gerak irama dalam...

64
67 Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie BAB II GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARAN Setiap pembelajaran di kelas idealnya bersifat individual, namun pada umumnya hal tersebut masih dianggap sulit bagi sebagian besar guru-kelas. Kesulitan tersebut berkaitan dengan dua hal yaitu: pertama, kesulitan menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan “kebutuhan” setiap peserta didik dan kedua, kesulitan mencari bentuk - bentuk intervensi yang dianggap cocok dengan “kebutuhan” setiap peserta didik. “Kebutuhan” peserta didik sebenarnya dapat dilihat melalui hasil observasi guru kelas secara langsung dan hasil asesmen yang berkaitan dengan karakteristik-khusus setiap peserta didik. Dari data mengenai karakteristik khusus tersebut seorang guru dapat mencari dan menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan intervensi khusus, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak mengalami kejenuhan dan kehilangan bentuk sasaran akhir (apakah itu bersifat sasaran antara atau terminal objective maupun sasaran tahunan atau annual goals) yang hendak dicapai oleh program pembelajaran yang disusun oleh guru-kelas yang bersangkutan. Pengetahuan guru tentang perkembangan, kemampuan dan kelemahan fungsional peserta didiknya mengharuskan seorang guru untuk mampu menyusun program kegiatan belajar mengajar yang bersifat individual, terutama dengan memanfaatkan media-pola gerak irama yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik khusus peserta didik. Dengan gerak irama ini, diharapkan pembelajaran mengarah pada hal yang menyenangkan dan tidak menjemukan. Selain itu dengan program pembelajaran berbasis gerak irama, pembelajaran dapat lebih diarahkan kepada pemberian treatment atau intervensi khusus,

Upload: dangcong

Post on 02-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

BAB II

GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARAN

Setiap pembelajaran di kelas idealnya bersifat individual, namun pada umumnya

hal tersebut masih dianggap sulit bagi sebagian besar guru-kelas. Kesulitan tersebut

berkaitan dengan dua hal yaitu: pertama, kesulitan menyusun program pembelajaran yang

sesuai dengan “kebutuhan” setiap peserta didik dan kedua, kesulitan mencari bentuk-

bentuk intervensi yang dianggap cocok dengan “kebutuhan” setiap peserta didik.

“Kebutuhan” peserta didik sebenarnya dapat dilihat melalui hasil observasi guru kelas

secara langsung dan hasil asesmen yang berkaitan dengan karakteristik-khusus setiap

peserta didik. Dari data mengenai karakteristik khusus tersebut seorang guru dapat

mencari dan menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan intervensi khusus,

sehingga kegiatan belajar mengajar tidak mengalami kejenuhan dan kehilangan bentuk

sasaran akhir (apakah itu bersifat sasaran antara atau terminal objective maupun sasaran

tahunan atau annual goals) yang hendak dicapai oleh program pembelajaran yang disusun

oleh guru-kelas yang bersangkutan.

Pengetahuan guru tentang perkembangan, kemampuan dan kelemahan fungsional

peserta didiknya mengharuskan seorang guru untuk mampu menyusun program kegiatan

belajar mengajar yang bersifat individual, terutama dengan memanfaatkan media-pola

gerak irama yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik khusus peserta didik.

Dengan gerak irama ini, diharapkan pembelajaran mengarah pada hal yang menyenangkan

dan tidak menjemukan. Selain itu dengan program pembelajaran berbasis gerak irama,

pembelajaran dapat lebih diarahkan kepada pemberian treatment atau intervensi khusus,

Page 2: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

sehingga dapat lebih memanipulasi alat atau media, sumber bahan serta situasi lingkungan

sekolah.

Lingkungan sekolah, khususnya saat terjadi peristiwa tertentu (event), dapat

memberikan inspirasi terhadap guru untuk memanfaatkan momentum tersebut sebagai

bentuk intervensi pembelajaran. Kesadaran guru terhadap momentum tersebut dapat

dilihat saat guru memberikan pembelajaran dengan target behavior atau sasaran perilaku

yang selalu disesuaikan dengan tingkat kelemahan dan kekuatan yang dimiliki setiap

peserta didik. Proses pembelajaran individual yang memuat suatu sasaran perilaku atau

target behavior tertentu memungkinkan seorang guru mampu memberikan latihan-latihan

khusus yang didalamnya berisikan bentuk intervensi-guru. Intervensi-guru umumnya

selalu diikuti dengan penerapan disiplin dalam upaya menghasilkan target behavior yang

diinginkan sesuai dengan program pembelajaran individual.

Program pembelajaran yang berisikan intervensi khusus berupa pola gerak dan

irama diharapkan dapat memberikan penguatan atau penurunan suatu perilaku tertentu

sebagai sasaran utama out-put atau keluarannya. Pendekatan semacam ini lebih dikenal

sebagai bentuk pendekatan pembelajaran dengan menggunakan Model Perkembangan

Sosial yang Beraneka Segi (The Multifaceted Social Development Model atau Model A-B-

C). Model ini meliputi hubungan kerja sama antara antecedent conditions, related

personal characteristics, target behavior, dan consequences (Wallace & Kauffman dalam

Patton, J.R. 1986:97; Schloss, 1984:83). Untuk pemahaman lebih lanjut, maka pada bab

ini akan dibahas hakekat gerak irama dan peran pola gerak irama dalam pembelajaran

dengan menggunakan model perkembangan sosial yang beraneka segi.

Page 3: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

A. HAKEKAT GERAK IRAMA

1. Gerak Irama sebagai Ilmu

Gerak irama merupakan suatu ilmu (science), karena disusun secara

sistematik, terarah dan berguna bagi kepentingan diri seseorang dan masyarakat

yang menggeluti secara mendalam isi yang terkandung dalam Gerak Irama. Ilmu

Gerak Irama memerlukan banyak latihan-latihan pola-gerak khusus agar dapat

menjadi bentuk tersendiri dalam “benak-pikiran” seorang guru dan menjadi suatu

wahana bagi dirinya saat merancang program pembelajaran yang dapat

menjembatani kebutuhan setiap peserta didiknya. Untuk mampu melakukan suatu

kegiatan yang bernilai tinggi, seorang guru harus dapat menunjukkan hasil kerja

dirinya berupa perencanaan pengajaran berlandaskan kompetensi yang dimiliki

setiap peserta didiknya. Hasil karya guru tersebut hendaknya dapat

menggambarkan kompetensi dirinya sebagai seorang guru yang “mumpuni” dalam

mengekspresikan dirinya sebagai orang yang dapat bekerja secara profesionalisme.

Gerak irama itu sendiri merupakan suatu pengetahuan tersendiri sebagai

ilmu sosial yang kesahihannya memerlukan banyak uji-coba di lapangan, dalam hal

ini adalah sekolah. Bagi seorang guru yang banyak melakukan penerapan gerak

irama dalam kegiatan pembelajarannya, akan dihadapkan dengan berbagai

permasalahan yang memerlukan solusi secara segera dan dapat dilakukan saat itu

juga. Tanpa disadari oleh guru yang bersangkutan, semua kegiatan menghadapi

banyak masalah di lapangan menjadikan diri guru sebagai orang yang profesional

karena kemampuannya memecahkan permasalahan yang muncul dalam proses

pelaksanaan program kegiatan pembelajarannya.

Page 4: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Dapat dikatakan bahwa ilmu gerak irama dapat dipakai sebagai wahana

guru kelas dalam upaya menjembatani kesulitan-kesulitan peserta didik dan

penguasaan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui kegiatan-kegiatan

kreativitas yang esensial berkaitan dengan pola gerak dan olah tubuh secara alami.

Olehkarenanya Gerak Irama merupakan: (a) alat bagi perkembangan fisik dan

gerak peserta didik yang mempunyai hendaya gerak, emosi atau daya nalar, (b) alat

yang dapat dipakai sebagai “pelicin” saat pembelajaran mengalami “jalan buntu”

atau tidak berjalan sesuai harapan dan tujuan pembelajaran, (c) Ilmu Gerak Irama

menyajikan berbagai bentuk kegiatan yang dapat “menyatu” secara sistematik

dalam seluruh kegiatan pembelajaran, tidak terkecuali terhadap peserta didik yang

berkesulitan belajar, (d) alat belajar yang mampu mengembangkan potensi

kemampuan, membebaskan kesulitan peserta didik, mengabstrasikan serta

membentuk pengalaman-pengalaman baru atau wawasan-diri yang bersifat positif

setiap peserta didik.

Dari segi filosofis tersebut, Ilmu Gerak Irama hendaknya dapat dijadikan

landasan pemikiran seorang guru dalam upaya mengembangkan dan menumbuhkan

pengalaman-pengalaman setiap peserta didiknya. Pemberian pengalaman-

pengalaman belajar melalui pola kegiatan gerak saat proses kegiatan pembelajaran

di kelas maupun di luar kelas, merupakan intervensi-guru terhadap peserta ddik

yang mengalami kesulitan belajar saat pembelajaran berlangsung. Agar penerapan

Ilmu Gerak Irama menjadi “berseni”, seorang guru harus mampu: (a) menganalisa

terhadap apa yang telah dikerjakan, karena sebagai umpan-balik sangat

berpengaruh dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan kemampuan

Page 5: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

keseluruhan kehidupan peserta didik bersangkutan, (b) mengungkapkan

permasalahan serta mampu mengetahui semua pendekatan permasalahan. Dalam

hal ini, guru dituntut kemampuan menyampaikan solusi permasalahan melalui

bahasa yang tepat.

Pandangan-pandangan tersebut di atas menjadikan ilmu gerak irama sangat

diperlukan bagi setiap guru karena program berpola gerak dan irama dapat

membantu perkembangan fisik dan pola gerak keseluruhan kehidupan peserta didik

yang mempunyai kesulitan berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi, mengatur

emosi diri, meningkatkan daya berfikir serta mampu menjembatani hendaya fisik

dalam penguasaan materi pembelajaran di sekolah. Dapat dikatakan bahwa pola-

gerak irama itu sendiri secara berangsur-angsur dapat “menyatu” dalam kehidupan

peserta didik, melalui program yang disusun dan diterapkan oleh seorang guru yang

profesional. Dampak lebih lanjut, ilmu gerak irama mampu menciptakan karya

berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar bagi peserta didik. Di sisi lain program

pembelajaran berpola gerak irama merupakan perwujudan perasaan, buah pikiran

dan bentuk ungkapan kedalaman pengalaman guru selama mengajar.

Memandang teori-teori dasar berkaitan dengan gerak yang alamiah

bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh seseorang, menjadikan

seseorang menyadari arti dari gerak-irama sebagai suatu instrumen dalam

melakukan interaksi khusus bagi kehidupan seseorang. Guru hendaknya tanggap

terhadap setiap kemungkinan kemunculan “kemampuan alami” peserta didiknya

saat ia melakukan kegiatan sehari-hari di sekolah.

Page 6: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Bertitik tolak dari kemampuan gerak dasar dari setiap peserta didiknya,

seorang guru akan mampu memotivasi kegiatan belajar peserta didiknya dengan

memanfaatkan: gerak yang telah dikuasai oleh peserta didik, daya tarik suatu

lingkungan tertentu, ruang yang ada di sekitar sekolah, waktu yang dipergunakan

peserta didik dalam kegiatan-kegiatan gerak saat berada di sekolah, kemungkinan

kesulitan-kesulitan peserta didik berkaitan dengan “keberadaan” dirinya, pengaruh

emosi dari setiap peserta didik, dan seberapa tinggikah kemampuan daya nalar

peserta didik.

Dalam suatu teori effort shape, yang membentangkan upaya-upaya

seseorang membentuk dirinya melalui pemanfaatan pola gerak alamiah, Rudolph

Laban (1932) menyatakan bahwa gerak-irama akan dapat diraih dengan sempurna

bila manusia itu dipandang sebagai pribadi yang utuh dan masing-masing pribadi

mempunyai pola-gerak tersendiri sesuai dengan keberadaan dan kebutuhannya.

Landasan pendidikan gerak dari Laban ini merupakan pendekatan metode belajar-

gerak berdasarkan konsep bahwa gerak yang baik hendaknya berkolaborasi dengan

ruang-tenaga-waktu dan arus gerak (dikenal dengan: The space-time-flow concepts)

Sehingga pola latihan gerak-irama yang diterapkan oleh seorang guru hendaknya

sudah sesuai dengan kebutuhan diri peserta didiknya dan dimodifikasi sedemikian

rupa agar sesuai dengan hasil asesmen atau deteksi awal sebelum pembelajaran

diberlakukan terhadap peserta didik. Deteksi awal ini dilakukan dengan

menggunakan pengamatan guru secara teliti terhadap perilaku setiap peserta didik

melalui suatu alur-kegiatan sebuah proses kegiatan asesmen yang menggunakan

Page 7: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

instrumen yang dapat mengukur keadaan dan kemampuan fisik anak, misalnya;

Geddes Psychomotor Inventory (GPI).

