pernyataan pers gki yasmin 28 oktober 2012

1
Pernyataan Pers GKI Yasmin 28 Oktober 2012: “Sumpah Pemuda dan Hitung Mundur 58 Hari Jelang Dibukanya Kembali GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia” eski Sumpah Pemuda telah berlalu 84 tahun yang lalu, namun “persatuan Indonesia” sampai dengan hari ini masih menjadi sebuah kondisi dan situasi yang dipertanyakan di Indonesia. Adakah kita, bangsa yang besar ini, benar bersatu dalam segala perbedaan kita, atau, “persatuan Indonesian” hanya ada dalah kisah sejarah Indonesia, juga di Sila ke – 3 Pancasila, namun tak ada dalam kenyataan kehidupan hari ini di bangsa ini? Bahkan, pertanyaan lebih mendasar lagi mengemuka: Apakah bahkan kami, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia masih dianggap sebagai bagian dari negara ini? Hari ini, 28 Oktober 2012, kami, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia kembali terpaksa datang berpuluh kilometer dari tempat domisili kami masing-masing hanya untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan kami. Situasi ini terjadi karena kedua gereja kami yang sah ditempatnya masing-masing masih saja dikunci dan disegel secara illegal oleh Pemkot Bogor dan Pemkab Bekasi, bahkan ketika keabsahan kedua gereja kami masing-masing diikuti dengan pengukuhan dari keputusan pengadilan tertinggi di negara ini. Oleh karenanya hari ini kami menyatakan hal berikut ini yang pernah disuarakan pemuda-pemudi Indonesia, 84 tahun yang lalu di Jalan Kramat Jakarta: Kami jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia mengaku, berbangsa satu, bangsa Indonesia Kami jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia mengaku, berbahasa satu, Bahasa Indonesia Semoga negara tetap ingat bahwa kami adalah Indonesia meski dalam konteks angka, jumlah, mungkin kami dimasukkan dalam kategori minoritas. Namun bukankah Indonesia, yang 84 tahun lalu diikrarkan persatuannya, juga tidak dibentuk berdasarkan jumlah? Kenyataan bahwa bangsa ini, 84 tahun lalu, memilih “berbahasa yang satu, bahasa Indonesia” adalah bukti nyata bahwa “jumlah” bukanlah alasan penentu mengapa para pendiri bangsa memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sebab bila itu yang terjadi, Bahasa Indonesia, yang saat itu penuturnya lebih sedikit dibandingkan dengan penutur Bahasa Jawa misalnya, tidak akan menjadi bahasa persatuan Indonesia. Kami Indonesia! Kami warga negara yang segala haknya dilindungi UUD 1945. Perlakukanlah kami sesuai dengan kenyataan itu. Oleh karenanya, melanjutkan hitung mundur yang telah kami mulai dua minggu yang lalu untuk masa pembukaan kembali gereja sah kami masing-masing, Jemaat GKI Yasmin dan HKBP FIladelfia berharap dan mendesak negara, terutama melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dapat segera memulai langkah- langkah konkret agar paling lambat 58 hari dari hari ini, pada 25 Desember 2012, Natal 2012 yang akan datang, Konstitusi dan hukum akan kembali ditegakkan, gereja GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia yang sah kembali dibuka, sehingga Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia akan dapat kembali beribadah ditempat ibadahnya yang sah sesuai agama dan kepercayaannya. Hanya dengan hal inilah, maka akan tercipta preseden baik bagi dilindunginya hak beragama, berkeyakinan, dan beribadah dari semua kelompok agama dan kepercayaan di Indonesia tanpa kecuali. Semoga Tuhan melindungi Indonesia, rumah bersama bagi semua. Jakarta, 28 Oktober 2012 GKI Taman Yasmin Bogor - HKBP Filadelfia Tambun Bekasi Kami yang mendampingi: Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) - The Wahid Institute - LBH Jakarta PBHI Jakarta - YLBHI - ILRC - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Setara Institute - KontraS - Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) Human Rights Working Group (HRWG) - PBHI - Forum Bhinneka Tunggal Ika Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) - LBH Lawyer Street - DPN Repdem Koord. Nasional Presidium Jaringan Alumni Muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ut Omnes Unum Sint Institute - Komunitas Kedai Kopi Bhinneka Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) M

