perkabaharkam no. 1 th 2012

Upload: iffandy-ji

Post on 10-Oct-2015

1.184 views

Category:

Documents


163 download

DESCRIPTION

Perkabaharkam No. 1 Th 2012 Tentang Pleton Pengurai Masa

TRANSCRIPT

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    1/19

    PERATURAN BADAN PEMELIHARA KEAMANANKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 1 TAHUN 2012TENTANG

    PELETON PENGURAI MASSA

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    2/19

    BAB IKETENTUAN UMUM

    PASAL 1

    Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

    1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat Neg

    yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban amsyarakat, menegakhukum, serta memberikan perlindungan pengayoman, dan pelayanan kepada masyara

    dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

    2. Sabhara adalah salah satu fungsi yang merupakan bagian dari fungsi-fungsi yang ada

    Polri.

    3. Kepala Kesatuan Kewilayahan yang selanjutnya disingkat Kasatwil adalah pelaksana tu

    dan wewenang Polri di wilayah Kecamatan, Kabupaten / Kota, dan Provinsi.

    4. Tindakan Kepolisian adalah upaya paksa dan / atau tindakan lain yang dilakukan secbertanggung jawab menurut hukum yang berlaku untuk mencegah, menghambat, a

    menghentikan anarki atau pelaku kejahatan lainnya yang mengancam keselamatan, a

    membahayakan jiwa raga, harta benda atau kehormatan kesusilaan, guna mewujudktertib dan tegaknya hukum serta terbinanya ketenteraman masyarakat.

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    3/19

    5. Keamanan dan ketertiban masyarakat yang selanjutnya disingkat Kamtibmas adalah skondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya pro

    pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum serta terbinanya ketenteraman y

    mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuamasyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelangg

    hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

    6. Peleton Pengurai Massa yang selanjutnya disingkat Tonraimas adalah Peleton Sabhara y

    bertugas mengurai / membubarkan / menceraiberaikan dan melokalisir massa y

    melakukan tidakan anarki sehingga mengganggu Kamtibmas berfungsi sebagai kekupenindak tahap awal dan berperan sebagai stabilisator anarki.

    7. Anarki adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau terang-terangnan oleh seseoatau sekelompok orang yang bertentangan dengan norma hukum yang mengakiba

    kekacauan, membahayakan kemanan umum, mengancam keselamatan jiwa dan / barkerusakan fasilitas umum atau hak milik orang lain.

    8. Kendaraan Pengurai Massa yang selanjutnya disingkat Ranraimas adalahkendaraan roda

    (sepeda motor) yang digunakan sebagai sarana pendukung operasional untuk melaksana

    tugas mengurai / membubarkan / menceraiberaikan dan melokalisir kekuatan massa y

    mengganggu Kamtibmas.

    9. Mengurai massa adalah tindakan kepolisian untuk memecah dan melemahkan konsen

    serta kekuatan massa menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    4/19

    10. Kewajiban umum adalah kewajiban yang diberikan kepada anggota Psesuai kewenangannya untuk bertindak atau tidak bertindak menupenilaian sendiri untuk menjaga, memelihara ketertiban dan menjam

    keselamatan umum.

    11. Diskresi kepolisian adalah tindakan anggota kepolisian berwenamengambil keputusan dalam situasi tertentu yang membutuhkpertimbangan sendiri demi kepentingan umum.

    12. Kendali taktis adalah pengendalian oleh Kepala Kesatuan Kewilayah

    yang berwenang mengatur segala tindakan Tonraimas di lokasi.

    13. Kendali teknis adalah pengendalian oleh pejabat pembina fungsi a

    pimpinan Tonraimas yang bertanggung jawab atas teknis pelaksanatugas di lokasi.

    14. Acara Arahan Pimpinan yang selanjutnya disingkat AAP adalah kegiayang dilakukan oleh kendali taktis dan teknis berupa pemberian arah

    kepada seluruh anggota Polri sebelum diterjunkan ke lapangan unmelaksanakan tugas.

