permukaan respon pengaruh agitasi dan lama … · judul skripsi: permukaan respon pengaruh agitasi...

32
PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA KUTIVASI DEGRADASI LIGNIN PADA LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT OLEH KONSORSIUM MIKROORGANISME SECARA AEROBIK LIANITHA KURNIAWATI DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: trinhliem

Post on 04-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA

KUTIVASI DEGRADASI LIGNIN PADA LIMBAH CAIR

PABRIK KELAPA SAWIT OLEH KONSORSIUM

MIKROORGANISME SECARA AEROBIK

LIANITHA KURNIAWATI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang
Page 3: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul permukaan respon

pengaruh agitasi dan lama kultivasi degradasi lignin pada limbah cair pabrik

kelapa sawit oleh konsorsium mikroorganisme secara aerobik adalah benar karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Lianitha Kurniawati

NIM F34090068

Page 4: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

ABSTRAK

LIANITHA KURNIAWATI. Permukaan Respon Pengaruh Agitasi Dan Lama

Kultivasi Degradasi Lignin Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Oleh

Konsorsium Mikroorganisme Secara Aerobik. Dibimbing oleh ENDANG

GUMBIRA SA’ID dan PRAYOGA SURYADARMA.

Pengaruh permukaan respon waktu kultivasi dan laju agitasi diinvestigasi

pada proses degradasi lignin dalam Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS).

Pengaruh laju agitasi diukur pada kisaran 100-150 rpm. Sementara, pengaruh waktu

kultivasi dianalisis pada kisaran dua sampai enam hari. Pengaruh dari kedua faktor

tersebut dianalisis menggunakan center point design. Hubungan dari permukaan

respon dengan kedua faktor pada proses degradasi lignin diukur dengan

menggunakan central composite design (CCD). Hasil penelitian menunjukkan laju

agitasi berpengaruh negatif terhadap proses degradasi lignin sebesar 93.53%.

bentuk permukaan respon dari waktu kultivasi dan laju agitasi adalah sadel dengan

persamaan Y= -0.17131 + 0.006315X1 - 0.021844X2 - 0.000032X12 +

0.000068X1X2 + 0.001474X22.

Kata kunci: Limbah cair pabrik kelapa sawit, delignifikasi, aerobik, konsorsium,

agitasi, waktu kultivasi.

ABSTRACT

LIANITHA KURNIAWATI. Response Surface of Agitation and Cultivation Time

on Lignin Degradation in Palm Oil Mill Effluent by Concortia Microorganism

under Aerobic Condition. Supervised by ENDANG GUMBIRA SA’ID and

PRAYOGA SURYADARMA.

The response surface of the cultivation time and agitation rate on lignin

degradation in the palm oil mill effluent (POME) were investigated. The effect of

agitation rate was measured at range 100-150 rpm. Meanwhile, the effect the

cultivation time was analyzed in range of two to six days. The influences of factors

were analyzed using center point design . However, surface response relationship

between both factors on lignin degradation was determined by using central

composite design (CCD). As a result, the agitation rate was significantly (93.53%)

reduced the lignin degradation. The surface response of cutivation time and

agitation rate effect was a saddle point with Y= -0.17131 + 0.006315X1 -

0.021844X2 - 0.000032X12 + 0.000068X1X2 + 0.001474X2

2.

Keywords: Palm Oil Mill Effluent, delignification, aerobic, consortia, agitation,

cultivation time.

Page 5: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknologi Industri Pertanian

PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA

DEGRADASI LIGNIN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA

SAWIT OLEH KONSORSIUM KAPANG SECARA AEROBIK

LIANITHA KURNIAWATI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang
Page 7: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

Judul Skripsi : Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin

Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang Secara

Aerobik

Nama : Lianitha Kurniawati

NIM : F34090068

Disetujui oleh

Prof Dr Ir E Gumbira Sa’id, MA. Dev

Pembimbing I

Dr Prayoga Suryadarma, STP, MT

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

--------------------------------

Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang Secara Aerobik

Nama : Lianitha Kurniawati NIM : F34090068

Disetujui oleh

\ \r

Prof Dr Ir E Gumbira Sa Id, MA. Dev Dr Prayoga Suryadarma, STP, MT Pembimbing I Pembimbing II

Tanggal Lulus:

Page 9: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Permukaan respon pengaruh agitasi dan lama kultivasi degradasi lignin pada limbah

cair pabrik kelapa sawit oleh konsorsium mikroorganisme secara aerobik dengan

baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. E Gumbira Sa’id, MA.

Dev dan Dr. Prayoga Suryadarma, STP, MT selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan kesempatan dan arahan untuk melaksanakan penelitian ini serta Prof.

Dr. Ir. Erliza Noor selaku dosen penguji yang telah memberikan saran yang sangat

bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

Penulis sampaikan ucapan terima kasih juga kepada ayahanda Bawawinarta

dan ibunda Rubiyati serta adik tercinta Jovita dwipuspaningrum atas dukungan,

semangat dan kasih sayang yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Kepada Bapak Sumarno, Bapak Undang Kadarisman dan Bapak Yanto

dari PT. Condong Garut yang telah membantu selama pengambilan sampel. Kepada

Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) yang telah

mengizinkan untuk menggunakan Laboratorium Rekayasa Bioproses dan laboran

TIN yang telah membantu dalam penelitian. Kepada rekan satu tim penelitian

(Ricky Susanto Putra, Budimandra Harahap, dan Dian Sukma Riany) serta teman-

teman Teknologi Industri Pertanian (TIN) 46 atas dukungan yang diberikan.

Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukan. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi perbaikan

selanjutnya.

Bogor, Januari 2014

Lianitha Kurniawati

Page 10: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

METODE 3

Bahan 3

Alat 3

Tahapan Penelitian 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

SIMPULAN DAN SARAN 11

Simpulan 11

Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 12

LAMPIRAN 14

RIWAYAT HIDUP 21

Page 11: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

DAFTAR TABEL

1 Nilai rendah dan nilai tinggi dari perlakuan 5

2 Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit 6

3 Pengaruh linier dari faktor utama dan interaksi faktor terhadap kadar

lignin 8

4 Pengaruh linier dari faktor utama dan interaksi faktor terhadap bobot

miselium kering kapang 9

5 Pengaruh linier dari faktor utama dan interaksi faktor terhadap total

padatan 9

DAFTAR GAMBAR

1 Tahapan Penelitian 4

2 Satuan Penyusun Lignin 6

3 Pemotongan Ikatan Cα-Cβ molekul lignin 7

4 Permukaan respon (A) dan Contour plot (B) degradasi lignin sebagai

fungsi dari laju agitasi (X1) dan waktu inkubasi (X2) 11

DAFTAR LAMPIRAN

1 Prosedur uji proksimat LCPKS 14

2 Prosedur analisis residual selulosa dan berat miselium kering kapang

dimodifikasi metode 16

3 Rancangan percobaan faktorial untuk mengetahui pengaruh linear dan

permukaan respon 17

4 Rancangan percobaan dengan respon utama kenaikan nilai absorbansi

kadar lignin 17

5 Rancangan percobaan dengan respon total padatan yang terkandung

dalam LCPKS 18

6. Rancangan percobaan dengan respon berat kering miselium pada LCPKS 18

7 Hasil statistik pengaruh optimasi dan % pengaruh variabel terhadap

peningkatan nilai absorbansi kadar lignin 19

8 Cara perhitungan presentasi lignin yang terdegradasi 20

Page 12: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas untuk menghasilkan minyak

