permasalahan pendidikan di indonesia

Upload: nandha-jelekx

Post on 02-Mar-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENDIDIKAN INDONESIAKerjasama Pemerintah dan Generasi Muda Demi Kemajuan Pendidikan Indonesia

FKIP MADANINama: Tri Nanda AmiliaProdi: Pend. FisikaAsal Sekolah: SMA SRIJAYA NEGARA PLG

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUNIVERSITAS SRIWIJAYA A. PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Pendidikan merupakan modal penting bagi setiap manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar pula tingkat kesejahteraan hidupnya. Di Indonesia, pemerintah menjamin adanya hak bagi setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan , hal ini tertulis jelas dalam pasal 31 ayat 1 Undang-Undang dasar 1945. Pendidikan juga merupakan tolak ukur bagi kemajuan suatu negara. Negara dengan bangsa yang terdidik, tentulah akan sejahtera. Dengan demikian, pemerintah dan generasi muda tentu saja memiliki peranan penting dalam peningkatan pendidikan di Indonesia.Ada banyak permasalahan pendidikan yang perlu dibenahi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain:

a. BIAYABukan rahasia lagi, bila biaya merupakan kendala bagi banyak anak-anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Walaupun pemerintah sudah menggelontorkan dana sebesar 20% dari APBN, masalah biaya masih saja menghantui rakyat menengah ke bawah. Program sekolah gratis, namun tetap saja para orang tua miskin harus dibebani dengan pembelian seragam sekolah, buku-buku tulis, tas, dan sepatu, yang kian hari kian mahal saja. Belum lagi dengan biaya transportasi. Di pelosok daerah, masalah pendidikan bukan hanya terfokus pada biaya. Banyak anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikan mereka, dikarenakan masalah transportasi. Tidak adanya alat transportasi khusus untuk pergi ke sekolah yang letaknya berpuluh-puluh kilometer dari desa mereka, membuat banyak anak-anak harus puas dengan ijasah SD yang mereka punya. Sekolah negeri merupakan satu-satunya harapan bagi siswa miskin untuk tetap bersekolah. Selain fasilitasnya yang memadai, adanya keringanan biaya yang diberikan pemerintah pada sekolah negeri, menjadi alasan bagi mereka untuk tetap berharap. Akhir-akhir ini, masalah penyogokan masuk sekolah negeri marak dibicarakan. Banyak orang tua berada, siap mengeluarkan uang belasan juta rupiah agar anak mereka masuk sekolah negeri favorit. Sehingga, siapa lagi yang harus tersisih kalau bukan rakyat miskin. Harapan mereka untuk dapat menikmati sekolah dengan fasilitas memadai, pupus sudah. Sebagian orang tua miskin tetap berjuang agar anak mereka dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dengan memasukan anak mereka ke sekolah swasta. Lagi-lagi mereka harus menjerit, karena mahalnya biaya pendidikan serta fasilitas sekolah swasta yang kurang memadai. Sebagian lagi orang tua miskin, lebih memilih tidak melanjutkan pendidikan bagi putra-putri mereka. Anak-anak miskin yang tidak dapat melanjutkan sekolah, akhirnya kembali bekerja untuk membantu orangtua mereka. Minimnya tingkat pendidikan itulah, yang menyebabkan banyak anak perempuan di desa-desa menikah dalam usia yang cukup muda, yaitu sekitar 13-17 tahun. Tentu hal itu akan menambah masalah baru lagi, seperti peningkatan jumlah penduduk, dan meningkatanya angka kematian ibu dan bayi.

b. FASILITASMahalnya biaya yang harus dikeluarkan bagi orang tua miskin, terkadang tidak sebanding dengan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah. Terutama sekolah-sekolah yang berada di pelosok daerah. Tidak adanya laboratorium, atap yang rusak, perpustakaan yang lengkap, serta tidak adanya komputer sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar, tentu saja menghambat siswa untuk memiliki pendidikan yang layak. Sering kali siswa-siswa di sekolah mengeluh, karena guru hanya memberikan pemahaman secara teori. Namun tidak ada pilihan lain, kurangnya fasilitas di sekolah terutama di daerah membuat siswa hanya mampu menerka-nerka, seperti apa bentuk mikroskop, bagaimana cara menggunakan mikrometer sekrup, membuat e-mail dan masih banyak hal lagi.

