pernyataan orisinalitas

114

Upload: indahmurtyas

Post on 24-Nov-2015

117 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • PERNYATAAN ORISINALITAS

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi dengan judul

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN

    PEMBELIAN JASA KESEHATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN

    RUMAH SAKIT UMUM TANGERANG (RSU TANGERANG) merupakan

    hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak

    mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan

    sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagai bahan yang pernah diajukan

    untuk gelar atau ijazah pada Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA atau

    perguruan tinggi lainnya. Semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah

    saya nyatakan dengan benar. Apabila ternyata dikemudian hari penulisan Skripsi

    ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya

    bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi

    berdasarkan aturan di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

    Jakarta, Februari 2014

    (Indah Murtyastuti)

    NPM 1002015049

  • PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

    JUDUL : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN

    TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA KESEHATAN PADA

    PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM TANGERANG

    NAMA : INDAH MURTYASTUTI

    NPM : 1002015049

    JURUSAN : MANAJEMEN

    TAHUN AKADEMIK : 2014

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan dalam ujian skripsi :

    Pembimbing I Eti Rochaety, SE, MM

    Pembimbing II Sunarto Suwito, SE, MM

    Mengatahui,

    Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

    Dr. Budi Permana Yusuf, MM

  • PENGESAHAN SKRIPSI

    Skripsi dengan judul :

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN

    PEMBELIAN JASA KESEHATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN

    RUMAH SAKIT UMUM TANGERANG (RSU TANGERANG) yang disusun oleh :

    Indah Murtyastuti

    1002015049

    telah diperiksa dan dipertahankan di depan panitia ujian kesarjanaan strata-satu

    (S1) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof.

    DR. HAMKA

    Pada tanggal : Februari 2014

    Tim Penguji :

    Ketua, merangkap anggota :

    ( )

    Sekretaris, merangkap anggota :

    ( )

    Anggota :

    ( )

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Manajemen Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof.

    Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

    DR. HAMKA

    Dr. Budi Permana Yusuf, MM Nuryadi Wijiharjono, SE, MM

  • PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK

    KEPENTINGAN AKADEMIS

    Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, saya

    yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Indah Murtyastuti

    NPM : 1002015049

    Program Studi : Manajemen

    Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

    Jenis karya : Skripsi

    demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

    Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Hak Bebas Royalti

    Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang

    berjudul :

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA KESEHATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN

    RUMAH SAKIT UMUM TANGERANG (RSU TANGERANG)

    Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

    Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA berhak

    menyimpan, mengalihmediakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

    (database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap

    mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

    Cipta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di : Jakarta

    Pada tanggal : Februari 2014

    Yang menyatakan

    (Indah Murtyastuti)

  • RINGKASAN

    Indah Murtyatuti (1002015049)

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN

    PEMBELIAN JASA KESEHATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN

    RUMAH SAKIT UMUM TANGERANG (RSU TANGERANG)

    Skripsi. Program Strata Satu. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2014. Jakarta.

    Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan pada

    pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU

    Tangerang)

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa signifikan

    Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan

    pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU Tangerang).

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode survey untuk mengetahui

    jawaban responden melalui kuesioner dengan sampel yang diambil dari populasi

    yaitu Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU Tangerang).

    Variabel yang diteliti adalah Kualitas Pelayanan sebagai variabel bebas dan

    Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan sebagai variabel terikat.

    Data diperoleh pada Bulan Maret 2014 melalui penyebaran angket atau

    kuesioner. Pengolahan data dengan menggunakan bantuan software SPSS

    (Statistical Product and Service Solution) versi 20,00 dan analisis data

    menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, statistik deskriptif, persamaan regresi

    linier sederhana, uji hipotesis (uji f), uji koefisien regresi (uji t), dan analisis

    koefisien dan determinasi.

  • Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukan bahwa kuesioner yang

    digunakan oleh masing-masing variabel kualitas pelayanan dan keputusan

    pembelian jasa kesehatan dinyatakan valid dan dapat dipercaya untuk digunakan

    sebagai alat ukur variabel. Hasil koefisien regresi diketahui = 16.368 + 0.549X

    dan uji hipotesis menunjukan pengaruh Kualitas Pelayanan yang signifikan 0,000

    < 0,05 artinya H0 ditolak (H1 diterima). Artinya bahwa adanya korelasi positif

    antara Kualitas Pelayanan dengan Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan yaitu

    sebesar 0.549. Sehingga semakin tinggi Kualitas Pelayanan yang diberikan kepada

    Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Tangerang maka akan semakin tinggi

    pula Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan. Analisis koefisien dan determinasi

    menunjukan angka 19.3%. Artinya besarnya pengaruh Kualitas Pelayanan

    terhadap Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan yakni 19.3%, sedangkan sisanya

    yaitu 80.7% merupakan kontribusi oleh faktor-faktor lain selain Kualitas

    Pelayanan.

    Berdasarkan hasil tersebut, penulis memberikan kesimpulan bahwa

    terdapat pengaruh yang signifikan dari Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh

    Rumah Sakit Umum Tangerang terhadap Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan.

    Oleh karena itu, disarankan Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU Tangerang)

    untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan agar pengunjung dapat merasakan

    pengalaman yang di dapat selama mengunjungi Rumah Sakit Umum Tangerang

    (RSU Tangerang), baik itu pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.

  • ABSTRACT

    Indah Murtyastuti (1002015049)

    THE SERVICE QUALITY OF INFLUENCES ON THE PURCHASE

    DECISION OF HEALTHY SERVICE TO OUTPATIENT AT

    TANGERANG GENERAL HOSPITAL (RSU TANGERANG)

    Thesis. Strata 1 program. Department of Management. Faculty of Economics and

    Business, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2014. Jakarta.

    Keywords : Quality of Service, Health Services Purchasing Decisions for

    outpatient in Tangerang General Hospital ( RSU Tangerang )

    The purpose of this study is to analyze how significant effect of the

    Quality Care Health Services on Outpatients purchasing decisions in Tangerang

    General Hospital ( RSU Tangerang ). In this study, the writer used a survey

    method to determine the respondents through a questionnaire with a sample from

    the population (Outpatient) in Tangerang General Hospital ( RSU Tangerang ).

    The variables are "Quality of Service" as the independent variable and "Health

    Services Purchase Decision" as the dependent variable.

    The data obtained in March 2014, through the dissemination

    questionnaires. Processing data by using SPSS statistical software (Statistical

    Product and Service Solutions) version 20.00 and analysis of data using validity,

    reliability test, descriptive statistics, simple linear regression equation, hypothesis

    testing (test f), the regression coefficient test (test t) and analysis and the

    coefficient of determination.

    Test result showed that the validity and reliability of the questionnaires

    used by each variable quality of care and health services purchase decision is valid

    and reliable for use as a measurement variable. The results of the regression

    coefficient is known Y = 16.368 + 0.549X and hypothesis testing showed a

  • significant effect of Service Quality 0.000 < 0.05 means H0 is rejected (H1

    accepted). This means that there is a positive correlation between Quality of

    Service with Purchasing Decisions for Health Services in the amount of 0.549. So,

    the higher quality of services rendered to Outpatient General Hospital Tangerang,

    the higher decision to purchase Health Services. Analysis and determination

    coefficient shows the number 19.3 %. This means that the magnitude of the effect

    of Service Quality on the Decision to Purchase Health Services 19.3 %, while the

    remaining 80.7 % was contributed by other factors than quality of service.

    Based on the result, the writer concludes that there is a significant

    influence on the quality of services rendered by Tangerang General Hospital on

    decision to purchase Health Services. Therefore, it is advisable for Tangerang

    General Hospital ( RSU Tangerang ) to continue improving the quality of service,

    so that visitors can experience when visiting Tangerang General Hospital ( RSU

    Tangerang ), either outpatients or inpatients.

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkah rahmat dan

    karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh

    Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan Pada Pasien

    Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU Tangerang).

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

    bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan

    hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan,

    bimbingan dan dukungan yang telah diberikan. Pada kesempatan ini penulis

    menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

    1. Kedua orang tua Bapak Mursid dan Ibu Septiyani serta adikku Muhammad

    Faiq Sinatriya yang selalu mendoakan, membimbing, dan memberikan

    semangat dan dukungannya dalam menyelesaikan Skripsi ini.

    2. Bapak Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. selaku Rektor Universitas

    Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

    3. Bapak Nuryadi Wijiharjono, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

    4. Bapak Dr. Budi Permana Yusuf, MM selaku Ketua Jurusan Program Study

    Manajemen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

  • 5. Ibu Eti Rochaety, SE, MM selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan

    dan pengarahan, saran-saran dan petunjuk dalam penyusunan Skripsi.

    6. Bapak Sunarto, SE, MM selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan dan

    pengarahan, saran-saran dan petunjuk dalam penyusunan Skripsi.

    7. Dosen-dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA yang telah

    memberi banyak ilmu yang bermanfaat bagi saya selama masa

    perkuliahan.

    8. Terimakasih Muhamad Irvansah yang selalu menemani, memberi

    semangat dan dukungan sehingga Skripsi ini dapat selesai dengan baik.

    9. Sahabat-sahabatku semasa kecil (Minati Noer Ainy dan Yurri Hutami

    Zarra Putri), sahabat seperjuangan (Nurul Rachmah, Ika Juliyanti, Nining

    Syabaningsih, Aulia Nurul Hikmah, Lilis Fauziah, Citra Aulia, Dewi

    Puspita Sari, Rismawati, Medini Wulandari, dan Rizka Alvianita).