nabati. Pengolahan minyak tersebut dilakukan melalui beberapa proses, yakni

stasiun penerimaan buah dan sortasi, stasiun sterilisasi, stasiun penebahan buah,

stasiun pengempaan, dan stasiun pemurnian minyak. Menurut Erningpraja (2009),

setiap satu ton Tandan Buah Segar (TBS) dihasilkan 0.6-0.8 m3 Limbah Cair

Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS). LCPKS tersebut dihasilkan dari beberapa proses

pengolahan kelapa sawit, yaitu dari stasiun klarifikasi, stasiun rebusan, hidrisiklon,

dan air cucian pabrik. Menurut Baharuddin et al. (2010), dalam satu liter LCPKS

memiliki kandungan C sebesar 36.36+3.8%, N sebesar 2.71+0.9%, C/N sebesar

13.4, dan total padatan sebesar 41022.0 mg/L, yang terdri dari selulosa

38.36+5.0%, hemiselulosa 23.21+2.9, dan lignin 26.72+3.4%. Ditelaah dari

kandungan LCPKS tersebut, dapat diketahui bahwa LCPKS memiliki potensi

untuk dijadikan bahan baku suatu substrat bioproduk, seperti bahan untuk

pembuatan bioetanol dan alanin. Hal ini dikarenakan LCPKS mengandung karbon

yang cukup untuk dikonsumsi mikroorganisme dalam pertumbuhannya.

Proses pembuatan substrat bioproduk dari bahan yang mengandung

lignoselulosa membutuhkan beberapa tahapan proses, yaitu delignifikasi dan

sakarifikasi. Proses delignifikasi terlebih dahulu dilakukan sebelum dilakukan

proses sakarifikasi. Proses delignifikasi perlu dilakukan karena berfungsi untuk

memecah dan menghilangkan kandungan lignin dan hemiselulosa serta merusak

struktur kristal dari selulosa serta meningkatkan porositas bahan (Sun and Cheng

2002). Rusaknya struktur kristal selulosa akan mempermudah terurainya selulosa

dan hemiselulosa menjadi gula-gula sederhana.

Terdapat beberapa metode yang dilakukan dalam proses delignifikasi yang

sering dilakukan, yaitu secara kimiawi, enzimatis, dan Direct Microorganism

Convertion (DMC). Delignifikasi secara kimiawi memiliki beberapa kekurangan,

yaitu dilakukan dengan menggunakan bahan kimiawi yang intensif dan dengan

energi yang tinggi mengakibatkan terdegradasinya selulosa, sehingga menurunkan

rendemen produk dan menghasilkan hasil samping yang bersifat toksik dan

mencemari lingkungan (Fitria 2008). Selain itu, proses delignifikasi secara

enzimatis menghasilkan rendemen yang lebih banyak dan ramah lingkungan

tetapi biaya produksi yang dibutuhkan lebih besar (Yu et al. 2010). Oleh karena

itu, dilakukan delignifikasi menggunakan proses DMC menggunakan konsorsium

mikroorganisme yang terdapat pada LCPKS. Mikroorganisme tersebut akan

menghasilkan enzim ligninase yang akan membantu dalam proses degradasi lignin.

Proses delignifikasi dengan memanfaatkan langsung isolat konsorsium

mikroorganisme yang terkandung pada LCPKS memiliki banyak keuntungan,

diantaranya lebih ekonomis dan mikroorganisme akan dengan mudah beradaptasi

sehingga pertumbuhannya dapat lebih maksimal. Menurut Karakashev dan

Thomse (2007), pemanfaatan mikroorganisme dari lingkungan mikroorganisme

itu sendiri lebih baik dibandingkan dengan mikroorganisme dari luar lingkungan

mikroorganisme itu sendiri. Mikroorganisme yang didapat dari hasil isolasi ini

digunakan pada proses degradasi lignin dalam bahan, salah satu jenis

Page 13: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

2

mikroorganisme yang mampu mendegradasi lignin adalah kapang (Singh 2006).

Selama ini proses delignifikasi secara DMC dilakukan secara anaerobik. Menurut

Suryadarma et al. (2012), suatu proses yang dilakukan secara anaerobik

menyebabkan oksigen yang terkandung sedikit sehingga pertumbuhan sel dan laju

metabolismenya akan terhambat dan menyebabkan pembentukan produk sedikit.

Pada proses delignifikasi, mikroorganisme akan menghasilkan enzim ligninase,

berupa enzim lignin peroksidse (LiP), enzim mangan peroksidase (MnP), dan

enzim lakase (Artiningsih 2010). Oleh karena itu, proses delignifiksi dilakukan

menggunakan konsorsium mikroorganisme LCPKS yang dapat melakukan

degradasi lignin secara aerobik.

Perumusan Masalah

Pabrik kelapa sawit saat ini menghasilkan LCPKS dalam jumlah besar.

LCPKS tersebut mengandung bahan lignoselulosa, yaitu lignin, selulosa, dan

hemiselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai substrat. Pengolahan LCPKS

untuk diolah menjadi bahan bioproduk membutuhkan beberapa tahapan, salah

satunya adalah proses delignifikasi. Dalam melakukan proses delignifikasi

dilakukan menggunakan konsorsium kapang dari LCPKS yang mempunyai

kemampuan untuk mendegradasi lignin.

Proses delignifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain laju agitasi

dan waktu inkubasi. Laju agitasi menunjukkan tegangan geser dari proses tersebut

dan sebagai suplai oksigen untuk kebutuhan mikroorganisme dalam suatu proses

(Riadi 2013). Menurut Abidin dan Anuar (2011), tegangan geser yang dilakukan

dalam labu pengaduk dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup

dari sel, sehingga didapatkan laju agitasi yang sesuai untuk pertumbuhan

mikroorganisme sehingga tidak merusak pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu,

faktor lain yang berpengaruh terhadap proses degradasi lignin adalah waktu

inkubasi. Konsorsium kapang memiliki waktu inkubasi yang berbeda-beda dalam

melakukan delignifikasi. Salah satu kapang yang mampu melakukan degradasi

lignin adalah Phaerochaete chrysosporium. Menurut Revalason et al. (2012)

waktu yang dibutuhkan Phaerochaete chrysosporium untuk menghasilkan enzim

ligninolitik adalah empat hari dan pada agitasi 120 rpm. Oleh karena itu,

diperlukan penentuan faktor yang berpengaruh pada proses degradasi lignin oleh

konsorsium mikroorgnisme supaya dapat ditentukan permukaan respon dari

pengaruh faktor laju agitasi dan waktu inkubasi.

