perkembangan anak usia dini

25
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI A. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini a. Karakteristik Umum Anak Usia Dini Mengenal karakteristik peserta didik untuk kepentingan proses pembelajaran merupakan hal yang penting. Adanya pemahaman yang jelas tentang karakteristik peserta didik akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif. Berdasarkan pemahaman yang jelas tentang karakteristik peserta didik, para guru dapat merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaransesuai perkembangan anak. Pembahasan berikut ini tidak akan mengurangi secara rinci teori-teori perkembangan anak usia ini karena hal itu perlu kajian tersendiri. Namun dalam uraian ini akan diidentifikasi sejumlah karakteridtik anak usia TK untuk kepentingan pembahasan pengelolaan kelas di TK. Menurut Mushtafa (2002) praktik pendidikan dan pengajaran anak usia dini selama beberapa dasawarsa belakangan ini sangat dipengaruhi oleh teori perkembangan Jean Piaget. Piaget mengkatagorikan empat tahapan perkembangan kognitif dan afektif yang dilalui manusia. Menurut teori ini, anak-anak berkembang secara kognitif melalui keterlibatan aktif dengan lingkungannya. Dikaitkan dengan teori ini, perkembangan anak usia dini berada pada tahap berpikir praoperasional (usia 2-7 tahun). Pada tahap ini perkembangan anak sudah ditandai dengan per-kem-bangan

Upload: ferdi-andri

Post on 15-Apr-2016

63 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Perkembangan Anak Usia Dini

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan Anak Usia Dini

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

A.    Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

a.      Karakteristik Umum Anak Usia Dini

Mengenal karakteristik peserta didik untuk kepentingan proses pembelajaran merupakan

hal yang penting. Adanya pemahaman yang jelas tentang karakteristik peserta didik akan

memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif. Berdasarkan

pemahaman yang jelas tentang karakteristik peserta didik, para guru dapat merancang dan

melaksanakan kegiatan pembelajaransesuai perkembangan anak. Pembahasan berikut ini tidak

akan mengurangi secara rinci teori-teori perkembangan anak usia ini karena hal itu perlu kajian

tersendiri. Namun dalam uraian ini akan diidentifikasi sejumlah karakteridtik anak usia TK untuk

kepentingan pembahasan

pengelolaan kelas di TK.

Menurut Mushtafa (2002) praktik pendidikan dan pengajaran anak usia dini selama

beberapa dasawarsa belakangan ini sangat dipengaruhi oleh teori perkembangan Jean Piaget.

Piaget mengkatagorikan empat tahapan perkembangan kognitif dan afektif yang dilalui manusia.

Menurut teori ini, anak-anak berkembang secara kognitif melalui keterlibatan aktif dengan

lingkungannya. Dikaitkan dengan teori ini, perkembangan anak usia dini berada pada tahap

berpikir praoperasional (usia 2-7 tahun). Pada tahap ini perkembangan anak sudah  ditandai

dengan per-kem-bangan bahasa dan berbagai bentuk representasi lainnya serta perkem-bangan

konseptual yang pesat. Proses berfikir anak berpusat pada penguasaan simbol-simbol seperti

kata-kata yang mampu mengung-kapkan pengalaman masa lalu. Manipulasi symbol, termasuk

kata-kata, merupakan karakteristik penting dari tahap praoperasional. Hal ini tampak dalam

meniru sesuatu yang tertunda sehingga menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa

lalu dan dalam imajinasi anak-anak atau pura-pura bermain (Piaget, 1951) yang dikutip Mussen,

Conger, Kagen dan Huston (1984). Nalar anak-anak pada tahap ini belum tampak logis dan

mereka cenderung sangat egosentris. Egosentris pada anak usia prasekolah tidak berarti ia

mementingkan diri sendiri, melainkan anak usia prasekolah tidak dapat melihat sesuatu dari

pandangan orang lain.

Anak-anak usia 2-4 tahun menurut Musthafa (2002) mempunyai ciri sebagai berikut :

Page 2: Perkembangan Anak Usia Dini

1.      Anak-anak prasekolah mempunyai kepekaan bagi perkembangan bahasanya.

2.      Mereka menyerap pengetahuan dan keterampilan berbahasa dengan cepat dan piawai dalam

mengolah input dari lingkungannya.

3.      Modus belajar yang umumnya disukai adalah melalui aktivitas fisik dan berbagai situasi yang

bertautan langsung dengan minat dan pengalamannya.

