perpustakaan uta.ma ~zs2- (f6-/it uin syahid...
TRANSCRIPT
PERPUSTAKAAN UTA.MA ·1 ~ZS2- (f6-/ITUIN SYAHID JAKARTA
PELAKSANAAN KTSP DAN.KONTRIBUSINYATERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN FIQHDI MTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUntuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendidikan Islmn
Oleh:
Oitrrima ... < • ...?' iiiW -'"
dad : ·-:·····:75r-:..···'1"oojj·········..r~l. : .l.Z···~··rj"r::."Tf(j3·_······
'n~uk : g.t~ ..•i ; .
Mia Ma'rifatul AiniNI~: 105011000023
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
PE~PUSTAKAANUTAMA
UIN SYAHID JAKARTA
or -0 J !1 _. ,
PELAKSANAAN KTSP DAN KONTRlHl SINYA TERHADAP
PRESTASI BELA.JAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH
])I MTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG
SKRIPSI
Diajllkan Kepada Fakllltas lImu Tarbiyah dan KegllruanUntllk Memenuhi Syarat Meneapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
Mia Ma'rifatlll AiniNIM.I05011000023
Dibawah Bimbingan:
;:;2.Drs. H. Ghllfran Ihsan, MA
NIP. ISO 202 340
~
Dr. Akhmad So· M. ANIP. ISO 289321
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAR
JAKARTA
1429 1-1/2008 M
SURATPERNYATAANILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Mia Ma'rifatul Aini
NIM
Jurusan/Semester
Alamat
: 105011 000023
: Pendidikan Agama Islam17 (tujuh)
Kp. Gulampok, Rt. 11, Rw. 03, Ds. Rangdumulya,
Kec.Pedes, Kab. Karawang, Provo Jawa Barat
MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi dengan judul "Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MTs Darnl Huda Pedes
Karawang" adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:
1. Drs. H. Ghufron Ihsan, MANIP. 150202340
2. Dr. Akhmad Sodig, M. AgNIP. 150289321
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima konsekuensi secara akademis apabila ternyata skripsi ini bukan hasil
karya saya sendiri.
Jakarta, 22 Oktober 2008
(Mia Ma'rif tul ini)
ABSTRAK
Mia Ma'rifatul Aini:
"Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi Belajar SiswaPada Mata Pelajaran Fiqh OJ Mts Darul Huda Pedes-Karawang"
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kegiatan belajarmengajar dalam pelaksanaan KTSP yang berkaitan dengan mata pelajaran fiqhsudah dilaksanakan sesuai prosedur penyusunan dan pelaksanaan KTSP. Akantetapi, keberhasilan pelaksanaan KTSP masih kurang optimal. Sehingga belumbisa memberikan kontribusi yang cukup memuaskan terhadap prestasi belajarsiswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh di MTs Darul Huda. Hal ini dikarenakankurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan mengenai sosialisasi pelaksanaanKTSP di sekolah, kurang tersedianya fasilitas atau sarana dan pra-sarana yangmemadai, dan kurangnya kontrol serta evaluasi dari pihak sekolah mengenaipelaksanaan KTSP dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hasil dari perhitungan prosentase antara pelaksanaan KTSP dan prestasibelajar siswa telah menghasilkan korelasi yang positif. Hal ini dapat diketahui darihasil perhitungan statistik yang menyatakan bahwa pelaksanaan KTSP telahmemberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 30,69%, dansebesar 69,31% prestasi siswa dipengaruhi oleh fakter-fakter lain. Ini berartipelaksanaan KTSP belum bisa memberikan kontribusi yang cukup besar terhadapprestasi belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh. Ini dikarenakan belunladanya perbedaan yang signifikan antara nilai siswa pada saat menggunakan KBKdanKTSP.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan KTSPfiqh, cara gum mengajar mata pelajaran fiqh terhadap pelal,sanaan kurikulumtingkat satuan pendidikan yang berkaitan dengan mata pelajaran fiqh sehinggadapat diketahui kontribusinya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaranfiqh.
Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran, apabila KTSP dilaksanakan olehguru dan siswa MTs Daml Huda Pedes-Karawang secara baik sesuai denganprosedur, malm keberhasilan belajar siswa akan lebih optimal, tapi apabila KTSPtidak dilaksanakan secara tidak baik tentu keberhasilan belajarpun akan terhambatdan akibatnya prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maimprosedur yang ditempuh meliputi: persiapan penelitian, dengan cara membuatinstrumen penelitian. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode deskriptif,sedangkan teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu teknik observasi,wawancara, penyebaran angket, studi dokumentasi dan triangulasi. Tekniktriangulasi penulis gunakan. agar dapat memeriksa kembali hasil data temuandengan sumber data yang lain, baik dari segi metode penelitian atau dari teoriyang berkaitan dengan masalall yang diteliti. Teknik penyebaran angket dandokumentasi penulis lakukan kepada 30 orang siswa dengan menganlbil sampelsebanyak 20% dari keseluruhan populasi yang ada yaitu sebanyak 150 orangsiswa kelas 2 MTs. Hasil penelitian ini penulis susun dalam bentuk laporan
Segala puji dm1 syukur penulis paJ1jatkaJ1 kehadirat Allah SWT. yaJ1g dengaJ1
segala Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan
skripsi ini tanpa adanya halaJ1gaJ1 daJ1 rintaJ1gaJ1 yaJ1g berarti. Shalawat dan salmn
semoga Allah tetap melimpahkannya kapada Nabi Muhammad SAW. dan para
shahabatnya.
Dalmn penulism1 skripsi ini tidak begitu banyak kesulitm1 yang berarti ym1g
penulis hadapi, hal ini tentu tidak teriepas dari baJ1tuan berbagai pihak, baik yaJ1g
berupa sumbm1gan pikiran, motivasi maupun materi. Untuk itu dengan ketulusaJ1
hati penulis sampaikm1 terima kasih kepada yaJ1g terhormat:
I. DekaJ1 Fakultas Hnm Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan PendidikaJ1 Agama Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Siti Khadijah, MA., Dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak Drs. H. Ghufron IhsaJ1, MA., Pembimbing I, daJ1 Bapak Dr. Akhmad
Sodiq, M.Ag., Pembimbing II, yaJ1g telah membimbing penulis dalam proses
penulisan skripsi.
5. Bapak/Ibu Bosen daJ1 Karyawan/km'yawati Fakultas lImu Tarbiyah dan
KeguruaJ1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Kepala Sekolah, Guru mata pelajaran fiqh kelas 2 dan selmuh keluarga besar
MTs Darnl Huda Pedes-KarawaJ1g yaJ1g telah memberikaJ1 izin dan tempat
penelitim1 bagi penulis sehingga dapat menyeles~il(aJ1 skripsi ini.
7. Apa' dan Mmna' tersayang, terima kasih yang tak terhingga. Sebuah ucapaJ1
terima kasih yang tidak dapat penulis ungkapkaJ1 meskipun dengaJ1 ungkapan
kata-kata terindah. YaJ1g tidak pemah bosaJ1 daJ1 henti-hentinya memberikaJ1
do'a daJ1 kasih sayang, materi serta semaJ1gat sehingga penulis tetap bisa
berdiri tegar menghadapi segala halaJ1gaJ1 daJ1 rintaJ1gaJ1. Terima kasih. TaJ1pa
vii
kalian penulis bukan siapa-siapa, dan kalian adalah salah satu anugerall dan
surga terindah dalam hatiku.
8. Adik tercinta Vina A Alfiani dan Keluarga besar tercinta yang tidak pernah
bosan dan henti-hentinya memberikan do'a, motivasi selia kebersamaan.
9. Kanda S, al Sahiya di Pulau Cendrawasih. Terima kasih untuk kiriman do'a
dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Meskipun terpisahkan oleh
jarak dan tempat, mudah-mudahan Sang Malm Pecinta Sejati mempertemukan
kita dalam ridho-Nya.
10. Teman-teman seperjuangan (PAl B 2004), terutama, Lala Jamilah, Okta
Rafianti, Mumuh, Zoe!' Teman-teman kosan; Yayah Kudsiyah, Fitriah AB,
N'Chi. Teman-teman HMI Cabang Jakarta Selatan. Sahabat, peljuangan kita
belum selesai sampai disini, jadi tetaplah terus untuk bersemangat dan maju
meraih cita dan cinta.
1L Seluruh rekan dan rekanita, dan semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan
namanya satu per satu.
Menyadari kekurangan yang ada pada diri penulis, tentu skripsi ini masih
banyak kekurangannya, untuk itu segala kritikan yang bersifat konstruktif sangat
penulis harapkan. Namun demikian segala kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini merupakan tanggung jawab penulis.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, dan sebagai
sumbangan karya tulis ilmiah untuk civitas akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Oktober 2008
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA U.HAN MUNAQASAH
ABSTRAK v
KATAPENGANTAR vi
DAFTAR lSI viii
DAFTAR TABEL x
BAB
BAB
BAB
I
II
III
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. 1dentifikasi Masalah 4
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6
KA.JIAN TEORI 7
A. Kurikulull1 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata
Pelajaran Fiqh 7
1. KTSP (Kurikulull1 Tingkat Satuan Pendidikan) 7
2. Aplikasi KTSP Pada Mata Pelajaran Fiqh 26
B. Prestasi Belajar Siswa 32
I. Definisi Prestasi Belajar Siswa 32
2. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Prestasi Belajar
Siswa 35
C. Kerangka Berfikir 36
D. Hipotesis 37
METODOLOGI PENELITIAN 38
A. Metode Penulisan 38
B. Tell1pat dan Waktu Pene1itian 38
C. Variabel Penelitian 39
D. Langkah-Iangkah Penelitian 40
BAB
BAB
IV
V
IX
HASIL PENELITIAN 47
A. kondisi Obyektif MTs Darul Huda dan Pelaksanaan
Pengaj aran Bidang Studi Fiqih 47
B. Deskripsi Data 54
C. Analisis dan Interpretasi Data 55
a. Analisis Data 55
b. Interpretasi Data 73
PENUTUP 76
A. Kesimpulan 76
B. Saran 77
DAFTAR PUSTAKA 78
LAMPIRAN".
DAFTAR TABEL
1. Tabel Perbedaan KTSP dengan KBK 21
2. Tabel Variabel 39
3. Tabel Populasi dan Sampel 32
4. Tabel Pemanfaatan Gedung MTs Daml Huda Pedes-Karawang 50
5. Tabel Keadaan Fasilitas Mts Darul Huda Pedes-Karawang 50
6. Tabel Keadaan Guru MTs Darul Huda Pedes-Karawang 51
7. Tabel Keadaan Tata Usaha (TV) dan pegawai MTs Darul Huda Pedes-
Karawang 51
8. Tabel Keadaan Siswa MTs Darul Huda Pedes-Karawang 53
9. Tabel Nilai Hasil Angket dan Nilai Raport Siswa (Prestasi Belajar) 58
10. Tabel Kemampuan Siswa dalam Menerima Mata Pelajaran Fiqh 59
II. Tabel Motivasi dan Minat (Dorongan untuk belajar mata pelajaran fiqh).. 60
12. Tabel Motivasi dan Minat (Kegiatan belajar siswa baik di sekolah maupUll
di rumah) 61
13. Tabel Perhatian Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fiqh 61
14. Tabel Ketaatan Siswa dalam Mengerjakan Tugas 62
15. Tabel Variasi Metode Guru dalam Mengajar Mata Pelajaran Fiqh 63
16. Tabel Motivasi Guru dalam Menyampaikan Pelajaran pada Mata Pelajaran
Fiqh 64
17. Tabel Penggunaan Alat/Media Pembelajaran Guru Mata Pelajaran Fiqh 64
18. Tabel Pemberian Latihan Soal-soal Semester Guru Mata Pelajaran Fiqh.. 65
19. Tabel Pellyajian Bahan Pelajaran Guru Mata Pelajaran Fiqh 66
20. Tabel Evaluasi Gum dalam Mata Pelajaran Fiqh 67
21. Tabel Evaluasi Guru dalam Memberikan Ujian Praktik pada Mata
Pelajaran Fiqh 67
22. Tabel Cara Guru Mengajar dalam Menyampaikan Materi Mata Pelajaran
Fiqh 68
23. Tabel Guru Melibatkan Siswa dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh.. 69
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan serta banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu datang dari
berbagai macron aspek, baik itu dari aspek internal maupun eksternal.
Pada pihak siswa sendiri faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor
faktor psikis yang terdiri atas: intelektual misalnya yang mencakup intelegensi,
kemampuan belajar, cara belajar, minat, motivasi, kreativitas dan sileap non
intelektual yaitu keadaan kultural atau ekonomi. Sedangkan faktor-faktor yang di
luar siswa terdiri dari: faktor-faktor pengatur proses belajar di sekolah, seperti:
kurikulum, disiplin sekolah, fasilitas belajar dan pengelompokkan siswa. Pada
faktor sosial di selcolah seperti: siswa sosial, status sosial siswa, interaksi guru dan
siswa. Sementara yang termasulc situasional adalah seperti lceadaan politilc
elconomi, lceadaan walctu dan tempat serta musim/cuaca.
Dari beberapa faletor tersebut di atas, maka penulis berasumsi ballwa
lcurilculum merupakan saiall satu faktor yang tidak dapat ditinggallcan dari suatu
selcolah. Karena lcurilculum merupakan salah satu alat untulc mencapai tujuan
pendidilcan, selcaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada
semua jenis dan tinglcat sekoiall.
2
Kurikulum sebagai program pendidikan keberhasilannya tidak terlepas dari
pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Kurikulum senantiasa bersifat
dinamis karena menyesuaikan dengan keadaan, sehingga kurikulum sering
diadakan perbaikan, namun demikian kadang sering tidak menghasilkan sesuatu
yang diharapkan, meskipun upaya perbaikannya itu sering bersifat optimal.
Meskipun demikian usaha untuk dapat mencapai tujuan pendidikan, maka
pelaksanaan kurikulum selalu diupayakan secara maksimal, dan operasionalisasi
dari kurikulum itu ialah sekolah, lebih khusus lagi adalah guru, sebagai petugas
profesional yang menangani proses belajar mengajar.
Lintas kurikulum metupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang
hayat yang dibakukan dan harus dicapai olell peserta didik melalui pengalaman
belajar dan merupakan seperangkat kompetensi yang dilakukan sebagai hasil
belajar pada kajian tertentu.
Dalam Undang-udang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN), disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Dengan demikian, maka keberadaan kurikulum sangat
penting artinya bagi keberlangsungan proses pendidikan dan proses pencapaian
berbagai kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik. 1
Akan tetapi, pada perkembangan berikutnya kurikulum mengalami
perubahan terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Pada akhirnya,
sampailah perubahan kurikulum itu pada kurikulum 2006 atau biasa disebut
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dalam kurikulum 2004 diamanatkan bahwa dalanl peningkatan mutu
pendidikan seyogyanya secm'a terus menerus dilakukan secara menyeluruh
meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Pengembangan
aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan
3
kecakapan hidup (life skill) melalui seperangkat kompetensi agar peserta didik
dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil dimasa yang akan datang.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikenal dengan
adanya Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan pendidikan secara keseluruhan dari
suatu sekolah.
Sebagaimana ketentuan dalanl Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka setiap sekolahlmadrasah harus
dapat mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Standar lsi (Sl) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Hal ini sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Rl tentang
Pendidikan BAB X tentang Kurikulum yang berbunyi:
"Pasal 1 pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu padastandar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikannasional; dan Pasal 2: "kurikulum pada semua jenjang dan jenispendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengansatuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.2
KTSP menuntut guru untuk berkreasi dalam menterjemahkan standar isi
(Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar) ke dalam silabus, Rencana
Pdaksanaan Pembelajaran (RPP), proses pembelajaran, ekstrakurikuler, dan
komponen-komponen kurikulum lainnya yang disesuaikan dengan kondisi
objektif masing-masing satuan pendidikan.
KTSP dibangun tentunya memiliki maksud tujuan serta harapan-harapan
kedepan ylll1g mengakibatkan terjadinya perubahan/peningkatan mutu pendidikan.
Tapi, bagaimana realisasi pelaksanaan/penerapan sistem KTSP di Tingkat Satuan
Pendidikan sendiri? Hingga saat ini, masih banyak yang belum paham mengenai
penerapan KTSP dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini berdasarkan ada dan timbulnya masalah apakah pelaksanaan
4
diharapkan oleh pihak pemerintah, dan sejauh manakah kesiapan dari pihak guru
dan siswa dalam merealisasikan KTSP di sekolah sehingga dapat membawa
dampak positif terhadap prestasi belajar siswa dan khususnya prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Fiqh.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daml Huda Pedes-Karawang adalah termasuk
salah satu lembaga pendidikan Islam. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
berkaitan dengan bidang studi Fiqh telah dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas 2
MTs Darul Huda Pedes-Karawang seeara optimal.
Dengan adanya kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah
dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang
seeara optimal, maka memungkinkan nilai prestasi belajar dalam bidang studi
Fiqh siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang akan berhasil dalam
mencapai prestasi yang lebih baik.
