pernikahan

26
Di susun oleh : Nilam Sari Tri Windy Saka Permana Yuanita Pratiwi Yudis Munakahat

Upload: yuan-yuanita

Post on 24-Jun-2015

2.175 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pernikahan

Di susun oleh :

Nilam Sari

Tri Windy

Saka Permana

Yuanita Pratiwi

Yudis

Munakahat

Page 2: Pernikahan

MunakahatMunakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Dalam istilah syari’at nikah berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laik-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya keluarga yang bahagia yang diridhai oleh Allah swt.

“Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita. Barang siapa yang tidak suka dengan perbuatan(sunnah)ku maka dia

bukanlah dari golonganku” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Page 3: Pernikahan

TUJUAN MENIKAH

1.Sunnah Nabi

Artinya :Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami

memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. (QS. Ar-Ra'd : 38).

Dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,“tiga hal yang merupakan sunnah para rasul : [1]berparfum, [2] siwak dan [3]

menikah. (HR. At-Tirmizi)

Page 4: Pernikahan

2. Tanda Kekuasan Allah

Artinya :Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,

supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(QS. Ar-Ruum : 21)

3. Jalan Menjadi Kaya

Artinya :Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki

dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan

Allah Maha luas lagi Maha Mengetahui.(QS. An-Nur : 32)

Page 5: Pernikahan

4. Ibadah & Setengah Dari Agama

Dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang diberi rizki oleh Allah SWT seorang istri shalihah berarti telah dibantu oleh Allah SWT pada separuh agamanya. Maka dia tinggal menyempurnakan separuh

sisanya.

(HR. Thabarani dan Al-Hakim).

5. Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam

Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang baik-baik dari apa yang dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang

melewati batas. (QS. Al-Maidah: 87)Mujahid berkata: Ada beberapa orang laki-laki, di antaranya Usman bin

Madh'un dan Abdullah bin Umar bermaksud untuk hidup membujang dan berkebiri serta memakai kain karung goni. Kemudian turunlah ayat di

atas.

Page 6: Pernikahan

6. Menikah : Ciri Khas Makhluk Hidup

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan pasangan semuanya, baik dari apa yang

ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.(QS.

Yaasin : 36)

Page 7: Pernikahan

1) Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah sedangkan bila tidak menikah khawatir akan  terjerumus ke dalam perzinaan.

2) Sunah, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih sanggup mengendalikan dirinya dari godaan yang menjurus kepada perzinaan.

3) Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telah memiliki keinginan atau hasrat tetapi ia belum mempunyai bekal untuk memberikan nafkah tanggungan-nya.

4) Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi ia mempunyai niat yang buruk, seperti niat menyakiti perempuan atau niat buruk lainnya.

HUKUM MENIKAH

Page 8: Pernikahan

RUKUN NIKAH

RUKUN SYARATNYA1. Calon Suami Beragama Islam

Atas kehendak sendiriBukan muhrimTidak sedang ihrom haji

2. Calon Istri Beragama IslamTidak terpaksaBukan MuhrimTidak bersuamiTidak sedang dalam masa idahTidak sedang ihrom haji atau umroh

3. Adanya Wali a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal) (Ali Imron : 28)b. Laki-laki merdekac. Adild. Tidak sedang ihrom haji atau umroh

4. Adanya 2 Orang Saksi - Syaratnya sama dengan no : 3

5. Adanya Ijab dan Qobul Dengan kata-kata " nikah " atau yang semakna dengan itu.

Berurutan antara Ijab dan Qobul

Page 9: Pernikahan

PEMBAGIAN WALI NIKAH

Wali Nikah

Wali Nasab Wali Hakim

Syarat-Syarat seorang wali nikah:a. Beragama islam b. Laki-lakic. Baligh dan berakald. Merdeka dan bukan hamba sahayae. Bersifat adilf. Tidak sedang ihram haji atau umrah

Yaitu, kepala negara yang beragama

islam. Di Indonesia wewenang presiden sebagai wali hakim

dilimpahkan kepada pembantunya yaitu menteri agama. Dan

menteri agama melimpahkan

kepada pembantunya

kepala kantor urusan agama di setiap

kecamatan

Yaitu, wali yang mempunyai

pertalian darah dengan

mempelai wanita yang

akan dinikahkannya

Page 10: Pernikahan

SUSUNAN WALI DALAM MUNAKAHAT

• Bapaknya• Datuknya/Kakeknya (bapak dari bapak

mempelai perempuan)• Saudara laki-laki yang seibu-sebapak dengan

dia• Saudara laki-laki yang sebapak saja dengan dia• Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu-

sebapak dengannya.• Saudara bapak yang laki-laki (paman dari pihak

bapak).• Anak laki-laki dari pamannya yang dari pihak

bapak.• Hakim.

