perluasan makna irama shalawat nabi - digilib.uin...

57
PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI DALAM KEGIATAN DZIBA’AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Sebagai Syarat Tugas Akhir Untuk Mendapatkan Gelar Strata Satu Sarjana Sosial Disusun oleh: Mardian Ningsih NIM: 13540056 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017

Upload: duongnga

Post on 10-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI

DALAM KEGIATAN DZIBA’AN DI PONDOK PESANTREN

AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sebagai Syarat Tugas Akhir Untuk Mendapatkan Gelar Strata Satu Sarjana Sosial

Disusun oleh:

Mardian Ningsih

NIM: 13540056

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2017

Page 2: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017
Page 3: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017
Page 4: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017
Page 5: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017
Page 6: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

v

Motto

“Kenyataan hari ini adalah hasil dari impian kemarin, dan

kenyataan esok ditentukan oleh impian hari ini”

~Syahid Hasan Al-Banna~

“Selama kamu mampu untuk berdiri kenapa kamu harus jatuh,

cobalah untuk tetap berdiri sekalipun tak ada yang mengatakan

bahwa kamu bisa bertahan”

~Penulis~

Page 7: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

vi

Halaman Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan untuk aba dan omak tercinta yang

telah memberikan segalanya, support, kasih sayang, cinta dan

apapun untuk putrinya hingga bisa seperti ini.

Page 8: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil a’lamin segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam

yang harus selalu kita junjungkan kepada Nabi kita sayyidina Muhammad SAW,

beserta para keluarganya dan para sahabat-sahabatnya yang telah membawa

umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti

sekarang ini. Dengan ini penulis telah menulis skripsi berjudul: “Pergeseran

Makna Irama Shalawat Nabi Dalam Kegiatan Dzibaan di Pondok Pesantren Putri

Al-Munawwir Komplek Q”.

Skripsi ini adalah salah satu persyaratan yang ditempuh untuk memperoleh

gelar stara satu sarjana sosial (S.Sos) dalam program studi sosiologi Agama pada

fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini diselsesaikan berdasarkan dari bimbingan dan dukungan

dari berbagai pihak. Bimbingan-bimbingan berupa materi, tenaga, fikiran serta

semnagat. Oleh karena sebab itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan

banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta

2. Dr. Alim Roswantoro S.Ag., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 9: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

vii

3. Ibu Rr. Siti Kurnia Widiastuti, S.Ag M.Pd. M.A sang pembimbing yang

telah memberikan bimbingan saran-saran serta nasehat dalam menulis

skripsi ini dengan penuh keikhlasannya kepada penulis.

4. Ibu Dr. Adib Sofia S.S., M.Hum, selaku ketua program studi Sosiologi

Agama Fakultas Ushuluddin dan pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

5. Bapak Roni Ismail. S.Th.I., M.S.I., sebagai sekretaris program studi

Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sosiologi Agama yang telah

memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu pegawai Tata Usaha Fakultas Ushuluddin Yogyakarta

yang banyak membantu proses akademik.

8. Untuk ayahanda dan ibundaku tercinta Bapak Sofyan Hadi dan Ibu

Hairuni, juga untuk adikku yang kurindukan Almarhumah Dian

Anggrayni, dan adik-adik jagoanku tersayang Samsul Bahri dan Rasyad

Az-Zakwan. Terimakasih telah menjadi sumber motivasi terbesarku

selama ini. Cintaku paling banyak adalah untuk keluargaku.

9. Teman karib Sosiologi Agama seiya sekata Nora Faridatin, Hikmalisa,

Purwasih, Nuryahya, Mega Ariesta, dan Hawatirna terimakasih telah

menemani hari-hari penulis dengan berbagai rasa pertemanan,

Terimakasih teman-temanku sayang.

Page 10: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

vii

10. Teman-teman seperjuangan Sosiologi Agama Angkatan 2013 yang telah

berbagi pengalaman dan ilmu dengan penulis. Semoga kita selalu diberi

kelancaran untuk mencapai kesuksesan ya teman-teman, aamiin.

11. Untuk kakak-kakak, adik-adik, dan teman-teman kamar Q4a Bersahaja

Komplek Q yaitu: mbak Asyha, mbak bibah, mbak Fariha, mbak Zao,

mbak Reno, dik Ainun, Dila, Naim, Leha, Caca, Qory, Alfi, Ummu,

Yuyun, Ita, Barik, Lesna, Sekar, dan Uaa terimakasih kepada kalian yang

juga ikut mensupport penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Untuk teman-teman KKN Integrasi-interkoneksi angkatan 89 dusun

Sidowayah Hargowilis Kulon Progo, Nurul, Mbak Muna, Wawan, Aas,

Kiki, Ubed, dan Mas Anif.

13. Untuk adik-adik kece sekaligus sahabat penulis, dik dorie manis yang

selalu melucu dan ada-ada saja tingkahnya, dik el, dik eko, dik erik, dik

rahmi yang cantik, dan dik aci yang imut. Terimakasih ya adik-adik yang

selalu mensupport dan menjadikan penulis merasa terikat dengan kalian

seperti hubungan kakak beradik diperantauan.

Penulis

(Mardian Ningsih)

Page 11: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL … ............................................................................. i

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI.. ........................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN...................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.. .................................................................. iv

MOTTO.. ................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN.. .............................................................. vi

KATA PENGANTAR. .............................................................................. vii

DAFTAR ISI. ............................................................................................ xi

ABSTRAK. ............................................................................................... xv

BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah. .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 10

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 10

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 12

E. Kerangka Teori ................................................................................ 16

Page 12: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

xii

F. Metode Penelitian ............................................................................ 21

1. Jenis Penelitian .......................................................................... 21

2. Sumber Data ............................................................................... 21

3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 22

4. Analisis Data .............................................................................. 24

G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 24

BAB II: GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR

A. Letak dan Keadaan Geografis Pondok Pesantren Al-Munawwir ... 27

B. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Pondok Pesantren

Al-Munawwir ................................................................................... 28

1. KH. R. Abdullah Affandi Munawwir, KH.R. Abdul Qodir

Munawwir ................................................................................. 31

2. KH. Ali Maksum ....................................................................... 32

3. KH. Zainal Abidin Munawwir ................................................... 33

C. Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q ........................ 34

D. Letak Wilayah dan Kondisi Geografis Komplek Q ........................ 38

E. Visi dan Misi ................................................................................... 38

F. Gambaran Umum Tradisi dan Kegiatan di Pondok Pesantren Putri

Al-Munawwir Komplek .................................................................. 39

G. Dziba’an ........................................................................................... 42

Page 13: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

xiii

BAB III: PEMAKNAAN SHALAWAT NABI DALAM KEGIATAN DZIBA’AN

OLEH SANRI PUTRI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR

KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA

A. Konsep Shalawat .............................................................................. 52

B. Makna Shalawat Nabi Secara Umum .............................................. 53

C. Makna Shalawat Dziba’an di Komplek Q ...................................... 55

D. Kaitan Pemaknaan Shalawat Dziba’ dengan Teori Interaksionisme

Simbolik .......................................................................................... 64

BAB IV: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN

MAKNA SHALAWAT NABI

1. Pengaruh Lingkungan dari Sekitar Komplek Q ......................... 77

2. Daya Kreativitas yang dimiliki Santri Komplek Q dalam

Memaknai Dziba’an ................................................................... 80

3. Satatus Pendidikan Santri di luar Pondok Pesantren................. 82

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 87

B. Saran ................................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 91

CURRICULUM VITAE

Page 14: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

xiv

LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Pedoman Observasi

3. Lampiran Foto Kegiatan

Page 15: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

xv

ABSTRAK:

Penelitian ini mengkaji tentang tradisi shalawat dziba’an di Pondok

Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Fokus kajian dalam

penelitian ini adalah mengetahui pemaknaan shalawat dari memodifikasi irama

shalawat yang dilantunkan dalam kegiatan dziba’an di Komplek Q. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui bahwa ada makna lain yang muncul seiring dengan

adanya pemodifikasian irama dalam mensyairkan shalawat Nabi, dan tulisan ini

akan mengulas mengenai adanya makna lain selain makna shalawat Nabi secara

umum yang ada di kalangan masyarakat Islam. Penelitian ini merupakan

penelitian lapangan yang bersifat deskriptif, kualitatif, yang artinya suatu

penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dan deskripsi

tentang bagaimana pemaknaan shalawat Nabi dalam kegiatan dziba’an di

Komplek Q. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

sosiologis dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik Helbert Blumer.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi shalawat dziba’an yang

ada di Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q mengalami

perkembangan dari sebelumnya. Perkembangan tersebut adalah adanya irama-

irama baru yang dijadikan pedoman untuk melantunkan shalawat Nabi dalam

kegiatan dziba’an. Di samping itu, dalam perkembangan tersebut terdapat makna-

makna baru mengenai shalawat Nabi yang berbeda dari makna shalawat pada

umumnya, makna-makna baru tersebut muncul seiringan dengan perkembangan

dari pemodifikasian irama shalawat dziba’an yang dilantunkan di Komplek Q,

Namun makna baru yang ada tidak menghilangkan makna asal dari makna

shalawat pada umumnya. Makna baru tersebut hanya merupakan makna tambahan

yang muncul ketika shalawat dilantunkan dengan irama baru. Hal ini penulis

jelaskan bahwa adanya perluasan makna dalam memaknai shalawat dziba’an di

Komplek Q.