c. TENAGA PENDIDIK AHLIBanyak sekolah dengan fasilitas yang memadai, namun siswa-siswi masih tidak dapat menikmati fasilitas tersebut, karena kurangnya tenaga pendidik yang ahli. Bahkan tak jarang, masih banyak sekolah yang kekurangan tenaga pendidik. Hal ini menyebabkan, guru-guru harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Sehingga fokus guru untuk mendidik murid dengan mata pelajaran yang mereka kuasai sedikit terganggu. Misalnya, karena tidak adanya guru komputer, guru bahasa Indonesia-pun mengambil alih untuk mengajari murid tentang komputer. Tidak adanya guru fisika membuat guru matematika harus rela berperan ganda menjadi guru fisika. Selain fokus guru menjadi terganggu, masalah lain yang timbul akibat kurangnya tenaga pendidik yang ahli, ialah kurangnya pemahaman yang diberikan guru untuk mengajari siswa tentang mata pelajaran yang bukan menjadi kemampuan guru tersebut. Dengan kata lain, siswa hanya memperoleh pengetahuan seadanya tentang mata pelajaran yang diberikan guru tersebut.

d. POLA PIKIRBanyak siswa yang mampu bersekolah, tapi tidak memanfaatkannya dengan baik. Mereka menganggap bahwa sekolah hanyalah sebuah formalitas dan perang gengsi. Sehingga tujuan utama mereka untuk bersekolah bukan karena untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi untuk mendapatkan ijasah dan menuruti kehendak orang tua. Padahal, semakin berkembangnya zaman, semakin banyak pula lulusan sekolah yang hanya bermodalkan ijasah tanpa kemampuan. Siswa yang mampu, baik dari segi materi maupun pengetahuan, dapat melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi. Sisanya? Siswa-siswa yang hanya bermodalkan ijasah tersebut, terpaksa harus bekerja di tempat yang tidak membutuhkan ijasah sebagai syarat. Seperti dengan menjadi tukang ojek, pelayan restoran bahkan pengangguran. Disisi lain, masih ada saja rakyat miskin yang berpikiran sempit tentang pendidikan. Untuk apa bersekolah, memgahamburkan uang saja, lebih baik ikut orang tua pergi ke ladang.?? Toh, untuk menggarap sawah tidak perlu pakai ijasah. Perkataan itulah yang sering muncul dari anak-anak yang putus sekolah. Mereka tidak tega meninggalkan orang tua mereka bekerja sendirian di ladang. Banyak hal yang harus mereka korbankan jika bersekolah.

e. RENDAHNYA KESEJAHTERAAN GURUBanyak orang bercita-cita menjadi pilot, dokter, presiden, ataupun menteri. Tapi tidak banyak orang bercita-cita sebagai seorang guru. Padahal guru adalah pendidik bagi para calon dokter dan calon presiden. Kenapa hal itu bisa terjadi? Walaupun seorang guru memiliki jasa yang sangat besar bagi suatu bangsa, namun pengabdian serta kerja kerasnya belum mendapatkan perhatian. Padahal peran guru sebagai tenaga pendidik, ibarat hujan bagi pertanian. Sehingga, kemajuan generasi bangsa berada di pundak para pengajar. Banyak disekitar kita, terutama guru-guru honor. Mereka harus bekerja sampingan untuk menutupi penghasilan yang jauh dari cukup sebagai seorang guru. Rendahnya kesejahteraan guru selain membuat minimnya minat para siswa untuk menjadi guru, tentu juga membuat kinerja guru tergangu. Tanpa bermaksud merendahkan seorang guru, tapi mari kita renungkan, tidak banyak orang yang semangat bekerja, jika upahnya tak seberapa. Untuk itulah, masalah kesejahteraan guru, tidak bisa disampingkan begitu saja dalam pembenahan pendidikan di Indonesia.

B. Peranan Mahasiswa dalam Pemecahan Masalah Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang memilki peranan penting dalam kemajuan sistem pendidikan di Indonesia. Mahasiswa tentunya tidak dapat mengatasi masalah pendidikan secara strategis. Masalah-masalah strategis seperti biaya pendidikan, bantuan operasional pembangunan sekolah, bahkan penyedian tenaga pendidik yang ahli, adalah tanggung jawab pemerintah sebagai aparat yang memiliki kewenangan serta kemampuan dalam pembenahan sistem pendidikan di Indonesia. Sebagai generasi muda yang mengemban amanah dalam mengubah Indonesia menjadi negara yang berwibawa serta terhormat, Mahasiswa harus mampu menjalankan perannya sebagai kaum intelektual yang tetap mengamalkan pancasila. Peranan Mahasiswa dalam pemecahan masalah pendidikan di Indonesia, tentu tidak terlepas dari bidangnya sebagai pemikir, dan pencetus perubahan bangsa. Langkah awal yang dapat Mahasiswa lakukan adalah dengan terus belajar serta mengasah kemampuan yang ada pada diri mereka sekaligus peka terhadap perkembangan teknologi dan informasi di dunia. Jika semua Mahasiswa Indonesia dapat menjadi Mahasiswa yang cerdas, menguasai teknologi, optimis, kreatif dan inovatif, bukan tidak mungkin, Indonesia dapat menjadi negara maju dan mandiri di kemudian hari, karena memiliki generasi terdidik yang siap memajukan Indonesia.

