perkembangan busana muslimah di indonesia

25

Click here to load reader

Upload: damaiantika

Post on 01-Jul-2015

461 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: perkembangan busana muslimah di Indonesia

1

PERKEMBANGAN BUSANA MUSLIMAH PADA PEREMPUAN MUDA

KAITANNYA DENGAN BUDAYA POPULER DI INDONESIA

(ika damayanti/ kriya tekstil FSR ISI Yogyakarta)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Lihatlah lingkungan sekitar kita saat ini, betapa semakin banyak

perempuan-perempuan mengenakan busana muslimah tak hanya di tempat yang

berhubungan dengan acara keagamaan tetapi juga di ruang-ruang publik seperti

sekolah, kampus, kantor, mall, dll. Pemakai busana muslimah juga tak identik

dengan ibu-ibu dengan gaya pakaian yang monoton tetapi justru didominasi

perempuan-perempuan muda dengan gaya pakaian yang modis dan up to date. Lalu

tengoklah kondisi sebelum tahun 1990 dimana perempuan yang mengenakan

busana muslimah pada kesempatan umum, meskipun ada, masih sangat jarang,

terlebih bagi perempuan muda dan remaja putri.

Dahulu busana muslim dicirikan sebagai tanda fanatisme Islam, sedangkan

pada saat itu hubungan diantara agama Islam dan politik Indonesia tidak begitu

harmonis sehingga penduduknya pun tak ingin terlihat sebagai seorang yang

fanatik. Sejak dasawarsa 1970-an, fenomena kebangkitan Islam terjadi di seluruh

dunia.  Dampak fenomena ini terhadap Islam di Indonesia mempengaruhi agama,

politik dan keadaan sosial.  Selain perubahan dalam bidang agama, politik dan

sosial, salah satu perubahan yang jelas adalah pemakaian busana

muslim. Kebiasaan perempuan muslim yang menutup rambut dengan mengenakan

Ika damayanti/ [email protected]

Page 2: perkembangan busana muslimah di Indonesia

2

jilbab yaitu sebuah kain yang hanya menampakan wajah telah berkembang dengan

populer dalam beberapa dekade terakhir ini di wilayah Indonesia. Kebiasaan itu

baru-baru ini meningkat di Indonesia, mencerminkan sikap masyarakat Islam

terhadap kebijakan Bush di Timur Tengah.1 Kritikus budaya massa pada umumnya

mengartikan budaya popular sebagai budaya rakyat dalam masyarakat pra-industri

atau budaya massa dalam masyarakat industri.

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa busana muslimah yang identik dengan

atribut jilbab telah menjadi bagian dari budaya populer di Indonesia seperti halnya

gaya fashion yang lain. Ternyata berbusana muslim sudah diterima oleh

masyarakat dan sudah dianggap sebagai hal yang biasa.  Busana muslim menjadi

unsur kebudayaan populer di Indonesia, dan industri busana muslim berkembang

pesat. Bahkan bukan hanya diantara pemakainya tapi juga sebagai tren dalam

sektor industri.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan

masalah sebagai berikut :

a. Darimana busana muslimah berasal dan bagaimana gaya tersebut dapat

menjadi budaya populer di Indonesia?

b. Bagaimana tipikal dan karekter perempuan muda yang mengenakan

busana muslimah dan apa yang meyebabkan mereka memustuskan untuk

memakainya?

1 Jill Forshee, Culture and Customs in Indonesia (USA: Greenwood Press,2006), p.139

Ika damayanti/ [email protected]

Page 3: perkembangan busana muslimah di Indonesia

3

c. Bagaimana para perempuan muda memaknai busana muslimah dan

bagaimana mereka mengadaptasi dan mengolah busana muslimah supaya

terlihat lebih trendi dan fashionable?

