perjalanan menuju ahlakul karimah dan nafsu mutmainah
TRANSCRIPT
1
Perjalanan Menuju Ahlakul Karimah dan
Nafsu Mutmainah
Oleh:M.Rusli Bin Amir
Jln.Soekarno Hatta km 2,5 Samarinda Kal-tim
1
Perjalanan Hayat
Disini saya akan uraikan dengan singkat semoga bermanfaat bagi
keluarga yang mau mengikuti dan yakin pada perjalanan “ABAH RUSLI”.
Pertama-tama kita ambil pelajaran yaitu di ciptakan jin dan manusia,
buruk dan baik, kita diberi akal untuk memilih. Kata kunci hanya ditujukan
kepada “PERBUATAN MANUSIA”. Hal ini berkaitan dengan hukum Tuhan
(sunatullah) yang pasti yaitu hukum sebab akibat yang dilakukan manusia.
tersurat dan tersirat dalam Al-Quran dalam surat Al-Zalzalah ayat 7-8.
Sebenarnya sejak kita lahir sudah ada benih nafsu yang paling sederhana
yang namanya “NALURI” untuk memenuhi kebutuhan “JASMANIAH”.
Setelah aqil balik dimana akal mulai tumbuh maka nafsu berkembang
menjadi bermacam-macam dan berhubungan dengan kebutuhan “BATINIAH”.
Disini dalam diri manusia terbentuk menjadi dua kutub yang selalu
berpasangan yaitu baik dan buruk, salah dan benar, sengsara dan bahagia,
bodoh dan pintar, tak paham dan mengerti, dan seterusnya. Akibat dari dua
kutub inilah timbulah kutub negatif yaitu kutub yang bersifat tercela dan kutub
positif yaitu sifat terpuji. Karena harga diri (martabat) manusia tergantung
amal perbuatanya. Apabila dominan pada kutub yang tercela manusia tersebut
masuk golongan “HINA”. Dan apabila dominan pada kutub terpuji maka
manusia tersebut masuk golongan ”MULIA” dihadapan Tuhanya. Dan bisa di
buktikan komentarnya dengan sesama yang hidup tidak padang bulu. Ingat
pepatah “emas itu walaupun keluar dari mulut anjing tetaplah emas”.
Untuk lebih memantapkan lagi kita tengok kebelakang kisah beradaban
Sejarah Manusia Bangsa “ARAB”. Sebelum Islam muncul yaitu “ZAMAN
ZAHILIAH” dimana sifat–sifat manusia didominasi sifat tercela sehingga harga
diri (martabat) dalam keadan hancur.
2
Dalam keadaan hancur inilah Tuhan mengutus dengan kehadiran
“MUHAMMAD” di alam semesta ini. “MUHAMMAD” dalam tata bahasa
berarti terpuji, jadi dominasi kutub “TERPUJI” yang dia bawa.
Hukum Tuhan atau (SUNATULLAH) adalah pasti dan benar. Oleh karena
itu setelah kemunculan “MUHAMMAD SAW” dimana bangsa “ARAB” pada
saat itu sifat-sifat tercelanya dominan dikalahkan oleh sifat-sifat terpuji yang
dibawakan oleh MUHAMMAD SAW.
Disinilah muncul ilmu yang dinamakan “AHKLAK”, sesuai firman Tuhan :
”Sesungguhnya kuciptakan MUHAMMAD kedunia ini untuk memperbaiki atau
menyempurnakan ahklak manusia”. Perubahan ini ditandai dengan perubahan
peradaban manusia “JAHILIAH” yang menyembah berhala/kepercayaan Tuhan
Yang Maha Esa ( tauhid).
Karena “MUHAMMAD” takut umatnya sesat dikemudian hari, maka
diajarkanlah “KEIMANAN” (rukun iman) dan dilaksanakan dalam tatanan
tuntunan ke Islaman (rukun islam).
Inti ajaran Islam dalam ilmu syariat terangkum dalam bingkai
“SYAHADAT” dan “IBADAH”.
a) Sholat
b) Puasa
c) Zakat
d) Haji
Yang semata–mata tujuanya adalah “Rasa takut” melakukan perbuatan
keji dan mungkar supaya manusia “BERAHKLAK MULIA”
(AKHLAKKULKARIMAH). Dan ini telah diteladankan pada diri
“MUHAMMAD SAW”. Sehingga beliau digelari “AL-AMIN” yaitu orang
3
yang sangat bisa dipercaya karena sifat shidiq, tabliq, amanah dan
fatonahnya.
Ada sinyalemen yang dikemukakan Rasulullah setelah 300 tahun beliau
meninggal bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya satu
golongan yang benar.
