pernyataan orisinalitas saya menyatakan dengan … · kecuali yang secara tertulis dikutip dalam...
TRANSCRIPT
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,
di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Denpasar, 21 Juli 2017
Mahasiswi,
Linda SilviaNIM : 0915151043
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis
Skala Produksi Tenaga Kerja, Modal dan Bahan Baku Terhadap Produksi
Anyaman Bambu di Bangli”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil dengan adanya bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam
penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima
kasih kepada.
1) Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
2) Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa,,SE., M.Si. Pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3) Ibu Dr. Ida Ayu Nyoman Saskara, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan dan Ibu Dr. Made Heny Urmila Dewi, SE., M.Si selaku
Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
4) Ibu Dr. Ni Putu Wiwin Setyari, SE., M.Si. Koordinator Jurusan Ekonomi
PembangunanProgram Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
5) Ibu Dr. Ni Putu Wiwin Setyari, SE., M.Si. Pembimbing Akademis.
6) Bapak Dr. Drs. Dewa Nyoman Budiana.,M.Si Dosen pembimbing yang
memberikan bimbingan, masukan serta motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7) Bapak Drs. Ida Bagus Darsana.,M.Si Dosen pembahas yang memberikan
bimbingan, masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
v
8) Ibu Dr. Made Heny Urmila Dewi, SE., M.Si Dosen penguji yang
memberikan masukan, saran dan kritik serta motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
9) Seluruh staf dan pegawai Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
10) Seluruh pengrajin anyaman bambu di Desa Tembuku Kecamatan Tembuku
Kabupaten Bangli atas kesempatan dan memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
11) Kedua Orang Tua, Bapak H. Kusnadi Bin Agi dan Ibu Hj. Fitriah serta
Suami Aris Setiawan Susanto dan Adik serta Keluarga tercinta yang selalu
memberikan doa dan motivasi yang tulus selama proses penyusunan skripsi
ini.
12) Teman-teman angkatan 2009 atas semangat dan bantuannya selama penulis
kuliah di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
13) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan dorongan selama penyusunan skipsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini,
masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan kemampuan serta
pengalaman penulis. Namun demikian skripsi ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi yang berkepentingan.
Denpasar, 21 Juli 2017
Penulis
vi
Judul : Analisis Skala Produksi Tenaga Kerja, Modal dan Bahan Baku
Terhadap Produksi Anyaman Bambu di Bangli
Nama : Linda Silvia
NIM : 0915151043
Abstrak
Pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Provinsi Bali berkembang pesat, salahsatunya pertumbuhan di sektor industri pengrajin anyaman bambu di Desa TembukuKecamatan Tembuku Kabupaten Bangli. Pertumbuhan sektor industri sangat dipegaruhioleh skala usaha atau skala produksi dari suatu perusahaan yang masuk dalam industritersebut.
Tujuan penelitian (1) mengetahui pengaruh tenaga kerja, modal, dan bahan baku,baik secara simultan maupun parsial terhadap industri anyaman bambu di Desa Tembuku,(2) mengetahui sifat produksi industri anyaman bambu di Desa Tembuku.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Bangli, meneliti industri anyaman bambudengan populasi sebanyak 56 unit usaha yang tersebar di Banjar Adat yaitu Undisan,Bambang, Tembuku, Jehem, dan Yangapi dengan teknik analisis regresi linier berganda.Seluruh populasi yang digunakan sebanyak 56 diambil secara acak.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan tenaga kerja, modal, dan bahanbaku berpengaruh signifikan secara simultan terhadap industri anyaman bambu di DesaTembuku dengan nilai Fhitung (5,981) > Ftabel (2,7). Tenaga kerja, modal dan bahan bakuberpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap industri anyaman bambu diDesa Tembuku. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel tenaga kerja (2,589) > (1,671).Modal (2,117) > (1,671), dan bahan baku (2,343) > (1,671). Skala ekonomis industrianyaman bambu di Desa Tembuku berada dalam kondisi decreasing return of scaledimana proporsi dari penambahan tenaga kerja, modal dan bahan baku melebihi proporsipertambahan produksi yang dihasilkan oleh industri bambu di Desa Tembuku Kabupaten Bangliyang menyebabkan peningkatan output lebih kecil dari pada peningkatan input produksi.Produksi Industri anyaman bambu di Desa Tembuku bersifat padat modal.
