perlindungan hukum pidana terhadap korban tindak …

21
PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Program Studi Hukum Program Sarjana OLEH : MUHAMMAD FAJRIN RISKY SUPRAPTO NIM. 502016235 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2020

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN

TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Hukum Program Sarjana

OLEH :

MUHAMMAD FAJRIN RISKY SUPRAPTO NIM. 502016235

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2020

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS HUKUM

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP

KORBAN TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN

OLEH DOKTER

Nama : Muhammad Fajrin Risky S.

NIM : 502016235

Program Studi : Hukum Program Sarjana

Program Kekhususan : Hukum Pidana

Pembimbing,

1. Soleh Idrus, SH., MS. ( )

2. H. Samsul Hadi, SH., MH. ( )

Palembang, Maret 2020

PERSETUJUAN OLEH TIM PENGUJI :

Ketua : Prof. Dr. Drs. H. Marshall NG, SH., MH. ( )

Anggota : 1. Drs. Edy Kastro, M.Hum. ( )

2. Ridwan Hayatuddin, SH., MH. ( )

Disahkan Oleh

Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Palembang

Nur Husni Emilson, SH., SpN., MH.

NBM/NIDN : 858994/0217086201

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Fajrin Risky Suprapto

NIM : 502016235

Tempat,Tanggal Lahir : Maros, 26 Maret 1996

Program Studi : Hukum Program Sarjana

Program Kekhususan : Hukum Pidana

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:

PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK

PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER

Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat sanksi akademik.

Palembang, 25 Februari 2020

Yang Menyatakan,

Muhammad Fajrin Risky Suprapto

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

iv

ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK

PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kebijakan Perlindungan

Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Yang Dilakukan oleh Dokter. bentuk

pelaksanaan perlindungan hukum pidana terhadap korban tindak pidana medis

sebagaimana yang diatur di dalam (UU Kesehatan dan Peraturan Perundang-

undangan). Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data yang berupa

studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dengan

penarikan kesimpulan secara induktif Hasil penelitian yang diperoleh adalah

Peraturan perlindungan hukum yang diberikan kepada korban terhadap tindak

pidana yang dilakukan oleh pihak medis (Dokter) Malpraktek belum diatur secara

khusus oleh peraturan perundang-undangan. namun jika dilihat dan sudut pandang

hukum secara keseluruhan maka, beberapa peraturan perundang-undangan sangat

terkait dengan tindak pidana ini yaitu KUHP, Undang-undang Nomor 23 Tahun

1992 tentang Kesehatan (UU Kesehatan/UUK) dan Undang-undang Nomor 29

Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran dan berbagai peraturan perundang-

undangan lainnya termasuk pula Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor:

434/Men.Kes/SK/X11993 tentang Pengesahan dan pemberlakuan Kode Etik

Kedokteran Indonesia. Seorang dokter hanya dapat dipidana apabila dia terbukti

telah melakukan perbuatan melawan hukum berupa DOLUS dan CULPA sesuai

unsur-unsur 359 KUFIP. Dan perbuatan melawan hukum berupa DOLUS

(Kesengajaan) Atau CULPA (Kealpaan) barulah bisa diproses lebih lanjut bila

memang didapatkan dan dapat dibuktikan adanya kealpaan di dalamnya dan dapat

diproses secara pidana berdasarkan pasal 59 KUHP yaitu Barang siapa karena

kelalaiannya menyebabkan orang lain mati, dipidana dengan pidana penjara paling

lama satu tahun penjara serta kasus malpraktik yang terjadi di Indonesia dapat

diselesaikan secara mediasi penal sebagai alternatif penyelesaian perkara di hidang

medis dan yang hanya berakhir sampai pemberian ganti kerugian terhadap keluarga

korban tindak pidana di bidang medis.

Kata kunci: Perlindungan Hukum dan Korban Tindak Pidana

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT serta sholawat

dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “PERLINDUNGAN HUKUM

PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN

OLEH DOKTER”. Penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat

mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Palembang.