.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh faktor laju agitasi

dan waktu inkubasi serta mengetahui permukaan respon dalam proses

delignifikasi pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit secara aerobik.

Page 14: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

3

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan informasi dasar mengenai

pengolahan bahan yang mengandung lignoselulosa yang akan diolah menjadi

bahan substrat bioproduk.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Karakterisasi awal LCPKS

2. Kultivasi konsorsium mikroorganisme LCPKS untuk mendapatkan pengaruh

faktor laju agitasi dan waktu inkubasi

3. Kultivasi konsorsium mikroorganisme LCPKS untuk mengetahui permukaan

respon dari pengaruh faktor laju agitasi dan waktu inkubasi

METODE

Bahan

Bahan penelitian yang digunakan adalah Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

yang diperoleh dari PT Condong Garut, Garut. Bahan yang digunakan untuk

karakterisasi LCPKS antara lain akuades, gliserol murni, NaOH pekat, H3BO3,

HCl 0,02N, heksan, H2SO4 0,3 N, NaOH 1,5 N, etanol. Bahan yang digunakan

untuk proses kultivasi antara lain LCPKS, aquabidest, gliserol murni,

chloramphenicol, dan isolat konsorsium kapang dari Kolam Anaerobik-4 PT

Condong Garut yang telah didapat dari penelitian Ricky Susanto Putra (2013).

Bahan yang digunakan untuk kebutuhan analisis antara NaCl 0.9%, reagen asetat

nitrat dan aquades.

Alat

Alat yang digunakan untuk karakterisasi LCPKS antara lain timbangan

analitik, gelas ukur, gelas piala, pipet, corong, muffle furnace, cawan abu porselen,

oven, desikator, Labu Kjeldahl, distilator, soxhlet, corong, dan labu sentrifuse 50

ml. Alat yang digunakan untuk kultivasi antara lain Erlenmeyer 300 ml,

waterbath shaker, dan kapas. Alat-alat yang digunakan untuk analisis antara lain

sentrifuse, labu sentrifuse 15 ml, spektrofotometer Genesys UV Vis., pompa

vakum, dan kertas saring whatman 41.

Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam

mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 15: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

4

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Karakterisasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

Karakterisasi LCPKS dilakukan untuk mengetahui karakteristik yang akan

digunakan dalam proses delignifikasi. Parameter yang dilakukan untuk

mengetahui karakteristik LCPKS dengan melakukan uji proksimat. Prosedur uji

karakterisasi dari LCPKS dapat dilihat pada Lampiran 1.

Penentuan Pengaruh Faktor Laju Agitasi dan Waktu Inkubasi

Faktor – faktor yang berpengaruh pada proses delignifikasi ini antara lain

laju agitasi dan waktu inkubasi. Proses delignifikasi dilakukan antara suhu 37 0C.

Pada kultivasi, ditambahkan chloramphenicol dan konsorsium mikroorganisme

ditambahkan sebanyak 1%. Laju agitasi dalam proses deglignifikasi tersebut

menunjukkan adanya oksigen yang terlibat dalam proses delignifikasi. Laju

agitasi dikondisikan pada 100 rpm – 150 rpm dan dilakukan selama dua-enam hari.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan percobaan faktorial dua

tingkat dengan nilai rendah dan nilai tinggi dari masing – masing faktor yang

disajikan pada Tabel 1.

Page 16: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

5

Tabel 1 Nilai rendah dan nilai tinggi perlakuan

No. Jenis Perlakuan Kode Nilai rendah Nilai tinggi

1. Agitasi (rpm) X1 100 150

2. Waktu inkubasi (hari) X2 2 6

Model rancangan percobaan faktorial untuk mengetahui pengaruh linear

yang diinginkan dapat dilihat pada Persamaan 1.

𝑌 = 𝑎0 + 𝑎𝑖𝑥𝑖 2𝑖=1 + 𝑎𝑖𝑗 𝑥𝑖𝑥𝑗𝑖<𝑗 (1)

Keterangan:

Y = respon dari masing-masing perlakuan

a0, ai, aij = parameter regresi

xi = pengaruh linier faktor utama

xixj = pengaruh linier dua factor.

Parameter respon yang digunakan adalah absorbansi kadar lignin, total

padatan, dan bobot miselium kering. Peningkatan nilai absorbansi diukur dengan

memisahkan supernatan dan padatan menggunakan kertas saring whatman 41.

Supernatan yang diperoleh kemudian diencerkan sebanyak 150 kali dan diukur

dengan panjang gelombang 232 nm menggunakan spektrofotometer Genesys UV

Vis. Nilai hasil interaksi antar faktor kemudian dianalisis untuk digunakan sebagai

seleksi faktor dengan mengetahui koefisien parameter regresi dan persen

signifikansi (selang kepercayaan) dari pengaruh respon.

Penentuan Kondisi Terbaik dari Pengaruh Faktor Laju Agitasi dan Waktu

Inkubasi

Penentuan kondisi terbaik dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing –

masing faktor perlakuan terhadap respon. Penentuan kondisi optimum digunakan

metode RSM (Response Surface Methodology). Rancangan percobaan yang

digunakan untuk menentukan permukaan respon adalah rancangan Central

Composit Design (CCD) yang dianalisis menggunakan Statistical Analysis

Software (SAS) v9.1. Model rancangan percobaan yang berpengaruh terhadap

proses delignifikasi dapat dilihat pada Lampiran 5 dan model persamaan dari

rancangan percobaan tersebut dapat dilihat pada Persamaan 2.

Y=a0+ 𝑎𝑖𝑥𝑖 + 𝑎𝑖𝑗 𝑥𝑖𝑥𝑗 + 𝑎𝑖𝑖𝑥𝑖2𝑛

𝑖=1𝑖<𝑗 (2)

Keterangan :

Y = respon pengamatan

a0, ai, aij = koefisien parameter

xi = pengaruh linier faktor utama

xixj = pengaruh linier dua faktor

xi2 = pengaruh kuadratik faktor perlakuan utama.

Page 17: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Limbah Cair Kelapa Sawit

LCPKS merupakan salah satu hasil samping dari pabrik minyak kelapa

sawit yang berasal dari stasiun klarifikasi, stasiun rebusan, hidrisiklon, dan air

cucian pabrik (Erningpraja 2009). Pada LCPKS dilakukan karakterisasi yang

meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein kadar lemak kasar dan kadar serat

kasar. Karakteristik dari LCPKS dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

Komponen Data Rujukan

(Teoh dan Mashitah 2010)

Total Padatan (g/L)

Kadar Abu (% bk)

Kadar Protein (% bk)

Kadar Serat Kasar (% bk)

pH

37.61

10.86

16.31

46.54

5

41.022*

18.88-22.22

11.11-16.66

14.44-16.66

4-5 * Baharuddin et al. (2010)

Berdasarkan Tabel 2, perbedaan kandungan dari LCPKS disebabkan

pengambilan sampel uji pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berbeda. Hal ini

dikarenakan adanya perbedaan volume, mutu Tandan Buah Segar (TBS) yang

diolah, serta perbedaan dalam pengolahan limbah pada masing-masing PKS.

