dansebesar 69,31% prestasi siswa dipengaruhi oleh fakter-fakter lain. Ini berartipelaksanaan KTSP belum bisa memberikan kontribusi yang cukup besar terhadapprestasi belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh. Ini dikarenakan belunladanya perbedaan yang signifikan antara nilai siswa pada saat menggunakan KBKdanKTSP.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan KTSPfiqh, cara gum mengajar mata pelajaran fiqh terhadap pelal,sanaan kurikulumtingkat satuan pendidikan yang berkaitan dengan mata pelajaran fiqh sehinggadapat diketahui kontribusinya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaranfiqh.

Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran, apabila KTSP dilaksanakan olehguru dan siswa MTs Daml Huda Pedes-Karawang secara baik sesuai denganprosedur, malm keberhasilan belajar siswa akan lebih optimal, tapi apabila KTSPtidak dilaksanakan secara tidak baik tentu keberhasilan belajarpun akan terhambatdan akibatnya prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maimprosedur yang ditempuh meliputi: persiapan penelitian, dengan cara membuatinstrumen penelitian. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode deskriptif,sedangkan teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu teknik observasi,wawancara, penyebaran angket, studi dokumentasi dan triangulasi. Tekniktriangulasi penulis gunakan. agar dapat memeriksa kembali hasil data temuandengan sumber data yang lain, baik dari segi metode penelitian atau dari teoriyang berkaitan dengan masalall yang diteliti. Teknik penyebaran angket dandokumentasi penulis lakukan kepada 30 orang siswa dengan menganlbil sampelsebanyak 20% dari keseluruhan populasi yang ada yaitu sebanyak 150 orangsiswa kelas 2 MTs. Hasil penelitian ini penulis susun dalam bentuk laporan

Page 5: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

Segala puji dm1 syukur penulis paJ1jatkaJ1 kehadirat Allah SWT. yaJ1g dengaJ1

segala Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan

skripsi ini tanpa adanya halaJ1gaJ1 daJ1 rintaJ1gaJ1 yaJ1g berarti. Shalawat dan salmn

semoga Allah tetap melimpahkannya kapada Nabi Muhammad SAW. dan para

shahabatnya.

Dalmn penulism1 skripsi ini tidak begitu banyak kesulitm1 yang berarti ym1g

penulis hadapi, hal ini tentu tidak teriepas dari baJ1tuan berbagai pihak, baik yaJ1g

berupa sumbm1gan pikiran, motivasi maupun materi. Untuk itu dengan ketulusaJ1

hati penulis sampaikm1 terima kasih kepada yaJ1g terhormat:

I. DekaJ1 Fakultas Hnm Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan PendidikaJ1 Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Siti Khadijah, MA., Dosen Pembimbing Akademik.

4. Bapak Drs. H. Ghufron IhsaJ1, MA., Pembimbing I, daJ1 Bapak Dr. Akhmad

Sodiq, M.Ag., Pembimbing II, yaJ1g telah membimbing penulis dalam proses

penulisan skripsi.

5. Bapak/Ibu Bosen daJ1 Karyawan/km'yawati Fakultas lImu Tarbiyah dan

KeguruaJ1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepala Sekolah, Guru mata pelajaran fiqh kelas 2 dan selmuh keluarga besar

MTs Darnl Huda Pedes-KarawaJ1g yaJ1g telah memberikaJ1 izin dan tempat

penelitim1 bagi penulis sehingga dapat menyeles~il(aJ1 skripsi ini.

7. Apa' dan Mmna' tersayang, terima kasih yang tak terhingga. Sebuah ucapaJ1

terima kasih yang tidak dapat penulis ungkapkaJ1 meskipun dengaJ1 ungkapan

kata-kata terindah. YaJ1g tidak pemah bosaJ1 daJ1 henti-hentinya memberikaJ1

do'a daJ1 kasih sayang, materi serta semaJ1gat sehingga penulis tetap bisa

berdiri tegar menghadapi segala halaJ1gaJ1 daJ1 rintaJ1gaJ1. Terima kasih. TaJ1pa

Page 6: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

vii

kalian penulis bukan siapa-siapa, dan kalian adalah salah satu anugerall dan

surga terindah dalam hatiku.

8. Adik tercinta Vina A Alfiani dan Keluarga besar tercinta yang tidak pernah

bosan dan henti-hentinya memberikan do'a, motivasi selia kebersamaan.

9. Kanda S, al Sahiya di Pulau Cendrawasih. Terima kasih untuk kiriman do'a

dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Meskipun terpisahkan oleh

jarak dan tempat, mudah-mudahan Sang Malm Pecinta Sejati mempertemukan

kita dalam ridho-Nya.

10. Teman-teman seperjuangan (PAl B 2004), terutama, Lala Jamilah, Okta

Rafianti, Mumuh, Zoe!' Teman-teman kosan; Yayah Kudsiyah, Fitriah AB,

N'Chi. Teman-teman HMI Cabang Jakarta Selatan. Sahabat, peljuangan kita

belum selesai sampai disini, jadi tetaplah terus untuk bersemangat dan maju

meraih cita dan cinta.

1L Seluruh rekan dan rekanita, dan semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan

namanya satu per satu.

Menyadari kekurangan yang ada pada diri penulis, tentu skripsi ini masih

banyak kekurangannya, untuk itu segala kritikan yang bersifat konstruktif sangat

penulis harapkan. Namun demikian segala kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini merupakan tanggung jawab penulis.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, dan sebagai

sumbangan karya tulis ilmiah untuk civitas akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Oktober 2008

Penulis

Page 7: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA U.HAN MUNAQASAH

ABSTRAK v

KATAPENGANTAR vi

DAFTAR lSI viii

DAFTAR TABEL x

BAB

BAB

BAB

I

II

III

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. 1dentifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6

KA.JIAN TEORI 7

A. Kurikulull1 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata

Pelajaran Fiqh 7

1. KTSP (Kurikulull1 Tingkat Satuan Pendidikan) 7

2. Aplikasi KTSP Pada Mata Pelajaran Fiqh 26

B. Prestasi Belajar Siswa 32

I. Definisi Prestasi Belajar Siswa 32

2. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Prestasi Belajar

Siswa 35

C. Kerangka Berfikir 36

D. Hipotesis 37

METODOLOGI PENELITIAN 38

A. Metode Penulisan 38

B. Tell1pat dan Waktu Pene1itian 38

C. Variabel Penelitian 39

D. Langkah-Iangkah Penelitian 40

Page 8: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

BAB

BAB

IV

V

IX

HASIL PENELITIAN 47

A. kondisi Obyektif MTs Darul Huda dan Pelaksanaan

Pengaj aran Bidang Studi Fiqih 47

B. Deskripsi Data 54

C. Analisis dan Interpretasi Data 55

a. Analisis Data 55

b. Interpretasi Data 73

PENUTUP 76

A. Kesimpulan 76

B. Saran 77

DAFTAR PUSTAKA 78

LAMPIRAN".

Page 9: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

DAFTAR TABEL

1. Tabel Perbedaan KTSP dengan KBK 21

2. Tabel Variabel 39

3. Tabel Populasi dan Sampel 32

4. Tabel Pemanfaatan Gedung MTs Daml Huda Pedes-Karawang 50

5. Tabel Keadaan Fasilitas Mts Darul Huda Pedes-Karawang 50

6. Tabel Keadaan Guru MTs Darul Huda Pedes-Karawang 51

7. Tabel Keadaan Tata Usaha (TV) dan pegawai MTs Darul Huda Pedes-

Karawang 51

8. Tabel Keadaan Siswa MTs Darul Huda Pedes-Karawang 53

9. Tabel Nilai Hasil Angket dan Nilai Raport Siswa (Prestasi Belajar) 58

10. Tabel Kemampuan Siswa dalam Menerima Mata Pelajaran Fiqh 59

II. Tabel Motivasi dan Minat (Dorongan untuk belajar mata pelajaran fiqh).. 60

12. Tabel Motivasi dan Minat (Kegiatan belajar siswa baik di sekolah maupUll

di rumah) 61

13. Tabel Perhatian Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fiqh 61

14. Tabel Ketaatan Siswa dalam Mengerjakan Tugas 62

15. Tabel Variasi Metode Guru dalam Mengajar Mata Pelajaran Fiqh 63

16. Tabel Motivasi Guru dalam Menyampaikan Pelajaran pada Mata Pelajaran

Fiqh 64

17. Tabel Penggunaan Alat/Media Pembelajaran Guru Mata Pelajaran Fiqh 64

18. Tabel Pemberian Latihan Soal-soal Semester Guru Mata Pelajaran Fiqh.. 65

19. Tabel Pellyajian Bahan Pelajaran Guru Mata Pelajaran Fiqh 66

20. Tabel Evaluasi Gum dalam Mata Pelajaran Fiqh 67

21. Tabel Evaluasi Guru dalam Memberikan Ujian Praktik pada Mata

Pelajaran Fiqh 67

22. Tabel Cara Guru Mengajar dalam Menyampaikan Materi Mata Pelajaran

Fiqh 68

23. Tabel Guru Melibatkan Siswa dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh.. 69

Page 10: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan

keterampilan serta banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu datang dari

berbagai macron aspek, baik itu dari aspek internal maupun eksternal.

Pada pihak siswa sendiri faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor­

faktor psikis yang terdiri atas: intelektual misalnya yang mencakup intelegensi,

kemampuan belajar, cara belajar, minat, motivasi, kreativitas dan sileap non

intelektual yaitu keadaan kultural atau ekonomi. Sedangkan faktor-faktor yang di

luar siswa terdiri dari: faktor-faktor pengatur proses belajar di sekolah, seperti:

kurikulum, disiplin sekolah, fasilitas belajar dan pengelompokkan siswa. Pada

faktor sosial di selcolah seperti: siswa sosial, status sosial siswa, interaksi guru dan

siswa. Sementara yang termasulc situasional adalah seperti lceadaan politilc

elconomi, lceadaan walctu dan tempat serta musim/cuaca.

Dari beberapa faletor tersebut di atas, maka penulis berasumsi ballwa

lcurilculum merupakan saiall satu faktor yang tidak dapat ditinggallcan dari suatu

selcolah. Karena lcurilculum merupakan salah satu alat untulc mencapai tujuan

pendidilcan, selcaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada

semua jenis dan tinglcat sekoiall.

Page 11: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

2

Kurikulum sebagai program pendidikan keberhasilannya tidak terlepas dari

pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Kurikulum senantiasa bersifat

dinamis karena menyesuaikan dengan keadaan, sehingga kurikulum sering

diadakan perbaikan, namun demikian kadang sering tidak menghasilkan sesuatu

yang diharapkan, meskipun upaya perbaikannya itu sering bersifat optimal.

Meskipun demikian usaha untuk dapat mencapai tujuan pendidikan, maka

pelaksanaan kurikulum selalu diupayakan secara maksimal, dan operasionalisasi

dari kurikulum itu ialah sekolah, lebih khusus lagi adalah guru, sebagai petugas

profesional yang menangani proses belajar mengajar.

Lintas kurikulum metupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang

hayat yang dibakukan dan harus dicapai olell peserta didik melalui pengalaman

belajar dan merupakan seperangkat kompetensi yang dilakukan sebagai hasil

belajar pada kajian tertentu.

Dalam Undang-udang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN), disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Dengan demikian, maka keberadaan kurikulum sangat

penting artinya bagi keberlangsungan proses pendidikan dan proses pencapaian

berbagai kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik. 1

Akan tetapi, pada perkembangan berikutnya kurikulum mengalami

perubahan terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Pada akhirnya,

sampailah perubahan kurikulum itu pada kurikulum 2006 atau biasa disebut

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam kurikulum 2004 diamanatkan bahwa dalanl peningkatan mutu

pendidikan seyogyanya secm'a terus menerus dilakukan secara menyeluruh

meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Pengembangan

aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan

Page 12: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

3

kecakapan hidup (life skill) melalui seperangkat kompetensi agar peserta didik

dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil dimasa yang akan datang.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikenal dengan

adanya Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan pendidikan secara keseluruhan dari

suatu sekolah.

Sebagaimana ketentuan dalanl Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka setiap sekolahlmadrasah harus

dapat mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) dan Standar lsi (Sl) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Hal ini sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Rl tentang

Pendidikan BAB X tentang Kurikulum yang berbunyi:

"Pasal 1 pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu padastandar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikannasional; dan Pasal 2: "kurikulum pada semua jenjang dan jenispendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengansatuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.2

KTSP menuntut guru untuk berkreasi dalam menterjemahkan standar isi

(Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar) ke dalam silabus, Rencana

Pdaksanaan Pembelajaran (RPP), proses pembelajaran, ekstrakurikuler, dan

komponen-komponen kurikulum lainnya yang disesuaikan dengan kondisi

objektif masing-masing satuan pendidikan.

KTSP dibangun tentunya memiliki maksud tujuan serta harapan-harapan

kedepan ylll1g mengakibatkan terjadinya perubahan/peningkatan mutu pendidikan.

Tapi, bagaimana realisasi pelaksanaan/penerapan sistem KTSP di Tingkat Satuan

Pendidikan sendiri? Hingga saat ini, masih banyak yang belum paham mengenai

penerapan KTSP dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini berdasarkan ada dan timbulnya masalah apakah pelaksanaan

Page 13: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

4

diharapkan oleh pihak pemerintah, dan sejauh manakah kesiapan dari pihak guru

dan siswa dalam merealisasikan KTSP di sekolah sehingga dapat membawa

dampak positif terhadap prestasi belajar siswa dan khususnya prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Fiqh.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daml Huda Pedes-Karawang adalah termasuk

salah satu lembaga pendidikan Islam. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang

berkaitan dengan bidang studi Fiqh telah dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas 2

MTs Darul Huda Pedes-Karawang seeara optimal.

Dengan adanya kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah

dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang

seeara optimal, maka memungkinkan nilai prestasi belajar dalam bidang studi

Fiqh siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang akan berhasil dalam

mencapai prestasi yang lebih baik.

Bermula dari latar belakang masalah diatas, maka dalanl hal ini penulis

tertarik untuk melakukan sebnah penelitian dan menuangkannya dalam karya tulis

berbentuk skripsi yang diberi judul "Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MTs Darul

Huda Pedes-Karawang."

B. Identifikasi Masalah

Penyempurnaan kmikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar

sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif.3 KTSP merupakan

bentuk operasional kurikulurn dalam konteks desentralisasi pendidikan dan

otonomi daerall. Penyusunan kurikulwn ini melibatkan guru, kepala sekolah,

komite sekolah, dan dewan pendidikan lail111ya.

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau

satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau

Page 14: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

5

kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi

untuk pendidikan menengab.

Keterlibatan pihak-pihak tersebut dalam pengembangan kurikulum ­

berdasarkan Self Determination Theory- dapat membangkitkan gairab dan rasa

memiliki yang lebih tinggi, serta tanggung jawab yang lebih besar terhadap

kurikulum, yang diharapkan dapat mendongkrak kualitas pendidikan itu. Dengan

demikian, sekolah harus dapat menyusun dan menetapkan kurikulum selta

pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya agar siswa mampu mencapai

hasil belajar yang baik dengan prestasi yang maksimal.

c. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pemhatasan Masalah

Berdasarkan dari pemikiran dan hasil wawancara pendahuluan dengan

guru bidang studi Fiqh di MTs Darnl Huda, maka penelitian ini

mengungkap:

a. KTSP dan pelaksanannya dalam proses kegiatan belajar mengajar

siswa pada mata pelajaran Fiqh di MTs Darul Huda Pedes­

Karawang.

b. Kontribusi KTSP terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Fiqh di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang.

c. Kondisi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh dengan

menggunakan KTSP di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalab yang ingin diteliti sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh di MTs

Page 15: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui

kemajuan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqh dengan menggunakan

KTSP. Secara rinci tujuan yang hendak dicapai adalah:

I. Untuk l11engctahui pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh di MTs

Daml I-Iuda Pedes-Karawang.

2. Untuk l11engetahui sejauh mana kontribusi KTSP pada prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Fiqh di MTs Daml Huda Pedes-Karawang.

Manfaat penelitian ini adalah untuk mel11antapkan pelaksanaan KTSP di

sekolah, sehingga dapat dijadikan alat pembahaman yang lebih solid dan praktis

dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran pengetahuan ilmu agama

Islam, khususnya pada mata pelajaran Fiqh. Untuk lebih jelasnya manfaat

penelitian ini antara lain:

I. Melalui penelitian ini diharapkan akan didapatkan informasi tentang

pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh sehingga dapat terlihat

kontribusinya khususnya pada prestasi belajar siswa.

2. Bagi lembaga yang terkait, diharapkan akan dapat menjadi bahan acuan

dalam penyusunan KTSP khususnya dalam mata pelajaran Fiqh

sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan peserta didik.

3. Bagi penulis, diharapkan akan menambah wawasan dan mendapat

informasi barn mengenai pengetahuan tentang pelaksanaan KTSP di

suatu sekolall. Dengan demikian, dapat memberikan masukan baru bagi

dunia pendidikan dan dapat dijadikan bekal untuk proses kedepan.