Kata kunci : tenaga kerja, modal, bahan baku, produksi industri.
vii
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL…………………… . …………………………………iHALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iiPERNYATAAN ORISINALITAS............................................................. iiiKATA PENGANTAR ................................................................................. ivABSTRAK ................................................................................................... viDAFTAR ISI............................................................................................... viiDAFTAR TABEL ....................................................................................... ixDAFTAR GAMBAR .................................................................................... xDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 11.2 Rumusan Masalah Penelitian ..................................................... 111.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 111.4 Kegunaan Penelitian................................................................... 121.5 Sistematika Penulisan ................................................................ 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN2.1 Landasan teori ............................................................................ 14
2.1.1 Konsep Produksi ............................................................. 142.1.2 Faktor-faktor Produksi .................................................... 152.1.3 Fungsi Produksi............................................................... 172.1.4 Skala Produksi................................................................. 182.1.5 Skala Ekonomi dan Sifat Produksi.................................. 212.1.6 Perluasan Produksi .......................................................... 232.1.7 Konsep Industri ............................................................... 242.1.8 Tenaga Kerja ................................................................... 252.1.9 Hubungan Tenaga Kerja dengan Produksi Industri ........ 262.1.10 Hubungan Modal dengan Produksi Industri ................... 272.1.11 Hubungan Bahan Baku dengan Produksi Industri .......... 282.1.12 Hipotesis Penelitan.......................................................... 29
2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 29
BAB III METODELOGI PENELITIAN3.1 Desain Penelitian........................................................................ 313.2 Lokasi Penelitian........................................................................ 313.3 Objek Penelitian ......................................................................... 313.4 Identifikasi Variabel................................................................... 323.5 Definisi Operasional Variabel.................................................... 323.6 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 33
3.6.1 Jenis Data ......................................................................... 33
viii
3.6.2 Sumber Data..................................................................... 343.7 Responden Penelitian ................................................................. 343.8 Metode Penentuan Populasi dan Sampel ................................... 34
3.8.1 Populasi dan Sampel ........................................................ 343.9 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 353.10 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 353.11 Teknik analisis data.................................................................... 37
3.11.1 Model Regresi Linear Berganda ..................................... 373.11.2 Uji signifikansi koefisien regresi .................................... 38
3.12 Menentukan skala ekonomi ....................................................... 433.13 Menentukan sifat produksi ......................................................... 44
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian......................................... 45
4.1.1 Topografi Kabupaten Bangli............................................ 454.1.2 Perkembangan Perekonomian Kerajinan Bambu ............ 464.1.3 Sejarah Kerajinan Bambu di Desa Tembuku Bangli ....... 46
4.2 Karakteristik Responden ............................................................ 474.2.1 Kelompok Jenis Kelamin Responden .............................. 474.2.2 Kelompok Umur Responden............................................ 484.2.3 Tingkat Pendidikan Formal Responden ........................... 49
4.3 Deskripsi Variabel...................................................................... 504.4 Pembahasan Penelitian............................................................... 51
4.4.1 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 514.4.2 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .......................... 564.4.3 Uji Signifikansi koefisien regresi..................................... 574.4.4 Menentukan skala ekonomi anyaman bambu..............….664.4.5 Menentukan sifat produksi anyaman bambu ....................66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan .................................................................................... 685.2 Saran........................................................................................... 69
DAFTAR RUJUKAN.................................................................................. 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................79
ix