Bermula dari latar belakang masalah diatas, maka dalanl hal ini penulis
tertarik untuk melakukan sebnah penelitian dan menuangkannya dalam karya tulis
berbentuk skripsi yang diberi judul "Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MTs Darul
Huda Pedes-Karawang."
B. Identifikasi Masalah
Penyempurnaan kmikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar
sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif.3 KTSP merupakan
bentuk operasional kurikulurn dalam konteks desentralisasi pendidikan dan
otonomi daerall. Penyusunan kurikulwn ini melibatkan guru, kepala sekolah,
komite sekolah, dan dewan pendidikan lail111ya.
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau
5
kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi
untuk pendidikan menengab.
Keterlibatan pihak-pihak tersebut dalam pengembangan kurikulum
berdasarkan Self Determination Theory- dapat membangkitkan gairab dan rasa
memiliki yang lebih tinggi, serta tanggung jawab yang lebih besar terhadap
kurikulum, yang diharapkan dapat mendongkrak kualitas pendidikan itu. Dengan
demikian, sekolah harus dapat menyusun dan menetapkan kurikulum selta
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya agar siswa mampu mencapai
hasil belajar yang baik dengan prestasi yang maksimal.
c. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pemhatasan Masalah
Berdasarkan dari pemikiran dan hasil wawancara pendahuluan dengan
guru bidang studi Fiqh di MTs Darnl Huda, maka penelitian ini
mengungkap:
a. KTSP dan pelaksanannya dalam proses kegiatan belajar mengajar
siswa pada mata pelajaran Fiqh di MTs Darul Huda Pedes
Karawang.
b. Kontribusi KTSP terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqh di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang.
c. Kondisi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh dengan
menggunakan KTSP di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalab yang ingin diteliti sebagai berikut:
a. Bagaimana pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh di MTs
6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui
kemajuan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqh dengan menggunakan
KTSP. Secara rinci tujuan yang hendak dicapai adalah:
I. Untuk l11engctahui pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh di MTs
Daml I-Iuda Pedes-Karawang.
2. Untuk l11engetahui sejauh mana kontribusi KTSP pada prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Fiqh di MTs Daml Huda Pedes-Karawang.
Manfaat penelitian ini adalah untuk mel11antapkan pelaksanaan KTSP di
sekolah, sehingga dapat dijadikan alat pembahaman yang lebih solid dan praktis
dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran pengetahuan ilmu agama
Islam, khususnya pada mata pelajaran Fiqh. Untuk lebih jelasnya manfaat
penelitian ini antara lain:
I. Melalui penelitian ini diharapkan akan didapatkan informasi tentang
pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh sehingga dapat terlihat
kontribusinya khususnya pada prestasi belajar siswa.
2. Bagi lembaga yang terkait, diharapkan akan dapat menjadi bahan acuan
dalam penyusunan KTSP khususnya dalam mata pelajaran Fiqh
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan peserta didik.
3. Bagi penulis, diharapkan akan menambah wawasan dan mendapat
informasi barn mengenai pengetahuan tentang pelaksanaan KTSP di
suatu sekolall. Dengan demikian, dapat memberikan masukan baru bagi
dunia pendidikan dan dapat dijadikan bekal untuk proses kedepan.
BABU
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata
Pelajaran Fiq It
1. Kurikulum Tiugkat Satuan Pendidikan (KTSP)
a. Definisi Kurikulum dan KTSP
Sehubungan dengan pembahasan tentang kurikulum dalam hal lill
KTSP, penulis akan menguraikan beberapa pengertian kurikulum dan
pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari berbagai
segi. Oleh karena itu, sebelum membahas pengertian Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), terlebih dahulu akan dibahas pengertian
kurikulllm secara lImum.
lstilah "kurikulum" berasal dad bahasa Latin, yakni curriculum
awalnya mempunyai pengertian a running course, dan dalam bahasa
Perands yakni courier berarti to run=berlari. Istilah itu kemudian
digunakan untuk sejumlah mata pelajaral1 (courses) yang harus ditempllh
untuk mencapai suatll gelar penghargaan dalam dunia pendidikan, yang
dikenal del1gan ijazah. I
I Abdullah Idi, F'engembangan KlIrikllllim Teori dan F'rakJik, (Jakarta: Gaya Media,1000\ rpt U p_I h 'L4
8
Sebelumnya, kurikulum pernah diartikan sebagai "Reneana
Pembelajaran", yang terbagi menjadi reneana pelajaran minimum dan
reneana pelajaran temrai. Pada tataran implementasinya, reneana pelajaran
tersebut tidak hanya membiearakan proses pengajaran saja, melaiukanjuga
membahas eakupan yang lebih luas lagi, yaitu berbieara mengenai masalah
pendidikan.
KuHkulul11 juga dapat diartikan sebagai suatu program pendidikan
yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramkan, direneanakan dan diraneang seeara sistemik atas dasar
nOlma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik llntnk rileneapai
tlljllan pendidikan.2 Oleh karena itu, istilah "Reneana Pembelajaran"
ternyata belum bisa mewakili apa yang disebut dengan kurikulum
tersebllt.3
Dengan kata lain, sllatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang
sangat penting untuk meneapai titik akhir dari suatu perjalanan dan
ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.
Pada perkembangan selanjutnya, muneul beberapa kategori atau jenis
kurikulum yang masing-masing dari jenis kurikulum tersebut memiliki eiri
masing-masing, diantaranya:
1) Kurikulum SubjekAkademik (subject matter)
Kurikulum ini memuat isi dan materi pelajaran. Dalam hal ini
kurikulum diartikan sebagai sejumlah mala pelajaran yang hams
ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah
pengetahuan. Mata ajaran (subject matter) dipandang sebagai
2 Dakir, Perencanaan dan Pengembangan KlIriklllllm, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004),
9
pengalaman orang tua atau orang-orang pandai pada masa lampau,
yang telal1 disusun secara sistematis dan logis. 4
Kurikulum subjck akademik merupakan tipe kurikulum yang
tertua. Kurikulum ini memiliki corak dengan bersumber pada
pendidikan klasikal (Perennialisme dan Esensialisme) dan
berorientasi pada masa lalu. Menurutnya, tugas utama pendidikan
adalal1 melestarikan yang terbaik dimasa lampau. Kajian-kajian
tradisional dipandang sebagai cara yang terbaik untuk menanamkan
intelektual. Kurikulum ini mengutamakan isi pendidikan. Belajar
adalal1 berusaha untuk menguasai materi pelajaran sebanyak
banyaknya yang diberikan oleh guru. lsi pendidikan diambil dari
disiplin-disiplin ilmu, yang telah dikembangkan oleh para al1li
sebelumnya. Kurikulum ini sangat mengutamakan pengetal1uan,
maka pendidikan menjadi bersifat lebih intelektual. Nama pelajaran
dari kurikulum ini sama dengan disiplin ilmu sebagai suatu wujud
yang terpisal1; bukan sains, tetapi biologi, kimia atau fisika, bukan
studi sosial tetapi disiplin ilmu seperti sejaral1, geografi, atau
k ·5e onoml.
2) Kurikulum Humanlstlk
Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi
(personalized education) yaitu John Dewey (Progressive Education)
dan 1.1. Rosseau (Romantic Education). Kurikulum humanistik
bertolak dari asumsi bal1wa anak atau siswa adalal1 yang pertama dan
utama dalam pendidikan. la adalal1 subjek yang menjadi pusat
kegiatan pendidikan. Pendidikan dalam kurikulum ini diarahkan
kepada membina manusia yang utuh bukan saja dari segi fisik dan
intelektual tetapi juga dari segi sosial dan afektif (emosi, sikap,
4 Demar Hamalik, KlIrikulllm dan Pembelajaran, (Ja:"arla: Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-T 1_ 1 L 10
10
perasaan, nilai, dan lain-lain).6 Dengan kata lain, kurikulum
humanistik lebih menekankan pada individu, dan kurikulum harus
memberikan pengalaman-pengalaman belaj ar yang memuaskan
secara personal bagi setiap individu.
Kurikulum humanistik menuntut adanya hubungan emosional
yang baik antara murid dengan guru. Kurikulum humanistik juga
menekankan integrasi, yaitu kesatuan perilaku bukan saja yang
bersifat intelektual tetapijuga emosional dan tindakan.
3) Kurikulum Rekonstruksi Sosial
Corak dari kurikulum rekonstruksi sosial bahwa kurikulum lebih
menekankan pada kebutuhan masyarakat daripada kebutuhan
individual.7 Dalam hal ini mereka menempatkan tanggung jawab
utama atas kurikulum untuk mempengmuhi refOlmasi sosial dan
untuk memperoleh masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
Kurikulum ini juga lebih memusatkan pada perhatian dan masalah
masalall yang dihadapinya dalatn masyarakat.
Kurikulum disusun sebagai suatu sarana untuk membantu dan
melengkapi siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk
menyusun tujuan yang baru (new goals) dan ymlg dapat
mempengaruhi perubal1an kehidupan sosial. Dengan demikian,
melalui interal(si kerja sama sosial ini siswa diharapkan dapat
berusal1a memecal1kan masalal1-masalal1 yang dihadapinya dalam
masyarakat menuju pembentukan masym'akat yang lebih banyak.
4) Kurikulum Teknologi
Sejalml dengan perkembangan teknologi, di bidang pendidikan
telal1 berkembang pula teknologi pendidikan.
II
PE~PUSTAKAANUTAMA
UIN SYAHID JAKARTA
Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan bahwa:Aliran ini memiliki persamaan dengan kurikulum klasik, yaitumenekankan pada isi kurikulum, tetapi diarahkan padapenguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang besar diuraikan1l1enjadi k01l1petensi yang lebih sempit/khusus dan akhirnyamenjadi perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur.8
Berdsarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa inti
dari penge1l1bangan kurikulu1l1 teknologi ini ialah adanya penekanan
dalam bidang kompetensi. Adapun pengembangan alat dan media
pengajaran bukan hanya sebagai alat bantu tetapi bersatu dengan
program pengajaran dan ditujukan pada penguasaan k01l1petensi
telientu.
Dalam hal ini, teknologi digunakan dalam kurikulum melalui
dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam
pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology),
sedangkan penerapan teknologi perangkat Ilmak disebut juga
teknologi sistem (system technology).9
Se1l1entara itu, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, kurikulum diartikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 1O
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
, Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, h. 96
9 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, h. 96
12
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Sedangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi daerah,
sekolah, dan peselia didik masing-masing satuan pendidikan, dengan
mengacu pada s1, SKL, dan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun
oleh Badan Stanclar Nasional Penclidikan (BSNP).
Sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan, elibandingkan dehgan kurikuhun sebelumnya (1994 dan
Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004) KTSP memuat dlia ketentuan
yakni stanelar isi dan standar kelulusan. Dalam penyusunan KTSP, sekolah
memerlukan sumber daya manUsia (Tenaga Kependidikan dan tehaga non
kependidikan di sekolah) yang memiliki kemampuall selain mengelola
proses pembelajaran di sekolah, yaitu:
a) Kemampllan menganalisis potensi dan kekuatan/kelemahari yangada eli sekolah
b) Menganalisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat danlingkungan sekitar
c) Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi kelulusan. 11
Sedangkan yang menjadi acuan operasional KTSP Pendidikan
Agama (khususnya Pendidikan Aga.l11a Islam) ialah bahwa Kurikulum
harns dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat
beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan
sekolah.
13
b. RUling Lingkup dan Tujuan Kurikulum Tingkat Satnan
Pendidikan (KTSP)
1) Ruang Lingkup KTSP
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 BAB II
Pasal2 ayat 1-3 ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) meliputi:
a) Lingkup Standar Nasional Pendidikan yang meliputi:
(a) standar isi
(b) standar proses
(c) standar kompetensi lulusan
(d) stal1dar pehdidik dan tenaga kependidikan
(e) standar sarana dan prasarana
(f) standar pengelolaan
(g) standar pembiayaan; dan
(h) standar pehilaial1 pendidikan.
b) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi,
akreditasi, dan setlifikasi.
c) Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara
terencana, terarali, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasiona1, dan global.
2) Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui
pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan
mendorong sekolah Ulltuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif dalanl pengembangan kurikulum.
14
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah uutuk:
a) Menin~katkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,
mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan
keputusan bersama.
c) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan
tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. 12
KTSP juga bertujuan bagaimana agar membuat siswa dan gurulebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain murid hams aktifdalam kegiatan belajar dan mengajar, guru juga harus aktif dalammemancing kreativitas anak didik sehingga dialog dua arah terjadid d·· 13engan sangat mamIS.
3) Karakteristik KTSP
Karakteristik Satuan Pendidikan ialah: bahwa Kurikulurn harus
dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas
d'd'ka 14satuan pen I I n.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menekankan pada
kemampuan yang hams dicapai dan dimiliki oleh lulusan suatu
jenjang pendidikan. Kemampuan lulusan yang harus dicapai
dinyatakan dengan standar kompetensi, yaitu kemampuan minimal
yang harus dicapai lulusan. Sebagai sebuah konsep sekaligus sebagai
sebuah program, KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut:
12 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2007), Cet. Ke-II, h. 22
13 Artikel diakses pada tanggal 13 September!J1!p://riyanafirly.wordpress.com/2006/11/25/ktsp-terbuka-untuk-mulok
2008 dari
15
a) KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik
secat'a Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Individual
mauplln klasikal.
b) KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)
dan keberagaman.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
dan metode yang bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar
dalam lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam
upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Standar kompetensi yang diharapkan dicapai peserta didik
mencakllp aspek berpikir, keteranlpilan, dan kepribadian. Tujuan
utama dari standar kompetensi adalail untuk memberi arail kepada
pendidik tentang kemampUatl dan keterampilan yang menjadi fokus
proses pembelajaran dan penilaian. Jadi, standar kompetensi adalail
batas dan arall kemanlpuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata
pelajaran. 1S
4) Komponen-Komponen KTSP
Untuk lebih jelas memailami secara menyeluruh, maka pemdis
akan menguraikan komponen-komponen kurikulum Tingkat Satuan
Penidikan (KTSP) sebagai berikut: 16
a) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat satuan
Pendidikan
b) Struktur dan Muatan KTSP yang terdiri dari :
(a) Mata Pelajaran
(b) Muatan Lokal
16
(c) Kegiatan Pengembangan Diri
(d) Pengaturan Beban Belajar
(e) Ketuntasan Belajar
(f) Kenaikan Kelas dan Kelulusan
(g) Penjurusan
(h) Pendidikan Kecakapan Hidup
(i) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global
c) Kalender Pendidikan
d) Pengembangan Silabus
e) Rencana Pelaksanaan Pengaj~an (RPP)
Untuk memahami komponen-komponen tersebut, penulis akan
menguraikmlliya satu persatu dalam uraian berikut:
a) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat satuan Pendidikan,
yang terdiri dari:
(a) Visi Satuan Pendidikan
I. Berorientasi kedepan
11. Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah
lll. Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan
sesuatu yang dicita-citakan
IV. Dinyatakan dalam kalimat yang padat berrnakna tidak
lebih dari 25 kata
v. Dapat dijabarkan ke dalam dan indikator
keberhasilmmya
VI. Berbasis nilai dan mudah diingat
vii. Membumi (kontekstual)
(b) Misi Satuan Pendidikan; Berdasarkan VISI satuml
pendidikan, maka ditentukml misinya (sejtulllah langkah
strategis menuju visi yang telah dirumuskan).
(c) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
17
serta keterampilan nntnk hidup mandiri da11 mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
11. Tujuan pendidikan menengah adalah meletakka11 dasm
kecerdasan, pengetahuan, kepribadia11, akhlak mulia,
selia keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
111. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadia11, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejurummya.
b) Struktur dan Muatan KTSP
(a) Mata Pelajman
Mata pelajman beserta alokasi waktu untuk masmg
masing tingkat satuan .pendidikan tertera pada struktur
kurikulum yang tercantum dalam standar isi.
(b) Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikulunl untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajman yang ada. Substansi muatan lokal ditentuka11 oleh
satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran
keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajman
sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standm
Kompetensi dan Kompetensi Dasm untuk setiap jenis muatan
lokal yang diselenggmakan.
(c) Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
18
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, gwu, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler.
(d) Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar dalam sistem paket digw1akan oleh tingkat
satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMPIMTs/SMPLB baik
kategori standar maupun mandiri, SMAIMA/SMALB/SMKI
MAK kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit
semester (SKS) dapat diglmakan oleh SMP/MTs/SMPLB
kategori mandiri, dan oleh SMAIMAISMALB/SMKlMAK
kategori mandiri.
(e) KetW1tasan Belajar
KatW1tasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan
dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.
(f) Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah (PP)
19/2005 Pasa! 72 ayat I, peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengal1
setelah:
l. menye1esaikan seluruh program pembe1ajaran;
11. memperoleh ni1ai minima! baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, ke1ompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olal1 raga, dan kesehatan;
19
IV. lulus ujian nasional.
g) Penjurusan
Penjurusan dilakukan pada kelas XI di SMA/MA.