Page 16: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

BABU

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata

Pelajaran Fiq It

1. Kurikulum Tiugkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a. Definisi Kurikulum dan KTSP

Sehubungan dengan pembahasan tentang kurikulum dalam hal lill

KTSP, penulis akan menguraikan beberapa pengertian kurikulum dan

pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari berbagai

segi. Oleh karena itu, sebelum membahas pengertian Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), terlebih dahulu akan dibahas pengertian

kurikulllm secara lImum.

lstilah "kurikulum" berasal dad bahasa Latin, yakni curriculum

awalnya mempunyai pengertian a running course, dan dalam bahasa

Perands yakni courier berarti to run=berlari. Istilah itu kemudian

digunakan untuk sejumlah mata pelajaral1 (courses) yang harus ditempllh

untuk mencapai suatll gelar penghargaan dalam dunia pendidikan, yang

dikenal del1gan ijazah. I

I Abdullah Idi, F'engembangan KlIrikllllim Teori dan F'rakJik, (Jakarta: Gaya Media,1000\ rpt U p_I h 'L4

Page 17: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

8

Sebelumnya, kurikulum pernah diartikan sebagai "Reneana

Pembelajaran", yang terbagi menjadi reneana pelajaran minimum dan

reneana pelajaran temrai. Pada tataran implementasinya, reneana pelajaran

tersebut tidak hanya membiearakan proses pengajaran saja, melaiukanjuga

membahas eakupan yang lebih luas lagi, yaitu berbieara mengenai masalah

pendidikan.

KuHkulul11 juga dapat diartikan sebagai suatu program pendidikan

yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang

diprogramkan, direneanakan dan diraneang seeara sistemik atas dasar

nOlma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses

pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik llntnk rileneapai

tlljllan pendidikan.2 Oleh karena itu, istilah "Reneana Pembelajaran"

ternyata belum bisa mewakili apa yang disebut dengan kurikulum

tersebllt.3

Dengan kata lain, sllatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang

sangat penting untuk meneapai titik akhir dari suatu perjalanan dan

ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.

Pada perkembangan selanjutnya, muneul beberapa kategori atau jenis

kurikulum yang masing-masing dari jenis kurikulum tersebut memiliki eiri

masing-masing, diantaranya:

1) Kurikulum SubjekAkademik (subject matter)

Kurikulum ini memuat isi dan materi pelajaran. Dalam hal ini

kurikulum diartikan sebagai sejumlah mala pelajaran yang hams

ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah

pengetahuan. Mata ajaran (subject matter) dipandang sebagai

2 Dakir, Perencanaan dan Pengembangan KlIriklllllm, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004),

Page 18: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

9

pengalaman orang tua atau orang-orang pandai pada masa lampau,

yang telal1 disusun secara sistematis dan logis. 4

Kurikulum subjck akademik merupakan tipe kurikulum yang

tertua. Kurikulum ini memiliki corak dengan bersumber pada

pendidikan klasikal (Perennialisme dan Esensialisme) dan

berorientasi pada masa lalu. Menurutnya, tugas utama pendidikan

adalal1 melestarikan yang terbaik dimasa lampau. Kajian-kajian

tradisional dipandang sebagai cara yang terbaik untuk menanamkan

intelektual. Kurikulum ini mengutamakan isi pendidikan. Belajar

adalal1 berusaha untuk menguasai materi pelajaran sebanyak­

banyaknya yang diberikan oleh guru. lsi pendidikan diambil dari

disiplin-disiplin ilmu, yang telah dikembangkan oleh para al1li

sebelumnya. Kurikulum ini sangat mengutamakan pengetal1uan,

maka pendidikan menjadi bersifat lebih intelektual. Nama pelajaran

dari kurikulum ini sama dengan disiplin ilmu sebagai suatu wujud

yang terpisal1; bukan sains, tetapi biologi, kimia atau fisika, bukan

studi sosial tetapi disiplin ilmu seperti sejaral1, geografi, atau

k ·5e onoml.

2) Kurikulum Humanlstlk

Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi

(personalized education) yaitu John Dewey (Progressive Education)

dan 1.1. Rosseau (Romantic Education). Kurikulum humanistik

bertolak dari asumsi bal1wa anak atau siswa adalal1 yang pertama dan

utama dalam pendidikan. la adalal1 subjek yang menjadi pusat

kegiatan pendidikan. Pendidikan dalam kurikulum ini diarahkan

kepada membina manusia yang utuh bukan saja dari segi fisik dan

intelektual tetapi juga dari segi sosial dan afektif (emosi, sikap,

4 Demar Hamalik, KlIrikulllm dan Pembelajaran, (Ja:"arla: Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-T 1_ 1 L 10

Page 19: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

10

perasaan, nilai, dan lain-lain).6 Dengan kata lain, kurikulum

humanistik lebih menekankan pada individu, dan kurikulum harus

memberikan pengalaman-pengalaman belaj ar yang memuaskan

secara personal bagi setiap individu.

Kurikulum humanistik menuntut adanya hubungan emosional

yang baik antara murid dengan guru. Kurikulum humanistik juga

menekankan integrasi, yaitu kesatuan perilaku bukan saja yang

bersifat intelektual tetapijuga emosional dan tindakan.

3) Kurikulum Rekonstruksi Sosial

Corak dari kurikulum rekonstruksi sosial bahwa kurikulum lebih

menekankan pada kebutuhan masyarakat daripada kebutuhan

individual.7 Dalam hal ini mereka menempatkan tanggung jawab

utama atas kurikulum untuk mempengmuhi refOlmasi sosial dan

untuk memperoleh masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.

Kurikulum ini juga lebih memusatkan pada perhatian dan masalah­

masalall yang dihadapinya dalatn masyarakat.

Kurikulum disusun sebagai suatu sarana untuk membantu dan

melengkapi siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk

menyusun tujuan yang baru (new goals) dan ymlg dapat

mempengaruhi perubal1an kehidupan sosial. Dengan demikian,

melalui interal(si kerja sama sosial ini siswa diharapkan dapat

berusal1a memecal1kan masalal1-masalal1 yang dihadapinya dalam

masyarakat menuju pembentukan masym'akat yang lebih banyak.

4) Kurikulum Teknologi

Sejalml dengan perkembangan teknologi, di bidang pendidikan

telal1 berkembang pula teknologi pendidikan.

Page 20: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

II

PE~PUSTAKAANUTAMA

UIN SYAHID JAKARTA

Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan bahwa:Aliran ini memiliki persamaan dengan kurikulum klasik, yaitumenekankan pada isi kurikulum, tetapi diarahkan padapenguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang besar diuraikan1l1enjadi k01l1petensi yang lebih sempit/khusus dan akhirnyamenjadi perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur.8

Berdsarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa inti

dari penge1l1bangan kurikulu1l1 teknologi ini ialah adanya penekanan

dalam bidang kompetensi. Adapun pengembangan alat dan media

pengajaran bukan hanya sebagai alat bantu tetapi bersatu dengan

program pengajaran dan ditujukan pada penguasaan k01l1petensi

telientu.

Dalam hal ini, teknologi digunakan dalam kurikulum melalui

dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat

keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam

pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology),

sedangkan penerapan teknologi perangkat Ilmak disebut juga

teknologi sistem (system technology).9

Se1l1entara itu, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, kurikulum diartikan sebagai

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 1O

Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian

dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan

peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

, Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, h. 96

9 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, h. 96

Page 21: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

12

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan

dan potensi yang ada di daerah.

Sedangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah

kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi daerah,

sekolah, dan peselia didik masing-masing satuan pendidikan, dengan

mengacu pada s1, SKL, dan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun

oleh Badan Stanclar Nasional Penclidikan (BSNP).

Sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa KTSP adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan, elibandingkan dehgan kurikuhun sebelumnya (1994 dan

Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004) KTSP memuat dlia ketentuan

yakni stanelar isi dan standar kelulusan. Dalam penyusunan KTSP, sekolah

memerlukan sumber daya manUsia (Tenaga Kependidikan dan tehaga non

kependidikan di sekolah) yang memiliki kemampuall selain mengelola

proses pembelajaran di sekolah, yaitu:

a) Kemampllan menganalisis potensi dan kekuatan/kelemahari yangada eli sekolah

b) Menganalisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat danlingkungan sekitar

c) Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi kelulusan. 11

Sedangkan yang menjadi acuan operasional KTSP Pendidikan

Agama (khususnya Pendidikan Aga.l11a Islam) ialah bahwa Kurikulum

harns dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat

beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan

sekolah.

Page 22: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

13

b. RUling Lingkup dan Tujuan Kurikulum Tingkat Satnan

Pendidikan (KTSP)

1) Ruang Lingkup KTSP

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 BAB II

Pasal2 ayat 1-3 ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) meliputi:

a) Lingkup Standar Nasional Pendidikan yang meliputi:

(a) standar isi

(b) standar proses

(c) standar kompetensi lulusan

(d) stal1dar pehdidik dan tenaga kependidikan

(e) standar sarana dan prasarana

(f) standar pengelolaan

(g) standar pembiayaan; dan

(h) standar pehilaial1 pendidikan.

b) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai

dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi,

akreditasi, dan setlifikasi.

c) Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara

terencana, terarali, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan

perubahan kehidupan lokal, nasiona1, dan global.

2) Tujuan KTSP

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui

pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan

mendorong sekolah Ulltuk melakukan pengambilan keputusan secara

partisipatif dalanl pengembangan kurikulum.

Page 23: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

14

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah uutuk:

a) Menin~katkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan

inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,

mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

b) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat

dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan

keputusan bersama.

c) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan

tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. 12

KTSP juga bertujuan bagaimana agar membuat siswa dan gurulebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain murid hams aktifdalam kegiatan belajar dan mengajar, guru juga harus aktif dalammemancing kreativitas anak didik sehingga dialog dua arah terjadid d·· 13engan sangat mamIS.

3) Karakteristik KTSP

Karakteristik Satuan Pendidikan ialah: bahwa Kurikulurn harus

dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas

d'd'ka 14satuan pen I I n.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menekankan pada

kemampuan yang hams dicapai dan dimiliki oleh lulusan suatu

jenjang pendidikan. Kemampuan lulusan yang harus dicapai

dinyatakan dengan standar kompetensi, yaitu kemampuan minimal

yang harus dicapai lulusan. Sebagai sebuah konsep sekaligus sebagai

sebuah program, KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut:

12 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2007), Cet. Ke-II, h. 22

13 Artikel diakses pada tanggal 13 September!J1!p://riyanafirly.wordpress.com/2006/11/25/ktsp-terbuka-untuk-mulok

2008 dari

Page 24: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

15

a) KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik

secat'a Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Individual

mauplln klasikal.

b) KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)

dan keberagaman.

c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan

dan metode yang bervariasi.

d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar

dalam lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam

upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Standar kompetensi yang diharapkan dicapai peserta didik

mencakllp aspek berpikir, keteranlpilan, dan kepribadian. Tujuan

utama dari standar kompetensi adalail untuk memberi arail kepada

pendidik tentang kemampUatl dan keterampilan yang menjadi fokus

proses pembelajaran dan penilaian. Jadi, standar kompetensi adalail

batas dan arall kemanlpuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan

peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata

pelajaran. 1S

4) Komponen-Komponen KTSP

Untuk lebih jelas memailami secara menyeluruh, maka pemdis

akan menguraikan komponen-komponen kurikulum Tingkat Satuan

Penidikan (KTSP) sebagai berikut: 16

a) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat satuan

Pendidikan

b) Struktur dan Muatan KTSP yang terdiri dari :

(a) Mata Pelajaran

(b) Muatan Lokal

Page 25: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

16

(c) Kegiatan Pengembangan Diri

(d) Pengaturan Beban Belajar

(e) Ketuntasan Belajar

(f) Kenaikan Kelas dan Kelulusan

(g) Penjurusan

(h) Pendidikan Kecakapan Hidup

(i) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global

c) Kalender Pendidikan

d) Pengembangan Silabus

e) Rencana Pelaksanaan Pengaj~an (RPP)

Untuk memahami komponen-komponen tersebut, penulis akan

menguraikmlliya satu persatu dalam uraian berikut:

a) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat satuan Pendidikan,

yang terdiri dari:

(a) Visi Satuan Pendidikan

I. Berorientasi kedepan

11. Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah

lll. Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan

sesuatu yang dicita-citakan

IV. Dinyatakan dalam kalimat yang padat berrnakna tidak

lebih dari 25 kata

v. Dapat dijabarkan ke dalam dan indikator

keberhasilmmya

VI. Berbasis nilai dan mudah diingat

vii. Membumi (kontekstual)

(b) Misi Satuan Pendidikan; Berdasarkan VISI satuml

pendidikan, maka ditentukml misinya (sejtulllah langkah

strategis menuju visi yang telah dirumuskan).

(c) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Page 26: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

17

serta keterampilan nntnk hidup mandiri da11 mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

11. Tujuan pendidikan menengah adalah meletakka11 dasm

kecerdasan, pengetahuan, kepribadia11, akhlak mulia,

selia keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

111. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadia11, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

sesuai dengan kejurummya.

b) Struktur dan Muatan KTSP

(a) Mata Pelajman

Mata pelajman beserta alokasi waktu untuk masmg­

masing tingkat satuan .pendidikan tertera pada struktur

kurikulum yang tercantum dalam standar isi.

(b) Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikulunl untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri

khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata

pelajman yang ada. Substansi muatan lokal ditentuka11 oleh

satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran

keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajman

sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standm

Kompetensi dan Kompetensi Dasm untuk setiap jenis muatan

lokal yang diselenggmakan.

(c) Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan

Page 27: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

18

kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri

difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, gwu, atau

tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler.

(d) Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar dalam sistem paket digw1akan oleh tingkat

satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMPIMTs/SMPLB baik

kategori standar maupun mandiri, SMAIMA/SMALB/SMKI

MAK kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit

semester (SKS) dapat diglmakan oleh SMP/MTs/SMPLB

kategori mandiri, dan oleh SMAIMAISMALB/SMKlMAK

kategori mandiri.

(e) KetW1tasan Belajar

KatW1tasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan

dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.

Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.

(f) Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah (PP)

19/2005 Pasa! 72 ayat I, peserta didik dinyatakan lulus dari

satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengal1

setelah:

l. menye1esaikan seluruh program pembe1ajaran;

11. memperoleh ni1ai minima! baik pada penilaian akhir

untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok

kewarganegaraan dan kepribadian, ke1ompok mata

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran

jasmani, olal1 raga, dan kesehatan;

Page 28: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

19

IV. lulus ujian nasional.

g) Penjurusan

Penjurusan dilakukan pada kelas XI di SMA/MA.

Kriteria penjurusan diatur oleh direktorat teknis terkait.

(h) Pendidikan kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian

dari pedidikan semua mata pelajarall. Pendidikan kecakapan

hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan

yang bersangkutan dan atau daJi satuan pendidikan formal

lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.

(i) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah

pendidikan yang memanfaatkan keunggulan ldkal dan

kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,

bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan

lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan

kompetensi peseda didik.

c) Kalender Pendidikan

SattIan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun

kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,

karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan

masymakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan

sebagaimana yang dimuat dalam Standar lsi.

d) Pengembangan Silabus

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar kedalaJ11 materi pokok, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ,

Page 29: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

20

5) Kelebihan dan Keknrangan KTSP

Kelebihan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki

kelebihan masing-masing bergantung kepada situasi dan kondisi saat

di mana kurikulum tersebut diberlakukan. KTSP memiliki beberapa

kelebihan jika dibanding dengan kurikulum sebelumnya, terutama

kurikulum 2004 atau KBK. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara

lain:

(I) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam

penyelenggaraan pendidikan.

(2) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen

sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam

penyelenggaraan program-program pendidikan.

(3) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untnk

menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran

tertentu yang akseptabel bagi kebntnhan siswa.

(4) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat

padat dan memberatkan kurang lebih 20%.

(5) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah­

sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai

dengan kebutuhan. 17

Kelemahan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia di samping

memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan. Sebagai konsekuensi

logis, maka terdapat pula beberapa kelemahan-kelamahan dalam

KTSP, di antaranya adalah sebagai berikut:

Page 30: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

21

(I) Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan

KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.

(2) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung

sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.

(3) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara

komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun

prakteknya di lapangan. 18

(4) Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam

pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan para guru.