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bangli Atas Dasar Harga Konstan
2010 Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2010 – 2015 (Persen).......... 3
1.2 Rekapitulasi Industri Rumah Tangga, Kecil dan Menengah di Provinsi
Bali Berdasarkan Kabupaten Tahun 2016.......................................... 4
1.3 Jenis Pengrajin, Tempat Usaha, dan Jumlah Pengrajin di Kecamatan
Tembuku, Bangli tahun 2016............................................................. 5
1.4 Nilai Produksi Industri kerajinan bambu di Kabupaten Bangli Tahun
2010-2015 .......................................................................................... 8
3.1 Jumlah Industri kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten Bangli
Tahun 2016 ...................................................................................... 35
4.1 Karakteristik Responden Kelompok Jenis Kelamin ........................ 47
4.2 Karakteristik Responden Kelompok Umur...................................... 48
4.3 Karakteristik Responden Kelompok Pendidikan Formal................. 49
4.4 Hasil Deskripsi Variabel .................................................................. 50
4.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 52
4.6 Perhitungan Tolerance dan Variance Inflation Factor ..................... 52
4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser.............................. 55
4.8 Hasil Uji Analisis Skala Ekonomis Pada Industri bambu di Desa
Tembuku Kabupaten Bangli ............................................................ 56
4.9 Hasil Uji F........................................................................................ 58
x
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
2.1 Tahapan Siklus Kehidupan Produk.................................................. 20
2.2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 30
3.1 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho dengan uji F ....................... 39
3.2 Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t Untuk
Variabel Tenaga Kerja (X1) ............................................................. 40
3.3 Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t Untuk
Variabel Modal (X2)......................................................................... 42
3.4 Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t Untuk
Variabel Bahan Baku (X3) ............................................................... 43
4.1 Daerah Pengujian Autokorelasi dengan uji Durbin Watson ............ 54
4.2 Daerah penerimaan dan penolakan Ho dengan uji F ....................... 59
4.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho untuk
variabel tenaga kerja………………………………………………...61
4.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho untuk
variabel modal...................................................................................63
4.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho untuk
variabel bahan baku...........................................................................65
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Hal
1 Kuisioner .......................................................................................... 77
2 Tabulasi Data Penelitian .................................................................. 79
3 Frequency Table............................................................................... 80
4 Regression ........................................................................................ 81
5 Tabel Uji F ....................................................................................... 84
6 Tabel Uji t ........................................................................................ 85
7 Tabel Durbin Watson (df) ................................................................ 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bali merupakan provinsi di Indonesia yang melakukan berbagai perubahan
di segala bidang, baik dari sisi politik, sosial budaya dan ekonomi. Bali terkenal
karena pariwisatanya yang didukung oleh potensi sumber daya alam yang sangat
bagus dan sumber daya manusianya yang sangat memadai serta memiliki
kreatifitas dan keahlian yang tinggi (Ade, 2011). Banyak industri-industri mulai
dikembangkan untuk memperkecil kesenjangan antar sektor lain terutama sektor
pertanian. Keberadaan industri-industri ini tidak terlepas dari adanya program
pemerintah yang mengupayakan keberhasilan industri kecil untuk bertahan dalam
kondisi perekonomian yang sedang krisis sekalipun dengan tujuan untuk
menyejahterakan serta memberikan kemakmuran yang adil dan merata kepada
seluruh lapisan masyarakat seperti pemberian bantuan secara finansial maupun
kemitraan. pembangunan ekonomi yang berbasiskan sektor pariwisata di
kembangkan melalui pembangunan sektor-sektor industri kecil dan kerajinan
(Cahya dan Bagus, 2015).
Perkembangan sektor industri kerajinan di Kabupaten Bangli yang
didukung sektor kerajinan, pertanian serta sektor jasa-jasa mampu
menjadikan Kabupaten Bangli mampu bersaing dengan kabupaten-kabupaten
yang ada di Provinsi Bali (Sri, 2015). Sektor industri kecil di Kabupaten
Bangli mempunyai potensi untuk dikembangkan mengingat sumber daya alam
2
lokal dan kreativitas masyarakat pada bidang seni ataupun bidang kerajinan
cukup memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
serta mendukung program pembangunan daerah (Fitria dan Martini, 2015).
Perkembangan industri kecil cukup pesat sejajar dengan pesatnya perkembangan
industri lainnya yang membuka peluang pasar baik lokal maupun internasional
(Arifini dan Dwi, 2015).
