peritonitis neonatorum
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Peritonitis neonatorum ditemukan memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi (78
persen) dalam ulasan dari 172 kasus merupakan salah satu penyebab utama kematian dari
neonatus yang meninggal pada layanan bedah selama beberapa tahun terakhir.
Peritonitis neonatal mungkin berasal dari bakteri atau bahan kimia. Mayoritas kasus
peritonitis bakteri akibat perforasi usus, omphaloceles pecah, atau nekrosis usus. 7 bayi
memiliki peritonitis sekunder perforasi usus. Meskipun sebagian besar perforasi neonatal
adalah setelah usus obstruksi, banyak contoh perforasi di!elaskan, mungkin cacat sekunder
pada otot"otot usus atau iskemia #isceral. Peritonitis akibat bahan kimia ini disebabkan
perforasi usus prenatal dengan ekstrusi mekonium steril ke dalam rongga peritoneal.
$eduanya dapat ter!adi !ika perforasi antenatal tetap terbuka setelah kelahiran, yang
memungkinkan kontaminasi bakteri dari peritoneum yang sebelumnya steril.
Peritonitis adalah hal yang paling umum pada neonatus muda, dan dalam penelitian
didiagnosis pada 11% bayi dalam tiga hari pertama kehidupan. &e!ala yang muncul paling
umum dan tanda"tanda yang distensi abdomen, emesis, obstipasi, dan hipotermia.
Perhatian utama untuk koreksi pra operasi adalah shock, gangguan elektrolit,
dehidrasi, dan hipotermia sangat penting untuk bayi tersebut bertahan hidup. Pemantauan
tekanan #ena sentral untuk mengendalikan pemberian cairan intra#ena dan paling sering
gastrostomy untuk dekompresi usus dian!urkan. Pengobatan bedah yang tepat peritonitis
neonatal adalah bah'a dari kondisi yang mendasarinya.
1
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
2/16
$ontaminasi persistent peritoneal, sepsis, pneumonia, syok hipo#olemik, dan
obstruksi usus adalah penyebab utama kematian. akteriologi dari neonatus dengan
peritonitis ditin!au, dan program pengelolaan antibiotik dian!urkan. hloromycetin atau
tetrasiklin dapat digunakan pada pasien ini.
2
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
3/16
BAB II
ANATOMI
Peritoneum adalah selaput serosa yang tembus pandang dan sinambung, terdiri dari 2
lembar yaitu *
" Peritoneum parietale yang melapisi dinding abdomen
" Peritoneum #isceral yang menutupi #iscera (misalnya gaster dan intestinum)
a#itas peritonealis, ruang antara kedua lembar peritoneum, ialah sebuah rongga
potensial karena organ"organ tersusun amat berdekatan. +alam ca#itas peritonealis terdapat
sedikit cairan sebagai lapisan tipis untuk melumas permukaan peritoneum, sehingga
memungkinkan #iscera abdomen bergerak satu terhadap yang lain tanpa adanya gesekan.
Pada laki"laki ca#itas peritonealis tertutup sempurna, tetapi pada 'anita terdapat hubungan
3
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
4/16
dengan lingkungan diluar tubuh melalui kedua tuba uterine, uterus dan #agina. Peritoneum
dan semua #iscera abdomen terdapat didalam ca#itas abdominis.
ubungan antara #iscera abdomen dengan peritoneum adalah sebagai berikut* "
-rgan intraperitoneal (misalnya gaster) adalah #iscera abdomen yang diliputi peritoneum
#isceral " -rgan ekstraperitoneal (retroperitoneal), (misalnya kedua ren,
pancreas, colon ascenden dan colon desenden) adalah #iscera yang terletak antara peritoneum
parietale dan dinding abdomen dorsal. ebuah mesenterium adalah lembar ganda peritoneum
yang bera'al sebagai lan!utan peritoneum #isceral pembungkus sebuah organ. Mesenterium
demikian menghubungkan organ bersangkutan dengan dinding tubuh (misalnya mesenterium
!e!uni). Mesenterium berinti !aringan ikat yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf,
!aringan lemak dan kelen!ar limfe. /isera abdomen yang memiliki mesenterium mudah
bergerak, dera!at kebebasan bergerak ini tergantung dari ukuran pan!ang mesenterium.
-mentum adalah kelan!utan peritoneum #isceral bilaminar yang melintas dari
gaster dan bagian proksimal duodenum ke organ atau struktur lain. -mentum minus
menghubungkan cur#atura minor gaster dan bagian proksimal duodenum dengan hepar.
-mentum ma!us yang luas dan penuh !aringan lemak, dilepskan dari cur#ature mayor gaster
dan melipat balik untuk melekat pada colon trans#ersum. -mentum ma!us mencegah
melekatnya peritoneum #isceral pada peritoneum parietale yang melapisi dinding abdomen.
+aya gerak omentum ma!us cukup besar dan ia dapat bergeser"geser ke seluruh ca#itas
paritonealis dan membungkus organ yang meradang, seperti appendiks #ermiformis, artinya
omentum ma!us dapat mengisolasi organ itu dan melindungi organ lain terhadap organ yang
terinfeksi. 0igamentum peritoneal !uga merupakan lembar"lembar ganda peritoneum.