6) Pct'bcdaan KTSP dcngan KBK (kurikulum 2004) 19

Perbedaan kurikulum 2004 dan KTSP yang akan diuraikan di

dalam pembahasan ini ialah perbedaan yang dikeluarkan oleh

Peraturan Pemerintah No. 19 th 2005, sebagai berikut:

TabclOIPcrbcdaan antara KTSP dcngan Kurikulum KBK

KURIKULUMESENSI KURIKULUM 2006/KTSP

PERBEDAAN 2004 (Scsuai PP No. 19 th2005)

PENAMAAN Kurikulum 2004 Kurikulum TingkatatauKBK Satuan Pendidikan

(KTSP)MANAJEMEN Ujicoba, BSNP sebagai penyuslill

pemodelan dan Standar lsi (KerangkaMBS dilakukan Dasar, Stukturoleh pusat kurikulum) sekolah(Direktiorat dan mengembangkan dalamBalitbang) kurikulum tingkat satuan

pendidikan

18 T1T'l~rn T-l::ln::lnp. Plu... Minus Kurikulum Tinf.!kat Satuan Pendidikan

Page 31: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

22

KERANGKA Memuat : Memuat:DASARDAN a. Standar a. Kelompok MataSTRUKTUR kompetensi pelajaran

KURIKULUM b. Kompetensi b. Struktur Kurikulumdasar tiap jenjang

c. Indikatof c. Standar kompetensid. Materi pokok dan Kompotensi dasar

PEMBELAJARAN Berbasis Berorientasi kompetensi,kompetensi, guru siswa sebagai pusatsebagai fasilitator pembelajaran

PELAKSANAAN Diberikan model- Sekolab dan komitemodel (model sekolah mengembangkansilabus, model kurikulum tingkat satuanpembelajaran, pendidikan danmodel penilaian) silabusnya berdasarkan:dalam dokurnen I. Kerangka dasarlengkap yang kurikulum,disusun pusat 2. Standar kompetensi, disebagai bawab supervisi dinasacuan/pedoman kab/kota (SD/MI,

SMP/MTs, PAKET A& B), dan/atau dinasprovinsi (SMA, SMK,PLB, PAKET C)

7) PCl·samaan KTSP dcngan KBK (kurikulum 2004io

(1) Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus

dimiliki oleh siswa.

(2) Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi

daerah dimana setiap daerah diberikan kesempatan yang

seluas-Iuasnya untuk mengembangkanya.

(3) Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa

adanya standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator

pencapman.

Page 32: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

23

PE~PUSTAKAAN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA

(4) Sama sal11a adanya sistem evaluasi dalmn penentum1 hasil

bclajar siswa.

(5) Adm1ya kebebasm1 dalam pengembangan yang dilakukan

oleh guru walaupun di KTSP itu guru diberikan kebebasan

yang lebih.

(6) Sama sal11a berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang

hayat.

(7) Smna sama memerlukan sarana dan prasarana yang

memadai.

c. Definisi, Tu.juan, dan Kegunaan IImu Fiqh

1) Definisi Fiqh

Fiqh adalal1 termasuk diantara ilmu-ilmu dalmn agmna Islmn yang

l11engandung pengetal1uan untuk mendekatkm1 diri kepada Allal1 SWT.

dan didalamnya l11emuat masalal1-masalal1 hukum dakwal1 Islmn yang

berasal dari Allah dan Rasul-Nya.

Sehubungan dengan pembal1asan tentang ilmu fiqh, maka penulis

akan menguraikan beberapa pengertian tentang ill11u fiqh, baik dari

segi bal1asa maUptill istilah.

MenUlut bahasa "Fiqh" berasal dari katafaqiha-yafqahu-fiqhan

(\B';;-~-~) yang berarti "mengerti atau fahmn". Dari sinilah ditarik, ,

perkataan fiqh yang memberi pengertian kepal1mnan dalmn bentuk

syari'at yang sangat dianjurkan oleh Allal1 dan Rasul-Nya. Sedangkan

menurut pengertianfuqaha (faqih), fiqh merupakan pengertian zhanni

(sangkaan=dugaan) tentang hukum syari'at yang berhubU11gan dengan

tingkal11aku l11anusia.2!

Melihat uraian di atas, maka kata jiqh secara bal1asa berarti

memal1amkm1 pembicaraan yang sedang berbicara. Sedangkan orang

Page 33: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

24

yang mengetahui pengetahuan fiqh disebut dengan Faqh atau Fuqaha,

dan perkataan fiqh ini baru muncul setelah ilmu fiqh berkembang

menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri.

Menurut terminology (istilah), fiqh pada mulanya berarti

pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik

berupa akidah akhlak, maupun amaliah (ibadah), yakni sama dengan

arti Syari'ah Islamiyah. Namun, pada perkembangan selanjutnya, fiqh

diartikan sebagai bagian dari Syari 'ah Islamiyah, yaitu pengetahuan

tentang hukum Syari 'ah Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan

manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil dari dalil­

dalil yang terinci. 22

Dari beberapa maian diatas maka definisi ilmu fiqh menurut istilah

syara' adalah "pengetahuan tentang hukum-hukum syari'ah Islam

mengenai pengetahuan manusia yang diambil dari dalil-dalil secara

detail". Atau "kodifikasi hukum-hukum syari'ah Islam tentang

perbuatan manusia yang diambil berdasarkan dalil-dalil secara detail".

Berdasarkan penelitian, ulanla telah menetapkan bahwa dalil-dalil

sebagai dasar acuan hukum syari'ah tentang perbuatan manusia

dikembalikan kepada empat sumber; Al-Qur'an, As-Sunnah, Al-Ijma',

dan Al-Qiyas. Kemudian, yang dijadikan dalil pokok dan sumber dari

hukum syari'ah, pertama adalah Al-Qm'an, kemudian As-Sunnah,

sekaligus sebagai interpretasi bagi keglobalan Al-Qur'an, dan sebagai

penjelas serta pelengkap Al_Qur'an.23

2) TU.iuan dan Kegunaan IImu Fiqh

Seperti kita pahami bahwa kedudukan, fungsi dan peranan syari'ah

adalah sebagai perangkat pelengkap Dunia dan Akhirat. Ia mempakan

pedoman hidup baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat.

11,"" I

Page 34: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

25

Dengan kata lain bahwa tujuan dan kegunaan syari'ah adalah untuk

memperoleh lcebahagiaan di Dunia dan Alchirat. Hal ini telah

terunglcap dalam AI-Qur'an surat AI-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:

" ,,1' 0 F I ~}Pi YIJ.<,~:' ,:' ,:.. ~~ 'II ~:, ;(,' ,:.. L;J.JI ~ ~\ ~) JJA; :;. ;. g~::,

Dan dian/twa mereka ada orang yang berdo 'a "Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di Dunia dan kebaikan di Akhirat danpeliharalah kami dari api neraka".

Dalam hal ini ilmu fiqh secara lchusus membahas tentang perbuatan

orang-orang mulcallaf, tentunya orang-orang yang telah dibebani

ketetapan-lcetetapan hulcum agama Islam. Malca, dari totalitas tersebut

ilmu fiqh mengambil bagian dalam bidang hulcum. Yaleni berlcenaan

dengan masalah-masalah ibadah, muamalah, munalcahat, uqubah dan

sebagainya, berdasarlcan dalil-dalil yang terperinci. Dengan kata lain

ballwa tlljuan dan lcegunaan ilmu fiqh adalah untuk memperoleh

lcebahagiaan di Dunia dan di Alchirat melalui pemahaman secara

mendalam dan pengalaman dengan benar pada masalah-masalah

hulcllm berdasarlcan dalil-dalil yang terperinci.

Page 35: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

26

2. Aplikasi KTSP pada Mata Pelajaran Fiqh

Salah satu prinsip pelaksanaan kurikulurn dikatakan bahwa pelaksanaankurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peseltadidik untuk l11enguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam halini peserta didik harus l11endapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh kesel11patan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan menyenangkan. Salah satu dari prinsip pelaksanaan kurikulumyang lain bahwa kurikulum dilaksanakan dengan l11enggunakan pendekatanmultistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai,dan l11emanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, denganprinsip alam takambang jadi guru (semua yang teljadi, tergelar danberkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alamsemesta dijadikan sUl11ber belajar, contoh dan teladan).24

Berbicara l11engenai pelaksanaan kurikulurn dalam hal ini KTSP, malm tidak

lepas dari adanya Standar Kompetenasi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang

merupakan bagian penting dari KTSP. Pembahasan mengenai standar kompetensi

dan kOl11petensi dasar dalam penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan

kurikulurn tingkat satuan pendidikan mata pelajaran fiqh di MadrasahlMTs.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini akan menjadi arah dan

landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi wltuk penilaian. Dalam merencanakan kegiatan

pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar

Penilaian. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran fiqh di

Madrasah ini dikembangkan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Departemen

Agama Republik Indonesia (Dispen Depag RI). Oleh kerana itu, penulis akan

menjabarkan lebih lanjut tentang pelaksanaan KTSP di Madrasah. Pembahasan

tersebut melalui tiga tallapan. Antara lain:

a. Tahap Perencanaan Persiapan Mengajar

Setelah guru memahami standar kompetensi dan kOl11petensi dasar mata

pelajaran fiqh yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri No 22-24 tentang

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SMP, MTs, dan SMPLB,

kegiatan berikutnya adalall mengembangkan silabus yang isinya meliputi

Page 36: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

27

aspek-aspek antara lain: standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok, indikator, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu dan sumber

belajar.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada snatu dan/atau kelompokmata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator pencapaian komy.etensi untuk penilaian, penilaian, alokasiwaktu, dan sumber belajar. 5 (contoh format silabus KTSP teriampir)

Selain komponen penyusunan silabus yang terdapat di dalam pengertian

di atas, hal lain yang periu diperhatikan adalah prinsip-prinsip

pengembangannya, antara lain:26

1) Ilmiah2) Relevan3) Sistematis4) Konsisten5) Memadai6) Aktual dan Kontekstual7) Fleksibel8) Menyeluruh

Setelah silabus disusun, maka langkah selanjutnya adalah menyusun

Rencana Pelaksanaan Pel11belajaran (RPP) yang l11erupakan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran pada saat beriangsungnya proses kegiatan belajar

mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru bidang studio Dalam RPP ini

ditulis sel11ua rencana atau tindakan-tindakan yang akan terjadi dalam proses

kegiatan belajar l11engajar antara guru dengan murid didalam kelas.

Rencana pelaksanaan pel11belajaran (RPP) adalah rencana yangl11enggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untukmencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar lsi dandijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luasl11encakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator

25 CD (Compact Disk) Sosialisasi Sl & SKL, Undang-Undang No 20 Th 2003 TentangC"e-rl'lr..,,,,c -rn",t""ri v","_11 tpntflno npnO"P:mh;mi=J~n~il~hll~

Page 37: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

28

PERPUSTAKAAN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA

atau beberapa indikator untuk I (satu) kali pertemuan atau lebih.27

(contoh format RPP KTSP terlampir)

Sama halnya seperti penyusunan silabus, maka di dalam penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran pun terdapat komponen RPP (minimal)

yang harus dicantumkan dalam sebauh model RPP KTSP, komponen­

komponen tersebut antara lain: 28

I) Tujuan Pembelajaran2) Materi Ajar3) Metode pembelajaran4) Sunlber Belaj ar5) Penilaian Hasil Belajar

b. Tahap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Pembelajaran berbasis KTSP dapat didefinisikan sebagai suatu proses

penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam suatu aktivitas

pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi

tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi KTSP juga

dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum operasional dalam bentuk

pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran berbasis KTSP adalall hasil

te~jemahan guru terhadap KTSP tertulis.29

Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses interaksi yang

terjadi antara siswa dengan lingkungannya dalam rangka untuk mencapai

tujuan yang telall ditetapkan, sehingga teljadi peruballan perilaku kem·ah

yang lebih bailc Dalam interaksi tersebut, teljadi hubungan timbal balik

antara guru dengml siswa. Dalam hal ini guru dan siswa merupakan suatu

komponen yang menentukan dalam kegiatan belajar mengajar.

27 CD (Compact Disk) Sosialisasi SI & SKL, Undang-Undang No 20 Th 2003 TentangSisdiknas, materi ke-12 tentang pengembangan RPP

Page 38: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

29

Kegiatan Belajar Mengajar dalam KTSP dilandasi oleh prinsip-prinsip

sebagai berikut:30

I) Berpusat pada peserta didik2) Mengembangkan kreativitas peserta didik3) Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang4) Mengembangkan beragam kemampuan yg bermuatan nilai5) Menyediakan pengalaman belajar yang beragam belajar

melalui berbuat

Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan menerapkan

berbagai strategi dan metode pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan

bermakna.

Sedangkan model pembelajaran yang diglmakan dalam KTSP adalah

dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Pakem merupakan salah satll model

pembelajaran yang diinginkan dalam implementasi KTSP di dalam kelas.

Secara umum, tlljuan penerapan pakem adalah agar proses pembelajaran

yang dilaksanakan di kelas dapat merangsang aktivitas dan kreatifitas belajar

peserta didik serta dilaksanakan dengan efektif dan menyenangkan. Model

ini juga merupakan salah satu alternatif solusi untuk menciptakan lulusan

yang berkualitas, kompetitif dan unggul.31

c. Tahap Evaluasi

Teknik penilaian/evalllasi ,yang digllnakan harns disesllaikan dengan

karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang

diajarkan oleh guru. Tidak menutllp kemungkinan ballwa satu indikator dapat

diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif,

afektif dan psikomotorik.

Pelaksanaan evaillasi terhadap aspek kognitif menekankan pada unsur pokok

materi fiqh. Aspek afektif menekankan pada llnsur pokok perilakulakhlak. Aspek

psikomotorik menekankan pada unsur bagaimana siswa dapat mempraktikkan

Page 39: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

30

dalam kehidupall sehari-hari materi ymg disampaikan, seperti dalam hal ibadah

(shalat, puasa dsb).

Secara Ul1111111, penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukall dengall

penilaian kelas, tes kemampum dasar, penilaim akhir satuall dm sertifikasi,

benchmarking, dm penilaiall program.

1) Pcnilaian Kclas

Penilaian kelas dilakukm dengm ulmgan harian, ulmgan Ul11Ul11, dm

ujian akhir.

Ulangall harian dilakukan setiap proses pembelaj arall dalml kompetensi

dasar tertentu. Ulallgm harim ini terdiri dari sepermgkat soal ymg harus

dijawab oleh peserta didik, dm tugas-tugas terstmktur ymg berkaital1 dengan

konsep yang Sedallg dibahas. Ulmgm harim minimal dilakukm tiga kali

dalam setiap semester.

Ulangm umum dilaksanakm setiap akhir semester. Ulmgm Ul11Ul11

dilaksanakan secara bersama untuk kelas-kelas paralel, dan pada umumnya

dilakukm ulmgm umUl11 bersama, baik tingkat rayon, kecamatm,

kodya/kabupaten maupun provinsi.

Uj ian akhir dilakukm pada akhir progrml pendidikm. Bahm-bahan

yang diujikan meliputi seluruh kompotensi dasar ymg telah diberikan,

dengan penekanan pada kompetensi dasar yang dibahas pada kelas-kelas

tinggi.

Penilaim kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajum dan

hasil belajal' peselia didik, mendiagnosa kesulitm belajar, memberikan

umpm balik untuk perbaikm proses pembelajaran, dm penentum kenaikm

kelas.

2) Tcs Kcmampuan Dasar

Tes kemampuan dasar dilakukm untuk mengetahui kemampum

membaca, menulis, dm berhitung ymg diperlukm dalam rmgka

memperbaiki progrml pembelajarm (program remedial). Tes kemampuan

Page 40: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

31

3) Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan

penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh

mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.

Untuk keperluan sertifikasi, kine~ia, dan hasil belajar yang dicantumkan

dalam Surat Tanda Tamat Belajar tidak semata-mata didasarkan atas hasil

penilaian pada akhir jenjang sekolah.

4) Benchmarking

Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang

sedang berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang

memuaskan. Ukuran keunggulan dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah,

atau nasiona1. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan sehingga

peserta didik dapat mencapai satuan tahap keunggulan pembelaj aran yang

sesuai dengan kemampuan usaha dan keuletannya.

5) Penilaian Program

Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan

Dinas Pndidikan seC31'a kontinu dan berkesinambungan. Penilaian program

dilakuk311 untuk mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi, dan

tujuan pendidikan nasional, selia kesesuaiannya deng3l1 tuntutan

perkembangan masyarakat, dan kemajuanjaman. 32

Page 41: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

32

B. Prestasi Belajar Siswa

1. Definisi l>restasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.

Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu,

khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil

belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu,

yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan

perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat

mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang

berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.33

Prestasi yang dimaksud oleh penulis disini adalah prestasi siswa yang

melaksanakan belajar di dalahl kelas. Oleh karenallya prestasi yang dimaksud

merupakan hasil dari proses kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dan

diharapkan baik oleh individu, guru, maupun lingkullgannya. Prestasi tersebut

bisa dilihat melalui hasil tes berupa angka-angka yang terlihat dalam raport

maupun perubahan-perubahan positif dari siswa-siswa yang melaksanakan

kegiatan belajar tersebut.

Apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar

sering disebut prestasi belajar. Tentang apa yang telah dicapai oleh siswa

setelall melakukan kegiatan belajar, ada juga yang l11enyebutnya dengan istilah

hasil belajar. Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa, l11erujuk

kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga

aspek di atas juga harus menjadi indikator prcstasi belajar. Artinya, prestasi

belajar harus l11encakup aspek-aspek kognitif, afektif dan psikol11otOr.34

Dari hal ini, dapat kita ambil pengertian prestasi dari kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) yaitu hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,

33 Muhibbin Syah, Psikalagi Be/ajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), Cet.

Page 42: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

33

dikerjakan, dan sebagainya).35 Prestasi juga dapat diartikan sebagai sesuatu

yang dapat diraih oleh semua orang hanya dengan kemauan dan usaha yang

eerdas.