Keywords: Tradisi, Dziba’an, Irama, Perluasan Makna.

Page 16: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama seringkali difungsikan sebagai bagian dari kebudayaan

yang tidak bisa dipisahkan. Aspek religius pada pola keberagamaan setiap

pemeluk agama akan mendorong para pemeluk agama untuk selalu

berusaha melaksanakan ajaran dan membumikan nilai-nilai agama dalam

kehidupan sehari-hari.1 Menurut Emile Durkheim, seorang tokoh pelopor

sosiologi agama di Perancis menyatakan bahwa:

“Agama merupakan sumber semua kebudayaan yang sangat tinggi.

Jadi sudah sepantasnya jika respon terhadap agama

diaktualisasikan pada budaya sebagai pengalaman terhadap nilai-

nilai agama”.2

Kehadiran agama Islam di Indonesia banyak memberikan

perubahan-perubahan, baik pada perubahan nilai maupun perubahan

sistem melalui cara masuknya Islam itu sendiri ke Indonesia, seperti:

melalui perdagangan, perkawinan, berinteraksi dengan penduduk pribumi

dan lain sebagainya yang dapat membentuk sebuah budaya. Budaya sangat

erat kaitannya dengan tradisi. Tradisi dapat diartikan sebagai sesuatu yang

di dalamnya terdapat nilai-nilai religius ataupun sesuatu yang dianggap

sakral. Tradisi bagaikan pohon yang tumbuh dan cabang-cabangnya

1 Thomas F. O’dea, Sosiologi Agama (The Sociology of Religion), terj. Tim

Yasogama, (Jakarta: Rajagrafindo Persada. 1996), hlm. 3.

2Thomas F. O’dea, Sosiologi Agama (The Sociology of Religion), hlm. 3.

Page 17: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

2

sepanjang zaman menyiratkan tradisi yang langgeng, bijaksana, abadi,

dalam berbagai ruang dan waktu.3

Sebagian umat Muslim, seperti umat Muslim Indonesia, kecintaan

mereka kepada Nabi Muhammad SAW diwujudkan dalam tradisi

keagamaan yang dikenal dengan tradisi shalawat. Tradisi shalawat selain

sebagai bentuk prilaku yang menunjukkan kecintaan kepada Nabi SAW,

juga adalah merupakan salah satu media dalam menyebarkan Islam di

Indonesia.4 Menurut Wildan, dalam bukunya menjelaskan bahwa kegiatan

shalawat biasanya juga diiringi oleh kegiatan keagamaan yang lain, seperti

tahlilan.

Tahlilan adalah kegiatan membaca doa bersama dengan membaca

kalimat tayyibah, sedangkan shalawat identik dengan kegiatan

membaca doa bersama yang menjadikan Nabi SAW sebagai fokus

mengharap syafa’at.5 Berdampingannya tahlil dan shalawat ini,

merupakan bentuk lain dari keutamaan Nabi SAW di mata kaum

Muslimin.6

3Seyyed Hosein Nasr, Islam Tradisi, (Bandung: Pustaka, 1994), hlm. 3.

4Sholeh Ilham, Kajian Terhadap Tradisi Shalawat Jam’iyyah ahbabu Al-Mustafa

Kabupaten Kudus: Studi Living Hadis, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011, hlm. 34.

5Syafa’at dari segi bahasa menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain.

Menurut istilah syafa’at adalah permintaan dalam hal pengampunan dari perbuatan dosa

dan kedurhakaan, permintaan untuk kebaikan orang lain, sebagai jalan tengah dalam

menolong orang lain antara mendatangkan kebaikan atau menolak mafsadat (dalam buku

Syafa’at Menurut Ahlus Sunnah Wal-Jamaah dan Bantahan Terhadap Faham yang

Menolaknya oleh Nashir bin Abdir Rahman Al-Jadi’, hlm. 12).

6Wildana Wargadinata, Spiritualitas Salawat:Kajian Sosio-Sastra Nabi

Muhammad SAW, (Malang: UIN Malang Press, 2010), hlm. 7.

Page 18: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

3

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan agama Islam

yang dimulai sejak munculnya masyarakat Islam di Nusantara pada abad

ke-13. Pesantren berasal dari kata santri,dengan awalan pe dan akhiran an

yang berarti tempat tinggal para santri.7 Lingkungan masyarakat tempat

para santri itu menuntut ilmu disebut pesantren. Pada awalnya santri yang

datang untuk belajar di pesantren berasal dari masyarakat sekitarnya.

Kemudian meluas, tidak terbatas berasal dari lingkungan yang dekat saja,

tetapi juga banyak yang datang dari jauh. Apabila kehadiran para santri

dari jauh itu tidak tertampung lagi dirumah-rumah penduduk setempat,

maka didirikanlah pondok. Kata “pondok”, berasal dari bahasa Arab yaitu

kata funduq, yang berarti rumah penginapan atau bisa disebut dengan

hotel.8

Meskipun pesantren bentuknya masih sangat sederhana, pada

waktu itu pendidikan pesantren merupakan satu-satunya lembaga

pendidikan yang terstruktur. Tujuan utama pendidikan pesantren adalah

menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian

yang bertaqwa dan beriman kepada Allah, berakhlak mulia, bermanfaat

bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi

kawula atau abdi masyarakat, yaitu menjadi pelayan masyarakat

sebagaimana kepribadian Nabi Muhammad (mengikuti sunnah Nabi),

7Yasmadi, Modernisasi Pesantren, Kritik Nurcholis Madjid Terhadap

Pendidikan Islam tradisional, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) hlm. 61.

8Sudjoko Prasodjo,dkk, Profil Pesantren Laporan Hasil Penelitian Pesantren

Al-Falak dan Delapan Pesantren Lain di Bogor, (Jakarta: LP3ES, 1975) hlm. 11.

Page 19: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

4

Mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan

agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah

masyarakat (Izzul Islam wal Muslimin), Serta mencintai ilmu dalam rangka

mengembangkan kepribadian Indonesia.9 Dari tujuan utama tersebut

pendidikan pesantren dianggap pendidikan bergengsi. Di lembaga inilah

kaum muslimin Indonesia mendalami doktrin dasar Islam, khususnya

menyangkut praktek kehidupan keagamaan.10

Selain itu, pondok pesantren

juga menjadi salah satu lembaga untuk mengembangkan tradisi-tradisi

Islam, dan salah satunya yaitu tradisi shalawat.

Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta

merupakan salah satu pondok pesantren yang mempunyai kegiatan rutin

membaca shalawat. Kegiatan membaca shalawat yang biasa dilakukan

oleh para santri putri Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q

Krapyak Yogyakarta merupakan salah satu hasil kebudayaan yang tumbuh

dan berkembang juga kini menjadi tradisi di Pondok Pesantren Al-

Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Tradisi ini tentunya oleh

para santri putri Komplek Q telah memiliki makna-makna tertentu dalam

pengamalannya di kehidupan sehari-hari.

Tradisi membaca shalawat yang dilakukan santri putri Pondok

Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta sebelumnya

merupakan hasil warisan dari pendiri pondok pesantren ini, dan tradisi

9Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994) hlm.

55-56.

10

Sulthon Masyhud,dkk, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka,

2005) hlm. 1.