4.      Walaupun mereka umumnya memiliki rentang perhatian yang pendek, mereka gandrung

mengulang-ngulang kegiatan atau permainan yang sama.

5.      Anak-anak prasekolah ini sangat cocok dengan pola pembelajaran lewat pengalaman konkret

dan aktivitas motorik.

Sementara itu, anak-anak usia 5-7 tahun sebagai tahun-tahun awal memasuki sekolah

dasar mereka mempunyai ciri sebagai berikut :

1. Kebanyakan anak-anak usia ini masih berada pad tahap berpikir praoperasional dan

cocok belajar melalui pengalaman konkret dan dengan orientasi tujuan sesaat.

2. Mereka gandrung menyebut nama-nama benda, medefinisikan kata-kata, dan

mempelajari benda-benda yang berada di lingkungan dunianya sebagai anak-anak

3. Mereka belajar melalui bahasa lisan dan pad tahap ini bahasanya telah berkembang

dengan pesat, dan

4. Pada tahap ini anak-anak sebagai pembelajar memerlukan struktur kegiatan yang jelas

dan intruksi spesifik.

Usia dini merupakan perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan

perkembangan masa selanjutnya. Berbagai studi yang dilakukan para ahli menyimpulkan bahwa

pendidikan anak sejak usia dini dapat memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas

kerja masa dewasanya.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang

pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

Page 3: Perkembangan Anak Usia Dini

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal,

dan informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan

yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik

(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,

kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi,

sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Adapun menurut para ahli sebagai berikut :

1. Erickson (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 1993 :

Mengemukakan bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran manusia sebagai manusia.

Prilaku yang berkelainan pada masa dewasa dapat dideteksi pada masa kanak-kanak”.

2. Eric Fromm (1937)

Mengemukakan bahwa “orang yang berkemungkinan menjadi neurotic adalah orang yang pernah

mengalami kesulitan-kesulitan dalam taraf yang serius, terutama disebabkan oleh pengalaman

pada masa kanak-kanak”.

            Begitu pentingnya masa usia dini ini, sampai-sampai Sigmund Freud berpendapat bahwa

“Child is Father Of Man” (anak adalah ayah dari manusia), artinya masa anak sangat

berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian masa dewasa seseorang.

            Secara umum, masa ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat sebagai berikut (M.

Solehuddin dan Ihat Hatimah dalam M. Ali (Ed.), 2007: 1097-1098).

a. Unik. Artinya sifat anak itu berbeda satu sama lainnya. Anak memiliki bawaan, minat,

kapabilitas, dan latar belakang kehidupan masing-masing. Meskipun terdapat pola urutan

umum dalam perkembangan anak yang dapat diprediksi, pola perkembangan dan

belajarnya tetap memiliki perbedaan satu sama lainnya.

b. Egosentri. Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan

kepentingannya sendiri. Bagi anak, sesuatu itu akan penting sepanjang hal tersebut terkait

dengan dirinya.

Page 4: Perkembangan Anak Usia Dini

c. Aktif dan Energik. Anak lazimnya senang melakukan berbagai aktivitas. Selama terjaga

dari tidur, anak seolah-olah tidak pernah lelah, tidak pernah bosan, dan tidak pernah

berhenti dari aktivitas, terlebih lagi kalau anak dihadapkan pada suatu kegiatan yang baru

dan menantang.

d. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak cenderung banyak

memerhatikan, membicarakan, dan mempertanyakan berbagai hal yang sempat dilihat

dan didengarnya, terutama terhadap hal-hal yang baru.

e. Eksploratif dan berjiwwa petualang. Terdorong oleh rasa ingin yahu yang kuat, anak

lazimnya senang menjajal, mencoba, dan mempelajari hal-hal yang baru dibelinya.

