perilaku pemilih di belitung timur · pdf filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ......

90
LAPORAN PENELITIAN TIM PENELITI: DWI HARYADI,. SH. MH NIZWAN ZUKHRI, SE. MM PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR (PENGALAMAN PILEG 2014 DAN PROYEKSI PILKADA 2015) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Upload: duongkien

Post on 06-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

LAPORAN PENELITIAN

TIM PENELITI: DWI HARYADI,. SH. MH NIZWAN ZUKHRI, SE. MM

PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR

(PENGALAMAN PILEG 2014 DAN PROYEKSI PILKADA 2015)

KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Page 2: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

KATA PENGANTAR

KETUA KPUD KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Alhamdulillah, laporan penelitian tentang “Perilaku Pemilih di Belitung

Timur (Pengalaman Pileg 2014 dan Proyeksi Pilkada 2015)” telah selesai

dilaksanakan dan laporannya sekarang ada dihadapan kita. Penelitian ini

merupakan kegiatan KPUD Belitung Timur tahun ini untuk dapat mengetahui apa

sebenarnya faktor-faktor yang mempengaruhi para pemilih dalam memutuskan

pilihannya, baik pada saat pemilihan calon anggota legislatif tahun 2014 yang lalu

maupun gambaran perilaku pemilih dalam pemilihan kepala daerah bulan

Desember mendatang. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa masyarakat

Belitung Timur cenderung memiliki pertimbangan rasional dalam memutuskan

caleg maupun calon kepala daerah pilihannya. Faktor visi misi dan rekam jejak

calon menjadi pertimbangan utama sebelum memilih. Hal ini tentu merupakan

kondisi yang menggembirakan dan harapannya dapat menghasilkan legislator dan

kepala daerah yang berkualitas untuk memajukan pembangunan daerah. Namun

demikian, KPUD Belitung Timur akan terus meningkatkan angka partisipasi

pemilih, sekaligus mendorong pemilih-pemilih yang cerdas dan kritis.

Secara institusional saya menyampaikan terimakasih kepada masyarakat

yang telah menjadi responden, dan penghargaan kepada tim peneliti yang telah

melakukan survei ke lapangan, mempresentasikan hasilnya dalam FGD dan telah

menyelesaikan laporan penelitian ini. Kami berharap laporan penelitian ini dapat

memberikan manfaat tidak hanya bagi KPUD Belitung Timur, tetapi juga bagi

semua pihak yang berkepentingan. Kami juga menyadari ketidaksempurnaan

penelitian ini karena beberapa keterbatasan, sehingga kami mengharapkan

masukan yang konstruktif dan membangun dari para pembaca.

Manggar, 31 Juli 2015

Ketua,

Pirmawan, SE

KABUPATEN BELITUNG TIMUR

ii

Page 3: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR KETUA KPUD BELITUNG TIMUR ................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

1.5 Kerangka Teoritik ................................................................................... 7

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................. 11

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 12

2.2 Sumber dan Teknik Pengambilan Data .................................................. 12

2.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................................ 13

2.4 Teknik Analisis Data .............................................................................. 15

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

3.1 Gambaran Geografis ............................................................................... 17

3.2 Gambaran Demografis............................................................................ 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden ......................................................................... 21

4.2 Perilaku Pemilih dan Coraknya Pada Pemilu Legislatif 2014 ....... 26

4.3 Perilaku Pemilih Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014

Berdasarkan Tempat Tinggal ........................................................ 40

4.4 Perilaku Pemilih Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014

Berdasarkan Etnis/Suku ................................................................ 50

4.5 Perilaku Pemilih Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014

Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................................... 63

4.6 Gambaran Perilaku Pemilih dan Coraknya Pada Pemilihan

Kepala Daerah Tahun 2015 ........................................................... 74

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ......................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 85

LAMPIRAN 1

Kuisioner

LAMPIRAN 2

Dokumentasi Pengambilan Data

Page 4: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu tuntutan reformasi tahun 1998 silam adalah mewujudkan

kehidupan demokrasi melalui penguatan kedaulatan rakyat. Amandeman

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 22E

menjadi landasan konstitusional penguatan kedaulatan rakyat tersebut melalui

penyelenggaraan Pemilu yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur dan adil setiap lima tahunan.

Penyelenggaraan Pemilihan Umum bertujuan untuk memilih anggota

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Pewakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

Daerah, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sementara pada

konteks daerah, ada pemilihan kepala daerah secara langsung, baik itu

pemilihan Gubernur, Bupati maupun Walikota.