Kriteria penjurusan diatur oleh direktorat teknis terkait.
(h) Pendidikan kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian
dari pedidikan semua mata pelajarall. Pendidikan kecakapan
hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan atau daJi satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
(i) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan ldkal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,
bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peseda didik.
c) Kalender Pendidikan
SattIan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun
kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masymakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana yang dimuat dalam Standar lsi.
d) Pengembangan Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar kedalaJ11 materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ,
20
5) Kelebihan dan Keknrangan KTSP
Kelebihan KTSP
Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki
kelebihan masing-masing bergantung kepada situasi dan kondisi saat
di mana kurikulum tersebut diberlakukan. KTSP memiliki beberapa
kelebihan jika dibanding dengan kurikulum sebelumnya, terutama
kurikulum 2004 atau KBK. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara
lain:
(I) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan.
(2) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen
sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
(3) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untnk
menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran
tertentu yang akseptabel bagi kebntnhan siswa.
(4) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat
padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
(5) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah
sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan. 17
Kelemahan KTSP
Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia di samping
memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan. Sebagai konsekuensi
logis, maka terdapat pula beberapa kelemahan-kelamahan dalam
KTSP, di antaranya adalah sebagai berikut:
21
(I) Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan
KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
(2) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
(3) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun
prakteknya di lapangan. 18
(4) Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam
pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan para guru.
6) Pct'bcdaan KTSP dcngan KBK (kurikulum 2004) 19
Perbedaan kurikulum 2004 dan KTSP yang akan diuraikan di
dalam pembahasan ini ialah perbedaan yang dikeluarkan oleh
Peraturan Pemerintah No. 19 th 2005, sebagai berikut:
TabclOIPcrbcdaan antara KTSP dcngan Kurikulum KBK
KURIKULUMESENSI KURIKULUM 2006/KTSP
PERBEDAAN 2004 (Scsuai PP No. 19 th2005)
PENAMAAN Kurikulum 2004 Kurikulum TingkatatauKBK Satuan Pendidikan
(KTSP)MANAJEMEN Ujicoba, BSNP sebagai penyuslill
pemodelan dan Standar lsi (KerangkaMBS dilakukan Dasar, Stukturoleh pusat kurikulum) sekolah(Direktiorat dan mengembangkan dalamBalitbang) kurikulum tingkat satuan
pendidikan
18 T1T'l~rn T-l::ln::lnp. Plu... Minus Kurikulum Tinf.!kat Satuan Pendidikan
22
KERANGKA Memuat : Memuat:DASARDAN a. Standar a. Kelompok MataSTRUKTUR kompetensi pelajaran
KURIKULUM b. Kompetensi b. Struktur Kurikulumdasar tiap jenjang
c. Indikatof c. Standar kompetensid. Materi pokok dan Kompotensi dasar
PEMBELAJARAN Berbasis Berorientasi kompetensi,kompetensi, guru siswa sebagai pusatsebagai fasilitator pembelajaran
PELAKSANAAN Diberikan model- Sekolab dan komitemodel (model sekolah mengembangkansilabus, model kurikulum tingkat satuanpembelajaran, pendidikan danmodel penilaian) silabusnya berdasarkan:dalam dokurnen I. Kerangka dasarlengkap yang kurikulum,disusun pusat 2. Standar kompetensi, disebagai bawab supervisi dinasacuan/pedoman kab/kota (SD/MI,
SMP/MTs, PAKET A& B), dan/atau dinasprovinsi (SMA, SMK,PLB, PAKET C)
7) PCl·samaan KTSP dcngan KBK (kurikulum 2004io
(1) Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus
dimiliki oleh siswa.
(2) Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi
daerah dimana setiap daerah diberikan kesempatan yang
seluas-Iuasnya untuk mengembangkanya.
(3) Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa
adanya standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
pencapman.
23
PE~PUSTAKAAN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA
(4) Sama sal11a adanya sistem evaluasi dalmn penentum1 hasil
bclajar siswa.
(5) Adm1ya kebebasm1 dalam pengembangan yang dilakukan
oleh guru walaupun di KTSP itu guru diberikan kebebasan
yang lebih.
(6) Sama sal11a berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang
hayat.
(7) Smna sama memerlukan sarana dan prasarana yang
memadai.
c. Definisi, Tu.juan, dan Kegunaan IImu Fiqh
1) Definisi Fiqh
Fiqh adalal1 termasuk diantara ilmu-ilmu dalmn agmna Islmn yang
l11engandung pengetal1uan untuk mendekatkm1 diri kepada Allal1 SWT.
dan didalamnya l11emuat masalal1-masalal1 hukum dakwal1 Islmn yang
berasal dari Allah dan Rasul-Nya.
Sehubungan dengan pembal1asan tentang ilmu fiqh, maka penulis
akan menguraikan beberapa pengertian tentang ill11u fiqh, baik dari
segi bal1asa maUptill istilah.
MenUlut bahasa "Fiqh" berasal dari katafaqiha-yafqahu-fiqhan
(\B';;-~-~) yang berarti "mengerti atau fahmn". Dari sinilah ditarik, ,
perkataan fiqh yang memberi pengertian kepal1mnan dalmn bentuk
syari'at yang sangat dianjurkan oleh Allal1 dan Rasul-Nya. Sedangkan
menurut pengertianfuqaha (faqih), fiqh merupakan pengertian zhanni
(sangkaan=dugaan) tentang hukum syari'at yang berhubU11gan dengan
tingkal11aku l11anusia.2!
Melihat uraian di atas, maka kata jiqh secara bal1asa berarti
memal1amkm1 pembicaraan yang sedang berbicara. Sedangkan orang
24
yang mengetahui pengetahuan fiqh disebut dengan Faqh atau Fuqaha,
dan perkataan fiqh ini baru muncul setelah ilmu fiqh berkembang
menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri.
Menurut terminology (istilah), fiqh pada mulanya berarti
pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik
berupa akidah akhlak, maupun amaliah (ibadah), yakni sama dengan
arti Syari'ah Islamiyah. Namun, pada perkembangan selanjutnya, fiqh
diartikan sebagai bagian dari Syari 'ah Islamiyah, yaitu pengetahuan
tentang hukum Syari 'ah Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan
manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil dari dalil
dalil yang terinci. 22
Dari beberapa maian diatas maka definisi ilmu fiqh menurut istilah
syara' adalah "pengetahuan tentang hukum-hukum syari'ah Islam
mengenai pengetahuan manusia yang diambil dari dalil-dalil secara
detail". Atau "kodifikasi hukum-hukum syari'ah Islam tentang
perbuatan manusia yang diambil berdasarkan dalil-dalil secara detail".
Berdasarkan penelitian, ulanla telah menetapkan bahwa dalil-dalil
sebagai dasar acuan hukum syari'ah tentang perbuatan manusia
dikembalikan kepada empat sumber; Al-Qur'an, As-Sunnah, Al-Ijma',
dan Al-Qiyas. Kemudian, yang dijadikan dalil pokok dan sumber dari
hukum syari'ah, pertama adalah Al-Qm'an, kemudian As-Sunnah,
sekaligus sebagai interpretasi bagi keglobalan Al-Qur'an, dan sebagai
penjelas serta pelengkap Al_Qur'an.23
2) TU.iuan dan Kegunaan IImu Fiqh
Seperti kita pahami bahwa kedudukan, fungsi dan peranan syari'ah
adalah sebagai perangkat pelengkap Dunia dan Akhirat. Ia mempakan
pedoman hidup baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat.
11,"" I
25
Dengan kata lain bahwa tujuan dan kegunaan syari'ah adalah untuk
memperoleh lcebahagiaan di Dunia dan Alchirat. Hal ini telah
terunglcap dalam AI-Qur'an surat AI-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:
" ,,1' 0 F I ~}Pi YIJ.<,~:' ,:' ,:.. ~~ 'II ~:, ;(,' ,:.. L;J.JI ~ ~\ ~) JJA; :;. ;. g~::,
Dan dian/twa mereka ada orang yang berdo 'a "Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di Dunia dan kebaikan di Akhirat danpeliharalah kami dari api neraka".
Dalam hal ini ilmu fiqh secara lchusus membahas tentang perbuatan
orang-orang mulcallaf, tentunya orang-orang yang telah dibebani
ketetapan-lcetetapan hulcum agama Islam. Malca, dari totalitas tersebut
ilmu fiqh mengambil bagian dalam bidang hulcum. Yaleni berlcenaan
dengan masalah-masalah ibadah, muamalah, munalcahat, uqubah dan
sebagainya, berdasarlcan dalil-dalil yang terperinci. Dengan kata lain
ballwa tlljuan dan lcegunaan ilmu fiqh adalah untuk memperoleh
lcebahagiaan di Dunia dan di Alchirat melalui pemahaman secara
mendalam dan pengalaman dengan benar pada masalah-masalah
hulcllm berdasarlcan dalil-dalil yang terperinci.
26
2. Aplikasi KTSP pada Mata Pelajaran Fiqh
Salah satu prinsip pelaksanaan kurikulurn dikatakan bahwa pelaksanaankurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peseltadidik untuk l11enguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam halini peserta didik harus l11endapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh kesel11patan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan menyenangkan. Salah satu dari prinsip pelaksanaan kurikulumyang lain bahwa kurikulum dilaksanakan dengan l11enggunakan pendekatanmultistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai,dan l11emanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, denganprinsip alam takambang jadi guru (semua yang teljadi, tergelar danberkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alamsemesta dijadikan sUl11ber belajar, contoh dan teladan).24
Berbicara l11engenai pelaksanaan kurikulurn dalam hal ini KTSP, malm tidak
lepas dari adanya Standar Kompetenasi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
merupakan bagian penting dari KTSP. Pembahasan mengenai standar kompetensi
dan kOl11petensi dasar dalam penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan
kurikulurn tingkat satuan pendidikan mata pelajaran fiqh di MadrasahlMTs.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini akan menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi wltuk penilaian. Dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran fiqh di
Madrasah ini dikembangkan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Departemen
Agama Republik Indonesia (Dispen Depag RI). Oleh kerana itu, penulis akan
menjabarkan lebih lanjut tentang pelaksanaan KTSP di Madrasah. Pembahasan
tersebut melalui tiga tallapan. Antara lain:
a. Tahap Perencanaan Persiapan Mengajar
Setelah guru memahami standar kompetensi dan kOl11petensi dasar mata
pelajaran fiqh yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri No 22-24 tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SMP, MTs, dan SMPLB,
kegiatan berikutnya adalall mengembangkan silabus yang isinya meliputi
27
aspek-aspek antara lain: standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok, indikator, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada snatu dan/atau kelompokmata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator pencapaian komy.etensi untuk penilaian, penilaian, alokasiwaktu, dan sumber belajar. 5 (contoh format silabus KTSP teriampir)
Selain komponen penyusunan silabus yang terdapat di dalam pengertian
di atas, hal lain yang periu diperhatikan adalah prinsip-prinsip
pengembangannya, antara lain:26
1) Ilmiah2) Relevan3) Sistematis4) Konsisten5) Memadai6) Aktual dan Kontekstual7) Fleksibel8) Menyeluruh
Setelah silabus disusun, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
Rencana Pelaksanaan Pel11belajaran (RPP) yang l11erupakan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran pada saat beriangsungnya proses kegiatan belajar
mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru bidang studio Dalam RPP ini
ditulis sel11ua rencana atau tindakan-tindakan yang akan terjadi dalam proses
kegiatan belajar l11engajar antara guru dengan murid didalam kelas.
Rencana pelaksanaan pel11belajaran (RPP) adalah rencana yangl11enggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untukmencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar lsi dandijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luasl11encakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator
25 CD (Compact Disk) Sosialisasi Sl & SKL, Undang-Undang No 20 Th 2003 TentangC"e-rl'lr..,,,,c -rn",t""ri v","_11 tpntflno npnO"P:mh;mi=J~n~il~hll~
28
PERPUSTAKAAN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA
atau beberapa indikator untuk I (satu) kali pertemuan atau lebih.27
(contoh format RPP KTSP terlampir)
Sama halnya seperti penyusunan silabus, maka di dalam penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran pun terdapat komponen RPP (minimal)
yang harus dicantumkan dalam sebauh model RPP KTSP, komponen
komponen tersebut antara lain: 28
I) Tujuan Pembelajaran2) Materi Ajar3) Metode pembelajaran4) Sunlber Belaj ar5) Penilaian Hasil Belajar
b. Tahap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Pembelajaran berbasis KTSP dapat didefinisikan sebagai suatu proses
penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam suatu aktivitas
pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi
tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi KTSP juga
dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum operasional dalam bentuk
pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran berbasis KTSP adalall hasil
te~jemahan guru terhadap KTSP tertulis.29
Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses interaksi yang
terjadi antara siswa dengan lingkungannya dalam rangka untuk mencapai
tujuan yang telall ditetapkan, sehingga teljadi peruballan perilaku kem·ah
yang lebih bailc Dalam interaksi tersebut, teljadi hubungan timbal balik
antara guru dengml siswa. Dalam hal ini guru dan siswa merupakan suatu
komponen yang menentukan dalam kegiatan belajar mengajar.
27 CD (Compact Disk) Sosialisasi SI & SKL, Undang-Undang No 20 Th 2003 TentangSisdiknas, materi ke-12 tentang pengembangan RPP
29
Kegiatan Belajar Mengajar dalam KTSP dilandasi oleh prinsip-prinsip
sebagai berikut:30
I) Berpusat pada peserta didik2) Mengembangkan kreativitas peserta didik3) Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang4) Mengembangkan beragam kemampuan yg bermuatan nilai5) Menyediakan pengalaman belajar yang beragam belajar
melalui berbuat
Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan menerapkan
berbagai strategi dan metode pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan
bermakna.
Sedangkan model pembelajaran yang diglmakan dalam KTSP adalah
dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Pakem merupakan salah satll model
pembelajaran yang diinginkan dalam implementasi KTSP di dalam kelas.
Secara umum, tlljuan penerapan pakem adalah agar proses pembelajaran
yang dilaksanakan di kelas dapat merangsang aktivitas dan kreatifitas belajar
peserta didik serta dilaksanakan dengan efektif dan menyenangkan. Model
ini juga merupakan salah satu alternatif solusi untuk menciptakan lulusan
yang berkualitas, kompetitif dan unggul.31
c. Tahap Evaluasi
Teknik penilaian/evalllasi ,yang digllnakan harns disesllaikan dengan
karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang
diajarkan oleh guru. Tidak menutllp kemungkinan ballwa satu indikator dapat
diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Pelaksanaan evaillasi terhadap aspek kognitif menekankan pada unsur pokok
materi fiqh. Aspek afektif menekankan pada llnsur pokok perilakulakhlak. Aspek
psikomotorik menekankan pada unsur bagaimana siswa dapat mempraktikkan
30
dalam kehidupall sehari-hari materi ymg disampaikan, seperti dalam hal ibadah
(shalat, puasa dsb).
Secara Ul1111111, penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukall dengall
penilaian kelas, tes kemampum dasar, penilaim akhir satuall dm sertifikasi,
benchmarking, dm penilaiall program.
1) Pcnilaian Kclas
Penilaian kelas dilakukm dengm ulmgan harian, ulmgan Ul11Ul11, dm
ujian akhir.
Ulangall harian dilakukan setiap proses pembelaj arall dalml kompetensi
dasar tertentu. Ulallgm harim ini terdiri dari sepermgkat soal ymg harus
dijawab oleh peserta didik, dm tugas-tugas terstmktur ymg berkaital1 dengan
konsep yang Sedallg dibahas. Ulmgm harim minimal dilakukm tiga kali
dalam setiap semester.
Ulangm umum dilaksanakm setiap akhir semester. Ulmgm Ul11Ul11
dilaksanakan secara bersama untuk kelas-kelas paralel, dan pada umumnya
dilakukm ulmgm umUl11 bersama, baik tingkat rayon, kecamatm,
kodya/kabupaten maupun provinsi.
Uj ian akhir dilakukm pada akhir progrml pendidikm. Bahm-bahan
yang diujikan meliputi seluruh kompotensi dasar ymg telah diberikan,
dengan penekanan pada kompetensi dasar yang dibahas pada kelas-kelas
tinggi.
Penilaim kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajum dan
hasil belajal' peselia didik, mendiagnosa kesulitm belajar, memberikan
umpm balik untuk perbaikm proses pembelajaran, dm penentum kenaikm
kelas.
2) Tcs Kcmampuan Dasar
Tes kemampuan dasar dilakukm untuk mengetahui kemampum
membaca, menulis, dm berhitung ymg diperlukm dalam rmgka
memperbaiki progrml pembelajarm (program remedial). Tes kemampuan
31
3) Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi
Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan
penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh
mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.
Untuk keperluan sertifikasi, kine~ia, dan hasil belajar yang dicantumkan
dalam Surat Tanda Tamat Belajar tidak semata-mata didasarkan atas hasil
penilaian pada akhir jenjang sekolah.