Page 11: Pernikahan

SYARAT SAKSI DAN AKAD

SYARAT 2 ORANG SAKSI• beragama islam• laki-laki• baligh dan berakal sehat• dapat mendengar• dapat melihat• dapat berbicara• adil • tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah

AKAD NIKAH• yaitu ucapan ijab kabul. • Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita)

sebagai penyerahan kepada laki-laki• Kabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda

penerimaan.

Page 12: Pernikahan

CONTOH IJAB & KABUL

Contoh  Ijab : Wali perempuan berkata kepada pengantin laki-laki : "Aku nikahkan anak perempuan saya bernama si Fulan binti ……  dengan ....... dengan mas kawin seperangkat sholat dan 30 juz dari mushaf Al-Qur’an".

Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya terima nikah dan perjodohannya dengan diri saya dengan mas kawin tersebut di depan". 

 Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak syah. Rasulullah    saw, bersabda : Artinya :"Perempuan mana saja yang menikah tanpa seizin walinya maka pernikahan itu batal (tidak syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai).

Page 13: Pernikahan

Wanita Yang Boleh DipinangWanita-wanita yang boleh dipinang apabila memenuhi syarat; ada dua macam untuk meminang wanita ,yaitu :

1. Syarat mustahsinah

> Syarat mustahsinah ialah syarat yang berupa

anjuran kepada seorang pria yang akan me-

minang wanita untuk meneliti lebih dulu wa

nita yang akan dipinang agar lebih terjamin

kelangsungan rumah tangganya setelah me-

masuki pintu gerbang perkawinan.

* Adapun Syarat-syarat Mustahsinah:

1. Wanita yang dipilih bukan hanya karena kecantikannya, kekayaan, dan kebangsawanannya tetapi semata-mata keshalehannya.

2. Wanita yang dipinang hendaknya mempuyai watak kasih sayang dan mempunyai banyak keturunan.

3. Wanita yang akan dipinang mempunyai hubungan darah yang jauh.

Page 14: Pernikahan

2. Syarat lazimah

Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum dilaksanakan peminangan termasuk didalamnya adalah :

1. Wanita yang tidak dipinang oleh laki-laki lain,atau laki-laki tersebut telah melepaskan hak pinanannya.

2. Wanita yang tidak dalam masa iddah

3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang meinang.

Page 15: Pernikahan

WANITA YANG HARAM DINIKAHI

Wanita yang

haram dinikahi

Karena keturunan:a. Ibu kandung dan

seterusnya keatas b. Anak perempuan

kandung dan seterusnya ke bawah

c. Saudara perempuan (sekandung, sebapak atau seibu)

d. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah

e. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah

Karena hubungan sepersusuan:a. Ibu yang menyusuib. Saudara perempuan

sesusuan

Karena perkawinan: a. Ibu dari istrib. Anak tiri, apabila suami

sudah berkumpul dengan ibunya

c. Ibu tiri baik sudah dicerai atau belum

d. Menantu. Baik yang sudah dicerai atau belum

Karena ada pertalian

muhrim dengan istri

Page 16: Pernikahan

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara

bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-

anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-

ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-

isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah

terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(Q.s an Nisa: 23)

Page 17: Pernikahan

KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI

Kewajiban suamia.Memberi nafkahb.Memimpin serta membimbing istri dan anak-anak c.Bergaul dengan istri dan anak-anak yang baikd.Menjaga istri dan anak dari bencana e.Membantu istri dalam tugas sehari-hari

Kewajiban istri a. Taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran islamb. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suamic. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kesejahteraan

keluargad. Menerima dan menghormati pemberian suamie. Hormat dan sopan pada suami dan keluarganyaf. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak

Page 18: Pernikahan

Hal-Hal Yang memutuskan Perkawinan1) Talak

melepaskan ikatan pernikahan dengan mengucapkan secara sukarela oleh pihak suami

2) Fasakh

pembatalan pernikahan antara suami dan istri karena sebab-sebab tertentu

3) Li’an

sumpah suami yang menuduh istrinya berzina dikarenakan suami tidak bisa mendatangkan 4 orang saksi

4) Khulu’

talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya atas permintaan istrinya.