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    5/19

    Peraturan ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada personel Polridalam melaksanakan tugas penanganan kerusuhan massa dan / atau anarki

    guna mengantisipasi dan mengurangi dan / atau menghilangkan dampak

    yang dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas

    Prinsip-prinsip peraturan ini meliputi :a. Legalitas, semua tindakan Kepolisian harus sesuai dengan perundang-

    undangan yang berlaku;b. Nessesitas, penggunaan kekuatan dapat dilakukan bila memang

    diperlukan dan tidak dapat dihindarkan berdasarkan situasi yangdihadapi;

    c. Proporsionalitas, penggunaan kekuatan harus dilaksanakan secara

    seimbang antara ancaman yang dihadapi dan tingkat kekuatan ataurespon anggota Polri, sehingga tidak menimbulkan kerugian / korban /

    penderitaan yang berlebihan;

    d. Preventif , tindakan kepolisian mengutamakan pencegahan;e. Reasonable, tindakan kepolisian diambil dengan mempertimbangkan

    secara logis situasi dan kondisi dari ancaman atau perlawanan pelakukejahatan terhadap petugas atau bahayanya terhadap masyarakat

    PASAL 3

    PASAL 2

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    6/19

    BAB III

    PELAKSANAAN

    (1) Bentuk Ancaman Gangguan (AG) yang dapat menjadi

    perbuatan anarki berupa :

    a. membawa senjata (api, tajam);

    b. membawa bahan berbahaya (padat, cair, dan gas);

    c.

    membawa senjata / bahan berbahaya lainnya (ketapel,

    kejut), dan / atau

    d. melakukan tindakan provokatif (menghasut).

    Bagian Pertama

    Bentuk, Sifat, Pelaku, dan Akibat Anarki

    Pasal 4

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    7/19

    (2) Bentuk Gangguan Nyata (GN) :

    a. perkelahian massal;

    b. pembakaran;

    c.

    perusakan;d. pengancaman;e.

    penganiayaan;f. pemerkosaan;

    g. penghilangan nyawa orang;h. penyanderaan;

    i.

    penculikan;j. pengeroyokan;k. sabotase;

    l.

    penjarahan;m. sabotase;n. penjarahan;

    o.

    perampasan;p. pencurian; dan / atau

    q. melawan / menghina petugas dengan menggunakanatau tanpa menggunakan alat dan / atau senjata.

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    8/19

    Sifat anarki antara lain :a. agresif;b. spontan;c. sporadis;

    d. sadirs;e. menimbulkan ketakutanf. brutal;g. berdampak luas; danh. pada umumnya dilakukan secara massal.

    Pasal 5

    Pasal 6

    Pelaku anarki berupa:

    a. perorangan, dengan mengabaikan peraturan yang ada, dan berdampak luas terhadap stabiliasKamtibmas; dan / ataub. kelompok atau kolektif, baik yang dikendalikan / digerakkan oleh seseorang maupun tidak

    dikendalikan oleh seseorang namun dilakukan secara bersama-sama, dan berdampak luasterhadap stabilitas Kamtibmas.

    Akibat dari anarki dapat menyebabkan terjadinya :

    a. kerugian jiwa dan harta benda yang berpengaruh terhadap stabilitas Kamtibmas ataumeresahkan masyarakat luas atau keselamatan masyarakat;

    b. gangguan terhadap stabilitas Kamtibmas yang menyebabkan fungsi pemerintahan maupunaktivitas keseharian masyarakat tidak dapat berlangsung dengan lancar; dan

    c. ganggunguan terhadap operasionalisasi dan fungsi suatu institusi tertentu, baik swasta maupunpemerintah.

    Pasal 7

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    9/19

    (1) Pelaksana kegiatan Tonraimas beserta konfigurasinya adalah personelSabhara yang ada di satuan Dalmas Polda dan Polres.

    (2) Tonraimas merupakan peleton khusus yang dapa bertugas secaramandiri dengan atas perintah atau menjadi bagian dari satuan Dalmas.

    Bagian KeduaPelaksana, Konfigurasi, Persyaratan Tonraimas, dan

    Bentuk-bentuk Sasaran

    Pasal 8

    (1) Konfigurasi Tonraimas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi :

    a. Konfigurasi Personel; dan

    b. Konfigurasi peralatan.

    (2) Konfigurasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalamLampiran yang tidak terpidahkan dari peraturan ini.

    Pasal 9

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    10/19

    Persyaratan Tonraimas meliputi :

    a. memiliki kualifikasi kemampuan sesuai persyaratan personel dalmas;

    b. mahir mengemudikan kendaraan bermotor roda dua;

    c. memiliki Surat Izin Mengemudi Golongan C;

    d. mampu menggunakan peralatan perorangan;

    e. mampu mengoperasionalkan peralatan Flash Ball; dan

    f. mampu menembak dengan sasaran statis maupun sasaran berjalan.