Page 20: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

5

membaca shalawat tersebut dilestarikan dengan mengamalkannya pada

waktu-waktu tertentu. Dalam pengamalannya tradisi membaca shalawat

ini oleh pihak Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak

Yogyakarta telah memiliki makna-makna khusus. Namun seiring

perkembangan zaman dan waktu pemaknaan terhadap tradisi shalawat ini

juga mengalami perkembangan dan pergeseran makna di dalamnya.

Pada penelitian ini, penulis memfokuskan objek penelitian pada

makna shalawat Nabi dalam kegiatan dziba’an di Pondok Pesantren Putri

Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta dengan menggunakan

irama dari lagu-lagu dangdut dan India yang populer pada zaman sekarang

ini. Arti irama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah turun naik

lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan.11

Komplek Q menggunakan

irama-irama dari lagu-lagu dangdut dan India seperti misalnya lagu yang

berjudul Tumhiho yang terdapat didalam film India yang berjudul

Aashiqui 2 untuk melantunkan shalawat Nabi SAW. dalam hal ini

Komplek Q hanya sebatas menggunakan irama dari lagu-lagu tersebut,

namun tetap memakai lirik-lirik shalawat yang biasa digunakan pada

kegiatan dziba’an.

Dari pengamatan penulis, Pondok Pesantren Al-Munawwir

Komplek Q Krapyak Yogyakarta adalah salah satu lembaga pendidikan

Islam non formal semi modern yang merupakan kombinasi dari pesantren

tradisional dan modern. Artinya tidak hanya menerapkan nilai-nilai

11

Kemdikbud, KBBI Daring, Diakses dari http://kbbi.web.id/irama tanggal 3

November 2016

Page 21: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

6

tradisional dalam sistem pengajaran maupun sistem aturan-aturan yang ada

di dalamnya. Namun di pondok ini juga menerapkan nilai dan sistem

modern yang berlaku. Salah satu sistem dan nilai tradisional yang

diterapkan di Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q Krapyak

Yogyakarta diantranya adalah di Komplek Q masih menggunakan sistem

pengajian tradisional seperti sorogan (menyodorkan kitabnya di hadapan

kyai atau ustadz yang menjadi asisten kyai), dan bandongan

(memperhatikan secara seksama atau menyimak). Selain itu juga di

Komplek Q melaksanakan tradisi peringatan hari wafatnya kiai pendiri

Komplek Q itu sendiri di setiap tahunnya atau biasa disebut perayaan haul

Mbah Warson Munawwir. Perayaan haul (hari ulang tahun) merupakan

perayaan hari selametan meninggalnyanya seseorang yang dirayakan

setiap sekali setahun di Pondok Pesantren Al-Munawwir. Tradisi

selametan merupakan salah satu tradisi yang menonjol dalam masyarakat

Jawa.12

Tradisi slametan dilakukan dalam rangka memperingati peristiwa-

peristiwa yang dianggap “besar dan penting”.

Oleh kalangan Masyarakat Jawa yaitu khususnya kalangan

masyarakat Jawa aliran NU (Nahdlhatul Ulama) seperti masyarakat NU di

Sewon, Bantul, Yogyakarta untuk memperingati peristiwa wafatnya

seseorang dikenal dengan berbagai macam tradisi selametan kematian.

diantaranya yaitu tradisi nyatus (peringatan hari ke seratus wafatnya

seseorang), nyewu (peringatan hari ke seribu wafatnya seseorang). Dan di

12

Iman Budhi Santosa. Spiritualisme Jawa (Sejarah, Laku, dan Intisari

Ajaran.(Yogyakarta: Memayu Publishing, 2012), hlm. 17.

Page 22: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

7

Komplek Q untuk memperingati wafatnya seseorang hingga 1 tahun hari

wafatnya dikenal dengan tradisi haul. Dengan adanya sistem pengajian

yang klasik seperti sorogan dan bandongan serta adanya tradisi haul yang

dilakukan setiap setahun sekali di Pondok Pesantren Al-Munawwir

Komplek Q, menunjukkan bahwa Komplek Q merupakan pondok yang

menerapkan tradisi-tradisi yang sifatnya tradisional, dengan kata lain

Komplek Q adalah juga termasuk kategori ataupun golongan pondok

tradisional.

Sedangkan sistem dan nilai modern yang ada di Pondok Pesantren

Putri Al-Munawwir Komplek Q adalah adanya proses pembangunan-

pembangunan yang terus dilakukan di Komplek Q sebagai proses

perkembangan untuk menuju pondok pesantren yang berkualitas.

Pembangunan-pembangunan yang dilakukan itu seperti pembangunan

gedung-gedung tambahan untuk santriwati sekaligus mahasiswi yang

mendalami ilmu khusus di bidang al-QurAn dan tahfidz. Juga di Komplek

Q telah ada sekolah non formal untuk program tahfidz khusus anak yaitu

sekolah MTPA (Madrasah Tahfiz Putri Anak). Selain itu, hal mendukung

lainnya yaitu di Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q

Krapyak Yogyakarta juga menerapkan sistem pelantunan shalawat dengan

menggunakan irama-irama lagu yang dianggap kekinian, seperti lagu-lagu

dangdut dan India yang populer saat ini. Dalam hal ini penulis

menggolongkan Komplek Q sebagai pondok semi modern karena tampak

dari adanya sekolah non formal yang dimiliki Komplek Q dan sistem

Page 23: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

8

pemodifikasian irama menggunakan irama dari lagu-lagu yang dianggap

kekinian dalam melantunkan shalawat Nabi di Komplek Q sebagai bukti

bahwa Komplek adalah Pondok yang tidak sepenuhnya menutup diri dari

adanya perkembangan zaman, namun Komplek Q juga menerima

peradaban dan perkembangan zaman sehingga penulis mengkategorikan

Komplek Q sebagai pondok pesantren yang memiliki sifat modern atau

model modern.

Selain itu, menurut pengamatan penulis di Pondok Pesantren Putri

Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta ini, para santri putri

menafsirkan dan memiliki makna lain dalam melantunkan irama shalawat

yang mereka lakukan dalam kegiatan rutin di pondok ini. Kegiatan rutin

tersebut adalah kegiatan dziba’an yang dilakukan setiap malam jumat.

Kegiatan shalawat dziba’an merupakan salah satu bentuk shalawat yang

tertuang melalui syair-syair untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW

sebagai bentuk sarana beribadah.13

Pada umumnya sebagian kelompok masyarakat memaknai

shalawat dari faedahnya yaitu sebagai bentuk rasa syukur, sebagai cara

untuk memperoleh keberkahan hidup, sebagai cara mencintai dan cara

untuk menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW, dan sebagai bentuk

atau cara untuk memperoleh keuntungan-keuntungan baik lainnya. Hal ini

penulis ketahui dari berbagai rujukan seperti rujukan dari Mahmud Samiy

13

Jurnal Living Hadis Dalam Tradisi Malam Kamis Majelis Shalawat Diba’ Bil-

Mustofa Adrika Fithrotul Aini Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jalan

Marsda Adisucipto Yogyakarta, 552851, Indonesia, hlm. 3.

Page 24: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

9

dalam bukunya yang berjudul “Manfaat Shalawat” menjelaskan bahwa

pengarang syarah Dalaa’il menukil persyaratan yang diberikan oleh Qadhi

‘Iyadh di dalam kitab Asy-Syifa mengatakan bahwa maksud pembacaan

shalawat itu adalah untuk memohon keberkatan, untuk memenuhi

sebagian hak Rasulullah SAW karena beliau adalah perantara Allah SWT

dan hamba-hamba-Nya, untuk menunaikan perintah dari Allah SWT yang

dituangkan dalam firmannya dalam Q.S. Al-Ahzab:56.14

yang berbunyi:

إن الله وملبئكته يصلىن على الىبي يب أيهب الذيه آمىىا صلىا عليه وسلمىا تسليمب

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk

Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk

Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Q.S. Al-

Ahzab:56)15

Penulis juga menemukan rujukan lain yaitu dalam buku yang

berjudul “Amalan Shalawat Para Wali Allah” oleh Yusuf Ismail An-

Nabhani. Dalam buku ini dijelaskan bahwa shalawat merupakan amal

kebajikan yang paling utama serta memiliki beberapa faedah, diantaranya

yaitu untuk memperoleh syafa’at, shalawat untuk terkabulnya doa-doa,

dan untuk menyambut keadatangan Nabi Muhammad SAW.16

Di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta,

shalawat ternyata tidak lagi hanya dimaknai sebagi bentuk rasa syukur dan

14

Mahmud Samiy, 70 shalawat pilihan: Riwayat, Manfaat dan Keutamaannya,

(Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 9.