5) ila’

sumpah suami yang mengatakan bahwa ia tidak akan meniduri istrinya selama 4 bulan atau lebih

6) Zihar

ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya

Page 19: Pernikahan

TALAK

Talak dari bahasa Arab dari kata thalaqo berarti melepaskan , sedang yang dimaksudkan disini adalah melepaskan ikatan perkawinan. Hukum talak antara lain :

1. Wajib, bila terjadi perselisihan suami–istri oleh hakim yang mengurusnya su-dah memandang perlu supaya keduanya bercerai.

2. Sunnah, apabila suami tidak sangup memberi nafkah yang cukup atau perempuan tidak menjaga kehormatan dirinya.

3. Haram (bid’ah) : Dalam dua keadaan : pertama; menjatuhkan talak istri dalam keadaan haid. kedua ;menjatuhkan talak istri sewaktu dalam keadaan suci dan dia telah menggaulinya dalam keadaan suci tersebut.

4. Makruh; hukum asal dari talak.

Page 20: Pernikahan

BILANGAN TALAK

Setiap orang merdeka berhak mentalak istrinya dari talak satu sampai talak tiga. talak satu atau dua masih boleh rujuk (kembali) sebelum habis iddahnya dan boleh kawin kembali sesudah iddah. Adapun talak tiga tidak boleh rujuk atau kawin kembali, kecuali apabila wanita tersebut telah menikah dengan orang lain dan setelah di talak pula oleh suaminya kedua.

Page 21: Pernikahan

IDDAHIddah berarti masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk bisa mneikah kembali

Lama masa iddah1. Karena suami wafat

a. 4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah bercampur atau belum

b. Sampai melahirkan jika istri sedang hamil

2. Karena talak, fasajh dan khulu’a. Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur

b. bagi yang sudah bercampur:- 3 kali suci. Bagi yang masih menstruasi- 3 bulan. Bagi yang sudah berhenti menstruasinya- sampai melahirkan jika istri sedang hamil

Page 22: Pernikahan

RUJUK

Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan dengan istrinya yang dicerai dalam masa iddah

Rukun rujuka.Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan masih berada dalam masa iddahb.Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri c.Ada dua orang laki-laki yang adil sebagai saksi d.Ada shigat atau ucapan rujuk

Page 23: Pernikahan

• Garis besar Isi UU No : 1 tahun 1974.      UU No : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan terdiri dari 14 Bab dan 67 Pasal.• Pencatatan Perkawinan. Dalam pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa : "Tiap-tiap  perkawinan  dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku". Ketentuan tentang pelaksanaan pencatatan perkawinan ini tercantum dalam PP No : 9 Tahun 1975 Bab II pasal 2 sampai 9.• Syahnya Perkawinan.    Dalam pasal 2 ayat 1 ditegaskan  bahwa : "Perkawinan adalah syah apabila dilakukan menurut  hukum  masing-masing agamanya dan kepercayaanya itu".•  Tujuan Pekawinan.   Dalam  Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawina adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga)  yang  bahagia  dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-UNDANG

Page 24: Pernikahan

• Talak.      Dalam  Bab  VIII pasal 29  ayat 1 dijelaskan  bahwa : "Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan  yang  bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua  belah fihak.• Batasan Dalam Berpoligami.·         Dalam  pasal 3 ayat 1 diljelaskan bahwa :"Pada dasarnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya  boleh  mempunyai  seorang istri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami".·         Dalam  pasal 4 dan  5  ditegaskan bahwa dalam  hal  seorang  suami akan beristri lebih dari seorang ia wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan di daerah tempat  tinggalnya.

Page 25: Pernikahan

Pengadilan hanya memberi ijin berpoligami apabila :• Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri.• Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak

bisa disembuhkan.• Istri tidak dapat melahirkan keturunan.• Dalam pengajuan berpoligami  harus dipenuhi syarat-

syarat :• Adanya persetujuan dari istri.• Adanya  kepastian  bahwa  suami  mampu  menjamin

keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka.• Adanya  jaminan  bahwa  suami

akan  belaku  adil  terhadap istri-istri dan anak-anak mereka.

Page 26: Pernikahan

Wassalamualaikum....