Ditambah sinyalemen pertanyaan ALI BIN ABU THALIB setelah perang
BADAR kepada RASULULLAH di Masjid KIBLATAIN dimana ALI mandi darah
yaitu “ya Rasulullah, apakah ada perang yang lebih dahsyat daripada perang
Badar ini?” jawab Rasulullah “ ada Li ,yaitu perang terhadap NAFSU”. Dan
disambut lagi “ bagaimana keadaan umatmu ya Rasulullah pada saat nanti?”,
“umatku sebagian besar kalah perang”, pertanyaanya disambut lagi .”apakah
umatmu pada saat itu sedikit ya Rasulullah?”,”Tidak Li, umatku itu banyak
tetapi keadaanya seperti buih yang bisa diombang –ambingkan kesana
kemari”. Hal ini sesuai dengan sinyalemen “RASULULLAH“ bahwa umatku di
ibaratkan segelas susu, setelah segelas susu itu tumpah, sisanya susu dalam
gelas itu adalah umatku yang benar( sangat sedikit). Jadi bisa disimpulkan
bahwa yang dimaksud 72 golongan yang meminta “SAFAAT”, dan satu
golongan yang benar adalah yang memberi “SAFAAT”.
Bagaimana dengan fenomena zaman modern sekarang ini adalah sesuai
dengan sinyalemen Rasullullah terhadap perang nafsu. Dan dalam Taurat
disebutkan bahwa 2000 tahun setelah kemunculan Taurat ada kejadian yang
sangat mengerikan yaitu “KIAMAT HATI”. Dan ini pula dibarengi dengan ABAH
kita RUSLI. 1 syawal 1999 dimana dengan terbukanya hijab Qadim bertemu
Muhadas.
4
Zaman modern ini muncul “DAJAL” sebenarnya yang konon katanya
bermata satu, Tafsir dajal bermata satu yaitu mata kiri adalah “ABU JAHAL”,
mata kanan kanan adalah “ABU LAHAB”, sama–sama jelek tabiatnya sehingga
menimbulkan “KIAMAT HATI”. Artinya semata –mata kesenangan
keduniawian (ubudunya) yang dikejar, sehingga lupa MATI ditandai dengan
hilangnya “ADAB” dan akhirnya “AKHLAK HANCUR”.
Tidak sedikit berita perilaku yang menyimpang dari seorang Guru Ngaji,
Pengasuh Ponpes, sampai pejabat dan orang biasa melakukan hal-hal yang
sangat menjijikan, ditinjau dari segi moral dan agama yang notabene mereka
mengaku beragama. Ditinjau segi kejahiliahan zaman sekarang lebih
mengerikan.
Jadi jelas pada Zaman sekarang, perang melawan NAFSU dengan IMAN
juga sangat dahsyat. Karena musuhnya adalah diri sendiri yang tidak kenal
waktu dan tempat.
Perkataan Abah kita (RUSLI) bahwa perjalanan Hayat setelah hidup dialam
semesta amat tergantung dari amal dan perbuatan semasa hidup di alam
semesta.Tetapi yang beliau harapkan adalah bagaimana caranya bisa
menembus alam “AHMAD” ketika kita hidup di alam semesta. Bukan
menembus alam “AHMAD” sewaktu kita sudah meninggal. Masalahnya apabila
kita bisa tembus alam AHMAD dan kita masih hidup di dunia ini harapannya
adalah bisa memberi pertolongan kepada keluarga kita yang telah lewat
maupun yang masih hidup dialam semesta. Camkan hal ini benar-benar sebab
ilmu dan amaliahnya telah di buka di buku :
“PEDOMAN PENERUS AHKLAK RASULULLAH “.
5
PERJALANAN HAYAT ORANG-ORANG YANG TELAH LEWAT
1) Orang yang ibadahnya kuat menampakan kesaktiannya
(kehebatanya), merasa dirinya baik dan benar ilmunya, tetapi orang
yang berakal dan hatinya bersih melihat secara nyata bahwa kata
dan perbuatanya mengandung RIYA’ . Maka orang itu perjalanan
hayatnya hanya sampai alam kubur (siksa neraka). Tanda–tanda
yang khas adalah kesukaanya terhadap Harta, Tahta, Wanita.
Sebab orang ini sebenarnya telah runtuh Ahlaknya.
2) Orang yang ibadahnya kuat, tahu mana yang Hak dan yang Batil.
Tidak pernah merugikan orang tetapi tidak juga pernah memberi
bantuan kepada sesama hidup atau dengan kata lain tidak
merugikan dan tidak menguntungkan orang lain,semua untuk
kepentingan pribadi sendiri. Orang ini perjalanan hayatnya hanya
sampai dialam “BARZAH”. Nampak dialam Barzah mereka sujud
terus, rukuk terus, bertasbih terus, serta tawaf terus-terusan
mengelilingi Baitul Makmur. Orang-orang ini yang sebenarnya
dikatakan MALAIKAT karena ruku, sujud , tawaf terus- menerus.
Hayat disini sebenarnya masih termasuk kena “AZAB”.
3) Orang yang ahklaknya mulia, ibadahnya tidak ditunjukan lagi karena
takut riya’ serta amal kabajikannya cukup tetapi belum benar-benar
bisa mengalahkan hawa nafsu. Maka orang ini perjalanan hayatnya
sampai alam “NURJANAH (surga)”.