15

Alquranulkarim, AlqurAn dan terjemahnya special for woman, hlm. 426.

16

Yusuf bin Ismail an-Nabhani, Bershalawat untuk Mendapat Keberkahan

Hidup, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003), hlm. 9-10.

Page 25: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

10

cara untuk menyambut Nabi Muhammad SAW tetapi shalawat juga

dimaknai sebagai sebuah hobi atau bentuk senang-senang seperti layaknya

mendendangkan atau menyanyikan lagu yang disenangi dengan

memodifikasi irama-irama shalawat yang dianggap kuno ke irama-irama

dari lagu terbaru hingga yang populer saat ini.

Hal tersebutlah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan

penelitian dengan judul “Perluasan Makna Irama Shalawat Nabi dalam

Kegiatan Dziba’an di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q

Krapyak Yogyakarta”. Dengan demikian, tulisan ini akan mengulas

mengenai adanya makna lain selain makna umum shalawat Nabi dalam

tradisi dziba’an yang ada di Komplek Q.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemaknaan shalawat Nabi bagi santri putri dalam kegiatan

Dziba’an di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak

Yogyakarta?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perluasan makna

irama shalawat Nabi dalam kegiatan dziba’an pada santri putri di

Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang tertera,

maka tujuan penelitian ini adalah:

Page 26: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

11

a. Untuk menjelaskan bagaimana pemaknaan shalawat Nabi bagi

santri putri dalam kegiatan dziba’an di Pondok Pesantren Al-

Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi

adanya perluasan makna irama shalawat Nabi dalam kegiatan

dziba’an di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak

Yogyakarta.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian adalah kontribusi teoritis maupun praktis atau

segi-segi kemanfaatan dari penelitian yang dilakukan. Adapun

kegunaan penelitian ini adalah:

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan yang baik

untuk mengkaji tradisi-tradisi keagamaan yang ada di masyarakat

sosial, juga memberikan pemahaman yang baik untuk mengkaji

pengaruh dan perubahan yang ada dalam diri masyarakat beragama

secara luas.

b. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam melengkapi

penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, karena

adanya beberapa kelemahan-kelemahan dalam penelitian

sebelumnya yang mungkin perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai masalah yang terkait.

c. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan kontribusi

terhadap pembaca untuk menambah wawasan tentang adanya

Page 27: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

12

pandangan-pandangan yang berbeda dari berbagai kalangan

masyarakat dalam memaknai shalawat

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan paparan singkat tentang hasil-hasil

penelitian sebelumnya mengenai masalah yang terkait, sehingga diketahui

secara jelas posisi dan kontribusi peneliti dalam wacana yang diteliti.17

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi pustaka terlebih dahulu

sebelum melakukan penelitian.

Pada buku yang berjudul “Sejuta Keajaiban Shalawat Nabi” karya

Muhammad Muhyidin dibahasakan tentang berbagai segi dari esensitas

shalawat sebagai sebuah ritual dan dari segi implikasi bagi siapa saja yang

mengamalkan atau menjadikannya ritus keberagamaan yang konstan.

Dibahas dalam buku ini beberapa tema sentral tentang shalawat dari segi

hukum Islam (fiqih), buku ini membahas energi positif yang dihasilkan

secara umum bagi siapa saja yang bershalawat.18

Dalam skripsi yang ditulis oleh Isnaini yang berjudul “Shalawat

Nariyahan di dalam Masyarakat Sirnoboyo, Bonorowo, Kebumen Jawa

Tengah” menjelaskan shalawat Nariyah adalah shalawat Ghairu

Ma’tsurah19

yang berisi puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW dan

17

M. Alfatih Suryadilaga (dkk.), Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2013, hlm. 12.

18

Muhammad Muhyidin, Sejuta Keajaiban Shalawat Nabi, (Yogyakarta: Dive

Press, 2007), hlm. 51.

19

Shalawat ghoiru ma’tsurah adalah shalawat yang redaksinya disusun oleh

selain Rasulullah SAW seperti shalawat Wahidiyah, sedangkan shalawat Ma’tsurah

adalah shalawat yang redaksinya langsung diajarkan oleh Rasulullah SAW seperti

Page 28: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

13

masyarakat Sinorboyo biasa menyebutnya dengan Nariyahan. Dalam

skripsinya, Isnaini menyatakan bahwa masyarakat Sirnoboyo, Bonorowo,

Kebumen Jawa Tengah melakukan Shalawat Nariyahan secara rutin untuk

mencari keberkahan hidup, dan meyakini semua doa akan terkabulkan.

Sedangkan fungsi lain secara materi yang mereka dapatkan adalah

mendapatkan makanan yang mereka peroleh dari secara bergilir dibawah

oleh jamaah untuk acara Nariyahan di Masjid Baitul Muttaqien. Hal ini

merupakan rasa kepedulian mereka untuk para jamaah Nariyahan. Selain

itu juga ada fungsi lain dari melakukan shalawat Nariyahan yaitu fungsi

pendidikan untuk mendapatkan ilmu-ilmu akhlak baru dari isi dakwah

Kiai Hasyim Rasyid.20

Skripsi yang disusun oleh Fathurrohman yang berjudul “Shalawat

Wahidiyah di Desa Margasari Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap

(1971-2009)” membahas tentang manfaat Shalawat Wahidiyah yang

mempunyai peranan penting di Desa Margasari. Shalawat Wahidiyah

adalah shalawat yang memiliki tiga rangkaian yang diambil sebagai

tabarrukan (mengambil berkah) pada salah satu dari nama-nama Allah

yang indah (al-Asma al-Husna) yang terdapat dalam shalawat yang

pertama, yaitu “wahidu”, yang artinya “Maha Satu”. Manfaat membaca

shalawat Ibrahimiyyah. Lihat kuliah Wahidiyah Untuk Menjernihkan Hati dan Ma’rifat

Billah Wabirasuulihi, karya Muhammad Ruhan sanusi, penerbit DPP PSW, 2006, hlm.

69.

20

Isnani, Shalawat Nariyahan di dalam Masyarakat Sirnaboyo, Bonorogo,

Kebumen Jawa Tengah, Skripsi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta,2013, hlm. 50.

Page 29: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

14

shalawat Wahidiyah yaitu sebagai kekuatan yang dapat mempersatukan

masyarakat, melestarikan kehidupan masyarakat, berfungsi untuk

mempersatukan kelompok pemeluknya sendiri yang begitu kuat

keyakinannya terhadap ajaran Wahidiyah, serta shalawat Wahidiyah juga

dianggap sering memainkan peranan yang bersifat kreatif, inovatif dan

reformasi khususnya dibidang akhlak.21

Skripsi yang ditulis oleh Sholeh Ilham berjudul “Kajian Terhadap

Tradisi Shalawat Jam’iyyah Ahbaabul Al-Mustafa Kabupaten Kudus

(Studi Living Hadis)” menyatakan bahwa shalawat Jam’iyyah Ahbaabul

Al-Mustafa.22

memiliki arti penting di hati para Jama’ah yaitu mereka

dapat memperoleh pengalaman puncak, melalui pengalaman-pengalaman

keagamaan yang bisa muncul dalam majelis tersebut yang dapat dilihat

dari landasan utamanya guna mendapatkan syafa’at Rasulullah SAW dan

berharap agar terkabulnya doa. Dalam hal ini tradisi shalawat Jam’iyyah

Ahbaabul Al-Mustafa dianggap dapat memberikan lebih banyak motivasi

spiritual dari pada motivasi duniawi.23

21

Fathurrohman, Shalawat Wahidiyah di Desa Margasari, Kecamatan Sidareja

Kabupaten Cilacap (1971-2009), Skripsi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas

Islam Negri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013, hlm. 98.

22

Jam’iyyah Ahbabu Al-Mustafa merupakan nama majelis shalawat kepada Nabi

Muhammad SAW dan majelis Ta’lim. Ahbabu Al-Mustafa sendiri artinya adalah para

pecinta Mustofa yakni Nabi Muhammad SAW yang berdiri pada tahun 1998 di kota Solo

(dalam skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran islam yang ditulis oleh Sholeh Ilham

mengenai Kajian Terhadap Shalawat Jam’iyyah Ahbabul Al-Mustafa Kabupaten

Kudus(Studi Living Hadis), hlm. 58-59).