4) Benchmarking
Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang
sedang berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang
memuaskan. Ukuran keunggulan dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah,
atau nasiona1. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan sehingga
peserta didik dapat mencapai satuan tahap keunggulan pembelaj aran yang
sesuai dengan kemampuan usaha dan keuletannya.
5) Penilaian Program
Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan
Dinas Pndidikan seC31'a kontinu dan berkesinambungan. Penilaian program
dilakuk311 untuk mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi, dan
tujuan pendidikan nasional, selia kesesuaiannya deng3l1 tuntutan
perkembangan masyarakat, dan kemajuanjaman. 32
32
B. Prestasi Belajar Siswa
1. Definisi l>restasi Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.
Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu,
khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil
belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu,
yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan
perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat
mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang
berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.33
Prestasi yang dimaksud oleh penulis disini adalah prestasi siswa yang
melaksanakan belajar di dalahl kelas. Oleh karenallya prestasi yang dimaksud
merupakan hasil dari proses kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dan
diharapkan baik oleh individu, guru, maupun lingkullgannya. Prestasi tersebut
bisa dilihat melalui hasil tes berupa angka-angka yang terlihat dalam raport
maupun perubahan-perubahan positif dari siswa-siswa yang melaksanakan
kegiatan belajar tersebut.
Apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar
sering disebut prestasi belajar. Tentang apa yang telah dicapai oleh siswa
setelall melakukan kegiatan belajar, ada juga yang l11enyebutnya dengan istilah
hasil belajar. Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa, l11erujuk
kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga
aspek di atas juga harus menjadi indikator prcstasi belajar. Artinya, prestasi
belajar harus l11encakup aspek-aspek kognitif, afektif dan psikol11otOr.34
Dari hal ini, dapat kita ambil pengertian prestasi dari kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) yaitu hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,
33 Muhibbin Syah, Psikalagi Be/ajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), Cet.
33
dikerjakan, dan sebagainya).35 Prestasi juga dapat diartikan sebagai sesuatu
yang dapat diraih oleh semua orang hanya dengan kemauan dan usaha yang
eerdas.
Adapun pengertian belajar berdasarkan KBBI adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih, berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalarnan,36 atau dapat diartikan pula
sebagai usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melalui proses
interaksi dengal1 lingkungan.
Belajar juga dapat didefinisikan sebagai "suatu usaha atau kegiatan yang
bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup
perubahan tingkah laku, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterarnpilan dan
b. 37se agamya.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan?8
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bahkan suatu hasil dan
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tapi yang lebih luas lagi adalah
mengalarni. Basil belajar juga bukan suatu penguasaan latihan, melainkan
perubahan tingkah laku. Belajar adaIah penarnbahan pengetahuan. Ada pula
yang menganggap belajar itu sebagai perubahan kelakual1 berkat pengalaman
dan latihan.
Dari penjelasan cliatas maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar di
sekolaIl sangat dipengaruhi oleh kemarnpuan umum kita yang diukur oleh IQ.
IQ yang tinggi meramalkan sukses terhadap prestasi belajar. Namun, IQ yang
tinggi ternyata tidak menjarnin sukses di masyarakat.
Prestasi belajar secara umum dapat dipandang sebagai perwujudan nilai
nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Dalarn hal 1111
35 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-I, h. 700
36 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-I, h. 13
34
dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan yang dicapai oleh
siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Prestasi belajar adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat
keberhasilan tentang suatu tujuan karena suatu usaha telah dilakuakan oleh
seseorang. Prestasi belajar adalah prestasi yang menunjukkan tingkat
keberhasilan seseorang yang dicapai karena telah melakukan usaha belajar
yang optimal.
Prestasi belajar juga dapat diartikan dengan penguasaan
pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,
lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh
gurU.39
Dari uraian di atas, maka prestasi belajar dalal11 penelitian ini adalall hasil
yang dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran. Pengukuran hasil yang
dicapai setelah proses pembelajaran adalah l11elalui evaluasi dengan
menggunakan alat ukur yang kualitasnya baik. Alat ukur tersebut adalah tes
prestasi yang mengacu kepada ranah kognitif dalam bentuk tertulis.
Prestasi belajar adalah cermin keberhasilan siswa dalam proses belajar di
sekolall. Demikian pentingnya arti prestasi belajar, maka usaha dalam
pendidikan diarahkan pada peningkatan prestasi belajar.4o
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang
dil11aksud prestasi belajar disini ialah hasil belajar yang telah dicapai oleh
seseorang/siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah. Prestasi tersebut terutama dimulai dari aspek
kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan Slswa dalam
pengetalman atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisa dan evaluasi.
35
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar4i
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai
faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun
dari luar diri (falctor eksternal) individu.
Yang termasllk faktor internal adalah:
a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan mallplln yang
diperoleh. Yang termasuk faktor m1 misalnya penglihatan,
pendengaran, slruktllr tubllh, dan sebagainya.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri dari:
c. Faktor inlelektif yang meliputi:
(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat
(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki
d. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutllhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
e. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang termasllk faktor eksternal, yaitu:
a. Faktor sosial yang terdiri atas:
a) lingkungan keluarga
b) lingkungan sekolah
c) lingkungan masyarakat
d) lingkungan kelompok
b. Faktor blldaya seperli adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian.
c. Faktor lingkllngan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi seCaI'a langsllng atallpun tidak
langsung dalam mencapai prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
36
C. Kerangka Bed'ikit,
Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah
kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada
dalam masyarakat. Kurikulum harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas
dalam menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi.42
Sebagaimana telah dikemukakan dalam pengertian sebelumnya bahwa,
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan. Maka dalam hal ini KTSP merupakan strategi
pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan
berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang
memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan
masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah.
KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan
pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan
pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang
memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan lmtuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tututan, dan kebutuhan
masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran
merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan ldnelja guru dan staf
sekolah, menawarkan pmtisipasi langs\ll1g kelompok-kelompok terkait, dan
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya
kurikulum.43
Dari penjelasan diatas malm dapat diasumsikan bahwa jika KTSP lebih
banyak digwlakan maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
didasari km'ena adanya faktor-faktor penduk\ll1g yang mendorong terjadinya suatu
proses pembelajaran yang baik dan efektif. Diantara faktor-faktor pendukung itu
antara lain: adanya sarana pengajaran, kemampum guru dalam mengajar, admya
kesiapan dari siswa untuk mengikuti dan menerima pelajaran, tersedianya waktu
37
belajar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi apabila faktor pendukung
tersebut kurang terpenuhi maka kemungkinan besar akan menghambat
pelaksanaan KTSP yang secara langsung atau tidak langsung akan berakibat
terhadap keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.
D. Hipotesis
Untuk menguj i ada tidaknya hubunganJpengaruh antara variabel X
(Kurikulul11 Tingkat Satual1 Pendidikan/KTSP) dan variabel Y (Prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran fiqih), maka dalam hal ini penulis mengajukan
hipotesa sebagai berikut:
Ho Tidak terdapat hubungan pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar
siswa.
Ha Terdapat hubungan pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar siswa.
BAll III
METODE PENELlTlAN
A. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
penulisan analisis deskriptif korelasional, yaitu dengan langkah menggambarkan
terlebih dahulu pembahasan yang hendak dibahas baik itu dianlbil dari Undang
Undang yang berkaitan dengan masalah pelaksanaan KTSP di sekolah maupun
pembahasan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan KTSP, kemudian
menghubungkannya dengan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata
pelajaran fiqh kelas 2 MTs.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Darul Huda yang bertempat di Kp.
Langseb Os. Kertaraharja Kec. Pedes Kab. Karawang. Pelaksanaan penelitian ini
berlangsllilg selama kurang lebih tiga minggu, yaitu dimulai sejak akhir bulan Juli
2008 sampai dengan pertengahan Agustus 2008.
39I;ERPUSTAKMN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA
C. Variabel Penelitian
Setelah mengetahui latar belakang dan perumusan masalah pada bab
sebelumnya, maka timbul rasa ingin tahu penulis dalan1 penelitian ini, yaitu
tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Kontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs
Darul Huda Pedes-Karawang. Maka dari judul penelitian ini dapat diketalmi
terdapat dua variabel: yaitu:
I. Variabel bebas (Independent Variable) yakni: Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
2. Variabel terikat (Dependent Variable) yakni: Prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran fiqh.
Tabel02
(Tabel Variabel)
Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan l>endidikan (KTSP) danKontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 2 pada Mata
Pelajaran Fiqh Di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang
No. Variabel Dimensi Indikator
1 VariabelX
Pelal(sanaan - Perangkat - Guru sudah membuat danKurikulum Pembelajaran menyiapkan Rencana PelaksanaanTingkat Satuan Pembelajaran (RPP).Pendidikan -Guru menentukan dan(KTSP) menjelaskan Indikator.
- Guru menyesuaikan alokasi waktudengan kalender pendidikan.
-Proses -Guru menggunakan strategi danBelajar metode yang bervariasi dalamMengajar mengajar.(PBM) -Guru menggunakan alat/media
pembelajaran yang bervariasi.
40
-Evaluasi -Guru membuat kisi-kisi dananalisis butir soa!.
-Guru memberikan ujian praktikdan penilaian portofolio untulepenilaian tugas siswa.
-Guru memberikan latihan soal-soal semester/menilai siswa dariaspek afektif dan psikomotorik.
2 Variabel Y:
Prestasi Belajar Pencapaian Kompetensi kegiatan kognitif,Siswa hasil belajar afektif, dan psikomotorik yang
dengan baik tertuang dalam nilai raport siswa(baik dalam pada semester genap.aspekkognitif,afektif danpsikomotorik)
D. Langkah-langkah Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan langkah-Iangkah
sebagai berikut:
1. Sumber Data
a. Sumber Data Teoritis
Sumber data teoritis yang digunakan oleh penulis adalah hasil bacaan
buleu (Librmy Research) yaitu dengan mempelajari, memahami dan
membandingkan buleu-buleu yang berhubungan dengan judul di atas,
khususnya buku-buku yang berhubungan dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan pelaksanaannya, buleu-buku tentang
pendidikan.
b. Sumber Data Empiris
Sumber data empiris yang digunakan oleh penulis untuk
41
Fiqh, bagian kurikulum dan petugas tata usaba serta 30 orang siswa
kelas dua yang dijadikan sampel dalam penelitian.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian yang ada.
Populasi adalab suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang
merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk
hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena, dan lain-lain. I
Populasi dalam penelitian ini adalab siswa kelas 2 MTs Darul Huda
Pedes-Karawang, yang berjumlab kurang lebih 150 orang.
b. Sanlpel
Sampel adalah bagian dari populasi yang representatif. Untuk
mempermudah penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik
penarikan sampel secara acak atau biasa dikenal dengan istilab random
sampling, yaitu dengan mengambil 20% dari jumlab populasi yang ada.
Jadi sampelnya sebanyak 30 siswa. Ciri dari penarikan sampel secara
acak ini bahwa senma anggota populasi mempunyai peluang yang sama
dan tidak terikat untuk masuk kedalam sampel.
Tabel03
(Tabel populasi dan sampel)
No. Kelas Populasi Sampel1 A 40 82 B 38 83 C 37 74 D 35 7
Jumlah 150 30
Sumber: Jumlah sampel diperoleh melalui teknik random samplingdengan mengambil 20% dari jumlah populasi yang ada.
42
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, yang lebih
menekankan pada penggunaan pengamatan dan ingatan. Observasi
adalah sarana untuk meningkatkan pengetahuan seseorang yang
mendasari sebagian besar penelitian atas gejala-gejala tertentu. Observasi
juga dapat dikatakan bagian dari keterampilan dan seni yang menyangkut
teknik dan strategi penilaian.2
Pelaksanaan observasi ini penulis adakan secara langsuhg untuk
mendapatkan data tentang kondisi obyektif MTs Darul Huda Pedes
Karawang, pelaksanaan KTSP, kegiatan belajar siswa kelas 2 dalam mata
pelajaran fiqh, cara guru mengajar dalam mata pelajaran fiqh dan kondisi
lingkungan siswa terhadap pelaksanaan KTSP yang berkaitan dengan
mata pelajaran fiqh.
b. Interview/Wawancara
Interview atau lebih dikenal juga dengan istilah wawancata adalah
proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan
secara fisik, saling bertemu muka dan saling mendengar suaranya.3
Pihalc yang diwawancarai oleh penulis secara langsung adalah kepala
sekolah, guru mata pelajaran fiqh, staf bagian kurikulum dan petugas tata
usalm untuk memperoleh data tentang kondisi obyektif MTs Darnl Huda
Pedes-Karawang, pelaksanaan KTSP dan prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran fiqh.
c. Penyebaran Angket
Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang di
distribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga
43
dijawab di bawah pengawasan peneliti. Responden ditentukan
berdasarkan teknik sampling.4
Angket yang penulis sebarkan adalah kepada guru mata pelajaran fiqh
dan siswa kelas 2 yang ditetapkan sebagai responden penelitian. Melalui
penyebaran angket ini diharapkan akan didapat data tentang kegiatan
pelaksanaan kurikulum 2006 (KTSP) yang berkaitan dengan mata
pelajaran fiqh siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang.
d. Dokumentasi
Dokumentasi mempakan pencatatan data-data yang reievan dengan
masalah yang sedang diteliti kemudian data-data tersebut
didokumentasikan. Adapun teknik pengumpulan data ini penulis
pergunakan adalah untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa
kelas 2 MTs Daml Huda Pedes-Karawang dalam mata pelajaran fiqh
secara langsung dari buku leger atau nilai harian siswa dan hasil dari
ujian semester genap (buku raport).
4. Telmik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan penulis adalah data dikelompokkan menjadi
dua, yaitu data kualitatifdianalisis dengan menggunakan pendekatan prinsip
logika, sedangkan data yang bersifat kuantitatif dianalisis dengan
menggunakan pendekatan statistik deskripti£
Sebagaimana telall diketahui bahwa penelitian ini dilakukan adalah untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi antar dua variabel. Maka, dengan demikian
cara-cara yang ditempuh dalam teknik analisis data ini antara lain:
a. Editing.
Yaitu: tahap penelitian kembali catatan-catatan dari lapangan yang
terkandung didalam angket, kemudian diolah, dan terlebih dahulu di
edit agar dapat meningkatkan mutu data yang akan diolall dan
dianalisis.
44
b. Skoring.
Yaitu: tahap untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian
ditetapkan bahwa untuk responden yang menjawab diberi bobot nilai
sebagai berikut:
- jawaban dengan simbol A = 4
- jawaban dengan simbol B = 3
- jawaban dengan simbol C = 2
- jawaban dengan simbol D = 1
c. Tabulating.
Yaitu: mentabulasi datajawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam
tabel yang disediakan.
Setelah pengumpulan data dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut dengan analisis kuantitatif secara
deskriptif analisis yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya
dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut:
P=!-x 100%N
P = Prosentasi untuk setiap kategori jawaban
F = Frekuensi jawaban responden
N = Number of Cases
d. Korelasi Product Moment. Dengan rumus:
rxy = Angka indeks korelasi "r" Product Moment.
N = Number of Cases.
IXY = Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan sekor Y.
IX = Jumlah seluruh sekor x.IY = Jumlah seluruh sekor Y.
45
Sete1ah diperoleh angka indeks korelasi "r" Product Moment maka
dilakukan interpretasi secara sederhana dengan mencocokkan hasil
penelitian dengan angka indeks kore1asi "r" Product Moment seperti
dibawah ini:
0,90 - 1,00
0,40 - 0,70
0,20 - 0,40
0,70 - 0,90
Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaykan
(dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan
Variabel Y).
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang lemah atau rendah.
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang sedang atau cukupan.
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang kuat atau tinggi.
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang sangat kuat atau sangat tinggi.
Setelah diberikan interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi "r"
Product Moment dengan jalan berkonsultasi pada Nilai Product Moment,
maka prosedur selanjutnya secara berturut-turut adalah sebagai berikut:
I) Merumuskan (membuat) Hipotesa altematif (Ha) dan Hipotesa
nihil atau Hipotesa nol (Ho).
2) Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah kita
ajukan dengan jalan memperbandingkan besarnya "r" yang telah
diperoleh dalam proses perhitungan atau "r" observasi (ro)
dengan besarnya "r" yang tercantum dalam Table Nilai "r"
Product Moment (rt), dengan tel'lebih dahulu mencari derajat
bebasnya (db) atau degrees of freedomnya (dt) yang rwnusnya
adalah sebagai berikut:
0,00 - 0,20
46
df=N -nr
df = degrees of freedom.
N = Number of Cases.
nr = banyaknya variable yang kita korelasikan.5
Setelah hasilnya dicocokkan deng3J1 pedoman nilai koefisien korelasi
"r" Product Moment baik pada taraf signifikansi 5% ataupun pada taraf
signifikansi 1% kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi
positif yang signifikan atau tidak.