    10. Teman-teman Manajemen angkatan 2010, khususnya kelas Manajemen D

    atas kebersamaannya dari semester awal sampai akhir, semoga kita semua

    menjadi orang yang lebih baik dan sukses untuk kedepannya Aamiin.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh sebab

    itu kritik dan saran bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi

    ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

    Wassalamualaikum. Wr. Wb.

    Jakarta, Februari 2014

    (Indah Murtyastuti)

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ ii

    PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI .............................................................. iii

    PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iv

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... v

    RINGKASAN ................................................................................................ vi

    ABSTRACT ..................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xix

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx

    BAB 1 PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

    1.2 Permasalahan.................................................................................. 3

    1.2.1 Identifikasi Masalah ............................................................ 3

    1.2.2 Pembatasan Masalah ........................................................... 4

    1.2.3 Perumusan Masalah ............................................................ 4

    1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

    1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 5

  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Gambaran Penelitian Terdahulu ....................................................................... 6

    2.2 Telaah Pustaka ............................................................................... 9

    2.2.1 Pengertian Manajemen ................................................ 9

    2.2.2 Pengertian Pemasaran ................................................. 10

    2.2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran ............................. 11

    2.2.4 Pengertian Kualitas Pelayanan (Quality Service) ....... 12

    2.2.5 Pengertian Jasa ............................................................ 13

    2.2.6 Karakteristik dan Klasifikasi Jasa ............................... 15

    2.2.7 Bauran Pemasaran Jasa .............................................. 17

    2.2.8 Keputusan Pembelian................................................... 19

    2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................... 25

    2.4 Rumusan Hipotesis ........................................................................ 26

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Metode Penelitian............................................................................................. 27

    3.2 Operasionalisasi Variabel............................................................... 28

    3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 30

    3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32

    3.4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 32

    3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................... 32

    3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 33

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Obyek Penelitian ................................................................ 41

    4.1.1 Lokasi Penelitian .......................................................... 41

    4.1.2 Sejarah RSU Tangerang .............................................. 41

    4.1.3 Tentang RSU Tangerang ............................................... 47

    4.1.4 Visi, Misi, dan Moto ...................................................... 49

    4.1.5 Struktur Organisasi ....................................................... 51

    4.1.6 Lambang Logo .............................................................. 52

    4.2 Data Pembahasan ........................................................................... 55

    4.2.1 Karakteristik Responden ............................................... 55

    4.2.2 Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan ............ 59

    4.2.3 Persepsi Pasien Terhadap Keputusan Pembelian Jasa

    Kesehatan ...................................................................... 70

    4.2.4 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

    Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan .......................... 80

    4.2.5 Uji Validitas .................................................................. 85

    4.2.6 Uji Reliabilitas .............................................................. 87

    4.2.7 Statistik Deskriptif ......................................................... 88

    4.2.8 Analisis Regresi Linear Sederhana ............................... 89

    4.2.9 Pengujian Hipotesis ...................................................... 90

    4.2.10 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi ............... 92

  • BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 94

    5.2 Saran ........................................................................................................... 95

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 97

    LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL

    Nomor Judul Tabel Halaman

    1. Faktor-faktor Keputusan Pembelian Jasa 24

    2. Operasionalisasi Variabel Independent .. 29

    3. Operasionalisasi Variabel Dependent 29

    4. Bobot Nilai Penggunaan Skala Likert 33

    5. Interpretasi Skor . 35

    6. Interpretasi Koefisien Korelasi .. 37

    7. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

    8. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 56

    9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 57

    10. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan .. 58

    11. Rumah Sakit Umum Tangerang memberikan pelayanan jasa

    sesuai janji .. 59

    12. Saya merasa Rumah Sakit Umum Tangerang melayani

    pasien dengan tepat waktu.. 60

    13. Saya merasa Rumah Sakit Umum Tangerang memiliki

    fasilitas peralatan medis yang memadai . 61

    14. Saya merasa fasilitas ruang tunggu Rumah Sakit Umum

    Tangerang bersih dan nyaman .......... 62

    15. Saya merasa Rumah Sakit Umum Tangerang memiliki

    layanan yang cepat dan tepat ..... 62

  • 16. Saya merasa Rumah Sakit Umum Tangerang memiliki keinginan

    untuk selalu siap melayani apa yang dibutuhkan pasien .. 63

    17. Saya merasa karyawan Rumah Sakit Umum Tangerang

    memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan ramah .. 64

    18. Saya merasa karyawan Rumah Sakit Umum Tangerang

    bekerja secara professional di bidangnya .. 65

    19. Saya merasa Rumah Sakit Umum Tangerang memberikan

    perhatian kepada pasien . 66

    20. Saya merasa Rumah Sakit Umum Tangerang sangat

    memperhatikan kebutuhan pasien .. 66

    21. Indikator Kualitas Pelayanan (X) ....... 68

    22. Saya melakukan pengobatan rawat jalan di Rumah Sakit

    Umum Tangerang karena memiliki peralatan yang memadai ........ 70

    23. Saya melakukan pengobatan rawat jalan di Rumah Sakit

    Umum Tangerang karena memiliki SDM yang professional .. 71

    24. Saya memilih menggunakan layanan jasa kesehatan rawat jalan di

    Rumah Sakit Umum Tangerang dari saudara/kerabat/kolega . 71

    25. Saya memilih menggunakan layanan jasa kesehatan rawat jalan di

    Rumah Sakit Umum Tangerang karena media informasi

    (plang/brosur) 72

    26. Saya menggunakan jasa layanan kesehatan rawat jalan di

    Rumah Sakit Umum Tangerang karena pelayanan yang

    selalu siap melayani . 73

    27. Saya menggunakan jasa layanan kesehatan rawat jalan di Rumah

    Sakit Umum Tangerang sebagai rujukan utama . 74

    28. Saya menggunakan layanan jasa kesehatan rawat jalan di Rumah

    Sakit Umum Tangerang karena biaya yang terjangkau .. 74

  • 29. Saya menggunakan layanan jasa kesehatan rawat jalan

    di Rumah SakitUmum Tangerang karena mutu dan kualitas

    layanan kesehatan yang baik .. 75

    30. Saya merasa puas menggunakan layanan jasa kesehatan

    rawat jalan di Rumah Sakit Umum Tangerang karena ditangani

    secara baik dan benar 76

    31. Saya merasa puas menggunakan layanan jasa pengobatan rawat

    jalan di Rumah Sakit Umum Tangerang sehingga saya

    merekomendasikan kepada yang lainnya . 77

    32. Indikator Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan (Y) 78

    33. Total Masing-Masing Indikator 81

    34. Hasil Validitas Kualitas Pelayanan .. 85

    35. Hasil Validitas Keputusan Pembelian Jasa Kesehatan 86

    36. Hasil Reliabilitas ... 87

    37. Statistic Deskriptif 88

    38. Hasil Persamaan Regresi Linear Sederhana . 89

    39. Hasil Uji Koefisien Regresi (uji t) 90

    40. Hasil Uji Simultan (uji f) .. 91

    41. Hasil Koefisien dan Determinasi ... 92

  • DAFTAR GAMBAR

    Nomor Judul Gambar Halaman

    1. Kerangka Pemikiran Teorotis .......... 25

    2. Struktur Organisasi RSU Tangerang . 51

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Nomor Judul Lampiran Halaman

    1. Kuesioner Penelitian ..................................................................... 1/23

    2. Pernyataan Kuesioner ................................................................... 5/23

    3. Output SPSS ................................................................................. 11/23

    4. Profil RSU Tangerang ................................................................ 17/23

    5. Surat Keterangan RSU Tangerang ..................................... 21/23

    5. Lembar Konsultasi Pembimbing Pertama .................................... 22/23

    6. Lembar Konsultasi Pembimbing Kedua ....................................... 23/23

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Semua orang

    menginginkan kesehatan karena kesehatan dinilai sangat berharga dan mahal.

    Untuk itu, dalam rangka mendukung kesehatan bagi semua orang, harus ada

    upaya yang harus dilakukan, salah satunya adalah pemerintah memeberikan

    sarana kesehatan bagi masyarakatnya. Salah satu sarana tersebut adalah rumah

    sakit.

    Rumah sakit adalah sebagai salah satu sarana kesehatan untuk memberikan

    pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran yang sangat penting

    dalam mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat. Hal ini menuntut

    penyedia jasa pelayanan kesehatan yakni rumah sakit untuk meningkatkan

    kualitas pelayanan yang lebih baik, tidak hanya pelayanan yang bersifat

    penyembuhan penyakit tetapi juga mencakup pelayanan yang bersifat pencegahan.

    Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu

    sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan

    masyarakat.

    Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat

    membuat setiap pemakai jasa pelayanan memutuskan untuk membeli jasa

    kesehatan sesuai dengan tingkat kualitas pelayanan yang dimiliki rumah sakit

    sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Dua unsur

  • penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan adalah tingkat keputusan

    pembelian jasa kesehatan dari pasien sebagai pengguna jasa dan pemenuhan

    standar pelayanan. Tumbuhnya persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat

    dan tajam sehingga setiap rumah sakit dituntut untuk mempertinggi daya saing

    dengan berusaha memberikan pelayanan yang maksimal pada pasiennya sehingga

    pasien dapat memutuskan untuk membeli jasa kesehatan yang ada pada Rumah

    Sakit tersebut.