Bentuk intervensi dengan pola gerak-irama yang diterapkan dalam rencana

pembelajaran harian seorang guru diharapkan menjadi wahana penyembuhan

(therapeutic) pada aspek perkembangan sosial anak terhadap kesulitan belajar di

sekolah. Pencapaian sasaran utama dari pembelajaran berpola gerak-irama itu

sendiri bukan semata-mata hanya penyembuhan (therapeutic) tetapi juga

pencapaian kemampuan perkembangan akademik.

2. Gerak Irama sebagai Seni

Seni (art) merupakan hasil ciptakarya manusia sebagai bagian suatu budaya,

selanjutnya manakala telah mendasar dalam kehidupan akan dapat menunjang

pengetahuan-dasar (knowledge) diri seseorang atau kelompok. Dari knowledge ini

berkembang menjadi suatu ilmu (science) dengan melalui latihan-latihan sebagai

suatu proses pencapaian keterampilan tertentu dan terarah (skills). Art itu sendiri

dapat dicapai dengan melakukan kegiatan atau latihan berulangkali, jika sudah

dikuasai benar maka akan menjadi bagian dari profesionalisme suatu kehidupan

seseorang atau kelompok yang menyatu dalam semua pola gerak kehidupannya.

Gerak Irama sebagai seni (dalam hal ini sebagai art of teaching) karena ilmu

yang terkandung dalam Gerak Irama, seperti pola-gerak manusia (body movement)

yang merupakan salah satu esensi utama Gerak Irama perlu dicermati dan

dipelajari. Body movement sebagai esensi konsep-gerak harus berkolaborasi

dengan: waktu, ruang, tenaga dan arus gerak (teori effort shape dari Laban)

Page 8: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

merupakan bentuk gabungan alur-gerak dan simfoni irama dari tubuh seseorang

secara alamiah yang dibawa sejak dalam kandungan.

Bagi seorang guru yang menerapkan gerak irama dalam kegiatan

pembelajarannya, akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang

memerlukan solusi segera. Tanpa disadari oleh guru, semua kegiatan menghadapi

masalah dan pemecahannya saat di lapangan menjadikan guru sebagai seorang

yang profesional karena kemampuannya memecahkan permasalahan dalam proses

pelaksanaan program pembelajarannya. Seni yang tinggi merupakan hal yang

diperlukan sekali saat seorang guru kelas menciptakan program perencanaan

pengajaran dan selanjutnya mampu mengembangkannya saat proses kegiatan

pembelajaran tersebut berlangsung mencapai sasarannya. Pendekatan khusus dari

guru kelas dalam penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi

akhir, diperlukan kiat-kiat sebagai berikut.

a. Guru seyogianya dapat memberikan kesempatan yang cukup banyak terhadap

peserta didik dalam penguasaan materi pembelajaran. Pengulangan materi

sangat diperlukan secara terus-menerus khususnya terhadap peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar karena kondisi fisik, emosi, sosial dan inteligensi.

Usaha-usaha yang cukup keras dari guru kelas sangat diharapkan tanpa putus-

asa dalam mengatasi permasalahan yang muncul saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung

b. Seorang guru seyogianya mampu menyajikan program kegiatan-kegiatan yang

mengarah pada pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial, dan secara

Page 9: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Knowledge

ART

Science

bersamaan penguasaan materi pembelajaran (kemampuan kognitif) peserta

didiknya.

c. Seorang guru hendaknya mampu berinteraksi dengan peserta didik maupun

orang tua peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Untuk hal ini ia

harus mampu menggunakan Ilmu Gerak Irama sebagai wahana kegiatan

pembelajaran, yang diramu secara “berseni” dan tepat sasaran

d. Seorang guru harus mampu melihat bakat setiap peserta didiknya melalui

“perasaan seni” dirinya, dan dapat dipakai sebagai batu pijakan dalam upaya

peningkatan kemampuan setiap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

3. Gerak Irama sebagai Ilmu dan Seni

Pola gerak pada hakekatnya merupakan ilmu dan seni karena disusun

berdasarkan suatu ilmu tentang teori gerak, untuk menguasainya diperlukan

latihan-latihan khusus secara teratur dan terarah sehingga hasil akhirnya

merupakan suatu seni gerak alamiah. Pola gerak juga merupakan instrumen

penting dalam kegiatan pembelajaran atau layanan pendidikan anak yang

mempunyai kesulitan-kesulitan: gerak fisik, mental, perilaku atau inteligensi.

Untuk memperjelas uraian tersebut dapat dilihat gambar di bawah ini.

Diagram 1.1

Alur Gerak Irama Sebagai Science ke arah Seni (Art)

Skills

Skills

Skills

Page 10: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Diagram 1.1 menggambarkan suatu alur science menjadi art. Kita

menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui suatu proses yang panjang dan

kemudian tersimpan dalam memori-benak kita akan menjadi “alat” untuk

memandang dan memahami hal-hal yang baru selama perjalanan kehidupan

seseorang, ini disebut sebagai knowledge yang merupakan ilmu pengetahuan dasar

seseorang untuk mempelajari berbagai ilmu atau pengetahuan lain (science),

misalnya seorang guru yang akan mengajar memerlukan pengetahuan dasar tentang:

ilmu mendidik, ilmu pengetahuan tentang psikologi anak, pengetahuan diri guru

terhadap banyak media pembelajaran dan seterusnya. Science yang akan dikaji

berupa ilmu Gerak Irama yang merupakan ilmu terapan dalam kegiatan seorang guru

untuk menyusun dan merancang program pembelajaran baik di kelas maupun di luar

kelas terhadap peserta didik yang sudah mengalami “kejenuhan” belajar. Kejenuhan

belajar dapat disebabkan oleh adanya suatu program yang kurang terarah dan tidak

disukai peserta didik, dan/ atau disebabkan peserta didik yang bersangkutan

mengalami kesulitan-kesulitan belajar diakibatkan oleh faktor-faktor genetika yang

mengakibatkan terjadinya hendaya pada perilaku, mental, fisik atau inteligensi.

4. Hubungan Gerak dengan Irama (Rithme)

Terjadinya irama disebabkan oleh suatu susunan peristiwa yang secara

teratur terjadi berulang-kali, misalnya peristiwa suara atau bunyi yang datangnya

dari sumber bunyi dengan sasarannya berupa waktu. Bunyi atau suara yang

menimbulkan irama dapat muncul dari suara jam, jatuhnya titik-titik air hujan,

ketukan-ketukan jari-jemari di meja kesemuanya berada dalam suatu ukuran waktu

yang memerlukan interval tertentu. Dapat dikatakan bahwa irama merupakan

Page 11: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

suatu kenyataan dari pengalaman manusia, terjadinya berlawanan dengan akal-

budi manusia itu sendiri. Karena berada pada tingkat pengamatan, maka

pengamatan itu sendiri merupakan susunan tanggapan perasaan yang hanya berarti

bagi si-pengamat bersangkutan saat melakukan pengamatannya.

Kesadaran kita terhadap waktu dilandasi oleh pengamatan terhadap suara

atau bunyi dalam bentuk yang berbeda-beda. Bunyi yang terdengar oleh telinga

manusia, kemudian dapat diulang kembali, diamati sebagai suatu peristiwa masa

lampau. Peristiwa selama kita mendengar bunyi itu disebut pengamatan yang

berlangsung saat sekarang, peristiwa pada saat kita mengharapkan bunyi berikutnya

disebut masa yang datang. Sedangkan masa yang sunyi akan memberikan

kesempatan kepada pendengaran kita untuk dapat mengamati masa yang akan

datang.

Bunyi yang teratur dapat membantu seseorang untuk dapat membedakan

antara waktu yang ada pada diri seseorang bersangkutan dengan waktu yang

batasnya tidak terhingga. Kelanjutan dari perbedaan waktu itu memungkinkan

seseorang dapat menggabungkan peristiwa-peristiwa yang datangnya saling

berurutan ke dalam satuan-satuan atau unit. Unit semacam ini merupakan salah

satu jenis dalam struktur irama yang tingkatannya lebih tinggi dari urutan peristiwa

yang rentetannya kurang teratur. Maka sewajarnyalah jika seseorang ingin

mengenal dan mengulang susunan peristiwa-peristiwa tertentu melalui aksen.

Aksen dalam hal ini dapat mempermudah saat mengenali dan mengulangi struktur

irama yang khusus tersebut.

Page 12: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Dari hasil pantauan pengamatan terhadap irama seperti yang telah

dipaparkan di atas, maka kita mengenal irama sebagai berikut ini.

1. Struktur irama berkaitan dengan pendengaran manusia (auditory), dan susunan

peristiwa mempunyai ukuran waktu yang disebut dengan bunyi atau suara.

2. Struktur irama yang berkaitan dengan penglihatan (visually) terdiri atas susunan

peristiwa ruang.

3. Struktur irama berkaitan dengan pengamatan (perceptive) disebut susunan peristiwa

yang berkaitan dengan gerak-tubuh manusia. Peristiwa-peristiwa yang terjadi akan

meliputi penggunaan waktu dan ruang dimana aksen akan memberikan susunan-

irama terhadap gerakan-gerakan yang terjadi pada tubuh sesorang bersangkutan.

Pada saat ini akan muncul bermacam-macam bentuk tenaga yang tingkatannya

berjenjang selama seseorang melakukan pola gerak. Dapat dikatakan bahwa ilmu

gerak irama yang sedang kita pelajari sangat memegang peranan penting jika

semua intervensi-gerak yang disampaikan guru dalam kegiatan yang berkaitan

dengan belajar-mengajar di kelas mempunyai dasar-dasar gerak yang menggunakan

unsur ruang, tenaga, dan waktu. Dalam intervensi guru dengan menggunakan pola

gerak yang memanfaatkan ruang dan waktu hendaknya disusun sedemikian rupa

agar pola gerak tersebut saling terpadu dengan ruang dan waktu secara langsung.

Dalam kehidupan di dunia ini, ternyata hubungan antara manusia dengan

irama begitu pula dengan musik terdapat suatu bentuk yang saling tarik menarik

sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan yang menjadikan tantangan bagi

manusia itu sendiri untuk dapat melakukan gerakan. Terjadinya suatu gerakan bisa

secara spontan, bisa juga secara penuh kesadaran atas perintah dari sistem syaraf

Page 13: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

pusat otak. Gerakan orang dengan kemampuan tenaga yang bersangkutan tersebut

dapat dilakukan secara berulang-kali dan tentunya sangat berkaitan erat dengan

penggunaan waktu, ruang dan bentuk-bentuk gerakan manusia yang berirama

sesuai dengan budaya dari suatu bangsa.

Perkembangan berikutnya, adanya rangsangan untuk melakukan gerak yang

menggebu-gebu terhadap diri perorangan untuk mengungkapkan gerakan yang

berirama semakin menipis disebabkan oleh adanya pengaruh etika kehidupan.

Dapat diambil contoh sebagai berikut: seorang dewasa yang telah berpendidikan

tinggi, saat ia mendapatkan kegembiraan maka luapan kegembiraannya tidak

diwujudkan dalam bentuk berjingkrak-jingkrak. Luapan kegembiraan seperti ini

bukan merupakan bentuk yang wajar untuk mengungkapkan rasa kegembiraan

yang dapat diterima masyarakat sekelilingnya. Tetapi sebaliknya seorang anak

kecil, luapan kegembiraannya dimunculkan dengan gerakan-gerakan bebas sesuai

dengan nalurinya. Hal ini dianggap wajar, begitu pula seseorang saat

mendengarkan suara musik yang merangsang nalurinya, akan secara langsung

menggerak-gerakkan salah satu anggota badannya mengikuti alunan musik karena

ia senang dan dapat menghayati alunan musik tersebut.

Mendengarkan irama dari sebuah lagu atau sebuah simfoni-melodi yang

dimainkan oleh seorang pianis yang benar-benar sempurna sehingga terdengarnya

sangat merdu-merayu menyentuh kalbu, akan terlihat berbeda jika mendengarkan

bunyi yang dihasilkan oleh suaru gendang yang bertalu-talu. Pengaruh gendang

dapat segera menggerakkan hati seseorang sehingga ia terangsang untuk melakukan

gerakan mengikuti irama gendang. Berbeda dengan suara piano yang digerakkan

Page 14: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

oleh seorang pianis yang piawai, maka suara yang indah yang terselubung dalam

bunyi-bunyi khusus piano tersebut memerlukan penghayatan tersendiri bagi para

pendengarnya. Tentunya, bagi para remaja akan lebih menyukai bunyi-bunyian

atau irama yang dapat merangsang naluri-mudanya.

Menurut teori musik, melodi atau lagu terdiri atas sederetan nada-nada

yang tersusun dan berirama. Irama yang lebih dinamis terdiri atas bunyi yang

berturut-turut. Melodi merupakan sederetan tangga-nada dari masa lampau dan

nada-nada yang akan datang, sehingga coraknya bisa terlihat dengan jelas. Dalam

sebuah melodi yang kita dengar akan dapat membawa batin seseorang untuk

mengikutinya dan menuju ke arah gerakan seirama dengan lagu yang didengarnya.

