perkawinan part 1

8

Click here to load reader

Upload: yaya-nicky

Post on 22-Jan-2018

649 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perkawinan part 1

PERKAWINAN Part 1• Moh Yahya Al

• Dan Kawan - kawan

Page 2: Perkawinan part 1

Kata nikah berasal dari bahasa arab yang didalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan Kawin / perkawinan, Nikah menurut bahasa mempunyai arti mengumpulkan, menggabungkan, menjodohkan atau bersenggama (wath’i).

Akad yang menghalalkan pergaulan antara laki – laki dan perempuan yang tidak ada hubungan Mahram sehingga dengan akad tersebut terjadi hak dan kewajiban antara kedua insan.

Page 3: Perkawinan part 1

• ”kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. [An-Nisa: 3].

• “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya.

• Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32).

• “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49

Page 4: Perkawinan part 1

- Sunnah, bagi orang yang berkehendak dan baginya yang mempunyai biaya sehingga dapat memberikan nafkah kepada istrinya dan keperluan – keperluan lain yang mesti dipenuhi.- Wajib, bagi orang yang mampu melaksanakan pernikahan dan kalau tidak menikah ia akan terjerumus dalam perzinaan. - Makruh, bagi orang yang tidak mampu untuk melaksanakan pernikahan Karena tidak mampu memberikan belanja kepada istrinya atau kemungkinan lain lemah - Haram, bagi orang yang ingin menikahi dengan niat untuk menyakiti istrinya atau menyia –nyiakannya. Hukum haram ini juga terkena bagi orang yang tidak mampu memberi belanja kepada istrinya, sedang nafsunya tidak mendesak. - Mubah, bagi orang – orang yang tidak terdesak oleh hal – hal yang mengharuskan segera nikah atau yang mengharamkannya

Page 5: Perkawinan part 1

Rukun nikah ada 5 macam, di sertai dengan syarat-syaratnya yaitu :

1. Calon suami Calon suami harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :

- Beragama Islam - Benar – benar pria

- Tidak dipaksa - Tidak sedang beristri empat

- Bukan mahram calon istri

- Tidak sedang ihram, haji, atau umroh

2. Calon istri Calon istri harus memiliki syarat – syarat sebagai berikut : - Beragama Islam - Benar – benar perempuan - Tidak dipaksa - Halal bagi calon suami / Tidak Sedang Bersuami- Tidak sedang dalam masa iddah - Bukan mahram calon suami

Page 6: Perkawinan part 1

3. Wali Nikah harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :

- Beragama Islam - Baligh (dewasa)

- Berakal Sehat - Adil (tidak fasik)

- Mempunyai hak untuk menjadi wali - Laki – laki

“janganlah perempuan mengawinkan perempuan yang lain dan janganlah pula perempuan mengawinkan dirinya sendiri, karena perempuan yang berzina ialah yang mengawinkan dirinya sendiri. ( Riwayat ibn majah dan Daruqquthni ).

4. Dua orang saksi, Dua orang saksi nikah harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :

- Islam - Baligh (dewasa)

- Berakal Sehat - Tidak sedang ihram, haji, atau umroh

- Adil (tidak fasik) - Mengerti maksud akad nikah

- Laki – laki

Pernikahan yang dilakukan tanpa saksi tidak sah. Sabda Nabi SAW. : “Tidak sah nikah

melainkan dengan wali dan dua orang saksi yang adil.” (Riwayat Ahmad.)

Page 7: Perkawinan part 1

5. Ijab dan Qabul (Sighat) - Ijab yaitu suatu suatu pernyataan berupa penyerahan diri seorang wali perempuan atau wakilnya kepada seorang laki-laki dengan kata-kata tertentu maupun syarat dan rukun yang telah ditentukan oleh syara’. - Qabul yaitu suatu pernyataan penerimaan oleh pihak laki-laki terhadap pernyataan wali perempuan atau wakilnya.

Page 8: Perkawinan part 1

Tujuan dan Hikmah (Manfaat) Pernikahan Perkawinan• Dapat Menentramkan Jiwa Dengan perkawinan orang dapat memnuhi tuntutan nasu seksualnya

dengan rasa aman dan tenang, dalam suasana cinta kasih, dan ketenangan lahir dan batin.Firman Allah SWT : “Dan diantara tanda – tanda kekuasaa-Nya ialah dia menciptkan istri – istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya.” (Ar Rum/30:21)

• Perkawinan dapat Menghindarkan Perbuatan maksiat. Salah satu kodrat manusia adalah penyaluran kodrat biologis. Dorongan biologis dalam rangka kelangsugan hidup manusia berwujud nafsu seksual yang harus mendapat penyaluran sebagaimana mestinya. Penyaluran nafsu seksual yang tidak semestinya akan menimbulkan berbagai perbuatan maksiat, seperti perzinaan yang dapat megakibatkan dosa dan beberapa penyakit yang mencelakakan. Dengan melakukan perkawinan akan terbuaka jalan untuk menyalurkan kebutuhan biologis secara benar dan terhindar dari perbuatan – pebuatan maksiad.

• Perkawinan untuk Melanjutkan Keturunan Dalam surah An Nisa ayat 1 ditegaskan bahwa manusia diciptakan dari yang satu, kemudian dijadikan baginya istri, dan dari keduanya itu berkembang biak menjadi manusia yang banyak, terdiri dari laki – laki dan perempuan.Memang manusia bisa berkembang biak tanpa melalui pernikahan, tetapi akibatnya akan tidak jelas asal usulnya / jalur silsilah keturunannya. Dengan demikian, jelas bahwa perkawinan dapat melestarikan keturunan dan menunjang nilai – nilai kemanusiaan.