Prinsip pemilihan secara langsung yang memberikan hak kepada

masyarakat untuk memilih langsung wakilnya maupun kepala daerahnya harus

menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas demokrasi di daerah,

mendorong partisipasi politik masyarakat dan menghasilkan wakil rakyat dan

kepala daerah yang berkualitas dan mampu membangun daerahnya.

Partisipasi politik masyarakat untuk memilih wakilnya/pemimpimnya

menjadi parameter penting untuk melihat kualitas demokrasi di daerah.

Semakin tinggi partisipasi politik masyarakat menunjukkan meningkatnya

Page 5: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

2

kualitas demokrasi, tumbuhnya kesadaran politik masyarakat dan kuatnya

legitimasi wakil rakyat dan kepala daerah. Sebaliknya, rendahnya partisipasi

pemilih atau tingginya dominasi golongan putih (golput), menunjukkan

turunnya kualitas demokrasi, masyarakat apatis terhadap politik dan rendahnya

kepercayaan masyarakat kepada wakil rakyat dan kepala daerah.

Partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu Legislatif dan Pemilihan

Kepala Daeah yang menjadi penentu keberhasilan pesta demokrasi daerah,

tidak hanya dilihat dari sisi kuantitas atau jumlah yang menggunakan hak

pilihnya, tetapi juga kualitas pemilih dalam menentukan pilihannya. Ada

banyak pertimbangan atau alasan kenapa seseorang menetapkan pilihannya

kepada calon legislatif atau kepala daerah tertentu. Misalnya karena alasan

ikatan kekerabatan/persaudaraan, alasan agama/etnis tertentu, alasan

pendidikan, alasan ideologis kepartaian, alasan money politic, atau alasan

rasional yang didasarkan pada visi misi calon legislatif dan calon kepala

daerah, serta rekam jejaknya selama ini.

Perilaku pemilih tersebut dapat dipengaruhi banyak faktor, seperti usia,

jenis kelamin, tingkat pendidikan, agama, jenis pekerjaan, tempat tinggal,

sejauhmana akses informasi yang didapat, ideologi partai politik pengusung,

strategi kampanye, pendekatan yang dilakukan para calon legilatif dan jejak

rekamnya selama ini dimasyarakat dan perannya bagi pembangunan daerah.

Ada 3 (tiga) pendekatan dalam melihat perilaku pemilih. Pertama,

pendekatan sosiologis yang menjelaskan karakteristik sosial dan

pengelompokkan sosial, usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, kelompok-

Page 6: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

3

kelompok formal dan informasmal yang cukup signifikan mempengaruhi

pembentukan perilaku pemilih. Kedua, pendekatan psikologis ditentukan oleh

sikap politik dan sosialisasi pemilih. Ketiga, pendekatan rasional, pemilih yang

memiliki motivasi, pengetahuan, prinsip, dan informasi yang cukup sehingga

memilih dengan pertimbangan yang logis dan untuk kepentingan umum.

Keempat, pendekatan Marketing.(Adman Nursal, 2004: 54-73).

Diantara pendekatan perilaku pemilih di atas, fenomena yang kini

banyak terjadi adalah memilih karena money politic. Perilaku pemilih seperti

ini yang dapat merusak kualitas demokrasi. Golput tidak, tetapi partisipasi

politiknya sangat pragmatis dan didasarkan pada pertimbangan money politic.

Calon legislatif yang memberikan paling banyak itulah yang akan dicoblos.

Jadi tidak ada sama sekali bertimbangan rasional kritis. Politik transaksional

seperti inilah yang melahirkan legislator-legislator daerah yang bermental

korup selama menjabat, karena untuk meraih kursi legislatif dilakukan dengan

praktik-praktik money politic. Perilaku pemilih yang pragmatis akan

berdampak pada rendahnya kualitas Pemilu Legislatif dan wakil yang terpilih.

Hal yang sama juga terjadi dalam pemilihan kepala daerah dimana praktik

money politic dalam berbagai modusnya terjadi menjelang pencoblosan.

Masyarakat Belitung Timur yang sudah memiliki hak pilih tahun 2014

telah memilih para legislator yang duduk di DPR, DPD, DPRD Provinsi dan

DPRD Kabupaten Belitung Timur. Angka partisipasi pemilih di Belitung

Timur sudah baik, bahkan paling tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota

di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Terakhir pada pemilu legislatif

Page 7: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

4

Kabupaten Belitung Timur Partisipasi pemilihnya tertinggi, yaitu 80 persen.