Dapat dikatakan bahwa irama datangnya dari masa lalu untuk di arahkan ke masa

berikutnya dimana bentuk lanjutannya akan selalu dinantikan. Suara yang

memiliki suatu rangkaian yang terdiri atas nada-nada disebut sebagai sebuah

melodi.

Pada makhluk hidup, seperti hewan akan nampak berbeda karena tidak

nampak adanya kesinambungan dari nada yang satu ke nada berikutnya, misalnya

siulan seekor burung. Siulan burung tersebut akan berkisar dari satu nada ke nada

lainnya yang sama, tidak nampak bagian yang awal yang berasal dari masa lampau

dengan bagian akhir yang merupakan masa kini, sehingga tidak dapat dikatakan

sebagai suatu rangkaian kesatuan nada. Siulan burung tersebut tidak memiliki

melodi khusus.

Fungsi melodi pada sebuah musik amat memegang peranan penting

karena melodi akan meliputi dan memelihara irama, sehingga terciptalah suatu

Page 15: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

keharmonisan. Selanjutnya fungsi melodi adalah memperkuat irama sehingga

akan terbentuk tangga-tangga nada yang akan dapat menimbulkan aktivitas gerak

seseorang sebagai luapan perasaan sesuai dengan tinggi dan rendahnya tangga nada

yang ada dalam irama lagu.

Dalam dunia pendidikan, lingkungan sekolah yang memungkinkan

terwujudnya banyak gerakan dengan teratur dan berirama, sangat berarti sekali bagi

kelancaran proses pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Lingkungan semacam

ini bagi guru-kelas sangat membantu dalam melakukan intervensi

pembelajarannya, karena lingkungan tersebut dapat dipakai sebagai “penyejuk hati”

atau dapat menurunkan gejolak-gejolak perasaan yang tidak menentu dari setiap

peserta didik. Dalam konteks semacam ini, irama bekerja secara sugestif terhadap

gerak manusia yang ada di dalam lingkungan tersebut. Kita menyadari bahwa

setiap orang sangat sugestibel terhadap irama, olehkarenanya bentuk gerak dan tari

sering diiringi dengan irama. Dalam hal ini gerak tari yang berirama sering dipakai

sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan seseorang.

Bagi para remaja yang kurang berkesempatan melampiaskan rangsang-

gerak mereka, maka salah satu pelampiasannya adalah mendengarkan irama-irama

musik yang keras, misalnya hot music atau dangdut dengan gendang dan seruling

yang bertalu-talu. Melalui kegiatan mendengar musik keras tersebut jiwa mereka

akan tergugah untuk menghayatinya serta tubuh mereka secara langsung akan

merasakan ketegangan-ketegangan. Ketegangan-ketegangan yang ada dalam diri

para remaja tersebut perlu penyaluran melalui gerak, yaitu berjoget mengikuti

irama yang mereka dengar. Sering terjadi, ketegangan-ketegangan jiwanya akibat

Page 16: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

dari musik keras tersebut tidak terkendali dan menyebabkan mereka berperilaku

tidak senonoh, misalnya melakukan pengrusakan gedung dan tempat pertunjukan

musik-dangdut, konser musik Jazz atau musik Rock and Roll. Pembinaan dan

bimbingan yang teratur sangat diperlukan terhadap para remaja agar rangsangan

terhadap psikis mereka melalui musik keras tersebut tidak meledak-ledak tak

terkendali. Pembinaan dan bimbingan dapat diwujudkan dalam suatu lingkungan

pergaulan yang kondusif agar para remaja dapat menyalurkan emosi yang meledak-

ledak kearah yang positif. Salah satu bentuk pembinaan dan bimbingan semacam

ini, yaitu intervensi gerak irama terhadap suatu kegiatan di sekolah. Kegiatan-

kegiatan yang mampu menyalurkan “kelebihan energi” setiap peserta didik di

sekolah sangat diperlukan dalam intra kurikuler berupa antara lain: pelajaran

olahraga atau pendidikan jasmani, pelajaran bidang studi dengan program khusus

menggunakan intervensi-pola gerak irama. Begitu pula halnya pada ekstra

kurikuler misalnya: Kegiatan ke-pramukaan, kegiatan tari-menari, bermain musik,

bermain drumband, dan sejenisnya. Disinilah peranan penting seorang guru untuk

mampu menerapkan pola-gerak berirama sesuai dengan kebutuhan setiap peserta

didiknya.

B. POLA GERAK IRAMA SEBAGAI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

1. Dasar Pertimbangan

Alasan utama mengapa gerak-irama dipakai sebagai satu pendekatan

pembelajaran di sekolah, adalah berdasarkan tujuan utama munculnya gerak-irama

dan asumsi yang menyatakan bahwa pola gerak-irama mempunyai kepentingan

dalam upaya mengembangkan potensi dan kemampuan perkembangan kognitif dan

Page 17: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

sosial setiap peserta didik untuk mencapai kompetensi dirinya secara bulat dan

utuh. Pernyataan-pernyataan berkaitan dengan gerak-irama sebagai berikut.

a. Gerak-irama sudah dilakukan sejak seorang anak dilahirkan. Gerak yang

dilakukan secara berirama dari seorang anak merupakan bentuk penyampaian

keinginan dirinya untuk memenuhi naluri fisik.

b. Suatu gerak dan irama merupakan media interaksi sosial. Anak-anak sangat

bergantung pada kehadiran orang lain di sekitar dirinya untuk melakukan

interaksi melalui gerakan-gerakan sebagai wujud penyaluran hasrat keinginan-

dirinya yang terus berkembang mengikuti usianya.

c. Gerakan-gerakan berirama akan dapat terjadi oleh faktor-faktor interaksi sosial.

d. Gerak irama dapat dimunculkan karena faktor-faktor emosi pribadi seseorang.

e. Gerak-irama melalui perkembangan sesuai kurun waktu yang dimiliki

seseorang sangat diperlukan bagi perkembangan daya-nalar atau intelektual

seseorang.

Tujuan utama gerak irama dilakukan dalam kehidupan seseorang

disebabkan oleh adanya empat kepentingan dalam fungsi kehidupan seseorang,

meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Adanya persamaan-kepentingan, dimana setiap orang mempunyai kebutuhan

dan keinginan yang berbeda antara satu dengan lainnya;

b. Azas stimulasi dalam fungsi kehidupan seseorang, yakni: kemampuan dan

persepsi gerak (motor and perceptual-skills), sosial, emosional, dan intelektual

seseorang,;

Page 18: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

c. Adanya perbedaan antara pribadi seseorang dengan lingkungannya dalam

kehidupan;

d. Adanya daya interaksi yang berbeda untuk setiap orang, dan diperlukan

masukan pengalaman sebagai bentuk perkembangan diri yang bersangkutan.

Pola gerak irama seseorang tidak terlepas dari kepentingan untuk

melakukan interaksi dengan orang lain, namun perlu diketahui bahwa untuk

melakukan interaksi tersebut akan banyak mengalami kendala yang diperoleh dari

faktor lingkungan yang ada dalam suatu kehidupan.

Faktor-faktor yang ada pada diri seseorang untuk mampu berinteraksi

dengan lingkungannya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Topography Global culture through the ages

Close Environment

Distant Environmet

Climate Global politics and economics

Diagram 1.2

Interaksi Sosial Seseorang Dengan Lingkungannya (Skjorten, M.D., 1982:3; Johnsen, B.H. and Skjorten, M.D. 2003:272)

Keterangan:

Ph = Physical-motor Skills and Perceptual Function

S = Social Function

E = Emotional Functions

I = Intelectual Functions

E

I S

Ph

Page 19: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Diagram 1.2 menunjukkan adanya faktor utama di luar diri seseorang

yang dapat mempengaruhi interaksi sosial seseorang dengan lingkungannya.

Faktor-faktor yang berpengaruh adalah: lingkungan disekitar diri seseorang (close

environment), lingkungan jauh di luar diri seseorang (distant environment). Lebih

jauh, terdapat adanya pengaruh kuat dari faktor-faktor lingkungan lain yang secara

langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam

melakukan interaksi secara lebih luas, lingkungan tersebut adalah: keadaan cuaca

atau iklim (climate), topograpi atau keadaan alam (topography), kebudayaan global

selama berabad-abad (global culture through the age), dan pengaruh dari politik

dan ekonomi global (global politic and economics). Diri seseorang yang akan

melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya akan bergantung kepada

keberadaan fungsi dirinya yang terdiri atas: fungsi fisik, fungsi sosial, fungsi

emosional, dan fungsi intelektual

Lingkungan sekitar diri seseorang (close environment), adalah lingkungan

yang dekat dengan diri seseorang dimana seseorang merupakan bagian dari suatu

lingkungan kehidupannya sehari-hari. Misalnya: anggota keluarga di rumah tempat

ia tinggal, keadaan lingkungan di sekitar seseorang berada (misalnya lingkungan

pertanian, peternakan, daerah pedesaan/ perkotaan, daerah perindustrian), teman-

teman dekat atau teman bermain, sekolah tempat seseorang belajar, lingkungan

kantor tempat seseorang bekerja, dan seterusnya. Lingkungan ini akan berpengaruh

langsung ataupun tidak langsung. Kadar pengaruh dari lingkungan ini akan

bervariasi menurut dinamika komunikasi, kebiasaan dan tradisi seperti tingkat

penghargaan yang diberikan kepada seseorang atau anak, pandangan yang dianut

Page 20: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

terhadap hak seseorang/ anak yang berada di sekitar diri orang/ anak yang

bersangkutan. Lebih jauh, budaya lokal dan kehidupan sosial politik serta struktur

perekonomian sekitar diri seseorang dapat berpengaruh pula terhadap

perkembangan kepribadiannya. Termasuk golongan ini adalah (a) berbagai bentuk

permainan, tarian, musik, pantun, kerajinan tangan; (b) media lokal seperti: surat

kabar, radio, program tayangan yang disiarkan oleh layar kaca atau televisi; (c)

kebiasaan dan tradisi-tradisi tertentu; (d) faktor agama yang dianut; (e) situasi dan

letak sekolah; (f) bentuk bangunan/ rumah yang ada di sekitar lingkungan

seseorang/ anak.

Termasuk distant environment atau lingkungan jauh, adalah lingkungan

yang berada jauh di luar lingkungan kehidupan seseorang/ anak, tetapi situasi

lingkungan ini berpengaruh terhadap kehidupan seseorang/ anak. Keadaan situasi

pada distant environmet dapat saja seperti close environment hanya pengaruh

terhadap perkembangan individunya berkurang. Misalnya: pada era globalisasi

sekarang ini, masyarakat Indonesia merasa cemas terhadap perilaku anak-anaknya

dikarenakan anak remaja sering berbicara menggunakan bahasa asing yang populer

bahkan berbentuk ungkapan yang hanya dimengerti oleh kalangan remaja tertentu

(bahasa “prokem”). Akibatnya para orang tua mereka susah memahami makna

ucapan yang disampaikan oleh anak-anak mereka. Hal ini dimungkinkan terjadi

akibat adanya pergaulan dan siaran langsung yang ada dalam program-program

tertentu melalui televisi ataupun internet yang jangkauannya cukup luas dan sulit

dikontrol oleh para orang tua mereka.

Page 21: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Pengaruh yang ketiga yakni berasal dari pengaruh kemajuan teknologi

yang amat canggih terhadap faktor-faktor: topography, global culture, global

politics, serta climate. Pengaruh terhadap faktor-faktor tersebut dapat terjadi

perubahan secara drastis terhadap bentuk-bentuk perkembangan suatu nilai tertentu

yang semula diyakini dan dianut oleh seseorang dalam suatu lingkungan tertentu

dimana ia tinggal. Tentu saja adanya perubahan-perubahan terhadap faktor-faktor

topography, global culture, global politics dan climate akan menambah kesulitan

perkembangan kognitif anak atau seseorang untuk melakukan interaksi dengan

lingkungannya, khususnya bagi seorang anak yang mempunyai hendaya dalam hal:

emosi, intelektual, fisik, maupun mental. Kecanggihan lingkungan ke-tiga yang

merubah faktor-faktor tersebut, berdampak sangat luas terutama bagi guru kelas

yang mengajarkan bidang studi tertentu (IPA, IPS, atau matematika). Program dan

pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas semestinya dibuat sesuai

dengan kenyataan yang ada tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan-belajar setiap

peserta didiknya. Salah satu pemecahannya adalah dengan memberikan intervensi-

khusus terhadap setiap peserta didik saat kegiatan pembelajaran sedang

berlangsung oleh guru kelas.

Di Indonesia, pemerintah telah berusaha untuk mengantisipasi perubahan

tersebut dengan cara mencanangkan suatu bentuk program pendidikan berdasarkan

undang-undang, antara lain: (1) program wajib belajar dari enam tahun meningkat

menjadi sembilan tahun - dimana setiap anak berumur enam tahun sudah dikenai

wajib belajar (sesuai dengan ps.34 UUSPN Nomor 20/2003), (2) pemerataan

memperoleh kesempatan pendidikan untuk seluruh wilayah termasuk daerah

Page 22: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

terpencil, kesempatan pendidikan sesuai dengan hak-hak azasi anak (sesuai dengan

ps 32 UUSPN No.2/2003), (3) untuk keperluan tersebut maka Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 1989 digantikan dengan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan

Nasional.