Adapun pengertian belajar berdasarkan KBBI adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih, berubah tingkah laku atau

tanggapan yang disebabkan oleh pengalarnan,36 atau dapat diartikan pula

sebagai usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melalui proses

interaksi dengal1 lingkungan.

Belajar juga dapat didefinisikan sebagai "suatu usaha atau kegiatan yang

bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup

perubahan tingkah laku, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterarnpilan dan

b. 37se agamya.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan?8

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bahkan suatu hasil dan

tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tapi yang lebih luas lagi adalah

mengalarni. Basil belajar juga bukan suatu penguasaan latihan, melainkan

perubahan tingkah laku. Belajar adaIah penarnbahan pengetahuan. Ada pula

yang menganggap belajar itu sebagai perubahan kelakual1 berkat pengalaman

dan latihan.

Dari penjelasan cliatas maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar di

sekolaIl sangat dipengaruhi oleh kemarnpuan umum kita yang diukur oleh IQ.

IQ yang tinggi meramalkan sukses terhadap prestasi belajar. Namun, IQ yang

tinggi ternyata tidak menjarnin sukses di masyarakat.

Prestasi belajar secara umum dapat dipandang sebagai perwujudan nilai­

nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Dalarn hal 1111

35 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-I, h. 700

36 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-I, h. 13

Page 43: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

34

dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan yang dicapai oleh

siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan.

Prestasi belajar adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat

keberhasilan tentang suatu tujuan karena suatu usaha telah dilakuakan oleh

seseorang. Prestasi belajar adalah prestasi yang menunjukkan tingkat

keberhasilan seseorang yang dicapai karena telah melakukan usaha belajar

yang optimal.

Prestasi belajar juga dapat diartikan dengan penguasaan

pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,

lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh

gurU.39

Dari uraian di atas, maka prestasi belajar dalal11 penelitian ini adalall hasil

yang dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran. Pengukuran hasil yang

dicapai setelah proses pembelajaran adalah l11elalui evaluasi dengan

menggunakan alat ukur yang kualitasnya baik. Alat ukur tersebut adalah tes

prestasi yang mengacu kepada ranah kognitif dalam bentuk tertulis.

Prestasi belajar adalah cermin keberhasilan siswa dalam proses belajar di

sekolall. Demikian pentingnya arti prestasi belajar, maka usaha dalam

pendidikan diarahkan pada peningkatan prestasi belajar.4o

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang

dil11aksud prestasi belajar disini ialah hasil belajar yang telah dicapai oleh

seseorang/siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan

pembelajaran di sekolah. Prestasi tersebut terutama dimulai dari aspek

kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan Slswa dalam

pengetalman atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisa dan evaluasi.

Page 44: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

35

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar4i

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai

faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun

dari luar diri (falctor eksternal) individu.

Yang termasllk faktor internal adalah:

a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan mallplln yang

diperoleh. Yang termasuk faktor m1 misalnya penglihatan,

pendengaran, slruktllr tubllh, dan sebagainya.

b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

terdiri dari:

c. Faktor inlelektif yang meliputi:

(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki

d. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutllhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

e. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Yang termasllk faktor eksternal, yaitu:

a. Faktor sosial yang terdiri atas:

a) lingkungan keluarga

b) lingkungan sekolah

c) lingkungan masyarakat

d) lingkungan kelompok

b. Faktor blldaya seperli adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

c. Faktor lingkllngan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi seCaI'a langsllng atallpun tidak

langsung dalam mencapai prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

Page 45: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

36

C. Kerangka Bed'ikit,

Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah

kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada

dalam masyarakat. Kurikulum harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas

dalam menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi.42

Sebagaimana telah dikemukakan dalam pengertian sebelumnya bahwa,

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan. Maka dalam hal ini KTSP merupakan strategi

pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan

berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang

memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan

masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah.

KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan

pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan

pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang

memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan lmtuk

mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tututan, dan kebutuhan

masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran

merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan ldnelja guru dan staf

sekolah, menawarkan pmtisipasi langs\ll1g kelompok-kelompok terkait, dan

meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya

kurikulum.43

Dari penjelasan diatas malm dapat diasumsikan bahwa jika KTSP lebih

banyak digwlakan maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini

didasari km'ena adanya faktor-faktor penduk\ll1g yang mendorong terjadinya suatu

proses pembelajaran yang baik dan efektif. Diantara faktor-faktor pendukung itu

antara lain: adanya sarana pengajaran, kemampum guru dalam mengajar, admya

kesiapan dari siswa untuk mengikuti dan menerima pelajaran, tersedianya waktu

Page 46: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

37

belajar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi apabila faktor pendukung

tersebut kurang terpenuhi maka kemungkinan besar akan menghambat

pelaksanaan KTSP yang secara langsung atau tidak langsung akan berakibat

terhadap keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.

D. Hipotesis

Untuk menguj i ada tidaknya hubunganJpengaruh antara variabel X

(Kurikulul11 Tingkat Satual1 Pendidikan/KTSP) dan variabel Y (Prestasi belajar

siswa dalam mata pelajaran fiqih), maka dalam hal ini penulis mengajukan

hipotesa sebagai berikut:

Ho Tidak terdapat hubungan pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar

siswa.

Ha Terdapat hubungan pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar siswa.

Page 47: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

BAll III

METODE PENELlTlAN

A. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode

penulisan analisis deskriptif korelasional, yaitu dengan langkah menggambarkan

terlebih dahulu pembahasan yang hendak dibahas baik itu dianlbil dari Undang­

Undang yang berkaitan dengan masalah pelaksanaan KTSP di sekolah maupun

pembahasan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan KTSP, kemudian

menghubungkannya dengan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata

pelajaran fiqh kelas 2 MTs.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Darul Huda yang bertempat di Kp.

Langseb Os. Kertaraharja Kec. Pedes Kab. Karawang. Pelaksanaan penelitian ini

berlangsllilg selama kurang lebih tiga minggu, yaitu dimulai sejak akhir bulan Juli

2008 sampai dengan pertengahan Agustus 2008.

Page 48: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

39I;ERPUSTAKMN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA

C. Variabel Penelitian

Setelah mengetahui latar belakang dan perumusan masalah pada bab

sebelumnya, maka timbul rasa ingin tahu penulis dalan1 penelitian ini, yaitu

tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

Kontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs

Darul Huda Pedes-Karawang. Maka dari judul penelitian ini dapat diketalmi

terdapat dua variabel: yaitu:

I. Variabel bebas (Independent Variable) yakni: Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

2. Variabel terikat (Dependent Variable) yakni: Prestasi belajar siswa dalam

mata pelajaran fiqh.

Tabel02

(Tabel Variabel)

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan l>endidikan (KTSP) danKontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 2 pada Mata

Pelajaran Fiqh Di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang

No. Variabel Dimensi Indikator

1 VariabelX

Pelal(sanaan - Perangkat - Guru sudah membuat danKurikulum Pembelajaran menyiapkan Rencana PelaksanaanTingkat Satuan Pembelajaran (RPP).Pendidikan -Guru menentukan dan(KTSP) menjelaskan Indikator.

- Guru menyesuaikan alokasi waktudengan kalender pendidikan.

-Proses -Guru menggunakan strategi danBelajar metode yang bervariasi dalamMengajar mengajar.(PBM) -Guru menggunakan alat/media

pembelajaran yang bervariasi.

Page 49: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

40

-Evaluasi -Guru membuat kisi-kisi dananalisis butir soa!.

-Guru memberikan ujian praktikdan penilaian portofolio untulepenilaian tugas siswa.

-Guru memberikan latihan soal-soal semester/menilai siswa dariaspek afektif dan psikomotorik.

2 Variabel Y:

Prestasi Belajar Pencapaian Kompetensi kegiatan kognitif,Siswa hasil belajar afektif, dan psikomotorik yang

dengan baik tertuang dalam nilai raport siswa(baik dalam pada semester genap.aspekkognitif,afektif danpsikomotorik)

D. Langkah-langkah Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan langkah-Iangkah

sebagai berikut:

1. Sumber Data

a. Sumber Data Teoritis

Sumber data teoritis yang digunakan oleh penulis adalah hasil bacaan

buleu (Librmy Research) yaitu dengan mempelajari, memahami dan

membandingkan buleu-buleu yang berhubungan dengan judul di atas,

khususnya buku-buku yang berhubungan dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan pelaksanaannya, buleu-buku tentang

pendidikan.

b. Sumber Data Empiris

Sumber data empiris yang digunakan oleh penulis untuk

Page 50: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

41

Fiqh, bagian kurikulum dan petugas tata usaba serta 30 orang siswa

kelas dua yang dijadikan sampel dalam penelitian.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian yang ada.

Populasi adalab suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang

merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk

hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena, dan lain-lain. I

Populasi dalam penelitian ini adalab siswa kelas 2 MTs Darul Huda

Pedes-Karawang, yang berjumlab kurang lebih 150 orang.

b. Sanlpel

Sampel adalah bagian dari populasi yang representatif. Untuk

mempermudah penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik

penarikan sampel secara acak atau biasa dikenal dengan istilab random

sampling, yaitu dengan mengambil 20% dari jumlab populasi yang ada.

Jadi sampelnya sebanyak 30 siswa. Ciri dari penarikan sampel secara

acak ini bahwa senma anggota populasi mempunyai peluang yang sama

dan tidak terikat untuk masuk kedalam sampel.

Tabel03

(Tabel populasi dan sampel)

No. Kelas Populasi Sampel1 A 40 82 B 38 83 C 37 74 D 35 7

Jumlah 150 30

Sumber: Jumlah sampel diperoleh melalui teknik random samplingdengan mengambil 20% dari jumlah populasi yang ada.

Page 51: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

42

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, yang lebih

menekankan pada penggunaan pengamatan dan ingatan. Observasi

adalah sarana untuk meningkatkan pengetahuan seseorang yang

mendasari sebagian besar penelitian atas gejala-gejala tertentu. Observasi

juga dapat dikatakan bagian dari keterampilan dan seni yang menyangkut

teknik dan strategi penilaian.2

Pelaksanaan observasi ini penulis adakan secara langsuhg untuk

mendapatkan data tentang kondisi obyektif MTs Darul Huda Pedes­

Karawang, pelaksanaan KTSP, kegiatan belajar siswa kelas 2 dalam mata

pelajaran fiqh, cara guru mengajar dalam mata pelajaran fiqh dan kondisi

lingkungan siswa terhadap pelaksanaan KTSP yang berkaitan dengan

mata pelajaran fiqh.

b. Interview/Wawancara

Interview atau lebih dikenal juga dengan istilah wawancata adalah

proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan

secara fisik, saling bertemu muka dan saling mendengar suaranya.3

Pihalc yang diwawancarai oleh penulis secara langsung adalah kepala

sekolah, guru mata pelajaran fiqh, staf bagian kurikulum dan petugas tata

usalm untuk memperoleh data tentang kondisi obyektif MTs Darnl Huda

Pedes-Karawang, pelaksanaan KTSP dan prestasi belajar siswa dalam

mata pelajaran fiqh.

c. Penyebaran Angket

Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang di

distribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga

Page 52: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

43

dijawab di bawah pengawasan peneliti. Responden ditentukan

berdasarkan teknik sampling.4

Angket yang penulis sebarkan adalah kepada guru mata pelajaran fiqh

dan siswa kelas 2 yang ditetapkan sebagai responden penelitian. Melalui

penyebaran angket ini diharapkan akan didapat data tentang kegiatan

pelaksanaan kurikulum 2006 (KTSP) yang berkaitan dengan mata

pelajaran fiqh siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang.

d. Dokumentasi

Dokumentasi mempakan pencatatan data-data yang reievan dengan

masalah yang sedang diteliti kemudian data-data tersebut

didokumentasikan. Adapun teknik pengumpulan data ini penulis

pergunakan adalah untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa

kelas 2 MTs Daml Huda Pedes-Karawang dalam mata pelajaran fiqh

secara langsung dari buku leger atau nilai harian siswa dan hasil dari

ujian semester genap (buku raport).

4. Telmik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan penulis adalah data dikelompokkan menjadi

dua, yaitu data kualitatifdianalisis dengan menggunakan pendekatan prinsip

logika, sedangkan data yang bersifat kuantitatif dianalisis dengan

menggunakan pendekatan statistik deskripti£

Sebagaimana telall diketahui bahwa penelitian ini dilakukan adalah untuk

mengetahui ada tidaknya korelasi antar dua variabel. Maka, dengan demikian

cara-cara yang ditempuh dalam teknik analisis data ini antara lain:

a. Editing.

Yaitu: tahap penelitian kembali catatan-catatan dari lapangan yang

terkandung didalam angket, kemudian diolah, dan terlebih dahulu di

edit agar dapat meningkatkan mutu data yang akan diolall dan

dianalisis.

Page 53: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

44

b. Skoring.

Yaitu: tahap untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian

ditetapkan bahwa untuk responden yang menjawab diberi bobot nilai

sebagai berikut:

- jawaban dengan simbol A = 4

- jawaban dengan simbol B = 3

- jawaban dengan simbol C = 2

- jawaban dengan simbol D = 1

c. Tabulating.

Yaitu: mentabulasi datajawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam

tabel yang disediakan.

Setelah pengumpulan data dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah

menganalisis data tersebut dengan analisis kuantitatif secara

deskriptif analisis yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya

dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut:

P=!-x 100%N

P = Prosentasi untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = Number of Cases

d. Korelasi Product Moment. Dengan rumus:

rxy = Angka indeks korelasi "r" Product Moment.

N = Number of Cases.

IXY = Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan sekor Y.

IX = Jumlah seluruh sekor x.IY = Jumlah seluruh sekor Y.

Page 54: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

45

Sete1ah diperoleh angka indeks korelasi "r" Product Moment maka

dilakukan interpretasi secara sederhana dengan mencocokkan hasil

penelitian dengan angka indeks kore1asi "r" Product Moment seperti

dibawah ini:

0,90 - 1,00

0,40 - 0,70

0,20 - 0,40

0,70 - 0,90

Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaykan

(dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan

Variabel Y).

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi

yang lemah atau rendah.

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi

yang sedang atau cukupan.

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi

yang kuat atau tinggi.

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi

yang sangat kuat atau sangat tinggi.

Setelah diberikan interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi "r"

Product Moment dengan jalan berkonsultasi pada Nilai Product Moment,

maka prosedur selanjutnya secara berturut-turut adalah sebagai berikut:

I) Merumuskan (membuat) Hipotesa altematif (Ha) dan Hipotesa

nihil atau Hipotesa nol (Ho).

2) Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah kita

ajukan dengan jalan memperbandingkan besarnya "r" yang telah

diperoleh dalam proses perhitungan atau "r" observasi (ro)

dengan besarnya "r" yang tercantum dalam Table Nilai "r"

Product Moment (rt), dengan tel'lebih dahulu mencari derajat

bebasnya (db) atau degrees of freedomnya (dt) yang rwnusnya

adalah sebagai berikut:

0,00 - 0,20

Page 55: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

46

df=N -nr

df = degrees of freedom.

N = Number of Cases.

nr = banyaknya variable yang kita korelasikan.5

Setelah hasilnya dicocokkan deng3J1 pedoman nilai koefisien korelasi

"r" Product Moment baik pada taraf signifikansi 5% ataupun pada taraf

signifikansi 1% kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi

positif yang signifikan atau tidak.

Untuk lebih memudahkan pemberian interpretasi angka indeks

korelasi "r" Product Moment, maka prosedurnya adalah sebagai berikut:

KD=r 2 x 100%

KD = Kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y

r 2 = Koefisien Korelasi Variabel X dan Variabel Y

e. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang sudah di dapat untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang

sudah di dapat.6

Triangulasi ini penulis gunakan agar dapat mengecek kembali hasil

temuan atau basil penelitian dengan jalan membandingkan hasil temuan

tersebut dengan sumber data yang lain, baik dari segi metode penelitian

atau dari teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

5 Anas Sudijono, Penganlar Slalislik Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Gratindo Persada,

Page 56: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

BABIV

HASIL PENELITIAN

A. KONDISI OBYEKTIF MTs DARUL HUDA

1. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya

Yayasan pendidikan ini diberi nama Yayasan Perguruan Islam Darul

Huda (YAPISDA). Pada awalnya, yayasan ini didirikan oleh sekelompok

masyarakat yang berpusat di daerah Pandeglang Provinsi Banten. Adapun

keberadaannya di Kabupaten Karawang merupakan cabang dari pandeglang

yang didirikan oleh Bapak KH. SofWan (aim) pada tahun 1981.

Kemudian pada tahwl 1999 berdasarkan SK yang dikeluarkan pada

bulan Januari oleh Kantor wilayah (Kanwil) Departemen Agama Provinsi

Jawa Barat dengan Surat Keputusan (SK): wi/pp.03.2/294/1999-17 januari

1999 didirikanlah Icmbaga pendidikan Islam yang diberi nama Madrasah

Isanawiyah (MIs) Daml Huda yang masih berada dibawah naungan

Yayasan Perguruan Islam Darul Huda (YAPISDA) Kecamatan Pedes

Kabupaten Karawang.