Kadang-kadang ia terlibat secara intensif dalam kegiatan memerhatikan, memainkan, dan

melakukan sesuatu dengan benda-benda yang dimilikinya.

f. Spontan. Prilaku yang ditampilkan anak umumnya relative asli dan tidak ditutup-tutupi

sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya. Ia akan marah

kalau ada yang membuatnya jengkel, ia akan menangis kalau ada yang membuatnya

sedih dan ia pun akan memperlihatkan wajah yang ceria kalau ada yang membuatnya

bergembira, tidak peduli dimana dan dengan siapa ia berada.

g. Senang dan kaya dengan fantasi. Anak senang dengan hah-hal yang imajinatif. Anak

tidak saja senang terhadap cerita-cerita hayal yang disampaikan oleh oprang lain, tetapi ia

sendiri juga senang bercerita kepada orang lain. Kadang-kadang ia juga dapat bercerita

melebihi pengalaman aktualnya atau kadang-kadang bertanya tentang hal-hal yang gaib

sekalipun.

h. Masih mudah frustasi. Umumnya anak masih mudah frustasi, atau kecewa bila

menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan. Ia mudah menangis atau marah bila

keinginannya tidak terpenuhi. Kecendrungan prilaku anak seperti ini terkait dengan sifat

egosentrisnya yang masih kuat, sifat spontanitasnya yang masih tinggi, serta rasa

empatinya yang masih relative terbatas.

i. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu. Sesuai dengan perkembangan

cara berpikirnya, anak lazimnya belum memiliki rasa pertimbangan yang matang,

termasuk berkenaan dengan hal-hal yang membahayakan. Ia kadang-kadang melakukan

sesuatu yang membahayakan dirinya dan orang lain.

Page 5: Perkembangan Anak Usia Dini

j. Daya perhatian yang pendek. Anak lazimnya memiliki daya perhatian yang pendek,

kecuali terhadap hal-hal yang secara intrinsic menarik dan menyenangkan. Ia masih

sangat sulit untuk duduk dan memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama.

k. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman. Anak senang melakukan

berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada dirinya. Ia

senang mencari tahu tentang berbagai hal, mempraktekkan berbagai kemampuan dan

keterampilan, serta mengembangkan konsep dan keterampilan baru. Namun tidak seperti

orang dewasa cenderung banyak belajar dari pengalaman melalui interaksi dengan benda

atau orang lain daripada belajar dari simbol.

i.        Semakin menunjukkan minat terhadap teman. Seiring dengan bertambahnya usia dan

pengalaman sosial, anak semakin berminat terhadap orang lain. Ia mulai menunjukkan

kemampuan untuk bekerja sama dan berhubungan dengan teman-temannya. Ia memiliki

penguasaan perbendaharaan kata yang cukup untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Anak usia dini (0 – 8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan

dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena

itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga

dYasminding usia-usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik. Secara

lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut :

a.       Usia 0 - 1 tahun

Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat

dYasminding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar dipelajari anak pada

usia ini. Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain :

1.      Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan.

2.      Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera, seperti melihat atau mengamati, meraba,

mendengar, mencium dan mengecap dengan memasukkan setiap benda ke mulutnya.

3.      Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan kontrak sosial

dengan lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa akan mendorong dan

memperluas respon verbal dan non verbal bayi.

Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar tersebut merupakan modal penting bagi

anak untuk menjalani proses perkembangan selanjutnya.

Page 6: Perkembangan Anak Usia Dini

b.      Usia 2 – 3 tahun

Anak pada usia ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya.

Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus yang

dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain :

1.      Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan

observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak

terhadap benda-benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif.

Motivasi belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi dYasminding sepanjang

usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.

2.      Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan berceloteh, kemudian satu

dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi,

memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran. Anak mulai

belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana

lingkungan memperlakukan dia. Sebab emosi bukan ditemukan oleh bawaan namun lebih

banyak pada lingkungan.

c.       Usia 4 – 6 tahun

Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik antara lain :

1.      Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan. Hal ini

bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar.

2.      Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahami pembicaraan orang

lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu.

3.      Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang

luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hl itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala

sesuatu yang dilihat.

4.      Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial. Walaupun aktifitas

bermain dilakukan anak secara bersama.

d.      Usia 7 – 8 tahun

Karakteristik perkembangan anak usia 7 – 8 tahun antara lain :

Page 7: Perkembangan Anak Usia Dini

1.      Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat. Dari segi kemampuan, secara

kognitif anak sudah mampu berpikir bagian per bagian. Artinya anak sudah mampu berpikir

analisis dan sintesis, deduktif dan induktif.

2.      Perkembangan sosial anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya. Hal ini

ditunjukkan dengan kecenderungan anak untuk selalu bermain di luar rumah bergaul dengan

teman sebaya.

3.      Anak mulai menyukai permainan sosial. Bentuk permainan yang melibatkan banyak orang

dengan saling berinteraksi.