Jadi hanya 20 persen saja yang golput. Rata-rata kabupaten/kota lain

partisipasinya hanya mencapai 70 persen, bahkan Kota Pangkalpinang hanya

mencapai 66 persen (KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2014)

Sementara dalam Pemilukada Desember mendatang, belum dapat

dipastikan berapa persentase partisipasi pemilihnya. Namun sebagai

perbandingan, pada pemilukada sebelumnya di tahun 2010 angka

partisipasinya mencapai 76 persen.

Masyarakat Belitung Timur yang cukup heterogen tentunya memiliki

dinamika yang beragam terkait alasan atau pertimbangan untuk menentukan

atau memilih siapa calon legislatif yang akan menjadi wakilnya. Tingginya

angka partisipasi pemilih ini seharusnya diiringi pula dengan pertimbangan-

pertimbangan rasional dan kritis agar menghasilkan legislator yang berkualitas

dan berkomitmen memajukan daerah, bukan sekedar meraih kursi DPRD untuk

kepentingan pribadi dan golongannya saja. Begitupula dalam pemilukada

Desember mendatang diharapkan angka partisipasi meningkat dan dibarengi

dengan pilihan cerdas dari para pemilih.

Oleh karenanya, penting dilakukan riset tentang perilaku pemilih di

Kabupaten Belitung Timur untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku pemilih dan coraknya dalam menentukan pilihan

dalam Pemilihan Legislatif tahun 2014 yang lalu dan mengetahui gambaran

perilaku pemilih dalam proyeksi pilkada Desember yang akan datang apabila

pilkada diselenggarakan hari ini.

Page 8: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini memiliki 2 (dua)

rumusan masalah, yaitu:

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih di Kabupaten

Belitung Timur dalam Pemilihan Legislatif tahun 2014 dan Pilkada

Belitung Timur tahun 2015?

2. Bagaimana corak perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur dalam

Pemilihan Legislatif tahun 2014 dan Pilkada Belitung Timur tahun 2015?

1.3. Tujuan Penelitian

Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih dan

coraknya menjadi pekerjaan penting untuk pesta demokrasi yang berkualitas,

maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih di

Kabupaten Belitung Timur dalam Pemilihan Legislatif tahun 2014 dan

Pilkada Belitung Timur tahun 2015

2. Mengetahui corak perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur dalam

Pemilihan Legislatif tahun 2014 dan Pilkada Belitung Timur tahun 2015

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah Daerah

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi penting bagi

Pemerintah Daerah untuk menentukan berbagai program pembangunan

Page 9: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

6

strategis untuk peningkatan kualitas masyarakat dalam konteks perilaku

pemilih rasional kritis, misalnya dari aspek pendidikan dan ekonomi.

2. Bagi KPUD

Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih

dan coraknya akan membantu KPUD untuk terus mendorong peningkatan

partisipasi pemilih dan penyelenggaraan Pileg dan pilkada berkualitas.

3. Bagi Masyarakat

Identifikasi perilaku pemilih dan faktor yang mempengaruhinya

dapat menjadi sarana pendidikan politik bahwa partisipasi politik harus

disalurkan dengan kritis dan cerdas, bukan pragmatis semata, karena

pilihan kita menentukan bagaimana pembangunan daerah ke depan.

4. Bagi Partai Politik

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi partai politik untuk

mengoptimalkan pendidikan politik yang mencerdaskan masyarakat dan

melakukan rekrutmen caleg dan kepala daerah yang berkualitas.

5. Bagi Pengembangan Keilmuan

Secara keilmuan, hasil penelitian ini akan menjadi referensi dalam

pengembangan teori-teori politik lokal daerah otonom, khususnya terkait

perilaku pemilih dalam pemilihan legislatif dan kepala daerah.

Page 10: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

7

1.5. Kerangka Teoritik

1. Partisipasi Politik

Partisipasi politik merupakan bentuk partisipasi masyarakat dibidang

politik. Bentuknya dapat melalui penggunaan hak pilih dalam pemilihan

umum atau pemilihan kepala daerah, ikut dalam kegiatan kampanye,

menjadi anggota partai politik tertentu atau berpastisipasi dalam

mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Pada awalnya studi mengenai partisipasi politik hanya memfokuskan

diri pada partai politik sebagai pelaku utama, akan tetapi dengan

berkembangnya demokrasi, banyak muncul kelompok masyarakat yang juga

ingin berpartisipasi dalam bidang politik, khususnya dalam hal pengambilan

keputusan-keputusan mengenai kebijakan umum (Miriam Budiardjo,

2008:367).