23

Sholeh Ilham, Kajian Terhadap Tradisi Shalawat Jam’iyyah ahbabu Al-

Mustafa Kabupaten Kudus: Studi Living Hadis, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011), hlm. 99.

Page 30: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

15

Dalam skripsi yang ditulis oleh Muhammad Muslih yang berjudul

“Motivasi Jama’ah Mengikuti Majelis Shalawat (Studi Terhadap Jama’ah

Shalawat Yayasan Ali Maksum, Pondok Pesantren Krapyak, Bantul,

Yogyakarta) menjelaskan bahwa secara umum Jama’ah Majelis Shalawat

di Yayasan Ali Maksum, Pondok Pesantren Krapyak, Bantul, Yogyakarta

dalam menghadiri majelis shalawat adalah untuk memperoleh ketenangan

atau ketentraman jiwa, membaca shalawat sebagai sarana hiburan, sebagai

sarana mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah SAW,

menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW, cara untuk

mendapatkan syafa’at, menambah pengalaman dan pengetahuan tentang

shalawat.24

Dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya,

penulis hanya menemukan penjelasan bagaimana pemaknaan shalawat

secara umum oleh sekelompok masyarakat tertentu. Selain pada fokus

penelitian dan objek kajian yang diteliti, yang menjadi perbedaan

penelitian yang akan dilakukan penulis dengan penelitian sebelumnya

adalah pada penjelasan mengenai bagaimana makna shalawat dengan

masuknya faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial yang

menurut penulis penelitian ini penting dan layak untuk dilakukan dengan

harapan dapat digunakan untuk melengkapi penelitian yang sudah

dilakukan sebelumnya.

24

Muhammad Muslih, Motivasi Jama’ah Mengikuti Majelis Shalawat (Studi

Terhadap Jama’ah Shalawat Yayasan Ali Maksum, Pondok Pesantren Krapyak, Bantul,

Yogyakarta), Skripsi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri

Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012), hlm. 82-83.

Page 31: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

16

E. Kerangka Teori

Agar tulisan ilmiah yang akan memecahkan suatu permasalahan ini

bisa terjawab dengan baik melalui penelitian, maka penelitian ini harus

didukung dengan menggunakan teori. Teori adalah hasil dari kegiatan

ilmiah untuk menyatukan fakta tertentu sedemikian rupa sehingga lebih

mudah untuk mempelajari keseluruhannya.25

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teori merupakan

pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, yang didukung

oleh data dan argumentasi; penyelidikan eksperimental yang mampu

menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi,

argumentasi; asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian

atau ilmu pengetahuan; pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan

sesuatu.26

Dalam penelitian ini, untuk menganalisis tentang adanya perluasan

makna dalam memaknai dziba’an bagi santri putri Komplek Q penulis

menggunakan teori interaksionisme simbolis Herbert Blumer. Blumer

mengemukakan prinsip-prinsip dasar teori interaksionisme simbolis yaitu:

25

Moh Soehadha, Metodologi Penelitian Agama (kualitatif), (Yogyakarta:

Sukses Offset, 2008), hlm. 45.

26

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi III, (Jakarta: Balai Pustaka , 2005), hlm. 1177.

Page 32: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

17

1. Tidak seperti binatang yang lebih rendah, manusia ditopang

oleh kemampuan berfikir.

2. Kemampuan berfikir dibentuk oleh interaksi sosial.

3. Dalam interaksi sosial seseorang mempelajari makna dan

simbol yang memungkinkan mereka menggunakan

kemampuan berfikir tersebut.

4. Makna dan simbol memungkinkan orang melakukan tindakan

dan interaksi khas manusia

5. Orang mampu memodifikasi atau mengubah makna dan simbol

yang mereka gunakan dalam tindakan dan interaksi

berdasarkan tafsir mereka terhadap situasi tersebut.

6. Orang mampu melakukan modifikasi dan perubahan ini,

sebagian karena kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan

diri mereka sendiri, yang memungkinkan mereka memikirkan

tindakan yang mungkin dilakukan, menjajaki keunggulan dan

kelemahan relatif mereka, dan selanjutnya memilih.

7. Jalinan pola tindakan dengan interaksi ini kemudian

menciptakan kelompok dan masyarakat27

.

Kemampuan berfikir memungkinkan orang bertindak secara

reflektif ketimbang hanya bertindak tanpa refleksi. Orang mengkonstruksi

dan mengarahkan apa yang mereka lakukan, daripada hanya sekedar

melakukan tindakan. Kemampuan berfikir melekat dalam fikiran, namun

penganut interaksionisme simbolis memiliki konsepsi pemikiran yang

tidak lazim, yaitu memandang pikiran muncul dalam sosialisasi kesadaran.

Dalam hal ini Blumer sebagai penganut interaksionisme simbolis tidak

hanya tertarik pada sosialisasi saja. Menurutnya interaksi dalam hal ini

juga memiliki arti penting secara umum. Interaksi adalah proses ketika

kemampuan berfikir dikembangkan dan diekspresikan.28

27

George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi: dari Teori Sosiologi

Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern, (Yogyakarta: Kreasi

Wacana,2014), hlm. 392-393.

28

George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi: dari, hlm. 394.

Page 33: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

18

Individu-individu mempelajari makna-makna objek selama proses

sosialisasi. Sebagian besar kita mempelajari seperangkat makna bersama,

namun dalam kebanyakan kasus, kita memiliki definisi atau pandangan

yang berbeda-beda mengenai satu objek yang sama. Kalangan

interaksionisme simbolik tidak perlu menafikan keberadaan objek-objek

dalam dunia nyata. Yang perlu mereka lakukan hanyalah menunjukkan

sifat terpenting dari definisi objek-objek tersebut serta kemungkinan

bahwa aktor bisa saja memiliki definisi-definisi yang berbeda tentang

objek yang sama.

Makna dan simbol memberikan karakteristik khusus pada tindakan

sosial dan interaksi sosial. Ketika melakukan suatu tindakan, orang juga

mencoba memperkirakan dampaknya pada aktor lain yang terlibat. Meski

sering kali terlibat dalam tindakan sosial. Dalam proses interkasi sosial,

secara simbolis orang mengkomunikasikan makna kepada orang lain yang

terlibat. Orang lain menfsirkan simbol-simbol tersebut dan mengarahkan

respon tindakan berdasarkan penafsiran mereka. Dengan kata lain, dalam

interaksi sosial, aktor terlibat dalam proses pengaruh-mempengaruhi.

Orang mempelajari simbol sekaligus makna dalam interaksi sosial.

Kendati merespon tanda tanpa berfikir, orang merespon simbol melalui

proses berfikir. Dalam hal ini simbol diartikan sebagai objek sosial yang

digunakan untuk mempresentasikan, menggantikan, atau mengambil

tempat apa-apa yang memang disepakati bisa dipresentasikan oleh simbol.

Makna dan simbol memberi karakteristik khusus pada tindakan sosial

Page 34: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

19

yang melibatkan aktor tunggal dan interaksi sosial yang melibatkan dua

aktor atau lebih yang melakukan tindakan sosial secara timbal balik.

Dalam proses interaksi sosial, secara simbolis orang

mengkomunikasikan makna kepada orang lain yang terlibat. Orang lain

menafsirkan simbol-simbol tersebut dan mengarahkan respon tindakan

berdasarkan penafsiran mereka. Adanya perbedaan pandangan terjadi

karena menitikberatkan kemungkinan adanya definisi situasi individual

secara spontan yang memungkinkan orang mengubah dan memodifikasi

makna dan simbol.

Dengan menggunakan teori interaksionisme simbolis ini penulis

mengaitkan fokus kajian pada masalah adanya perluasan makna irama

shalawat Nabi di Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q

Krapyak Yogyakarta, yang disebabkan karena adanya perbedaan

penafsiran terhadap situasi yang sedang dihadapi sehingga mereka mampu

memodifikasi atau mengubah makna dan simbol yang mereka gunakan

dalam tidakan dan interaksi sosial. Selain itu, hal ini juga disebabkan

karena adanya persentuhan sistem nilai lama dengan sistem nilai baru

sebagai akibat dari kehadiran para pendatang dan mobilitas sosial. Hal

tersebut di Pondok Pesantren Putri Komplek Q dapat dilihat dari adanya

gaya hidup baru santri, serta cara pandang tentang hidup Islami namun

tidak ketinggalan zaman.