3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu :

a. Mengungkapkan alasan dan penyebab busana muslimah dapat menjadi

bagaian dari budaya populer di Indonesia.

b. Mengungkapkan tipikal dan karakter perempuan muda yang mengkonsumsi

dan mengenakan busana muslimah.

c. Menjelaskan cara dan proses perempuan muda memaknai busana muslimah

dan cara mereka mengadaptasi dan mengolah busana muslimah supaya

terlihat lebih trendi dan fashionable.

4. Manfaat

Berdasarkan tujuan penelitian, manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Bagi diri sendiri

Menambah pengetahuan mengenai perkembangan busana muslimah pada

perempuan muda kaitannya dengan budaya populer di Indonesia

b. Bagi lembaga pendidikan

Menambah referensi mengenai perkembangan gaya busana muslimah dan

budaya populer

c. Bagi masyarakat umum

Masyarakat dapat mengetahui bahwa busana muslimah saat ini telah

menjelma menjadi bagian budaya populer di Indonesia.

Ika damayanti/ [email protected]

Page 4: perkembangan busana muslimah di Indonesia

4

B. LANDASAN TEORI

1. Busana

Busana saat ini tak hanya sekedar kain untuk melindungi manusia dari hawa

panas maupun dingin tetapi telah menjadi bagian gaya hidup. Kata busana diambil

dari bahasa Sansekerta bhusana. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi

penggeseran arti busana menjadi padanan pakaian. Meskipun demikian pengertian

busana dan pakaian merupakan dua hal yang berbeda. Busana merupakan segala

sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Busana ini

mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan aksesories) dan tata riasnya.

Sedangkan pakaian merupakan bagian dari busana yang tergolong pada busana

pokok.2 Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk menutupi

bagian-bagian tubuh. Dalam kamus busana diartikan sebagai pakaian lengkap yang

indah3. Tentunya kata indah sendiri masih rancu karena setiap individu memiliki

kriteria indah masing-masing.

2. Busana muslimah

Busana muslimah kini bukan hanya soal penutup kepala, jilbab atau

kerudung, tetapi segala outfit yang dikenakan seorang perempuan muslim untuk

menutupi auratnya. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki batas-batas aurat

sendiri, bagi perempuan bagian tubuh yang boleh diperlihatkan adalah wajah dan

telapak tangan

3. Jilbab

2 Ernawati dkk, Tata Busana (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), p.58

3 Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), p.241

Ika damayanti/ [email protected]

Page 5: perkembangan busana muslimah di Indonesia

5

Di Indonesia atribut untuk menutup kepala perempuan muslim dikenal

dengan jilbab tetapi pda tahun 1980-an lebih populer dengan sebutan kerudung.

Secara harfiah jilbab ialah kerudung yang dipakai wanita untuk menutupi kepala,

sebagian muka, dan dada4 Jilbab hanya mengacu pada penutup kepalanya saja. Di

negara Islam lainnya terjadi pergeseran makna jilbab/ hijâb dari semula berarti

tabir, berubah makna menjadi pakaian penutup aurat perempuan semenjak abad ke-

4 H5 Begitu juga di Indonesia, saat ini bila sesorang dikatakan berjilbab maka

asumsinya ialah mengenakan pakaian muslimah secara lengkap, meskipun batasan

mengenai pakaian muslimah saat ini juga tergantung bagaimana sesorang

menafsirkannya.

Jilbab berasal dari akar kata jalaba, berarti menghimpun dan membawa.