PertlU11buhan dan perkembangan MIs Darul Huda Pedes-Karawang

dimulai oleh Bapak KH. SofWan (aim) selaku pendiri dan Kepala Sekolah

Page 57: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

48

pertarna MTs Daml Huda Pedes-Karawang pada tahun 1981. Kemudian

disempurnakan oleh Bapak H.M. Mahfudz, S. Ag sampai dengan sekarang.'

2. Letak Geografis

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daml Huda Pedes-Karawang berada di

daerah pedesaan tepatnya Kampung Langseb, Desa Kertarahm:ja, Kecamatan

Pedes, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Mts

Daml Huda terletak pada lintasan Jalan Sungai Buntu Pedes. MTs Daml

Huda terletak 2 km dari pusat Kecamatan dan 27 km dari pusat Otonomi

Daerah (otoda), dan hal ini menjadikan MTs Daml Huda memiliki lokasi

yang cukup strategis dan mudah dijangkau.2

3. Visi dan Misi MTs Darnl Hnda3

Visi : MTs Daml Huda Pedes-Karawang unggul dalam prestasi,

mulia dalam akhlak.

Misi Untuk mencapai visi tersebut, MTs Daml Huda Pedes­

Karawang melaksanakan program-program sebagai berikut:

I) Menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan norma-norma sosial

2) Membentuk karakteristik siswa dengan landasan AI-Aqlussalimah,

Akhlakul Karimah dan Tauhidiyah

3) Menciptakan kualitas Sumber Daya 1nsani yang handal dan

professional

4) Menumbuhkembangkan kreasi dan daya imajinasi

5) Membudayakan sifat normatif dan berfikir progresif

I Hasil wawancara dengan Kepala MTs Darul Huda Pedes-Karawang, Hari Senin, tanggal 4Aguatus 2008

2 Sumber Data Buku Akreditasi MTS Darul Huda Pedes-Karawang Tahun Ajaran")f'l{\"/")OOr.;, +<>.1'\t<:>",o- l<>.t<>lr n-P(,,"J,..~fiC' C'Pvnl-;"h

Page 58: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

49

4. Strnktur Orgauisasi MTs Darnl Huda4

Agar tercipta suatu hubungan dan mekanisme kerja yang baik, antara

Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan pegawai Tata Usaha, serta pihak lain

diluar sekolah, maka perlu adanya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi,

kegiatan-kegiatan pendidikan di MTs Darul Huda Pedes-Karawang untuk itu

dibuatlah struktur organisasi sekolah sebagai berikut:

Strnktur Organisasi MTs Darul Huda Pedes-Karawang

Kepala Sekolah Komite SekolahH.M. Mahfudz, S. Ag '-- KH. Muhammad

Bendahara Kepala Tata UsahaHalimah Sadiah, S. Ag Syukron Ma'mun S. Ag

jWakasek Kesiswaan Wakasek Sarana/Pra S

Al lIusna, S. Ag H. Zaini Dachlan

Wakasek Kurikulum Wakasek HumasH. Saefulloh, ZA. SE r GurulWali Kelas I M. Nursalam. S

r Penl!urus OSTS

I SiswafSiswi IKeterangan:

Garisf"!" ...: "

Page 59: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

50

5. Sm'ana dan Prasarana5

Untuk lebih mengetahui sarana dan prasarana MTs Darul Huda Pedes­

Karawang yang menempati luas bangunan I. 210m2. Penulis susun dalam

bentuk tabel dibawah ini:

Tabel04

Pemanfaatan Gcdung MTs Darnl lInda Pedes-karawang

No. Jenis Bangunan Jumlah

I. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang2. Ruang Belajar 12 Ruang3. Ruang Guru 1 Ruang4. Ruang Tata Usaha 1 Ruang5. Ruang Perpustakaan 1 Ruang6. Ruang Laboratorium Komputer 1 Ruang7. Ruang Koperasi 1 Ruang8. Ruang Osis 1 Ruang9. Ruang Musholla 1 Ruang10. Ruang KM/WC 3 Ruang

Disamping mell1iliki pra sarana, MTs Darul Huda juga ll1emiliki sarana

dan fasilitas yang mell1adai. Untuk ll1engetahui sarana atau fasilitas yang ada

di MTs Darul Huda Pedes-Karawang, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel05

Keadaan Fasilitas MTs Darnl Huda Pcdes-Karawang

No. Nama Fasilitas Jumlah

I. Meja Tulis Guru 13 Buah2. Kursi Guru 13 Buah3. Meja Tulis Siswa 203 Buah4. Kursi Siswa 396 Buah5. Papan Tulis 16 Buah6. Papan Absen Siswa 16 Buah7. Papan Infonnasi 2Buah51 1\Apl-.:l T< -.:ln1-rw h Rll~h

Page 60: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

51

9. Kursi Kantor 6 Buah10. Lemari 3 Buah11. Komputer 20 Buah12. Printer 2 Buah13. Mesin Tik 1 Buah14. RakBuku 3 Buah15. Buku Pelajaran Agama 535 Eks16. Bllku Pelajaran Umllm 838 Eks17. BukuBacaan 60Eks18. Kliping 50Eks

6. Kedaan Gum, Pegawai dan Siswa6

a. Keadaan Guru dan Pegawai

Untuk mengetahui keadaan guru di MTs Darul Huda Pedes­

Karawang, penulis susun dalam bentuk data tabel sebagai berikut:

Tabel06

Kedaan Guru MTs Daru) Hada Pedes-Karawang

No Nama Jabatan Tugas Menga.iar1 H. M. Mahfudz, S. Ag Kepala Sekolah -2 H. Zaini Dachlan Guru-Wali Kelas Fiqh-SKI-B. Slmd23 M. Nursalam Guru B. Inggris4 K. H. Naseh Dian Guru Akidah Akhlak5 Ahmad Syatibi Guru Mulok

6H. Alfan Syumri, A. Ma.

Guru-Wali Kelas FisikaPd

7 Abdul Azis, S. Ag Gum IPS Geografi8 Tati Haryanti, S. Ag Guru-Wali Kelas B. Arab9 Halimah Sadiah, S. Ag Guru KTK

10 H. Saefullah ZA, S.EGum-PKS Bid.

EkonomiKurikulum

11 Bunyamin, S. Ag Guru IPS Sejarah12 SaefMunajat, S. Ag Guru SKI13 Dahlan AI Fariq, S. Ag Guru Qur'an Hadits14 Anwar Holid, A. Md Guru Biologi15 Syukron Ma'mun, S. Ag Guru PPKN-Ekonomi16 Ayi Laila Sari, S. Pd Guru B. Indonesia

Page 61: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

53

b. Kedaan Siswa'

Siswa MTs Darul Huda Pedes-Karawang be~jumlah 453 siswa.

Masing-masing kelas terdiri dari 4 ruang belajar/kelas. Semua siswa

belajar pada pagi hari. Untuk lebih jelasnya, penulis susun datanya

dalam bentllk tabel sebagai berikut:

Tabel08

Keadaan Siswa

No TingkatlKelas Jumlah Keadaan SiswaJumlahRombel L P

1 VIlA 1 15 23 38

2 VIIB 1 18 21 38

3 VII C 1 19 21 37

4 VII D 1 22 17 39

5 V111A 1 16 24 40-

6 V111 B 1 18 20 38

7 V111 C 1 15 22 37

8 VIllD 1 13 22 35

9 IXA 1 20 13 38

10 IXB 1 18 13 37

11 IXC 1 19 12 37

12 lXD 1 20 12 37

Jumlah 12 213 220 451

Page 62: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

54

B. DESKRIPSI DATA

Data yang akan penulis sajikan dalam skl'ipsi ini ialah hasil penyebaran

angket tentang pelalcsanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di MTs

Darnl Huda Pedes-Karawang. Dalam penelitian ini penulis menganalisis apakah

terdapat kontribusi yang dapat menghasilkan hubungan/korelasi antara variabel X

(pelaksanaan KTSP) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) sehingga dapat

diketahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua

variabel tersebut.

Angket yang penulis buat adalah untuk diberikan dan di isi oleh guru mata

pelajaran fiqh kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang. Karena beliaulah yang

secara langsung mengetahui dan sekaligus yang merencanakan tentang berbagai

macam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fiqh pada siswa kelas dua MTs

Daml Huda Pedes-Karawang dengan menggunakan KTSP dan yang mengetahui

tercapai atau tidaknya tujuan dari pembelajaran fiqh yang telah ditetapkan, dengan

tujuan untuk mengetahui apakah ada dan seberapa besar sumbangan yang

diberikan KTSP terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh.

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi,

wawancara, penyebaran angket yang selain disebarkan kepada guru mata

pelajaran fiqh maim dalam hal ini penulis juga menyebarkan angket kepada 30

orang siswaJsiswi kelas 2 dengan mengambil sampel sebanyak 20% dari

keseluruhan populasi yang ada yaitu sebanyak 150 orang siswa kelas 2 untuk

mendapatkan data atau infoTInasi tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran fiqh, dan studi doktunentasi untuk

mendapatkan inforrnasi tentang prestasi belajar siswa yang diperoleh dengan

melihat nilai ujian akhir semester siswa pada semester genap.

Untuk mengetalmi tentang pelaksanaan KTSP, penulis mendeskripsikan data

yang diperoleh melalui penyebaran angket dengan menggunakan sistem tabulasi

yaitu penyajian data yang berbentuk angket dalam bentuk tabel.

Angket yang disebarkan kepada siswa kelas dua penulis SUSlU1 dengan

Page 63: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

55

(sebagai variabel X), kemudian data angket tersebut diberi penilaian berupa skor­

skor, yaitu sebagai berikut:

1) Jawaban dengan simbol A = 4

2) Jawaban dengan simbol B = 3

3) Jawaban dengan simbol C = 2

4) Jawaban dengan simbol D = I

Setelab data terkumpul, penulis melakukan perhitungan dengan

menggunakan rumus prosentase untuk mengetabui hasil nilai dari penyebaran

angket dan runms korelasi "product moment" yang perhitungannya akan

dijelaskan melalui analisis dan interpretasi data. Setelab semua hasil dari berbagai

sumber data telah terkumpul, maka untuk mencari keabsahan dari hasil data yang

ada, langkab selanjutnya penulis bandingkan satu sumber data dengan sumber

data yang lainnya dengan menggunakan teknik triangulasi. Hal ini dilakukan agar

dapat diketabui ada tidaknya kecocokkan dari data yang telah didapat baik itu

melalui hasil wawancara, penyebaran angket atau studi dokumentasi.

C. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

a. ANALISIS DATA

Analisis data adalab proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudab dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini digunakan

statistik yang salab satu fungsinya adalah untuk menyederhanakan data

penelitian yang besar jumlaimya menjadi informasi yang lebih sederhana

dan mudab dipabami.

Teknik analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang

diubab menjadi data kuantitatif, maka teknik yang digunakan adalab analisis

statistik sebagai berikut:

Page 64: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

56

1) Prosentase

Prosentase ialah data diprosentasekan setelah ditabulasi dalarn

jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban.

FDengan rumus: P = - x 100%

N

P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = Number of Cases

2) Korelasi

Rumus statistik yang digunakan untuk mencari dan mengetahui

ada tidaknya hubungan antara kedua variabel ialah rumus korelasi

"product moment", karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel

yang perlu mendapat kejelasan, apakah terdapat hubungan antara

kedua variabel atau tidak terdapat hubungan. Kedua variabel tersebut

ialah pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan

prestasi belajar siswa.

Rumus statistik yang digunakan ialah:

N'iXY -('ixX'iY)rxy

= '~[=N='i=X=2::;_;"'('i=X~)2;;;][N~'i;;;y~2_~(:='i=y)~2]

r xy

N

z.:XY

z.:X

z.:y

= Angka indeks korelasi "1''' Product Moment.

= Number of Cases.

= Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan sekor Y.

= Jumlah seluruh sekor X.

= Jumlah seluruh sekor Y.

Page 65: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

57

Adapun mengenaI perangkat pembelajaran YaI1g dipakai dalam

pelaksanaan KTSP ini antara lain: persiapan penyusunan silabns,

penyusunan Rencana PelaksanaaI1 Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan

dengan kalender pendidikan mata pelajaran fiqh, penynsunan program

semester daI1 program tahunan untuk mata pelajaran fiqh.

Untuk lebih mengetahui mengenai pelaksanaan KTSP di MTs Darul

Huda Pedes-Karawang dan kontribusinya terhadap prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran fiqh, maka dibawah ini dibuat daftar tabel yang

merupakan perolehan nilai hasil angket dan nilai ujian akhir semester

(raport) siswa.

Agar terlihat apakah KTSP dapat memberikan kontribusi terhadap

prestasi belajar siswa atau tidak, maka dalam hal ini penulis tidak hanya

melihat nilai raport siswa dengan menggunakah KTSP saja, akan tetapi

penulis juga malihat dan membandingkan nilai raport siswa pada saat

mengglmakan Kurikulum 2004 (KBK). (data terlampir)

Page 66: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

58

Tabel09

Nilai Hasil Angket dan Nilai Raport Siswa (Prestasi Belajar)dengan Mellggunakan KTSP

Subyek Nilai Hasil Angket Nilai Raport Siswa

AA 48 7AB 44 7AC 41 7AD 34 6AE 47 7AF 42 7AG 35 8AH 32 7BA 56 9BB 45 8-BC 41 8BD 41 7BE 43 7.

BF 38 7BG 47 7BH 47 7CA 40 7CB 44 7CC 35 6CD 43 6CE 34 6CF 42 7CG 37 6DA 41 7DB 39 7DC 38 8DD 52 9DE 33 7DF 42 7.-DG 39 7..

./umlah 1240 213

Page 67: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

59

Setelah diketahui jawabal1 hasil angket tentang pelaksanaan KTSP

mata pelajaran fiqh di MTs yang telah disebarkan, dianalisa, dan

diinterpretasikan dalam bentuk item per item. Maka, langkah

selanjl1tnya adalah membuat prosentase dari setiap pernyataan angket.

Untuk lebihjelasnya dapat dilihat melalui tabel-tabel berikut:

Tabel Frekllensi Pelaksanaan KTSP Dilihat dari Slldllt Pandang

Kegia/{lIl Belajar Siswa

a. Kemampuan Siswa

TabellO

Kemampuan Siswa dalam Menerima Mata Pelajaran Fiqh

Alternatif f %selalu lllengerti 5 16,67senng 9 30kadang-kadang 14 46,67jarang 2 6,67

Total 30 100

Kelllal11pUan siswa dalam l11enerima pelajaran dapat dijadikan

salah satu alat untuk mengetahui apakah Pelaksanaan KTSP pada mata

pelajaran fiqh sudah berjalal1 sesuai dengan tujuan yang diharapkan

atau tidak. Hal tersebut dapat ditunjukkan oleh tabel 10 di atas, yaitu

sebesar 46,67% siswa kadal1g-kadang lllampu dalam meneril11a

pelajaran fiqh yang diberikan oleh guru ketika proses belajar mengajar

berlangsung.

Keadaan ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru l11ata

pelajaran fiqh yang mengatakan bahwa, suasana belajar siswa kelas 2

MTs Darul Huda Pedes-Karawang dalam meneril11a mata pelajaran

fiqh dapat dikatakan cukup. Hal tersebut disebabkan oleh latar

belakang kelllal11pUan dan keadaan siswa yang berbeda-beda dalam

lllenerima dan lllemahami materi fiqh yang diajarkan oleh guru.

Page 68: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

60

b. Motivasi dan Minat

Tabelll

Dorongan untuk belajar mata pelajaran fiqh

Alternatif f %selalu mempunyai keinginan belaiar 23 76,67Sering 4 13,33kadang-kadang 3 10Jar·ang 0 0

Total 30 100

Data yang terdapat pada tabel 11 di atas menunjukkan bahwa siswa

kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang sebanyak 76,67% selalu

memiliki dorongan untuk me1akukan kegiatan belajar pada mata

pelajaran fiqh. Dengan adanya dorongan belajar dari siswa tersebut,

malm akan sangat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar

mata pe1ajaran fiqh.

Hal tersebut sesuai dengan pemyataan dari guru mata pelajar·arl

fiqh yarlg mengatakarl bal1wa, dengan melihat kemarnpuan siswa yang

berbeda-beda da1am menerima dan memallarni mata pelajaran fiqh

yang disarnpaikan, maka dengan demikian guru harus sela1u

memberikan dorongan motivasi yang lebih tinggi terhadap siswa. Hal

ini dilakukan agar siswa benar-benar rnemiliki kemauan dan semangat

untuk belajar sehingga akan tercipta hubungan timbal balik yang baik

antara guru dengan siswa khususnya dalarn proses kegiatan be1ajar

mengaJar.