Huntington dan Nelson (1994:4) dalam bukunya No Easy Choice

Politicall Participation in Developing Countries memaknai partisipasi

politik sebagai:

“By political participation we mean activity by private citizens

designed to influence government decisionmaking. Participation may

be individual or collective, organized or spontaneous, sustained or

sporadic, peaceful or violent, legal or illegal, effective or ineffective.

Pernyataan Huntington dan Nelson di atas menyebutkan bahwa partisipasi

politik adalah kegiatan warga Negara yang bertindak sebagai pribadi-

pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh

Pemerintah. Partisipasi biasa bersifat individual atau kolektif, terorganisir

Page 11: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

8

atau spontan, mantap atau sporadik, secara damai atau dengan kekerasan,

legal atau illegal, efektif atau tidak efektif.

Partisipasi politik saat ini memang telah melibatkan masyarakat

secara luas melalui berbagai sarana, seperti LSM, media massa, media

elektronik, dan media sosial, atau turun langsung dengan berdemonstrasi

untuk mempengaruhi atau merubah kebijakan publik. Terdapat sejumlah

rambu-rambu dalam partisipasi politik (Ramlan Surbakti, 1999:144), yaitu:

1. Partisipasi politik berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga

negara biasa yang dapat diamati, bukan perilaku dalam yang berupa

sikap dan orientasi. Karena sikap dan orientasi tidak selalu

termanifestasi dalam perilakunya

2. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mempengaruhi perilaku selaku

pembuat dan pelaksana keputusan politik. Seperti mengajukan

alternatif kebijakan umum dan kegiatan pendukung atau menentang

keputusan politik yang dibuat pemerintah.

3. Perbuatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempengaruhi

pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.

4. Kegiatan mempengaruhi kebijakan pemerintah secara langsung,

yaitu mempengaruhi pemerintah dengan menggunakan perantara

yang dapat meyakinkan pemerintah

5. Mempengaruhi pemerintah melalui prosedur yang wajar dan tanpa

kekerasan seperti ikut memilih dalam pemilu, mengajukan petisi,

bertatap muka, menulis surat/dengan prosedur yang tidak wajar

seperti kekerasan, demosntrasi, mogok, kudeta, revolusi, dll.

2. Perilaku Pemilih

Perilaku pemilih merupakan wujud dari sikap politik seseorang,

khususnya dalam sebuah pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah.

Terdapat banyak faktor yang kemudian mempengaruhi perilaku pemilih

untuk sampai pada pilihannya. Faktor ideologi partai politik, figur calon

legislatif atau calon kepala daerah, atau ikatan kekerabatan dengan para

kontestan, faktor tingkat pendidikan pemilih, dan lain-lain.

Page 12: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

9

Menurut Asvi Warman (1999: 34), minimal terdapat 2 (dua) model

yang menjelaskan mengapa orang memilih sebuah partai. Pertama, pada

pendekatan sosiologis digambarkan peta kelompok masyarakat dan setiap

kelompok dilihat sebagai basis dukungan terhadap partai tertentu. Kedua,

model psikologi yang menggunakan identifikasi partai sebagai konsep

kunci. Identifikasi partai berarti "rasa keterikatan individu terhadap partai",

sekalipun ia bukan anggota.

Partisipasi politik dipengaruhi oleh kesadaran politik dan

kepercayaan kepada pemerintah. Kesadaran politik ialah kesadaran sebagai

warga negara atau perilaku memilih dalam menggunakan hak pilihnya.

Perilaku memilih dalam hal ini meliputi faktor pendekatan sosiologis yaitu

adanya karakteristik sosial seperti jenis pekerjaan, pendidikan dan

karakteristik sosiologis, seperti agama, jenis kelamin, umur. Faktor

pendekatan psikologis dalam perilaku memilih yang meliputi ikatan

emosional pada suatu partai politik, orientasi pada kandidat. Serta faktor

pendekatan rasional dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian

(ekonomi) (Bawono, 2008:5).

Terkait pertimbangan ideologi, menurut Firmanzah (2007:113),

karakter pemilihnya lebih menekankan pada aspek-aspek subjektivitas

seperti kedekatan nilai, budaya, agama, moralitas, norma, emosi, dan

psikologis. Maksudnya adalah pemilih akan cenderung berkelompok kepada

kontestan yang memiliki kedekatan ideologi yang sama dengan pemilihnya.

Page 13: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

10

3. Parameter Demokrasi Daerah

Wujud dari demokrasi di daerah dapat dilihat dari banyak parameter.