Untuk lebih memudahkan pemberian interpretasi angka indeks
korelasi "r" Product Moment, maka prosedurnya adalah sebagai berikut:
KD=r 2 x 100%
KD = Kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y
r 2 = Koefisien Korelasi Variabel X dan Variabel Y
e. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang sudah di dapat untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang
sudah di dapat.6
Triangulasi ini penulis gunakan agar dapat mengecek kembali hasil
temuan atau basil penelitian dengan jalan membandingkan hasil temuan
tersebut dengan sumber data yang lain, baik dari segi metode penelitian
atau dari teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
5 Anas Sudijono, Penganlar Slalislik Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Gratindo Persada,
BABIV
HASIL PENELITIAN
A. KONDISI OBYEKTIF MTs DARUL HUDA
1. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya
Yayasan pendidikan ini diberi nama Yayasan Perguruan Islam Darul
Huda (YAPISDA). Pada awalnya, yayasan ini didirikan oleh sekelompok
masyarakat yang berpusat di daerah Pandeglang Provinsi Banten. Adapun
keberadaannya di Kabupaten Karawang merupakan cabang dari pandeglang
yang didirikan oleh Bapak KH. SofWan (aim) pada tahun 1981.
Kemudian pada tahwl 1999 berdasarkan SK yang dikeluarkan pada
bulan Januari oleh Kantor wilayah (Kanwil) Departemen Agama Provinsi
Jawa Barat dengan Surat Keputusan (SK): wi/pp.03.2/294/1999-17 januari
1999 didirikanlah Icmbaga pendidikan Islam yang diberi nama Madrasah
Isanawiyah (MIs) Daml Huda yang masih berada dibawah naungan
Yayasan Perguruan Islam Darul Huda (YAPISDA) Kecamatan Pedes
Kabupaten Karawang.
PertlU11buhan dan perkembangan MIs Darul Huda Pedes-Karawang
dimulai oleh Bapak KH. SofWan (aim) selaku pendiri dan Kepala Sekolah
48
pertarna MTs Daml Huda Pedes-Karawang pada tahun 1981. Kemudian
disempurnakan oleh Bapak H.M. Mahfudz, S. Ag sampai dengan sekarang.'
2. Letak Geografis
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daml Huda Pedes-Karawang berada di
daerah pedesaan tepatnya Kampung Langseb, Desa Kertarahm:ja, Kecamatan
Pedes, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Mts
Daml Huda terletak pada lintasan Jalan Sungai Buntu Pedes. MTs Daml
Huda terletak 2 km dari pusat Kecamatan dan 27 km dari pusat Otonomi
Daerah (otoda), dan hal ini menjadikan MTs Daml Huda memiliki lokasi
yang cukup strategis dan mudah dijangkau.2
3. Visi dan Misi MTs Darnl Hnda3
Visi : MTs Daml Huda Pedes-Karawang unggul dalam prestasi,
mulia dalam akhlak.
Misi Untuk mencapai visi tersebut, MTs Daml Huda Pedes
Karawang melaksanakan program-program sebagai berikut:
I) Menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan norma-norma sosial
2) Membentuk karakteristik siswa dengan landasan AI-Aqlussalimah,
Akhlakul Karimah dan Tauhidiyah
3) Menciptakan kualitas Sumber Daya 1nsani yang handal dan
professional
4) Menumbuhkembangkan kreasi dan daya imajinasi
5) Membudayakan sifat normatif dan berfikir progresif
I Hasil wawancara dengan Kepala MTs Darul Huda Pedes-Karawang, Hari Senin, tanggal 4Aguatus 2008
2 Sumber Data Buku Akreditasi MTS Darul Huda Pedes-Karawang Tahun Ajaran")f'l{\"/")OOr.;, +<>.1'\t<:>",o- l<>.t<>lr n-P(,,"J,..~fiC' C'Pvnl-;"h
49
4. Strnktur Orgauisasi MTs Darnl Huda4
Agar tercipta suatu hubungan dan mekanisme kerja yang baik, antara
Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan pegawai Tata Usaha, serta pihak lain
diluar sekolah, maka perlu adanya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi,
kegiatan-kegiatan pendidikan di MTs Darul Huda Pedes-Karawang untuk itu
dibuatlah struktur organisasi sekolah sebagai berikut:
Strnktur Organisasi MTs Darul Huda Pedes-Karawang
Kepala Sekolah Komite SekolahH.M. Mahfudz, S. Ag '-- KH. Muhammad
Bendahara Kepala Tata UsahaHalimah Sadiah, S. Ag Syukron Ma'mun S. Ag
jWakasek Kesiswaan Wakasek Sarana/Pra S
Al lIusna, S. Ag H. Zaini Dachlan
Wakasek Kurikulum Wakasek HumasH. Saefulloh, ZA. SE r GurulWali Kelas I M. Nursalam. S
r Penl!urus OSTS
I SiswafSiswi IKeterangan:
Garisf"!" ...: "
50
5. Sm'ana dan Prasarana5
Untuk lebih mengetahui sarana dan prasarana MTs Darul Huda Pedes
Karawang yang menempati luas bangunan I. 210m2. Penulis susun dalam
bentuk tabel dibawah ini:
Tabel04
Pemanfaatan Gcdung MTs Darnl lInda Pedes-karawang
No. Jenis Bangunan Jumlah
I. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang2. Ruang Belajar 12 Ruang3. Ruang Guru 1 Ruang4. Ruang Tata Usaha 1 Ruang5. Ruang Perpustakaan 1 Ruang6. Ruang Laboratorium Komputer 1 Ruang7. Ruang Koperasi 1 Ruang8. Ruang Osis 1 Ruang9. Ruang Musholla 1 Ruang10. Ruang KM/WC 3 Ruang
Disamping mell1iliki pra sarana, MTs Darul Huda juga ll1emiliki sarana
dan fasilitas yang mell1adai. Untuk ll1engetahui sarana atau fasilitas yang ada
di MTs Darul Huda Pedes-Karawang, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel05
Keadaan Fasilitas MTs Darnl Huda Pcdes-Karawang
No. Nama Fasilitas Jumlah
I. Meja Tulis Guru 13 Buah2. Kursi Guru 13 Buah3. Meja Tulis Siswa 203 Buah4. Kursi Siswa 396 Buah5. Papan Tulis 16 Buah6. Papan Absen Siswa 16 Buah7. Papan Infonnasi 2Buah51 1\Apl-.:l T< -.:ln1-rw h Rll~h
51
9. Kursi Kantor 6 Buah10. Lemari 3 Buah11. Komputer 20 Buah12. Printer 2 Buah13. Mesin Tik 1 Buah14. RakBuku 3 Buah15. Buku Pelajaran Agama 535 Eks16. Bllku Pelajaran Umllm 838 Eks17. BukuBacaan 60Eks18. Kliping 50Eks
6. Kedaan Gum, Pegawai dan Siswa6
a. Keadaan Guru dan Pegawai
Untuk mengetahui keadaan guru di MTs Darul Huda Pedes
Karawang, penulis susun dalam bentuk data tabel sebagai berikut:
Tabel06
Kedaan Guru MTs Daru) Hada Pedes-Karawang
No Nama Jabatan Tugas Menga.iar1 H. M. Mahfudz, S. Ag Kepala Sekolah -2 H. Zaini Dachlan Guru-Wali Kelas Fiqh-SKI-B. Slmd23 M. Nursalam Guru B. Inggris4 K. H. Naseh Dian Guru Akidah Akhlak5 Ahmad Syatibi Guru Mulok
6H. Alfan Syumri, A. Ma.
Guru-Wali Kelas FisikaPd
7 Abdul Azis, S. Ag Gum IPS Geografi8 Tati Haryanti, S. Ag Guru-Wali Kelas B. Arab9 Halimah Sadiah, S. Ag Guru KTK
10 H. Saefullah ZA, S.EGum-PKS Bid.
EkonomiKurikulum
11 Bunyamin, S. Ag Guru IPS Sejarah12 SaefMunajat, S. Ag Guru SKI13 Dahlan AI Fariq, S. Ag Guru Qur'an Hadits14 Anwar Holid, A. Md Guru Biologi15 Syukron Ma'mun, S. Ag Guru PPKN-Ekonomi16 Ayi Laila Sari, S. Pd Guru B. Indonesia
53
b. Kedaan Siswa'
Siswa MTs Darul Huda Pedes-Karawang be~jumlah 453 siswa.
Masing-masing kelas terdiri dari 4 ruang belajar/kelas. Semua siswa
belajar pada pagi hari. Untuk lebih jelasnya, penulis susun datanya
dalam bentllk tabel sebagai berikut:
Tabel08
Keadaan Siswa
No TingkatlKelas Jumlah Keadaan SiswaJumlahRombel L P
1 VIlA 1 15 23 38
2 VIIB 1 18 21 38
3 VII C 1 19 21 37
4 VII D 1 22 17 39
5 V111A 1 16 24 40-
6 V111 B 1 18 20 38
7 V111 C 1 15 22 37
8 VIllD 1 13 22 35
9 IXA 1 20 13 38
10 IXB 1 18 13 37
11 IXC 1 19 12 37
12 lXD 1 20 12 37
Jumlah 12 213 220 451
54
B. DESKRIPSI DATA
Data yang akan penulis sajikan dalam skl'ipsi ini ialah hasil penyebaran
angket tentang pelalcsanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di MTs
Darnl Huda Pedes-Karawang. Dalam penelitian ini penulis menganalisis apakah
terdapat kontribusi yang dapat menghasilkan hubungan/korelasi antara variabel X
(pelaksanaan KTSP) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) sehingga dapat
diketahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua
variabel tersebut.
Angket yang penulis buat adalah untuk diberikan dan di isi oleh guru mata
pelajaran fiqh kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang. Karena beliaulah yang
secara langsung mengetahui dan sekaligus yang merencanakan tentang berbagai
macam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fiqh pada siswa kelas dua MTs
Daml Huda Pedes-Karawang dengan menggunakan KTSP dan yang mengetahui
tercapai atau tidaknya tujuan dari pembelajaran fiqh yang telah ditetapkan, dengan
tujuan untuk mengetahui apakah ada dan seberapa besar sumbangan yang
diberikan KTSP terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh.
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi,
wawancara, penyebaran angket yang selain disebarkan kepada guru mata
pelajaran fiqh maim dalam hal ini penulis juga menyebarkan angket kepada 30
orang siswaJsiswi kelas 2 dengan mengambil sampel sebanyak 20% dari
keseluruhan populasi yang ada yaitu sebanyak 150 orang siswa kelas 2 untuk
mendapatkan data atau infoTInasi tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran fiqh, dan studi doktunentasi untuk
mendapatkan inforrnasi tentang prestasi belajar siswa yang diperoleh dengan
melihat nilai ujian akhir semester siswa pada semester genap.
Untuk mengetalmi tentang pelaksanaan KTSP, penulis mendeskripsikan data
yang diperoleh melalui penyebaran angket dengan menggunakan sistem tabulasi
yaitu penyajian data yang berbentuk angket dalam bentuk tabel.
Angket yang disebarkan kepada siswa kelas dua penulis SUSlU1 dengan
55
(sebagai variabel X), kemudian data angket tersebut diberi penilaian berupa skor
skor, yaitu sebagai berikut:
1) Jawaban dengan simbol A = 4
2) Jawaban dengan simbol B = 3
3) Jawaban dengan simbol C = 2
4) Jawaban dengan simbol D = I
Setelab data terkumpul, penulis melakukan perhitungan dengan
menggunakan rumus prosentase untuk mengetabui hasil nilai dari penyebaran
angket dan runms korelasi "product moment" yang perhitungannya akan
dijelaskan melalui analisis dan interpretasi data. Setelab semua hasil dari berbagai
sumber data telah terkumpul, maka untuk mencari keabsahan dari hasil data yang
ada, langkab selanjutnya penulis bandingkan satu sumber data dengan sumber
data yang lainnya dengan menggunakan teknik triangulasi. Hal ini dilakukan agar
dapat diketabui ada tidaknya kecocokkan dari data yang telah didapat baik itu
melalui hasil wawancara, penyebaran angket atau studi dokumentasi.
C. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
a. ANALISIS DATA
Analisis data adalab proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih mudab dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini digunakan
statistik yang salab satu fungsinya adalah untuk menyederhanakan data
penelitian yang besar jumlaimya menjadi informasi yang lebih sederhana
dan mudab dipabami.
Teknik analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang
diubab menjadi data kuantitatif, maka teknik yang digunakan adalab analisis
statistik sebagai berikut:
56
1) Prosentase
Prosentase ialah data diprosentasekan setelah ditabulasi dalarn
jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban.
FDengan rumus: P = - x 100%
N
P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban
F = Frekuensi jawaban responden
N = Number of Cases
2) Korelasi
Rumus statistik yang digunakan untuk mencari dan mengetahui
ada tidaknya hubungan antara kedua variabel ialah rumus korelasi
"product moment", karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel
yang perlu mendapat kejelasan, apakah terdapat hubungan antara
kedua variabel atau tidak terdapat hubungan. Kedua variabel tersebut
ialah pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan
prestasi belajar siswa.
Rumus statistik yang digunakan ialah:
N'iXY -('ixX'iY)rxy
= '~[=N='i=X=2::;_;"'('i=X~)2;;;][N~'i;;;y~2_~(:='i=y)~2]
r xy
N
z.:XY
z.:X
z.:y
= Angka indeks korelasi "1''' Product Moment.
= Number of Cases.
= Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan sekor Y.
= Jumlah seluruh sekor X.
= Jumlah seluruh sekor Y.
57
Adapun mengenaI perangkat pembelajaran YaI1g dipakai dalam
pelaksanaan KTSP ini antara lain: persiapan penyusunan silabns,
penyusunan Rencana PelaksanaaI1 Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan
dengan kalender pendidikan mata pelajaran fiqh, penynsunan program
semester daI1 program tahunan untuk mata pelajaran fiqh.
Untuk lebih mengetahui mengenai pelaksanaan KTSP di MTs Darul
Huda Pedes-Karawang dan kontribusinya terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran fiqh, maka dibawah ini dibuat daftar tabel yang
merupakan perolehan nilai hasil angket dan nilai ujian akhir semester
(raport) siswa.
Agar terlihat apakah KTSP dapat memberikan kontribusi terhadap
prestasi belajar siswa atau tidak, maka dalam hal ini penulis tidak hanya
melihat nilai raport siswa dengan menggunakah KTSP saja, akan tetapi
penulis juga malihat dan membandingkan nilai raport siswa pada saat
mengglmakan Kurikulum 2004 (KBK). (data terlampir)
58
Tabel09
Nilai Hasil Angket dan Nilai Raport Siswa (Prestasi Belajar)dengan Mellggunakan KTSP
Subyek Nilai Hasil Angket Nilai Raport Siswa
AA 48 7AB 44 7AC 41 7AD 34 6AE 47 7AF 42 7AG 35 8AH 32 7BA 56 9BB 45 8-BC 41 8BD 41 7BE 43 7.
BF 38 7BG 47 7BH 47 7CA 40 7CB 44 7CC 35 6CD 43 6CE 34 6CF 42 7CG 37 6DA 41 7DB 39 7DC 38 8DD 52 9DE 33 7DF 42 7.-DG 39 7..
./umlah 1240 213
59
Setelah diketahui jawabal1 hasil angket tentang pelaksanaan KTSP
mata pelajaran fiqh di MTs yang telah disebarkan, dianalisa, dan
diinterpretasikan dalam bentuk item per item. Maka, langkah
selanjl1tnya adalah membuat prosentase dari setiap pernyataan angket.
Untuk lebihjelasnya dapat dilihat melalui tabel-tabel berikut:
Tabel Frekllensi Pelaksanaan KTSP Dilihat dari Slldllt Pandang
Kegia/{lIl Belajar Siswa
a. Kemampuan Siswa
TabellO
Kemampuan Siswa dalam Menerima Mata Pelajaran Fiqh
Alternatif f %selalu lllengerti 5 16,67senng 9 30kadang-kadang 14 46,67jarang 2 6,67
Total 30 100
Kelllal11pUan siswa dalam l11enerima pelajaran dapat dijadikan
salah satu alat untuk mengetahui apakah Pelaksanaan KTSP pada mata
pelajaran fiqh sudah berjalal1 sesuai dengan tujuan yang diharapkan
atau tidak. Hal tersebut dapat ditunjukkan oleh tabel 10 di atas, yaitu
sebesar 46,67% siswa kadal1g-kadang lllampu dalam meneril11a
pelajaran fiqh yang diberikan oleh guru ketika proses belajar mengajar
berlangsung.
Keadaan ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru l11ata
pelajaran fiqh yang mengatakan bahwa, suasana belajar siswa kelas 2
MTs Darul Huda Pedes-Karawang dalam meneril11a mata pelajaran
fiqh dapat dikatakan cukup. Hal tersebut disebabkan oleh latar
belakang kelllal11pUan dan keadaan siswa yang berbeda-beda dalam
lllenerima dan lllemahami materi fiqh yang diajarkan oleh guru.