Jilbab pada masa Muhammad SAW ialah pakaian luar yang menutupi segenap

anggota badan dari kepala hingga kaki perempuan dewasa6

Beberapa penjelasan mengenai kewjiban mengenakan jilbab/ kerudung

busana muslim dapat ditemui di dalam Al Quran, kitab suci agama Islam, antara

lain dari An Nur:31 

Katankanlah kepada wanita yang beriman; 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasi) nampak dari padanya.  Dan hendakklah mereka menutup kain krudung ke dadanya, dan jangan menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra suami mereka, atau putra-putra mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum

4 ______Kamus Bahasa Indonesia, Op Cit, p.6375 Nong Darol Mahmada, Review Buku Kritik atas Jilbab,

http://islamlib.com/id/artikel/kritik-atas-jilbab/, Maret, 25, 20106 Ibid

Ika damayanti/ [email protected]

Page 6: perkembangan busana muslimah di Indonesia

6

mengerti tentang aurat wanita.  Dan jangan mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.  Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung

4. Fashion

Aliran populer kostum atau gaya, khususnya di busana7 Fashion seringkali

diasumsikan sebagai suatu topeng untuk menyembunyikan kebenaranan alami

tubuh atau orang8 Fashion adalah sistem untuk mengubah pakaian menjadi

‘fashion’ yang memiliki simbol nilai dan dinyatakan melalui pakaian. Fashion

tidak diciptakan di ruang hampa udara tetapi ada karena kebudayaan khusus dan

konteks yang teroganisir. Fashion ialah intangible sedangkan pakaian tangible.

fashion terlegitimasi untuk dipelajari sebagai simbol kebudayaan dan sesuatu yang

dihasilkan oleh organisasi sosial 9

5. Budaya populer

Kebudayaan yang dimaksud sebagai kebudayaan massa/pop(uler)

(mass/pop[ular]culture) dengan ditopang industri kebudayaan (cultural industry)

telah mengkonstruksi masyarakat yang tak sekedar berbasis konsumsi, tapi juga

menjadikan semua artefak budaya sebagai produk industri, dan sudah tentu

komoditas10.

Istilah pop merujuk pada kata populer, berasal dari kata popular, yang

menyangkut kepada massa yang banyak.11 Populer, dapat berarti sebagai sesuatu

7 Richard Sorger and Jenny Udale, The Fundamental of Fashion (Singapore: Ava, 2006), p.12

8 Jenifer Craik , The face of fashion: Cultural Studies in Fashion (London: Routledge, 1993), p16

9 Yuniya Kawamura, The Japanesse revulotion in Paris Fashion ( New York: Ber, 2004), p 12

10 Idi Subandy Ibrahim (ed.), Lifestyle Ectassy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia (Yogyakarta:Jalasutra, 2006), p.39

11 Umar Kayam.. Seni, Tradisi & Masyarakat (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan ,1983) via Desain Grafis Gaya Pop, http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/, Maret, 25, 2010

Ika damayanti/ [email protected]

Page 7: perkembangan busana muslimah di Indonesia

7

yang disukai oleh orang banyak, sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada

umumnya, disukai dan dikagumi orang banyak12 Karena budaya populer bersifat

massal, sesaat, dan memperhitungkan nilai ekonomis. Di sisi lain, populer juga

dapat menjadi penanda sesuatu yang modern.

Budaya massa merupakan budaya populer yang diproduksi untuk pasar

massal. Pertumbuhan budaya ini berarti memberi ruang yang makin sempit bagi

segala jenis kebudayaan yang tidak dapat menghasilkan uang, yang tidak dapat

diproduksi secara massal bagi massa seperti halnya kesenian dan budaya rakyat

Kebudayaan massa adalah istilah kata untuk mass culture, istilah ingris yang konon berasal dari bahasa Jerman Masse dan Kultur. Kebudayaan massa sebenarnya merupakan istilah yang mengandung nada mengejek atau merendahkan, istilah ini merupakan antonim dari high culture, kebudayaan elite atau kebudayaan tinggi. Kebudayaan tinggi mengacu tidak hanya ke berbagai jenis kesenian produk simbolik yang menjadi pilihan kaum elite terpelajar dalam masyarakat Barat, tetapi juga segala sesuatu yang ada kaitannya dalam pikiran dan perasaan mereka yang menjatuhkan pilihan atas jenis kesenian dan produk simbolik tersebut.13