    Pasal 10

    Bentuk-bentuk sasaran yang menjadi objek penugasan Tonraimas meliputi :

    a. kelompok massa yang melakukan tindakan mengarah anarki dan dapatmengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat;

    b. benda dan / atau peralatan yang digunakan oleh massa untuk melakukananarki; dan

    c. lokasi dan / atau tempat terjadinya anarki.

    Pasal 11

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    11/19

    Tindakan yang dilakukan oleh Tonraimas berdasarkan :

    a. p e r t i m ba n g ka n m a n fa a t d a n r e si k o d a r i

    tindakannya;

    b. kepentingan organisasi Polri;

    c. kepentingan umum.

    Bagian Ketiga

    Cara Bertindak

    Paragraf Satu

    Pasal 12

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    12/19

    (1) Setelah menerima pemberitahuan adanya rusuh massa, maka kendali taktismaupun teknis segera melakukan kegiatan persiapan dan memberikan AAP.

    (2) Kegiatan persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :

    a. menyiapkan surat perintah;b. menyiapkan kekuatan personel yang mengawaki Ranraimas;

    c. melakukan pengecekan jumlah personel, kendaraan, perlengkapan, dan

    peralatan perorangan;d. menyiapkan / menentukan rute menuju objek / TKP;

    e. menentukan sistem komunikasi Tonraimas secara berjenjang; dan

    f. menentukan formasi peleton pada saat akan berangkat menuju ke sasaran

    yaitu membentuk formasi berbanjar dua atau membentuk formasi situasionaldengan satu unit menjadi ujung tombak (cucuk).

    (3) AAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

    a. memberikan gambaran situasi tentang kondisi akhir yang terjadi di objek /TKP kerusuhan;

    b. menentukan pola tindak / urutan tindakan yang akan dilakukan dalammengurai massa;

    c.

    menentukan formasi yang akan dilakukan dalam menghadapi danmelakukan tindakan mengurai / memecah belah konsentrasi massa;

    d. mematuhi larangan dan kewajiban yang dilakukan oleh anggota Raimas;

    dane. setelah AAP Tonraimas menuju sasaran.

    Pasal 13

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    13/19

    Larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (3) huruf d adalah :a. bersikap arogan dan mudah terpancing emosi oleh perilaku massa;b. melakukan tindakan kekerasan;c. membawa peralatan selain peralatan dan kelengkapan Raimas;

    d. melakukan pengejaran secara perorarangan tanpa ada perintah dari pimpinannya;e. mengeluarkan kata-kata kotor, pelecahan seksual / perbuatan asusila dan mencaci maki

    massa;f. malakukan perbuatan lainnya yang melanggar peraturan perundang-undangan; dang. menggunakan Ranraimas untuk kepentingan pribadi dan tidak sesuai dengan tugas pokok

    dan fungsinya

    Pasal 14

    Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf d adalah :a. senantiasa menggunakan perlengkapan perorangan yang ditentukan;b. bergerak dalam ikatan peleton;c.

    melakukan pemeliharaan dan perawatan kendaraan Raimas yang digunakan;d. menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia;

    e.

    melaksanakan penguraian / pencerai beraian massa sesuai dengan ketentuan;f. setiap pergerakan dan tindakan Tonraimas harus atas dasar perintah pimpinan lapangan

    (Dantonraimas);

    g. melindungi jiwa raga dan harta benda;h. tetap menjaga dan mengembalikan situasi menjadi kondusif;i.

    patuh dan taat kepada perintah pimpinan lapangan yang bertanggung jawab sesuai

    tingkatannya; danj. menaati peraturan lalu lintas dan perundang-undangan lainnya.

    Pasal 15

    P f K ti

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    14/19

    Tindakan yang dilakukan Tonraimas di lokasi / sasaran adalah sebagai berikut :a. memakai masker gas sebelum masuk ke dalam lokasi anarki;b. membentuk formasi bersaf menghadap ke arah massa yang sedang melakukan aksi anarki;c. membagi Tonraimas menjadi dua kelompok dan masing-masing membentuk formasi bersaf

    menghadap ke arah massa;

    d. memberikan himbauan kepada massa untuk menghentikan tindakannya dan membubarkan diri,sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari peraturan ini;

    e. melakukan tembakan gas air mata, apabila massa tidak mengindahkan himbauan;f. mendorong massa ke arah yang menurut penilaian petugas merupakan daerah aman sambil

    menunggu datangnya pasukan bantuan;

    g. melakukan penangkapan terhadap pelaku apabila memungkinkan;h. meninggalkan sasaran untuk melakukan konsolidasi apabila situasi telah terkendali; dani. melaporkan semua rangkaian kegiatan kepada Kasatwil.