Penulis menggunakan teori interaksionisme simbolik untuk

memperkuat kajian penelitian bahwa kemampuan berfikir manusia yang

Page 35: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

20

dibentuk oleh interaksi sosial dapat melahirkan makna dan simbol yang

memungkinkan orang melakukan tindakan, termasuk kemampuan

melakukan modifikasi dan suatu perubahan dan pergeseran makna. Maka

penulis mencoba mengkaji penelitian ini menggunakan teori

interaksionisme simbolis Herbert Blumer yang dianggap relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

Teori teori interaksionisme simbolik yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dijadikan sebagai pisau analisis untuk meneliti adanya

pergeseran makna dalam tradisi shalawat dziba’an. Teori tersebut menurut

penulis relevan untuk digunakan dalam menganalisis penelitian ini. hal itu

karena menurut penulis adanya sebuah perluasan makna dalam tradisi

dziba’an di Komplek Q merupakan salah satu bentuk dari sebuah

perubahan sosial dan faktor perubahan sosial yang dapat mempengaruhi

adanya perluasan makna dalam tradisi dziba’an ini adalah dengan adanya

pengaruh dari proses interaksi sosial. Dari paparan tersebut maka penulis

menggunakan teori interaksionisme simbolik secara berdampingan dalam

meneliti kajian mengenai tradisi shalawat nabi.

Page 36: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

21

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari

peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.29

Selain itu, metode

penelitian juga mempunyai pengertian sebagai suatu jalan atau cara-cara

yang nantinya akan ditempuh guna lebih mendalami objek studi.30

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis penelitian

lapangan yang bersifat kualitatif, dengan cara mengidentifikasi adanya

makna yang terkandung dalam melantunkan irama shalawat Nabi pada

kegiatan dziba’an dengan melihat fenomena sosial pada santri putri

Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta. Selain itu,

penulis dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan sosiologis

yaitu pendekatan menggunakan sudut pandang sosiologi sebagai pisau

analisis dalam melihat fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.

2. Sumber Data

Untuk melakukan pengumpulan data tentunya telah dilakukan

pengklasifikasian sumber data, baik itu berupa sumber data primer (utama)

maupun sumber data sekunder (pendukung). Sumber data dalam penelitian

ini meliputi:

29

Husaini Usman (dkk.), 1998, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara), hlm. 42.

30

Koentjaraningrat. 1997. Metode-metode Penelitian Masyarakat. (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama), hlm. 8.

Page 37: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

22

a. Sumber Data Primer

Data utama (primer) dalam penelitian ini akan diperoleh dari data

hasil wawancara langsung yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait

penelitian mengenai adanya perluasan makna dari melantunkan shalawat

Nabi menggunakan berbagai irama dari berbagai jenis lagu yang cukup

populer dalam kegiatan dziba’an kepada informan yang menjadi

narasumber penelitian yaitu berjumlah 12 orang santri putri Pondok

Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta dengan klasifikasi

adalah santri yang sudah lama tinggal di Komplek Q sebagai pelaku yang

sudah akrab dengan tradisi dziba’an, dan juga santri yang masih sebentar

tingga di Komplek Q sebagai orang pelaku yang masih baru mengenal

tradisi dziba’an di Komplek Q. Hal itu penulis lakukan guna memperoleh

data seefektif mungkin.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder (pendukung) akan penulis gunakan sebagai data

tambahan yang diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya atau

mengutip data dari sumber buku, dokumen serta arsip-arsip yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk menentukan validnya

suatu penelitian yang akan dilakukan. Adapun teknik pengumpulan data

yang akan digunakan penulis adalah sebagai berikut:

Page 38: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

23

a. Interview/Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pokok dalam penelitian

kualitatif. Wawancara dalam penelitian kualitatif menurut Denzim dan

Lincoln adalah percakapan, seni bertanya dan mendengar (The Art of

Asking and Listening). Wawancara dalam penelitian kualitatif tidaklah

bersifat netral, melainkan dipengaruhi oleh kreatifitas individu dalam

merespon realitas dan situasi ketika berlangsungnya wawancara.31

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara langsung

dengan beberapa santri putri Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q

Yogyakarta yang menurut penulis adalah sebagai pelaku dalam

memunculkan makna baru dalam melantunkan dziba’an. Hal ini dilakukan

guna mendapatkan informasi-informasi mengenai konsep makna dalam

budaya shalawat melalui pertanyan-pertanyaan yang berkaitan dengan

proses perkembangan dan perubahan atau pergeseran makna irama

shalawat dalam kegiatan dziba’an yang biasa mereka lakukan.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah cara yang dilakukan dalam

melakukan penelitian terhadap objek penelitian guna menghasilkan suatu

gambaran yang sesuai dengan kenyataan yang menjadi sasaran penelitian.

Metode observasi ini penulis gunakan dengan cara memperhatikan dan

mengamati pola perilaku dan tindakan yang menjadi objek penelitian

penulis yaitu pola perilaku dan tindakan santri putri Pondok Pesantren Al-

31

Moh Soehadha, Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama,

(Yogyakarta: Suka Press UIN Sunan Kalijaga,2012), hlm. 112.

Page 39: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

24

Munawwir Komplek Q Yogyakarta. Bentuk metode observasi yang akan

penulis lakukan dalam penelitian ini dalah metode observasi terlibat

melalui cara berbaur dengan para santri putri Pondok Pesantren Al-

Munawwir Komplek Q Yogyakarta, yang ikut serta melakukan kegiatan

dziba’an yang merupakan kegiatan rutin di Pondok Pesantren Al-

Munawwir Komplek Q Yogyakarta.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara teknik dokumentasi yang akan

digunakan dalam penelitian ini berfungsi untuk melengkapi data dengan

mendokumentasikan data-data yang sudah ada di lapangan dengan data-

data yang diperoleh dari berbagai referensi yang terkait dengan penelitian.

4. Analisis Data

Untuk menganalisis data penulis menggunakan metode analisis

deskriptif kualitatif dalam menganalisis data. Data yang bersifat kualitatif

merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan yang akan

dijelaskan melalui penggambaran dengan kata-kata atau kalimat yang

dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh dan menarik

kesimpulan.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk sistematika penulisan yang sistematis, penulis menyusun

bentuk penulisan skripsi ini dalam lima bab, dan masing-masing babnya

memiliki subbab. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

Page 40: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

25

Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori,

metode penelitian dan sistematika pembahasan yang digunakan sebagai

pengantar tentang gambaran umum penelitian ini secara keseluruhan.

Bab II, memberikan gambaran tentang sejarah singkat dan

perkembangan Pondok Pesantren Al-Munawwir hingga adanya Pondok

Pesantren Putri Komplek Q Krapyak Yogyakarta, di bab II ini juga

menjelaskan tentang gambaran umum tradisi di Pondok Pesantren Al-

Munawwir Komplek Q Yogyakarta hingga adanya kegiatan-kegiatan

shalawat secara rutin yang dilakukan di Ponpes Al-Munawwir Komplek Q

Yogyakarta. Dalam hal ini Bab II digunakan sebagai keterangan dan

gambaran mengenai tempat yang menjadi objek penelitian ini.

Bab III, membahas tentang persoalan utama dalam penelitian ini

yaitu tentang bahasan bagaimana pemaknaan shalawat Nabi dalam

kegiatan dziba’an oleh santri putri Pondok Pesantren Al-Munawwir

Komplek Q Yogyakarta terhadap adanya kegiatan shalawat. Keterangan

mengenai bahasan dalam bab ini akan diperoleh dari hasil data dan analisis

yang dilakukan penulis.

Bab IV, berdasarkan data dan analisis penulis akan mengungkap

dan menjelaskan mengenai apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi

adanya perluasan maupun perubahan makna irama shalawat Nabi SAW

dalam kegiatan dziba’an di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q

Krapyak Yogyakarta.

Page 41: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

26

Bab V, berisi penutup yang meliputi jawaban dari persoalan-

persoalan yang ada dalam penelitian, juga meliputi kesimpulan hasil

penelitian serta saran-saran dan daftar pustaka yang digunakan sebagai

rujukan penelitian.

Page 42: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

87

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN:

Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q merupakan

salah satu pesantren yang melestarikan salah satu tradisi Islam yaitu tradisi

shalawat. Sebagaimana yang diketahui bahwa bershalawat kepada Nabi

merupakan salah satu bentuk kecintaan terhadap Nabi dengan pembacaan

syair-syair pujian kepada Nabi melalui syair shalawat dziba’an yang

menjadi rutinitas kegiatan santriwati Komplek Q. Rutinitas ini

dilaksanakan setiap sekali dalam seminggu yaitu setiap malam jum’at

setelah Jama’ah isya.