4.      Perkembangan emosi anak sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai bagian dari kepribadian

anak. Walaupun pada usia ini masih pada taraf pembentukan, namun pengalaman anak

sebenarnya telah menampakkan hasil.

Untuk memahami karakteristik anak usia dini lebih lanjut, pada paparan berikut akan

diuraikan berbagai pendapat dari para ahli. Paparan ini  membahas karakteristik setiap aspek

perkembangan, baik yang menyangkut fisik, psikis, sosial, maupun moral-spiritual.

Yelon dan Weinstein (1977: 15-17) mengemukakan karakteristik perkembangan anak

usia dini sebagai berikut :

Aspek Usia Usia 1 - 3 Usia Prasekolah

1.      Fisik a.       Sangat aktif.

b.      Belajar merangkak, brjalan, lari,

memanjat, makan sendiri,

bermain balok, dan menggaruk.

c.       Belajar kebiasaan ke toilet.

a.   Sangat aktif.

b.  Dapat mengordinasikan mata

dan tangan, melempar,

menangkap, loncat, melompat,

menggambar, dan menulis.

c.   Dapat belajar berbagai

keterampilan tangan

sederhana.

2.      Mental a.      Perkembangan bahasa dari

menangis ke berbicara

b.      Belajar konsep-konsep, seperti :

warna, satu, dan banyak.

a.   Egosentris, belum memahami

pandangan atau perasaan orang

lain.

b.   Perkembangan bahasa : dapat

Page 8: Perkembangan Anak Usia Dini

c.       Memandang benda sebagai

sesuatu yang dapat berprilaku.

berbicara dalam

bentukkalimat, perbendaharaan

bahasanya sudah bertambah

banyak, dan sangat tertarik

dengan kisah-kisah.

c.   Memiliki kesulitan untuk

berpikir abstrak.

3.      Sosial a.      Mulai senang bermain di luar

rumah.

b.      Menyenangi nak-anak yang lain,

tetapi belum bisa bermain

dengan mereka.

a.   Mulai menghormati otoritas.

b.   Sudah dapat mengikuti aturan.

c.   Sudah dapat berteman,

meskipun belum mempunyai

teman yang tetap.

4.      Emosional 1.      Dapat merespons terhadap kasih

sayang dan persetujuan.

2.      Masih tergantung pada orang

tua.

3.      Berkembangnya beberapa

bentuk pernyataan perasaan dari

yang sebelumnya hanya dengan

menangis.

1.   Dapat merespons terhadap

kasih sayang dan persetujuan.

2.   Mulai memerhatikan tipe-tipe

oaring, baik yang terkait

dengan jenis kelamin, peranan,

maupun kemampuannya.

3.   Dapat merespons kegiatan

rutin dengan baik.

4.   dapat mengekspresikan semua

emosinya.

Respons Orang

Dewasa (Orang

Tua atau Guru)

1.      Menanamkan kedisiplinan yang

ringan secara konsisten.

2.      Memberikan perlindungan tanpa

bersikap “over protection”.

3.      Berbicara dengan anak dan

merespons pembicaraannya.

4.      Memberikan kesempatan untuk

aktif bergerak dan bereksplorasi.

5.      Memberikan penghargaan

1.   Menanamkan sikap tanggung

jawab dan independen.

2.   Menjawab pertanyaan anak.

3.   Membenikan berbagai objek

fisik untuk dieksplorasi.

4.   Memberikan pengalaman

berinteraksi sosial melalui

bekerja dengan kelompok

kecil.

Page 9: Perkembangan Anak Usia Dini

kepada prilaku anak yang baik.   5.   Membuat program-program

kegiatan, seperti menyanyi,

dan menari.

6.   Melakukan berbagai kegiatan

untuk mengembangkan bahasa

anak, seperti: bercerita tentang

kisah-kisah, membuat

klasifikasi (benda-benda atau

hal lain), mendiskusikan

masalah-masalah sederhana,

dan membuat peraturan.

Balitbang Diknas (2002) mengemukakan karakteristik setiap aspek perkembangan bagi

anak usia dini sebagai berikut (karakteristik yang ditampilkan hanya sebagiannya).

1.      Fisik (0 - 12 Bulan) :

a.      Motorik Halus.

         Memegang, mengambil, dan melempar benda (seperti balok).