Kegiatan asesmen merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan

sebelum program pembelajaran individual, selama program pembelajaran

individual dan saat mengevaluasi dan memonitoring seluruh proses kegiatan

pembelajaran individual untuk mencari dan menemukan kemampuan maupun

kelemahan peserta didik bersangkutan. Informasi kemampuan dan kelemahan yang

diperoleh dari kegiatan asesmen terhadap peserta didik merupakan hal yang

berguna sebagai bahan rujukan saat penyusunan sebuah program kebijakan dalam

pembelajaran, atau dipakai sebagai remedial saat proses kegiatan belajar-mengajar,

juga dipakai sebagai umpan-balik saat kegiatan monitoring dan evaluasi

keberhasilan sebuah tujuan akhir pembelajaran.

Kemampuan guru-kelas dalam melakukan kegiatan pencarian “kebutuhan”

setiap peserta didiknya merupakan tuntutan peningkatan profesionalisme guru

dalam tataran baru masyarakat Indonesia. Tuntutan tataran baru tersebut

menjadikan peserta didik sebagai subjek bukan merupakan objek pendidikan.

Khususnya melalui pendekatan pendidikan inklusi yang menjunjung tinggi dan

menghargai hak-hak anak yang telah disetujui dan dideklarasikan oleh Majelis

Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 20 November 1989 ditindak

lanjuti dengan Deklarasi Salamanca tahun 1994 (berkaitan dengan prinsip,

Page 23: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

kebijakan dan praktek dalam pendidikan yang bersifat khusus) dan pertemuan di

Dakar tahun 2000 yang meletakkan kerangka kerja dari “Education for All”.

2. Konsep-Konsep Interaksi Gerak

Dalam penyusunan program pembelajaran individual, lebih tertuju kepada

pendekatan yang bersifat humanistik, disamping adanya penekanan pada segi

behavioristik. Penekanan dalam segi behavioristik dilakukan secara tidak terus

menerus, disesuaikan engan kebutuhan intervensi-guru yang disesuaikan dengan

perilaku peserta didik yang bersangkutan. Oleh karena itu maka program

pembelajarn baik di dalam maupun diluar kelas (out bond activity) sangat bijaksana

apabila guru-kelas memprogramkan kegiatan pembelajarannya seyogianya

disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak berdasaran pada teori

perkembangan anak dari John Piaget (1969), dan orientasi perkembangan anak

hendaknya sesuai dengan keadaan diri mereka (Switzky, Rotatori, Miller &

Freagon 1979, dalam Hodapp, et al., 1990:3).

Piaget lebih menekankan kepada pengenalan lingkungan yang ada di

sekeliling kehidupan peserta didik. Pengenalan lingkungan secara lebih luas

dimaksudkan agar pembelajaran yang disampaikan kepada setiap peserta didik

tertuju kepada upaya peningkatan inteligensi seorang anak. Mengenali lingkungan

berarti bahwa pendekatan bermain sangat cocok dalam upaya meningkatkan

perkembangan inteligensi, fisik, emosi, dan cara bersosialisasi setiap peserta didik.

Untuk mengetahui “keberadaan” setiap peserta didik, diperlukan suatu

asesmen dengan menggunakan instrumen-observasi tertentu. Misalnya, dengan

menggunakan instrumen observasi yang disusun oleh Geddes Dolores dengan nama

Page 24: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Geddes Psychomotor Inventory (GPI) untuk mengetahui “keberadaan” setiap

peserta didik bersangkutan agar program pembelajaran yang menitik-beratkan pada

kegiatan fisik dapat disusun sesuai dengan “kemampuan” setiap peserta didik.

Instrumen lainnya dengan nama: Play Assessment Chart (PAC) yang disusun oleh

Mette Tafjord (ide untuk pencatatan-data berbentuk lingkaran diambil dari Model

Progress Assessment Chart dari H.C. Ginsburg). Play Assessment Chart ini

merupakan instrumen-observasi untuk mengetahui tingkat kemampuan fungsional:

sensory-motor skills, creativity skills or Constructive ability , Social interaction

skills, dan language conceptual skills.

Setelah “keberadaan” masing-masing peserta didik diketahui, maka guru-

kelas menyusun suatu pola gerak berdasarkan atas konsep-konsep gerak (movement

concepts) yang terdiri atas: hubungan antara ruang dan gerak tubuh, hubungan

gerak dengan penggunaan tenaga, dan hubungan gerak dengan waktu, serta

hubungan arus-gerak dengan lingkungan. Agar pola gerak tersusun dengan

sistematis, efisien dan bersifat menyeluruh maka guru-kelas saat menyusun pola

gerak harus berpatokan pada skills themes atau dasar-dasar keterampilan gerak.

Dasar-dasar keterampilan gerak menekankan pada: locomotor skills, manipulative

skills, dan non-manipulative skills.

Selanjutnya, pola gerak yang disusun disesuaikan dengan irama yang cocok

bagi peserta didik, sehingga program pembelajaran yang tersusun dapat menjadi

wahana bagi “penyembuhan” kelainan perilaku -- umumnya perilaku salah suai--

dari setiap peserta didik. Untuk itu diharapkan bentuk program yang berbasis pola

gerak irama hendaknya bernuansa “therapeutic” atau “penyembuhan”, sehingga

Page 25: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

perlu diperhatikan unsur-unsur therapeutic mana yang diperlukan bagi peserta didik

bersangkutan agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan akhir pembelajaran, yaitu

adanya perubahan perilaku ke arah positip dari setiap perilaku salah suai peserta

didik. Atas dasar uraian tersebut di atas, pada uraian bab I ini disampaikan juga

secara sekilas tentang terapi yang berkaitan dengan pola gerak.

Suatu pola gerak yang bervariasi dapat meningkatkan potensi peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran berkaitan dengan pembentukan fisik, emosi,

sosialisasi dan daya nalar. Esensi dalam pola gerak adalah kreativitas yang

diperlukan oleh setiap orang tidak terkecuali bagi peserta didik. Kreativitas ini

diperlukan dalam pembelajaran yang bermuatan pola gerak, karena tujuan akhir

dari suatu program pembelajaran adalah penguasaan kemampuan kognitif melalui

kreativitas diri dalam bersosialisasi. Melalui penguasaan sosial dengan kreativitas

gerak, peserta didik diharapkan mempunyai perasaan harga diri (self-esteem) dalam

mengarungi kehidupannya kelak. Tidak terkecuali bagi peserta didik yang

mempunyai hambatan perkembangan fungsional. Perkembangan fungsional terdiri

dari kemampuan sensorimotor, kreativitas menyusun bentuk bangun, interaksi

sosial, dan berbahasa secara konseptual.

Harus kita sadari bahwa gerak dan irama merupakan salah satu faktor yang

sangat berpengaruh terhadap potensi gerak seseorang dalam keterampilan olah-

tubuh. Oleh karenanya diperlukan pengetahuan tentang olah-tubuh melalui

pengalaman-pengalaman gerak. Melalui kesadaran terhadap pola gerak tubuh,

seseorang akan dapat mencapai keterampilan gerak tubuh secara mandiri. Bagi

sebagian besar anak dengan hambatan perkembangan seperti halnya terjadi pada

Page 26: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

anak dengan tendensi autism, hyperactive, behavior disorder, learning disability

dan spastic, maka pola gerak irama sangat bermanfaat bagi guru kelas untuk

dipakai sebagai bentuk intervensi-khusus dalam bentuk pola gerak tertentu sesuai

dengan keberadaan setiap peserta didiknya.

Dalam menyusun pola gerak tubuh yang diterapkan secara langsung dalam

program pembelajaran, hendaknya seorang guru memahami secara betul tentang

posisi setiap bagian anggota tubuh dari peserta didik. Posisi tubuh dalam keadaan

diam maupun bergerak memungkinkan setiap peserta didik mampu

mengembangkan pola geraknya secara tepat. Pengembangan pola gerak ditunjang

oleh adanya otot-otot yang kuat dan lentur. Sehingga melalui pola gerak tertentu

memungkinkan otot-otot tubuh dapat dikendurkan atau ditegangkan. Dari kekuatan

otot-otot tersebut, khususnya yang menunjang persendian tubuh, memungkinkan

gerakan otot tubuh dapat digerakkan seoptimal mungkin sesuai dengan fungsi

setiap anggaota tubuh.

Jika kita kaji tentang struktur anatomi tubuh, ternyata anggota tubuh kita

mempunyai struktur yang berbeda dalam kemungkinan geraknya. Terdapat lima

bentuk dasar kemungkinan gerak (stapes), yaitu: panjang, lebar, bulat, membelit,

atau berputar. Mengenai kemungkinan gerak yang polanya bersifat panjang

dimaksudkan sampai seberapa jauhkah jangkauan anggota tubuh agar dapat

digerakkan seimbang dengan tulang punggung, atau tinggi kepala seseorang. Dari

pola gerak ini akan timbul kesadaran seseorang terhadap bagian tubuh, baik

anggota tubuh bagian atas maupun bawah. Kemungkinan gerak dengan bentuk

lebar, penekanan terhadap tubuh terletak pada anggota badan di bagian atas dan

Page 27: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

bawah, melalui usaha sampai seberapa jauhkah tubuh seseorang - misalnya tangan

maupun kaki - dapat direntangkan, atau diperlebar ke samping. Pada bentuk

bulat, dimaksudkan bahwa kemungkinan gerak seseorang dalam upaya

mempertemukan ke-dua ujung tubuh seseorang agar saling dapat disentuhkan

sedemikian rupa antara ujung jari-jemari dengan ujung kaki, sehingga tulang

punggung berbentuk melengkung. Kegunaan bentuk bulat ini bagi seseorang, yaitu

dapat melakukan gerakan mengguling atau rolling. Pada bentuk membelit atau

berputar (screwed, or twisted), dapat terjadi manakala dua anggota tubuh bergerak

saling berlawanan, misalnya kaki yang disilangkan.

Agar terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara struktur tubuh dengan

kemungkinan gerak saat penggunaan suatu ruang atau space, peserta didik terlebih

dahulu ditanamkan kesadaran dirinya tentang pentingnya penggunaan ruang saat ia

melakukan gerak-tubuhnya. Ruang merupakan media gerak yang meliputi unsur

luas. Pengetahuan terhadap luas bidang gerak akan memungkinkan dipilihnya

suatu gerakan yang berlawanan tertentu, seperti gerakan-gerakan sebagai berikut.

1. Jauh – dekat

2. di sini - di sana

3. besar – kecil

4. lebar – sempit

5. tinggi – rendah

6. dan sebagainya.

Sedangkan unsur ruang ditinjau dari segi tingkatannya, antara lain berkaitan

dengan pola gerak seperti berikut.

Page 28: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

1. atas – tengah – bawah

2. tinggi – sedang – rendah

Pengertian tersebut dapat membuat perubahan posisi tubuh misalnya, dari

berdiri – kemudian berlutut – dilanjutkan dengan duduk – dan kemudian telentang

atau sebaliknya. Gerakannya dapat dilakukan dari posisi bawah – ke posisi atas.

Dari penjelasan tersebut di atas, maka pengertian tentang arah akan

memegang peranan penting saat seorang guru menyusun program pembelajarannya

dengan menggunakan pola gerak. Begitu pula jika program pembelajarannya

berkaitan dengan peserta didik yang mempunyai hambatan perkembangan. Dalam

kehidupan yang normal sehari-hari, seseorang dapat secara bebas bergerak ke arah

yang berlainan. Kesadaran gerak seseorang memungkinkan terjadinya peningkatan

perkembangan pengalaman seseorang terhadap geraknya. Dalam hal ini maka

setiap peserta didik akan lebih berkemampuan menentukan arah geraknya sesuai

dengan nalurinya yang telah terlatih melalui latihan-latihan, misalnya peserta didik

akan mampu melakukan gerak ke arah depan lalu ke belakang, lalu ke arah

samping-kiri atau kanan, diteruskan dengan bergerak secara serong atau secara

diagonal ke arah kiri atau kanan. Akan lebih semarak dan meningkatkan imajinasi

peserta didik, jika pola geraknya tersebut dibantu juga dengan pola-garis yang

dibuat di lantai agar ia dapat melakukan sesuai dengan pola-garis yang telah

disusun dengan berbagai variasi, seperti: garis berbentuk lurus, garis berbentuk

melingkar, garis berbentuk menyudut, atau berbentuk zigzag sesuai dengan

kebutuhannya.