Upload: timmediayasmin

Post on 22-Jul-2015

197 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pernyataan pers gki yasmin 28 oktober 2012

Pernyataan Pers GKI Yasmin 28 Oktober 2012:

“Sumpah Pemuda dan Hitung Mundur 58 Hari Jelang Dibukanya Kembali

GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia”

eski Sumpah Pemuda telah berlalu 84 tahun yang lalu, namun “persatuan Indonesia” sampai dengan hari ini masih menjadi sebuah kondisi dan situasi yang dipertanyakan di Indonesia. Adakah kita, bangsa

yang besar ini, benar bersatu dalam segala perbedaan kita, atau, “persatuan Indonesian” hanya ada dalah kisah sejarah Indonesia, juga di Sila ke – 3 Pancasila, namun tak ada dalam kenyataan kehidupan hari ini di bangsa ini? Bahkan, pertanyaan lebih mendasar lagi mengemuka: Apakah bahkan kami, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia masih dianggap sebagai bagian dari negara ini?

Hari ini, 28 Oktober 2012, kami, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia kembali terpaksa datang berpuluh kilometer dari tempat domisili kami masing-masing hanya untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan kami. Situasi ini terjadi karena kedua gereja kami yang sah ditempatnya masing-masing masih saja dikunci dan disegel secara illegal oleh Pemkot Bogor dan Pemkab Bekasi, bahkan ketika keabsahan kedua gereja kami masing-masing diikuti dengan pengukuhan dari keputusan pengadilan tertinggi di negara ini.

Oleh karenanya hari ini kami menyatakan hal berikut ini yang pernah disuarakan pemuda-pemudi Indonesia, 84 tahun yang lalu di Jalan Kramat Jakarta:

Kami jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia mengaku, berbangsa satu, bangsa Indonesia Kami jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia mengaku, berbahasa satu, Bahasa Indonesia

Semoga negara tetap ingat bahwa kami adalah Indonesia meski dalam konteks angka, jumlah, mungkin kami dimasukkan dalam kategori minoritas. Namun bukankah Indonesia, yang 84 tahun lalu diikrarkan persatuannya, juga tidak dibentuk berdasarkan jumlah? Kenyataan bahwa bangsa ini, 84 tahun lalu, memilih “berbahasa yang satu, bahasa Indonesia” adalah bukti nyata bahwa “jumlah” bukanlah alasan penentu mengapa para pendiri bangsa memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sebab bila itu yang terjadi, Bahasa Indonesia, yang saat itu penuturnya lebih sedikit dibandingkan dengan penutur Bahasa Jawa misalnya, tidak akan menjadi bahasa persatuan Indonesia.

Kami Indonesia! Kami warga negara yang segala haknya dilindungi UUD 1945. Perlakukanlah kami sesuai dengan kenyataan itu.

Oleh karenanya, melanjutkan hitung mundur yang telah kami mulai dua minggu yang lalu untuk masa pembukaan kembali gereja sah kami masing-masing, Jemaat GKI Yasmin dan HKBP FIladelfia berharap dan mendesak negara, terutama melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dapat segera memulai langkah-langkah konkret agar paling lambat 58 hari dari hari ini, pada 25 Desember 2012, Natal 2012 yang akan datang, Konstitusi dan hukum akan kembali ditegakkan, gereja GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia yang sah kembali dibuka, sehingga Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia akan dapat kembali beribadah ditempat ibadahnya yang sah sesuai agama dan kepercayaannya.

Hanya dengan hal inilah, maka akan tercipta preseden baik bagi dilindunginya hak beragama, berkeyakinan, dan beribadah dari semua kelompok agama dan kepercayaan di Indonesia tanpa kecuali.

Semoga Tuhan melindungi Indonesia, rumah bersama bagi semua.

Jakarta, 28 Oktober 2012

GKI Taman Yasmin Bogor - HKBP Filadelfia Tambun Bekasi

Kami yang mendampingi:

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) - The Wahid Institute - LBH Jakarta PBHI Jakarta - YLBHI - ILRC - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Setara Institute - KontraS - Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI)

Human Rights Working Group (HRWG) - PBHI - Forum Bhinneka Tunggal Ika Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) - LBH Lawyer Street - DPN Repdem

Koord. Nasional Presidium Jaringan Alumni Muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ut Omnes Unum Sint Institute - Komunitas Kedai Kopi Bhinneka

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK)

M