perkembangan trilogi vitruvius
DESCRIPTION
metode perancangan 1TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arsitektur dalam pandangan masyarakat biasanya diartikan dengan sempit. Arsitektur pada umumnya dipandang sebatas desainer
bangunan. Sebagai mahasiswa baru, mahasiswa/I sebagian masih mendefinisikan arsitektur dalam pandangan publik. Namun pada
kenyataannya ruang lingkup arsitektur luas sekali, seperti tata kota, lansekap, interior, desain produk, dan lain-lain. Dibutuhkan aplikasi
dari pengertian tersebut dengan memberikan contoh aplikasi dari pengertian dari teori yang dilampirkan.
1.2 Metoda Pembahasan
Jenis penelitian yang penelitian lakukan adalah jenis penelitian dengan metode penelitian Kausal-komparatif. Tidak dengan jalan
eksperimen tetapi dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding. Untuk
makalah ini penulis menggunakan studi literatur dan diskusi.
1
1.3 Maksud dan Tujuan
Diharapkan mahasiswa/i arsitektur tahun angkatan 2013 ini dapat mengerti definisi arsitektur yang sesungguhnya beserta ruang
lingkupnya, perkembangannya, juga aplikasinya
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Trilogi Vitruvius
Dalam trilogy ini, Vitruvius membahas teorinya dalam arsitektur yang meliputi firmitas, utilitas, dan venustas yang artinya adalah
kekuatan, fungsi, dan keindahan.
2.1.1 Firmitas
Bangunan dapat dikatakan kokoh apabila dapat menyalurkan beban dengan baik. Firmitas meliputi bagian utama, struktur, dan
potongan. Perkembangan konstruksi berkaitan dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan baik dalam material ataupun
teknik pembangunannya (proses). Selain itu perkembangan sistem yang ada juga mempengaruhi karena sistem yang ada
mempengaruhi kebutuhan perawatan bangunan untuk menjaga kekokohan. Selain itu struktur disesuaikan dengan kebutuhan (lokasi,
iklim, tradisi, dll). Zaman dahulu konstruksi hanya dibuat ala kadarnya, tanpa pengetahuan memadai. Sedangkan sekarang konstruksi
merupakan perhitungan yang harus dipertanggungjawabkan.
3
sumber : google.com
Gambar 2.1 Perkembangan Teknologi pada Kualitas Semen yang Berpengaruh dalam Kekuatan Bangunan
sumber : google.com
Gambar 2.2 Inovasi Manusia dengan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
4
2.1.2 Utilitas
Utilitas meliputi kebutuhan, fungsi dan denah. Arsitektur mewadahi kegiatan, oleh karena itu fungsi merupakan salah satuhal
utama yang diperhatikan. Pada zaman dahulu manusia hanya membangun untuk kebutuhan seperlunya saja, Semakin berkembangnya
zaman, kegiatan-kegiatan lain pun diwadahi sebagai penunjang kegiatan utama. Suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang
digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan dalam bangunan. Arsitektur
mempunyai fungsi yang tidak hanya menaungi dan mewadahi manusia dengan segala aktivitas dan segala perabot yang dibutuhkan
dalam aktivitas itu, melainkan juga memberikan suasana, image, dan mengarahkan pikiran dan perasaan serta perilaku dari para
penggunanya. Hal ini mempengaruhi bentuk denah bangunan, semakin kompleks. Sedangkan hal yang ditekankan pada utilitas
adalah mengatur ruang yang baik didasarkan pada fungsi hubungan antar ruang dan teknologi.