60
b. Motivasi dan Minat
Tabelll
Dorongan untuk belajar mata pelajaran fiqh
Alternatif f %selalu mempunyai keinginan belaiar 23 76,67Sering 4 13,33kadang-kadang 3 10Jar·ang 0 0
Total 30 100
Data yang terdapat pada tabel 11 di atas menunjukkan bahwa siswa
kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang sebanyak 76,67% selalu
memiliki dorongan untuk me1akukan kegiatan belajar pada mata
pelajaran fiqh. Dengan adanya dorongan belajar dari siswa tersebut,
malm akan sangat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar
mata pe1ajaran fiqh.
Hal tersebut sesuai dengan pemyataan dari guru mata pelajar·arl
fiqh yarlg mengatakarl bal1wa, dengan melihat kemarnpuan siswa yang
berbeda-beda da1am menerima dan memallarni mata pelajaran fiqh
yang disarnpaikan, maka dengan demikian guru harus sela1u
memberikan dorongan motivasi yang lebih tinggi terhadap siswa. Hal
ini dilakukan agar siswa benar-benar rnemiliki kemauan dan semangat
untuk belajar sehingga akan tercipta hubungan timbal balik yang baik
antara guru dengan siswa khususnya dalarn proses kegiatan be1ajar
mengaJar.
61
PERPUSTAKl'AN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA
Tabel12
Kegiatan belajal" siswa baik di sekolah maupun di I"umah
Altematif f 0/0
selalu II 36,67Sering 4 13,33kadang-kadang 11 36,67Jarang 4 13,33
Total 30 100
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 12 di atas, dapat
diperoleh gambaran bahwa siswa kelas 2 MTs Darnl Hnda Pedes
Karawang memiliki jumlah prosentase yang seimbang mengenai
kegiatan belajar siswa baik di rnmah maupun di sekolah.
Berdasarkan data informasi dari pihak sekolah, lagi-lagi hal ini
disebabkan oleh latar belakang keadaan siswa yang berbeda-beda, dan
disebabkan oleh ada tidaknya peran dari orang tua siswa dalam
memberikan perhatian belajar sehingga siswa dapat termotivasi untuk
meningkatkan kegiatan belajarnya dalam mata pelajaran fiqh baik di
rumah maupun di sekolah.
a. Pel"hatian Siswa
Tabel13
peJ'hatian siswa tel"hadap mata pelajal"an fiqh
Altematif f %selalu 21 70Sering 8 26,67kadang-kadang 1 3,33Jarang 0 0
Total 30 100
Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa perhatian siswa kelas 2 MTs
Darnl Huda Pedes-Karawang terhadap mata pelajaran fiqh ketika
proses belajar mengajar berlangsung memiliki prosentase yang cukup
62
kadang-kadang memperhatikan dan bahkan sanla sekali tidak. Hal ini
membuktikan bahwa siswa kelas 2 masih memiliki kesadaran yang
dalam halmemperhatikan mata pelajaran fiqh.
Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan guru mata
pelajamn fiqh yang mengatakan bahwa, hal ini disebabkan oleh adanya
rasa ingin tahu yang tinggi dad siswa terhadap mata pelajaran fiqh
yang diajarkan.
d. Ketaatan Siswa
Tabel14
Ketaatan siswa dalam mengerjakan tugas
Alternatif f %selalu 20 66,67Serinl! 2 6,67kadang-kadang 5 16,67Jarang 3 10
Total 30 100
Dalam mengeljakan tugas yang diberikan oleh guru fiqh, intensitas
dan ketaatan siswa dapat dilihat dari tabe! 14 di atas, data tersebut
menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memiliki keinginan
dalam mengerjakan tugas dalam mata pelajaran fiqh. Hal ini
dibuktikan dengan frekuensi selalu mengeljakan tugas yaitu sebanyak
20 orang (67,67%), sering mengerjakan tugas sebanyak 2 orang
(6,67%), kadang-kadang mengerjakan tugas sebanyak 5 orang
(16,67%) danjarang mengeljakan tugas sebanyak 3 orang (10%).
63
Tabel Frekuellsi Pelaksallaan KTSP Dilihat dari Sudut Pandang CaraGUI'll Mellgajar dalam Mata Pelajarall Fiqh
a. Variasi Metode
Tabel15
Variasi metode guru dalam mengajar mata pelajaran fiqh
Alternatif f 0/0selalu 5 16,67Sering 9 30kadang-kadang 8 30Jm'ang 7 23,33
Total 30 100
Penggunaan metode yang bervariasi oleh guru dalam kegiatar
belajar mengajar akan dapat memancing semangat dan perhatian siswa
untuk lebih baik lagi dalmll menerima pelajaran yang disampaikan,
Maka, dari tabel 15 di atas dapat memberikan gambaran bahwa guru
mata pelajaJ'an fiqh masih sebanyak 23,33% jarang menggunakar
metode mengajm' yang bervariasi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan gum matE
pelajaran fiqh bahwa, penerapan metode mengajar dalam prose,
belajar mengajar pada mata pelajaJ'ml fiqh beriangsung cukup baik
dan gum masih menggunakan metode yang sederhana, Adapun
metode yang disampaikan oleh gum mata pelajaran fiqh yaitu dengar
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, praktik dan lain
sebagainya yang mana metode yang digunakan tersebut disesuaikar
dengan pokok pembahasan dan indikator yang akan dicapai,
64
b. Motivasi Guru
Tabel16
Motivasi guru dalam menyampaikan pelajaranpada mata pelajaran fiqh
Alternatif f %selalu 18 60Sering 7 23,33kadang-kadang 5 16,67Jarang 0 0
Total 30 100
Berdasarkan tabel 16 di atas, terlihat bahwa guru mata pelajaran
fiqh telah memberikan motivai terhadap siswa kelas 2 MTs Darul
Huda Pedes-Karawang sebanyak 18 orang siswa (60%) mengatakan,
guru selalu memberikan motivasi belajar pada siswa. Sebanyak 7
orang siswa (23,33%) mengatakan, gurujarang memberikan motivasi
belajar pada siswa. Sedangkan sebanyak 5 orang siswa (16,67%)
mengatakan, guru kadang-kadang memberikan motivasi belajar pada
siswa. Sedangkan jarang memberikan motivasi terhadap siswa dalam
kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fiqh tidak ada, yaitu O.
c. Penggunaana Alat/Media Pembelajaran
Tabel17
Penggunaan alat/media pembelajaranGuru mata pelajaran fiqh
Alternatif f 0/0selalu 2 6,67Sering 5 16,67kadang-kadang 1 3,33Jarang 22 73,33
Total 30 100
65
Media pembelajaran atau sumber belajar juga memiliki peran yang
sangat penting untuk membantu kelancaran dalam proses belajar
mengajar dan keberhasilan belajar siswa. Penggunaan alat/media
pembelajaran oleh guru fiqh pada tabel 17 di atas ditunjukkan oleh
frekuensi sebanyak 73,33% jarang menggunakan alat/media
pembelajaran. Frekuensi yang jarang merupakan hal yang signifikan
bagi guru. Akan tetapi, hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar mereka ke
arah yang lebih baik dalam belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MTs Daml
Huda Pedes-Karawang bahwa media pembelajaran yang digunakan
untuk kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran fiqh dan ilmu
ilmu agama lainnya di MTs Darul Huda masih sangat minim dan
menggunakan fasilitas yang seadanya, sehingga sedikit menghambat
jalmlliya proses belajar mengajar mata pelajaran fiqh.
d. Pemberian Latihan Soal-soal Semester
Tabel18
Pemberian latihan soal-soal semesterGuru mata pelajaran fiqh
Altematif f %selalu 11 36,67Sering 10 33,33kadang-kadang 5 16,67Jarang 5 16,67
Total 30 100
Tabel 18 di atas menyimpulkan bahwa guru memberikan latihan
soal-soal semester untuk menyampaikan materi fiqh dan
meningkatkan prestasi, yaitu sebanyak 36,67% selalu memberikan
latihan soal-soal semester dalam mata pelajaran fiqh. Hal ini penting
66
siswa dalam menerima pelajaran yang tclah disampaikan oleh guru.
Menurut guru mata pelajaran fiqh di MTs Darul Huda khususnya
siswa kelas 2 bahwa setiap proses pembelajaran berakhir maka
dilakukan tes, baik itu tes yang sifatnya formatif ataupun tes sifatnya
sumatif.
e. Penyajian Bahan Pelajaran Mata Pelajaran Fiqh
Tabel19
Penyajian bahan pelajaranGuru mata pelajaran fiqh
Alternatif f 0/0selalu 14 46,67sering 5 16,67kadang-kadang 5 16,67.Iarang 6 20
Total 30 100
Berdasm-kan data yang terdapat pada tabel 19 di atas, dapat
diperoleh gaJJ1baran bahwa, sebanyak 46,67% dalaJJ1 penyajian bahan
pelajaran pada mata pelajm-an fiqh, guru selalu menyajikan masalah
masalah yang merangsang siswa UIltuk berfikir, sehingga dapat
menimbulkan interaksi yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar
diantm-a guru dan siswa.
Berdasm-kan hasil observasi dan wawancm-a dengan Kepala
Sekolah MTs Darnl Huda Pedes-Km-awang bahwa, kemaJJ1puan guru
mata pelajaran fiqh dalaJJ1 menyajikan dan menyampaikan materi
pelajaran sudah cukup baik, yakni disaJJ1ping guru menguasai materi
UIltuk dirinya sendiri, juga memiliki kemampuan UIltuk menyaJJ1paikan
materi dengan baik kepada siswanya, salah satUIlya dengan cara
menggabungkan materi satu dengan yang laiUIlya, dan mencm-i
permasalahan yang saling terkait/saling berhubUIlgan dengan materi
yang akan disampaikan.
67
f. Evaluasi
Tahel20
Evaluasi Gum dalam mata pelajaran fiqh
Alternatif f 0/.selalu 7 23,33Sering 2 40kadang-kadang 5 16,67Jarang 6 20
Total 30 100
Mengevaluasi pelajaran fiqh yang akan disampaikan pada siswa
adalah hal yang baik. Sehingga berdasarkan data yang terdapat pada
tabel 20 di atas, dapat diperoleh garnbaran bahwa guru, sebanyak 40%
sering mengevaluasi mata pe1ajaran fiqh.
Hal ini sesuai dengan jawaban angket yang di isi oleh guru mata
pelajaran fiqh yang telah mengisi kolorn "sering" untuk alternative
jawaban yang ada yaitll: selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah.
Tahel21
Evaluasi guru dalam memherikan ujian praktikpada mata pelajaran fiqh
Alternatif f %selalu 3 10sering 5 16,67kadang-kadang 11 36,67jarang 11 36,67
Total 30 100
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 21 di atas, dapat
diperoleh gambaran bahwa guru, sebanyak 36,67% kadang-kadang
memberikan lljian praktik pada siswa dalam mata pelajaran fiqh, dan
68
Dari data di atas, penulis menemukan ketidak seraSlan antara
jawaban dari guru mata pelajaran fiqh dengan jawaban siswa dalam
hal evaluasi guru dalanl memberikan ujian praktik pada mata pelajaran
fiqh. Dalam hal ini, guru mengisi angket dengan memilih jawaban
"selalu" sedangkan pada angket yang di isi oleh siswa hanya terdapat
10% untuk jawaban selalu, dan sebesar 36,67% lainnya menjawab
guru kadang-kadang dan jarang memberikan evaluasi ujian praktik.
g. Kegiatan Belajar Mengajar
Tabel22
Cara guru mengajar dalam menyampaikan materimata pelajaran fiqh
Alternatif f %selalu menyenangkan 15 50Sering 5 16,67kadang-kadang 10 33,33Jarang 0 0
Total 30 100
Frekuensi tentang cara guru mengajar dalam menyampaikan materi
pada mata pelajaran fiqh digambarkan oleh tabe1 22 di atas ballwa
mayoritas siswa menyatakan guru, sebanyak 50% selalu
menyenangkan pada saat mengajar mata pelajaran fiqh. Hal ini cukup
baik dilakukan karena akan menjadikan siswa kelas 2 MTs Darul Huda
Pedes-Karawang memiliki respon positif dalam menerima mata
pelajaran fiqh. Hal ini berarti tingkat kemampuall gum dalam
menyampaikan materi cukup bagus.
69
Tabel23
Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran fiqh
Alternatif f 0/0
selalu 9 30Sering 3 10kadang-kadang 9 30-Jarang 9 30
Total 30 100
Tabel 23 di atas masih berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar, yaitu dalam hal apakah guru melibatkan siswa dalarn proses
belajar mengajar mata pelajaran fiqh atau tidak. Melihat data di atas,
cara guru melibatkan siswa dalarn proses belajar mengajar masih dapat
dinilai cukup, yaitu sebanyak 30% kadang-kadang melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran mata pelajaran fiqh.
Akan tetapi, hal ini tidak sesuai dengan jawaban agket dari gum
mata pelajaran fiqh yang mengatakan selalu melibatkan siswa dalarn
proses pembelajaran. Dari hal ini penulis berasumsi bahwa apakah
guru mata pelajaran fiqh secara aktif melibatkan siswa pada proses
pembelajaran atau tidak sama sekali.
Tabel24
Guru mendampingi siswa pada saat mengerjakan tugasmata pelajaran fiqh
Alternatif f %selalu 5 16,67sering 3 10kadang-kadang 13 43,33jarang 9 30
Total 30 100
70
Berdasarkan data yang terdapat pada tebel 24 di atas terlihat bahwa
mayoritas siswa menyatakan sebanyak 43,33% kadang-kadang guru
mendampingi siswa pada sant mengerjakan tugas pada mata pelajaran
fiqh. Frekuensi tidak pemah atau jarang mendampingi siswa bukan
merupakan suatu hal yang signifikan bagi guru. Hal tersebut agar
dapat mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Bagi guru mendampingi siswa merupakan cara untuk
memberikan motivasi siswa untuk lebih meningkatkan prestasi
belajarnya.
Dari data tersebut di atas, penulis menemukan ketidak serasian dari
jawaban angket yang diberikan oleh guru dan siswa. Karena, dalam hal
ini guru memberikan jawaban "selalu" mendampingi siswa pada sant
mengerjakan tugas mata pelajaran fiqh. Sedangkan siswa sebanyak
43,33% menjawab guru kadang-kadang mendampingi siswa pada saat
mengerjakan tugas dan hanya sebanyak 16,67% siswa yang
mengatakan bahwa guru selalu mendampingi siswa pada saat
mengerjakan tugas mata pelajaran fiqh.
71
Tabel25
Perhitungan Angka Indeks Korelasi AntaraVariabel X (Pelaksanaan KTSP) dan Variabel V (Prestasi Belajar Siswa)
N X V XV X' V'
1 48 7 336 2304 492 44 7 308 1936 493 41 7 287 1681 494 34 6 204 1156 365 47 7 329 2209 496 42 7 294 1764 497 35 8 280 1225 648 32 7 224 1024 499 56 9 504 3136 8110 45 8 360 2025 6411 41 8 328 1681 64-12 41 7 287 1681 4913 43 7 301 1849 4914 38 7 266 1444 4915 47 7 329 2209 4916 47 7 329 2209 4917 40 7 280 1600 4918 44 7 308 1936 4919 35 6 210 1225 3620 43 6 258 1849 3621 34 6 204 1156 3622 42 7 294 1764 4923 37 6 222 1369 3624 41 7 287 1681 4925 39 7 273 1521 49
1-- 26 38 8 304 1444 6427 52 9 468 2704 8128 33 7 231 1089 4929 42 7 294 1764 4930 39 7 273 1521 49-
IN=30 IX= 1240 I V=213 IXV=8872 IX'=52156 IV'=1529
72
Langkah selanjutnya mencari rxy (nilai "r" product moment) dengan
rumus:
Diketahui: L: N = 30
L: X = 1240
L: Y=2J3
L: XY = 8872
L: X 2 = 52156
L: y 2 = 1529
r = NIXY -(:L:XXIY)xy ~[NIX2 -(IX)'][NIy2 -(IY)']
= 30x8872 - (1240X2J3)
~[30x52156 - (1240)' ][30x1529 - (213)']
266160-264120= ~~E[1"""56""'4==:68":'0=-==15==3==76==0==:0]"='[4":'5==:87==0=-=45"""3=='69=]
2040= --JE[2'=70==8==:0]==:[5==0=-1]
2040= '-J==J3==56==7':"'08070
2040=----
3683,351734
2040=---
3683,35
= 0,553843647
= 0,554
Setelah dilakukan perhitugan secara keseluruhan, maka hasil yang
didapat antara variabel X (pelaksanaan KTSP) dan variabel Y (prestasi
belajar siswa) diperoleh angka korelasi "r" Product Moment sebesar
0,554.
73
b. INTERPRETASI DATA
1) Pelaksanaan KTSP mata pelajaran fiqh di MTs Dam! Huda
Secara keseluruhan sekolah ini sudah melaksanakan KTSP
pada mata pelajaran fiqh. Namun demikian, pelaksanaannya belum
bisa dilaksanakan dengan cukup optimal. Kekurang optimalan
terhadap pelaksanaan kurikulum tersebut telah menyebabkan tidak
adanya perbedaan terhadap pelaksanaan kurikulum pada saat
menggunakan kurikulum 2004 (KBK) dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
Kondisi ini bisa saja ditimbulkan karena guru sudah terbiasa
dengan pelaksanaan kurikulum-kurikulum sebelum KTSP
(kurikulum 1994 atau KBK), dan adanya ketidak siapan dari pihak
gum atau pihak siswa sendiri terhadap pelaksanaan KTSP. Dalam
melaksanakan proses pembelajaran, pihak guru pun belum mampu
menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum (KTSP) yaitu proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(1'AKEM). Guru masih sering melaksanakan pembelajaran dengan
pola lama dan belum menjadikan siswa sebagai subyek dalam
pcmbclajaran.