Antara alam “NURJANAH” dan alam “AHMAD” ada tirai-tirai (rap-rap)
yang dinamakan “SAHARA SIDRATULMUNTAHA” .Tirai ini hanya bisa ditembus
6
oleh orang-orang yang ahklaknya mulia dan nafsunya sudah kosong , orang ini
pekerjaan hayatnya adalah “RAHMAN DAN RAHIM”. Yaitu dengan jalan
memberi makan Fakir Miskin dan Orang-Orang yang memerlukan serta
menyantuni Anak Yatim Piatu.
Khusus perjalanan hayat sampai bisa tembus ke alam “AHMAD (alam
jalan)” perlu ilmu dan praktek nyata karena musuhnya ada dalam diri sendiri
yatitu berupa HAWA NAFSU yang harus dikalahkan dengan IMAN .
PEAMAHAMAN DAN PENGERTIAN
Pekerjaan Ahmad atau pekerjaan Qadim (sifat kekal) yaitu:
a. Kodrat alias akal
b. Iradhat alias pikiran
c. Ilmu alias tahu.
Pekerjaan Muhammad dinyatakan pekerjaan Muhadas yaitu:
a. Samak dengan iklasku
b. Bashar dengan Ridhaku
c. Kalam dengan Sabarku
d. Sangka baik dengan kelakuanku (pekerjaan hayat).
7
PEKERJAAN HAYAT
a. Berlindung dirasa dan sifatnya Rahman Rahim, pekerjaan yang utama
adalah “MEMBERI (MAKAN)” dan menyantuni dengan Ikhlas.
b. Perbendaharaanya tersimpan di HATI dan AKAL atau KASIH (iman) itu
duduknya di AKAL,dan Sayang (Nafsu) itu duduknya di HATI.
c. Sedekah atau memberi makan fungsinya untuk membunuh nafsu sampai
menjadi kosong. Akibat nafsu (salbiyah, amarah, lauwamah) menjadi
kosong dan tunggal dalam nafsu MUTMAINAH maka hati berarti menjadi
beriman. AKAL DAN HATI BERIMAN maka perjalanan hayat sampai
mempertemukan Qadim dan Muhadas , alias “YA AHMAD YA MUHAMAD
(tunggal)”.
d. Ditandai dengan terbukanya hijab atau dinding (tirai/rap-rap) “SAHARA
SIDRATUL MUNTAHA” terbuka.
e. Hakikatnya adalah “ORANGNYA MAUJUD” tetapi syariatnya orangnya
masih makan.
f. Dengan bertemunya sifat Qadim dan Muhadas pemahamannya (tunggal).
Kodrat bersama Samaku—Jibril
Iradat berama Basharku—Mikail
Ilmu bersama Kalamku – Isrofil
Hayat bersama Rahman Rahimku – Ijroil.
8
JUBAH AHMAD BERKANCING 7 :
Karena Alam manusia dipandang jadi kecil, maka Hayat ini bisa tembus
kemana –mana yang dibawa oleh Orangnya yaitu JIBRIL, MIKAIL, dan
ISROFIL.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan sering dilalaikan yaitu masalah
ADAB, sepele tetapi kalau dilalaikan akan menjadi sebab awal keruntuhan
AHKLAK. Padahal alam AHMAD hanya bisa di capai oleh orang-orang yang
benar sempurna Akhlaknya.
Adapun ADAB meliputi :
1. Adab menghormati dan berbakti kepada kedua orang
tua,mertua,dan guru.
2. Adab menghormati tamu.
3. Adab dalam pergaulan.
Hal-hal yang perlu diketahui masalah jalur nafsu melalui beberapa pintu :
1. Mulut bagaikan pintu hati, apabila lalai menjaganya bisa berbahaya,
sebagi pintu amarah, mulut apabila sering terbuka dan tidak hati-
hati akan banyak terjadi kesalahan dan apabila pandai-pandai
menutupnya (diam) serta terbuka apabila perlu maka banayak
selamatnya. Ingat pepatah “diam itu emas, dan banyak bicara
(ngelantur) itu loyang.
2. Mata bagaikan jendela hati, apabila lalai menjaganya akan
meruntuhkan Iman terutama maslah berhubungan bebinian
(perempuan). Disinilah pintu Nafsu Salbiah.
9
3. Telinga bagaikan angin hati, berita apa saja dan kapan saja
terpantau oleh pendengaran kita, suka dan duka hati kita tetap bisa
terjadi setiap saat. Sehingga menyebabkan atau mengganggu akal
dan pikiran kita yang tak tentu arah. Disinilah timbulnya Nafsu
Lauwamah.
PENUTUP :
Sekian buku dalam format Ebook “PERJALANAN HAYAT”.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.
Untuk info dan pertanyaan silahkan hubungi ke alamat email dibawah ini :