sumber : google.com
Gambar 2.3 Denah Perbandingan Bangunan Zaman Dahulu (sederhana) dan Sekarang (kompleks)
5
2.1.3 Venustas
Venustas meliputi seni, keindahan, dan tampak. Dahulu venustas merupakan hal yang terakhir difikirkan, sekarang seorang
arsitek berupaya mentranformasikan utilitas dan firmitas sebagai bagian dari venustas. Utilitas dan firmitas menghasilkan bentuk
dasar, yang kemudian diperindah sesuai tujuannya ataupun hanya ekspresi saja. Keindahan didapat berdasarkan dari pengalaman dan
juga budaya. Keindahan juga bisa dilihat dari berdasarkan zaman dan juga seimbang dan selaras dengan alam. Venustas dilihat dari
kriterianya, yaitu :
Unsur desain : material
Asas desain : berdasarkan teori teori arsitektur
Prinsip desain : keselarasan, keseimbangan, irama, dan kesebandingan
sumber : google.com
Gambar 2.4 Masjid Al-Irsyad Memperhitungkan Keindahan Setelah Kekuatan Konstruksi dan Fungsi
6
2.2 Arsitektur Zaman Purba
2.2.1 Sejarah dan Perkembangan
Pada zaman purbakala sekali manusia selalu hidup berpindah pindah dari suatu tempat ketempat lain yang memiliki sumber
makanan yang mencukupi, namun lama kelamaan manusia mulai hidup menetap dengan membangun rumah sederhana yang
beratapkan daun-daun kering. Walaupun demikian, berarti ini sudah membuktikan manusia pada zaman prasejarah sudah mengenal
arsitektur walalupun masih sangat sederhana. Kemudian dari rumah yang beratapkan daun-daun itu, manusia pada zaman berikutnya
sudah mendirikan rumah-rumah yang agak besar, namun atap yang mereka gunakan masih terbuat dari daun-daun kering. Lama
kelamaan manusia semakin berkembang dengan pesat sehingga pada zaman berikutnya manusia sudah menggunakan kayu sebagai
atap dari rumah mereka. Dengan menggunakan kayu, keselamatan mereka akan perlindungan mereka sudah mulai terjamin.
Pada dasarnya evolusi budayalah yang membuat manusia menjadi yang sekarang ini dengan proses yang panjang dan
perkembangan pemikiran manusia yang ingin berubah kebih baik dari yang sebelumnya. Dengan memanfaatkan imajinasi mereka
yang menyebabkan perkembangan ilmu dan teknologi dalam era sekarang ini.
2.3 Teori Le Corbusier
Arsitektur modern memiliki karakteristik “Form Follows Function” atau “Arsitektur adalah penguasaan cara menyusun bangunan”.
Beliau adalah salah satu pelopor dari apa yang sekarang disebut arsitektur modern. Oleh karena itu pandangan beliau pada trilogi
Vitruvius lebih menekankan Fungsi atau Utilitas.
7
2.4 Teori Louis Khan
“Arsitektur adalah pemikiran yang matang dalam pembentukan ruang”. Pengertian arsitektur ini sebagai sebuah upaya untuk
menghadirkan(Objek) arsitektur melalui perasaan dan pemikiran. "Feeling" dan "thought" yang menjadi kata kunci dalam karya-karya
Kahn. Ditinjau dari Trilogi Vitruvius, Kahn lebih menekankan unsur Venustas yang meliputi pemaknaan(cara menginformasikan makna
melalui bentuk bangunan).
8
BAB III
OBJEK TINJAUAN
3.1 Masjid Al-Irsyad
Bentuknya kubus atau persegi empat sama sisi. Tak ada kubah yang menjadi ciri khas tempat ibadah Umat IslamAdalah Ridwan
Kamil, arsitek masjid itu. Desain unik masjid ini memanfaatkan sinar matahari. Desain arah kiblat dibuat terbuka dengan pemandangan
alam. Saat senja, semburat matahari akan masuk dari bagian depan masjid yang tak berdinding itu. Bangunan ini dirancang oleh arsitek
Ridwan Kamil. Masjid Al-Irsyad diresmikan pada 17 Ramadan 1431 Hijriah tepatnya 27 Agustus 2010 silam. Bangunannya unik,
megah, dan kokoh. Desain masjid dirancang mirip Kakbah. Warna dasarnya abu-abu. Penataan batu bata pada keseluruhan dinding
terlihat sangat mengagumkan.
Batu bata disusun berbentuk lubang atau celah di antara bata solid.Dilihat dari kejauhan, akan menghadirkan lafaz Arab yang terbaca
sebagai dua kalimat tauhid, Laailaha ilallah Muhammad Rasulullah, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah. Kekuatan desain Masjid Al-Irsyad, kata Ahmad, tampak pada embedding teks kaligrafi Arab dengan jenis tulisan khat kufi.