Page 69: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

61

PERPUSTAKl'AN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA

Tabel12

Kegiatan belajal" siswa baik di sekolah maupun di I"umah

Altematif f 0/0

selalu II 36,67Sering 4 13,33kadang-kadang 11 36,67Jarang 4 13,33

Total 30 100

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 12 di atas, dapat

diperoleh gambaran bahwa siswa kelas 2 MTs Darnl Hnda Pedes­

Karawang memiliki jumlah prosentase yang seimbang mengenai

kegiatan belajar siswa baik di rnmah maupun di sekolah.

Berdasarkan data informasi dari pihak sekolah, lagi-lagi hal ini

disebabkan oleh latar belakang keadaan siswa yang berbeda-beda, dan

disebabkan oleh ada tidaknya peran dari orang tua siswa dalam

memberikan perhatian belajar sehingga siswa dapat termotivasi untuk

meningkatkan kegiatan belajarnya dalam mata pelajaran fiqh baik di

rumah maupun di sekolah.

a. Pel"hatian Siswa

Tabel13

peJ'hatian siswa tel"hadap mata pelajal"an fiqh

Altematif f %selalu 21 70Sering 8 26,67kadang-kadang 1 3,33Jarang 0 0

Total 30 100

Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa perhatian siswa kelas 2 MTs

Darnl Huda Pedes-Karawang terhadap mata pelajaran fiqh ketika

proses belajar mengajar berlangsung memiliki prosentase yang cukup

Page 70: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

62

kadang-kadang memperhatikan dan bahkan sanla sekali tidak. Hal ini

membuktikan bahwa siswa kelas 2 masih memiliki kesadaran yang

dalam halmemperhatikan mata pelajaran fiqh.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan guru mata

pelajamn fiqh yang mengatakan bahwa, hal ini disebabkan oleh adanya

rasa ingin tahu yang tinggi dad siswa terhadap mata pelajaran fiqh

yang diajarkan.

d. Ketaatan Siswa

Tabel14

Ketaatan siswa dalam mengerjakan tugas

Alternatif f %selalu 20 66,67Serinl! 2 6,67kadang-kadang 5 16,67Jarang 3 10

Total 30 100

Dalam mengeljakan tugas yang diberikan oleh guru fiqh, intensitas

dan ketaatan siswa dapat dilihat dari tabe! 14 di atas, data tersebut

menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memiliki keinginan

dalam mengerjakan tugas dalam mata pelajaran fiqh. Hal ini

dibuktikan dengan frekuensi selalu mengeljakan tugas yaitu sebanyak

20 orang (67,67%), sering mengerjakan tugas sebanyak 2 orang

(6,67%), kadang-kadang mengerjakan tugas sebanyak 5 orang

(16,67%) danjarang mengeljakan tugas sebanyak 3 orang (10%).

Page 71: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

63

Tabel Frekuellsi Pelaksallaan KTSP Dilihat dari Sudut Pandang CaraGUI'll Mellgajar dalam Mata Pelajarall Fiqh

a. Variasi Metode

Tabel15

Variasi metode guru dalam mengajar mata pelajaran fiqh

Alternatif f 0/0selalu 5 16,67Sering 9 30kadang-kadang 8 30Jm'ang 7 23,33

Total 30 100

Penggunaan metode yang bervariasi oleh guru dalam kegiatar

belajar mengajar akan dapat memancing semangat dan perhatian siswa

untuk lebih baik lagi dalmll menerima pelajaran yang disampaikan,

Maka, dari tabel 15 di atas dapat memberikan gambaran bahwa guru

mata pelajaJ'an fiqh masih sebanyak 23,33% jarang menggunakar

metode mengajm' yang bervariasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan gum matE

pelajaran fiqh bahwa, penerapan metode mengajar dalam prose,

belajar mengajar pada mata pelajaJ'ml fiqh beriangsung cukup baik

dan gum masih menggunakan metode yang sederhana, Adapun

metode yang disampaikan oleh gum mata pelajaran fiqh yaitu dengar

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, praktik dan lain

sebagainya yang mana metode yang digunakan tersebut disesuaikar

dengan pokok pembahasan dan indikator yang akan dicapai,

Page 72: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

64

b. Motivasi Guru

Tabel16

Motivasi guru dalam menyampaikan pelajaranpada mata pelajaran fiqh

Alternatif f %selalu 18 60Sering 7 23,33kadang-kadang 5 16,67Jarang 0 0

Total 30 100

Berdasarkan tabel 16 di atas, terlihat bahwa guru mata pelajaran

fiqh telah memberikan motivai terhadap siswa kelas 2 MTs Darul

Huda Pedes-Karawang sebanyak 18 orang siswa (60%) mengatakan,

guru selalu memberikan motivasi belajar pada siswa. Sebanyak 7

orang siswa (23,33%) mengatakan, gurujarang memberikan motivasi

belajar pada siswa. Sedangkan sebanyak 5 orang siswa (16,67%)

mengatakan, guru kadang-kadang memberikan motivasi belajar pada

siswa. Sedangkan jarang memberikan motivasi terhadap siswa dalam

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fiqh tidak ada, yaitu O.

c. Penggunaana Alat/Media Pembelajaran

Tabel17

Penggunaan alat/media pembelajaranGuru mata pelajaran fiqh

Alternatif f 0/0selalu 2 6,67Sering 5 16,67kadang-kadang 1 3,33Jarang 22 73,33

Total 30 100

Page 73: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

65

Media pembelajaran atau sumber belajar juga memiliki peran yang

sangat penting untuk membantu kelancaran dalam proses belajar

mengajar dan keberhasilan belajar siswa. Penggunaan alat/media

pembelajaran oleh guru fiqh pada tabel 17 di atas ditunjukkan oleh

frekuensi sebanyak 73,33% jarang menggunakan alat/media

pembelajaran. Frekuensi yang jarang merupakan hal yang signifikan

bagi guru. Akan tetapi, hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat

penting bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar mereka ke

arah yang lebih baik dalam belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MTs Daml

Huda Pedes-Karawang bahwa media pembelajaran yang digunakan

untuk kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran fiqh dan ilmu­

ilmu agama lainnya di MTs Darul Huda masih sangat minim dan

menggunakan fasilitas yang seadanya, sehingga sedikit menghambat

jalmlliya proses belajar mengajar mata pelajaran fiqh.

d. Pemberian Latihan Soal-soal Semester

Tabel18

Pemberian latihan soal-soal semesterGuru mata pelajaran fiqh

Altematif f %selalu 11 36,67Sering 10 33,33kadang-kadang 5 16,67Jarang 5 16,67

Total 30 100

Tabel 18 di atas menyimpulkan bahwa guru memberikan latihan

soal-soal semester untuk menyampaikan materi fiqh dan

meningkatkan prestasi, yaitu sebanyak 36,67% selalu memberikan

latihan soal-soal semester dalam mata pelajaran fiqh. Hal ini penting

Page 74: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

66

siswa dalam menerima pelajaran yang tclah disampaikan oleh guru.

Menurut guru mata pelajaran fiqh di MTs Darul Huda khususnya

siswa kelas 2 bahwa setiap proses pembelajaran berakhir maka

dilakukan tes, baik itu tes yang sifatnya formatif ataupun tes sifatnya

sumatif.

e. Penyajian Bahan Pelajaran Mata Pelajaran Fiqh

Tabel19

Penyajian bahan pelajaranGuru mata pelajaran fiqh

Alternatif f 0/0selalu 14 46,67sering 5 16,67kadang-kadang 5 16,67.Iarang 6 20

Total 30 100

Berdasm-kan data yang terdapat pada tabel 19 di atas, dapat

diperoleh gaJJ1baran bahwa, sebanyak 46,67% dalaJJ1 penyajian bahan

pelajaran pada mata pelajm-an fiqh, guru selalu menyajikan masalah­

masalah yang merangsang siswa UIltuk berfikir, sehingga dapat

menimbulkan interaksi yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar

diantm-a guru dan siswa.

Berdasm-kan hasil observasi dan wawancm-a dengan Kepala

Sekolah MTs Darnl Huda Pedes-Km-awang bahwa, kemaJJ1puan guru

mata pelajaran fiqh dalaJJ1 menyajikan dan menyampaikan materi

pelajaran sudah cukup baik, yakni disaJJ1ping guru menguasai materi

UIltuk dirinya sendiri, juga memiliki kemampuan UIltuk menyaJJ1paikan

materi dengan baik kepada siswanya, salah satUIlya dengan cara

menggabungkan materi satu dengan yang laiUIlya, dan mencm-i

permasalahan yang saling terkait/saling berhubUIlgan dengan materi

yang akan disampaikan.

Page 75: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

67

f. Evaluasi

Tahel20

Evaluasi Gum dalam mata pelajaran fiqh

Alternatif f 0/.selalu 7 23,33Sering 2 40kadang-kadang 5 16,67Jarang 6 20

Total 30 100

Mengevaluasi pelajaran fiqh yang akan disampaikan pada siswa

adalah hal yang baik. Sehingga berdasarkan data yang terdapat pada

tabel 20 di atas, dapat diperoleh garnbaran bahwa guru, sebanyak 40%

sering mengevaluasi mata pe1ajaran fiqh.

Hal ini sesuai dengan jawaban angket yang di isi oleh guru mata

pelajaran fiqh yang telah mengisi kolorn "sering" untuk alternative

jawaban yang ada yaitll: selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah.

Tahel21

Evaluasi guru dalam memherikan ujian praktikpada mata pelajaran fiqh

Alternatif f %selalu 3 10sering 5 16,67kadang-kadang 11 36,67jarang 11 36,67

Total 30 100

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 21 di atas, dapat

diperoleh gambaran bahwa guru, sebanyak 36,67% kadang-kadang

memberikan lljian praktik pada siswa dalam mata pelajaran fiqh, dan

Page 76: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

68

Dari data di atas, penulis menemukan ketidak seraSlan antara

jawaban dari guru mata pelajaran fiqh dengan jawaban siswa dalam

hal evaluasi guru dalanl memberikan ujian praktik pada mata pelajaran

fiqh. Dalam hal ini, guru mengisi angket dengan memilih jawaban

"selalu" sedangkan pada angket yang di isi oleh siswa hanya terdapat

10% untuk jawaban selalu, dan sebesar 36,67% lainnya menjawab

guru kadang-kadang dan jarang memberikan evaluasi ujian praktik.

g. Kegiatan Belajar Mengajar

Tabel22

Cara guru mengajar dalam menyampaikan materimata pelajaran fiqh

Alternatif f %selalu menyenangkan 15 50Sering 5 16,67kadang-kadang 10 33,33Jarang 0 0

Total 30 100

Frekuensi tentang cara guru mengajar dalam menyampaikan materi

pada mata pelajaran fiqh digambarkan oleh tabe1 22 di atas ballwa

mayoritas siswa menyatakan guru, sebanyak 50% selalu

menyenangkan pada saat mengajar mata pelajaran fiqh. Hal ini cukup

baik dilakukan karena akan menjadikan siswa kelas 2 MTs Darul Huda

Pedes-Karawang memiliki respon positif dalam menerima mata

pelajaran fiqh. Hal ini berarti tingkat kemampuall gum dalam

menyampaikan materi cukup bagus.

Page 77: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

69

Tabel23

Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran fiqh

Alternatif f 0/0

selalu 9 30Sering 3 10kadang-kadang 9 30-Jarang 9 30

Total 30 100

Tabel 23 di atas masih berhubungan dengan kegiatan belajar

mengajar, yaitu dalam hal apakah guru melibatkan siswa dalarn proses

belajar mengajar mata pelajaran fiqh atau tidak. Melihat data di atas,

cara guru melibatkan siswa dalarn proses belajar mengajar masih dapat

dinilai cukup, yaitu sebanyak 30% kadang-kadang melibatkan siswa

dalam proses pembelajaran mata pelajaran fiqh.

Akan tetapi, hal ini tidak sesuai dengan jawaban agket dari gum

mata pelajaran fiqh yang mengatakan selalu melibatkan siswa dalarn

proses pembelajaran. Dari hal ini penulis berasumsi bahwa apakah

guru mata pelajaran fiqh secara aktif melibatkan siswa pada proses

pembelajaran atau tidak sama sekali.

Tabel24

Guru mendampingi siswa pada saat mengerjakan tugasmata pelajaran fiqh

Alternatif f %selalu 5 16,67sering 3 10kadang-kadang 13 43,33jarang 9 30

Total 30 100

Page 78: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

70

Berdasarkan data yang terdapat pada tebel 24 di atas terlihat bahwa

mayoritas siswa menyatakan sebanyak 43,33% kadang-kadang guru

mendampingi siswa pada sant mengerjakan tugas pada mata pelajaran

fiqh. Frekuensi tidak pemah atau jarang mendampingi siswa bukan

merupakan suatu hal yang signifikan bagi guru. Hal tersebut agar

dapat mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Bagi guru mendampingi siswa merupakan cara untuk

memberikan motivasi siswa untuk lebih meningkatkan prestasi

belajarnya.

Dari data tersebut di atas, penulis menemukan ketidak serasian dari

jawaban angket yang diberikan oleh guru dan siswa. Karena, dalam hal

ini guru memberikan jawaban "selalu" mendampingi siswa pada sant

mengerjakan tugas mata pelajaran fiqh. Sedangkan siswa sebanyak

43,33% menjawab guru kadang-kadang mendampingi siswa pada saat

mengerjakan tugas dan hanya sebanyak 16,67% siswa yang

mengatakan bahwa guru selalu mendampingi siswa pada saat

mengerjakan tugas mata pelajaran fiqh.

Page 79: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

71

Tabel25

Perhitungan Angka Indeks Korelasi AntaraVariabel X (Pelaksanaan KTSP) dan Variabel V (Prestasi Belajar Siswa)

N X V XV X' V'

1 48 7 336 2304 492 44 7 308 1936 493 41 7 287 1681 494 34 6 204 1156 365 47 7 329 2209 496 42 7 294 1764 497 35 8 280 1225 648 32 7 224 1024 499 56 9 504 3136 8110 45 8 360 2025 6411 41 8 328 1681 64-12 41 7 287 1681 4913 43 7 301 1849 4914 38 7 266 1444 4915 47 7 329 2209 4916 47 7 329 2209 4917 40 7 280 1600 4918 44 7 308 1936 4919 35 6 210 1225 3620 43 6 258 1849 3621 34 6 204 1156 3622 42 7 294 1764 4923 37 6 222 1369 3624 41 7 287 1681 4925 39 7 273 1521 49

1-- 26 38 8 304 1444 6427 52 9 468 2704 8128 33 7 231 1089 4929 42 7 294 1764 4930 39 7 273 1521 49-

IN=30 IX= 1240 I V=213 IXV=8872 IX'=52156 IV'=1529

Page 80: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

72

Langkah selanjutnya mencari rxy (nilai "r" product moment) dengan

rumus:

Diketahui: L: N = 30

L: X = 1240

L: Y=2J3

L: XY = 8872

L: X 2 = 52156

L: y 2 = 1529

r = NIXY -(:L:XXIY)xy ~[NIX2 -(IX)'][NIy2 -(IY)']

= 30x8872 - (1240X2J3)

~[30x52156 - (1240)' ][30x1529 - (213)']

266160-264120= ~~E[1"""56""'4==:68":'0=-==15==3==76==0==:0]"='[4":'5==:87==0=-=45"""3=='69=]

2040= --JE[2'=70==8==:0]==:[5==0=-1]

2040= '-J==J3==56==7':"'08070

2040=----

3683,351734

2040=---

3683,35

= 0,553843647

= 0,554

Setelah dilakukan perhitugan secara keseluruhan, maka hasil yang

didapat antara variabel X (pelaksanaan KTSP) dan variabel Y (prestasi

belajar siswa) diperoleh angka korelasi "r" Product Moment sebesar

0,554.

Page 81: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

73

b. INTERPRETASI DATA

1) Pelaksanaan KTSP mata pelajaran fiqh di MTs Dam! Huda

Secara keseluruhan sekolah ini sudah melaksanakan KTSP

pada mata pelajaran fiqh. Namun demikian, pelaksanaannya belum

bisa dilaksanakan dengan cukup optimal. Kekurang optimalan

terhadap pelaksanaan kurikulum tersebut telah menyebabkan tidak

adanya perbedaan terhadap pelaksanaan kurikulum pada saat

menggunakan kurikulum 2004 (KBK) dan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

Kondisi ini bisa saja ditimbulkan karena guru sudah terbiasa

dengan pelaksanaan kurikulum-kurikulum sebelum KTSP

(kurikulum 1994 atau KBK), dan adanya ketidak siapan dari pihak

gum atau pihak siswa sendiri terhadap pelaksanaan KTSP. Dalam

melaksanakan proses pembelajaran, pihak guru pun belum mampu

menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum (KTSP) yaitu proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

(1'AKEM). Guru masih sering melaksanakan pembelajaran dengan

pola lama dan belum menjadikan siswa sebagai subyek dalam

pcmbclajaran.