C. PEMBAHASAN

1. Penyebab Busana Muslimah dapat Menjadi Bagian dari Budaya Populer di

Indonesia

12 ______Kamus Bahasa Indonesia, Op Cit, p.120513 Sapardi Djoko Damono, “Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah

Catatan Kecil” dalam Lifestyle Ectassy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia,(Yogyakarta:Jalasutra, 2006), p.45

Ika damayanti/ [email protected]

Page 8: perkembangan busana muslimah di Indonesia

8

Dahulu di Indonesia, gaya busana muslimah seperti jilbab atau kerudung

sangat jarang diterapkan, hal tersebut memiliki sejarah yang panjang. Mulanya

jilbab hanya diterapkan di lingkungan khusus seperti sekolah islami (MI, MTS,

MA dan Muhammadiyah) atau pesantren Islam (boarding School). Sedangkan

sacara umum yang mengenakan jilbab masih sangat terbatas, bahkan sampai tahun

1980-an jilbab hanya dikenakan oleh perempuan yang telah menuanaikan ibadah

haji. Kemudin di tahun 1990-an orang lebih terbuka dengan pemakaian jilbab tetapi

saat itu pun kondisinya tidak seramai sekarang ini,

Ada banyak hal yang membuat jilbab menjadi budaya populer seperti sekarang

antara lain karena; pertama busana muslim telah diterima secara terbuka oleh

pemerintah. Sebelumnya pada tahun 1982, Depdikbud pernah memutuskan untuk

melarang siswa perempuan mengenakan kerudung ke sekolah, kemudian pada

tahun 1991 pemerintah kembali mengizinkan pemakaian jilbab di sekolah dan

kantor pemerintahan.14 Bahkan mulai tahun 2000-an hampir semua SMA negeri di

Yogyakarta justru menerapkan kewajiban mengenakan busana muslimah pada saat

jam pelajaran agama, kemudian hal tersebut diikuti oleh tingkat SMP juga SD. Saat

ini justru ada beberapa sekolah negeri yang mewajibkan siswi muslim berjilbab

tidak hanya pada mata pelajaran agama, hal tersebut dapat di jumpai di SMA N 1

Sleman.

Dari kewajiban dan kebiasaan mengenakan jilbab pada saat jam sekolah

maupun kuliah menjadikan banyak perempuan mengenakan jilbab untuk kegiatan

sehari-harinnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain karena dia telah

14 Alwi Alatas, Kasus Jilbab di Sekolah-Sekolah Negerei di Indonesia Tahun 1982-1991, http://maaini.wordpress.com/, Maret, 25, 2010

Ika damayanti/ [email protected]

Page 9: perkembangan busana muslimah di Indonesia

9

terbiasa berjilbab, kenyamanan, kesenangan, malu bila jilbabnya pakai-lepas dan

lingkungan sekitar juga melakukan hal yang sama.

Ketiga, public figure pun mengubah penampilannya dengan jilbab, yang

paling fenomenal tentunya Inneke Koesherawati yang dahulunya bintang panas.

Kemudian perubahan Inneke direspon secara cepat oleh Sunsilk untuk

mengiklankan varian barunya. Sunsilk hijau untuk rambut yang gatal dan

berminyak di penghujung hari - yaitu rambut yang ditutup oleh kerudung dengan

tagline bersih segar berkerudung. Lalu ada pula Ratih Sanggarwati yang juga

seorang model catwalk, baru-baru ini pemilihan Putri Indonesia juga selalu ada

yang berjilbab, biasanya perwakilan dari Aceh. Dengan begitu meskipun minoritas,

jilbab juga telah diterima oleh industri hiburan yang biasanya memuja perempuan

berpakaian minim,

Keempat, desainer dan industri fashion telah menganggap busana muslim

dapat menjadi unsur penting dari mode. Menurut Ibu Alphiana Chandrajani,

desainer dan pengajar LPK Susan Budiharjo, busana Muslim akan tetap populer di

Indonesia, dan ada kemungkinan Indonesia akan menjadi pusat untuk industri

mode Islam.  Indonesia mungkin menjadi negara yang penting untuk busana

Muslim karena busana Muslim di Indonesia sangat dinamis.