Menurut Baharuddin et al. (2010), total padatan yang terkandung dalam

LCPKS mengandung bahan lignoselulosa, yaitu lignin, selulosa, dan hemiselulosa.

Hal ini menunjukkan bahwa LCPKS memiliki potensi untuk diolah menjadi

substrat bioproduk.

Lignin yang terkandung dalam LCPKS dapat menghambat adanya degradasi

selulosa dan hemiselulosa. Lignin merupakan polimer dengan struktur aromatik

yang terbentuk melalui unit penilpropan (Sjoberg 2003). Struktur aromatik

tersebut antara lain p-kumaril alkohol, koniferil alkohol, dan sinapil alkohol.

Struktur dari senyawa aromatik lignin dapat dilihat pada Gambar 2.

(1) (2) (3)

Gambar 2 Satuan Penyusun Lignin. (1) p-kumaril alkohol, (2) koniferil alkohol,

(3) sinapil alkohol (Steffen 2003)

Page 18: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

7

Salah satu tahapan proses pengolahannya adalah proses delignifikasi yang

bertujuan untuk memecah struktur lignoselulosa supaya selulosa bebas yang akan

didegradasi oleh enzim yang memecah polimer polisakarida menjadi monomer

gula (Isroi et al. 2011). Proses delignifikasi dilakukan secara DMC (Direct

Microorganism Convertion), yaitu menggunakan mikroorganisme yang

terkandung dalam LCPKS. Salah satu mikroorganisme yang dapat mendegradasi

lignin adalah kapang. Kapang yang mampu mendegradasi lignin dengan

menghasilkan enzim yang memiliki kemampuan dalam mendegradasi lignin.

Enzim yang dibutuhkan dalam mendegradasi lignin yaitu enzim ligninolitik,

antara lain Lignin Peroksidase (LiP), Mangan Peroksidase (MnP), dan lakase.

LiP merupakan katalis utama dalam proses degradasi lignin oleh kapang

karena mampu memecah unit non fenolik yang menyusun sekitar 90% struktur

lignin. Aktivitas enzim bergantung pada H2O2 yang dapat mengoksidasi senyawa

fenolik dan non fenolik dengan mediator veratryl alcohol (Have dan Fransesen

2001). Pada proses delignifikasi LiP memotong ikatan Cα-Cβ molekul lignin

(Srebotnik et al. 1994). Proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Pemotongan Ikatan Cα-Cβ molekul lignin

MnP biasanya dihasilkan oleh kapang basidiomycetes. MnP membutuhkan

Mn2+ sebagai sumber substrat pereduksinya, Mn2+ kemudian dioksidasi menjadi

Mn3+ yang kemudian akan mengoksidasi struktur fenolik menjadi radikal fenolik

(Steffen 2003). Potensi redoks MnP-Mn lebih mudah dibandingkan LiP dan lebih

banyak mengoksidasi substrat fenolik.

Lakase merupakan fenol oksidasi yang mengandung tembaga dan tidak

membutuhkan H2O2 tetapi menggunakanmolekul oksigen. Lakase mereduksi O2

menjadi H2O dalam substrat fenolik melalui reaksi satu elektron membentuk

radikal bebas yang dapat disamakan dengan radikal kation yang terbentuk dari

reaksi MnP.

Proses delignifikasi dilakukan secara DMC, yaitu dikultivasi menggunakan

konsorsium kapang dari LCPKS. Pertumbuhan kapang tersebut dipengaruhi oleh

faktor kebutuhan nutrisi, antara lain sumber karbon, nitrogen, mineral, dan

vitamin (Pelczar et al. 2007). Kadar protein merupakan nitrogen yang berfungsi

untuk pertumbuhan dari konsorsium mikroorganisme. Kapang menguraikan

Page 19: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

8

protein yang terkandung LCPKS menjadi nitrogen dan karbon kemudian nitrogen

tersebut diuraikan menjadi asam amino dan hasil penguraian tersebut diangkut ke

dalam sel menggunakan sistem transpor (Gandjar et al. 2006). Kadar abu yang

terdapat pada LCPKS menunjukkan adanya kandungan mineral serta kadar serat

kasar yang terkandung dalam LCPKS menunjukkan adanya sumber karbon yang

terkandung dalam LCPKS. Oleh sebab itu, kebutuhan nutrisi dari mikroorganisme

yang terkandung dalam LCPKS dapat dilihat dari jumlah kandungan kadar protein,

kadar abu, dan kadar serat kasar yang terkandung dalam LCPKS.

Sementara itu, pH pada LCPKS adalah 8. Pada proses delignifikasi pH awal

adalah 7 dan setelah proses delignifikasi pH turun menjadi 5. Penurunan pH

tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh akumulasi asam organik (asam

vanilat dan asam formik) (Rohmah et al. 2009). Selain itu, kapang memiliki pH

optimum untuk pertumbuhannya yaitu antara 5.5-7.5. Menurut Isroi et al. (2010)

enzim LiP dan MnP memiliki kebutuhan pH 5 pada proses degradasi lignin.

Penentuan Pengaruh Faktor

Proses delignifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain laju agitasi

dan waktu inkubasi. Parameter uji yang dilakukan adalah penurunan kadar lignin

yang terkandung dalam LCPKS yaitu dilihat dari peningkatan nilai absorbansi

pada panjang gelombang 232 nm. Respon pendukung dari proses delignifikasi

antara lain nilai total padatan, kadar selulosa yang terdegradasi, bobot miselium

kering yang terkandung dalam LCPKS tersebut. Peningkatan nilai absorbansi

kadar lignin kemudian dilakukan menggunakan pengujian statistik untuk

mendapatkan faktor yang berpengaruh dalam proses mendegradasi lignin.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diberikan,

yaitu laju agitasi (X1) dan waktu inkubasi (X2) memberikan pengaruh terhadap

penurunan kadar lignin yang terkandung dalam LCPKS. Hubungan antara faktor

reaksi dengan respon dapat disajikan dengan persamaan linear, dari persamaan

linear tersebut akan diketahui pengaruh linear dari faktor laju agitasi dan lama

waktu inkubasi serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap respon.

Koefisien dan signifikasi kedua faktor terhadap respon dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Pengaruh linier dari faktor utama dan interaksi faktor terhadap kadar

lignin

Parameter Koefisien Parameter Signifikansi (%)

Intersep 0.360554

Laju agitasi (X1) -0.002215 93.53

Waktu inkubasi (X2) -0.012375 32.49

Interaksi X1 dan X2 0.000067 14.45

R2 73.72

Berdasarkan Tabel 3, faktor yang paling berpengaruh dalam proses

delignifikasi adalah faktor laju agitasi dengan selang kepercayaan 93.53%. Laju

agitasi memberikan pengaruh negatif terhadap proses delignifikasi. Pengaruh

negatif tersebut mengakibatkan nilai absorbansi dari lignin pada LCPKS akan

Page 20: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

9

semakin menurun. Penurunan nilai absorbansi kadar lignin tersebut diakibatkan

karena adanya penurunan dari bobot miselium dalam LCPKS.