Tradisi dziba’an yang merupakan tradisi warisan dari pendiri

Komplek Q mengalami perkembangan dari waktu ke waktu,

perkembangan itu ditandai dengan adanya pemodifikasian irama dalam

membacakan shalawat dziba’an tersebut yang awalnya menggunakan

irama lagu yang dianggap sudah lama menjadi menggunakan irama lagu-

baru yang menurut santri populer saat zaman sekarang ini dan cocok untuk

digunakan dalam melantunkan shalawat dziba’an.

Dalam hal ini lagu yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk

membaca shalawat Nabi SAW dalam kegiatan dziba’an di Komplek Q

Page 43: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

88

dijadikan simbol untuk menjelaskan adanya perluasan makna dalam

memaknai shalawat Nabi SAW.

Dalam pelaksanaannya menggunakan irama baru dalam

melantunkan shalawat dziba’an telah mendatangkan makna baru bagi

santri Komplek Q sendiri. Makna-makna dari simbol tersebut berdasarkan

data yang ada telah penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Menambah semangat para peserta dziba’an dalam melantunkan

shalawat Nabi.

2. Merupakan bentuk kreativitas santriwati yang pantas

dilestarikan dan dibanggakan.

3. Untuk menghilangkan rasa bosan dengan irama-irama lagu

lama yang sudah pernah digunakan sebelumnya.

4. Dapat mendatangkan sebuah nuansa dan perasaaan baru bila

menggunakan irama lagu baru.

5. Sebagai sebuah hiburan belaka dalam mengekspresikan rasa

cinta kepada Nabi dalam kegiatan dziba’an.

Santri putri Komplek Q dalam menafsirkan shalawat dziba’an yang

dimodifikasi iramanya dengan penafsiran yang berbeda dari makna

shalawat pada umumnya, ada yang memaknainya sebagai penambah

semangat, namun ada juga yang menganggap bahwa makna shalawat itu

tidak berubah dalam artian tidak bertambah dan tidak berkurang. Hal itu

menunjukkan bahwa individu-individu melakukan penafsiran yang

berbeda pada suatu objek yang sama melalui kemampuan berfikir mereka

Page 44: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

89

selama berinteraksi dengan sosialnya. Perbedaan makna-makna tersebut

berasal dari pengalaman dan situasi dari individu sehingga untuk

menafsirkan sebuah objek yang sama juga individu melakukan penafsiran

yang berbeda.

Makna-makna diatas merupakan bentuk dari adanya sebuah

perluasan makna. Pergeseran makna yang ditandai dari pemodifikasian

irama shalawat dalam kegiatan dziba’an di Komplek Q merupakan bentuk-

bentuk kreativitas santri dalam berkarya, berinteraksi dan bersosial. Hal itu

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:

a. Pengaruh Lingkungan, lingkungan yang berada di sekitar

Komplek Q dalam aktivitas kesehariannya juga menerapkan

kegiatan dziba’an, serta ternyata para santrinya juga melakukan

pemodifikasian terhadap irama lagu shalawat Nabi yang

dibawakan. Hal tersebut dapat mempengaruhi Komplek Q

untuk juga melakukan hal yang sama yaitu melakukan

pemodifikasian terhadap irama lagu shalawat Nabi yang

dibawakan serta pergeseran makna dalam memaknai shalawat

Nabi SAW.

b. Daya kreativitas yang dimiliki santri Komplek Q dalam

memaknai dziba’an

c. Status pendidikan santri di luar Pondok Pesantren yang

kebanyakan adalah mahasiswi di berbagai perguruan tinggi di

Yogyakarta.

Page 45: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

90

B. SARAN

Dalam penelitian yang dilakukan penulis diketahui bahwa shalawat

dzibaa’an memiliki arti sendiri bagi santri putri Al-Munawwir Komplek Q.

Agar kita dapat mengetahui bagaimana perkembangan shalawat dziba’an

di Komplek Q maka perlu di lakukan penelitian lebih lanjut yang

menjadikan penelitian ini dan maupun penelitian sebelumnya menjadi

lebih baik dan sempurna. Penelitian ini penulis akui bahwa masih banyak

kekurangan didalamnya yang tidak bisa penulis jelaskan, maka dari

penulis itu penulis berharap penelitian ini kiranya dapat bermanfaat

melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki minat

mengkaji tentang shalawat Nabi.

Tanpa mengurangi rasa hormat penulis kepada pihak manapun,

penulis berusaha memberikan saran-saran tersebut dan semoga saran-saran

yang penulis sampaikan bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi

penulis sendiri.

Wallahua’alam bi as-showab.

Page 46: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

91

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. Islam dan Masyarakat:Pantulan Sejarah Indonesia,

(Jakarta : LP3ES, 1996).

Aini, Adrika Fithrotul. Living Hadis Dalam Tradisi Malam Kamis Majelis

Shalawat Diba’ Bil-Mustofa, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta Jalan Marsda Adisucipto (Yogyakarta, 552851,

Indonesia, Maret 2015).

Al-Jabiri, Muhammad Abed. Post Tradisionalisme Islam, terj. Ahmad

Baso, (Yogyakarta: LkiS, 2009).

Aly, Abdullah. Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren: Telaah

Terhadap kurikulum pondok Pesantren Modern Islam Assalaam

Surakarta, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011).

An-Nabhani, Yusuf bin Ismail, Bershalawat untuk Mendapat Keberkahan

Hidup, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003).

Arifah, Liza. Tradisi Peringatan malem 10 Suro Di Dusun Dobalan, Desa

Timbulharjo, kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Skripsi

Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Arifin, Bey. Tarjamah Sunan An-Nasa’iy, Jilid II (Semarang: CV.Asy

Syifa’, 1992).

Depdikbud, Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara III (Jakarta:

Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, 1991).

Fathurrohman, Shalawat Wahidiyah di Desa Margasari, Kecamatan

Sidareja Kabupaten Cilacap (1971-2009), Skripsi Fakultas

Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga,

Yogyakarta, 2013.

Page 47: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

92

Huda, Sokhi. Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah

(Yogyakarta:Lkis pelangi Aksara, 2008)

Ilham, Sholeh, Kajian Terhadap Tradisi Shalawat Jam’iyyah ahbabu Al-

Mustafa Kabupaten Kudus: Studi Living Hadis, Skripsi Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negri Sunan

Kalijaga, Yogyakarta, 2011.

Isnani, Shalawat Nariyahan di dalam Masyarakat Sirnaboyo, Bonorogo,

Kebumen Jawa Tengah, Skripsi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.

Koentjaraningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat. (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama. 1997).

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang

Unsur Dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren (Jakarta:INIS,

1994)

Mertosedono, Amin, Sejarah Wayang (Semarang: Dahara Prize, 1993).

Muhyidin, Muhammad, Sejuta Keajaiban Shalawat Nabi,

(Yogyakarta:Dive Press, 2007).

Muslih, Muhammad, Motivasi Jama’ah Mengikuti Majelis Shalawat

(Studi Terhadap Jama’ah Shalawat Yayasan Ali Maksum,

Pondok Pesantren Krapyak, Bantul, Yogyakarta), (Yogyakarta:

Skripsi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negri Sunan Kalijaga, 2012).

Nasr, Seyyed Hosein, Islam Tradisi, (Bandung: Pustaka, 1994).

O’dea, Thomas F. Sosiologi Agama (The Sociology Of Religion), terj. Tim

Yasogama, (Jakarta: Rajagrafindo Persada. 1996).

Page 48: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

93

Poloma, Margaret M. Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: Raja Garfindo

Persada, 2007).

Prasodjo, Sudjoko. Dkk. Profil Pesantren Laporan Hasil Penelitian

Pesantren Al-Falak dan Delapan Pesantren Lain di Bogor,

(Jakarta: LP3ES, 1975).

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi III, (Jakarta: Balai Pustaka , 2005).

Qardhawi, Yusuf, Seni dan Hiburan dalam Islam, terj. Hadi Mulyo,

(Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2001).

Ritzer, George. Sociology: A Multiple Paradigm Science dalam

penerjemah Alimandan, Sosiologi Ilmu Pengetahuan

Berparadigma Ganda (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi: dari Teori

Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial

Postmodern, (Yogyakarta: Kreasi Wacana,2014).