    Berkembangnya jumlah rumah sakit di Tangerang menjadikan masyarakat

    Tangerang memiliki banyak pilihan untuk menentukan rumah sakit mana yang

    akan mereka pilih. Masyarakat akan memilih rumah sakit yang mereka pandang

    memberikan pelayanan yang maksimal bagi mereka. Itu alasannya setiap rumah

    sakit hendaknya berorientasi pada pelayanan yang terbaik bagi pasien untuk dapat

    bersaing dengan rumah sakit lain. Pasien akan memutuskan membeli jasa

    kesehatan pada rumah sakit tersebut apabila ada persamaan antara harapan dan

    kenyataan pelayanan kesehatan yang diperoleh. Rumah Sakit Umum Tangerang

    (RSU Tangerang) merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang jasa

    pelayanan kesehatan yang berada di Tangerang.

    Rumah sakit yang memiliki kualitas pelayanan yang baik yaitu rumah

    sakit yang memiliki bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati

    yang dimiliki rumah sakit untuk pasiennya sehingga pasien memutuskan untuk

    membeli jasa kesehatan dengan berdasarkan pengenalan kebutuhan, pencarian

    informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku setelah

    pembelian. Hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah

  • keputusan pasien untuk membeli jasa pada Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU

    Tangerang). Agar tetap bertahan dan bersaing dengan rumah sakit lain, Rumah

    Sakit Umum Tangerang (RSU Tangerang) harus tahu hal-hal yang dianggap

    penting sehingga pasien merasa bahwa kulitas pelayanan yang dibutuhan sesuai

    dengan apa yang diharapkan, sehingga pasien memutuskan untuk membeli jasa

    pada Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU Tangerang).

    Disimpulkan dari latar belakang tersebut kualitas pelayanan yang

    dilakukan rumah sakit sangat berpengaruh bagi pasien sehingga pasien

    memutuskan untuk membeli jasa kesehatannya pada Rumah Sakit Umum

    Tangerang (RSU Tangerang). Maka penulis tertarik untuk memilih dan

    mengambil judul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan

    Pembelian Jasa Kesehatan pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum

    Tangerang (RSU Tangerang).

    1.2 Permasalahan

    1.2.1 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, perumusan masalah

    penelitian adalah: Bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit yang

    nantinya akan berpengaruh terhadap minat pasien pada Rumah Sakit Umum

    Tangerang di Tangerang.

    Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam penelitian adalah sebagai berikut:

  • 1. Bagaimana kualitas pelayanan jasa kesehatan pasien rawat jalan Rumah Sakit

    Umum Tangerang?

    2. Bagaimanakah keputusan pembelian jasa kesehatan pasien rawat jalan Rumah

    Sakit Umum Tangerang?

    3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa

    kesehatan di Rumah Sakit Umum Tangerang?

    1.2.2 Pembatasan Masalah

    Dalam hal ini, agar peneliti terfokus dan peneliti lebih mudah

    melaksanakan penelitian ini, maka penulis akan membatasi pada: Seberapa besar

    pengaruh kualitas pelayanan dengan keputusan pembelian jasa kesehatan pada

    pasien Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU Tangerang) di Tangerang.

    1.2.3 Perumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, dapat

    dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah hubungan antara

    kualitas pelayanan dan keputusan pembelian jasa kesehatan pada pasien Rumah

    Sakit Umum Tangerang?

    1.3 Tujuan Penelitian

  • Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Ingin mengetahui kualitas pelayanan yang diterapkan pada Rumah Sakit

    Umum Tangerang.

    2. Ingin mengetahui keputusan pembelian jasa kesehatan pada pasien Rumah

    Sakit Umum Tangerang.

    3. Ingin mengetahui hubungan antara kualitas peayanan dan keputusan

    pasien dalam menggunakan jasa kesehatan di Rumah Sakit Umum

    Tangerang

    1.4 Manfaat Penelitian

    Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, diantaranya:

    1. Dapat memberikan masukan pada perusahaan sebagai bahan pertimbangan

    dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.

    2. Dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang akan mempelajari atau

    membahas pemasaran dan masalahnya sebagai bahan perbandingan.

    3. Menambah wawasan bagi penulis khususnya mengenai manajemen

    pemasaran.

    BAB II

  • TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Gambaran Penelitian Terdahulu

    Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya seperti penelitian

    yang dilakukan oleh Salim Al Idrus program studi Manajemen Pemasaran Jurusan

    Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang (2009) yang

    berjudul Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian (study

    kasus tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

    Swalayan Business Center UIN Malang). Dalam penelitian ini, akan melihat

    bagaimanakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

    Business Center UIN Malang di kota Malang, menganalisis variabel kualitas

    pelayanan manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan

    pembelian pada swalayan Business Center UIN Malang di kota Malang. Dalam

    penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Bahan-

    bahan analisis didapatkan melalui wawancara atau penyebaran kuesioner dengan

    teknik accidental random sampling serta dokumentasi dan model analisa yang

    digunakan adalah regresi berganda, besarnya sampel yang digunakan adalah 80

    responden. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen (physical

    aspect, reliability, personal interaction dan policy) dan satu variabel dependen

    (keputusan pembelian).

    Berdasarkan analisa menunjukkan bahwa variabel keandalan, interaksi

    personal dan kebijakan adalah pengaruh secara serentak terhadap keputusan

  • pembelian, akan tetapi secara parsial hanya variabel interaksi personal (X3) dan

    kebijakan (X4) yang berpengaruh secara serentak terhadap keputusan pembelian,

    sedangkan sisanya variabel aspek fisik (X1) dan keandalan tidak berpengaruh

    secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel bebas yang paling

    dominan mempengaruhi dengan melihat nilai t yang paling besar yaitu variabel

    kebijakan (X4) yang ditunjukkan dengan nilai Koefisien Beta terbesar yaitu

    sebesar 0,299.

    Menurut penelitian Tina Susanti program studi Manajemen Pemasaran

    Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro

    Semarang (2012) yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan

    Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian. (studi kasus tentang

    pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada Warung Spesial

    Sambal Cabang Tembalang Semarang). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

    faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam keputusan pembelian yaitu

    kualitas produk, harga, lokasi, dan kualitas pelayanan dalam memutuskan

    pembelian diwarung special sambal cabang tembalang dan menganalisis faktor

    manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para konsumen warung

    special sambal cabang tembalang dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden

    dengan menggunakan teknik Non-Probability Sampling dengan pendekatan

    Accidental Sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan

    menggunakan siapa saja yang ditemui secara kebetulan sebagai sampel.

    Berdasarkan hasil penelitian ditemukan persamaan regresi sebagai berikut:

  • Y= 0,203 X1 + 0,252 X2 + 0,250 X3 + 0,216 X4. Berdasarkan analisis data

    statistic, indikator-indikator dalam penelitian ini bersifat valid dan relaibel. Pada

    pengujian asumsi klasik, model regresi bebas multikolonieritas, tidak terjadi

    heteroskedastisitas, dan berdistribusi normal. Variabel yang paling berpengaruh

    adalah variabel harga dengan koefesien regresi sebesar 0,252, sedangkan variabel

    yang paling kecil mempengaruhi adalah variabel kualitas produk dengan

    koefesien regresi sebesar 0,203.

    Menurut penelitian Dwi Puji Lestari program studi Manajemen Pemasaran

    Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (2008) yang

    berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian. (study

    kasus tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian anggota

    pada Koperasi Bahtera Kencana Blitar). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

    yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana variabel bebasnya yaitu

    Kualitas Pelayanan (X) ( Bukti fisik (X1), Reliabilitas (X2), Daya tanggap (X3),

    Jaminan (X4), dan Empati (X5) ) sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan

    pembelian. Penelitian ini merupakan penelitian jenis rancangan deskriptif

    korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Bahtera

    Kencana Blitar yang melakukan transaksi di Koperasi pada tahun 2007. Teknik

    pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling atau

    sampel tujuan. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah

    kuesioner dan wawancara.

    Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif

    signifikan antara kualitas pelayanan (bukti fisik, reliabilitas, daya tanggap,

  • jaminan, dan empati) secara parsial terhadap keputusan pembelian anggota

    Koperasi Bahtera Kencana Blitar. Terdapat pengaruh positif signifikan antara

    kualitas pelayanan (bukti fisik, realibilitas, daya tanggap, jaminan, empati) secara

    simultan terhadap keputusan pembelian anggota Koperasi Bahtera Kencana Blitar.

    2.2 Telaah Pustaka

    2.2.1 Pengertian Manajemen

    Menurut Robbins, (2010:7) manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas

    koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

    tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

    Definisi menurut Thomas S. Bateman (2008:20) manajemen adalah proses

    bekerja dengan orang-orang dan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan

    organisasi.

    Sedangkan menurut Richard L. Daft (2007:6) manajemen adalah

    pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif melalui perencanaan,

    pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi.

    Sehubungan dengan pengertian tersebut maka terdapat aktivitas-aktivitas dalam

    manajemen yang merupakan suatu proses untuk mencapai sasaran-sasaran yang

    telah ditetapkan sebelumnya.

    Kesimpulan manajemen adalah aktivitas atau proses perencanaan,

    pengendalian, pengorganisasian yang dilakukan perusahaan untuk mencapai

    tujuan-tujuan perusahaan tersebut.

  • 2.2.2 Pengertian Pemasaran

    Definisi pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008:7) adalah

    analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian, dari program-program

    yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran

    yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

    Definisi pemasaran menurut Kotler dan Kevin Lane Keller (2008:5) adalah

    mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi

    yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara

    yang menguntungkan. Ketika ebay menyadari bahwa orang tidak mampu

    menemukan beberapa barang yang paling mereka inginkan, perusahaan tersebut

    menciptakan lelang online.

    Menurut Kotler dan Keller (2009:6) adalah suatu fungsi organisasi dan

    seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan

    nilai kepada pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para

    pemangku kepentingan (Stake Holder).