Bentuknya, dua kalimah tauhid yang melekat pada tiga sisi bangunan dalam bentuk susunan batu bata, yang dirancang sebagai kaligrafi
tiga dimensi raksasa.
9
Secara keseluruhan, masjid seluas 1.871 meter persegi itu hanya memiliki tiga warna yaitu putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga
warna tersebut tak menjadikan masjid kehilangan daya tariknya. Justru, ketiga warna itu membuat masjid itu tampil lebih cantik, modern,
simpel namun tetap elegan dan indah dipandang mata.
Di dalam interior masjid, jumlah lampu yang dipasang sebanyak 99 buah sebagai simbol 99 nama-nama Allah atau Asmaul Husna.
Masing-masing lampu yang berbentuk kotak itu, memiliki sebuah tulisan nama Allah. Tulisan pada lampu-lampu itu dapat dibaca secara
jelas dimulai dari sisi depan kanan masjid hingga tulisan ke-99 pada sisi kiri bagian belakang masjid.
Ruang salat di masjid yang mampu menampung sekitar 1.500 jamaah ini, tidaklah memiliki tiang atau pilar di tengah untuk
menopang atap, sehingga terasa begitu luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang atapnya. Celah-celah
angin pada empat sisi dinding masjid menjadikan sirkulasi udara di ruang masjid begitu baik, sehingga tidak terasa gerah atau panas
meski tak dipasangi AC atau kipas angin.
Sumber : google.com
gambar 3.1 Masjid Al-Irsyad
10
3.2 The Gherkin (30 St Mary Axe)
30 St Mary Axe adalah sebuah gedung pencakar langit yang terletak di City of London, distrik keuangan di London. Gedung ini
memiliki tinggi 180 meter (591 kaki), dan berlantai 40, sehingga menjadikannya gedung tertinggi kedua di City of London. Bangunan ini
selesai dibangun pada bulan Desember 2003 dan dibuka pada bulan April 2004. Bangunan ini dirancang oleh Norman Foster dan Ir.
Arup. Gedung ini selalu terlihat ketika view kota London ditampilkan. Gedung ini menjadi salha satu ciri khas dari kota London.
Sumber : google.com
Gambar 3.2 30 St Mary Axe (The Gherkin)
11
3.3 Museum Louvre
Museum Louvre adalah salah satu museum terbesar, museum seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen bersejarah
di dunia. Museum Louvre terletak di Rive Droite Seine, Perancis. Hampir 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19
dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi.
Museum ini bertempat di Istana Louvre (Palais du Louvre) yang awalnya merupakan benteng yang dibangun pada abad ke-12 di
bawah pemerintahan Philip II. Sisa-sisa benteng dapat dilihat di ruang bawah tanah museum. Bangunan ini diperluas beberapa kali
hingga membentuk Istana Louvre yang sekarang ini. Pada tahun 1682, Louis XIV memilih Istana Versailles sebagai kediaman pribadi,
meninggalkan Louvre untuk selanjutnya dijadikan sebagai tempat untuk menampilkan koleksi-koleksi kerajaan. Pada tahun 1692, di
gedung ini ditempati oleh Académie des Inscriptions et Belles Lettres dan Académie Royale de Peinture et de Sculpture. Académie tetap
di Louvre selama 100 tahun berikutnya. Selama Revolusi Perancis, Majelis Nasional Perancis menetapkan bahwa Louvre harus
digunakan sebagai museum untuk menampilkan karya-karya bangsa.