Perkembangan sektor industri kerajinan anyaman bambu dan industri
lainnya di Provinsi Bali tidak terlepas dari peran masing-masing Kabupaten atau
Kota. Salah satunya Kabupaten Bangli yang merupakan salah satu Kota yang
terkenal dengan berbagai industri kerajinan dan seni warisan budayanya memiliki
laju pertumbuhan sektor industri perusahaan paling rendah,dibandingkan sektor
lainnya (PDRB, 2010-2015).
Terlihat dari data PDRB Kabupaten Bangli atas dasar harga konstan
tahun 2010 menurut lapangan usaha pada tahun 2010-2015 pada Tabel 1.l. yang
menunjukkan, bahwa laju pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun
2012 sempat mengalami peningkatan yang sangat pesat dari 1,22 persen menjadi
menjadi 6,43 persen, kemudian tahun 2014 dan tahun 2015 sedikit demi sedikit
mengalami penurunan, dimana pada tahun 2013 sebesar 9,46 persen menjadi 9,26
pada tahun 2014 dan 7,59 pada tahun 2015, untuk lebih jelasnya disajikan pada
Tabel 1.1 berikut ini :
3
No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata0 1 2 3 4 5 6 7 81 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.18 1.21 4.76 2.85 4.9 5.04 3.552 Pertambangan dan Penggalian 10.67 10.99 16.05 8.2 -0.23 -7.7 5.413 Industri Pengolahan 1.01 1.22 6.43 9.46 9.26 7.59 6.734 Pengadaan Listrik dan Gas 8.79 9.54 11.31 8.97 2.7 0.99 6.45 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 0.71 0.71 3.43 6.34 7.27 2.05 3.916 Konstruksi 6.19 7.12 19.62 6.77 1.75 4.91 7.917 Perdagangan Besar dan Ecera, Reparasi Mobil 5.89 6.01 6.2 9.89 7.29 7.62 7.18 Transportasi dan Pergudangan 4.91 5.41 5.53 7.59 9.33 1.87 5.869 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.24 6.82 7.36 7.91 6.78 6.14 6.9
10 Informasi dan Komunikasi 9.01 9.34 8.35 6.57 7.11 9.81 8.2111 Jasa Keuangan dan Asuransi 4.09 5.6 9.27 14.35 9.66 5.04 8.7212 Real Estate 4.67 4.88 6.61 7.77 8.94 3.03 6.2413 Jasa Perusahaam 3.65 3.68 2.27 10.05 7.63 6.69 6.0114 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 25.91 26.27 1.26 0.67 10.89 6.57 9.0415 Jasa Pendidikan 10.7 11.4 0.49 14.62 10.76 9.09 9.1416 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.1 6.9 6.24 13.65 12.56 8.52 9.2417 Jasa Lainnya 7.25 7.57 5.14 4.93 7.84 7.61 6.45
PDRB 6.12 6.44 6.78 7.15 6.96 6.11 6.59
Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bangli Atas Dasar HargaKonstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2010 – 2015(Persen)
Sumber : BPS Kabupaten Bangli, 2016
Pertumbuhan sektor industri pengolahan atas dasar harga konstan tahun
2010 menurut lapangan usaha pada tahun 2010-2015 (Tabel 1.l), PDRB rata-rata
sektor industri pengolahan menempati urutan tengah-tengah dari tujuh belas
sektor yang ada dengan nilai rata-rata sebesar 6,73, maka dari itu perlu adanya
peran pemerintah untuk meningkatkan peranannya pada sektor industri
pengolahan khususnya anyaman bambu di desa tembuku kabupaten Bangli.
Tabel berikutnya adalah rekapitulasi industri rumah tangga, kecil dan
menengah yang ada di Provinsi Bali berdasarkan Kabupaten di Provinsi Bali pada
tahun 2016, terlihat dalam Tabel 1.2.