    Dengan demikian dapat disimpulkan pemasaran adalah suatu aktivitas

    dengan seperangkat proses perencanaan dan pelaksanaan suatu konsep untuk

    menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

    serta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

    organisasi dan para pemangku kepentingan (Stake Holder).

    2.2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran

  • Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong dalam

    Buchari Alma (2009:130) menjelaskan bahwa, manajemen pemasaran ialah

    kegiatan menganalisis, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi

    segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkatan pertukaran yang

    menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan

    organisasi.

    Menurut Kotler (2007:6) Marketing management is the art and science of

    chooshing and communicating superior customer value.

    Menurut Sofjan Assauri (2010:12) manajemen pemasaran adalah

    merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian-

    pengendalian program yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan

    memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai

    tujuan organisasi dalam jangka panjang.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran

    merupakan ilmu dalam menentukan target pasar dengan cara akuisisi, retensi, dan

    mengembangkan jumlah pelanggan dengan serangkaian proses perencanaan,

    pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan program-program secara efektif

    dan efisien yang bertujuan menimbulkan transaksi demi tercapainya tujuan

    perusahaan.

    2.2.4 Pengertian Kualitas Pelayanan (Quality Service)

  • Menurut Lovelock dan Wright (2007:96), kualitas pelayanan adalah

    evaluasi kognitif jangka panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu

    perusahaan.

    Menurut Thomas S. Bateman dan Scott A. Snell (2008:15) kualitas

    (quality) adalah keistimewaan dari produk anda.

    Menurut Lovelock dan Wirtz (2011:123) layanan adalah seluruh elemen

    kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi pelanggan.

    Kesimpulan dari teori-teori yang terdapat diatas tentang kualitas pelayanan

    yang baik atau bahkan terbaik yang diberikan perusahaan terhadap konsumen

    adalah yang dapat atau mampu memenuhi harapan dan keinginan, bahkan

    terlampaui dipastikan pelanggan tersebut akan melakukan pembelian ulang.

    Lebih lanjut Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman dalam Zulian

    Yamit (2010:11) telah melakukan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis

    jasa, dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi karakteristik yang digunakan

    oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Kelima dimensi

    karakteristik kualitas pelayanan tersebut adalah:

    1. Tangibles (keberwujudan), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

    pegawai, dan sarana komunikasi.

    2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan

    dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.

    3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu

    para pelanggan dan membantu pelayanan dengan tanggap.

  • 4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat

    dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun

    keragu-raguan.

    5. Empathy (empati), yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

    komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan

    pelanggan.

    2.2.5 Pengertian Jasa

    Pada saat ini produk yang berupa jasa telah menjadi bagian yang cukup

    dominan pengaruhnya dalam kegiatan perekonomian disamping produk dalam arti

    produk fisik. Masyarakat saat ini tidak hanya memandang kebutuhan hidupnya

    hanya sebatas kebutuhan fisik seperti makan, pakaian, atau tempat tinggal. Tetapi

    juga masyarakat yang telah memandang bahwa kebutuhan non fisik juga harus

    dipenuhi, seperti ketentraman, kesehatan, jaminan pendidikan dan sebagainya,

    maka jasa menjadi bagian dari hidup. Dalam konteks pemasaran, terhadap

    berbagai definisi yang digunakan untuk memberikan pengertian tentang jasa.

    Kotler (2009:96) mendefinisikan jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat

    yang ditawarkan oleh pada suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

    berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

    mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

    Steinhoff dalam Buchari Alma (2009 : 242) pemasaran jasa adalah bahan

    baku untuk menghasilkan jasa adalah orang, akan tetapi masih banyak faktor

  • penunjang lainnya, seperti peralatan canggih, bersih, akurat, mutakhir dan

    sebagainya.

    Langkah-langkah pemasaran Jasa yaitu analisis Pasar Sasaran dan

    Perencanaan Jasa. Menurut (Bruce J. Walker dalam Danang Suntoyo 2009 : 162)

    1. Analisis pasar sasaran

    Pertama-tama menetapkan pasar sasaran dan memilih pasar sasaran sebagai

    mana halnya dalam pemasaran produk, maka faktor-faktor penting yang

    perlu diperhatikan adalah:

    bagaimana motif pembelian dilakukakn.

    kapan dan dimana dan bagaimanan pelanggan membeli.

    siapa dan siapa yang mengambil keputusan pembelian

    bagaimanan sikap pembeli pandangan pribadi dan sebagainya.

    2. Perencanaan Jasa.

    Perencanaan produk dan pengembangan sangat penting dalam program

    pemasaran jasa.

    Jasa apa yang ditawarkan

    Berapa luasnya dan bagaimana bauran jasa dikembangkan

    Bagaimana bentuk posisi jasa yang dikembangkan itu.

    2.2.6 Karakteristik dan Klasifikasi Jasa

    Menurut Kotler dan Gary Amstrong (2008 : 292) sifat dan karakteristik

    jasa adalah sebagai berikut :

  • a. Jasa Tidak Berwujud (Service Intangibility) berarti bahwa jasa tidak

    dirasakan, diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli.

    b. Jasa Tak Terpisah (Service Inseparability) berarti bahwa jasa tidak dapat

    dipisahkan dari penyediaanya, tanpa memperdulikan apakah penyediaan jasa

    itu orang atau mesin.

    c. Jasa Variabilitas (Service Variability) berarti bahwa kualitas jasa tergantung

    pada siapa yang menyediakan jasa itu dan kapan, dimana, dan bagaimana jasa

    itu disediakan.

    d. Jasa Dapat Musnah (Perishability) berarti jasa tidak dapat disimpan untuk

    dijual atau digunakan beberapa saat kemudian.

    Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007 : 45) jasa memiliki

    empat karakteristik mencolok yang sangat mempengaruhi desain pemasaran, yaitu

    sebagai berikut:

    1. Tidak Berwujud

    Suatu jasa mempunyai sifat tidak berwujud, oleh karena itu jasa tidak dapat

    diraba, dicium, dilihat, didengar atau dirasakan sebagaimana yang terjadi pada

    barang sebelum jasa itu dibeli, misalnya seseorang yang menjalani operasi wajah

    tidak dapat melihat hasilnya yang sesungguhnya sebelum ia membeli jasa

    tersebut.

    2. Tidak Terpisahkan

    Jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersama. Hal ini tidak berlaku bagi barang-

    barng fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui

    banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian.

  • 3. Bervariasi

    Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yang memberikannya dan

    kapan serta dimana jasa itu diberikan. Pembeli jasa menyadari tingginya

    variabilitas ini karena membicarakannya dengan orang lain sebelum memilih

    seorang penyedia jasa.

    4. Tidak Tahan Lama

    Artinya jasa tidak dapat disimpan, sifat jasa yang mudah rusak tersebut tidak

    menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar. Misalnya kursi pesawat

    kosong, kamar hotel yang tidak dihuni akan hilang begitu saja karena tidak dapat

    disimpan. Kondisi ini tidak berarti bila permintaan konstan, tetapi kenyataan

    permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi

    faktor musiman.

    2.2.7 Bauran Pemasaran Jasa

    Menurut Kotler dan Keller (2009 : 63), marketing mis is the use of

    marketing tools the firm use to pursue its marketing objecyives.

    Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

    perusahaan untuk terus menerus mencapai pemasarannya di pasar sasaran.

    Definisi bauran pemasaran jasa menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 62),

    marketing mix atau bauran pemasaran adalah alat seperangkat pemasaran taktis

    produk, harga promosi, distribusi yang dipadukan untuk menghasilkan respon

    yang diinginkan pasar sasaran.

    Seperangkat alat pemasaran dikenal dengan istilah 4P yaitu :

  • 1. Produk (Product)

    Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk

    perencanaan dan mengembangkan produk atau jasa yang tepat bagi

    produk atau jasa untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa

    yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang

    mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.

    2. Harga (Price)

    Harga (price), adalah sistem manajemen perusahaan yang akan

    menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus

    menentukan stategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran

    ongkos angkut dan berbagai variabel yang bersangkutan.

    3. Distribusi (Place)

    Yakni memilih dan mengelola saluran perdangan yang dipakai untuk

    menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta

    mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan peniagaan produk

    secara fisik.

    4. Promosi (Promotion)

    Yakni suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan

    membujuk pasar tentang produk dan jasa yang baru pada perusahaan

    melalui iklan penjulan pribadi, promosi, penjulan maupun

    publikasikan.

    5. Sarana Fisik (Physical Evidence)

  • Sarana fisik merupakan hal yang nyata turut mempengaruhi keputusan

    konsumen untuk membeli dan mengembangkan produk jasa yang

    ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain

    lingkungan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barng

    lainnya.

    6. Orang (People)

    Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian

    jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang

    adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Ssemua sikap

    dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan

    karyawan mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.

    7. Proses (Process)

    Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas yang

    digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor

    utama dalam bauran pemasaran jasa akan sering merasakan sistem

    penyerahan jasa prlanggan akan merasakan puas apabila harapannya

    sesuai dengan hasil yang didapat.

    2.2.8 Keputusan Pembelian

    Menurut Schiffman-Kanuk (2007:201) adalah seleksi terhadap dua pilihan

    alternative atau lebih, dengan kata lain ketersediaan pilihan yang lebih dari satu

    merupakan suatu keharusan dalam pengambilan keputusan.

  • Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:181) keputusan

    pembelian adalah tentang merek mana yang akan dibeli.