Penurunan nilai absorbansi lignin pada LCPKS dapat dilihat dari penurunan

bobot miselium kering. Bobot miselium kering kapang tersebut menunjukkan

konsorsium kapang yang terkandung dalam LCPKS. Pengaruh linier dari faktor

utama dan interaksi faktor terhadap bobot miselium kering kapang dapat dilihat

pada Tabel 4.

Tabel 4 Pengaruh linier dari faktor utama dan interaksi faktor terhadap bobot

miselium kering kapang.

Parameter Koefisien Parameter Signifikansi (%)

Intersep 20.19036

Laju agitasi (X1) -0.1017 70.62

Waktu inkubasi (X2) -2.0775 48.62

Interaksi X1dan X2 0.01395 50.35

R2 47.85

Berdasarkan Tabel 4, laju agitasi memiliki nilai yang signifikan terhadap

bobot miselium kering kapang tersebut dengan selang kepercayaan 70.62%. Laju

agitasi memberikan pengaruh negatif terhadap bobot miselium kering kapang

yang terkandung dalam LCPKS. Semakin tinggi laju agitasi dari proses

delignifikasi tersebut, semakin rendah bobot miselium kering kapang sehingga

mempengaruhi nilai absorbansi dari kadar lignin yang terkandung dalam LCPKS

tersebut. Pengaruh penurunan bobot kering miselium kapang tersebut ditunjukkan

dengan menurunnya nilai absorbansi pada LCPKS.

Menurut Gandjar et al. (2006), kapang memiliki bagian tubuh yang

mencolok, yaitu miselium yang merupakan kumpulan hifa yang bercabang-cabang

membentuk suatu jala yang umumnya berwarna putih. Hifa berisi protoplasma

yang dikelilingi oleh suatu dinding yang kuat. Hifa tersebut memiliki fungsi-

fungsi yang berbeda, antara lain menyerap nutrien dari substrat dan menyangga

alat-alat reproduksi. Sementara itu, Menurut Singh (2006), kecepatan agitasi yang

terlalu tinggi dapat mengganggu dinding sel fungi. Oleh karena itu, laju agitasi

yang tinggi dapat memberikan pengaruh yang negatif pada pertumbuhan kapang.

Parameter respon lain yang berpengaruh terhadap proses degradasi lignin

adalah total padatan yang terkandung dalam LCPKS. Pengaruh linier dari faktor

utama dan interaksi faktor terhadap total padatan yang terkandung dalam LCPKS

dapat dilihat pada Tabel 5

Tabel 5 Pengaruh linier dari faktor utama dan interaksi faktor terhadap total

padatan

Parameter Koefisien Parameter Signifikansi (%)

Intersep 19.60089

Laju agitasi (X1) -0.06725 71.81

Waktu inkubasi (X2) -0.1625 2.68

Interaksi X1dan X2 0.001125 3.45

R2 36.38

Page 21: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

10

Berdasarkan Tabel 5, faktor yang paling berpengaruh pada proses

delignifikasi terhadap total padatan adalah laju agitasi dengan selang kepercayaan

71.88%. Laju agitasi memberikan pengaruh negatif terhadap total padatan yang

terkandung dalam LCPKS. Pengaruh negatif dari total padatan tersebut

mengakibatkan bobot dari total padatan tersebut menurun. Semakin cepat laju

agitasi akan menurunkan total padatan sehingga berpengaruh terhadap

menurunnya absorbansi pada proses delignifikasi.

Total padatan terdiri dari lignoselulosa dan konsorsium yang terkandung

dalam LCPKS tersebut. Penurunan tersebut mengindikasikan bahwa pertumbuhan

dari mikroorganisme pada LCPKS tersebut tidak mengalami pertumbuhan yang

signifikan. Hal ini diakibatkan adanya laju agitasi yang terlalu tinggi pada proses

degradasi lignin. Kandungan konsorsium mikroorganisme tersebut mempengaruhi

banyaknya total padatan yang terkandung sehingga total padatan yang terkandung

dalam LCPKS tersebut menurun.

Konsorsium kapang yang dikultivasi dalam proses degradasi lignin adalah

Gliomastix sp. dan Aspergillus sp. Kedua kapang tersebut memiliki potensi dalam

mendegradasi lignin. Menurut Rohmah (2009), kapang Gliomastix sp. memiliki

potensi yang paling baik dalam proses mendegradasi lignin diantara koleksi

laboratorium mikrobiologi ITS yang dilakukan selama 10 hari pada media Lignin

Alkali Chloramphenicol (LAC). Kapang Gliomastix sp. mendegradasi lignin

terbaik dengan perlakuan menggunakan rotary shaker dan lama inkubasi selama

10 hari didapatkan penurunan lignin sebesar 46.95%. Menurut Wang et al.

(2005), laju agitasi dalam suatu proses sebaiknya dilakukan pada kisaran yang

rendah, karena apabila laju agitasi pada kisaran yang tinggi maka tegangan geser

pada proses tersebut akan semakin tinggi yang akan merusak miselium pada

kapang . Oleh karena itu, penurunan nilai absorbansi pada lignin dikarenakan

tegangan geser pada laju agitasi yang terlalu cepat sehingga menghambat

pertumbuhan dari kapang dalam mendegradasi lignin.

Penentuan Permukaan Respon

Penentuan pengaruh linier dari faktor reaksi terhadap responnya bertujuan

untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing faktor terhadap

responnya. Faktor linear yang berpengaruh dalam peningkatan absorbansi kadar

lignin adalah laju agitasi dan lama waktu inkubasi dari proses tersebut. Analisis

statistik selanjutnya adalah penentuan permukaan respon dari faktor-faktor yang

berpengaruh dengan menggunakan Metode Permukaan Respon yang bertujuan

untuk mengetahui respon faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses degradasi

lignin dan mendapatkan kondisi terbaik proses delignifikasi pada respon tersebut.