4
Tabel 1.2 Rekapitulasi Industri Rumah Tangga, Kecil dan Menengah diProvinsi Bali Berdasarkan Kabupaten Tahun 2016
No. Kabupaten JumlahUsaha (Unit)
Tenaga Kerja(orang)
Nilai Investasi(Rp.000)
Nilai Produksi(Rp.000)
1. Jembrana 1.528 8.152 70.198.028 422.507.6392. Tabanan 708 6.086 341.832.645 489.282.7683. Denpasar 3.915 28.775 320.692.567 1.379.208.0074. Badung 1.189 14.369 61.645.072 1.209.715.0545. Gianyar 766 13.303 2.267.039.170 2.952.961.2806. Bangli 397 4.439 24.040.104 73.969.6817. Karangasem 459 4.026 21.883.293 29.137.6338. Klungkung 2.530 8.407 16.233.012 250.163.0429. Buleleng 834 5.623 16.934.046 146.393.293
Total 12.326 93.180 3.130.497.937 6.953.338.467Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, 2016
Tabel 1.2 menunjukan bahwa pada tahun 2016 Kabupaten Bangli memiliki
jumlah unit usaha di sektor industri rumah tangga, kecil dan menengah di Provinsi
Bali yaitu sebanyak 397 unit usaha, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak yaitu
4.439 orang. Perkembangan industri rumah tangga, kecil dan menengah di
Kabupaten Bangli menjadikan Kabupaten Bangli sebagai salah satu Kabupaten
atau Kota yang memiliki unit usaha di sektor industri rumah tangga, kecil dan
menengah khususnya adalah industri kerajinan anyaman bambu.
Hendyet al. (2014) menyatakan bahwa sejalan dengan kemajuan-kemajuan
yang dicapai di sektor industri nasional maupun pada tingkat regional,
perkembangan industri kecil di Kabupaten Bangli telah mengalami kemajuan
yang cukup menggembirakan dengan terbatasnya lapangan kerja saat ini,
ditambah lagi banyaknya karyawan yang mengalami PHK di berbagai perusahaan,
menyebabkan banyak muncul wirausahawan baru. Bidang yang dipilih biasanya
yang tidak memerlukan modal besar serta teknologi yang tidak terlalu rumit.
Salah satu bidang wirausaha yang banyak dipilih antara lain usaha “home
industri” kerajinan anyaman bambu. Hal ini tercemin dalam peningkatan jumlah
5
unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja, nilai produksi dan nilai tambah yang
dihasilkan serta semakin berkembangnya jenis dan produk industri kecil di daerah
tersebut (Joanna, 2012).
Industri kerajinan anyaman bambu di Kabupaten Bangli di dominasi pada
satu desa yang merupakan sentra produksi kerajinan anyaman bambu adalah Desa
Tembuku, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, kini sedang menjalankan
program pemerintah sebagai desa wisata dan kerajinan, terlihat dalam Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Jenis Pengrajin, Tempat Usaha, dan Jumlah Pengrajin diKecamatan Tembuku, Bangli tahun 2016
No. Jenis Pengrajin LokasiUsaha
JumlahPengrajin
(Tenaga Kerja)1. Anyaman Bambu Undisan 172. Anyaman Bambu dan Akar Bambu Bambang 33. Anyaman Bambu dan alat musik bambu Tembuku 254. Akar Bambu, Ukiran Bambu Jehem 55. Anyaman Bambu dan Lukisan Yangapi 6
Total 56Sumber :Kantor Camat Tembuku Bangli, 2016
Tabel 1.3 menjelaskan jumlah pengrajin anyaman bambu di Desa
Kecamata Tembuku Bangli ada sebanyak 56 pengrajin atau tenaga kerja dari 5
lokasi yang diambil sebagai hasil observasi.
Melihat keterkenalan desa Tembuku kecamatan Bangli sehingga ketika
memasuki wilayah desa dapat dilihat berbagai macam kerajinan yang terpajang
didepan rumah pengrajin maupun showroom yang dimiliki oleh pengrajin di sisi
kanan dan kiri jalan, karena adanya desa pengrajin ini dapat menambah
pendapatan rumah tangga masyarakat sekitar, menjadi pusat pertumbuhan
perekonomian masyarakat dan dapat mendorong kemajuan perekonomian desa.