    Menurut Kotler (2009:188) merupakan preferensi antar merk dalam

    kumpulan pilihan konsumen membeli merk yang disuka, dengan tahapan-tahapan

    pengambilan keputusan sebagai berikut:

    1. Pengenalan Kebutuhan

    Proses pengambilan keputusan dimulai dengan pengenalan kebutuhan

    yang didefinisikan sebagai perbedaan atau ketidaksesuaian antara keadaan

    yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya, yang akan membangkitkan

    dan mengaktifkan proses keputusan. Proses membeli diawali dengan adanya

    kebutuhan. Kebutuhan timbul karena adanya perbedaan antara keadaan yang

    sesungguhnya dengan keadaan yang diinginkan. Pengenalan kebutuhan pada

    hakikatnya tergantung pada banyaknya ketidaksesuaian antara keadaan aktual

    dengan keadaan yang diinginkan. Jika ketidaksesuaian melebihi tingkat atau

    ambang tertentu kebutuhan pun akan dikenali.

    2. Pencarian Informasi

    Setelah kebutuhan dikenali, selanjutnya adalah pencarian internal ke dalam

    memori untuk menentukan solusi yang memungkinkan. Jika pemecahannya

    tidak diperoleh melalui pencarian internal, maka proses pencarian difokuskan

    pada stimulasi eksternal yang relevan dalam menyelesaikan masalah

    (pencarian eksternal). Pencarian informasi ditentukan oleh situasi, produk,

  • pengecer dan karakteristik konsumen (pengetahuan, keterlibatan, kepercayaan

    dan sikap, serta karakteristik demografi).

    3. Evaluasi Alternatif

    Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang jawaban alternative

    terhadap suatu kebutuhan yang dikenali, maka konsumen mengevaluasi

    pilihan serta menyempitkan pilihan pada alternative yang diinginkan.

    4. Pembelian

    Konsumen melakukan pembelian yang nyata berdasarkan alternative yang

    telah dipilih. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang

    dibeli, keputusan membeli atau tidak, waktu pembelian, dimana dan

    bagaimana cara pembayarannya.

    5. Konsumsi

    Tahap ini, konsumen menggunakan alternative dalam pembelian. Biasanya

    tindakan pembelian diikuti oleh tindakan mengkonsumsi atau menggunakan

    produk.

    6. Evaluasi Setelah Pembelian

    Proses pengambilan keputusan tidak berhenti pada pengkonsumsian,

    melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi, yang mengarah

    pada respon puas atau tidak puas.

    Berikut 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu:

    1. Faktor Budaya

  • 1) Budaya adalah nilai-nilai dasar, persepsi keinginan dan perilaku yang

    dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi

    penting lainnya.

    2) Sub kebudayaan merupakan sekelompok orang dengan system nilai

    bersama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama.

    3) Kelas-kelas social adalah bagian-bagian masyarakat yang relative

    permanen dan tersusun rapih yang anggota-anggotanya mempunyai

    nilai-nilai, kepentingan dan perilaku bersama.

    2. Faktor Sosial

    1) Kelompok acuan adalah seseorang terdiri dari semua kelompok yang

    memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap

    perilaku seseorang tersebut.

    2) Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

    dalam masyarakat.

    3) Peran dan status, setiap peran membawa status yang mencerminkan

    penghargaan yang diberikan masyarakat.

    3. Faktor Pribadi

    1) Umur dan tahap siklus hidup adalah suatu urutan yang teratur dari

    tahapan dimana sikap dan perilaku konsumen cenderung berkembang

    melalui kedewasaan, pengalaman, dan perubahan pendapatan serta

    status.

  • 2) Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

    Sebuah perusahaan bahkan dapat berspesialisasi menghasilkan

    produk-produk yang dibutuhkan suatu kelompok pekerjaan tertentu.

    3) Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang seperti yang

    diperlihatkannya dalam kegiatan, minat dan pendapatannya.

    4) Kepribadian adalah karakteristik psikologis untuk seorang yang

    menghasilkan tanggapan yang relative konsisten dan menetap

    terhadap lingkungannya.

    5) Konsep diri, dasar pemikiran konsep diri adalah bahwa apa yang

    dimiliki seseorang member kontribusi dan mencerminkan identitas

    mereka.

    4. Faktor Psikologis

    1) Motivasi adalah suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk

    membuat seseorang mencari kepuasan atau kebutuhannya.

    2) Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur dan

    menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran

    yang berarti mengenai dunia.

    3) Pembelajaran merupakan perubahan pada perilaku individu yang

    muncul dari pengalaman.

    4) Keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu.

    5) Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seorang terhadap

    suatu objek atau gagasan.

  • Tabel 1

    Faktor-faktor Keputusan Pembelian Jasa

    Budaya Social Pribadi Psikologi

    Kebudayaan

    Sub Kebudayaan

    Kelas Sosial

    Kelompok

    Acuan

    Keluarga

    Peran dan

    Status

    Umur

    Tahap Siklus

    Hidup

    Pekerjaan

    Gaya Hidup

    Kepribadian

    Konsep Diri

    Motivasi

    Persepsi

    Pengetahuan

    Keyakinan

    Sumber : Kotler dan Keller (2009:213)

    Dengan demikian dapat disimpulkan keputusan pembelian merupakan

    seleksi atas berbagai pilihan yang harus diambil menyangkut jenis jasa, penjualan,

    kualitas, waktu dan cara pembayarannya.

  • 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

    Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini peneliti menggunakan

    satu variabel independen (X) yaitu kualitas pelayanan dan satu variabel dependen

    (Y) yaitu keputusan pembelian.

    Gambar : Kerangka Pemikiran Teoritis

    Kualitas Pelayanan (X)

    Tangibles (keberwujudan)

    Reliability (kehandalan)

    Responsiveness

    (daya tanggap)

    Assurance (jaminan)

    Empathy (empati)

    Zeithaml, Berry dan Parasuraman

    (2010:10-11)

    Keputusan Pembelian (Y)

    Pengenalan kebutuhan

    Pencarian informasi

    Evaluasi alternative

    Keputusan Pembelian

    Perilaku setelah pembelian

    Kotler dan Armstrong (2008:179)

  • 2.4 Rumasan Hipotesis

    Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, dirumuskan hipotesis

    sebagai berikut

    H0 = 0 = 0 : Kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang tidak

    berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa kesehatan pada

    pasien Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang.

    H1 = 1 1 : Kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang

    berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa kesehatan pada

    pasien Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang.

    BAB III

  • METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian

    Menurut Sugiyono (2011:1) metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara

    ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode penelitian yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey (penelitian kausal).

    Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang

    alamiah (bukan buatan) dimana peneliti melakukan perlakuan dalam

    pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara,

    terstruktur, tes dan sebagainya. Metode ini dipilih untuk mengetahui hubungan

    satu atau lebih variabel (independent variable) terhadap variabel tertentu

    (dependent variable). Pada penelitian ini variabel independen adalah kualitas

    pelayanan dan variabel dependen adalah keputusan pembelian. Penelitian dengan

    metode survey ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara

    variabel independen yaitu kualitas pelayanan (X) dengan variabel dependen yaitu

    keputusan pembelian (Y).

    Penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner dari penelitian kepada

    responden. Sehingga peneliti dapat mengetahui respon dari responden terhadap

    masalah-masalah yang disusun dalam pernyataan kuesioner, sehingga peneliti

    dapat mengungkapkan mengenai hubungan antara kualitas pelayanan dan

    keputusan pembelian jasa kesehatan pada pasien Rumah Sakit Umum Tangerang.

    Penelitian ini memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik.

  • 3.2 Operasionalisasi Variabel

    Pengukuran operasional variabel merupakan penjelasan pengertian teoritis

    variabel sehingga dapat diamati dan diukur dalam menganalisis data yang telah

    dikumpulkan oleh penulis. Dalam hal ini penulis menggunakan dua variabel

    penelitian.

    Eka Sri Wahyuni (2012) sebagaimana dipelajari dalam metodologi

    penelitian konsep akan diubah menjadi variabel penelitian. Selanjutnya variabel

    penelitian akan dijabarkan dalam sub variabel yang atau dimensi atau elemen.

    Selanjutnya dimensi ini akan menjadi indikator. Indikator-indikator ini akan

    dijadikan dasar dalam pengumpulan data-data atau data-data yang akan

    dikumpulkan dapat berupa data sekunder. Dari uraian diatas dapat disusun

    operasional variabel penelitian dengan melihat tabel yang disajikan dibawah ini:

    Tabel 2

    Operasionalisasi Variabel Independent

    Variabel Konsep Dimensi Indikator Pengukuran

    Kualitas

    Pelayanan

    (X)

    Kualitas jasa

    adalah evaluasi

    kognitif jangka

    panjang

    pelanggan

    terhadap

    Reliability

    (Kehandalan)

    1. Memberikan pelayanan jasa sesuai janji

    2. Melayani pasien dengan tepat waktu

    Interval

    Tangible

    (Kewujudan)

    1. Fasilitas peralatan medis yang memadai

  • penyerahan jasa

    suatu

    perusahaan.

    Sumber :

    Zeithaml dalam

    Zulian Yamit

    (2010:10)

    2. Fasilitas ruang tunggu bersih dan nyaman

    Responsiveness

    (Daya Tanggap)

    1. Layanan yang cepat dan tepat

    2. Siap melayani kebutuhan pasien

    Assurance

    (Jaminan)

    1. Karyawan jasa memiliki ilmu pengetahuan yang

    cukup dan ramah

    2. Karyawan bekerja secara professional di bidangnya

    Empathy

    (Empati)

    1. Memberikan perhatian kepada pasien

    2. Sangat memperhatikan kebutuhan pasien

    Tabel 3

    Operasional Variabel Dependen

    Variabel Konsep Dimensi Indikator Pengukuran

    Keputusan

    Pembelian

    (Y)

    Seleksi terhadap

    dua pilihan

    alternative atau

    lebih. Dengan

    kata lain

    ketersediaan

    pilihan yang

    lebih dari satu

    merupakan suatu

    keharusan dalam

    mengambil

    keputusan.