Penulis menyadari bahwa hasil penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan. kekeliruan, dan kekhilafan. Hal ini dikarenakan keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman, serta literatur yang penulis miliki. Akan tetapi berkat

adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dan semangat dan berbagai pihak,

akhirnya kesukaran dan kesulitan tersebut dapat dilalui. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Dr. Abid Djazuli, SE., MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Palembang.

2. Bapak Nur Husni Emilson, SH.,Sp.N,MH selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Palembang.

3. Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III, dan IV Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Palembang.

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

vi

4. Bapak Mulyadi Tanzili, SH., MH selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.

5. Ibu Siti Mardiyati, SH.,M.H selaku Penasihat Akademik.

6. Bapak Soleh Idrus, SH.,M.M dan Samsulhadi, SH.,M.Hum selaku

Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan-arahan dalam

penulisan dan penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf karyawan dan karyawati Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Palembang.

8. Ayahandaku Serka Suprapto dan Ibunda Daryuni terima kasih sudah

menjadi prioritas mama dan motivasi untukku.

9. Serta saudaraku Muhammad Fadly Dwi Suprapto, Siti Fadilah Trini

Suprapto dan M Fio Fatir Ar Rasyid Suprapto telah membantu dalam

penulisan ini.

10. Sahabat-sahabat seperjuanganku Briptu Arif Kurniawan, Ichsan Fadril,

Serda Rizky Ramadhona, Serda Chaca, Briptu Putra Hartada, SH, Briptu

Mahendra, Prayuda Fajar Ramadhan. S.Kel, Fasha Qari Barda, A.Md. dan

SIX LINE yang telah banyak memberikan semangat, canda tawa serta

memberikan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Kekasihku Desvita Rizani S.Tr.Keb terima kasih sudah memberikan

semangat yang sangat luar biasa.

12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan, bimbingan serta fasilitas apapun juga dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

vii

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

membacanya, terutama bagi saya sendiri, amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, Februari 2020

Penulis,

Muhammad Fajrin Risky Suprapto

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ......................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Permasalahan ........................................................................... 4

C. Ruang Lingkup dan Tujuan .................................................... 4

D. Definisi Konseptual ................................................................ 5

E. Metode Penelitian .................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tindak Pidana........................................................ 11

B. Unsur-Unsur Tindak Pidana .................................................... 15

C. Jenis-Jenis Tindak Pidana ....................................................... 18

D. Tempat dan Waktu Tindak Pidana .......................................... 19

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

ix

BAB III : PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Hukum

Terhadap Korban ..................................................................... 26

1. Beberapa Pandangan Tentang Korban .............................. 26

2. Perlindungan Hukum Terhadap Korban ........................... 26

B. Dasar Hukum Perlindungan Terhadap Pasien ......................... 34

C. Hubungan Antara Pasien Dengan Dokter ............................... 35

D. Tanggung Jawab Medis Dalam Pelayanan Medis................... 37

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 52

B. Saran-saran .............................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia di bidang

kesehatan terlihat jelas masih sangat kurang. Satu demi satu terdapat

beberapa contoh kasus yang terjadi terhadap seorang pasien yang tidak

mendapatkan pelayanan semestinya, yang terburuk dan kadang-kadang akan

berakhir dengan kematian.

Kasus tindak pidana di bidang medis yang banyak terjadi dan

diekspos di berbagai media ]ianya merupakan beberapa kasus yang

menguap, sehingga dapat dikatakan seperti gunting es (iceberg).

Menguapnya kasus-kasus tindak pidana tersebut juga merupakan suatu

pertanda kemajuan dalam masyarakat. atas kesadarannya akan hak-haknya

yang berkenaan dengan kesehatan dan pelayanan medis, sekaligus kesadaran

akan hak-haknya untuk mendapatkan perlindungan hukum yang sama di

bidang kesehatan. Berlakunya Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang

Kesehatan,memberi peluang bagi pengguna jasa atau barang untuk

mengajukan gugatan/tuntutan hukum terhadap pelaku usaha apabila terjadi

konflik antara pelanggan dengan pelaku usaha yang dianggap telah

melanggar hak-haknya, terlambat melakukan / tidak melakukan/ terlambat

melakukan sesuatu yang menimbulkan kerugian bagi pengguna jasa/barang,

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

2

baik kerugian harta benda atau cedera atau bisa juga kematian. Hal ini

memberikan arti bahwa pasien selaku konsumen jasa pelayanan kesehatan

dapat menuntut/menggugat rumah sakit, dokter atau tenaga kesehatan

lainnya jika terjadi konflik. Pada era global dewasa ini. tenaga medis

merupakan salah satu profesi yang mendapatkan sorotan masyarakat, karena

sifat pengabdiannya kepada masyarakat sangat kompleks. Akhir-akhir ini,

masyarakat banyak yang menyoroti kinerja tenaga medis, baik sorotan yang

disampaikan secara langsung ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai induk

organisasi para dokter, maupun yang disiarkan melalui media cetak maupun

media elektronik. Kebanyakan orang kurang dapat memahami bahwa

sebenarnya masih banyak faktor lain di luar kekuasaan tenaga medis yang

dapat mempengaruhi hasil upaya medis, seperti misalnya stadium penyakit,

kondisi fisik, daya tahan tubuh, kualitas obat dan juga kepatuhan pasien

untuk menaati nasihat dokter. Faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan

upaya medis (yang terbaik sekali pun) menjadi tidak berarti apa-apa, oleh

sebab itu tidaklah salah jika kemudian dikatakan bahwa hasil suatu upaya

medis penuh dengan ketidakpastian (uncertainty) dan tidak dapat

diperhitungkan secara matematika.1

Begitu pula halnya dengan proses diagnosis (mencari dan

mendefinisikan gangguan kesehatan), yang pada hakikatnya merupakan

1 Sutrisno, Tanggung Jawab Dokter di bidang Hukum Perdata, Segi-segi Hukum

Pembuktian, Makalah dalam Seminar Malapraktek Kedokteran, Semarang 29 Juni 1991, hlm.

22.

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

3

bagian dari pekerjaan tenaga medis yang paling sulit. Meskipun sudah

banyak alat canggih yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan ini,

tetapi tidak menutup kemungkinan terjadinya tingkat kesalahan (perbedaan

klinik dan diagnosis otopsi klinik) di berbagai rumah sakit di negara-negara

maju. Sama halnya dengan tindakan terapi, hasil diagnosis yang salah juga

tidak secara otomatis menimbulkan adanya tindak pidana. Harus dilakukan

penelitian terlebih dahulu apakah tindakan malapraktek tersebut merupakan

akibat tidak dilaksanakannya standar prosedur diagnosis.

Penilaian pasien terhadap rumah sakit/tenaga medis yang dikeluhkan

tersebut di atas, sudah barang tentu tidak seluruhnya benar dan bersifat

subyektif. Namun keluhan tersebut secara faktual tidak dapat diabaikan

begitu saja agar tidak menimbulkan konflik hukum yang berkepanjangan

dan melelahkan. Tindakan malapraktek menimbulkan kerugian baik materiil

maupun immateriil di pihak pasien atau keluarga pasien sebagai korban.

Kasus malapraktek yang ada sering kali berujung kepada penderitaan pasien.

Oleh karena itulah kiranya perlu dikaji bagaimana upaya untuk memberikan

perlindungan hukum bagi pasien, terutama yang menyangkut masalah

hubungan hukum pasien dengan rumah sakit, hak dan kewajiban para pihak,

pertanggungjawaban dan aspek penegakan hukumnya.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

skripsi dengan judul PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP

KORBAN TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER.

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian pada latar belakang di alas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada korban

terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh pihak medis (Dokter)?

2. Bagaimana bentuk perlindungan hukum pidana terhadap korban tindak

pidana medis sebagaimana yang diatur dalam (UU Kesehatan dan

Peraturan Perundang-undangan)?

C. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian

1. Ruang Lingkup

Agar penulisan ini tidak terlalu luas maka penulis membatasi

ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pada kajian bidang hukum

pidana. Adanya permasalahan tersebut diperlukan data dan pembahasan,

maka subjek penelitian ini pada perlindungan hukum pidana terhadap

korban tindak pidana yang dilakukan oleh dokter studi pada rumah sakit

pertamina kota Palembang.

2. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan menganalisa bentuk perlindungan hukum

yang diberikan kepada korban terhadap tindak pidana yang dilakukan

oleh pihak medis (Dokter)

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

5

b. Untuk mengetahui dan menganalisa bentuk pelaksanaan

perlindungan hukum pidana terhadap korban tindak pidana medis

sebagaimana yang diatur di dalam (UU Kesehatan dan Peraturan

Perundang-undangan)

D. Kerangka Konseptual

Definisi konseptual merupakan pengertian dasar dalam suatu

penulisan yang memuat istilah-istilah. batasan-batasan serta pembahasan

yang akan dijabarkan dalam penulisan karya ilmiah, agar tidak terjadi

kesimpangsiuran penafsiran serta untuk mempermudah pengertian, maka

dalam uraian di bawah ini akan dikemukakan penjelasan dan batasan-

batasan istilah yang berkaitan dengan judul skripsi ini sebagai berikut:

1. Perlindungan Hukum adalah tindak atau upaya untuk melindungi

masyarakat dan perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang tidak

sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan

ketenteraman sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati

martabatnya sebagai manusia.2

2. Tindak Pidana adalah Kelakuan (hendeling) yang diancam dengan

pidana, yang bersifat melawan hukum, yang berhubungan dengan

kesalahan dan yang dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung

jawab.3

2 Setiono, Rule of Law (Supremasi Hukum). Surakarta. Magister Ilmu Hukum

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret 2004, hlm. 3 3 Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hlm. 56

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

6

3. Rumah sakit menurut peraturan Menteri Kesehatan No. 1

47/Men.Kes/PER/I/2010, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan secara

paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promoti

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan), preventive (pencegahan

penyakit), kuratif (penyembuhan penyakit), dan rehabilitasi pemulihan

kesehatan)

E. Metode Penelitian

1. Metode Pendekatan

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka

metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis normatif, yaitu

normatif karena penelitian ini bertitik tolak dan peraturan-peraturan yang

ada sebagai norma hukum positif untuk dijadikan dasar hukum, sedangkan

yuridis berarti analisis data yang menggali informasi pada narasumber secara

langsung.

2. Sumber dan Jenis Data

a. Sumber Data

1) Penelitian Lapangan

Penelitian yang dilakukan di lapangan dengan tujuan untuk

memperoleh data. Penelitian lapangan dilakukan di Rumah Sakit

Pertamina Kota Palembang.

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

7

2) Penelitian Kepustakaan

Penelitian melalui kepustakaan bertujuan untuk penunjang data

sekunder, mendapat gambaran atau informasi tentang penelitian.

Penelitian pustaka dilakukan di Perpustakaan Daerah Palembang

Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

Palembang.

b. Jenis Data

1) Data Primer

Merupakan data yang diperoleh setelah melakukan wawancara

dengan pihak Dokter Rumah Sakit Pertamina Kota Palembang

2) Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dan penelitian kepustakaan.

Data sekunder dibagi 3:

a) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum yang bersifat mengikat seperti undang-undang,

peraturan pemerintah, dan semua ketentuan peraturan yang

berlaku.

b) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum seperti, hipotesa. pendapat para ahli maupun

penelitian terdahulu, yang sejalan dengan permasalahan dalam

skripsi ini.

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

8

c) Bahan hukum tersier

Bahan-bahan yang digunakan sebagai penunjang bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder yang ada relevansi dengan

masalah yang diteliti seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia.

F. Sistematika Penulis

Sesuai dengan buku pedoman penyusunan skripsi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Palembang, penulisan skripsi ini secara

keseluruhan tersusun dalam 4 (empat) bab dengan sistematika sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini diuraikan mengenai latar belakang

permasalahan, perumusan permasalahan, ruang lingkup

data dan tujuan, definisi konseptual, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam Bab III diuraikan mengenai pengertian dari kata-