Toko yang menjual jilbab dan pakaian muslim pun semakin banyak bila

dulu di Yogyakarta hanya kita jumpai Al-Fath dan An-Nissa dengan harga

menengah ke atas, sekarang menjamur toko yang yang lebih terjangkau seperti

Raja Murah, Firdaus yang keduanya telah memiliki banyak cabang. Yang paling

terkenal mungkin Karita moslem boutique, karena ia menawarkan konsep yang

Ika damayanti/ [email protected]

Page 10: perkembangan busana muslimah di Indonesia

10

baru yaitu busana muslim untuk anak muda dan one stop shopping. Sedangkan

desainer yang khusus menggeluti busana muslim antara lain Monika Jufry, Lia

Afif, Herman Nuary, dll. Kesemuanya menciptakan busana muslim yang lebih

modern dan trendi dengan ciri khas masing-masing. Jadi, toko,butik besrta

desainernya sebagai bagian dari perluasan budana muslimah karena secara

sederhana dapat dikatakan bahwa budaya massa adalah budaya popular yang

dihasilkan melalui teknik industrial produksi massa dan dipasarkan untuk

mendapatkan keuntungan kepada khalayak konsumen massa.15

Kelima, yang sangat berperan dalam budaya populer tentunya media

massa karena melaluinya suatu budaya dapat disebarluaskan kepada massa dengan

cepat. Di Indonesia tren busana muslim mendapat respon dari berbagai majalah,

koran dan tabloid untuk diulas dan ditampilkan di rubric mode. Menginjak tahun

2000, banyak majalah Islam yang bermunculan, khususnya Paras dan Muslimah

majalah yang diperuntukkan untuk perempuan. Hal ini tentu sangat mempengaruhi

posisi busana muslim karena majalah tersebut akan mengulas (memberi nasehat)

mengenai kewajiban berbusana muslim. Selain juga ditampilkan foto-foto busana

muslimah terkini yang dikenakan para model. Koran dan tabloid umum juga

mengupas busana muslim tetapi lebih dilihat dari sisi fashionnya saja. Seperti pada

tabloid Aura yang setiap minggunya selalu menampilkan busana muslim dari

fashion show seorang desainer, hal tersebut dimulai tahun 2008 sebelumnya Aura

hanya menampilkan busana umum.

15 Dominic Strinati, Popular Culture:Pengatar Menuju Budaya Populer ( Yogyakarta:

Bentang Budaya, 2003), p.12

Ika damayanti/ [email protected]

Page 11: perkembangan busana muslimah di Indonesia

11

2. Tipikal dan Karakter Perempuan Muda yang Mengenakan Busana

Muslimah dan yang Meyebabkan Mereka Memutuskan Untuk Memakainya

Untuk menganalisis karakter perempuan yang mengenakan busana muslim,

sebelumnya penulis melakukan observasi dan membuat beberapa pertanyaan yang

diajukan kepada siswi SMA dan mahasiswi berbusana muslim. Mereka berjilbab

karena beberapa alasan.  Karena mau melindungi sendiri dari hal-hal yang tidak

baik, agar terlihat anggun dan rapi, karena kewajiban, karena perintah oleh Tuhan,

supaya tidak diganggu oleh laki-laki, karena kebiasaan dan karena berjilbab

nyaman dan aman. 3 dari 10 responden selalu mengenakan jilbab meski di rumah

supaya tidak terlihat auratnya pada yang bukan muhrimnya meski hanya

menggunakan lengan pendek sedangkan sisanya berpenampilan biasa saja bila di

rumah

Bila mengacu pada pembagian tiga varian agama dari Clifford Geert, yaitu

abangan, santri dan priyayi pemakaian jilbab tidak lagi hanya dikenankan bagi

mereka yang santri tetapi juga abangan dan priyayi. Karena beberapa responden

mengakui bahwa mereka sepenuhnya juga belum mampu melakukan ibadah

lainnya dengan baik. Di sisi lain, ada seorang responden yang bilang dia bukan

Muslimah yang taat karena dia kadang-kadang keluar rumahnya tanpa jilbab dan

dia menyimpang dari perintah Islam. 