Museum ini dibuka pada tanggal 10 Agustus 1793 dengan memamerkan 537 lukisan. Mayoritas karya tersebut diperoleh dari properti
gereja dan kerajaan yang disita Pemerintah Perancis. Karena masalah struktural dengan bangunan, museum ditutup pada tahun 1796
hingga 1801. Jumlah koleksi museum meningkat di bawah pemerintahan Napoleon dan museum berganti nama menjadi Musée
Napoléon. Setelah kekalahan Napoleon dalam Pertempuran Waterloo, sebagian besar karya-karya yang disita oleh pasukannya kembali
ke pemilik asli mereka. Koleksi museum ini ditingkatkan lagi selama pemerintahan Louis XVIII dan Charles X, dan selama
masa Imperium Perancis Kedua, museum berhasil memperoleh 20.000 koleksi. Koleksi museum terus bertambah dengan adanya
12
sumbangan dan hadiah yang terus meningkat sejak masa Republik Perancis Ketiga. Pada tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi
delapan departemen kuratorial: Koleksi Mesir kuno, benda purbakala dari Timur Dekat, Yunani, Etruskan, Romawi, Seni Islam, Patung,
Seni Dekoratif, Seni Lukis, Cetakan dan Seni Gambar.
Sumber :google.com
Gambar 3.3 Museum Louvre
13
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Masjid Al-Irsyad
Arsitektur dari Masjid Al-Irsyad sungguh unik karena desainnya dengan kiblat yang dibuat terbuka yang dimaksudkan agar langsung
dapat memandang alam yang memperhatikan aspek keindahan (venustas). Masjid ini mempunyai fungsi utama (utilitas) sebagai tempat
ibadah umat beragama Islam. Dengan luas 1871 m2, masjid ini dapat menampung 1500 jamaah. Masjid ini tidak memiliki tiang atau pilar
ditengah agar para jamaah dapat merasakan suasana yang luas yang termasuk dalam pertimbangan “form follow function” atau
penguasaan dalam penyusunan bangunan. Masjid ini juga merupakan perwujudan nyata dari arsitektur sebagai objek perasaan dan
pemikiran (Louis Khan). Namun, kekokohan (firmitas) dari masjid ini tidak dapat diragukan karena 4 sisi dinding yang menjadi
pembatas sekaligus penopangnya.
4.2 The Gherkin (30 St Mary Axe)
Desain dari bangunan The Gherkin terinspirasi dari bentuk telur. Walaupun bentuknya menyerupai telur, The Gherkin merupakan
salah satu gedung pencakar langit kedua di City of London. Bangunan ini mengambil bentuk telur sebagai unsur dari keindahannya
14
(venustas), dan dibuat tinggi untuk mengoptimalkan fungsinya (utilitas) agar dapat menampung orang yang lebih banyak dengan lahan
kecil dalam memenuhi kebutuhan manusia dalam bekerja.
4.3 Museum Louvre
Museum ini merupakan museum yang paling sering dikunjungi oleh turis mancanegara. Museum ini sangat menarik karena
keindahan yang terlihat terutama pada malam hari. Unsur keindahan pada bangunan ini dikarenakan selain bentuk bangunannya yang
unik, pada malam haripun, museum ini sangat terlihat mencolok karenaa adanya permainan pencahayaan. Fungsi sebelumnya, sebelum
museum ini deipergunakan sebagai museum, bangunan ini dipergunakan sebagai benteng pertahanan. Karenan seiring berjalannya waktu
benteng tersebut sudah tidak dipergunakan, maka bangunan ini dijadikan museum. Kekokohan bangunan ini juga tidak perlu diragukan
karena bagian bawah dari museum ini lebih lebar untuk menampung beban yang ada diatasnya.
15
BAB V
KESIMPULAN
Arsitektur berawal dari kebutuhan manusia untuk berlindung dari keadaan alam seperti hujan, matahari, dingin, dan panas. Juga
sebagai tempat penyimpanan makanan dan perlindungan dari binatang buas. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan
manusia juga meningkat. Untuk menunjang kebutuhannya itu, manusia membutuhkan fasilitas yang lebih banyak. Dan itu sangat
berpengaruh dalam arsitektur. Manusia semakin mulai mempertimbangkan adanya kenyamanan dan keselamatan.
Kebutuhan yang seperti itupun akhirnya manusia mempertimbangkan keselamatan di tempat singgahnya dengan mempertimbangkan
kekokohan dari tempat singgahnya agar bisa bertahan lama tanpa harus mengkhawatirkan keadaan luar maupun didalam tempat
singgahnya. Kenyamanan pun dapat diwujudkan dengan penataan ruang yang baik, sentuhan seni dan warna, serta lingkungan.
16