    Paragraf KetigaTahap Pelaksanaan

    Pasal 16

    Tindakan yang dilakukan Tonraimas di lokasi / sasaran adalah sebagai berikut :a. kendali taktis dan teknis melakukan konsolidasi dengan kegiatan pengecekan terhadap kekuatan

    personel dan kondisi akhir peralatan yang digunakan;b. setelah selesai melaksanakan tugas maka Tonraimas segera kembali ke induk satuan dengan

    tertib.

    Paragraf KeempatTahap Pelaksanaan

    Pasal 17

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    15/19

    (1) Dalam pelaksanaan kegiatan penguraian massa, Dantonraimas dapat melakukan koordinasi

    dengan Satuan Fungsi Kepolisian lainnya guna mendukung pelaksanaan tugasnya; dan(2) Kasatwil dapat melakukan koordiansi dengan Satuan kewilyahan terdekat dan instansi terkait

    lainnya untuk mencapai hasil yang maksimal.

    Bagian KelimaKoordinasi dan Pengendalian

    Pasal 18

    (1) Pejabat yang berwenang dalam pengendalian adalah :a. Tingkat Provinsi berada pada Kapolda;b. Tingkat kabupaten / Kota berada pada Kapolres; danc.

    Tingkat Kecamatan berada pada Kapolsek.(2) Dirsabhara Polda / Kasatsabhara Polres bertanggung jawab secara teknis penggunaan Tonraimas

    yang berada di wilayahnya; dan(3) Dantonraimas bertanggung jawab secara teknis pada saat dan setelah kekuatan digunakan.

    Pasal 19

    (1) Susunan kekuatan personel yang mengawaki kendaraan pengurai massa terdiri dari tingkatpeleton;

    (2) Susunan kekuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang takterpisahkan dari Peraturan ini.

    Bagian KelimaKetentuan Lain

    Pasal 20

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    16/19

    BAB III

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 21

    .

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 12 Januari 2012

    Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri ini mulaiberlaku pada tanggal ditetapkan

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    17/19

    LAMPIRAN

    PERATURAN BADAN PEMELIHARA KEAMANAN

    KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIANOMOR 1 TAHUN 2012

    TENTANGPELETON PENGURAI MASSA

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    18/19

    1. konfigurasi personel Tonraimas berjumlah tiga puluh orang teridiri dari :a. Danton berpangkat Inspektur;

    b. pengemudi kendaraan Raimas: lima belas orangc. operator / penembak: empat belas orang

    2. konfigurasi peralatan Tonraimas terdiri dari :

    a. peralatan satuan :

    1. ramor roda dua lima belas unit;

    2. helm tiga puluh buah;3. rompi pelindung badan tiga puluh set;

    4. sarung tangan kulit tiga puluh pasang;5. pengeras suara (Megaphone) satu unit;

    6. flash ball empat belas pucuk dan munisinya;7. pesawat Handy Talky (ht) satu unit; dan

    8. masker gas tiga puluh buah.

    b. perlengkapan perorangan :1. pakaian PDL 1 A;2. tongkat T; dan

    3. borgol.

    KONFIGURASI PERSONEL DAN PERALATAN

    PELETON PENGURAI MASSA

  • 7/13/2019 Perkabaharkam No. 1 Th 2012

    19/19

    PERHATIAN-PERHATIAN

    ATAS NAMA UNDANG-UNDANG KAMI SELAKU ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

    INDONESIA MENGHIMBAU KEPADA SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN :

    1. HENTIKAN KEGIATAN SAUDARA-SAUDARA;

    2. SAYA ULANGI HENTIKAN KEGIATAN SAUDARA-SAUDARA;

    3. APABILA SAUDARA-SAUDARA TIDAK MAU MENGHENTIKAN KEGIATAN YANG

    SAUDARA-SAUDARA LAKUKAN MAKA KAMI AKAN MELAKUKAN TINDAKAN TEGAS;

    4. KAMI AKAN MELAKUKAN TINDAKAN TEGAS SETELAH HITUNGAN MUNDUR MULAI

    DARI : EMPAT, TIGA, DUA, SATU.

    HIMBAUAN PELETON PENGURAI MASSA

    SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 15 HURUF d