Ika damayanti/ [email protected]

Page 12: perkembangan busana muslimah di Indonesia

12

3. Cara Perempuan Muda Memaknai Busana Muslimah dan Cara Mereka

Mengadaptasi dan Mengolah Busana Muslimah Supaya Terlihat Lebih Trendi dan

Fashionable

Saat ini bebusana muslim tidak hanya mengenakan gamis dan rok panjang

beserta jilbab besar tetpi sudah lebih dinamis dan lunak. Meskipun hal tersebut

banyak dikritisi oleh pemerhati agama yang fanatik. Tetapi tentunya para

perempuan muda pada umumnya tetap ingin terlihat menarik dan modern oleh

karena itu kebanyakan dari mereka mengolah busana muslimnya supaya terlihat

lebih fashionable mskipun sedikit keluar dari prokem. Seperti gambar dibawah ini

adalah gaya kebanyakan perempuan muda yang berjilbab saat ini.

Gb.1. Jasmine, Sumber: www.jazmine.blogspot.com16

16 http:// www.jazmine.blogspot.com , Maret, 25, 2010

Ika damayanti/ [email protected]

Page 13: perkembangan busana muslimah di Indonesia

13

Gb.2. Ghaida, Sumber: gdagallery.blogspot.com17

Berjilbab dengan busana sedikit ketat juga jilbab yang pendek bagi mereka

tidak masalah asalkan masih dalam batas kewajaran dalam artian tidak

menampakkan aurat secara terang-terangan. Busana muslim pun mengalami pasang

surut tren mode, misalnya saat ini yang sedang up to date ialah dress maxi yang

dipadukan legging, celana panjang yang pas dan mengikuti lekuk tubuh .

Pelengkap busana muslim yang tren sejak busana muslim menjadi populer ialah

manset badan, sebutan untuk kaos lengan panjang pas badan terdiri dari berbagai

macam warna berfungsi untuk melapisi pakaian lengan pendek maupun pakaian

tipis. Memang bila mengacu pada busana muslimah dahulu, mode-mode seperti itu

cenderung melanggar. Peran mode masih menjadi bagian yang agak besar di antara

17 http:// www.gdagallery.blogspot.com , Maret, 25, 2010

Ika damayanti/ [email protected]

Page 14: perkembangan busana muslimah di Indonesia

14

berbusana Muslim.  Kebanyakan responden yang diberi kuesioner senang

berbelanja dan mencoba gaya berjilbab atau berbusana Muslim baru. 

Kebanyakan responden mempunyai lebih dari lima belas jilbab dan senang

berbelanja dan mencoba gaya berjilbab yang baru. Ide untuk gaya baru biasanya

diambil dari majalah atau tabloid (misalnya Kawanku, Aura, Gadis dan Muslimah),

orang terkenal, teman, dari ciptakan sendiri, dan televisi atau toko busana Muslim. 

Semua sumber ini ternyata pilihan yang populer tetapi yang paling populer adalah

gaya-gaya dari majalah dan tabloid.

D. KESIMPULAN

Seiring dengan perubahan waktu, walaupun jilbab masih menjadi simbol dari

Islam, namun penafsiran terhadap makna jilbab dalam masyarakat Indonesia pun

mengalami perubahan. Dahulu jilbab sangat identik dengan fanatisme Islam,

penggunanya terbatas pada perempuan dengan kalangan yang tinggi tingkat

religiusitasnya. Lambat laun, jilbab pun merambah ke semua lapisan masyarakat,

hal ini dapat dikatakan sebagai dampak positif tetapi dapat juga dianggap negatif

oleh orang-orang yang fanatik karena jilbab tidak bisa lagi diidentikkan dengan

seorang perempuan yang sangat religius.