.
4
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
5/16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan infeksi pada selaput organ perut
(peritoneum). Peritonium adalah selaput tipis dan !ernih yang membungkus organ perut dan
dinding perut sebelah dalam. 0okasi peritonitis bisa terlokalisir atau difuse, ri'ayat akut atau
kronik dan patogenesis disebabkan infeksi atau aseptik. Peritonitis merupakan suatu
kega'atan daruratan yang biasanya disertai dengan bakterimia atau sepsis .
5
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
6/16
ETIOLOGI
O Penyebaran infeksi dari organ perut yang terinfeksi, yang sering menyebabkan
peritonitis adalah perforasi lambung, usus kandung kemih atau appendicitis.
ebenarnya peritoneum sangat kebal terhadap infeksi !ika pemaparan tidak
berlangsung terus menerus, tidak akan ter!adi peritonitis dan peritoneum cenderung
mengalami penyembuhan bila diobati.
O nfeksi dari rahim dan saluran telur yang mungkin disebabkan oleh beberapa !enis
kuman ( termasuk yang menyebabkan gonorre dan infeksi chlamidia).
O $elainan hati atau gagal !antung, dimana caiaran bisa berkumpul di perut (asites) dan
mengalami infeksi.
O Peritonitis dapat ter!adi setelah suatu pembedahan. edera pada kandung kemih atau
usus selama pembedahan dapat memindahkan bakteri ke dalam perut. $ebocoran !uga
dapat ter!adi selama pembedahan untuk menyambungkan bagian usus.
O ritasi tanpa infeksi, misalnya peradangan pankreas akut atau bubuk bedak pada
sarung tangan dokter bedah !uga dapat menyebabkan peritonitis tanpa infeksi.
KLASIFIKASI
peritonitis dibagi tiga *
1. Peritonitis primerspontan
&ambarannya*
6
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
7/16
a. iasanya ter!adi pada masa anak"anak dengan sindrom nefrotik atau sirosis
hati.
b. 3idak ada sumber infeksi pada intraperitoneal
c. 0ebih banyak diderita perempuan daripada laki"laki
d. $uman masuk melalui aliran darah atau alat genital
e. 4asa sakit dan lemas
f. +eihidrasi dan nyeri tekan -tot abdomen tegang
g. $embung
h. unyi peristaltik usus sulit ditemukan
Penatalaksaan *
a. Pembedahan
b. 5ntibiotic
2. Peritonitis sekunder
&ambarannya*
a. $uman yang masuk banyak, biasa dari &3 dan imun klien
b. $uman campuran, aerob dan anaerob
c. 5danya sumber infeksi intra peritoneal6 appendiksitis, di#ertikkulitis,
salpingitis, kolesistitis, pankreasitis dan sebagainya.
7
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
8/16
d. +apat dari trauma yang menyebabkan rupture pada &3 atau perforasi setelah
endoskopi, biopsy, atau polipektomi endoskopik.
e. +apat ter!adi keganasan &3.
f. angat nyeri.
g. 3idak berani bergerak saat tidur
h. apas pendek
i. 5'alnya tensi turun sedikit dan nadi lebih cepat, kemudian masuk dalam
ren!atan dengan nadi kecil dan lebih cepat.
!. ipo#olemia
Pengobatan *
a) uperti#e " nfuse darah plasma atau 'hole blood dan albumin, larutan
ringer, dekstrosa 9 atau al fisiologi " $ortikosteroid " -ksigen
untuk hipoksia " 5ntibiotic untuk bakteri aerob dan anaerob
b) Pembedahan (mencari penyebab, menutup kebocoran dan
membersihkan rongga peritoneum)
. Peritonitis 3ertier
Peritonitis yang mendapat terapi tidak adekuat, superinfeksi kuman
dan yang disebabkan pemasangan alat.
8
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
9/16
Pengkajian Observasi/e!"an
a. yeri abdomen dan kekakuan di atas area inflamasi " yeri lepas " +apat menyebar
ke bahu
b. +istensi abdomen
c. 5noreksia
d. Penurunan sampai tak ada bising usus
e. &agal mengeluarkan feses atau flatus
f. Menggigil, demam
g. 3akikardia
h. ipotensia
i. 0eukositosis
!. 5nsietas
k. Pernafasan torakal *cepat, pendek
l. :mesis fekal
PATOFISIOLOGI
;ntuk dapat mengenal dini tanda"tanda peritonitis dan untuk dapat menangani secara
baik perlu mengetahui patofisiologi peritonitis dengan baik. Peritonitis diartikan sebagai
proses inflamasi atau proses peradangan peritoneum termasuk sebagian atau seluruh organ
di dalam rongga peritoneum.
9
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
10/16
4eaksi a'al peritoneum terhadap in#asi oleh bakteri adalah keluarnya eksudat
fibrinosa. $antong < kantong nanah (abses) terbentuk di antara pelekatan fibrinosa yang
menempel men!adi satu dengan permukaan sekitar sehingga membatasi infeksi. Perlektan
biasanya menghilang bila infeksi menghilang tetapi dapat menetap sebagai pita < pita fibrosa
yang kelak dapat mengakibatkan obstruksi usus.