    (Schiffman dan

    Kanuk,

    2007:167)

    Pengenalan

    Kebutuhan

    1. Peralatan yang memadai 2. SDM yang professional

    Interval

    Pencarian Informasi 1. Rekomendasi 2. Media Informasi

    Evaluasi Alternatif 1. Pelayanan yang selalu siap untuk melayani

    2. Sebagai alternative Rumah Sakit rujukan

    Keputusan Pembelian 1. Biaya 2. Mutu dan Kualitas Jasa

    Perilaku

    Setelah Pembelian

    1. Kepuasan Layanan 2. Kepuasan layanan

    pengobatan

    3.3 Populasi dan Sampel

    Menurut Sugiyono (2011:34) populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksudkan yaitu pasien

    yang pernah menggunakan layanan jasa kesehatan dan pengobatan rawat jalan di

  • Rumah Sakit Umum Tangerang dengan jumlah yang tidak diketahui secara pasti

    (infinite).

    Sampel adalah bagian dari populasi. Menurut Sugiyono (2011:35)

    sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

    tersebut. Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang

    diambil dari populasi, sebab valid atau tidaknya sampel bukan terletak pada sifat

    dan karakteristik sampel, apakah mendekati populasi atau tidak.

    Populasi penelitian adalah pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum

    Tangerang (RSU Tangerang) sebanyak 406 orang pasien/hari, dikarenakan jumlah

    populasi yang cukup besar, maka sampel yang diambil menurut Sugiyono

    (2008:81) yang representative atau mampu mewakili populasi dengan

    menggunakan rumus Slovin adalah:

    Keterangan:

    n = jumlah sampel

    N = jumlah populasi

    e = standar error atau kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan

    sampel yang masih ditorerir atau diinginkan, yaitu sebesar 10% karena

    metode deskriptif minimal 10% dari populasi. Dimana perhitungan sampel

    dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

  • n = 80.23

    Dari hasil perhitungan diatas maka sampel yang akan diambil setelah

    melalui pembulatan adalah sebanyak 80 orang responden.

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

    3.4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

    Tempat penelitian yang diambil penulis adalah Rumah Sakit Umum

    Tangerang (RSU Tangerang) yang berlokasi di Jl. Jend. A. Yani No. 9 Tangerang,

    Banten. Nomor telfon (021) 5523507 / 5512946-48, fax (021) 5527104, email:

    [email protected].

    3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

  • Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam

    penelitian. Pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis, terarah dan sesuai

    dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data berhubungan erat dengan

    masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang

    akan dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu dengan mengajukan

    pertanyaan secara tertulis kepada responden. Dalam penelitian ini penulis

    mengajukan daftar pernyataan mengenai latar belakang responden, persepsi

    responden mengenai kualitas jasa serta persepsi responden mengenai kepuasan

    pelanggan. Pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, yaitu peneliti

    menggunakan alternatif pernyataannya adalah sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak

    Setuju , 2 = Tidak Setuju , 3 = Ragu-ragu , 4 = Setuju , 5 = Sangat

    Setuju. Setelah hasil diperoleh dilakukan untuk melihat sejauh mana hubungan

    antara kualitas jasa dengan keputusan pembelian. Skala penelitian tersebut dapat

    dilihat pada tabel dibawah ini:

    Tabel 4

    Bobot Nilai Penggunaan Skala Likert

    Keterangan Bobot Nilai

    Sangat Setuju (SS) 5

    Setuju (S) 4

    Ragu-ragu (RR) 3

    Tidak Setuju (TS) 2

    Sangat Tidak Setuju (STS) 1

  • Sumber : Sugiyono (2009:29)

    3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

    Data yang telah terkumpul akan diolah dengan bantuan computer

    menggunakan program Statistics Program Service for Solution (SPSS), dengan

    metode analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh kualitas

    pelayanan jasa kesehatan terhadap keputusan pembelian jasa kesehatan.

    Analisis statistik dilakukan untuk melihat secara keseluruhan sampel yang

    dilakukan dan memenuhi syarat untuk dapat dijadikan sebagai sampel penelitian:

    1. Uji Kualitas Data

    Dilakukan penguji kualitas data yang terkumpul dengan menggunakan

    pengujian sebagai berikut:

    1) Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

    kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

    mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

    Kriteria pengambil keputusan untuk menentukan valid yakni jika harga r

    hitung sama dengan atau lebih besar dari harga r tabel pada taraf signifikan

    5% (lima persen). Begitu juga sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil

    dari nilai r tabel maka data tidak valid (Imam Ghozali, 2009).

    2) Uji Relibilitas

  • Uji relibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

    indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

    jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

    waktu ke waktu (Imam Ghozali, 2009). Pengujian reliabilitas dilakukan

    dengan menghitung besarnya Cronbach Alpha Coeficcient (a) untuk

    masing-masing instrument kuesioner yang akan diuji. Suatu variabel

    dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha Coeficcient (a)

    lebih dari 0.60 (Imam Ghozali, 2009).

    Untuk mengetahui gambaran kualitas jasa dan keputusan pembelian jasa

    kesehatan Rumah Sakit Umum Tangerang (RSU Tangerang) maka dilakukan

    perhitungan rata-rata jawaban berdasarkan scoring setiap jawaban dan responden

    yang kemudian dibandingkan dengan skor maksimal, dan selanjutnya

    dibandingkan dengan tabel interpretasi skor seperti berikut:

    Tabel 5

    Interpretasi Skor

    Hasil Kategori

    20% - 35,99% Tidak Baik/Tidak Efektif

    36% - 51,99% Kurang Baik/Tidak Efektif

    52% - 67,99% Cukup Baik/Cukup Efektif

    68% - 83,99% Baik/Efektif

    84% - 100% Sangat Baik/Sangat Efektif

    Sumber : Sugiyono (2009:149)

  • 2. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data

    dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan untuk menganalisis data

    dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

    sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

    umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009:206). Analisis statistik deskriptif yang

    digunakan terdiri atas:

    1. Nilai rata-rata (Mean), yaitu nilai rata-rata dari data yang diamati.

    2. Nilai tertinggi (Maksimum), yaitu mengetahui nilai tertinggi dari data.

    3. Nilai terendah (Minimum), yaitu mengetahui nilai terendah dari data.

    4. Standar deviasidigunakan untuk mengetahui variabilitas dari

    penyimpangan terhadap nilai rata-rata.

    Statistik Deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai

    karakteristik variabel kualitas pelayanan dengan demografi responden,

    statistic deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap

    variabel yang diukur dari minimum, maksimum, rata-rata, dan standar

    deviasi.

    3. Analisis Koefisien Korelasi

    Korelasi merupakan ukuran numeris yang dapat di interpretasikan sebagai

    derajat keeratan hubungan linier dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat

    hubungan antara dua variabel atau lebih, bagaimana arah hubungan, dan berapa

    besar koefisien hubungannya.

  • Korelasi dapat menghasilkan angka positif atau negatif jika korelasi

    menghasilkan angka positif maka, hubungan kedua variabel bersifat searah.

    Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Jika korelasi

    menghasilkan angka negatif maka, hubungan kedua variabel tersebut bersifat

    tidak searah. Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya kecil.

    Angka korelasi berkisar antara -1 dengan 1. Jika angka mendekati 1 maka

    hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati -1 maka

    hubungan kedua variabel semakin lemah. Hubungan linier positif sempurna akan

    mempunyai koefisien korelasi 1. Sedangkan hubungan linier negatif sempurna

    akan mempunyai koefisien korelasi -1. Nilai koefisien korelasi sama dengan nol

    berarti tidak ada hubungan.

    Untuk mengetahui gambaran tentang kuatnya koefisien korelasi antara

    kualitas jasa dan keputusan pembelian jasa kesehatan Rumah Sakit Umum

    Tangerang (RSU Tangerang) adalah membandingkan dengan tabel interpretasi

    koefisien korelasi sebagai berikut:

    Tabel 6

    Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

    Interval Koefisien

    Tingkat Hubungan

    Interval Koefisien

    Tingkat Hubungan

    0,00 0,199 Sangat Ramah

    0,20 0,399 Rendah

    0,40 0,599 Sedang

  • 0,60 0,799 Kuat

    0,80 1,000 Sangat Kuat

    Sumber : Sugiyono (2009:149)

    4. Analisis Regresi Linier Sederhana

    Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

    sederhana, dimana dilakukan untuk mencari hubungan variabel dependen dengan

    satu atau lebih variabel independen. Untuk mencari dan membuktikan pengaruh

    dari variabel kualitas jasa terhadap variabel keputusan pembelian jasa kesehatan,

    maka penulis menggunakan analisis regresi dengan rumus persamaan umum

    sebagai berikut:

    = a + bx

    = nilai variabel terikat (keputusan pembelian jasa kesehatan)

    x = nilai variabel bebas (kualitas jasa)

    a = nilai konstan

    b = koefisien regresi

    Nilai a dan b ditentukan dengan SPSS

    Analisis korelasi dan regresi mempunyai hubungan yang erat, karena bila

    tidak terdapat korelasi diantara variabel-variabel yang diteliti maka tidak perlu ada

    tahap regresi. Apabila tidak ada hubungan, maka tidak ada pengaruh antara dua

    variabel sedangkan setelah terbukti adanya hubungan antara kedua variabel

    tersebut, maka dilakukan analisis regresi yang digunakan untuk memprediksikan

  • pengaruh atau dampak yang ada dengan berubahnya nilai variabel tertentu bila

    variabel lain berubah.