Data hasil analisis dari peningkatan absorbansi kadar lignin yang

terdegradasi dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil data tersebut kemudian diolah

menggunakan Statistical Analysis System version 9.1 yang disajikan pada Gambar

4. Model persamaan kuadratik dari hasil analisis permukaan respon tersebut

adalah sebagai berikut:

Y= -0.17131 + 0.006315X1 - 0.021844X2 - 0.000032X12 + 0.000068X1X2 +

0.001474X22

Page 22: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

11

(A) (B)

Gambar 4 Permukaan respon (A) dan Contour plot (B) degradasi lignin sebagai

fungsi dari laju agitasi (X1) dan waktu inkubasi (X2)

Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa model permukaan respon dari

proses delignifikasi adalah berbentuk sadel (saddle point) sehingga tidak dapat

diketahui nilai optimum dari model permukaan respon. Perkiraan terbaik

peningkatan kadar lignin yang terdegradasi sebesar 28.46% yang didapatkan dari

peningkatan nilai absorbansi kadar lignin sebesar 0.0982 (Lampiran 8) dengan

kondisi laju agitasi sebesar 102.83 rpm dan lama waktu inkubasi 5.06 hari.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Proses delignifikasi menggunakan konsorsium mikroorganisme LCPKS

dapat diakukan dengan mengoptimumkan faktor yang berpengaruh pada proses

tersebut. Faktor yang berpengaruh terhadap proses delignifikasi antara lain laju

agitasi dan waktu inkubasi. Laju agitasi dan waktu inkubasi berpengaruh negatif

terhadap proses delignifikasi dengan masing-masing tingkat signifikansi sebesar

93.53% dan 32.49%.

Hasil kanonik terhadap permukaan respon dari faktor laju agitasi (X1) dan

waktu inkubasi (X2) menunjukkan bahwa model permukaan respon berbentuk

sadel (saddle point). Hal ini menyebabkan nilai tertinggi tidak dapat ditentukan

dari model permukaan respon. Model permukaan respon yang menghasilkan nilai

tersebut adalah Y= -0.17131 + 0.006315X1 - 0.021844X2 - 0.000032X12 +

0.000068X1X2 + 0.001474X22. Perkiraan terbaik peningkatan kadar lignin yang

terdegradasi sebesar 28.46% dengan kondisi laju agitasi sebesar 102.83 rpm dan

lama waktu inkubasi 5.06 hari.

Page 23: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

12

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan nilai laju

agitasi yang lebih rendah atau menggunakan baffled flask dan penutupnya pada

proses kultivasi supaya didapatkan nilai optimum pada proses delignifikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Z, Anuar N. 2011. Comparison of the production of recombinant protein

in suspention culture of CHO cells in spinner flask and shake flask system.

IIUM Engineering. 12(4) :43-49.

Artiningsih T. 2006. Aktivitas ligninolitik jenis Ganoderma pada berbagai sumber

karbon. Biodiversitas. 7 (4) : 307-311.

Baharuddin AS, et al. 2010. Effects of palm oil mill effluent (POME) anaerobic

sludge from 500 m3 of closed anaerobic methane digested tank on pressed-

shredded empty fruit bunch (EFB) composting process. Afr J Biotechnol.

9(16): 2427 – 2436.

Erningpraja Lydiasari H, dan Lelyana VD. 2009. Pengolahan Limbah PKS.

Didalam: Sulistyo B, Purba A, Siahaan D, dan Harahap R, editor.

Teknologi pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya. Medan (ID) :

Pusat Penelitian Kelapa Sawit.

Fitria F. 2008. Pengolahan biomassa berlignoselulosa secara enzimatis dalam

pembuatan pulp: studi kepustakaan. Jurnal Teknologi Pertanian. 9 (2) :

69-74

Gandjar I, Sjamsuridzal W, Oetari A. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Ilmi IM dan Kuswytasari D. 2013. Aktifitas enzim lignin peroksidase oleh

Gliomastik sp. T3.7 pada limbah bonggol jagung dengan berbagai pH dan

suhu. Jurnal Sains dan Seni POMITS. Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520

(2301-928X Print)

Isroi, Millati R, Syamsiah S, Niklasson C, Cahyanto MN, Lundquist K,

Taherzadeh MJ.2011. Biological pretreatment of lignocelluloses with

white-rot fungi and itsapplications: A review. BioResources 6: 5224-5259

Karakashev D, Thomse AB. 2007. Anaerobik biotechnological approaches for

product of liquid energy carriers from biomass. Bioechnol Lett. 29:1005-

1012.

Pelczar MJ, Chan ECS. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke-1.

Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah. Jakarta

(ID): UI Pr. Terjemahan dari: Elements of Microbiology.

Revalason et al. 2008. Secretome analysis of Phanerochaete chrysosporium strain

CIRM-BRFM1 grown on softwood. App Microbiol Biotechnol, 80:719-

733

Riadi L. 2013. Teknologi Fermentasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Rohmah YM, Kuswytasari ND, dan Shovitri M. 2009. Studi potensi isolat kapang

tanah dari wonorejo surabaya dalam mendegradasi lignin. Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Sepuluh Nopember Surabaya.

Page 24: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

13

Singh H. 2006. Micoremediation: Fungal Bioremediation. USA : Wiley-

Interscience

Steffen, K.T. 2003. Degradation of recalcitrant biopolymers and polycyclic

aromatic hydrocarbons by litter-decomposing basidiomycetous fungi.

[disertasi]. Helsinki: Division of Microbiology Department of Applied

Chemistry and Microbiology Viikki Biocenter: University of Helsinki

Sun Y, Cheng, J. 2002. Hydrolysis of lignocellulosic materials for ethanol

production: a Review. Biorcsource Technology, 83:1-11.

Suryadarma P, Ojima Y, Tsuchida K, Taya M. 2012. Design of Escheria coli cell

culture for regulating alanine production under aerobic condition. Journal

of Chemical Engineering of Japan, Vo 45, No.8, pp. 604-608, 2012-12-14.

Wu TY, Mohammad AW, Jahim JM, Anuar N. 2009. A holistic approach to

managing palm oil mill effluent (POME): biotechnological advances in the

sustainable reuse of POME. Biotechnol Adv 27:40–52.

doi:10.1016/j.biotechadv.2008.08.005.

Yu H, Du W, Zhang J, Ma F, Zhang X, Zhong W. 2010. Fungal treatment of

cornstalks enhances the delignification and xylan loss during mild alkaline

pretreatment and enzymatic digestibility of glucan. Bioresource

Technology. Vol. 101(17) pp. 6728-34, ISSN 1873-2976.

Page 25: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

14

Lampiran 1. Prosedur uji proksimat LCPKS (AOAC 1984)

a. Kadar Air

Penentuan kadar air didasarkan pada perbedaan berat contoh sebelum dan

sesudah dikeringkan. Mula –mula cawan kosong dikeringkan dalam oven selama

30 meniit dengan suhu 105 °C, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15

menit, kemudian ditimbang. Sebanyak 5 gr contoh dimasukkan ke dalam cawan

kemudian dikeringkan dalam oven 100-102 °C selama enam jam. Cawan

didinginkan dalam desikator selama 30 menit, kemudian ditimbang. Dilakukan

lagi proses pengeringan pada oven 100-102 °C selama 1 jam, didinginkan dalam

desikator selama 30 menit dan ditimbang. Proses tersebut dilakukan berulang kali

sampai didapatkan berat yang konstan.