Page 29: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Faktor lain dalam menentukan suatu bentuk pola-gerak, selain arah, adalah

energi atau tenaga guna melakukan suatu gerak. Kita menyadari bahwa semua

aktivitas sehari-hari tubuh kita memerlukan energi-gerak. Misalnya gerak yang

dilakukan dalam bentuk yang statis dengan menekan suatu bidang sempit maupun

dengan menggunakan bidang yang lebih luas. Energi ini disalurkan ke seluruh otot

tubuh melalui perintah sistem syaraf pusat untuk dapat melakukan suatu gerakan

dengan berbagai macam kekuatan yang berbeda-beda, terutama gerakan-gerakan

yang dilakukan secara berkesinambungan. Gerakan-gerakan yang mempergunakan

tenaga secara berbeda, lebih memungkinkan seseorang bergerak secara dinamis.

Dengan pola-gerak yang disusun guru untuk kepentingan kegiatan belajar-

mengajar yang bersifat individu terhadap peserta didik yang mempunyai hambatan

perkembangan fungsional (sosial, emosi, pisik, dan intelektual) hendaknya

diusahakan agar peserta didik yang bersangkutan dapat belajar menggunakan

tenaganya secara tepat. Kelebihan tenaga dalam gerakan akan menimbulkan

bentuk gerakan yang kaku, tegang, dan menyebabkan kesalahan atau terjadi cidera

otot. Sebaliknya, kekurangan tenaga dalam melakukan suatu gerakan akan

mengakibatkan gerakan tubuh peserta didik bersangkutan menjadi lemah dan tentu

saja mempersulit dirinya untuk melakukan keseimbangan-tubuhnya. Bagi sebagian

besar peserta didik yang mempunyai hambatan perkembangan yang diperoleh dari

“kecacatan”, guru pendidikan luar biasa atau special teacher for special needs

student seyogianya mampu menyusun suatu pola gerak khusus bagi peserta didik

bersangkutan. Sehingga peserta didik bersangkutan dapat memanfaatkan energinya

seefisien mungkin saat melakukan pola-gerak yang telah disusun guru. Dengan

Page 30: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

demikian maka pola-gerak yang dilakukan dengan energi yang tepat dan efisien

dapat mengarah pada bentuk penyembuhan atau bersifat therapeutic.

Penggunaan tenaga atau energi untuk sesuatu gerak akan berbeda antara pola-

gerak tertentu dengan lainnya. Misalnya, untuk melakukan suatu gerak: lari akan

berbeda dengan gerakan melompat atau gerakan berjalan, sehingga penggunaan

energi untuk dapat menggerakkan otot-otot tubuh yang diperlukan akan berbeda

pula.

Gerak berdasarkan konsep kerangka kerja untuk mampu melakukan interaksi-

gerak, terdiri atas tiga bentuk gerak dasar yang meliputi pola gerak sebagai berikut.

a. Gerak Dasar atau Locomotor

Berbagai macam bentuk gerak-dasar atau locomotor activity yang dapat

dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran yang bermuatan pola gerak irama

seperti: Jalan – lari – loncat – loncat jangkit – lompat dengan berbagai variasi

tolakan dan gerakan mendarat – memantul – mengoper – berputar – bergeser –

mengangkat – melempar – mengkerut – mengejar –meluncur- dan sebagainya.

Selain gerak-dasar tersebut, terdapat pula pola-gerak: manipulative, dan non-

manipulative.

b. Gerakan manipulative

Gerakan manipulative adalah gerakan yang memerlukan adanya koordinasi

dengan ruang dan benda yang ada di sekitarnya. Gerak manipulatif akan terjadi

bila tersedianya alat atau benda yang akan dipergunakan untuk kegiatan berkaitan

dengan gerak-manipulatif.

Page 31: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Gerakan yang termasuk gerakan manipulative adalah sebagai berikut.

1. Melempar atau throwing

Pola-gerak melempar, misalnya: Dalam suatu permainan sepak bola kita

mengenal adanya lemparan bola yang dilakukan oleh seorang pemain kesebelasan

yang diarahkan kepada rekannya bila bola tersebut “out”. Dalam melakukan

lemparan bola tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut

a. Bola dipegang dengan kedua tangan di depan atau di atas kepala,

b. Anggota badan mulai dari pangkal paha ke atas ditarik ke belakang dan

bersamaan dengan gerakan itu, kedua lutut ditekuk

c. Pandangan ditujukan kepada rekan yang akan diberi bola

e. Dengan kekuatan-tenaga, kedua belah tangannya melemparkan bola sekuat

mungkin.

2. Menangkap atau Catching and Collecting

Gerak menangkap dapat dijumpai misalnya dalam suatu permainan sepak

bola yang umumnya dilakukan oleh seorang penjaga gawang. Menangkap bola

bentuknya bermacam-macam, salah satu diantaranya adalah Menangkap bola

setinggi dada. Tekniknya sebagai berikut.

a. Ke-dua kaki dibentangkan atau salah satu kaki berada di posisi depan kaki

lainnya

b. Berat tubuh terletak pada tumpuan kaki depan

c. Kedua kaki ditekuk sedikit pada lututnya

d. Bagian dada sebelah atas dicondongkan ke depan

Page 32: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

e. Setelah bola menyentuh telapak tangan dan lengan, maka secepatnya bola

yang sudah tertangkap harus dikuasai.

3. Menendang atau kicking

Misalnya, menendang bola oleh penjaga gawang. Teknik ini digunakan untuk

mengoperkan bola dari depan gawang ke daerah lawan.

4. Memukul atau Punting

Misalnya, dalam permainan sepak bola akan ditemui gerakan memukul

bola. Teknik memukul bola biasanya dilakukan dengan diiringi loncatan,

pukulan yang dilakukan denga satu tangan atau dua tangan. Begitu bola

mendekat, tangan penjaga gawang disiapkan di depan badan dengan sikap siku

ditekuk.

5. Memantul-mantulkan atau dribling

Gerakan ini bisa kita temukan pada permainan bola basket yang dilakukan

oleh seorang pemain saat yang bersangkutan ingin mengoperkan bola atau

menunggu kesempatan untuk melakukan serangan. Teknik dribling ini adalah

memantul-mantulkan bola sampai bola tersebut menyentuh lantai lapangan

dengan posisi satu kaki sebagai tumpuan dalam posisi diam tidak terangkat.

Memantul-mantulkan bola dapat dilakukan dengan salah satu tangan, yaitu untuk

melakukan operan atau kedua belah tangan untuk melakukan lemparan tembakan

ke dalam keranjang guna mendapatkan point atau skor bagi regunya.

6. Melambungkan atau Volleying

Contoh gerakan melambungkan atau volleying adalah dalam permainan bola

voli. Melambungkan bola dimaksudkan agar bola berada di atas udara sehingga

Page 33: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

rekan atau lawan main dapat memainkan permainan. Bola dilambungkan dan

diusahakan tidak menyentuh lantai atau tanah. Pantulan atau lambungan bola yang

baik dilakukan dengan kedua belah tangan dirapatkan membentuk bulatan cembung

dan jari-jemari tangan digerakkan saat melambungkan bola. Gerakan

melambungkan bola harus disesuaikan dengan posisinya, apakah melambung

tinggi, mendatar, atau sedang.

7. Memukul dengan raket

Gerakan memukul semacam ini sering dilakukan dalam suatu permainan

yang mempergunakan raket sebagai alat pemukul. Misalnya, dalam permainan

bulutangkis atau tenis lapangan. Gerakan yang dilakukan pada umumnya sebagai

berikut.

(1) Raket dipegang dengan sebelah tangan (umumnya oleh tangan sebelah kanan,

kecuali bagi pemain kidal).

(2) Pukulan hanya diarahkan kepada lawan, yang berada di seberang net

(3) Pukulan tidak dilakukan dengan kaku

(4) Pukulan harus dsesuaikan dengan keadaan kock atau bola (yang disajikan oleh

pihak lawan).

8 . Memukul dengan alat (misalnya dengan kayu pemukul)

Gerak semacam ini seringkali terdapat dalam jenis permainan: softball, kasti,

rounders. Cara melakukan pukulan biasanya mengikuti pola-gerak sebagai berikut.

(1). Alat pukul dipegang dengan kedua belah tangan dan biasanya ditaruh di atas

bahu

(2). Pukulan dilakukan dengan cara mengayunkan pemukul mendatar di depan badan

Page 34: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

(3). Posisi kedua belah kaki pemukul sejajar

(4). Setelah bola terpukul, posisi tubuh pemukul bola mengikuti arah gerak kayu

pemukul dan kemudian meletakkan kayu pemukul.

c. Gerak Non-Manipulative

Gerakan non-manipulative adalah gerakan yang dilakukan oleh seseorang

tanpa menggunakan alat dan dapat berpindah tempat

Termasuk gerakan Non-manipulative adalah gerakan yang dilakukan tanpa

menggunakan alat pukul, dan mudah berpindah tempat. Yang termasuk dalam pola

gerakan semacam ini adalah:

1. Membelok atau turning

Misalnya, saat berjalan atau dalam perlombaan gerak jalan kita menemukan sebuah

belokan., tubuh kita akan segera mengikuti arah gerakan apakah itu ke kiri atau ke

kanan saat melakukan gerak-membelok. Begitu pula pola gerak tersebut dapat

dilakukan manakala kita memerlukan bentuk reaksi dengan rangsangan berupa

belokan.

2. Berputar atau twisting

Gerakan semacam ini banyak dijumpai dalam tari balet dan senam lantai. Gerakan

berputar merupakan gerakan yang memutarkan tubuh dengan mengangkat salah satu

kaki, berporos atau bertumpu pada kaki lainnya. Biasanya variasi gerakannya diikuti

dengan sikap posisi ditekuk. Pada pola gerak berputar faktor keseimbangan amat

penting.

3. Mengguling atau rolling

Page 35: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Gerakan mengguling dapat dilakukan mengarah ke depan, ke samping maupun ke

belakang. Kedua belah telapak tangan dipakai sebagai tumpuan dengan cara

mencondongkan dan kemudan mendorongkan badan dan bergerak membulat ke arah

yang dituju. Daya guling yang terjadi saat mengguling terjadi diakibatkan adanya

daya jatuh tubuh ke arah yang dituju (ke depan, ke samping, ataupun ke belakang).

4. Mengatur keseimbangan tubuh atau balancing

Keseimbangan dapat dilakukan dengan berbagai sikap dan posisi tertentu. Misalnya,

dalam senam lantai dengan posisi sikap lilin dimana tumpuan berada pada punggung

belakang dan tangan menopang pinggang dan ke dua kaki lurus ke atas. Pada sikap

kapal terbang, yaitu berdiri dengan tumpuan pada salah satu kaki yang tegak lurus,

kaki lainnya dinaikkan serta disejajarkan dengan kedua belah tangan yang

membentang ke arah samping sehingga posisi tubuh seperti sebuah kapal terbang.

Gerakan keseimbangan dapat juga dilakukan dengan posisi berdiri tegak dan satu

kaki dipakai sebagai tumpuan sedangkan kaki lainnya dapat diangkat ke arah muka

atau samping tubuh.

5. Perpindahan tempat atau transfering weight.

Gerakan ni sering dilakukan sebagai bentuk pemanasan tubuh sebelum melakukan

gerakan-gerakan inti. Gerakan semacam ini pula dapat dilihat pada senam aerobik

atau senam pagi. Misalnya, Beban yang ditopang oleh tumpuan ke dua kaki terlalu

berat, maka beban dari berat badan seseorang tersebut dapat dipindahkan dengan

cara salah satu kaki diletakkan ke depan. Atau dari sikap “siap” diubah menjadi

sikap “istirahat” dalam gerakan baris-berbaris.

6. Melompat dan mendarat atau jumping and landing

Page 36: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Pola gerak ini biasanya dapat dilihat pada gerakan lompat jauh dalam cabang

olahraga atletik. Tujuan melakukan gerakan melompat dan mendarat adalah

mendapatkan jarak lompatan sejauh mungkin. Dalam melakukan melompat dan

mendarat perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) adanya awalan, (b) tolakan,

(c) sikap badan di udara yang melayang, (d) sikap badan sewaktu mendarat dengan

ke dua kaki dengan cara jatuh sebaik mungkin, dan (e) sikap saat tubuh setelah

mendarat, tangan dan kaki diusahakan diarahkan atau dicondongkan ke depan

8. Mengkerut atau curting

Gerakan mengkerut dapat dilihat saat seseorang melakukan gerakan “sit-up” atau

gerakan mencium lutut dari posisi duduk berbanjar dengan kedua belah kaki lurus ke

arah depan. Tujuan utama dari pola gerak mengkerut ditujukan untuk kekuatan otot

perut serta kelentukan persendian di daerah tulang belakang. Pola-pola gerak

tersebut dapat diterapkan dan sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam program

pembelajaran sebagai intervensi khusus guru, khususnya terhadap peserta didik yang

mempunyai hambatan perkembangan gerak. Jika program gerakan semacam ini akan

diterapkan dalam program pembelajaran individual hendaknya perlu disesuaikan

dengan “keberadaan” tubuh peserta didik bersangkutan agar latihan gerak tersebut

dapat berguna sebagai media terapeutik/ “ penyembuhan”. Penyembuhan akan dapat

terlihat jika otot yang ada pada anggota tubuh peserta didik bersangkutan terlihat

adanya perkembangannya.