Di desa Tembuku kecamatan Bangli salah satu jumlah pengrajin yang paling
6
banyak adalah pengrajin anyaman bambu dan akar bambu, Potensi alam yang
subur sangat mendukung perkembangan seni kerajinan yang ada di Bangli
terutama kerajinan bambu. Peluang ini dilihat sangat besar oleh masyarakatnya
untuk menciptakan kerajinan anyaman. Pada awalnya produk yang dihasilkaan
hanya terbatas pada penunjang kebutuhan hidup sehari-hari serta sarana upacara
keagamaan. Produk yang dihasilkan seperti sokasi, lampid, bodag, ngiyu, tempeh,
serta anyaman untuk pelapon rumah. Kerajinan bambu hasil produksinya
fungsinya yaitu untuk keperluan rumah tangga dan sarana upacara. Kerajinan
bambu yang banyak berkembang adalah pembuatan tempat suci serta ukiran
bangunan rumah tangga. Barang-barang yang dihasilkan masih sangat tradisional
baik bentuk dan teknik pengerjaannya. Daerah Bangli tidak saja sebagai penghasil
kerajinan tradisional saja, tetapi juga banyak memproduksi seni kerajinan modern
seperti produk interior design berupa keranjang ayam , topi petani yg dijadikan
hiasan lampu. Souvenir berupa kotak tisu, tas ada pula sangkar burung dan
keranjang buah. seiring dengan perkembangan pariwisata yang ada. Banyak jenis-
jenis kerajinan baru justru terlahir di daerah Bangli, baik yang difungsikan untuk
masyarakat Bali maupun seni kerajinan modern untuk diekspor ke luar negeri.
Pengrajin mengembangkan kreativitasnya dengan menciptakan jenis kerajinan
baru yang sangat praktis, ekonomis, dan estetis.
Fenomena masalah saat ini mengingat keberadaan pengrajin bambu
semakin sedikit, dikarenakan mengalami kesulitan dalam meneruskan usahanya,
penyebabnya kekurangan partisipasi anak muda dalam melestarikan usaha
kerajinan bambu yang ada di desa Tembuku sehingga pengrajin bambu hanya
7
dilanjutkan oleh orang-orang tua saja, selain karena pengerjaannya yang rumit dan
beresiko tinggi karena menggunakan alat-alat tradisional, selain itu harga bahan
baku sangat tinggi dan terkadang fluktuatif sehingga jika harga bahan baku tinggi
ditambah biaya produksi membuat harga jual menjadi sangat tinggi, Hal itu
membuat pengrajin menjadi sulit mempertahankan usahanya karena pola pikir
masyarakat beralih pada usaha sarana upacara, yang mulanya terbuat dari bambu
menjadi kayu, seng dll, sehingga membuat pengrajin bambu kesulitan dalam
memasarkan produknya ataupun membuat pengrajin mengurangi jumlah
bambunya dalam produksi (Fitria dan Martini, 2015).
Industri di pedesaan mempunyai arti penting dalam usaha mengurangi
tingkat kemiskinan di pedesaan atau dengan kata lain diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan serta penyerapan tenaga kerja masyarakat pedesaan
(Michael and Mirjam, 2009). Meningkatnya jumlah penduduk harus diikuti
dengan pertambahan jumlah tenaga kerja, maka salah satu kegiatan yang banyak
menyerap tenaga kerja adalah sektor industri, dimana sampai sekarang masih
dapat bertahan bahkan cenderung semakin mengalami peningkatan, seperti yang
kita ketahui bahwa produk yang dihasilkan oleh industri kerajinan bambu di desa
Tembuku Kabupaten Bangli merupakan salah satu kerajinan seni Bali yang kini
amat populer di Indonesia (Pradipta, 2015). Secara geografi ekonomi, sebagai
daerah kerajinan Tembuku Kabupaten Bangli semestinya memiliki dukungan
enam komponen yaitu bahan baku, tenaga kerja, modal, teknologi, sarana
transportasi, dan pasar, sehingga dapat berkembang dengan baik (Sri, 2015).