2) Kontribusi KTSP terhadap prestasi be1ajar siswa pada mata
pelajaran fiqh
Penelitian yang penulis lakukan melalui perhitungan korelasi
"product moment" menunjukkan adanya hubungan yang positif
antara pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar siswa kelas 2 di
MTs Darul Huda Pedes-Karawang. Adanya hubungan antara
pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran fiqh yang positif tersebut dapat dilihat dari hasil yang
diperoleh terhadap perhitungan nilai jumlah "rhitung" yang lebih
besar dari pada "rtabei". Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
74
(a) Memberikan interpretasi terhadap rxy:
Jika dilihat interpretasi secara kasar dari perhitungan
sebelumnya, ternyata angka korelasi antara variabel X dan
variabel Y tidak terdapat tanda negatif; berarti diantara kedua
variabel tersebut lerdapat korelasi/hubungan yang posit!f
Dengan memperhatikan besarnya rxy (yaitu=0,554), yang
besarnya berkisar antara 0,40-0,70 berarti korelasi positif
antara variabel X dan variabel Y itu adalah termasuk kore lasi
positifyang sedang/cukupan.
(b) Memberikan interpretasi dengan menggunakan Tabel
Nilai "r":
df = N - nr = 30 - 2 = 28.
Dengan memeriksa Tabel Nilai 'r" product moment
ternyata bahwa dengan df sebesar 28, pada taraf signifikansi
5% diperoleh rlabel=0,36I ; sedangkan pada taraf signifikansi 1%
diperoleh rlabel=0,463. Maka "r" hitung (ro) lebih besar dari "r"
tabel (1\), hasil yang didapat adalah "r" hittmg lebih besar baik
pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Dengan demikian,
Hipotesa Nihil (Ho) ditolak sedangkan Hipotesa Alternatif (Ha)
diterima. Dari perhittmgan ini menunjukkan bahwa terdapat
korelasi yang signifikan antara pelaksanaan KTSP dengan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh.
(c) Menghittmg Kooefisien Determinan
Setelah uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang
dinyatakan dalarn bentuk persen, maka digunakan rumus
"Coefficient of Determination" atau kooefisien penentu yang
dalam hal ini digunakan untuk lebih memudahkan pemberian
interpretasi angka indeks korelasi "r" Product Moment di atas,
75
KD =r 2 x 100%
=0,554' x 100%
= 0,306916 x 100%
= 30,6916%
= 30,69%
Menghitung Kooefisien Determinan dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya kotribusi yang diberikan oleh
pelaksanaan KTSP terhadap prestasi belajar siswa. Dari
perhitungan di atas diperoleh hasH Kooefisien Determinan
sebesar 30,69%. Hal ini menunjukan bahwasannya variabel X
(pelaksanaan KTSP) telah memberikan kontribusi terhadap
variabel Y (prestasi belajar siswa) sebasar 30,69% dan
menunjukan bal1wasannya 69,31% dari prestasi belajar siswa
dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor tersebut kemungkinan
dapat juga disebabkan oleh faktor internal siswa diantaranya
adalah perasaan (suasana hati), kesehatan, penglihatan, dan lain
sebagainya.
Untuk mendapatkan hasH akhir yang signifikan, penulis
menggunakan triangulasi untuk mendapatkan keabsahan dari hasil
yang telah diperoleh baik melalui pengul11pulan data dokul11entasi dan
hasil perhitungan prosentase/korelasi "product moment".
Maka, diperoleh kesil11pulan akhir bahwa pelaksanaan KTSP pada
mata pelajaran fiqh di kelas 2 MTs Daml Huda Pedes-Karawang
belum bisa memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa.
Meskipun dalan1 hal ini hasil perhitungan telah menunjukkan hasil
yang signifikan, akan tetapi berdasarkan sumber dari data lain ternyata
hasH perhitungan tersebut belum bisa memberikan kesil11pulan ym1g
BABV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan perumusan masalah dan hasil penelitian yang penuJis lakukan
mengenai Pelaksanaan Knrikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan kontribusinya
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh, maka dapat penulis
simpulkan bahwa:
I. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata
pelajaran fiqh di MTs Darul Huda Pedes-Karawang telah dilaksanakan
sesuai prosedur penyusunan dan pelaksanaan KTSP. Meskipun dalam
hal ini Departemen Agama (Depag) belum mengeluarkan panduan
penyusunan KTSP untuk mata pelajaran fiqh secara utuh, akan tetapi
dengan melihat panduan dan sumber-sumber dari KTSP pada mata
pelajaran lain, malca pelaksanaan KTSP fiqh di Madrasah ini sudah
cukup berjalan meskipun pelaksanaannya belwn maksimal.
2. Dilihat dari perhitlmgan prosentase, pelaksanaan KTSP sedikitnya teJah
memberikan kontribusi dengan nilai yang cukup baik terhadap prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran fiqh. Namun demikian, Pelaksanaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) belum bisa dikatakan
dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap prestasi belajar
siswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh. Hal ini terjadi karena belum ada
77
perbedaan yang signifikan antara hasil nilai siswa pada saat
menggunakan KBK dengan KTSP, dan salah satu faktor lain disebabkan
oleh kurang adanya kelja sarna yang clump baik pula antara guru dengan
siswa, yang dapat menghasilkan prestasi belajar siswa yang cukup
memuaskan.
B. SARAN
Pendidikan merupakan aspek yang paling penting dan harus benar-benar
diperhatikan oleh segenap lembaga yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.
Sesuai dengan salah satu tujuan pendidian nasional yaitu untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, maka salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah
kurikulum yang pada saat ini sedang menjadi objek penelitian. Sumbang saran
yang ingin disampaikan oleh penulis ialah:
I. Kepada pihak pemerintah: hendaknya mengadakan pelatihan-pelatihan
mengenai pelaksanaan KTSP untuk para guru agar lebih siap dalarn menghadapi
dan melaksanakan KTSP sesuai dengan prosedur pelaksanaan KTSP dan tujuan
yang ingin dicapai.
2. Kepada para ahli dan pengarnat pendidikan: agar berusaha untuk turut
andil dan lebih memperhatikan lagi tentang penyusunan kurikulum yang akan
dipakai, dan lebih membantu dalarn menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang
sedang terjadi dan dihadapi dalam dunia pendidikan.
3. Kepada pihak sekolah/yayasan: agar dapat melengkapi dan lebih
memperhatikan fasilitas/sarana dan pra sarana yang dapat menunjang
berlangsungnya dalam kegiatan belajar mengajar, dan mengadakan evaluasi antar
guru kelas atau gum mata pelajaran mengenai proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
4. Kepada siswalsiswi: agar lebih aktif lagi dalarn kegiatan pembelajaran,
agar tercipta interaksi antara guru dan siswa sehingga terjadi suasana belajar
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. Psikologi Belajar, Jakm-ta: PT. RinekaCipta, Cet. Ke-2, 2004
Ali, Abdullah, Trilogi Riset Penelitian Slatistik dan Penulisan Skripsi, Cirebon:Biro Riset & Badan Penerbit lAIN Gunung Djati Fak. Tarbiyah, 1988
CD (Compact Disk) Sosialisasi SI & SKL, UU No 20 Th 2003 Tentang Sisdiknas
Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta, PT. Rineka Cipta,Cet. Ke-1. 2004
Hamalik, Oemm-, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-I,1995
Hanafie, Imam, Plus Minus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, artikel diaksestanggal 22 November 2008 dari www.google.co.id
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Darul Huda Pedes-Karawang, harisenin, tanggal 4 Agustus 2008
http://riyanafirly.wordpress.com/2006/11/25/ktsp-terbuka-untuk-mulok,diakses tanggal 13 September 2008
artikel
Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Jakalia: Gaya Media,Cet. I, 1999
J. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja RosdaKm-ya, Cet. Ke-2, 2006
Kalnus Besm- Ballasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1988
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Cet. I, 2007
Kountour, Ronny, Metode Penelitian, Jakalia: CV. Teruna Grafica, Cet. Ke-I,2003
KTSP, artikel diakses tanggal 22 Novemberwww.google.co.id.safetigoreti·sWeblog.htm
Listyio Prabowo, Sugeng, Strategi Pembelajaran KTSP
2008, dari
79
Madrasah Education Development Project (MEDP), Maleri Pelatihan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam DepagRI,2008
Mudzakir, Ahmad & Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, Bandung: PustakaSetia, 1997
Mulyasa, E., Kurikulum Tingkal Saluan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, Cet. Ke-2, 2007
Nasution, S., Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, Cet.Ke-2,1996
Peraturan Menteri No 22-24 tentang Kerangka Dasar SKKD BAB II tentangKerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Pran1Uji, Lili, Keistimewaan KTSP, dari www.duniaguru.com. artikel diaksestanggal 17 November 2007
Setiawan, Yasin, artikel diakses darihttp://www.siaksoft.net/index.php?option=com content&task=view&id=2496&Itemid=1 01, artikel diakses tanggal13 September 2008
Soedanninto, dkk., Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar I, Jakarta:Universitas Terbuka (UT), Cet. Ke-3, 1999
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, Cet. Ke-X, 2000
Sumber data buku akreditasi MTs Daru1 Huda Pedes-Karawang Tahun Ajaran2005/2006
Syafe'I, Rachmat, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, Cet. Ke-IIl, 2006
Karim, Syafi'I, Fiqh Ushul Fiqh, Bandung: CY. Pustaka Setia, Cet. Ke-2, 2001
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. KeYI,2007
Syaodih Sukmadinata, Nana, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik,Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Cet. Ke-7. 2005
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (BeI'basis IntegrasiAnn "Knmnofoy/{'j) T~lr-!'lrt!=l' PT R~lj;l n-r~finil{\ Pp.r~:;l(l~ ;001)
80
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah R1 tentang Pendidikan, DirektoratJenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI Tahun 2006
Wahab Khalaf, Abdul, Ilmu Ushul Fiqh, Bandung: Gema Risalah Press, Cet. Ke2, 1997
Wicaksono, Prio, Perbedaan Kurikulum 2004 dan KTSP (sesuai PP no. 19 th2005), artikel diakses tanggal22 November 2008 dari www.google.co.id
Z, Zurinal dan Wahdi Sayuti, 11mu Pendidikan Pengantar & Dasar-dasarPelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. Ke-l, 2006
I
NomorLampiranHal
: Istimewa: 1 (satu) berkas: Pengajuan Proposal Skripsi
Jakarta, 12 Febmari 2008
Kepada Yang Terhormat,Ketua JUl'Usan Pendidikan Agama IslamFakultas Ilmu Tarbiyall dan KegumanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullal1 Jakarta
Assalamu 'alaikwn WI'. Wb
Salam sejahtera kami sampaikan, semoga Bapak senantiasa berada dalanllindungan Allall swt dan selalu sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-harl.Selanjutnya saya yang bertanda tangan dibawal1 ini:
NamaNIMJurusanFakultas
: Mia Ma'rifatul Aini: 105011000023: Pendidikan Agama Islam: IImu Tarbiyah dan Keguruan
Bermalcsud mengajukan judul skripsi dengan judul "Pelaksanaan KTSP danKontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 2 pada MataPelajaran Fiqih di MTs Dal'Ul Huda Pedes-Karawang." Sebagai bal1anpertimbangan, berikut saya lampirkan proposal skripsi.
Demikian surat ini diajuIcan, semoga Bapak berkenan menerima judul skrpisi ini.Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum, WI'. Wb
I
Dosen Seminar Proposal Skripsi
,,) ,
Mengetal1ui,Dosen Pembimbing Akadernik
Siti Khodijal1, S. Ag
Pemohon
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULI~AHJAKAR.TA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
daNomor95, Ciputat 15412, IudonesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443321
Email: [email protected]
NomoI'Lamp.Hal
: Un.01/FIITL0221 9; 12008: Abstraksi/Oulline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.1. Drs. H. Ghufron Ihsan, MA2. Akhmad Sodiq, M.AgPembimbing SkripsiFakullas lImu Tarbiyah dan KeguruanUIN SyarifHidayatullahJakarla.
Assalamu 'alaikum WI'. wb.
Jakarta, 18 Februari 2008
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing IIII(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama Mia Ma'rifatul Aini
NIM
JurUSHIl
Semester
105011 000023
Pendidikan Agama Islam
VI
Judul Skripsi Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya terhaap PrestasiBelajar Siswa Kelas 2 pada Mata Pelajaran Fiqih di MTsDarul Huda Pedes Karawang
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 13Februari 2008 dengan abstrakloutline sebagaimana terlampir. Meskipun demikianPembimbing berhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tidak Ikurangsesuai.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan .
Alas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Tembusan:1. Dekan FITK2. MahasiswaYbs
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
10 Nomor 95, Ciputat 15412, IndonesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.H a I
: Un.01/FI!TL022(J3~2008: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala MTs Darul HudadiTempat
Assalamu'alaikum wr. Wb .
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 24 Juni 2008
Nama
NiM
Jurusan
Semester
Mia Ma'rifatul Aini
105011000023
Pendidikan Agama Islam
Vi
Judul Skripsi Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya terhadapprestasi belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaranFiqih di MTs Darul Huda Pedes Karawang.
adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UiN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan peneiitian (riset) diinstansilsekolah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmeiaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
.
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HUDA (YAPISDA)
DDUllB TUNlWIIU(NTS)DUm._IPmnSTATUS: TERAKREDITASI B
SK. KANWIL DEPAG JAWA BARAT No. B/Kw.l04/MTs/17/00412006J(n. Langse6 C])esa 'K.flrtaraliarja 'K.flcamatan (j>ed'es 'l(fl6. 'l(flrawang 41353
'f.!1 (0267) 48017711lil
SURATKETERANGANNo. MTs.i/S/14/21/PP.05/-::>io /2008
,
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Darul Huda Pedes Kab. Karawang menerangkan bahwa :
NamaTempat, TanggallahirJenis KelaminStatus
NIM
: Mia Ma'rifatul Aini: Karawang, 27 Juli 1986: Perempuan: Mahasiswa DIN SyarifHidayatullah Jakarta
(Semester IX - Pendidikan Agama Islam): 105011000023
Benar telah melaksanakan Penelitian Sloifsi dengan tema Pelaksanaan KTSP
dan Kontribusinya terhadap Prestasi belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daml Huda Pedes Karawang.
Demikian surat keterangan, agar yang berkepentillgan mengetahui dan maldum
adanya.
PEDOMAN WAWANCARA
UN1'UK KEPALA SEKOI_AH M1's DARUL HUDA PEDES-KARA WANG
I. Bagaimana sejarah bcrdirinya M1's Darul Huda Pedes-Karawang?
Apa visi dan misi didirikannya M1's Dand Huda Pedes-Karawang?
3. Apa respOI1 masyarakal ketika M1's Dand Huda Pcdcs-Karawang didirikan?
4. Berapakah jllmlah pengajar di M1's Dand Hlida Pcdcs-Karawang?
5. Apa latar belakang pendidikan mercka (pcngajar) masing-masing?
6. Berapakah jllmlah siswa di M1's Darul Huda Pedes-Karawang, dari awal
bcrdiri hingga sckarang?
7. Bagaimana pelaksanaan Kurikululll 1'ingkat Satuan Pcndidikan (K1'SP) mata
pelajaran liqh di M1's Darul Huda Pedes Karawang?
8. Bagaimana media pengajaran di M1's Darul Huda Pedes Karawang?
9. Bagaimana sarana dan prasarana di M1's Darul Huda Pedes Karawang?
Interviewer
BASIL WAWANCARAImPALA SEKOLAB MTs DARUL BUDA
PEDES-KARAWANG
PewawancaraPihak yang diwawancaraJabatanHari/tanggalWaktuTempat
: Mia Ma'rifatul Aini: Drs. H. Mahfudz Ibrahim: Kepala Sekolah: Senin, 4 Agllstus 2008: 09.00-10.00: Ruang Kepala Sekolah
1. Tanya
Jawab
2. Tanya
Jawab
3. Tanya
Jawab
Bagaimana Sejarah berdirinya MTs Darnl Buda PedesKarawang?
