perpustakaan cerdas membangun manusia berwawasan luas

5
PERPUSTAKAAN CERDAS MEMBANGUN MASYARAKAT BERWAWASAN LUAS BAB I. PENDAHULUAN Perpustakaan atau library (berasal dari bahasa Latin liber atau libri yang berarti buku) memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan minat baca masyarakat. Akan tetapi pada kenyaataannya dewasa ini minat baca bagi masyarakat Indonesia tergolong rendah. Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia dibuktikan dengan rendahnya kunjungan masyarakat, pelajar dan mahasiswa ke perpustakaan-perpustakaan setempat. Indikator lain yang menguatkan fakta tentang rendahnya minat baca adalah dihitung dari jumlah buku yang diterbitkan yang memang masih jauh di bawah penerbitan buku di Malaysia, Singapura, apalagi India, atau negeri-negeri maju lainnya (www.kabarindonesia.com). Dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2006, bahwa, masyarakat Indonesia lebih memilih menonton TV (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id). Hal ini sangat ironis bila diingat bahawa wadah/tempat mambaca yang salah satunya perpustakaan, di Indonesia tergolong sudah cukup memadai jumlahnya. Akan tetapi tentunya menjadikan pertanyaan bagi penulis mengapa hal ini dapat terjadi. Di negara-negara yang sudah maju, perpustakaan merupakan cermin kemajuan masyarakatnya karena itu menunjukkan perpustakaan adalah bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari. Essay perpusda Banjarnegara 1

Upload: ria-nur-andini

Post on 27-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Essay

TRANSCRIPT

Page 1: Perpustakaan Cerdas Membangun Manusia Berwawasan Luas

PERPUSTAKAAN CERDAS MEMBANGUN MASYARAKAT

BERWAWASAN LUAS

BAB I. PENDAHULUAN

Perpustakaan atau library (berasal dari bahasa Latin liber atau libri yang berarti buku)

memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan minat baca masyarakat. Akan

tetapi pada kenyaataannya dewasa ini minat baca bagi masyarakat Indonesia tergolong rendah.

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia dibuktikan dengan rendahnya kunjungan

masyarakat, pelajar dan mahasiswa ke perpustakaan-perpustakaan setempat.

Indikator lain yang menguatkan fakta tentang rendahnya minat baca adalah dihitung

dari jumlah buku yang diterbitkan yang memang masih jauh di bawah penerbitan buku di

Malaysia, Singapura, apalagi India, atau negeri-negeri maju lainnya

(www.kabarindonesia.com). Dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada

2006, bahwa, masyarakat Indonesia lebih memilih menonton TV (85,9%) dan/atau

mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id). Hal ini

sangat ironis bila diingat bahawa wadah/tempat mambaca yang salah satunya perpustakaan, di

Indonesia tergolong sudah cukup memadai jumlahnya. Akan tetapi tentunya menjadikan

pertanyaan bagi penulis mengapa hal ini dapat terjadi.

Di negara-negara yang sudah maju, perpustakaan merupakan cermin kemajuan

masyarakatnya karena itu menunjukkan perpustakaan adalah bagian dari kebutuhan hidup

sehari-hari. Hal itu diikuti dengan kemudahan memperoleh akses dan kelengkapan sarana dan

ketersediaan sumber informasi yang sangat memadai. Eksistensi dan perhatian masyarakat

terhadap perpustakaan di negara-negara berkembang masih sangat terbatas. Kalaupun

perhatian itu ada, hanya sebatas keinginan (wants) dan bukan merupakan kebutuhan (needs).

Apalagi dengan krisis ekonomi global saat ini, dimana orang lebih mementingkan pemenuhan

kebutuhan sosial, dan ekonomi mereka.

Dari sisi lain, penyediaan fasilitas dan bahan pustaka bagi masyarakat terasa masih

kurang, ini dikarenakan dukungan pemerintah terhadap gemar membaca bagi masyarakat

sangat jauh dari harapan. Fakta membuktikan bahwa semua perpustakaan di Indonesia dibuat

dengan desain resmi dan identik dengan keseriusan, suasana tenang, dan membosankan.

Essay perpusda Banjarnegara 1

Page 2: Perpustakaan Cerdas Membangun Manusia Berwawasan Luas

Faktor–faktor diatas dapat mengakibatkan rendahnya minat baca bagi masyarakat

Indonesia. Lalu pertanyaan yang muncul sekarang adalah bagaimana cara mewujudkan

perpustakaan yang ideal bagi masyarakat. Padahal perlu diketahui bahwa dengan membaca

maka akan dapat membangun manusia cerdas dan berwawasan luas. Dengan sumber daya

manusia yang cerdas dan berwawasan luas itulah Indonesia dapat menjadi Negara yang cerdas

serta, maju dan sejahtera.