C. SOLUSI YANG DITAWARKAN1. Sekolah negeri diubah menjadi sekolah khusus bagi rakyat menengah ke bawah. Rakyat menengah ke atas mau tidak mau masuk ke sekolah swasta. Program pemerintah mengenai sekolah gratis hanya diberikan kepada sekolah negeri. Sekolah negeri memilki fasilitas dan tenaga pendidik yang bertanggung jawab kepada pemerintah, sehingga kualitas sekolah negeri lebih terjamin dari sekolah swasta. Maraknya penyogokan masuk sekolah negeri membuat rakyat bawah tidak dapat memiliki kesempatan mendapatkan sekolah negeri yang berkualitas dan murah. Sehingga, program pemerintah tentang sekolah gratis kurang tepat sasaran. Disisi lain, pihak swasta dapat mengoptimalkan kualitas sekolah yang mereka dirikan, karena sekolah swasta ditujukan untuk kaum berada. Sehingga pemerintah dan kaum swasta bekerja beriringan dalam memajukan pendidikan di Indonesia.2. Tingkatkan kualitas SMK. SMK merupakan sekolah yang mampu memberikan modal nyata bagi para lulusannya. Sehingga pemerintah harus memberikan perhatian yang lebih khusus terhadap fasilitas serta penyediaan lapangan kerja bagi para lulusannya.3. Dirikan SMK di desa, dengan jurusan berbeda sesuai dengan lapangan pekerjaan di desa mereka, seperti pertanian, perikanan, pembuatan tekstil ataupun perdagangan. Sehingga diharapkan, lulusan dari sekolah tersebut selain mendapatkan ijasah, juga memiliki kemampuan dalam mengolah lapangan kerja yang ada di desa mereka. 4. Lulusan perguruan tinggi harus berkontribusi dalam kemajuan pendidikan di desanya. Dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, lulusan perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam kemajuan pendidikan di desa. Seperti dengan menjadi tenaga pendidik yang kompeten. Bekal ilmu yang mereka peroleh dari perguruan tinggi dapat mereka bagikan kembali kepada siswa di desa mereka, yang tentunya haus akan tenaga pendidik yang ahli.Selain hal diatas, generasi muda tentu memiliki peranan yang paling penting. Walaupun pemerintah sudah menyediahkan berbagai fasilitas dan biaya yang murah. Jika para generasi muda, tidak memiliki tekad untuk belajar dan berusaha memajukan pendidikan di Indonesia, semua hal tersebut tidak akan berguna. Mari kita bersama-sama, meniru Jepang atau negara-negara maju lainnya. Aparat pemerintah serta generasi muda negara tersebut, dengan harmonis berjalan bersama menjalankan tugas masing-masing dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Pemerintah bertanggung jawab dalam membangun sekolah-sekolah berkualiatas yang juga dapat dijangkau rakyat miskin, serta memberikan kesejahteraan bagi guru-guru, sedangkan generasi muda seperti pelajar dan mahasiswa harus belajar dengan giat, sehingga menjadi generasi muda berkualitas yang dapat membawa Indonesia sebagai negara maju. Indonesia merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga tanggung jawab dari seluruh bangsa, termasuk generasi muda. Sehingga, kerjasama yang baik antara pemerintah dan generasi muda mutlak dibutuhkan dalam kemajuan pendidikan sebagai aset Indonesia sebagai negara maju di kemudian hari.

LAMUNAN SENJA

Gravitasi bumi, kian membawaku larut dalam lamunan ini,Sesaat mataku tertuju, pada langit yang kian memerah,dengan pantulan cahaya dari radius yang tak terhingga,sinar ultravioletnya tepat jatuh di retina,Mengingatkanku pada sebuah kisah tentang usaha dari segenapdaya juang dan doa........... fokus pikiranku melayang hingga ke luar angkasa, menembus batas ruang hampa, dan kembali kebumi dengan kecepatan cahaya.......Menangis aku dalam lamunan ini,Teringat disaat Tuhan tak memberi apa yang ku pinta,Kuseka air mataku dengan jari yang terluka, Berharap ini yang terbaik dari segalanya... bukan soal cembung ataupun cekung,....bukan tentang difraksi ataupun interferensi.......... aku percaya, walau fisika bukan yang kucinta, tapi fisika adalah jalan terbaik dari segalanya... PK2 2012 NAMA: TRI NANDA AMILIAPRODI: PENDIDIKAN FISIKAASAL SEKOLAH: SMA SRIJAYA NEGARA PLG