Hal tersebut disebabkan karena peran mode dalam perkembangan busana

muslimah dengan modifikasi di sana-sini (bahkan mungkin telah melenceng dari

konsep dasarnya). Meminjam istilah Dr. Sawirman, saat ini makna jilbab telah

mengalami pseudo identity (identitas tipuan), di mana para pengguna jilbab ingin

untuk menunjukkan kesan sebagai perempuan baik-baik  yang santun, ramah,

Ika damayanti/ [email protected]

Page 15: perkembangan busana muslimah di Indonesia

15

berbudaya namun disisi lain mereka bukan perempuan dengan tipe tersebut. Tetapi

pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar karena sekalipun busana Muslim sudah

menjadi populer di Indonesia, tetapi masih melindungi arti-arti agama - bukan

hanya mode saja. Lingkungan politik dan budaya di Indonesia yang dinamis dan

toleran memperbolehkan mode Islam menjadi fashionable. Meskipun keadaan ini

tidak begitu disukai dan disetujui oleh aliran Islam fanatik karena populerisasi

mmerupakan hal baru bagi mereka. 

Sedangkan dari responden menurut mereka dalam menggambarkan seorang

yang berbusana muslim tidak bisa digeneralisir karena setiap memiliki alasan

pribadi dalam berbusan muslim. Menurut mereka pula orang-orang boleh berjilbab

sambil berpakaian ketat, karena lebih baik daripada tidak berjilbab sama sekali.

Busana muslim menjadi lebih diterima di semua kalangan begitu juga dalam sektor

ekonomi. Dahulu, toko khusus busana muslim hanya ditujukan untuk menengah ke

atas sekarang banyak ditemui busana muslim di pasar dan di toko dengan harga

yang murah.

  

Ika damayanti/ [email protected]

Page 16: perkembangan busana muslimah di Indonesia

16

Daftar Pustaka

Alatas, Alwi, “Kasus Jilbab di Sekolah-Sekolah Negerei di Indonesia Tahun 1982-1991”, http://maaini.wordpress.com/ , Maret,25, 2010

Basuki, Milka dkk, “Desain Grafis Gaya Pop”, http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/ , Maret, 25, 2010

Craik, Jenifer , The face of fashion: Cultural Studies in Fashion, London: Routledge, 1993

Ernawati dkk, Tata Busana, Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008

Forshee, Jill, Culture and Customs in Indonesia, USA: Greenwood Press,2006

Hadi, Sutrisno, Metodologi Reseach II,Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,1983

Heryanto, Ariel, Popular Culture in Indonesia, /t.k/: Taylor & Francis Routledge,2008

http://www.gdagallery.blogspot.com, Maret, 25, 2010

http://www.jazmine.blogspot.com, Maret, 25, 2010

Ibrahim, Idi Subandy (ed.), Lifestyle Ectassy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Yogyakarta:Jalasutra, 2006

Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Kawamura , Yuniya, The Japanesse revulotion in Paris Fashion, New York: Berg, 2004

Nong Darol Mahmada, “Review Buku Kritik atas Jilbab”, http://islamlib.com/id/artikel/kritik-atas-jilbab/, diakses tanggal 25 Maret 2010

Sophia, “ Twenty Four Seven Non-Stop Fashion” dalam majalah Outmagz Vol.03, Januari 2004

Sorger, Richard and Jenny Udale, The Fundamental of Fashion, Singapore: Ava, 2006

Strinati, Dominic, Popular Culture:Pengatar Menuju Budaya Populer, Yogyakarta: Bentang Budaya, 2003

Ika damayanti/ [email protected]