kata kunci yang berhubungan dengan judul dan

perumusan permasalahan sehingga dicapai Tinjauan

Umum Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Korban,

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

9

Tinjauan Tentang Malapraktek Tenaga Medis Tindak

Pidana Dan Pertanggungjawaban Pidana Dalam

Malapraktek Medis. Dasar Hukum Perlindungan

Terhadap Pasien, Hubungan Hukum Antara Pasien

Dengan Dokter, Tanggung Jawab Dokter Dalam Upaya

Pelayanan

BAB III PEMBAHASAN

Bab tiga berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan

yang disajikan tidak secara terpisah melainkan menjadi

satu. Dalam bab ini di sampaikan mengenai yang

melatarbelakangi Perlindungan Hukum Pidana Terhadap

Korban Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Dokter Studi

Pada Rumah Sakit Pertamina Kota Palembang

BAB IV PENUTUP

Pada bab terakhir ini berisi kesimpulan yaitu kristalisasi

dari pembahasan hasil penelitian yang dilakukan dan

berisi saran-saran berupa sumbangan pemikiran

berdasarkan kesimpulan terutama yang berkaitan dengan

perlindungan hukum pidana terhadap korban tindak

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

10

pidana yang dilakukan oleh dokter studi pada Rumah Sakit

Pertamina Kota Palembang

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Amir Ilyas, 2012, Asas-asas Hukum Pidana, Yogyakarta: Rangkang Education

Amir Ilyas, Asas-Asas Hukum Pidana, Yogyakarta: Rangkang Education

Yogyakarta dan Pukap Indonesia, 2012

Andi Hamzah, 1993. Peranan Hukum dan Peradilan, Bina Askara, Jakarta.

Andi Hamzah, 2001. Hukum Pidana dan Hukum Pidana. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Arief Gosita, 1993.Masalah Korban Kejahatan, Jakarta, Akademika, Presindo

Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum

Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan, Kencana Prenada Media

Group, Jakarta, 2007

Danny Wiradharma, Hukum Kedokteran, Mandar Maju, Bandung, 1996,

Dikdik M Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Urgensi Perlindungan Korban

Kejahatan (Antara Norma dan Realita), Jakarta : PT. Radja Grafindo

Persada, 2006

Didik M. Arief Mansur & Elisatris Gultom, 2007, Urgensi Perlindungan

Korban Kejahatan Antara Norma Dan Realita, Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Endang Kusuma Astuti, Tanggung Jawab Hukum Dokter dalam Upaya

Pelayanan Medis Kepada Pasien: Aneka Wacana tentang Hukum,

Kanisius, Yogyakarta, 2003

Frans Maramis, 2013, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

Hermien Hardiati Koeswadi, Hukum Kedokteran, Studi tentang Hubungan

Hukum dalam Malapraktek Dokter sebagai Salah Satu Pihak, PT. Aditya

Bakti, Jakarta, 1998

JE. Sahetapy, Karya Ilmiah Para Pakar Hukum, Bunga Rampai Viktimasi,

Bandung, 1995

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORBAN TINDAK …

Teguh Prasetyo, 2011. Hukum Pidana, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

Makalah pada Penataran Nasional Hukum Pidana dan Kriminologi Bandungan

- Ambarawa 14 s/d 30 November 1994

Moeljaino R., Asas-asas Hukum Pidana, 2008, Jakarta

Muladi, 2005, Ham dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana, Bandung,

Refika Aditama

Ninik Maryati, Malapraktek Kedokteran dari Segi Hukum Pidana dan Perdata,

PT. Bina Aksara, Jakarta, 1998

R. Tresna, 1990, Asas-asas Hukum Pidana, Cet ke-3, Tiara Ltd., Jakarta

S. Sutrisno, Tanggung Jawab Dokter di Bidang Hukum Perdata, Segi-segi

Hukum

Safitri Hariyani, Sengketa Medik Alternatif Penyelesaian antara Dokter dan

Pasien, Diadit Media, Jakarta, 2005

Setiono, Rule of Law (Supremasi Hukum). Surakarta. Magister Ilmu Hukum

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret2004

Tongat, 2010, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia Dalam Perspektif

Pembaharuan, UMM Press, Malang

PAF. Lamitang, 1997, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. PT. Titra Aditya

Bakti, Bandung

Pembuktian, Makalah dalam Seminar Malapraktek Kedokteran, Semarang 29

Juni 1991

B. INTERNET

http://feris-en.blogspot.com/2013/05/makalah-hukum-kesehatan-

khususnya.html