Kadar air ditentukan dengan rumus:

% kadar air= B-C

B-A x 100%

Keterangan:

A = Bobot cawan kosong (gr)

B = Bobot cawan dengan LCPKS yang telah di sentrifgasi (gr)

C = Bobot cawan dengan LCPKS yang telah dikeringkan (gr)

b. Kadar Abu

Cawan abu porselen dipijarkan dalam tungku pengabuan bersuhu sekitar

60OC selama 1 jam. Cawan abu porselen tersebut didinginkan selama 30 menit

setelah suhu tungku turun menjadi sekitar 200 °C dan ditimbang. Limbah cair

pabrik kelapa sawit sebanyak 1-2 gr dimasukkan ke dalam cawan abu porselen.

Cawan tersebut dimasukkan ke dalam tungku secara bertahap hingga suhu 650 °C.

Proses pengabuan dilakukan sampai abu berwarna putih. Setelah suhu tungku

pengabuan turun menjadi sekitar 200 °C, cawan abu porselen didinginkan selama

30 menit dan kemudian ditimbang beratnya.

Perhitungan kadar abu pada limbah cair pabrik kelapa sawit:

% kadar abu= C-A

B-A x 100%

Keterangan:

A = Bobot cawan abu porselen kosong (gr)

B = Bobot cawan abu porselen dengan LCPKSyang telah disentrifugasi (gr)

C= Bobot cawan abu porselen dengan LCPKS setelah dikeringkan (gr)

c. Kadar Protein (Metode Keldahl)

Sebanyak 0,5 gr contoh dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 50 ml, kemudian

ditambahkan kjeltab dan 2,5 ml H2SO4 pekat. Contoh didestruksi sampai cairan

berwarna hijau bening. Dibiarkan sampai dingin, kemudian dipindahkan ke alat

distilasi. Labu kjeldahl dicuci dengan menggunakan akuades, kemudian air

tersebut dimasukkan ke dalam alat distilasi dan ditambahkan 10 ml NaOH pekat

sampai berwarna coklat kehitaman, kemudian didistilasi. Hasil distilasi kemudian

Page 26: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

15

ditampung dalam Erlenmeyer 125 ml yang berisi 5 ml H3BO3 dan indikator

campuran metilen merah dan metilen biru, kemudian dititrasi dengan HCL 0,02 N.

Larutan blanko dianalisis seperti contoh.

Kadar protein dihitung berdasarkan kadar N:

% N= ml HCl-ml blanko x normalitas HCl x 14,007

mg contoh x 100 %

% protein=% N x 6,25

d. Kadar Lemak

Kadar lemak ditentukan dengan menggunakan metode ekstraksi Soxhlet.

Labu lemak dikeringkan dalam oven, didinginkan dalam desikator dan ditimbang.

Contoh sebanyak 5 gr dibungkus dalam kertas saring bebas lemak dan ditutup

dengan kapas bebas lemak, kemudian diletakkan di dalam alat ekstraksi Soxhlet.

Hexane ditambahkan ke dalam labu lemak, kemudian dilakukan refluks selama

minimal 5 jam sampai pelarut yang turun kembali ke labu lemak menjadi jernih.

Pelarut yang ada dalam labu lemak di destilasi, kemudian pelarutnya ditampung.

Selanjutnya labu lemak hasil ekstraksi dipanaskan di dalam oven pada suhu

105 °C. Setelah dikeringkan sampai beratnya tetap, lalu didinginkan dalam

desikator dan ditimbang labu beserta lemaknya. Perhitungan kadar lemak pada

limbah cair pabrik kelapa sawit:

% kadar lemak= W3-W2

W1 x 100%

Keterangan:

W1= Bobot LCPKSyang telah disentrifugasi (gr)

W2= Bobot labu lemak tanpa lemak (gr)

W3= Bobot labu lemak dengan lemak (gr)

e. Kadar Serat Kasar

Sampel ditimbang sebanyak 2 g (X), dimasukkan ke dalam gelas piala 500

mL, ditambahkan 50 ml H2SO4 0,3 N, lalu dipanaskan hingga mendidih selama

30 menit. Setelah itu, ke dalam gelas, ditambahkan 25 ml NaOH 1,5 N dan

didihkan selama 30 menit. Sebuah kertas saring ditimbang (A), kemudian cairan

tersebut disaring menggunakan corong yang berisi kertas saring yang telah

ditimbang tersebut. Sisa penyaringan dicuci berturut-turut dengan 50 mL air panas,

50 mL H2SO4 0,3 N, 50 mL air panas, dan 25 mL etanol. Kertas saring dan isinya

dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 °C selama 1 malam. Kemudian

didinginkan dalam desikator selama 1 jam, dan ditimbang setelah dingin (Y).

Selanjutnya kertas saring dan isinya dipijarkan dalam tanur pada suhu 550-600 °C,

sampai berwarna putih seluruhnya (bebas karbon). Hasil pembakaran dikeluarkan

dan didinginkan pada desikator. Bila sudah dingin kemudian ditimbang (Z).

Kadar serat kasar dihitung dengan rumus:

% kadar serat kasar= Y-Z-A

X x 100%

Page 27: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

16

Keterangan:

X = Bobot sampel awal (gr)

Y = Bobot sampel setelah dioven 105°C (gr)

Z = Bobot sisa pembakaran 550-600°C (gr)

A= Bobot kertas saring (gr)

Lampiran 2 Prosedur analisis residual selulosa dan berat miselium kering kapang

dimodifikasi metode Updegraff (1969) (Fadzilah dan Mashitah 2010)

Prosedur Rusidu Selulosa

Tabung sentrifugasi 15 ml dikeringkan dan ditimbang. Sampel sebanyak 10

ml dimasukkan kedalam tabung tersebut kemudian disentrifugasi dengan

kecepatan 4500xg. Supernatan yang diperoleh kemudian dipisahkan untuk

dianalisis kadar lignin sedangkan sedimen yang dihasilkan dilakukan uji residual

selulosa.

Uji residual selulosa, sebanyak 3 ml reagen asetat/nitrat dimasukkan

kedalam tabung yang berisi sedimen. Reagen tersebut dimasukkan secara bertahap

kemudian divortex sampai tercampur. Kemudian sampel dipanaskan dalam

penangas air selama 30 menit dan didinginkan pada suhu ruang. Setelah itu,

sampel disentrifugasi kembali dengan kecepatan tinggi selama lima menit dan

supernatan yang dihasilkan dibuang.

Sampel dicuci menggunakan aquades dan disentrifugasi kembali dengan

kecepatan tinggi selama lima menit. Supernatan yang dihasilkan dibuang dan

sedimen yang didapat dioven pada suhu 40 °C hingga berat konstan.

Residu selulosa (g/l)

= Bobot tabung berisi selulosa g -bobot tabung kosong (g)

Volume sampel (ml)x 1000

Prosedur Total Bobot Miselium Kering Kapang

Tabung sentrifugasi 15 ml dikeringkan dan ditimbang. Sampel sebanyak

10 ml dimasukkan kedalam tabung tersebut kemudian disentrifugasi dengan

kecepatan 3000 rpm. Supernatan yang dihasilkan dipisahkan dan sedimen yang

dihasilkan ditambahkan NaCl 0.9% yang bertujuan untuk membersihkan sel dari

media. Sedimen tersebut kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm.