Namun, keberadaan enam unsur tersebut belum semua terpenuhi. Tenaga kerja
8
dalam kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten Bangli sebagai salah satu
unsur pokok dalam mengembangkan suatu industri kerajinan ini yang belum dapat
terpenuhi sampai saat ini, karena masyarakat muda memilih untuk beralih profesi
dan melakukan mobilitas ke Kota sehingga mempengaruhi keberlangsungan
industri bambu di desa Tembuku Kabupaten Bangli (Nandang, 2013).
Penyerapan tenaga kerja tentu saja akan meningkatkan nilai produksi,
perkembangan nilai produksi industri kerajinan bambu di desa Tembuku
Kabupaten Bangli tergantung dari pada faktor-faktor yang digunakan dalam
proses produksi. Dimana nilai produksi sangat dipengaruhi oleh bahan baku dan
ketersediaan tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan itu sendiri. Jumlah
nilai produksi industri kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten Bangli tahun
2010-2015 dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Nilai Produksi Industri kerajinan bambu di Kabupaten BangliTahun 2010-2015
No Tahun Nilai Produksi(Rp.000)
PerkembanganPersentase (%)
1 2010 54.741.150 -2 2011 59.915.208 9,43 2012 62.947.425 5,14 2013 66.714.257 5,95 2014 70.937.157 6,36 2015 73.969.681 4,3
Total 281.224.878 31.0Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, 2016
Tabel 1.4 menunjukkan nilai produksi industri kerajinan bambu di desa
Tembuku kabupaten Bangli terus mengalami peningkatan tiap tahunnya.
Peningkatan nilai produksi industri kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten
Bangli tertinggi terjadi pada tahun 2011 dimana nilai produksi meningkat sebesar
Rp. 59.915.208 atau 9,3 persen dari tahun 2010, sedangkan peningkatan nilai
9
produksi industri kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten Bangli terendah
terjadi pada tahun 2015 dimana nilai produksi meningkat sebesar Rp. 73.969.681
dari tahun 2014 atau 4,3 persen dari Rp. 70.937.157.
Perencanaan pembangunan ekonomi dalam bidang industri, untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi suatu daerah memerlukan data-data statistik
sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil
produksi yang telah dicapai (Olusakin, 2014). Salah satu cara yang digunakan
adalah dengan memperhitungkan laju pertumbuhan PDRB (Produk Domestik
Regional Bruto). PDRB adalah total nilai produksi barang dan jasa yang
diproduksi di suatu wilayah (regional) tertentu dalam waktu tertentu biasanya
dalam satu wilayah (khususnya Kabupaten Bangli). Besar kecilnya angka PDRB
suatu daerah dipengaruhi oleh tersedianya potensi sumber daya alam, teknologi,
bahan baku dan faktor-faktor produksi yang berhasil dimanfaatkan (Paul, 2000).
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut di atas satu sasaran utama dari
pembangunan sektor ekonomi adalah peningkatan kesempatan tenaga kerja dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pembangunan industri kecil.
Pembangunan industri besar, industri kecil diharapkan saling melengkapi dan
berkait sehingga pada masa mendatang akan menjadi industri nasional yang
mampu mendukung melanjutkan sasaran pembangunan nasional (Oktan dan Sri,
2012). Keberadaan suatu industri di suatu wilayah tentu akan mempengaruhi
kondisi sosial ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat
sekitarnya. Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja
yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu (Riadila, 2010). Secara tidak
10
langsung akan meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan upah terhadap
pekerjanya yang berasal dari pendapatan hasil industri tersebut.
Tenaga kerja adalah kata kunci penentu laju pertumbuhan ekonomi suatu
Daerah, karena disamping akan mendorong kenaikan output secara signifikan,
tenaga kerja yang berproduktivitas tinggi akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan karena produksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya
produktivitas pekerja, secara otomatis akan meningkatkan permintaan input,
sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan
masyarakat sebagai konsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima
masyarakat (Preetishet al., 2012). Setelah meningkatnya penyerapan tenaga kerja
maka diharapkan terjadi peningkatan produksi yang kemudian akan
mempengaruhi eksistensi kerajinan industri kerajinan bambu di desa Tembuku
Kabupaten Bangli.