Membuat suatu pola gerak yang bermacam-macam dan cocok dengan keadaan

kebutuhan peserta didik perlu disusun dan diprogramkan secara berhati-hati.

Program gerakan yang semacam ini hendaknya sesuai dengan pola gerak irama

Page 37: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

tubuh seseorang (body movement), terutama jika akan diterapkan kepada anak yang

mempunyai hambatan gerak. Untuk keperluan itu seorang guru kelas perlu

mengetahui keberadaan dari setiap peserta didiknya melalui observasi yang teliti

sehingga ditemui faktor kemampuan dan kelemahan peserta didik yang akan

dibuatkan program pembelajaran individual berbasis gerak irama. Gerakan-gerakan

yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diterapkan juga pada pola gerakan yang

“disisipkan” dalam program pembelajaran.

Kemampuan atau keahlian dasar-gerak peserta didik (skill themes) yang akan

diikutkan dalam suatu program pembelajaran individual perlu dicocokkan dengan

kepentingan pengembangan setiap peserta didik, yaitu pengembangan yang diarahkan

kepada: fisik, sosial, emosi atau intelektual. Misalnya, peserta didik yang

mempunyai kelemahan pada kedua kakinya diperlukan pola gerak lokomotor seperti:

jalan, berlari, atau lari-lari kecil di dalam ruang bangsal olahraga yang ada di sekolah

atau di lapangan dekat sekolah. Jika peserta didik bersangkutan mempunyai

kelemahan dalam kemampuan bergaul, antara lain dapat ditunjukkan dengan suka

menyendiri, maka gerakan-gerakan berjalan, berlari dan lari-lari kecil dilakukan

dengan berpasangan sesama teman-temannya. Arah gerakan dipolakan apakah

dengan lurus, menyamping, berputar, atau searah berlawanan. Sedangkan arah dan

tenaga dapat menggunakan: bebas dengan gerakan yang lambat atau tenaga

sepenuhnya, dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.

Page 38: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Tabel 2.1

Dasar-Dasar Keterampilan Gerak

LOCOMOTOR

SKILLS

MANIPULATIVE

SKILLS

NON-MANIPULATIVE

SKILLS

-Jalan

-Lari

-Meloncat dengan alat

-Meloncat-loncat

-Meloncat ke samping

-Mengejar

-Meluncur

-Lari-lari kecil atau lari-

lari anjing.

-Melempar

-Menagkap

-Menendang

-Memantulkan bola

-Melambungkan bola

-Memukul dengan raket

-Memukul dengan alat -

pemukul kayu

-Membelok

-Berputar

-Mengguling

-Keseimbangan tubuh

-Memindahkan berat tubuh

-Melompat kemudian mendarat

-Mengulurkan otot, Misalnya:

merentangkan kedua tangan lurus ke

samping sejajar pundak

-Mengerutkan otot-perut, Misalnya:

sit-up

(Adaptasi dari Graham, G. et al., 1980:15)

Tabel 2.1 tersebut di atas, merupakan petunjuk bahwa gerak tubuh

seseorang berporos kepada tiga bentuk utama pola gerak, yaitu : (1) locomotor

(merupakan gerak dasar yang telah dimiliki sejak dilahirkan), (2) manipulative

(merupakan gerak yang memerlukan koordinasi dengan ruang dan benda di

sekitarnya. Terjadinya gerak ini bila tersedianya alat/ benda yang dipergunakan

untuk bergerak), dan (3) non-manipulative (gerakan yang dilakukan tanpa

menggunakan alat dan dapat dilakukan dengan berpindah tempat). Interaksi

keseluruhan gerak pada skills themes dapat dilihat pada gambar di halaman

berikutnya (Gambar 2.1 Konsep-konsep Interaksi Gerak).

Page 39: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Penyusunan pola-gerak hendaknya mengacu kepada dasar-dasar keterempilan

gerak (skills themes) dan konsep gerak (movement concept). Saat menyusun pola-

gerak misalnya. untuk gerak locomotor dapat menggunakan gabungan gerak-dasar

lebih dari satu macam antara lain dengan manipulative dan non-manipulative,

misalnya gerak berjalan (locomotor) dengan membelok-belokkan (non-manipulative)

dilanjutkan dengan lari-lari kecil (locomotor) sambil berputar-putar (non-

manipulative) mengelilingi ruang bangsal, dapat diikuti dengan gerakan menendang

bola (manipulative) saat mencapai garis akhir yang ditentukan.

Konsep gerak itu sendiri mempunyai tiga kategori, yaitu sebagai berikut ini.

(1) ruang gerak tubuh/ dimana tubuh digerakkan,

(2) bagaimana tubuh digerakkan (hubungannya dengan tenaga yang akan

dipergunakan), dan

(3) hubungan gerak dengan lingkungan atau relationships dengan: bagian tubuh, alat/

orang, menyertakan orang lain. Penggunaan movement concepts berkaitan

dengan skills themes karena berkaitan dengan keefektifan penggunaan

keterampilan yang dimilki oleh setiap peserta didik saling berkaitan.

Secara sistematik hubungan antara dasar-dasar keterampilan gerak dengan

kategori konsep-gerak, dapat dilihat pada ke-lima gambar bulatan yang saling

bertautan seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 pada halaman berikutnya. Sedangkan

konsep gerak dapat dilihat seperti dalam Tabel 2.2 di bawah ini.

Page 40: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Tabel 2.2 Konsep Gerak (Movement Concept)

Ruang gerak

tubuh/

Dimana tubuh

digerakkan

Bagaimana tubuh digerakkan

(hubungannya dengan

tenaga)

Hubungan gerak

(Relationship)

-Lokasi: Tempat khusus atau

tempat umum.

Arah-gerak:

Ke atas/ bawah; ke

depan atau ke belakang;

ke kiri atau ke kanan.

Tingkat gerak:

Rendah, sedang atau

berat.

Jalur:

Lurus atau berkelok-

kelok

Keadaan gerak: Pendek, jauh atau

dekat.

Waktu:

Cepat atau lambat;

Tiba-tiba atau teratur.

Tenaga yang dipergunakan:

Sepenuhnya atau dengan cukup

ringan.

Arah:

Gerakkannya diarahkan atau

dilakukan dengan bebas.

Bagian tubuh:

- melengkung/ bulat

- menyempit

- meluas/ melebar

- memutar

- sejajar atau berlawanan arah

dengan tubuh.

Dengan memakai alat/ orang:

- atas/ bawah

- dekat/ jauh

- di depan/ belakang

- menyeluruh/ sebagian

- disatukan/ dipisahkan

- menyeluruh tubuh

- berputar/ sepanjang sisi tubuh

- memimpin/ mengikuti

- menirukan atau mengaca

sendirian / menemukan pasangan

- searah/ berlawanan

Dengan menyertakan orang lain:

- Sendirian dalam kelompoknya.

- Sendirian tanpa teman

- Berteman atau berpasangan.

- Dalam kelompok

- Berada dalam sekelompok regu.

(Adaptasi dari: Graham, G. et al. 1980:15)

Page 41: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Interaksi bagian yang ada pada Tabel 2.2 di atas secara jelas dapat dilihat

pada Gambar 2.1 Konsep-Konsep Interaksi Gerak.

Gambar 2.1 Konsep-Konsep Interaksi Gerak

(Graham, G., et al., 1980:17)

Page 42: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Bagi guru kelas yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajar-mengajar

disebabkan adanya rasa bosan atau tidak berjalan akibat adanya “kelainan” dari

peserta didik (di sekolah reguler, sekolah khusus, ataupun sekolah yang menerapkan

pendidikan inklusi) sebaiknya pola gerak irama diterapkan sebagai intervensi khusus

dalam program pembelajaran yang bersifat individu. Agar program pembelajaran

individual tersebut efisien dan secara menyeluruh menggunakan pola gerak,

diperlukan pembuatan skematis pola-gerak sesuai dengan Gambar 2.1 Konsep-

Konsep Interaksi Gerak. Di bawah ini diberikan contoh cara pembuatan skematis

pola-gerak pada Tabel 2.3 seperti berikut.

Tabel 2.3

Skematis Pola-Gerak

Skills Themes

Movement

Concepts

LOCOMOTOR

MANIPULATIV

E

NON-MANIPULATIVE

Lari *) Melempar *) Berguling *)

A. Dimana tubuh

digerakkan :

1.Lokasi

2.Arahnya

3.Tingkat

4.Perluasan

B.Bagaimana

digerakkan:

1. Waktu

2. Tenaga

3. Arah/ alur

C.Relationship:

1.Tubuh

2.Objek/ orang

3.Bentuk-sosialnya

Ruangan, ke depan,

cepat, dilakukan

berkali-kali.

Cepat, sepenuh

tenaga, secara bebas.

Memutar, dekat,

dalam regu.

Di lapangan, ke

atas, keras/ kuat, 10

kali.

Secara teratur,

cukup, diarahkan

ke sasarannya.

Melebar, ke atas,

berpasangan

Di ruangan bangsal

olahraga senam, Ke kiri/

kanan, perlahan-lajan. 3

kali.

Secara tiba-tiba, cukup,

bebas.

Membulat, ke depan,

sendirian.

Keterangan: *) Sebagai contoh, dapat dibuat secara menyeluruh dari skills themes.

Page 43: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Sekali lagi ditegaskan bahwa: Dalam menyusun program pembelajaran

individual berbasis pola-gerak tertentu sebaiknya guru kelas perlu

mempertimbangkan faktor tenaga yang akan dipergunakan oleh peserta didik. Semua

bentuk kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari

yang dilakukan secara statis atau bergerak ke bidang yang lebih luas akan

memerlukan energi.

Dalam pelaksanaan program pembelajaran individual berbasis pola-gerak

sebaiknya setiap peserta didik diarahkan untuk mampu menggunakan tenaganya

secara tepat-guna. Kelebihan penggunaan tenaga sewaktu melakukan suatu gerakan

akan menimbulkan kekakuan dan ketegangan sehingga berdampak terjadinya

kerusakan atau cidera pada otot-tubuh. Sebaliknya jika kekurangan tenaga sewaktu

melakukan suatu gerakan mengakibatkan tubuh lemas, sehingga mempersulit

gerakan, dan tidak mampu mempertahankan keseimbangan tubuh. Tenaga yang

dikeluarkan untuk melakukan gerakan yang berkesinambungan dengan berbagai

macam bentuk gerak sangat berbeda jika melakukan gerakan yang bersifat statis.

Untuk diperhatikan oleh setiap guru:

Hendaknya unsur tenaga yang akan dipergunakan oleh

peserta didik perlu mendapatkan perhatian utama guru kelas

dalam penyusunan pola gerak yang akan diterapkan dalam

program pembelajaran individual, terutama jika peserta didik

bersangkutan adalah anak berkebutuhan khusus (special

needs student).

Page 44: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Sebagai tolak-ukur guna melihat apakah skematis susunan pola-gerak yang

dibuat oleh guru kelas sudah baik atau benar perlu memperhatikan pedoman

penyusunan pola-gerak. Ada empat kriteria untuk dapat menciptakan pola-gerak

yang benar, yakni harus melihat pedoman pertanyaan sebagai berikut.

1. Dimanakah kita dapat melakukan gerak?

Jawaban ini berkisar pada masalah ruang. Yang perlu dipertimbangkan adalah:

a. Bergerak dalam ruangan tertentu atau ruangan bebas (apakah dalam bangsal

atau lapangan sepakbola).

b. Bergerak ke arah yang mana (yang searah atau berlawanan)

c. Tingkat ketinggian yang berlainan (sampai sejauhmana tingkat ketinggian

yang dicapai).

d. Luas dan bentuk ruang gerak yang akan dipergunakan.

e. Penggunaan ruang. Pola yang berlainan akan berbeda pula dalam

penggunaan ruangannya, misalnya: pola-gerak berjalan berbeda dengan pola-

gerak melempar bola.

2. Apa dan bagian manakah yang dapat kita gerakkan?

Jawaban ini berkisar pada masalah tubuh. Untuk menjawabnya diperlukan

bahan pemikiran dan hendaknya seorang guru mampu melihat:

a. Apakah gerakan tersebut menggunakan seluruh anggota tubuh atau tidak.

b. Bagaimana kombinasi gerak dari seluruh bagian anggota tubuh.

3. Bagaimana kita dapat bergerak?

Page 45: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Sifat utama dalam pemecahan masalah ini berkisar pada penggunaan: tenaga,

gravitasi dan perpindahan beban-tumpuan akibat adanya berat tubuh. Yang

perlu dipertimbangkan oleh guru kelas adalah:

a. Gerakan tersebut dilakukan dengan tenaga penuh atau hanya dengan separuh

tenaga.

b. Gerakannya memanfaatkan gaya-berat atau keseimbangan-tubuh.

c. Bergerak dengan melakukan perubahan atau hanya melakukan perpindahan

berat-tumpuan tubuh.

d. Bergerak di udara atau di daratan.