         Memegang botol susu dalam mulutnya.

         Bertepuk tangan..

b.      Motorik Kasar.

         Mengangkat kepala.

         Membalikan badan.

         Merangkak.

         Duduk dan Berdiri.

         Berjalan sendiri beberapa langkah.

Fisik (1 - 3 Tahun) :

a. Motorik Halus

Page 10: Perkembangan Anak Usia Dini

         Mencoret-coret dengan alat tulis dan menggambar bentuk-bentuk sederhana (garis dan lingkaran

beraturan).

         Bermain dengan balok.

b. Motorik Kasar.

         Dapat benjalan dengan lancar.

         Mencoba memanjat ketinggian (kursi, meja, atau tangga).

Fisik (4 - 6 Tahun) :

a.       Motorik halus.

         Dapat mengurus sendiri.

         Belajar menggunting.

         Menjahit sederhana.

         Melipat kertas sederhana.

b.      Motonik Kasar.

         Berlari dengan cepat.

         Naik tangga.

         Melompat di tempat.

         Dapat bangun dari tidur tanpa berpegangan.

2.      Bahasa (0 - 12 Bulan) :

         Menangis.

         Mengoceh.

         Bereaksi ketika namanya dipanggil.

Bahasa (1 - 3 Tahun) :

         Mengucapkan kalimat terdiri dari dua kata.

         Dapat menggunakan bahasa isyarat.

         Mengerti perintah sederhana.

         Dapat menyebut nama dirinya.

         Dapat menggunakan kalimat tanya (seperti “apa ini?”).

Page 11: Perkembangan Anak Usia Dini

         Mengerti larangan “jangan”.

Bahasa (4 - 6 Tahun) :

         Menyebutkan nama, jenis kelamin, umur, dan alamat rumah.

         Berbicara lancar dengan kalimat sederhana.

         Dapat menggunakan dan menjawab pertanyaan “apa”,“mengapa’

“dimana”,“berapa”,“bagaimana’, dan “kapan”.

         Senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana.

3.      Kognitif / Daya Cipta (0 - 12 Bulan) :

         Mengamati mainan.

         Mengenal dan membedakan wajah ayah dan ibu.

         Memasukkan benda ke dalam mulut.

Kognitif / Daya Cipta (1 - 3 Tahun) :

         Mulai mengenal benda milik sendiri.

         Mulai mengenal konsep warna dan bentuk.

         Meniru perbuatan orang lain.

         Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dengan banyak bertanya.

         Mengenal makhluk hidup.

Kognitif / Daya Cipta (4 - 6 Tahun) :

         Dapat menggunakan konsep waktu.

         Dapat mengelompokkan benda dengan berbagai cara (warna, ukuran, bentuk).

         Mengenal bermacam-macam rasa, bau, suara, ukuran, dan jarak.

         Mengenal sebab akibat.

         Dapat melakukan uji coba sederhana.

         Mengenal konsep bilangan.

Page 12: Perkembangan Anak Usia Dini

         Mengenal bentuk-bentuk geometri.

         Mengenal alat untuk mengukur.

         Mengenal penambahan dan pengurangan dengan benda-benda.

4.      Sosial-Emosi (0 - 12 Bulan) :

         Membalas senyuman orang lain.

         Menangis sebagai reaksi terhadap perasaannya yang tidak nyaman.

Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Page 13: Perkembangan Anak Usia Dini

Anak usia dini (0 – 8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik. Secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut

Usia 0 – 1 tahunPada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat dibanding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar dipelajari anak pada usia ini. Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain :

1. Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan.

2. Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera, seperti melihat atau mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan memasukkan setiap benda ke mulutnya.

3. Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan kontrak sosial dengan lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa akan mendorong dan memperluas respon verbal dan non verbal bayi.

Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar tersebut merupakan modal penting bagi anak untuk menjalani proses perkembangan selanjutnya

Anak Usia 2 – 3 tahunAnak pada usia ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain :

1. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda-benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif. Motivasi belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.

2. Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.

3. Anak mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia. Sebab emosi bukan ditemukan oleh bawaan namun lebih banyak pada lingkungan.

Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik antara lain :

Page 14: Perkembangan Anak Usia Dini

1. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar.

2. Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu.

3. Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hl itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat.

4. Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial. Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.