Perkembangan industri kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten
Bangli menghadapi banyak kendala yang hampir sama dengan yang dialami
industri rumah tangga, kecil dan menengah lainnya dimana masalah utamanya
adalah dalam kurangnya dari segi tenaga kerja. Pada umumnya pendapatan
pekerja di pedesaan relatif kecil dari pada jumlah tenaga kerja yang besar. Namun
kecilnya pendapatan tersebut tidak hanya disebabkan oleh penawaran yang lebih
dari permintaan, tetapi juga faktor intern pada diri pekerja tersebut, antara lain
adanya produktivitas mereka rendah dan curahan waktu untuk bekerja hanya
sedikit. Implikasi dari keadaan ini, jika pekerja ingin meningkatkan
produktivitasnya dan menambah curahan jam kerja (Xiaowei et al.,2015).
11
Keberlangsungan produksi industri pengrajin bambu dapat dipusatkan di
desa Tembuku Kabupaten Bangli karena home industry kerajinan bambu paling
banyak berada di desa Tembuku Kabupaten Bangli serta belum ada yang meneliti
tentang produksi industri pengrajin bambu. Dari permasalahan yang dijelaskan
diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh tenaga kerja, modal
dan bahan baku pada produksi industri Anyaman Bambu di Desa Tembuku
Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh tenaga kerja, modal, dan bahan baku secara simultan
terhadap produksi kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten Bangli?
2) Bagaimana pengaruh tenaga kerja, modal dan bahan baku secara parsial
terhadap produksi kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten Bangli?
3) Bagaimana skala ekonomis produksi industri kerajinan anyaman bambu di
desa Tembuku Kabupaten Bangli?
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka yang menjadi tujuan
dalam penelitian ini adalah :
1) Untuk menganalisa pengaruh tenaga kerja, modal, dan bahan baku secara
simultan terhadap produksi kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten
Bangli.
12
2) Untuk menganalisa pengaruh tenaga kerja, modal dan bahan baku secara
parsial terhadap produksi kerajinan bambu di desa Tembuku Kabupaten
Bangli.
3) Untuk mengetahui skala ekonomis produksi industri kerajinan bambu di
desa Tembuku Kabupaten Bangli.
1.4 Kegunaan penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa mengenai pengaplikasian teori yang telah didapatkan selama
menempuh pendidikan di perguruan tinggi terutama mengenai tenaga
kerja, modal, bahan baku pada pendapatan pekerja dan produksi.
2) Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada
pengusaha industri kerajinan anyaman bambu di desa Tembuku
Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli mengenai beberapa faktor yang
mendasari besar kecilnya jumlah pendapatan yang diterima pengusaha
industri kerajinan bambu di Desa Tembuku Kecamatan Tembuku
Kabupaten Bangli sehingga diharapkan pemerintah maupun pihak yang
terkait dapat mengambil kebijakan yang mampu menciptakan
kesejahteraan masyarakat.
13
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu sebagai
berikut.
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan
laporan, metode penulisan, serta sistematika penyajian.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini menguraikan teori yang mendukung pokok permasalahan yang
dibahas dalam laporan ini yaitu mengenai konsep produksi, faktor-faktor
produksi, fungsi produksi, skala produksi, skala ekonomi dan sifat
produksi, tenaga kerja, hubungan tenaga kerja dengan produksi industri,
hubungan modal dengan produksi industri, hipotesis penelitian dan
kerangka konsep penelitian
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai objek penelitian, jenis data, metode
penelitian serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.
Bab IV Pembahasan
Bab ini menguraikan gambaran umum daerah penelitian dan pembahasan
mengenai permasalahan dalam penelitian.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini membahas mengenai simpulan yang diperoleh dari penyusunan
laporan dan saran yang dapat diberikan sehubungan dengan simpulan
yang diperoleh.