Supernatan yang dihasilkan dibuang dan sedimen di oven pada suhu 90 °C selama

20 jam kemudian ditimbang sampai berat konstan.

Total bobot kering padatan (g/l)

= Bobot tabung berisi sedimen g -Berat tabung kosong (g)

volume sampel (ml) x 1000

Berat Miselium Kering Kapang = Total bobot kering – Residu selulosa

Page 28: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

17

Lampiran 3 Rancangan percobaan fatorial untuk mengetahui pengaruh linear dan

permukaan respon

No.

Kode Nilai Sebenarnya

Yield X1 X2 Agitasi (rpm)

Waktu

(hari)

1 -1 -1 100 2

3 1 -1 150 2

4 -1 1 100 6

5 1 1 150 6

6 − 2 0 89.5 4

7 2 0 160.35 4

8 0 − 2 125 1.18

9 0 2 125 6.82

10 0 0 125 4

11 0 0 125 4

12 0 0 125 4

Lampiran 4 Rancangan percobaan dengan respon utama kenaikan nilai

absorbansi kadar lignin

No. Kode Nilai Sebenarnya Nilai

Absorbansi X1 X2 Agitasi (rpm) Waktu (hari)

1 -1 -1 100 2 0.117

3 1 -1 150 2 0.013

4 -1 1 100 6 0.0945

5 1 1 150 6 0.004

6 − 2 0 89.5 4 0.0905

7 2 0 160.35 4 0.015

8 0 − 2 125 1.18 0.103

9 0 2 125 6.82 0.107

10 0 0 125 4 0.0875

11 0 0 125 4 0.114

12 0 0 125 4 0.0455

Page 29: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

18

Lampiran 5 Rancangan percobaan dengan respon bobot miselium kering kapang

pada LCPKS

No. Kode Nilai Sebenarnya Konsentrasi

(g/l) X1 X2 Agitasi (rpm) Waktu (hari)

1 -1 -1 100 2 7.65

3 1 -1 150 2 3.96

4 -1 1 100 6 4.92

5 1 1 150 6 4.02

6 − 2 0 89.5 4 4.62

7 2 0 160.35 4 3.77

8 0 − 2 125 1.18 7.3

9 0 2 125 6.82 6.99

10 0 0 125 4 7.26

11 0 0 125 4 7.98

12 0 0 125 4 7.21

Lampiran 6 Rancangan percobaan dengan respon total padatan yang terkandung

dalam LCPKS

No. Kode Nilai Sebenarnya Konsentrasi

(g/l) X1 X2 Agitasi (rpm) Waktu (hari)

1 -1 -1 100 2 11.45

3 1 -1 150 2 8.2

4 -1 1 100 6 11.25

5 1 1 150 6 8.225

6 − 2 0 89.5 4 8.95

7 2 0 160.35 4 8.125

8 0 − 2 125 1.18 11.875

9 0 2 125 6.82 13.675

10 0 0 125 4 12.125

11 0 0 125 4 13.25

12 0 0 125 4 13.25

Page 30: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

19

Lampiran 7 Hasil statistik pengaruh optimasi dan % pengaruh variabel terhadap

peningkatan nilai absorbansi kadar lignin

Parameter Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

F Pr>F

Model 5 0.014653 0.002931 3.280378 0.109128

X1 1 0.011346 0.011346 12.69978 0.016152*

X2 1 0.000083 0.000083 0.093448 0.772157

X12 1 0.002311 0.002311 2.586682 0.168678

X1X2 1 0.000046 0.000046 0.051 0.830272

X22 1 0.000196 0.000196 0.219725 0.658975

Lack of fit 3 0.002081 0.000694 0.581325 0.682085

*Signifikan

Hasil analisis kanonik permukaan respon

Parameter Nilai Kritis

X1 102.8303

X2 5.05541

Pendugaan nilai Y pada titik stasioner 0.098179

Hasil analisis eigenvektor

Eigenvector

Eigenvalues X1 X2

0.006004 0.064193 0.997937

-0.02034 0.997937 -0.06419

Titik stasioner adalah saddle point

Page 31: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

20

Lampiran 8 Cara perhitungan presentasi lignin yang terdegradasi

Diketahui:

Total padatan pada LCPKS : 37.61 g/L

Lignin dalam LCPKS : 26.72% x 37.61 g/L

: 10.05 g/L

Nilai absorbansi setelah degradasi lignin pada LCPKS

=Nilai absorbansi blanko + Peningkatan absorbansi lignin yang terdegradasi

= 0.473 + 0.0982

= 0.5712

Jawab:

a. Konsentrasi lignin yang terdegradasi:

Y = 0.031x – 0.019

x = y+0.019

0.031

= 0.5712+0.019

0.031

= 19.04 ppm

x = 19.04 ppm × pengenceran

= 19.04 ppm × 150

= 2856 ppm

= 2,86 g/L

b. Persentase lignin yang terdegradasi:

=konsentrasi lignin yang terdegradasi

konsentrasi total padatan LCPKS × 100%

=2.86

10.05 × 100%

= 28.46 %

y = 0.031x - 0.019

R² = 0.999

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

0 20 40 60 80 100 120

Abso

rban

si [-

]

Konsentrasi Lignin [ppm]

Page 32: PERMUKAAN RESPON PENGARUH AGITASI DAN LAMA … · Judul Skripsi: Permukaan Respon Pengaruh Agitasi dan Lama degradasi Lignin Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit oleh Konsorsium Kapang

21

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 5 Agustus 1991. Penulis

merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bawawinarto dan

Rubiyati. Pendidikan formal yang pernah dijalani penulis dimulai pada TK PGRI

Semuli Jaya (1995-1997), SD N I Semuli Jaya (1997-2003), SMP Xaverius

Kotabumi (2003-2006), SMA N 3 Kotabumi (2006-2009). Pada tahun 2009,

penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi

Masuk IPB (USMI) pada jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian.

Selama menjalani kegiatan akademik di universitas penulis pernah menjadi

anggota Keluarga Mahasiswa Katolik IPB (KEMAKI), anggota Himpunan

Mahasiswa Teknologi Industri IPB (HIMALOGIN), dan kepanitiaan acara di

lingkungan IPB. Selain itu, penulis pernah menjadi asisten dari mata kuliah teknik

optimasi dan melakukan praktek lapang di PT. Madubaru, PG. Madukismo,

Bantul, Yogyakarta. Untuk menyelesaikan pendidikan di Departemen Teknologi

Industri Pertanian, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Permukaan

Respon Pengaruh Agitasi Dan Lama Kultivasi Degradasi Lignin Pada Limbah

Cair Pabrik Kelapa Sawit Oleh Konsorsium Mikroorganisme Secara Aerobik”.