BAB II. PEMBAHASAN

A. Membaca

Membaca adalah kegiatan sarat manfaat. Karena itulah kemudian muncul slogan-

slogan seperti “Buku jendela dunia.”, “Banyak baca, banyak tahu.”dan lain-lain. Bahkan

Barbara Tuchman pernah berkata bahwa “Buku adalah pengusung peradaban. Tanpa buku

sejarah diam. Sastra bungkam, sains lumpuh. Pemikiran macet. Buku adalah mesin perubahan,

jendela dunia, mercusuar yang dipancangkan di samudera waktu. Pepatah - pepatah tersebut

seharusnya dapat menjadi motivasi bagi rakyat Indonesia unuk menjadikan buku sebagai

teman hidup, karena buku akan benar-benar menjadi jendela dunia yang akan membuka

wawasan kita, jika buku itu benar-benar dibaca untuk dimengerti dan dipahami.

B. Perpustakaan Ideal

Perpustakaan adalah salah satu kunci pokok yang dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya minat baca masyarakat. Format perpustakaan yang kaku dan memiliki gaya

pelayanan konvensional, tidak akan mampu meningkatkan animo masyarakat untuk

mengunjungi perpustakaan. Oleh karena itu diperlukan format perpustakaan baru yang lebih

elegan dan menarik serta ideal dengan kondisi kekeingian masyarakat. Ideal adalah dimana

yang satu merasa cocok dengan yang lainnya atau sesuatu yang sempurna tergantung dari sisi

mana orang melihatnya. Dengan adanya perpustakaan yang ideal maka diharapkan dapat

menumbuhkembangkan minat membaca bagi masyarakat. Perpustakaan adalah sumber primer

bagi setiap pencari informasi. Perpustakaan adalah bangunan utama untuk melahirkan suatu

komunitas ilmiah dan masyarakat informasi. Perpustakaan juga merupakan jalan untuk

menuju  masyarakat modern yang dinamis dengan berperadaban.

Untuk itu diperlukan langkah–langkah yang untuk menarik minat pembaca antara lain,

1. Peningkatan pelayanan cerdas dari pustakawan bagi masyarakat, baik dari segi kerapian,

kebersihan, fasilitas, maupun promosi.

Essay perpusda Banjarnegara 2

Page 3: Perpustakaan Cerdas Membangun Manusia Berwawasan Luas

2. Dilakukan promosi yang menarik tentang keberadaan perpustakaan, manfaat serta sisi

menarik dari perpustakaan itu sendiri.

3. Melakukan inovasi tata ruang perpustakaan, misalnya diterapkannya area-area membaca,

yang masing-masing dibeda-bedakan sesuai dengan selera masyarakat.

Upaya meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan, perlu

memerlukan langkah nyata agar memunculkan motivasi dalam diri setiap masyarakat untuk

berkunjung ke perpustakaan. Selain itu, peran pustakawan juga sangat menentukan.

Pustakawan harus bersikap profesionalime terutama bangga dengan pekerjaan dan

menunjukkan komitmen pribadi pada kualitas dengan benar-benar mendengarkan kebutuhan

orang yang mereka layani. Selain itu Pustakawan perlu mensosialisasikan fungsi-fungsi

perpustakaan kepada masyarakat sebagai sumber belajar dan informasi yang memiliki sifat

praktis, demokratis dan ekonomis.

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

perpustakan yang ideal adalah:

1. Perpustakaan yang dapat memberikan kepuasan kepada pengunjungnya baik dari segi

fasilitas, tata ruang, koleksi buku- buku yang memadai, kebersihan, kerapian, promosi

dan layanan.

2. Faktor yang mempengaruhi layanan yang prima di perpustakaan adalah faktor SDM

yang memiliki kompetensi (kepustakawanan dan individu/kepribadian).

B. Saran

1. Pemerintah hendaknya memberikan subsidi khusus bagi perpustakaan agar dapat lebih

memperbanyak keanekaragaman koleksi buku yang ada.

2. Perpustakaan diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung baik dari segi

kerapian, kebersihan, fasilitas maupun pelayanan.

3. Diadakannya promosi tentang perpustakaan dan manfaat adanya perpustakaan

sehingga masyarakat dapat mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan.

Essay perpusda Banjarnegara 3