    5. Uji Hipotesis

    Uji hipotesis dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh

    antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji hipotesis dilakukan

    dengan:

    1) Uji Statistik t

    Uji t bertujuan untuk menunjukkan pengaruh satu variabel independen

    dalam menerangkan variabel dependen yang diuji tingkat signifikasi 0,05.

    Analisis :

    1) Apabila nilai signifikansi t > 0,05, artinya variabel independen secara

    individual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan antara variabel

    dependen.

    2) Apabila nilai signifikansi t < 0,05, artinya terdapat pengaruh yang

    signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

    6. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien ini digunakan untuk mengetahui seberapa kontribusi

    variabel independen (X) terhadap setiap perubahan variabel dependen (Y).

    Rumus :

    KD = r2 x 100%

  • Kisaran KD adalah antara 0 100%

    Dalam rumus tersebut r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang

    diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian,

    jika r2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua

    variabilitas dalam variabel Y. Jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada

    hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r2 =

    0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel

    tergantung / response) dapat diterangkan dengan variabel X (variabel bebas /

    explanatory), sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak

    diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefisien

    determinasi (KD) adalah KD = r2 x 100%). Variabilitas mempunyai makna

    penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan

    bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 80%, sedang

    sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain.

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

    4.1.1 Lokasi Penelitian

    Tempat penelitian yang diambil penulis adalah Rumah Sakit Umum

    Tangerang (RSU Tangerang) yang berlokasi di Jl. Jend. A. Yani No. 9 Tangerang,

    Banten. Nomor telfon (021) 5523507 / 5512946-48, fax (021) 5527104, email:

    [email protected].

    4.1.2 Sejarah RSU Tangerang

    Sejarah RSU Kabupaten Tangerang RSU Kabupaten Tangerang didirikan

    pada tahun 1928 berlokasi sebuah ruangan BUI (Penjara) yang bekas lahannya

    sekarang menjadi lokasi Mesjid Agung Al-Ittihad dengan kapasitas perawatan 12

    TT.

  • Pada tahun 1932 pindah ke Jl. Daan Mogot No. 3 dengan 40 kapasitas

    tempat tidur. Tahun 1943 sampai 1946 dipimpin oleh Dr. J. Leimena kemudian

    oleh Dr. Gembiro dengan kapasitas 65 tempat tidur.

    Tahun 1946, rumah sakit dipindahkan ke Balaraja dan selanjutnya

    dipimpin oleh Dr. Suparno, Dr. Gembiro, Dr. Satrio, Dr. Purwo Sudarmo, Dr.

    Drajat Prawiranegara dan Dr. Djaka Sutadiwirja.

    Tahun 1950, setelah penyerahan kedaulatan RI, rumah sakit kembali ke Jl.

    Daan Mogot Tangerang bergabung dengan rumah sakit bekas NICAdipimpin oleh

    Dr. Gusti Hasan dan berfungsi sebagai Rumah Sakit Umum. Tahun 1955

    pengelolaan RSU Kabupaten Tangerang diserahkan kepada Pemerintah Swatantra

    Kabupaten Tangerang. Tahun 1959 mulai direncanakan membangun sebuah

    rumah sakit baru dilokasi yang sekarang di Jl. A. Yani No. 9 Tangerang,

    bersebelahan dengan gedung Sekolah Djuru Rawat (SDK) dan Kementrian

    Kesehatan. Pada tahun 1963 di bangun gedung kantor yang sederhana. Pada

    permulaan tahun 1964 Mentri Kesehatan Prof. Dr. Satrio menyerahkan gedung

    SDK kepada Pemda Tangerang.

    Pada Tanggal 5 Mei 1964 RSU pindah dari Jl. Daan Mogot ke Jl. A. Yani

    No. 9 menggunakan gedung bekas SDK sebagai tempat perawatan dengan 60

    tempat tidur, dan penambahan gedung kantor untuk Tata Usaha, Poliklinik

    Umum, Poliklinik Bedah, Apotik dan Laboratorium. RSU Tangerang

    di pimpinoleh Dr. Willy Ranti sebagai direktur, tanggal 5 Mei 1964 ditetapkan

    sebagai hari jadi RSU Kabupaten Tangerang.

  • Pada 11 September 1969 dijalin kerjasama antara Pemda Tangerang

    dengan Rumah Sakit Ciptomangunkusumo/Fakultas Kedokteran

    Universitas Indonesia, untuk meningkatkan fasilitas pada RSU Tangerang. Sejak

    tahun anggaran 1969/1970 RSU Tangerang mulai dikembangkan secara bertahap

    dengan biaya dari APBD TK. II, APBD TK. I dan APBN sehingga mempunyai

    kapasitas perawatan 341 tempat tidur.

    Pada tahun 1976 RSU Tangerang dimanfaatkan untuk pendidikan

    mahasiswa tingkat V dan VI FKUI dari bagian Penyakit Dalam, Kesehatan Anak,

    Bedah dan Kebidanan/Kandungan. Sejak tahun 1977 dimanfaatkan untuk

    pendidikan dokter Spesialis Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah Umum,

    Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Sejak 22 September 1986 telah dijalin pula

    kerjasama antara Pemda Tangerang dengan Fakultas Kedokteran Gigi UI dengan

    tujuan meningkatkan pelayanan RSU Tangerang serta memanfaatkannya untuk

    pendidikan. Pada tanggal 22 April 1989, pergantian pimpinan/Direktur RSU

    Tangerang dari Dr. Willy Ranti kepada Dr. H. Syartil Arfan N.SpA.

    Pada tanggal 15 Desember 1993 status RSU Tangerang ditingkatkan dari

    kelas C menjadi kelas B non pendidikan dengan kapasitas pada saat itu sebanyak

    337 tempat tidur dan melayani 23 jenis keahlian/spesialis. RSU Tangerang

    sebagai Unit Swadana Daerah dimulai dengan uji coba pada bulan April 1994

    selama dua tahun, diresmikan sebagai Unit Swadana pada bulan April 1996.

    Memperoleh Sertifikat Akreditasi Penuh untuk bidang Administrasi Manajemen,

  • Perawatan, Gawat Darurat dan Pelayanan pada tanggal 21 Januari 1997 hingga

    tahun 2000.

    Tanggal 29 April 1998, pemanfaatan Gedung Poliklinik yang baru

    berlantai 3. Pada tanggal 19 Februari 2001, Menteri Kesehatan RI, Dr. Ahmad

    Suyudi meresmikan Instalasi Pengolahan Limbah rumah sakit untuk 22 rumah

    sakit di 5 propinsi di RSU Tangerang. Dengan dikeluarkannya PP No. 23 Tahun

    2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, maka RSU

    Kabupaten Tangerang berdasarkan Keputusan Bupati Tangerang

    No.445/Kep.402-HUK/2005 tanggal 20 Desember 2005 terhitung mulai tahun

    2006 menyelenggarakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

    Daerah.

    Pada tanggal 21 Maret 2007, Pelantikan Dr. H. MJN. Mamahit,

    Sp.OG,MARS oleh Bapak Bupati Tangerang sebagai Direktur RSU Kabupaten

    Tangerang menggantikan Dr. H. Budhi Setiawan, SpP. MARS yang memasuki

    masa pensiun. Dengan Keputusan Bupati Tangerang No.445/Kep.113-HUK/2008

    RSU Kabupaten Tangerang ditetapkan sebagai penyelenggara Pola Pengelola

    Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Kabupaten Tangerang

    dengan status BLUD penuh. Setelah dikembangkan secara bertahap saat ini RSU

    Tangerang mempunyai bangunan dengan luas keseluruhan 24.701 m diatas tanah

    41.615 m dan memiliki fasilitas perawatan dengan 383 TT,27 jenis keahlian

    dengan jumlah karyawan 1065 orang.

  • Pada hari Rabu, tanggal 16 Desember 2009 pukul 14.30 WIB, diketahui

    terjadi kebakaran gedung kantor Ruamah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

    yang berada di jalan Ahmad Yani No.9 Kota Tangerang. Ruang yang terbakar

    adalah lantai dua gedung kantor RSU Tangerang yang meliputi aula, ruang Panitia

    Pengadaan, ruang Panitia Pemeriksa, ruang Bidang Pelayanan Medik, ruang

    Direktur, ruang Wakil Direktur (3 ruangan), ruang bagian sekretariat,ruang

    diskusi dan ruang sekretaris. Tidak terjadi korbanjiwa.

    Prestasi yang pernah dicapai RSU Tangerang

    Dengan perkembangan RSU Tangerang tentunya ada berbagai prestasi yang telah

    dicapai yaitu :

    Juara III Lomba RS. Pemda Type C seJawa Barat, Th. 1986.

    Juara I Lomba Prestasi Kerja Kelas C se Jawa Barat, Th. 1987.

    Juara I Tingkat Nasional Lomba Prestasi Kerja RSU Kelas C, Th. 1987.

    Juara I Tingkat Nasional RSU Pemerintah Kelas C, Th. 1988.

    Juara II Dokter Penulis Resep Generik terbanyak Tingkat Jawa Barat, Th.

    1989.

    Juara III Lomba RSU Pemerintah Kelas B Tingkat Jawa Barat, Th. 1995.

    Juara III Lomba RS. Sayang Bayi Tingkat Jawa Barat, Th. 1995.