4. Bagaimanakah seseorang dapat bergerak secara lebih kuat?

Untuk menjawab soal ini perlu diperhatikan bahwa pemecahan masalah

terletak pada faktor-faktor: kecepatan, irama, dan gaya yang dipergunakan

untuk bergerak. Untuk hal itu diperlukan perhatian guru kelas terhadap:

a. Bagaimanakah kecepatan, irama dan gaya yang dipakai oleh gerakan yang akan

diterapkan dalam program pembelajaran individual tersebut.

b. Apakah gerakannya dipadukan dengan irama atau tidak?

3. Penyusunan Program Pembelajaran Berbasis Gerak Irama

Setelah kita mempelajari dan memahami semua unsur gerak irama yang

tertuang dalam pola gerak dalam rancangan khusus sesuai dengan karakteristik masing-

masing peserta didik dalam perencanaan Olah-Tubuh, maka kegiatan belajar-mengajar

yang akan disampaikan guru kepada peserta didiknya memerlukan suatu rancangan

tersendiri sesuai dengan model yang hendak dianut oleh masing-masing guru. Model-

model pembelajaran tersebut pada Bab III dengan sub judul Model-model

Page 46: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

pengembangan pembelajaran, membuka lebih luas wawasan guru saat menyusun

rancangan pembelajaran tahunan, bulanan, dan harian. Rancangan harian

pembelajaran, sering disebut dengan Satuan Pelajaran.

Kegiatan belajar-mengajar yang berbasis Gerak Irama, umumnya

disusun atas dasar pertimbangan bahwa (a) adanya “kejenuhan” belajar para peserta

didik dalam suatu bidang studi, dan sering kali tidak ada kemajuan, (b) kesulitan

mengatasi proses pembelajaran disebabkan terdapat “kelainan-kelainan khusus” peserta

didik tertentu. Solusi penyajian pola gerak irama diharapkan dapat membantu peserta

didik bersangkutan, dengan catatan bahwa guru telah memahami pola-gerak dan dapat

menerapkan bentuk-bentuk kegiatan olah-tubuh yang bersifat penyembuhan atau

therapeutic, sesuai dengan karakteristik khusus dari peserta didik bersangkutan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun program pembelajaran harian atau

Satuan Pelajaran berbasis Gerak Irama, antara lain sebagai berikut.

a. Guru hendaknya sudah mengetahui, melalui asesmen , tentang kekuatan dan

kelemahan: otot atau tingkah lalu tertentu dari setiap individu peserta didiknya.

b. Dalam menyusun program, usahakanlah kegiatan gerak berorientasi kepada

kemampuan koordinasi kerja otot-tuibuh.

c. Setiap kegiatan yang diterapkan mengacu kepada: usaha peserta didik untuk dapat

menambah potensi gerak tubuhnya.

d. Proses kegiatan pembelajaran diupayakan juga untuk memperbaiki skap postur

tubuh.

e. Hasil kegiatan pola-gerak diharapkan dapat memberi kemampuan peserta didik

dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

f. Setelah pembelajaran selesai, dapat membantu peserta didik untuk memperbaiki

sikap, mental ke arah yang lebih baik dari sebelum penerapan program.

g. Guru hendaknya memperhatikan azas kepentingan “kebutuhan peserta didik”, baru

kepentingan kurikulum.

Page 47: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

a. Kata Kerja Operasional Untuk TIK (Kompetensi yang akan dicapai)

ASPEK PSIKOMOTOR

TIU TIK

5 6

1. Mengenal

2. Menghubungkan

3. Mengetahui

4. Menunjukkan

5. Melakukan

6. Membalut

7. Menentukan

8. Menjawab

1. Memilih

2. Menunjukkan

3. Mengidentifikasikan

4. Memisahkan

5. Menghubungkan

6. Menyisihkan

7. Memulai

8. Memamerkan

9. Menjelaskan

10. Memindahkan

11. Meneruskan

12. Mereaksi

13. Memberi tanggapan

14. Mempertunjukkan

15. Memprakarsai.

16. Memasang

17. Membangun

18. Membongkar

19. Membagi

20. Menguatkan

21. Memperbaiki

22. Menggerinda

23. Memanaskan

24. Memanipulasi

25. Mengukur

26. Menjahit

27. Mencampur

28. Mengorganisir

29. Membuat sketsa

Page 48: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Lanjutan Kata Kerja Operasional

ASPEK PSIKOMOTOR T I U T I K

9. Menulis

10. Mengatur

11. Menggunakan

12. Mendemonstrasikan

13. Memainkan

14. Memperbaiki

15. Menyesuaikan diri

16. Mengubah

17. Menciptakan

18. Mendisain.

30. Memasang 31. Membangun 32. Membongkar

33. Membagi 34. Menguatkan 35. Memperbaiki 36. Menggerinda 37. Memanaskan 38. Memanipulasi 39. Mengukur 40. Menjahit 41. Mencampur

42. Mengorganisir 43. Membuat sketsa 44. Memasang 45. Membangun 46. Membongkar 47. Membagi 48. Menguatkan 49. Memperbaiki

50. Menggerinda 51. Memanaskan 52. Memanipulasi 53. Mengukur 54. Menjahit 55. Mencampur 56. Mengorganisir 57. Membuat sketsa

58. Mengadaptasi 59. Mengubah 60. Mengatur kembali 61. Merevisi 62. Membuat variasi 63. Mengorganisir. 64. Mengatur

65. Mengkombinasikan 66. Mengarang 67. Menyusun 68. Menciptakan

69. Mendesain 70. Memulai.

Page 49: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

b. Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Model pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus seyogianya didasarkan atas

kompetensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik yang dirancang berdasarkan kebutuhan

nyata setiap peserta didik di lapangan. Penerapan program berdasarkan kompetensi

dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan,

keterampilan, dan sikap) pada seluruh jenjang dan jalur pendidikan. Pola ini terkait

dengan “Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan” yang telah dicanangkan oleh Menteri

Pendidikan Nasional Indonesia pada tanggal 2 Mei 2002.

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan

sikap yang direfleksikan dalam kebebasan berfikir dan bertindak seperti yang dikemukakan

oleh MCAshan (1981:45), sebagai berikut.

“ ... is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person

achieves, which become part of his or her being to the extent he pr

she can satisfactorily perform particular cognitive, afective, and

psychomotor behavior.”

Kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap peserta didik dinyatakan sedemikian

rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar yang mengacu kepada pengalaman

langsung melalui interaksi dengan lingkungan di sekitarnya baik benda-benda maupun

orang. Peserta didik perlu mengetahui tujuan akhir belajar dan tingkat-tingkat penguasaan

yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit dan memiliki kontribusi

terhadap kompetensi-kompetensi yang sedang dipelajari.

1) Aspek-aspek Konseptual Kompetensi

Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep konpetensi menurut Gordon

(1988:109; dalam Mulyasa, E. 2004:39) sebagai berikut di bawah ini.

a) Pengetahuan, yaitu kesadaran dalam bidang kognitif misalnya seorang guru

mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar dan bagaimana melakukan

pembelajaran terhadp peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.

b) Pemahaman, yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.

Misalnya, seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki

Page 50: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi setiap peserta didik agar dapat

melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien.

c) Kemampuan, adalah suatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan suatu tugas

atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya, kemampuan guru dalam memilih,

dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada setiap

peserta didik.

d) Nilai, adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah

menyatu dalam diri seseorang. Misalnya, standar perilaku guru dalam pembelajaran

seperti kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan sejenisnya.

e) Sikap, yaitu perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka, atau reaksi terhadap suatu

rangsangan yang datang dari luar. Misalnya, reaklsi terhadap krisis ekonomi, perasaan

terhadap kenaikan upah/ gajih, dan sebagainya.

f) Minat, adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Misalnya,

minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu.

Keterampilan yang sangat penting dari seorang guru seperti yang dinyatakan pada

pernyataan tersebut di atas, akan nampak saat berlangsungnya pembelajaran di kelas.

Keterampilan tersebut merupakan perilaku guru yang efektif, artinya guru hendaknya

secara sistematik dalam menyajikan kompetensi-kompetensi yang efektif untuk berbagai

situasi belajar. Maka pembelajaran yang efektik adalah pembelajaran yang mampu

mencapai sasaran kompetensi dengan memanfaatkan kemampuan, minat, dan kesiapan

menerima pembelajaran dari setiap peserta didik.

2) Kompetensi-Kompetensi Sistem Pembelajaran

Kompetensi-kompetensi sistem pembelajaran yang melandasi suatu proses

pembelajaran efektif hendaknya mengacu kepada konseptual model pembelajaran

individual. Elemen yang ada pada konseptual pembelajaran individual meliputi: a).

Elicitors, b). Behaviors, c). Reinforcers, d). Terminal objective, dan e) Enroute.

Keenam elemen konseptual model tersebut sangat berperan dalam proses

pembelajaran. Pengertian keenam elemen tersebut seperti berikut.

Page 51: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

a) Elicitors (E), merupakan peristiwa atau kejadian yang dapat menimbulkan atau

menyebabkan perilaku. Elicitors terjadi melalui: 1) peralatan pembelajaran seperti alat

bermain atau toys, bentuk permainan edukatif, buku, instrumen tes, gambar-gambar, alat

tulis seperti crayon; 2) dapat juga berupa bentuk-bentuk arahan atau perintah, permintaan,

demonstrasi, atau seperangkat bentuk arahan atau petunjuk-petunjuk tertentu; 3) dapat

melalui perilaku seseorang dengan berbagai macam bentuk seperti: senyuman sebagai

tanda persetujuan, atau kerutan didahi sebagai tanda tidak setuju. Penyebab perilaku dapat

terjadi oleh salah satu atau merupakan gabungan dari beberapa elicitors tersebut.

b). Behaviors atau Perilaku (B), merupakan kegiatan dari peserta didik, atau sesuatu yang

dapat ia lakukan, antara lain: berlari, berjalan, berbicara, menulis, menyusun atau

memasangkan kembali suatu permainan dengan bentuk papan permainan atau puzzle,

membaca, menjawab pertanyaan, menyimpan angka pada suatu penjumlahan dengan deret

ke bawah, atau kemampuan duduk di kursi.

c) A Reinforcers atau Penguatan (R), adalah suatu kejadian atau peristiwa yang muncul

sebagai akibat dari perilaku dan dapat menguatkan perilaku tertentu yang dianggap baik.

Penguatan dapat berupa peningkatan kepuasan dari perilaku untuk masa depan. Stimulus

atau rangsangan yang mengikuti perilaku yang tidak memuaskan atau yang tidak sesuai

dengan harapan tidak akan diberikan penguatan.

d) Entering Behavior atau Kesiapan Menerima Pembelajaran. Sebelum guru memulai

melakukan kegiatan pembelajaran terhadap peserta didik, sangat esensial jika guru

mengetahui terlebih dahulu kesiapan setiap peserta didiknya untuk memulai menerima

kegiatan belajar. Entering behavior ini sangat penting disebabkan guru harus

mempertimbangkan secara matang dalam menyampaikan beberapa tugas akademik, hal

ini hendaknya dapat menjawab pertanyaan: tugas akademik yang manakah dalam suatu

kegiatan belajar yang diterapkan guru agar sesuai dengan perilaku-perilaku pembelajaran

khusus. Artinya bahwa bentuk elicitors (E) manakah untuk setiap peserta didik agar yang

bersangkutan dapat melakukan tanggapan atau respon, perilaku yang manakah yang

dimunculkan oleh setiap peserta didik, dan dengan penguatan atau reinfors (R) yang

manakah sehingga untuk dapat memperkuat respon-respon yang diinginkan atau dianggap

berguna.

Page 52: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

e) Terminal Objective. Beberapa program pembelajaran seharusnya dapat menghasilkan

perubahan perilaku sebagai wujud outcome atau hasil akhir berupa keluaran pembelajaran

yang telah dirancang oleh seorang guru.

f) Enroute Objective, merupakan suatu langkah dari entering behaviors menuju ke

terminal objectives yang terbagi kedalam beberapa langkah kegiatan pembelajaran disebut

dengan enroute objectives. Setiap enroute objective dapat menggambarkan suatu

pencapaian sasaran antara yang harus dicapai oleh setiap peserta didik sebelum mereka

pindah ke enroute objectives berikutnya. Model konseptual secara nyata akan

memunculkan suatu proses kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, seorang

guru akan mampu mengidentifikasi peserta didiknya berkaitan dengan: 1) tingkat

kemampuan akademik atau tingkat kemampuan sosial setiap peserta didiknya, 2) asarh

tujuan dari pembelajaran, 3) langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai

sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Model dari proses pembelajarannya memungkinkan seorang guru mampu

melakukan pengidentifikasian secara tepat pada setiap titik sasaran, kapan peserta didik

sesuai dengan kesiapan dirinya untuk dapat menerima tugas-tugas pembelajaran atau

entering behaviors, enroute objective atau suatu keadaan yang sesuai dengan urutan

pembelajaran, dan sasaran antara yang dituju atau terminal objectives. Rincian elemen

model konseptual dapat dilihat pada Bagan 3.1 dan 3. 2 di halaman 135 dan 136

berikutnya.

c. Model Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus

Inti model pembelajaran berdasarkan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi atau

KBK bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah pengembangan lingkungan belajar

secara terpadu. Pengembangan lingkungan secara terpadu dimaksudkan dengan

lingkungan yang mempunyai prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus.