2) Kontribusi KTSP terhadap prestasi be1ajar siswa pada mata

pelajaran fiqh

Penelitian yang penulis lakukan melalui perhitungan korelasi

"product moment" menunjukkan adanya hubungan yang positif

antara pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar siswa kelas 2 di

MTs Darul Huda Pedes-Karawang. Adanya hubungan antara

pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar siswa dalam mata

pelajaran fiqh yang positif tersebut dapat dilihat dari hasil yang

diperoleh terhadap perhitungan nilai jumlah "rhitung" yang lebih

besar dari pada "rtabei". Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari

Page 82: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

74

(a) Memberikan interpretasi terhadap rxy:

Jika dilihat interpretasi secara kasar dari perhitungan

sebelumnya, ternyata angka korelasi antara variabel X dan

variabel Y tidak terdapat tanda negatif; berarti diantara kedua

variabel tersebut lerdapat korelasi/hubungan yang posit!f

Dengan memperhatikan besarnya rxy (yaitu=0,554), yang

besarnya berkisar antara 0,40-0,70 berarti korelasi positif

antara variabel X dan variabel Y itu adalah termasuk kore lasi

positifyang sedang/cukupan.

(b) Memberikan interpretasi dengan menggunakan Tabel

Nilai "r":

df = N - nr = 30 - 2 = 28.

Dengan memeriksa Tabel Nilai 'r" product moment

ternyata bahwa dengan df sebesar 28, pada taraf signifikansi

5% diperoleh rlabel=0,36I ; sedangkan pada taraf signifikansi 1%

diperoleh rlabel=0,463. Maka "r" hitung (ro) lebih besar dari "r"

tabel (1\), hasil yang didapat adalah "r" hittmg lebih besar baik

pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Dengan demikian,

Hipotesa Nihil (Ho) ditolak sedangkan Hipotesa Alternatif (Ha)

diterima. Dari perhittmgan ini menunjukkan bahwa terdapat

korelasi yang signifikan antara pelaksanaan KTSP dengan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh.

(c) Menghittmg Kooefisien Determinan

Setelah uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang

dinyatakan dalarn bentuk persen, maka digunakan rumus

"Coefficient of Determination" atau kooefisien penentu yang

dalam hal ini digunakan untuk lebih memudahkan pemberian

interpretasi angka indeks korelasi "r" Product Moment di atas,

Page 83: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

75

KD =r 2 x 100%

=0,554' x 100%

= 0,306916 x 100%

= 30,6916%

= 30,69%

Menghitung Kooefisien Determinan dimaksudkan untuk

mengetahui besarnya kotribusi yang diberikan oleh

pelaksanaan KTSP terhadap prestasi belajar siswa. Dari

perhitungan di atas diperoleh hasH Kooefisien Determinan

sebesar 30,69%. Hal ini menunjukan bahwasannya variabel X

(pelaksanaan KTSP) telah memberikan kontribusi terhadap

variabel Y (prestasi belajar siswa) sebasar 30,69% dan

menunjukan bal1wasannya 69,31% dari prestasi belajar siswa

dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor tersebut kemungkinan

dapat juga disebabkan oleh faktor internal siswa diantaranya

adalah perasaan (suasana hati), kesehatan, penglihatan, dan lain

sebagainya.

Untuk mendapatkan hasH akhir yang signifikan, penulis

menggunakan triangulasi untuk mendapatkan keabsahan dari hasil

yang telah diperoleh baik melalui pengul11pulan data dokul11entasi dan

hasil perhitungan prosentase/korelasi "product moment".

Maka, diperoleh kesil11pulan akhir bahwa pelaksanaan KTSP pada

mata pelajaran fiqh di kelas 2 MTs Daml Huda Pedes-Karawang

belum bisa memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa.

Meskipun dalan1 hal ini hasil perhitungan telah menunjukkan hasil

yang signifikan, akan tetapi berdasarkan sumber dari data lain ternyata

hasH perhitungan tersebut belum bisa memberikan kesil11pulan ym1g

Page 84: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

BABV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan perumusan masalah dan hasil penelitian yang penuJis lakukan

mengenai Pelaksanaan Knrikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan kontribusinya

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh, maka dapat penulis

simpulkan bahwa:

I. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata

pelajaran fiqh di MTs Darul Huda Pedes-Karawang telah dilaksanakan

sesuai prosedur penyusunan dan pelaksanaan KTSP. Meskipun dalam

hal ini Departemen Agama (Depag) belum mengeluarkan panduan

penyusunan KTSP untuk mata pelajaran fiqh secara utuh, akan tetapi

dengan melihat panduan dan sumber-sumber dari KTSP pada mata

pelajaran lain, malca pelaksanaan KTSP fiqh di Madrasah ini sudah

cukup berjalan meskipun pelaksanaannya belwn maksimal.

2. Dilihat dari perhitlmgan prosentase, pelaksanaan KTSP sedikitnya teJah

memberikan kontribusi dengan nilai yang cukup baik terhadap prestasi

belajar siswa dalam mata pelajaran fiqh. Namun demikian, Pelaksanaan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) belum bisa dikatakan

dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap prestasi belajar

siswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh. Hal ini terjadi karena belum ada

Page 85: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

77

perbedaan yang signifikan antara hasil nilai siswa pada saat

menggunakan KBK dengan KTSP, dan salah satu faktor lain disebabkan

oleh kurang adanya kelja sarna yang clump baik pula antara guru dengan

siswa, yang dapat menghasilkan prestasi belajar siswa yang cukup

memuaskan.

B. SARAN

Pendidikan merupakan aspek yang paling penting dan harus benar-benar

diperhatikan oleh segenap lembaga yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.

Sesuai dengan salah satu tujuan pendidian nasional yaitu untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa, maka salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah

kurikulum yang pada saat ini sedang menjadi objek penelitian. Sumbang saran

yang ingin disampaikan oleh penulis ialah:

I. Kepada pihak pemerintah: hendaknya mengadakan pelatihan-pelatihan

mengenai pelaksanaan KTSP untuk para guru agar lebih siap dalarn menghadapi

dan melaksanakan KTSP sesuai dengan prosedur pelaksanaan KTSP dan tujuan

yang ingin dicapai.

2. Kepada para ahli dan pengarnat pendidikan: agar berusaha untuk turut

andil dan lebih memperhatikan lagi tentang penyusunan kurikulum yang akan

dipakai, dan lebih membantu dalarn menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang

sedang terjadi dan dihadapi dalam dunia pendidikan.

3. Kepada pihak sekolah/yayasan: agar dapat melengkapi dan lebih

memperhatikan fasilitas/sarana dan pra sarana yang dapat menunjang

berlangsungnya dalam kegiatan belajar mengajar, dan mengadakan evaluasi antar

guru kelas atau gum mata pelajaran mengenai proses kegiatan belajar mengajar di

sekolah.

4. Kepada siswalsiswi: agar lebih aktif lagi dalarn kegiatan pembelajaran,

agar tercipta interaksi antara guru dan siswa sehingga terjadi suasana belajar

Page 86: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. Psikologi Belajar, Jakm-ta: PT. RinekaCipta, Cet. Ke-2, 2004

Ali, Abdullah, Trilogi Riset Penelitian Slatistik dan Penulisan Skripsi, Cirebon:Biro Riset & Badan Penerbit lAIN Gunung Djati Fak. Tarbiyah, 1988

CD (Compact Disk) Sosialisasi SI & SKL, UU No 20 Th 2003 Tentang Sisdiknas

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta, PT. Rineka Cipta,Cet. Ke-1. 2004

Hamalik, Oemm-, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-I,1995

Hanafie, Imam, Plus Minus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, artikel diaksestanggal 22 November 2008 dari www.google.co.id

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Darul Huda Pedes-Karawang, harisenin, tanggal 4 Agustus 2008

http://riyanafirly.wordpress.com/2006/11/25/ktsp-terbuka-untuk-mulok,diakses tanggal 13 September 2008

artikel

Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Jakalia: Gaya Media,Cet. I, 1999

J. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja RosdaKm-ya, Cet. Ke-2, 2006

Kalnus Besm- Ballasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1988

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Cet. I, 2007

Kountour, Ronny, Metode Penelitian, Jakalia: CV. Teruna Grafica, Cet. Ke-I,2003

KTSP, artikel diakses tanggal 22 Novemberwww.google.co.id.safetigoreti·sWeblog.htm

Listyio Prabowo, Sugeng, Strategi Pembelajaran KTSP

2008, dari

Page 87: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

79

Madrasah Education Development Project (MEDP), Maleri Pelatihan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam DepagRI,2008

Mudzakir, Ahmad & Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, Bandung: PustakaSetia, 1997

Mulyasa, E., Kurikulum Tingkal Saluan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, Cet. Ke-2, 2007

Nasution, S., Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, Cet.Ke-2,1996

Peraturan Menteri No 22-24 tentang Kerangka Dasar SKKD BAB II tentangKerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Pran1Uji, Lili, Keistimewaan KTSP, dari www.duniaguru.com. artikel diaksestanggal 17 November 2007

Setiawan, Yasin, artikel diakses darihttp://www.siaksoft.net/index.php?option=com content&task=view&id=2496&Itemid=1 01, artikel diakses tanggal13 September 2008

Soedanninto, dkk., Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar I, Jakarta:Universitas Terbuka (UT), Cet. Ke-3, 1999

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, Cet. Ke-X, 2000

Sumber data buku akreditasi MTs Daru1 Huda Pedes-Karawang Tahun Ajaran2005/2006

Syafe'I, Rachmat, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, Cet. Ke-IIl, 2006

Karim, Syafi'I, Fiqh Ushul Fiqh, Bandung: CY. Pustaka Setia, Cet. Ke-2, 2001

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke­YI,2007

Syaodih Sukmadinata, Nana, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik,Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Cet. Ke-7. 2005

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (BeI'basis IntegrasiAnn "Knmnofoy/{'j) T~lr-!'lrt!=l' PT R~lj;l n-r~finil{\ Pp.r~:;l(l~ ;001)

Page 88: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

80

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah R1 tentang Pendidikan, DirektoratJenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI Tahun 2006

Wahab Khalaf, Abdul, Ilmu Ushul Fiqh, Bandung: Gema Risalah Press, Cet. Ke­2, 1997

Wicaksono, Prio, Perbedaan Kurikulum 2004 dan KTSP (sesuai PP no. 19 th2005), artikel diakses tanggal22 November 2008 dari www.google.co.id

Z, Zurinal dan Wahdi Sayuti, 11mu Pendidikan Pengantar & Dasar-dasarPelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. Ke-l, 2006

Page 89: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

I

Page 90: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

NomorLampiranHal

: Istimewa: 1 (satu) berkas: Pengajuan Proposal Skripsi

Jakarta, 12 Febmari 2008

Kepada Yang Terhormat,Ketua JUl'Usan Pendidikan Agama IslamFakultas Ilmu Tarbiyall dan KegumanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullal1 Jakarta

Assalamu 'alaikwn WI'. Wb

Salam sejahtera kami sampaikan, semoga Bapak senantiasa berada dalanllindungan Allall swt dan selalu sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-harl.Selanjutnya saya yang bertanda tangan dibawal1 ini:

NamaNIMJurusanFakultas

: Mia Ma'rifatul Aini: 105011000023: Pendidikan Agama Islam: IImu Tarbiyah dan Keguruan

Bermalcsud mengajukan judul skripsi dengan judul "Pelaksanaan KTSP danKontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 2 pada MataPelajaran Fiqih di MTs Dal'Ul Huda Pedes-Karawang." Sebagai bal1anpertimbangan, berikut saya lampirkan proposal skripsi.

Demikian surat ini diajuIcan, semoga Bapak berkenan menerima judul skrpisi ini.Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum, WI'. Wb

I

Dosen Seminar Proposal Skripsi

,,) ,

Mengetal1ui,Dosen Pembimbing Akadernik

Siti Khodijal1, S. Ag

Pemohon

Page 91: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULI~AHJAKAR.TA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

daNomor95, Ciputat 15412, IudonesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443321

Email: [email protected]

NomoI'Lamp.Hal

: Un.01/FIITL0221 9; 12008: Abstraksi/Oulline: BIMBINGAN SKRIPSI

Kepada Yth.1. Drs. H. Ghufron Ihsan, MA2. Akhmad Sodiq, M.AgPembimbing SkripsiFakullas lImu Tarbiyah dan KeguruanUIN SyarifHidayatullahJakarla.

Assalamu 'alaikum WI'. wb.

Jakarta, 18 Februari 2008

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing IIII(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Mia Ma'rifatul Aini

NIM

JurUSHIl

Semester

105011 000023

Pendidikan Agama Islam

VI

Judul Skripsi Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya terhaap PrestasiBelajar Siswa Kelas 2 pada Mata Pelajaran Fiqih di MTsDarul Huda Pedes Karawang

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 13Februari 2008 dengan abstrakloutline sebagaimana terlampir. Meskipun demikianPembimbing berhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tidak Ikurangsesuai.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan .

Alas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Tembusan:1. Dekan FITK2. MahasiswaYbs

Page 92: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

10 Nomor 95, Ciputat 15412, IndonesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328

Email: [email protected]

NomorLamp.H a I

: Un.01/FI!TL022(J3~2008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth:Kepala MTs Darul HudadiTempat

Assalamu'alaikum wr. Wb .

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Jakarta, 24 Juni 2008

Nama

NiM

Jurusan

Semester

Mia Ma'rifatul Aini

105011000023

Pendidikan Agama Islam

Vi

Judul Skripsi Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya terhadapprestasi belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaranFiqih di MTs Darul Huda Pedes Karawang.

adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UiN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan peneiitian (riset) diinstansilsekolah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmeiaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

.

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 93: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HUDA (YAPISDA)

DDUllB TUNlWIIU(NTS)DUm._IPmnSTATUS: TERAKREDITASI B

SK. KANWIL DEPAG JAWA BARAT No. B/Kw.l04/MTs/17/00412006J(n. Langse6 C])esa 'K.flrtaraliarja 'K.flcamatan (j>ed'es 'l(fl6. 'l(flrawang 41353

'f.!1 (0267) 48017711lil

SURATKETERANGANNo. MTs.i/S/14/21/PP.05/-::>io /2008

,

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Darul Huda Pedes Kab. Karawang menerangkan bahwa :

NamaTempat, TanggallahirJenis KelaminStatus

NIM

: Mia Ma'rifatul Aini: Karawang, 27 Juli 1986: Perempuan: Mahasiswa DIN SyarifHidayatullah Jakarta

(Semester IX - Pendidikan Agama Islam): 105011000023

Benar telah melaksanakan Penelitian Sloifsi dengan tema Pelaksanaan KTSP

dan Kontribusinya terhadap Prestasi belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daml Huda Pedes Karawang.

Demikian surat keterangan, agar yang berkepentillgan mengetahui dan maldum

adanya.

Page 94: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

PEDOMAN WAWANCARA

UN1'UK KEPALA SEKOI_AH M1's DARUL HUDA PEDES-KARA WANG

I. Bagaimana sejarah bcrdirinya M1's Darul Huda Pedes-Karawang?

Apa visi dan misi didirikannya M1's Dand Huda Pedes-Karawang?

3. Apa respOI1 masyarakal ketika M1's Dand Huda Pcdcs-Karawang didirikan?

4. Berapakah jllmlah pengajar di M1's Dand Hlida Pcdcs-Karawang?

5. Apa latar belakang pendidikan mercka (pcngajar) masing-masing?

6. Berapakah jllmlah siswa di M1's Darul Huda Pedes-Karawang, dari awal

bcrdiri hingga sckarang?

7. Bagaimana pelaksanaan Kurikululll 1'ingkat Satuan Pcndidikan (K1'SP) mata

pelajaran liqh di M1's Darul Huda Pedes Karawang?

8. Bagaimana media pengajaran di M1's Darul Huda Pedes Karawang?

9. Bagaimana sarana dan prasarana di M1's Darul Huda Pedes Karawang?

Interviewer

Page 95: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

BASIL WAWANCARAImPALA SEKOLAB MTs DARUL BUDA

PEDES-KARAWANG

PewawancaraPihak yang diwawancaraJabatanHari/tanggalWaktuTempat

: Mia Ma'rifatul Aini: Drs. H. Mahfudz Ibrahim: Kepala Sekolah: Senin, 4 Agllstus 2008: 09.00-10.00: Ruang Kepala Sekolah

1. Tanya

Jawab

2. Tanya

Jawab

3. Tanya

Jawab

Bagaimana Sejarah berdirinya MTs Darnl Buda PedesKarawang?

: Bismillahirrahmanirrahim. Yayasan pendidikan ini diberi nama

Yayasan Perguruan Islam Darul HlIda (YAPISDA). Pada

awalnya, yayasan ini didirikan oleh sekelompok masyarakat yang

berpllsat di daerah Pandeglang Provinsi Banten. Adapun

keberadaannya di Kabupaten Karawang merupakan cabang dari

pandeglang yang didirikan oleh Bapak KH. Sofwan (aIm) pada

tahlln 1981. Pada bulan Januari tahun 1999 kelllarlah SK dari

Kantor wilayah (Kanwil) Departemen Agama Provinsi Jawa

Barat dengan SlIrat Keputusan (SK): wi/pp.03.2/294/1999-l7

janllari 1999 yaitll tentang izin didirikannya lembaga pendidikan

Islam yang diberi nama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Datul

Huda yang masih berada dibawah nallngan Yayasan Pergllnian

Islanl Darul Huda (YAPISDA) Kecamatan Pedes Kabupaten

Karawang.