Samiy, Mahmud. 70 Shalawat Pilihan: Riwayat, Manfaat dan

Keutamaannya, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992).

Santosa, Iman Budhi. Spiritualisme Jawa (Sejarah, Laku, dan Intisari

Ajaran. (Yogyakarta: Memayu Publishing, 2012).

Soehadha, Moh. Metodologi Penelitian Agama (kualitatif), (Yogyakarta:

Sukses Offset, 2008).

Soekanto, Soerjono. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial.

(Jakarta:Ghalia Indonesia, 1983).

Sulthon Masyhud,dkk, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva

Pustaka, 2005).

Page 49: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

94

Suryadilaga, M. Alfatih (dkk.), Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta,2013.

Sztompka Piort, Sosiologi Perubahan Sosial (Jakarta: Prenada,2007).

Usman, Husaini, dkk. Metode Penelitian Sosial. (Jakarta: PT. Bumi

Aksara. 1998)

Wargadinata, Wildana Spiritualitas Salawat:Kajian Sosio-Sastra Nabi

Muhammad SAW, (Malang: UIN Malang Press, 2010).

Yasmadi. Modernisasi Pesantren, Kritik Nurcholis Madjid Terhadap

Pendidikan Islam tradisional, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) .

Yunus, Mahmud. Kamus Arab Indonesia (Jakarta: PT. Mahmud Yunus,

2007).

Zuhdan, Muhammad. Shalawat Mudo Palupi Giriloyo, Wukirsari,

Imogiri, Bantul,Skripsi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

INTERNET:

Kemdikbud, KBBI Daring, Diakses dari http://kbbi.web.id/irama tanggal

3 November 2016

Diakses dari http://www.almunawwir.com/?s=visi+misi tanggal 10

Oktober 2016

Diakses dari http://www.alkhoirot.net/2011/09/pondok-pesantren

modern.html tanggal 24 januari 2017

Diakses dari http://www.nu.or.id/post/read/36284/sekilas-tentang-ad-

diba039i tanggal 8 Februari 2017

Page 50: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

95

NARASUMBER:

Wawancara dengan Elminahussaniyatul Ula, santri putri kelas Tsani A

Madrasah Salafiyah Tiga di Komplek Q dan juga merupakan

seorang anggota dari grup Hadroh Tsamrotul Muna di Pondok

Pesantren Putri Almunawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta,

di Yogyakarta tanggal 6 Juni 2016.

Wawancara dengan Rika Ainun Nuril Laili, santri putri kelas tsani

madrasah diniyah tsalafiyah tiga pondok pesantren putri Al-

Munawwir Komplek Q . 6 Oktober 2016

Wawancara dengan Naharin Nurfhadilah, santri putri kelas tsani madrasah

diniyah tsalafiyah tiga pondok pesantren putri Al-Munawwir

Komplek Q . 17 Oktober 2016

Wawancara dengan Naimmatul Hafidzoh, merupakan santriwati kelas

tsalist di Madrasah Diniyah Tsalafiyah III Pondok Pesantren

Putri Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta,

wawancara pada tanggal 10 Oktober 2016

Wawancara dengan Luluk Karomah, Santriwati Kelas Pasca Pondok

Pesantren Putri Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta,

wawancara pada tanggal 11 Oktober 2016

Wawancara dengan Aris, Santriwati Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir

yang menempati kelast Tsani di Madrasah Tsalafiyah III

Komplek Q Krapyak Yogyakarta ,wawancara pada tanggal 13

Oktober 2016

Wawancara dengan Faila Shufah, Santriwati Pondok Pesantren Putri Al-

Munawwir yang merupakan santri pasca (sudah menempuh

kelas akhir madrasah diniyah) Komplek Q Krapyak Yogyakarta,

wawancara pada tanhggal 14 Oktober 2016

Wawancara dengan Nurin Hidayati, santriwati kelas Khomis Madrasah

Tsalafiyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta, wawancara

pada tanggal 20 November 2016

Page 51: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

96

Wawancara dengan Dina Nasiha santriwati kelas Khomis Madrasah

Tsalafiyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta, wawancara

pada tanggal 25 Januari 2017

Wawancara dengan Lilik Surohma, santriwati kelas Khomis Madrasah

Tsalafiyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta, wawancara

pada tanggal 25 Januari 2017

Wawancara dengan Hanifah Rofiqoh, santriwati kelas Khomis Madrasah

Tsalafiyah III Komplek Q Krapyak Yogyakarta, wawancara

pada tanggal 25 Januari 2017

Wawancara dengan Fatmaisaroh, santri putri kelas khamis madrasah

diniyah tsalafiyah tiga pondok pesantren putri Al-Munawwir

Komplek Q . 17 Oktober 2016

REFERENSI LAIN:

Buku Panduan Pondok Pesantren Putri Al-Munawwir Krapyak

Yogyakarta Madrasah Salafiyah III. (diterbitkan oleh pengurus

madrasah salafiyah III. Krapyak, Yogyakarta. 2014)

Kitab Majmu’ah Mawaalid wa Ad’iya (Semarang: Karya Toha Putra)

Page 52: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

CURRICULUM VITAE

Nama : Mardian Ningsih

Tempat/ Tanggal Lahir : Kota Garo, 12 September 1994

Alamat : Desa Kota Garo Rt/Rw:004/005 Kec: Tapung Hilir

Kab: Kampar, Riau

Email : [email protected]

Nomer Hp : 085278972360

Nama Orang Tua:

Ayah : Sopyan Hadi.

Ibu : Hairuni

Riwayat Pendidikan: : - SDN 015 Kota Garo (2000-2005)

- MTs. Al-Munawwarah Pekanbaru (2006-2011)

- MA Al-Munawwarah Pekanbaru (2011-2012)

- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2013-2017)

Pengalaman Organisasi : Anggota HIMARISKA UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta Th. 2013-2014

Page 53: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana prosesi pembacaan shalawat dziba’an di Komplek Q?

2. Irama apa saja yang sering digunakan dalam melantunkan shalawat ketika

dziba’an?

3. Bagaimana menurut pandangan anda mengenai shalawat Nabi yang

diirama-iramakan lagunya dalam kegiatan dziba’an?

4. Bagaimana anda memaknai dziba’an dengan adanya irama-irama yang

dimodifikasi di Komplek Q?

Page 54: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

PEDOMAN OBSERVASI

No Hari/Tanggal Poin yang diobservasi Hasil observasi

1 6 Juni 2016

Definisi kegiatan

dziba’an menurut salah

seorang anggota grup

hadroh shalawat di

Komplek Q

Dziba’an merupakan kegiatan

membaca atau melantunkan

shalawat kepada Nabi

Muhammad SAW yang

dilakukan secara bergantian

dengan membaca sebagian

shalawat dengan dibaca biasa

dan sebagian yang lain dibaca

dengan menggunakan lagu

2 6 Oktober

2016

Wawancara mengenai

pandangan santri

putriterhadap dziba’an

dengan adanya

pemodifikasian irama

lagu shalawat dalam

mensyairkan dziba’an

Adanya pemodifikasian

tersebut merupakan salah satu

cara agar Komplek Q tidak

ketinggalan dari Komplek

yang lain, sesuatu yang

dianggap kekinian, sebuah

perkembangan dari kreatifitas

santri putri Komplek Q.

3 10-13

Oktober 2016

Wawancara mengenai

makna dziba’an di

Komplek Q kepada

Makna dziba’an di Komplek

Q sebagai penambah

semangat, sebagai sebuah

Page 55: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

beberapa santri putri

Komplek Q

hiburan, sebagai penghilang

rasa bosan dari menggunakan

irama lama, namun juga tetap

memaknai shalawat sebagai

cara untuk memperoleh

syafa’at Nabi SAW

4 20 0ktober

2016

Mengamati dan

mengikuti kegiatan

dziba’an malam jumat

Terlampir dalam foto

kegiatan

5 27 0ktober

2016

Mengamati dan

mengikuti kegiatan

dziba’an malam jumat

Terlampir dalam foto

kegiatan

Page 56: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

LAMPIRAN GAMBAR KEGIATAN

Gambar I

Gambar II

Page 57: PERLUASAN MAKNA IRAMA SHALAWAT NABI - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/24864/2/13540056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA . YOGYAKARTA . 2017

Gambar III

Gambar VI