5. Usia 7 – 8 tahun

Karakteristik perkembangan anak usia 7 – 8 tahun antara lain :

1. Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat. Dari segi kemampuan, secara kognitif anak sudah mampu berpikir bagian per bagian. Artinya anak sudah mampu berpikir analisis dan sintesis, deduktif dan induktif.

2. Perkembangan sosial anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan anak untuk selalu bermain di luar rumah bergaul dengan teman sebaya.

3. Anak mulai menyukai permainan sosial. Bentuk permainan yang melibatkan banyak orang dengan saling berinteraksi.

4. Perkembangan emosi anak sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai bagian dari kepribadian anak. Walaupun pada usia ini masih pada taraf pembentukan, namun pengalaman anak sebenarnya telah menampakkan hasil.

Kondisi Yang Mempengaruhi Anak Usia DiniBanyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi anak usia dini, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Faktor bawaan2. Faktor lingkungan

Pertama, faktor bawaan adalah faktor yang diturunkan dari kedua orangtuanya, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Faktor bawaan lebih dominan dari pihak ayah daripada ibu atau sebaliknya. Faktor ini tidak dapat direkayasa oleh orangtua yang menurunkan. Dan hanya ditentukan oleh waktu satu detik, yaitu saat bertemunya sel sperma dan ovum. Oleh karena itu, saat ovulasi merupakan saat paling berharga untuk sepanjang hidup manusia, karena pada saat itulah diturunkan sifat bawaan yang akan terbawa sepanjang usia manusia.Kedua, faktor lingkungan yaitu faktor yang berasal dari luar faktor bawaan, meliputi seluruh lingkungan yang dilalui oleh anak. Lingkungan dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu lingkungan dalam kandungan dan lingkungan di luar kandungan.Lingkungan dalam kandungan sangat penting bagi perkembangan anak. Karena perkembangan janin dalam kandungan mengalami kecepatan luar biasa, lebih cepat 200.000 kali dibanding perkembangan sesudah lahir. Oleh karena itu lingkungan yang positif dalam kandungan akan berpengaruh positif bagi perkembangan janin, demikian juga sebaliknya.

Page 15: Perkembangan Anak Usia Dini

Lingkungan di luar kandungan, juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak usia dini. Sebab anak menjadi bagaimana seorang anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan memperlakukan dia. Lingkungan luar kandungan dibedakan menjadi tiga hal yaitu :

1. Lingkungan keluarga, yaitu lingkungan yang dialami anak dalam berinteraksi dengan anggota keluarga baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan keluarga khususnya dialami anak usia 0 – 3 tahun. Usia ini menjadi landasan bagi anak untuk melalui proses selanjutnya.

2. Lingkungan masyarakat atau lingkungan teman sebaya. Seiring bertambahnya usia, anak akan mencari teman untuk berinteraksi dan bermain bersama. Kondisi teman sebaya turut menentukan bagaimana anak jadinya.

3. Lingkungan sekolah. Pada umumnya anak akan memasuki lingkungan sekolah pada usia 4 – 5 tahun atau bahkan yang 3 tahun. Lingkungan di sekolah besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Sekolah yang baik akan mampu berperan secara baik dengan memberi kesempatan dan mendorong anak untuk mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan yang sesungguhnya.

Pola Perkembangan Anak Usia DiniPerkembangan setiap anak memiliki pola yang sama, walaupun kecepatannya berbeda. Setiap anak mengikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatannya sendiri. Sebagian anak berkembang dengan tertib tahap demi tahap, langkah demi langkah. Namun sebagian yang lain mengalami kecepatan melonjak. Di samping itu ada juga yang mengalami penyimpangan atau keterlambatan. Namun secara umum setiap anak berkembang dengan mengikuti pola yang sama. Beberapa pola tersebut antara lain :

Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik mengikuti hukum perkembangan yang disebut “cephalocaudal” dan “proximodistal”. Hukum cephalocaudal menyatakan bahwa perkembangan dimulai dari kepala kemudian menyebar ke seluruh tubuh sampai ke kaki. Sedangkan hukum proximodistal menyatakan bahwa perkembangan bergerak dari pusat sumbu ke ujung-ujungnya atau dari bagian yang dekat sumbu pusat tubuh ke bagian yang lebih jauh.

Perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju ke tanggapan khusus

Bayi pada awal perkembangan memberikan reaksi dengan menggerakkan seluruh tubuh. Semakin lama ia akan mampu memberikan reaksi dalam bentuk gerakan khusus. Demikian seterusnya dalam hal-hal lain.

Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan

Proses perkembangan diawali dari bertemunya sel sperma dan ovum yang disebut ovulasi, dan terus secara berkesinambungan hingga kematian. Kadang perlahan, kadang cepat, kadang maju terus, kadang sejenak mundur. Satu tahap perkembangan menjadi landasan bagi tahap

Page 16: Perkembangan Anak Usia Dini

perkembangan selanjutnya. Tidak ada pengalaman anak yang sia-sia atau hilang terhapus. Hanya tertutupi oleh pengalaman-pengalaman berikutnya.

Terhadap periode keseimbangan dan tidak keseimbangan

Setiap anak mengalami periode dimana ia merasa bahagia, mudah menyesuaikan diri dan lingkungannya pun bersikap positif terhadapnya. Namun juga ada masa ketidakseimbangan yang ditandai dengan kesulitan anak untuk menyesuaikan diri, sulit diatur, emosi negatif dan sebagainya. Pola tersebut bila digambarkan ibarat spiral yang bergerak melingkar dengan jangka waktu kurang lebih 6 bulan, hingga akhirnya anak menemukan ketenangan dan jati diri.

Terhadap tugas perkembangan yang harus dilalui anak dari waktu ke waktu

Tugas perkembangan adalah sesuatu yang harus dilakukan atau dicapai oleh anak berdasarkan tahap usianya. Tugas perkembangan bersifat khas, sesuai dengan tuntutan dan ukuran yang berlaku di masyarakat. Misalnya bayi lahir dia akan melaksanakan tugas perkembangan berguling, tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, bermain dan seterusnya. Kualitas dan kuantitas tugas perkembangan antara satu daerah berbeda dengan daerah lain.

Cara Belajar Anak Usia DiniAnak pada usia dini (0 – 8 tahun) memiliki kemampuan belajar yang luar biasa. Khususnya pada masa kanak-kanak awal. Keinginan anak untuk belajar menjadikan ia aktif dan eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk dapat memahami sesuatu, dan dalam waktu singkat ia akan beralih ke hal lain untuk dipelajari. Lingkungan lah yang kadang menjadikan anak terhambat dalam mengembangkan kemampuan belajarnya. Bahkan seringkali lingkungan mematikan keinginannya untuk bereksplorasi.Cara belajar anak mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya usia. Secara garis besar dapat diuraikan cara belajar anak usia dini mulai dari awal perkembangan.

Usia 0 – 1 tahun

 Anak belajar dengan mengendalikan kemampuan panca inderanya. Yakni pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba dan perasa. Secara bertahap panca indera anak difungsikan lebih sempurna. Hingga usia satu tahun anak ingin mempelajari apa saja yang dilihat dengan mengarahkan seluruh panca indera. Hal itu nampak pada aktivitas anak memasukkan segala macam benda ke dalam mulut sebagai bagian dari proses belajar.

Usia 2 – 3 tahun

Anak melakukan proses belajar dengan lebih sungguh-sungguh. Ia memperhatikan apa saja yang ada di lingkungannya untuk kemudian ditiru. Jadi cara belajar anak yang utama pada usia ini adalah meniru. Meniru segala hal yang ia lihat dan ia dengar. Selain itu perkembangan bahasa

Page 17: Perkembangan Anak Usia Dini

anak pada usia tersebut sudah mulai berkembang. Anak mengembangkan kemampuan berbahasa juga dengan cara meniru.

Usia 4 – 6 tahun

Kemampuan bahasa anak semakin baik. Begitu anak mampu berkomunikasi dengan baik maka akan segera diikuti proses belajar anak dengan cara bertanya. Anak akan menanyakan apa saja yang ia saksikan. Pertanyaan yang tiada putus. Saat demikian kognisi anak berkembang pesat dan keinginan anak untuk belajar semakin tinggi. Anak belajar melalui bertanya dan berkomunikasi.

Usia 7 – 8 tahun

Perkembangan anak dari berbagai aspek sudah semakin baik. Walau demikian proses perkembangan anak masih terus berlanjut. Anak melakukan proses belajar dengan cara yang semakin kompleks. Ia menggunakan panca inderanya untuk menangkap berbagai informasi dari luar. Anak mulai mampu membaca dan berkomunikasi secara luas. Hal itu menjadi bagian dari proses belajar anak.