: Apa Visi dan Misi didirikannya MTs Darul BudaPedesKarawang?

: Untllk visi dan misi sekolah ini bisa dilihat di gllkll akreditasi

sekolah, dan..... bisa dilihat dan dipinjam di bagian tata usaha.

Apa respon masyarakat ketika MTs Darul linda PedesKarawallg didirikan?

: Respon dari masyarakat ketika MIs ini didirikan cukup bagus.

Yakni, masyarakat sangat antllsias menyambllt dan memasllkan

Page 96: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

Jawab

5. Tanya

Jawab

6. Tanya

.Jawab

7. Tanya

Jawab

8. Tanya

Jawab

9. Tanya

: Jumlah pengajar di MTs Darul Huda untuk tahun ini sebanyak 30

orang.

: Apa latar belakang pendidikan merelm (pengajar) masing­masing?

: Latar belakang pendidikan tenaga pengajar disini macanl-macam,

ada yang lulusan S-1 dari UGM, UIN Bandung, UIN Jakmta,

UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), lulusan D-2 keguruan,

dan bahkan ada juga yang hanya luluan pesantren.

Berapakah jumlah siswa di MTs Darul Huda PedesKarawang, dari awaI berdiri hingga sekarang?

: Jumlah siswa di MTs Darul Huda ini waktu awal berdirinya

hanya ada siswa sebanyak 30 orang saja, dan alhamdulillah

hingga sekarang siswanya mencapai 400 sampai dengan 500

orang siswa. Adapun untuk tie.p tahunnya mencapai kenaikan

jumlah siswa sebanyak 60%-70% orang siswa.

Bagaimana peIakasanaan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) mata pelajaran fiqh di MTs Darnl Hudal>edes Karawang?

: Untuk pelaksanaan KTSP fiqh alhamdulillah bisa dibilang sudah

cukup baik, meskipun sebetulnya kami belum menggunakan

buku panduan kurikulurn fiqh dari Depag karena dalam hal ini

Depag sendiripun belum menurunkan atau belurn menetapkan

KTSP fiqh seutuhnya. Tapi dengan melihat buku panduan KTSP

dari pelajaran yang lain, maka alhamdulillah akhimya

pelaksanaan KTSP fiqh di MTs Darul Huda ini dapat berjalan

dan dilaksanakan dengan cnkup baik dan sesuai dengan tujuan

yang diharapkan.

: Bagaimana media pengajaran di MTs Darnl Huda PedesKarawang?

: Untuk media pembelajaran yang digunakan, masih sangat minim

sekali. Ya... meskipun dalanl penggunaannya kami sesuaikan

dengan materi yang disampaikan.

: Bagaiman sarana dan pra sarana di MTs Darul Huda Pedes

Page 97: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK GURU MATA PELAJARAN FIQH

I. Apa latar belakang pendidikan Bapak?

2. Apa tujuan clari pcngajaran Fiqh?

3. Bagaiman3 pelaksanaan Kurikullim Tingkat Satllan Penclidikan (KTSP) yang

berkaitan dengan mara pelajaran fiqh siswa kdas 2 di MTs Dar,d Huda?

4. Bagaimana kegiatan belajar siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes Karawang

dalam mala pelajaran fiqh?

5. Media dan metode apa yang Bapak pakai dalam pembcii\iaran Fiqh?

6. Bagaimana suasana belajar siswa kelas 2 MTs Darul Buda Pedes Karawang

dalam mata pelajaran fiqh?

7. Bagaimana nilai prcstasi siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes Karawang

dalam mata pelajaran fiqh?

Page 98: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

6. Tanya

Jawab

7. Tanya

Jawab

Bagaimana suasana belaju siswa kelas 2 MTs Darul HudaPedes Karawang dalam mata pelajaran tiqh?

Alhamdulillah ... suasana belajar siswa ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung dapat berjalan dengan tertib dan aman.

Dengan kata lain, siswa dapat mengikuti dan menciptakan

suasana bel!\iar dengan cukup terkendali dan perhatian fokus

terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

: Bagaimana nHai prestasi siswa kelas 2 MTs Darul HudaPedes Karawang dalam mata pelajaran fiqh?

: Alhamdulillah ... dengan menggunakan KTSP ini prestasi belajar

siswa dalam mata pelajaran fiqh khususnya, cukup baik.

Meskipun mugkin tidak semua siswa mendapatkan nHai/prestasi

yang cukup memuaskan. Akan tetapi, dari hal ini dapat diketahui

bahwa siswa dapat menerima dengan baik cara-cara yang harns

dilakukan dalam proses mebelajaran fiqh dengan menggunakan

KTSP.

Page 99: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

Kisi-kisi Angket Variabel X (Pelaksanaan KTSP ) Pada Mata Pelajaran FiqhUntuk Guru Mata Pelajaran Fiqh

Variabel Dimensi Indikator Jumlah NomorItem Item

Pelaksanaan -Perangkat - Guru sudah membuat 4 1,2,3,6Kurikulum Pembelajaran dan menyiapkanlingkat Rencana PelaksanaanSatuan Pembelajaran (RPP).Pendidikan

-Guru menentukan 1 4(KTSP)

dan menjelaskanIndikator.

- Menyesuaikan I 5alokasi waktu dengankelnder pendidikan.

-Proses - Guru menggunakan I 7Belajar strategi dan metodeMengajar yang bervariasi(PBM) dalam mengajar.

-Guru menggunakan 2 13,14,alat/mediapembelajaran yangbervariasi.

- Guru mendampingi 5 8, 9, 10,slswa pada saat 11, 12kegiatan belajarmengaJar.

-Evaluasi - Guru membuat kisi- 2 15, 18kisi dan analisis butirsoal.

-Guru memberikan 3 16, 17,uJIan praktik dan 19penilaian portofoliountuk penilaian tugassiswa.

- Guru memberikan 1 20latihan soal-soalsemester/manilaisiswa dari aspekafektif, dan

Page 100: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

PEDOMAN ANGKET UNTUK GURU MATA PELAJARAN FIQH

Berilah tanda (v'') pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan anda yangsebenarnya.

No Pernyataan Selalu SeringKadan- Tidakkadang pernah

I Anda sudah menyiapkan RPP setiapkali mengajar

2RPP yang anda susun sesuai denganstandar isi (SI) l11ata pelaiaran fiqh

3Cara anda mengajar sesuai dengan

1--- RPP yang telah anda susun

4Materi yang anda sampaikan sesuaidengan indikator yang akan dicapaiAnda menyesuaikan alokasi waktu

5 l11ata pelajaran fiqh dengan kalenderpendidikanAnda dikuasai oleh rencana

6 pembel~aran dalam KegiatanBelajar Mengajar

7Anda l11enggunakan l11etode yangbervariasi dalal11mengajarAnda menempatkan diri sebagai

8 fasilitator dalal11 Proses BelajarMengajarAnda melibatkan siswa dalam

9Kegiatan Belajar Mengajar sehinggasiswa dapat ikut berperan aktifdalam pembelajaran fiqhAnda l11endampingi dan

10 membimbing siswa pada saatmengerjakan tugas/diskusiAnda memberi motivasi kepada

II siswa dalam Proses BelajarMengajarAnda memberikanmasalah-masalah

12 yang dapat merangsang siswa untukberfikir

13Anda menggunakan media dalammenyal11paikan pengajaran

14Media yang anda gunakan sesuaidengan materi pembelaiaranAnda melakukan evaluasi

15 berkelanjutan pada mata pelajaranfinh

Page 101: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

Alat evaluasi yang anda gunakan16 sesuai dengan tujuan pemhelajaran

yang hendak dicapai

17Anda memherikan ujian praktikpada siswa pada mata pelaiaran fiqh

18Anda membuat kisi-kisi dan analisisbutir soal Dada mata pelaiaran fiqhAnda menggunakan penilaian

19 portofolio tmtuk penilaian tugassiswaAnda memherikan penilaian pada

20 siswa dari aspek afektif danpsikomotorik

Terima kasih

Page 102: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

Kisi-kisi Angkct Variabcl X (Pclaksanaan KTSP)

Pada Mata Pclajaran Fiqh

Variabel Dimensi Indikator Jumlah NomorItem Item

Pelaksanaan -Proses - Perhatian dan 2 1,2Kurikulum Belajar Kemampuan siswa.Tingkat Satuan Mengajar - Cara guru mengajar. 1 3Pendidikan (PBM)(KTSP) - Suasana belajar siswa. I 4

- Motivasi dari guru dan 2 5,6Slswa.

- Penggunakan strategi 1 7dan metode yangbervariasi dalammengajar.

- Ketaatan siswa dalan1 I 15mengeljakan tugas.

-Guru melibatkan dan 2 9, 10mendampingi Slswadalam kegiatanpembelajaran.

- Pemberian masalah- 1 11masalah yangmerangsang siswa untukberfikir.

- Penggunakan a1at/media 1 12

pembelajaran yangbervariasi.

-Evaluasi - Mengevaluasi bahan I 13

pelajaran.

- Guru memberikan ujian I 8

praktik.

- Memberikan latihan I 14soal-soal semester.

Page 103: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

PEDOMAN ANGKET UNTUK SISWA

PENGANTAR: Jt5-:;:, ~I ~~:, r~ f;(J1

Kami percaya bahwa anda sebagai siswa/siswi MTs Darul Euda Pedes­Karawang adalah peserta didik yang baik dan jujur. Dengan kebaikan dankejujuran itu, semoga dapat membantu kanli dalam kegiatan penelitian ilmiah ini.Kami mengharapkan anda mau mengisi/memberikan jawaban atas pertanyaandalam angket ini dengan jawaban yang benar. Setiap jawaban yang anda berikanpada kanli adalah merupakan sumbangan yang sangat berharga untukmengembangkan ilmu pengetahuan.

PETUNJUK:

1. MuIaiIah pekeljaan (mengisi angket) dengan membaca Basmallah.2. Berilah tanda silang (X) padajawaban yang dianggap paling benar.3. SoaI-soaI dari pelianyaan dibawah ini tidak bernilai betul atau saIah,jadi isilah

dengan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan/kondisi anda yangsebenarnya.

4. Ucapkan Hamdallah jika telah selesai menjawab semua pertanyaan.5. Setelah selesai diisi, angket ini dikumpulkan kembali melalui ketua kelas atau

langsung pada kami.

PERTANYAAN:

1. Apakah anda selalu memperhatikan terhadap pelajaran fiqh ketika prosesbelajar mengajar berlangsung?a. seialub. serlngC. kadang-kadangd. jarang

2. Bagaimana kemampuan anda (siswa) dalam menerima materi pelajaran fiqhyang diberikan/disampaikan oleh guru?a. selalu mengertib. sering mengertiC. kadang-kadang mengertid. jarang mengerti

3. Bagaimana cara guru mengajar dalam menyampaikan materi pada matapelajaran fiqh?a. selaiu menyenangkanb. seringC. kadang-kadanngd. jarang

4. Bagaimana suasana belajar anda baik di sekolah maupun di rumah?a. selalu baikb. sering

Page 104: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

5. Apakah guru memberikan motivasi pada anda (siswa) dalam meningkatkanbelajar pada Illata peh~jaran Ilqh?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang

6. Bagaimana motivasi dan minat belajar anda (siswa) dalam mata pelajaranfiqh?a. selalu ingin mempunyai keinginan belajarb. seringc. kadang-kadangd. jarang

7. Apakah guru menggunakan metode yang bervariasi dalam mengaJar matapelajaran fiqh?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang

8. Apakah guru anda memberikan ujian praktik pada mata pelajaran fiqh?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang

9. Apakah guru melibatkan anda (siswa) dalam kegiatan belajar mengajar matapelajaran fiqh?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang

10. Apakah guru mendan1pingi anda (siswa) pada saat anda mengerjakantugas/diskusi?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang

11. Apakah guru memberikan masalah-masalah yang merangsang anda (siswa)untuk berfikir?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang

Page 105: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

12. Apakah guru anda menggunakan media/alat pengajaran dalanl menyampaikanmateri pelajaran fiqh?a. selalub. seringc. kadal1g-kadangd. jarang

13. Apakah guru anda mengevaluasi bahan pelajaran yang akan disampaikan padamata pelajaran fiqh?a. selalub. senngc. kadang-kadangd. jarang

14. Apakah guru anda memberikan latihan soal-soal semester pada mata pelajaranfiqh?a. selalub. senngc. kadang-kadangd. jarang

15. Apakah anda mengel:jakan tugas yang telah cliberikan oleh guru matapelajaran fiqh?a. sclalub. seringc. kadal1g-kadangd. Jarang

Page 106: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

Jawaban HasH Angket Siswa

Jumlab Jumlab SoalResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15 Jumlah

,Tawaban1 4 2 3 4 4 4 2 2 4 2 4 1 4 4 4 482 4 2 4 2 4 3 1 4 3 2 : 4 1 3 3 4 44

-3 4 2 3 2 3 4 3 1 3 2 4 1 3 2 4 41

4 3 2 4 2 2 2 2 3 2 1 1 1 4 3 2 34

5 4 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 1 3 4 2 47

6 4 2 2 4 3 4 1 1 4 4 I 1 4 4 3 42

7 3 2 2 4 1 3 2 2 4 4 4 1 1 1 1 35

8 3 2 4 1 3 4 4

~1 2 3 I 1 I I 32----~ _._. --- --

9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 4 4 56

10 4 2 4 1 4 2 1 4 4 4 1 4 2 4 4 4511 2 2 4 2 4 4 2 2 2 4 3 4 3 2 I 4112 4 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 1 3 3 4 41

13 3 4 4 4 3 4 2 3 1 2 3 1 3 2 4 43

14 3 2 2 4 4 4 1 I 2 1 2 2 3 3 4 38

15 4 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 1 3 4 2 47

16 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 J 3 3 2 47

17 4 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 1 3 3 4 40

18 4 4 4 4 2 4 2 2 2 I 4 J 2 4 4 44

19 3 2 4 2 4 2 3 1 1 1 1 2 2 3 4 35

20 4 3 3 4 2 4 4 1 1 2 2 1 4 4 4 43

21 4 2 2 3 3 4 3 1 1 1 1 1 1 3 4 34

22 4 4 3 4 4 4 2 1 4 1 2 1 I 3 4 42-23 4 4 2 1 4 4 1 1 1 I 4 I 2 3 4 37

24 3 4 4 2 2 4 1 2 2 1 4 3 2 4 3 41

25 3 3 2 3 4 3 1 I 2 3 4 1 3 2 4 39

26 4 J 2 3 4 4 3 2 1 '2 3 1 3 1 4 38

27 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 52

28 4 2 2 1 3 3 3 2 I 2 1 2 1 2 4 33

29 4 J 2 2 3 4 4 2 3 1 3 1 4 4 4 42

30 4 2 4 4 4 4 3 1 1 2 4 2 1 1 2 39

Jumlah 1240"

Page 107: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

Pcrbandingan Nilai Siswa pada Saat Mcnggunakan KTSP dan KBK

Nilai Raport Siswa dcnganJumlah Nilai Raport Siswa dcngan KBK*

Siswa/sampcl KTSP-

Penguasaan SikapKOllsep/Ilmu Keterampilan

Beragama

1 7 80 70 80

2 7 80 70 70

3 7 80 70 70

4 6 80 70 70

5 7 80 75 80

6 7 85 80 85

7 8 80 70 80-

8 7 80 80 80

9 9 80 70 70

11 8 80 80 80

12 7 80 70 80

13 7 80 75 80

14 7 80 80 80

15 7 80 70 70

16 7 80 70 80

17 7 80 80 75

18 7 80 80 75

19 6 80 80 80

20 6 80 80 80

21 6 80 70 70

22 7 80 80 75

23 6 80 70 75

24 7 80 70 80

25 7 80 80 75

26 8 80 75 80

27 9 80 70 70

28 7 65 70 65

29 7 65 70 65

30 7 80 70 80

* Format penilaian dalam raport model KBK terdapat 3 aspek yang dini1ai dandimasukkan dalam penilaian raport

Page 108: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

Nama Sekolah

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Standar Kompetensi

CONTOH FORMAT SILABUS BERBASIS KTSP

. .............................................................................................

PenilaianSumber,

Kompetensi Dasar Materi Pokok PengaJaman Belajar Indikator AlokasiBahan, atanBentnk Contoh WaktuTeknik

Instrumen Instrumen alat

Page 109: PERPUSTAKAAN UTA.MA ~ZS2- (f6-/IT UIN SYAHID JAKARTArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17688/1/MIA MA... · Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan

PERPUSTAKAANUTAMAUIN SYAHID JAKARTA

CONTOH FORMAT RPP BERBASIS KTSP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Pertemuan Ke-

Alokasi Waktu

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

I. Tujuan Pembelajaran

II. Mated Ajar

III. Metode Pembelajaran

IV. Langkah-Iangkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

B. Kegiatan Inti

C. Kegiatan Akhir

V. AlatiBahaniSumber Belajar

VI. Penilaian

a. Teknik

b. Bentuk

c. Instrumen

................ , .Mengetahui

Kepala Sekolah Guru mata pelajaran