    Penghargaan RS. Sayang Bayi Tingkat Jawa Barat, Th. 1995.

    Penghargaan RS. Sayang Bayi (Baby Friendly) dari WHO dan UNICEF,

    Th. 1995.

  • Memperoleh Sertifikat Akreditasi Penuh dari Depkes, Th. 1997.

    Juara II Lomba RS Pemerintah Kelas B Tingkat Jawa Barat, Tahun 1997.

    Juara III Lomba RS Sayang Ibu Kelas B Tingkat Jawa Barat, Th. 1997.

    Juara terbaik pertama Penampilan Kinerja Terbaik Pertama Tingkat

    Nasional dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke 35, Th. 1999.

    Memperoleh Penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima oleh Presiden

    Republik Indonesia Th. 2004.

    Juara I Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu Tingkat Propinsi Banten Tahun

    2004.

    Memperoleh Akreditasi dari Menteri Pemberdayaan Perempuan RI

    Sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Terbaik Tingkat Propinsi

    Seluruh Indonesia Tahun 2004

    Memperoleh Piagam Penghargaan Gubernur Banten Peringkat II RS

    Sayang Ibu Tingkat Propinsi Banten Tahun 2006.

    Memperoleh Penghargaan Citra Pelayanan Prima Oleh Presiden RI Bapak

    Susilo Bambang Yudhoyono Tahun 2006.

    Juara II Lomba Kebersihan RS se Kabupaten Tangeran Tahun 2007

    Juara I Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu Tingkat Propinsi Banten Tahun

    2007

  • 4.1.3 Tentang RSU Tangerang

    Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang (RSU), adalah Rumah Sakit

    Umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, yang berlokasi di

    Wilayah Kota Tangerang, tepatnya Jl. Jenderal A.Yani No.9 Tangerang. Rumah

    Sakit Umum Kabupaten Tangerang merupakan Type RS Kelas B Non Pendidikan

    dengan fasilitas:

    Jumlah Tempat Tidur sebanyak 426 TT

    Rawat Darurat 24 Jam

    Rawat Jalan dengan 27 Pelayanan Spesilistik & 7 Sub Spesilistik

    Medical Checkup

    Kamar Bedah dengan 11 Kamar Operasi

    Kamar Bersalin dengan 22 buah Tempat Tidur

    Hemodialisa dengan jumlah 18 Tempat Tidur dan alat

    Pusat Thalassaemia dengan jumlah 4 Tempat Tidur dan alat

    Ruang Isolasi Pasien Flu Burung

    Klinik Bougenville

    Pelayanan Penunjang Medis (Laboratorium, Radiologi, Farmasi, CT-Scan,

    PA, USG, EEG, EKG, Treadmill, Spirometri dll)

    Penunjang Lainnya (ambulance, Kereta Jenazah, dll)

  • Dengan Keputusan Bupati Tangerang No.445/Kep.113-HUK/2008 RSU

    Kabupaten Tangerang telah ditetapkan sebagai Penyelenggara Pola Pengelola

    Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Kabupaten Tangerang

    dengan status BLUD Penuh. Setelah dikembangkan secara bertahap saat ini RSU

    Kabupaten Tangerang mempuyai bangunan dengan luas keseluruhannya 24.701

    m2 diatas tanah 41.615 m2. Dengan jumlah pegawai per 31 Juli 2010 sebanyak

    1065 orang. RSU Kabupaten Tangerang merupakan rumah sakit milik Pemda

    Kabupaten Tangerang yang berlokasi di Kota Tangerang, Rumah Sakit ini

    menerima pasien dari Wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota

    Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dll.

    RSU Kabupaten Tangerang memberi pelayanan dengan motto

    "BERTEMU KASIH" yang artinya : "Bersih, Tertib, Bermutu dan

    Kasih Sayang." RSU Kabupaten Tangerang menerima pelayanan pasien selain

    dengan pembayaran Tunai, Pasien Askes, Pasien Kerja Sama dengan Jaminan

    Perusahaan, Pasien JAMKESMAS, Pasien JAMKESDA.

    Walaupun bukan sebagai RS Pendidikan, RSU Kabupaten Tangerang

    digunakan sebagai lahan pendidikan Mahasiswa-mahasiswa FKUI-S1 dan PPDS,

    FKG-UI, Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, Akademi Gizi, Akademi

    Radiologi, Akademi Farmasi, Akademi Rehabilitasi, dll. Untuk menimba ilmu di

    RSU Kabupaten Tangerang.

    4.1.4 Visi, Misi, dan Moto RSU Tangerang

  • o Visi RSU Tangerang

    Menjadi RS Rujukan yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh

    masyarakat Tangerang. Makna visi tersebut adalah bahwa dalam memberikan

    pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSU Tangerang diharapkan menjadi

    pusat pelayanan rujukan medic, dengan fungsi utama menyediakan dan

    menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitative bagi

    pasien yang sesuai dengan kebutuhan dan terjangkau oleh masyarakat luas.

    o Misi RSU Tangerang

    Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi

    sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi,

    maka misi RSU Tangerang yang dirumuskan adalah:

    Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan individu

    Membangun system manajemen RS yang efektif dan efisien

    o Moto RSU Tangerang

    Moto RSU Tangerang adalah BERTEMU KASIH (Bersih, Tertib,

    berMutu dan Kasih Sayang).

    1. BERSIH mempunyai arti:

    Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja dan

    kebersihan pasien.

  • Menjaga kebersihan diri dan berpenampilan menarik.

    Mempunyai pemikiran yang ikhlas terhadap pekerjaan.

    Mengajak orang lain untuk menjaga kebersihan.

    Memelihara fasilitas kerja agar tetap bersih dan rapih.

    2. TERTIB mempunyai arti:

    Bekerja sesuai dengan prosedur tetap dan standard pelayanan RSU

    Tangerang dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Memelihara dan memanfaatkan fasilitas kerja dengan sebaik-

    baiknya.

    Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan urutan

    pendaftaran.

    Kunjungan keluarga pasien (besuk) sesuai dengan waktu yang

    telah ditetapkan.

    3. MUTU mempunyai arti:

    Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya berdasarkan protap

    dan standard pelayanan yang berlaku untuk meningkatkan mutu

    pelayanan kepada pasien maupun kepada pengunjung lainnya.

    Berupaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan sesuai

    dengan perkembangan iptek.

    Selalu menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan.

    Aktif mengikuti kegiatan Gugus Kendali Mutu (GKM).

    4. KASIH SAYANG mempunyai arti:

  • Memberikan pelatihan penuh kasih saying kepada

    penderita/keluarganya untuk mengurangi penderitaan yang dialami

    dan meningkatkan motovasi untuk sembuh.

    Empati terhadap keluhan pasien/keluarganya.

    Berbicara dengan suara yang jelas, mudah dimengerti dan sopan.

    4.1.5 Struktur Organisasi

    4.1.6 Lambang Logo

  • Logo RSU Kabupaten Tangerang dibuat pada tahun 1982

    oleh Dr. Melly R. Sianturi. Menurut sejarahnya,

    logo ini dibuat pada masa Direktur Willy Ranti yang

    diperlombakan untuk membuat desain logo RSU

    Kabupaten Tangerang diikuti oleh para pegawai RSU pada waktu itu, akhirnya

    setelah dilakukan penilaian oleh Direktur maka pemenangnya adalah Dr. Melly R.

    Sianturi dan pada tahun 1982 logo tersebut resmi digunakan oleh RSU

    KabupatenTangerang.

    Arti Gambar Logo RSU Kabupaten Tangerang

    Segi Lima melambangkan Pancasila yang menjadi dasar Negara

    Kesatuan Republik Indonesia

    Palang Warna Hijau melambangkan simbol kesehatan

    Susunan batu merupakan lambang benteng pertahanan yang mengingatkan

    kita kepada perlawanan pahlawan rakyat Kabupaten Tangerang

    Jumlah bata sebanyak 65 buah melambangkan tahun 1965.

    Garis putih berombak melambangkan bahwa Kabupaten Tangerang dilintasi

    oleh sungai-sungai besar.

    Jumlah garis putih sebanyak 5 buah melambangkan Bulan Mei

    Garis biru berombak melambangkan laut yang bermakna Kabupaten

    Tangerang merupakan daerah pantai.

    Jumlah garis biru sebanyak 5 buah melambangkan Tanggal 5

    Rangkaian arti tersebut merupakan hari jadi RSU Kabupaten Tangerang pada

    tanggal 5 Mei 1965.

  • Bentuk Lambang Daerah

    Arti Gambar Lambang Daerah:

    Lambang daerah Kabupaten Tangerang ditetapkan

    dengan peraturan daerah Nomor 19 Tahun 1984 tanggal

    25 Oktober 1984, yang kemudian disempurnakan dengan

    Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1987 tanggal 21 Mei

    1987.

    Motto daerah yang terkandung dalam lambang daerah adalah "SATYA KARYA

    KERTA RAHARJA" artinya dengan dasar kesetiaan dan ketaatan kepada

    Pemerintah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disertai doadan

    kerja keras, kita wujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur dari segi

    fisik material dan mental spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

    Dasar 1945.

    I. Bagian Atas

    1. Pucuk Perisai lima buah melambangkan Pancasila yang menjadi dasar

    Negara Kesatuan Republik Indonesia

    2. Susunan batu merupakan lambang benteng pertahanan yang mengingatkan

    kita kepada pahlawan rakyat Kabupaten Tangerang

  • 3. Jumlah bata melambangkan tanggal, bulan dan tahun proklamasi

    kemerdekaan Negara republik In