perkembangan iptek terhadap revolusi hijau

Download Perkembangan Iptek Terhadap Revolusi Hijau

If you can't read please download the document

Upload: riswan-hanafyah-harahap

Post on 31-Jul-2015

422 views

Category:

Documents


173 download

TRANSCRIPT

Oleh Dessy Damarasri B Rezki Pradita Ramli

Pengertian Revolusi Hijau Revolusi hijau sering dikenal dengan revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional berubah kecara modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Definisi lainnya menyebutkan revolusi hijau adalah revolusi produksi biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi, jagung, yang membawa dampak tingginya hasil panen.

Latar Belakang munculnya Revolusi Hijau

Hancurnya lahan pertanian perang dunia I dan perang dunia II Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan pangan meningkat Adanya lahan tidur Upaya peningkatan produksi pangan

Perkembangan Revolusi Hijau Perkembangan revolusi hijau juga berpengaruh terhadap indonesia. Upaya peningkatan produktivitas pertanian indonesia dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Intensifikasi Pertanian, yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula panca usaha tani.

Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang meliputi a. Pemilihan Bibit Unggul b. Pengolahan Tanah yang baik c. Pemupukan d. Irigasi e. Pemberantasan Hama

b. Ekstensifikasi Pertanian Ekstensifikasi pertanian, yaitu Memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan pembukaan lahan-lahan baru (misal mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami, membuka hutan, dsb).

c. Diversifikasi Pertanian Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen pokok, memperluas sumber devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani. d. Rehabilitasi Pertanian Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis, yang membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator lingkungan.

Pelaksanaan Penerapan Revolusi Hijau:

petani. Kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian berjalan lancar sering perkembangan teknologi dan komunikasi. Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi atau yang dikenal dengan monokultur, yaitu menanami lahan dengan satu jenis tumbuhan saja. Pengembangan teknik kultur jaringan untuk memperoleh bibit unggul yang diharapkan yang tahan terhadap serangan penyakit dan hanya cocok ditanam di lahan tertentu. Petani menggunakan bibit padi hasil pengembagan Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI=International Rice Research Institute) yang bekerjasama dengan pemerintah, bibit padi unggul tersebut lebih dikenal dengan bibit IR. Pola pertanian berubah dari pola subsistensi menjadi pola kapital dan komersialisasi. Pemerintah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada

Dampak Positif Revolusi Hijau

Memberikan lapangan kerja bagi para petani maupun buruh pertanian. Daerah yang tadinya hanya dapat memproduksi secara terbatas dan hanya untuk memenuhi kebutuhan minimal masyarakatnya dapat menikmati hasil yang lebih baik karena revolusi hijau. Kekurangan bahan pangan dapat teratasi. Sektor pertanian mampu menjadi pilar penyangga perekonomian Indonesia terutama terlihat ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga orang beralih usaha ke sektor agrobisnis.

Muncullah komersialisasi produksi pertanian Muncul sikap individualis dalam hal penguasaan tanah Terjadi perubahan struktur sosial di pedesaan dan pola hubungan antarlapisan petani di desa dimana hubungan antar lapisan terpisah dan menjadi satuan sosial yang berlawanan kepentingan. Memudarnya sistem kekerabatan dalam masyarakat yang awalnya menjadi pengikat hubungan antar lapisan. Muncul kesenjangan ekonomi karena pengalihan hak milik atas tanah melalui jual beli. Harga tanah yang tinggi tidak terjangkau oleh kemampuan ekonomi petani lapisan bawah sehingga petani kaya mempunyai peluang sangat besar untuk menambah luas tanah. Muncul kesenjangan sosial karena kepemilikan tanah yanmg berbeda menyebabkan tingkat pendapatanpun akan berbeda. Muncul kesenjangan yang terlihat dari perbedaan gaya bangunan maupun gaya berpakaian penduduk yang menjadi lambang identitas suatu lapisan sosial. Mulai ada upaya para petani untuk beralih pekerjaan ke jenis yang lain seiring perkembagan teknologi.

Dampak Negatif Revolusi Hijau

XII CIBI | SMAN 4 KENDARI