: Bismillahirrahmanirrahim. Yayasan pendidikan ini diberi nama
Yayasan Perguruan Islam Darul HlIda (YAPISDA). Pada
awalnya, yayasan ini didirikan oleh sekelompok masyarakat yang
berpllsat di daerah Pandeglang Provinsi Banten. Adapun
keberadaannya di Kabupaten Karawang merupakan cabang dari
pandeglang yang didirikan oleh Bapak KH. Sofwan (aIm) pada
tahlln 1981. Pada bulan Januari tahun 1999 kelllarlah SK dari
Kantor wilayah (Kanwil) Departemen Agama Provinsi Jawa
Barat dengan SlIrat Keputusan (SK): wi/pp.03.2/294/1999-l7
janllari 1999 yaitll tentang izin didirikannya lembaga pendidikan
Islam yang diberi nama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Datul
Huda yang masih berada dibawah nallngan Yayasan Pergllnian
Islanl Darul Huda (YAPISDA) Kecamatan Pedes Kabupaten
Karawang.
: Apa Visi dan Misi didirikannya MTs Darul BudaPedesKarawang?
: Untllk visi dan misi sekolah ini bisa dilihat di gllkll akreditasi
sekolah, dan..... bisa dilihat dan dipinjam di bagian tata usaha.
Apa respon masyarakat ketika MTs Darul linda PedesKarawallg didirikan?
: Respon dari masyarakat ketika MIs ini didirikan cukup bagus.
Yakni, masyarakat sangat antllsias menyambllt dan memasllkan
Jawab
5. Tanya
Jawab
6. Tanya
.Jawab
7. Tanya
Jawab
8. Tanya
Jawab
9. Tanya
: Jumlah pengajar di MTs Darul Huda untuk tahun ini sebanyak 30
orang.
: Apa latar belakang pendidikan merelm (pengajar) masingmasing?
: Latar belakang pendidikan tenaga pengajar disini macanl-macam,
ada yang lulusan S-1 dari UGM, UIN Bandung, UIN Jakmta,
UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), lulusan D-2 keguruan,
dan bahkan ada juga yang hanya luluan pesantren.
Berapakah jumlah siswa di MTs Darul Huda PedesKarawang, dari awaI berdiri hingga sekarang?
: Jumlah siswa di MTs Darul Huda ini waktu awal berdirinya
hanya ada siswa sebanyak 30 orang saja, dan alhamdulillah
hingga sekarang siswanya mencapai 400 sampai dengan 500
orang siswa. Adapun untuk tie.p tahunnya mencapai kenaikan
jumlah siswa sebanyak 60%-70% orang siswa.
Bagaimana peIakasanaan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) mata pelajaran fiqh di MTs Darnl Hudal>edes Karawang?
: Untuk pelaksanaan KTSP fiqh alhamdulillah bisa dibilang sudah
cukup baik, meskipun sebetulnya kami belum menggunakan
buku panduan kurikulurn fiqh dari Depag karena dalam hal ini
Depag sendiripun belum menurunkan atau belurn menetapkan
KTSP fiqh seutuhnya. Tapi dengan melihat buku panduan KTSP
dari pelajaran yang lain, maka alhamdulillah akhimya
pelaksanaan KTSP fiqh di MTs Darul Huda ini dapat berjalan
dan dilaksanakan dengan cnkup baik dan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
: Bagaimana media pengajaran di MTs Darnl Huda PedesKarawang?
: Untuk media pembelajaran yang digunakan, masih sangat minim
sekali. Ya... meskipun dalanl penggunaannya kami sesuaikan
dengan materi yang disampaikan.
: Bagaiman sarana dan pra sarana di MTs Darul Huda Pedes
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK GURU MATA PELAJARAN FIQH
I. Apa latar belakang pendidikan Bapak?
2. Apa tujuan clari pcngajaran Fiqh?
3. Bagaiman3 pelaksanaan Kurikullim Tingkat Satllan Penclidikan (KTSP) yang
berkaitan dengan mara pelajaran fiqh siswa kdas 2 di MTs Dar,d Huda?
4. Bagaimana kegiatan belajar siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes Karawang
dalam mala pelajaran fiqh?
5. Media dan metode apa yang Bapak pakai dalam pembcii\iaran Fiqh?
6. Bagaimana suasana belajar siswa kelas 2 MTs Darul Buda Pedes Karawang
dalam mata pelajaran fiqh?
7. Bagaimana nilai prcstasi siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes Karawang
dalam mata pelajaran fiqh?
6. Tanya
Jawab
7. Tanya
Jawab
Bagaimana suasana belaju siswa kelas 2 MTs Darul HudaPedes Karawang dalam mata pelajaran tiqh?
Alhamdulillah ... suasana belajar siswa ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung dapat berjalan dengan tertib dan aman.
Dengan kata lain, siswa dapat mengikuti dan menciptakan
suasana bel!\iar dengan cukup terkendali dan perhatian fokus
terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
: Bagaimana nHai prestasi siswa kelas 2 MTs Darul HudaPedes Karawang dalam mata pelajaran fiqh?
: Alhamdulillah ... dengan menggunakan KTSP ini prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran fiqh khususnya, cukup baik.
Meskipun mugkin tidak semua siswa mendapatkan nHai/prestasi
yang cukup memuaskan. Akan tetapi, dari hal ini dapat diketahui
bahwa siswa dapat menerima dengan baik cara-cara yang harns
dilakukan dalam proses mebelajaran fiqh dengan menggunakan
KTSP.
Kisi-kisi Angket Variabel X (Pelaksanaan KTSP ) Pada Mata Pelajaran FiqhUntuk Guru Mata Pelajaran Fiqh
Variabel Dimensi Indikator Jumlah NomorItem Item
Pelaksanaan -Perangkat - Guru sudah membuat 4 1,2,3,6Kurikulum Pembelajaran dan menyiapkanlingkat Rencana PelaksanaanSatuan Pembelajaran (RPP).Pendidikan
-Guru menentukan 1 4(KTSP)
dan menjelaskanIndikator.
- Menyesuaikan I 5alokasi waktu dengankelnder pendidikan.
-Proses - Guru menggunakan I 7Belajar strategi dan metodeMengajar yang bervariasi(PBM) dalam mengajar.
-Guru menggunakan 2 13,14,alat/mediapembelajaran yangbervariasi.
- Guru mendampingi 5 8, 9, 10,slswa pada saat 11, 12kegiatan belajarmengaJar.
-Evaluasi - Guru membuat kisi- 2 15, 18kisi dan analisis butirsoal.
-Guru memberikan 3 16, 17,uJIan praktik dan 19penilaian portofoliountuk penilaian tugassiswa.
- Guru memberikan 1 20latihan soal-soalsemester/manilaisiswa dari aspekafektif, dan
PEDOMAN ANGKET UNTUK GURU MATA PELAJARAN FIQH
Berilah tanda (v'') pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan anda yangsebenarnya.
No Pernyataan Selalu SeringKadan- Tidakkadang pernah
I Anda sudah menyiapkan RPP setiapkali mengajar
2RPP yang anda susun sesuai denganstandar isi (SI) l11ata pelaiaran fiqh
3Cara anda mengajar sesuai dengan
1--- RPP yang telah anda susun
4Materi yang anda sampaikan sesuaidengan indikator yang akan dicapaiAnda menyesuaikan alokasi waktu
5 l11ata pelajaran fiqh dengan kalenderpendidikanAnda dikuasai oleh rencana
6 pembel~aran dalam KegiatanBelajar Mengajar
7Anda l11enggunakan l11etode yangbervariasi dalal11mengajarAnda menempatkan diri sebagai
8 fasilitator dalal11 Proses BelajarMengajarAnda melibatkan siswa dalam
9Kegiatan Belajar Mengajar sehinggasiswa dapat ikut berperan aktifdalam pembelajaran fiqhAnda l11endampingi dan
10 membimbing siswa pada saatmengerjakan tugas/diskusiAnda memberi motivasi kepada
II siswa dalam Proses BelajarMengajarAnda memberikanmasalah-masalah
12 yang dapat merangsang siswa untukberfikir
13Anda menggunakan media dalammenyal11paikan pengajaran
14Media yang anda gunakan sesuaidengan materi pembelaiaranAnda melakukan evaluasi
15 berkelanjutan pada mata pelajaranfinh
Alat evaluasi yang anda gunakan16 sesuai dengan tujuan pemhelajaran
yang hendak dicapai
17Anda memherikan ujian praktikpada siswa pada mata pelaiaran fiqh
18Anda membuat kisi-kisi dan analisisbutir soal Dada mata pelaiaran fiqhAnda menggunakan penilaian
19 portofolio tmtuk penilaian tugassiswaAnda memherikan penilaian pada
20 siswa dari aspek afektif danpsikomotorik
Terima kasih
Kisi-kisi Angkct Variabcl X (Pclaksanaan KTSP)
Pada Mata Pclajaran Fiqh
Variabel Dimensi Indikator Jumlah NomorItem Item
Pelaksanaan -Proses - Perhatian dan 2 1,2Kurikulum Belajar Kemampuan siswa.Tingkat Satuan Mengajar - Cara guru mengajar. 1 3Pendidikan (PBM)(KTSP) - Suasana belajar siswa. I 4
- Motivasi dari guru dan 2 5,6Slswa.
- Penggunakan strategi 1 7dan metode yangbervariasi dalammengajar.
- Ketaatan siswa dalan1 I 15mengeljakan tugas.
-Guru melibatkan dan 2 9, 10mendampingi Slswadalam kegiatanpembelajaran.
- Pemberian masalah- 1 11masalah yangmerangsang siswa untukberfikir.
- Penggunakan a1at/media 1 12
pembelajaran yangbervariasi.
-Evaluasi - Mengevaluasi bahan I 13
pelajaran.
- Guru memberikan ujian I 8
praktik.
- Memberikan latihan I 14soal-soal semester.
PEDOMAN ANGKET UNTUK SISWA
PENGANTAR: Jt5-:;:, ~I ~~:, r~ f;(J1
Kami percaya bahwa anda sebagai siswa/siswi MTs Darul Euda PedesKarawang adalah peserta didik yang baik dan jujur. Dengan kebaikan dankejujuran itu, semoga dapat membantu kanli dalam kegiatan penelitian ilmiah ini.Kami mengharapkan anda mau mengisi/memberikan jawaban atas pertanyaandalam angket ini dengan jawaban yang benar. Setiap jawaban yang anda berikanpada kanli adalah merupakan sumbangan yang sangat berharga untukmengembangkan ilmu pengetahuan.
PETUNJUK:
1. MuIaiIah pekeljaan (mengisi angket) dengan membaca Basmallah.2. Berilah tanda silang (X) padajawaban yang dianggap paling benar.3. SoaI-soaI dari pelianyaan dibawah ini tidak bernilai betul atau saIah,jadi isilah
dengan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan/kondisi anda yangsebenarnya.
4. Ucapkan Hamdallah jika telah selesai menjawab semua pertanyaan.5. Setelah selesai diisi, angket ini dikumpulkan kembali melalui ketua kelas atau
langsung pada kami.
PERTANYAAN:
1. Apakah anda selalu memperhatikan terhadap pelajaran fiqh ketika prosesbelajar mengajar berlangsung?a. seialub. serlngC. kadang-kadangd. jarang
2. Bagaimana kemampuan anda (siswa) dalam menerima materi pelajaran fiqhyang diberikan/disampaikan oleh guru?a. selalu mengertib. sering mengertiC. kadang-kadang mengertid. jarang mengerti
3. Bagaimana cara guru mengajar dalam menyampaikan materi pada matapelajaran fiqh?a. selaiu menyenangkanb. seringC. kadang-kadanngd. jarang
4. Bagaimana suasana belajar anda baik di sekolah maupun di rumah?a. selalu baikb. sering
5. Apakah guru memberikan motivasi pada anda (siswa) dalam meningkatkanbelajar pada Illata peh~jaran Ilqh?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang
6. Bagaimana motivasi dan minat belajar anda (siswa) dalam mata pelajaranfiqh?a. selalu ingin mempunyai keinginan belajarb. seringc. kadang-kadangd. jarang
7. Apakah guru menggunakan metode yang bervariasi dalam mengaJar matapelajaran fiqh?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang
8. Apakah guru anda memberikan ujian praktik pada mata pelajaran fiqh?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang
9. Apakah guru melibatkan anda (siswa) dalam kegiatan belajar mengajar matapelajaran fiqh?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang
10. Apakah guru mendan1pingi anda (siswa) pada saat anda mengerjakantugas/diskusi?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang
11. Apakah guru memberikan masalah-masalah yang merangsang anda (siswa)untuk berfikir?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. jarang
12. Apakah guru anda menggunakan media/alat pengajaran dalanl menyampaikanmateri pelajaran fiqh?a. selalub. seringc. kadal1g-kadangd. jarang
13. Apakah guru anda mengevaluasi bahan pelajaran yang akan disampaikan padamata pelajaran fiqh?a. selalub. senngc. kadang-kadangd. jarang
14. Apakah guru anda memberikan latihan soal-soal semester pada mata pelajaranfiqh?a. selalub. senngc. kadang-kadangd. jarang
15. Apakah anda mengel:jakan tugas yang telah cliberikan oleh guru matapelajaran fiqh?a. sclalub. seringc. kadal1g-kadangd. Jarang
Jawaban HasH Angket Siswa
Jumlab Jumlab SoalResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15 Jumlah
,Tawaban1 4 2 3 4 4 4 2 2 4 2 4 1 4 4 4 482 4 2 4 2 4 3 1 4 3 2 : 4 1 3 3 4 44
-3 4 2 3 2 3 4 3 1 3 2 4 1 3 2 4 41
4 3 2 4 2 2 2 2 3 2 1 1 1 4 3 2 34
5 4 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 1 3 4 2 47
6 4 2 2 4 3 4 1 1 4 4 I 1 4 4 3 42
7 3 2 2 4 1 3 2 2 4 4 4 1 1 1 1 35
8 3 2 4 1 3 4 4
~1 2 3 I 1 I I 32----~ _._. --- --
9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 4 4 56
10 4 2 4 1 4 2 1 4 4 4 1 4 2 4 4 4511 2 2 4 2 4 4 2 2 2 4 3 4 3 2 I 4112 4 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 1 3 3 4 41
13 3 4 4 4 3 4 2 3 1 2 3 1 3 2 4 43
14 3 2 2 4 4 4 1 I 2 1 2 2 3 3 4 38
15 4 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 1 3 4 2 47
16 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 J 3 3 2 47
17 4 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 1 3 3 4 40
18 4 4 4 4 2 4 2 2 2 I 4 J 2 4 4 44
19 3 2 4 2 4 2 3 1 1 1 1 2 2 3 4 35
20 4 3 3 4 2 4 4 1 1 2 2 1 4 4 4 43
21 4 2 2 3 3 4 3 1 1 1 1 1 1 3 4 34
22 4 4 3 4 4 4 2 1 4 1 2 1 I 3 4 42-23 4 4 2 1 4 4 1 1 1 I 4 I 2 3 4 37
24 3 4 4 2 2 4 1 2 2 1 4 3 2 4 3 41
25 3 3 2 3 4 3 1 I 2 3 4 1 3 2 4 39
26 4 J 2 3 4 4 3 2 1 '2 3 1 3 1 4 38
27 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 52
28 4 2 2 1 3 3 3 2 I 2 1 2 1 2 4 33
29 4 J 2 2 3 4 4 2 3 1 3 1 4 4 4 42
30 4 2 4 4 4 4 3 1 1 2 4 2 1 1 2 39
Jumlah 1240"
Pcrbandingan Nilai Siswa pada Saat Mcnggunakan KTSP dan KBK
Nilai Raport Siswa dcnganJumlah Nilai Raport Siswa dcngan KBK*
Siswa/sampcl KTSP-
Penguasaan SikapKOllsep/Ilmu Keterampilan
Beragama
1 7 80 70 80
2 7 80 70 70
3 7 80 70 70
4 6 80 70 70
5 7 80 75 80
6 7 85 80 85
7 8 80 70 80-
8 7 80 80 80
9 9 80 70 70
11 8 80 80 80
12 7 80 70 80
13 7 80 75 80
14 7 80 80 80
15 7 80 70 70
16 7 80 70 80
17 7 80 80 75
18 7 80 80 75
19 6 80 80 80
20 6 80 80 80
21 6 80 70 70
22 7 80 80 75
23 6 80 70 75
24 7 80 70 80
25 7 80 80 75
26 8 80 75 80
27 9 80 70 70
28 7 65 70 65
29 7 65 70 65
30 7 80 70 80
* Format penilaian dalam raport model KBK terdapat 3 aspek yang dini1ai dandimasukkan dalam penilaian raport
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
CONTOH FORMAT SILABUS BERBASIS KTSP
. .............................................................................................
PenilaianSumber,
Kompetensi Dasar Materi Pokok PengaJaman Belajar Indikator AlokasiBahan, atanBentnk Contoh WaktuTeknik
Instrumen Instrumen alat
PERPUSTAKAANUTAMAUIN SYAHID JAKARTA
CONTOH FORMAT RPP BERBASIS KTSP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan Ke-
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
I. Tujuan Pembelajaran
II. Mated Ajar
III. Metode Pembelajaran
IV. Langkah-Iangkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
B. Kegiatan Inti
C. Kegiatan Akhir
V. AlatiBahaniSumber Belajar
VI. Penilaian
a. Teknik
b. Bentuk
c. Instrumen
................ , .Mengetahui
Kepala Sekolah Guru mata pelajaran