Peradangan menimbulkan akumulasi cairan karena kpiler dan membran mengalami
kebocoran. =ika defisit cairan tidak dikoreksi secra cepat dan agresif maka dapat
menimbulkan kematian sel. Pelepasan mediator seperti interleukin dapat memulai respon
hiperinflamatorius sehingga memba'a ke perkembangan selan!utnya dari kegagalan banyak
organ. $arena tubuh mencoba untuk mengkompensasi dengan cara retensi cairan dan
elektrolit oleh gin!al, produk buangan !uga ikut menumpuk. 3akikardi a'alnya meningkatkan
curah !antung tapi ini segera gagal begitu ter!adi hipo#olemia.
-rgan"organ di dalam rongga peritoneum termasuk dinding abdomen mengalami
oedem. -edem disebabkan oleh permeabilitas pembuluh darah kapiler organ"organ tersebut
meninggi.
Pengumpulan cairan di rongga peritoneum dan lumen"lumen usus serta oedem seluruh
organ intraperitoneal dan oedem dinding abdomen termasuk !aringan retroperitoneal
menyebabkan hipo#olemia. ipo#olemia bertambah dengan adanya kenaikan suhu, masukan
yang tidak ada,serta muntah. 3er!ebaknya cairan di ca#um pritoneum dan lumen usus, lebih
lan!ut meningkatkan tekanan intra abdomen membuat usaha pernafasan penuh men!adi sulit
dan menimbulkan penurunan perfusi. ila bahan yang menginfeksi tersebar luas pada
permukaan peritoneum atau bila infeksi menyebar dapat menimbulkan peritonitis umum.
5bdomen membuncit tanpa terdengar bunyi usus. $husus pada neonatus lebih sering
terdapat hipotermi. ementara proses tersebut di atas berlangsung, berlangsung pula in#asi
10
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
11/16
kuman keseluruh !aringan intra"peritoneal dan ke aliran darah, sepsis, syok, dan akhirnya
dapat meninggal.
PEME#IKSAAN DIAGNOSTIK
11
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
12/16
Pemeriksaan fisik*
O uhu meningkat
O 4, 44 meningkat
O 5bdomen*
O embung (distensi)
O 5noreksia
O Pada neonatus tampak abdomen hiperemis
O Peristaltik usus menurun (")
O yeri tekan
O 4ebound tenderness
O +efans muscular
12
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
13/16
4ectal toucherdigital e>aminationcolok dubur*
O 3onus spincter ani lemah
O Mukosa rektum licin
O 5mpula rekti tidak kolaps
O yeri tekan pada lokasi tertentu seluruh
O arung tangan* dapat terlihat feses lendir darah
0aboratorium*
O +arah lengkap * ter!adi peningkatan leukosit (leukositosis )
O ;rinalisis
O ;reum
O $reatinin
O :lektrolit (a, $, a, Mg)
Penaa$aksanaan%
O Pasang &3 dekompresi
O Puasa
O Pasang / line (cairan)
O ;kur input ? output cairan
13
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
14/16
O 3ergantung penyebab*
Primer* antibiotik yang sesuai dengan penyebab
ekunder* Pembedahan laparotomi emergensi
3ertier* Pembedahan atau pemberian antibiotika yang sesuai
$-MP0$5
yok septik
yok hipo#olemik
5dhesi
14
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
15/16
BAB III
KESIMPULAN
Peritonitis adalah inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa rongga abdomen
dan meliputi #isera merupakan penyulit berbahaya yang dapat ter!adi dalam bentuk akut
maupun kronis kumpulan tanda dan ge!ala, diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada
palpasi, defans muscular, dan tanda"tanda umum inflamasi.
Pasien dengan peritonitis dapat mengalami ge!ala akut, penyakit ringan dan terbatas,
atau penyakit berat dan sistemik dengan syok sepsis. 3anda"tanda peritonitis relati#e sama
dengan infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien yang sepsis bisa men!adi hipotermia,
tatikardi, dehidrasi hingga men!adi hipotensi. yeri abdomen yang hebat biasanya memiliki
punctum ma>imum ditempat tertentu sebagai sumber infeksi.
+ari tindakan yang diberikan kepada pasien diharapkan yang a'alnya dalam keadaan
buruk dapat men!adi lebih baik sehingga dapat melakukan aktifitas seperti biasa.
15
-
7/23/2019 Peritonitis Neonatorum
16/16
DAFTA# PUSTAKA
1. +oengoes, M.:.2@@@. 4encana 5suhan $epera'atan* Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Pera'atan Pasien. :&. =akarta.
2. !amsuhida!at. 4 ? =ong, Aim de.1BB7. uku 5!ar lmu edah. :d. 4e#isi. :&.
=akarta
. Price, 5nderson yl#ia. (1BB7) Patofisiologi. :d. . =akarta * :&.
C. runner ? uddart. 2@@2. $epera'atan Medikal edah . =akarta* :&
. &riffith, Ainter . 1BBC. u
16