Prinsip-prinsip umum pembelajaran meliputi: motivasi, konteks, keterarahan,

hubungan sosial, belajar sambil bekerja, individualisasi, menemukan, dan prinsip

pemecahan masalah. Sedangkan prinsip-prinsip khusus disesuaikan dengan karakteristik

khusus dari setiap penyandang kelainan. Misalnya, untuk peserta didik dengan hambatan

Page 53: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Bagan 3.11 Future Behavior

(Intended achievement at termination of Program)

(Peter, L. J. 1975: 17)

Page 54: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Bagan 3. 12 The Conceptual Model

(Peter, L.J., 1975:14)

Page 55: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

visual, diperlukan prinsip-prinsip: kekonkretan, pengalaman yang menyatu, belajar sambil

melakukan. Untuk peserta didik yang mengalami kesulitan mendengar dan berbicara

diperlukan prinsi-prinsip: keterarahanwajah. Untuk peserta didik yang mengalami

kesulitan untuk mengatasi perasaan emosinya diperlukan prinsip-prinsip:kebutuhan dan

keaktifan, kebebasan yang mengrah, pemanfaatan waktu luang dan kompensasi,

kekeluargaan dan kepatuhan kepada orang tua , setia kawan dan idola serta perlindungan,

minat dan kemampuan, disiplin, kasih sayang. Untuk peserta didik yang mengalami

kesulitan berfikir disebabkan adanya hendaya perkembangan fungsionalnya, prinsip-

prinsip khusus yang diperlukan antara lain: pengulangan, pemberian contoh dan arahan,

ketekunan, kasih sayang, pemecahan materi menjadi beberapa bagian kecil atau task

analysis.

Berdasarkan kedua prinsip tersebut di atas maka model pembelajaran anak

berkebutuhan khusus dalam penerapan kurikulum berbasik kompetensi (KBK) diperlukan

perhatian guru terhadap komp[onen-komponen: 1) rasionalitas, 2) visi dan misi

pembelajaran berdasarkan KBK, 3) tujuan pembelajaran, 4) isi pembelajaran, 5)

pendukung sistem pembelajaran, dan 6) komponen dasar utama pembelajaran. Penjelasan

ke-enam komponen tersebut sebagai berikut.

1) Rasionalitas

Layanan pendidikan dan pembelajaran di Indonesia, khususnya untuk sekolah luar

biasa atau sekolah yang menerapkan pendidikan inklusif, seyogianya sejalan dan tidak

terlepas dengan prinsip-prinsip umum dan khusus, kebijakan dan praktek pendidikan

berkebutuhan khusus terutama dalam mengaplikasikan gerakan pendidikan untuk semua

atau education for all sebagai hasil konferensi dunia di Salamanca pada tanggal 7 hingga

10 Juni 1994 dilanjutkan dengan Deklarasi Dakar tahun 2000 yang merupakan kerangka

kerja untuk merespon kebutuhan dasar belajar warga masyarakat yang menggariskan

bahwa pendidikan harus dapat menyentuh semua lapisan masyarakat tanpa mengenal

batas, ras, agama, dan kemampuan potensial yang dimiliki oleh setiap peserta didik.

Page 56: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Perubahan tersebut sangat besar dan mendasar sehingga layanan pendidikan

terhadap anak berkebutuhan khusus tidak menutup kemungkinan terhadap kepentingan

untuk memberikan hak anak guna mendapatkan kesempatan atau opportunity right, hak

sebagai makhluk Tuhan yang perlu mendapatkan kesejahteraan sosial atau human right,

social and welfare right.

2) Visi dan Misi

Bertitik tolak dari hasil pengamatan dan harapan kebutuhan di lapangan, maka

model pembelajaran anak berkebutuhan khusus mengarah kepada Visi dan Misi sebagai

sumber pengertian bagi perumusan tujuan dan sasaran yang harus ditetapkan.

Visi pembelajaran berdasarkan KBK, adalah membantu setiap peserta didik

berkebutuhan khusus untuk dapat memiliki sikap dan wawasan serta akhlak tinggi,

kemerdekaan dan demokrasi, toleransi dan menjunjung hak azasi manusia, saling

pengertian dan berwawasan global (Mulyana, E. 2004:19).

Sasaran utama sebagai hasil keluaran atau outcome dari suatu program

pembelajaran individual adalah kemampuan setiap peserta didik dalam mengembangkan

sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam

mengadakan hububngan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar,

serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan

lanjutan (Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, 1994:6).

Misi pembelajaran berdasarkan KBK terhadap “Anak Berkebutuhan Khusus”

adalah suatu upaya guru dalam memberikan layanan pendidikan agar setiap peserta didik

menjadi individu yang mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berbudi luhur, terampil, dan mampu berperan sosial (Mulyana, E. , 2004:20). Dalam

rangka mengantisipasi kehidupan masa depan anak berkebutuhan khusus, maka intervensi-

khusus selama proses kegiatan pembelajaran harus mampu menyentuh semua aspek

perkembangan perilaku dan kebutuhan setiap peserta didik. Intervensi-khusus berkaitan

dengan kompetensi yang merupakan perpaduan dari : pengetahuan, keterampilan, nilai,

dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

3) Tujuan Peembelajaran Berdasarkan KBK

Page 57: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Berdasarkan Visi dan Misi Pembelajaran Berdasarkan KBK, dapat ditentukan

tujuan pembelajaran, antara lain sebagai berikut.

a) Agar dapat menghasilkan individu yang mampu melakukan kegiatan sehari-hari tanpa

bantuan orang lain melalui kemampuan dirinya dalam menggunakan persepsi,

pendengaran, penglihatan, taktil, kinestetik, fine motor dan gross motor.

b) Agar dapat menghasilkan individu yang mempunyai kematangan diri dan kematangan

sosial. Misalnya, dapat berinisiatif, dapat memanfaatkan waktu luangnya, cukup atensi

atau menaruh perhatian terhadap lingkungannya, serta bersifat tekun.

c) Menghasilkan individu yang mampu bertanggung jawab secara pribadi dan sosial.

Misalnya, dapat berhubungan dengan orang lain, dapat berperan serta, dan dapat

melakukan suatu peran tertentu di lingkungan kehidupannya.

d) Agar dapat menghasilkan individu yang mempunyai kematangan untuk melakukan

penyesuaian diri dan penyesuaian terhadap lingkungan sosial. Misalnya, mampu

berkomunikasi dengan orang lain melalui kematangan berbahasa.

4) Komponen Dasar Model Pembelajaran

Berdasarkan pada visi dan misi, kebutuhan peserta didik, dan tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran dengan menggunakan KBK maka isi layanan pembelajaran

dapat dikelompokkan kedalam bagian-bagian sebagai berikut.

a) Masukan, terdiri atas: (1) Masukan Mentah, berupa: elicitors, behaviors, dan

reinforcers; (2) Masukan Instrumen, berupa: program, guru-kelas, tahapan, dan sarana; (3)

Masukan Lingkungan, berupa: norma, tujuan, lingkungan, dan tuntutan.

b) Proses, terdiri atas program pembelajaran individual, pelaksanaan intervensi, refleksi

hasil pembelajaran, dan KBK

c) Keluaran atau outcome, berupa perubahan kompetensi setiap peserta didik anak

berkebutuhan khusus.

5) Pendukung Sistem Model Pembelajaran dengan KBK

Komponen pendukung sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang

bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program pembelajaran.

Kegiatan-kegiatannya diarahkan pada (1) pengembangan dan manajemen program.

Page 58: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Manajemen program dilakukan dengan upaya-upaya berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan, penilaian, analisis, dan tindak lajut program; (2) pengembangan staf

pengajar. Dalam pengembangan ini tertuju kepada penguasaan guru terhadap aspek-aspek

kompetensi yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat;

(3) pemanfaatan sumber daya masyarakat dan pengembangan atau penataan terhadap

kebijakan dan petunjuk teknis.

Untuk lebih memperjelas uraian berkaitan dengan pembelajaran individual anak

berkebutuhan khusus melalui penerapan Kurikulum berbasis Kompetensi seperti yang

telah diuraikan di atas, maka pada halaman berikut dapat dilihat Bentuk Model

Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus.

Page 59: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Diagram 3. 10

MODEL PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

MASUKAN MENTAH

Enam Elemen Konseptual Model yang menghasilkan

kebutuhan

MASUKAN LINGKUNGAN

TUNTUTAN LINGKUNGAN

MASUKAN INSTRUMENTASI PROSES

PROGRAM

PEMBELAJAR-

AN

INDIVIDU

AL REFLEKSI

HASIL

KEGIATAN

BELAJAR

MENGAJA

R

KURIKULUM

BERBASIS

KOMPETENSI

PELAKSANA-

AN

INTERVENSI

KELUARAN Kompetensi Peserta didik

dengan

Kebutuhan

Khusus

MONITORING &

EVALUASI

BALIKAN

PROGRAM GURU KELAS

SARANA TAHAPAN

NORMA TUJUAN

Page 60: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

C. RANGKUMAN

1. Program pembelajaran individual adalah suatu program pembelajaran yang dibuat oleh

guru-kelas dengan memperhatikan “keberadaan” dan “kebutuhan” setiap peserta didik.

Dalam proses kegiatannya diterapkan intervensi-guru berupa Model Intervensi

Beraneka Segi yang sesuai dengan “kebutuhan” peserta didik agar mampu mencapai

sasaran akhir pembelajaran berupa target behavior tertentu.

2. Gerak Irama adalah suatu ilmu (science) yang menghantarkan seorang guru untuk

mendapatkan profesionalisme mengajar (art). Gerak Irama merupakan landasan

pemikiran guru dalam upaya mengembangkan dan menumbuhkan pengalaman-

pengalaman belajar peserta didik melalui pola gerak dan irama sesuai dengan

perkembangan fisik, emosi, social dan intelektual dari setiap peserta didik.

3. Interaksi seseorang dengan lingkungan hidupnya dihadapkan pada kesulitan untuk

dapat mengadaptasi dan menyesuaikan diri-pribadinya dengan factor-faktor lingkungan

dekat, lingkungan jauh, dan lingkungan lain berkaitan dengan cuaca, topografi, budaya

global, politik dan ekonomi global.

Page 61: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

D. Daftar Rujukan Bab I

Delphie, B. (2003). Gerak irama. Edisi Ketiga. Mitra Grafika: Bandung.

_______ (2004). Bimbingan perkembangan perilaku adaptif siswa tunagrahita

dengan memanfaatkan permainan terapeutik dalam pembelajaran.

Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung.

________ (2003). Peranan play assessment chart sebagai alat tes baku bagi

perencanaan pembelajaran individual siswa tunagrahita. Pedagogia Jurnal

Ilmu Pendidikan FIP UPI Bandung. Vol.1(1), 25-38.

_______ (2003). Kontribusi play assessment chart terhadap guru SLB-C untuk

kegiatan asesmen dalam penyusunan program pembelajaran individual.

Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. 10(2), 138-149.

Diknas. (2003). Undang-undang sistim pendidikan nasional nomor 2 tahun 2003 dan

penjelasannya. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Elmira & Astati (1984). Gerak Irama I dan II. Makalah Penataran Guru SGPLB

Ciloto, Bogor.

Farlay, P. (1974). Creative Dance. Sidney-Wellingtin: AH & AU Reed.

Graham,G. et al. (1980). Children moving : A Reflective Aproach to Teaching

Physical Eucation. First Edition. California: Mayfeld Publishing

Company.

Hodapp, R.B., Burack, J.A., and Zigler, E. (1995). Issues in the development

approach to mental retardation. New York: Cambridge University Press.

Johnsen, B.H. and Skjorten, M.D. (2003). Education special needs: an introduction.

Oslo Norway: Departement of Special Education of Oslo University.

Ma’mun, A. dan Saputra, Y.M. (2000). Perkembangan gerak dan budaya gerak.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Stone, G.L. (1986). Counseling Psychology Perspectives and Functions. Monterey,

California: Brooks/ Cole Publishing Comany.

Schools, P.J. (1984). Social development of handicapped children and adolescent.

Rockville, Maryland: An Aspen Publication.

Page 62: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Skjorten, M.D. (1987). Dance movement as a tool in special education. Paper Project

at The International Conference DaCi, Stockholm Swedia.

Tawney, J.W. and Gast, D.J. (1984). Single subject reseach in special education.

Columbus, Ohio: Charles E. Merrill Publishing A Bell & Howell.

Page 63: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie

Page 64: GERAK IRAMA DALAM PEMBELAJARANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261967011... · bersamaan dengan alur-irama dalam pergerakan tubuh ... seseorang menyadari arti

67

Aplikasi Gerak Irama dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus-Bandi Delphie