Menurut Robert Dahl, Samuel Huntington, dan Bingham Powel (Nasution,

2009:38), terdapat 4 (empat) parameter untuk mengamati terwujudnya

demokrasi, yaitu:

1. Menggunakan mekanisme pemilihan umum yang teratur

2. Memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan

3. Mekanisme rekrutmen dilakukan secara terbuka

4. Akuntabilitas Publik.

Keempat parameter di atas penting untuk melihat pelaksanaannya di

daerah-daerah otonom yang baru dimekarkan. Parameter pertama tentunya

sudah berjalan dengan periodeisasi pemilu maupun pilkada yang

berlangsung lima tahunan. Namun untuk parameter kedua, ketiga dan

keempat yang membutuhkan pengamatan lebih lanjut. Benarkah rotasi

kekuasaan telah berlangsung, apakah mekanisme rekrutmen oleh partai

politik sudah terbuka untuk publik dan bagaimana dengan akuntabilitas

publik selama ini.

Salah satu wujud dari demokrasi di daerah adalah partisipasi politik

masyarakat dalam pemilihan kepada daerahnya secara langsung, memilih

anggota DPRD kabupaten/kota, DPD dan DPR RI yang juga secara

langsung yang akan mewakilinya ditingkat kabupaten/kota, provinsi

maupun pusat.

Indikator sederhana yang biasa digunakan adalah angka partisipasi

politik masyarakat dalam pesta demokrasi di daerah. Semakin tinggi, maka

semakin tinggi pula kualitas demokrasi. Namun demikian, parameter

Page 14: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

11

partisipasi politik tersebut seharusnya disertai pula dengan kualitas dari

perilaku pemilih itu sendiri, dominan rasional atau justru pragmatis karena

politic money misalnya.

1.6. Sistematika Penulisan

Bab I tentang pendahuluan dalam penelitian ini akan dimulai dengan

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian, kerangka teoritik yang meliputi partisipasi politik, perilaku pemilih

dan parameter demokrasi daerah, dan sistematika penulisan.

Bab II tentang metode penelitian, menjabarkan tentang jenis penelitian,

sumber data, teknik pengambilan data, populasi dan teknik pengambilan

sampel, serta teknis analisis data

Bab III tentang gambaran umum objek penelitian mendiskripsikan

tentang kondisi geografis dan demografi yang meliputi aspek pemerintahan dan

sosial budaya di Kabupaten Belitung Timur.

Bab IV tentang hasil penelitian dan pembahasan akan menyajikan

berbagai data hasil olahan kuisoner dilapangan, serta pembahasan dan analisis

tentang perilaku pemilih dan coraknya untuk pengalaman pemilu legislatif

2014 yang lalu dan proyeksi pilkada 2015 yang akan datang.

Bab V berisi simpulan tentang faktor dominan perilaku pemilih di

Belitung timur dan coraknya, serta memberi rekomendasi ke depan.

Page 15: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

12

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kuantitatif. Metode

penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik (Sugiyono, 2010:8). Penelitian ini menggunakan survei

dalam mengumpulkan informasi, gambaran tentang bagaimana Perilaku

memilih masyarakat Belitung Timur dan coraknya pada pemilu legislatif tahun

2014 dan pilkada yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015.

2.2. Sumber dan Teknik Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer dilakukan dengan teknik pengambilan data melalui

metode wawancara langsung (tatap muka) dengan responden yang termasuk

dalam daftar pemilih tetap (DPT) pileg tahun 2014 dalam wilayah Kabupaten

Belitung Timur pada 4 kecamatan yang telah ditentukan. Alat bantu yang

digunakan dalam pelaksanaan wawancara adalah dengan menggunakan

kuisioner terstruktur (terlampir).

Sementara data sekunder didapat dari berbagai referensi dan literatur

yang terkait dengan tema penelitian, seperti data dokumentasi informasi yang

Page 16: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

13

didapat dari Komisi Pemilihan Umum Daerah Belitung Timur dan Badan Pusat

Statistik Belitung Timur, serta sumber buku dan jurnal. Di samping

dokumentasi informasi dan wawancara, dilakukan pula Focus Group

Discusiion yang melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas

Pendidikan, Kesbangpol, LSM, kalangan Pers, Darma Wanita dan lain-lain

untuk mendapatkan masukan tentang perilaku pemilih di Belitung Timur.

2.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini diambil dari akumulasi jumlah pemilih

dari DPT, DPTb dan DPK pada Pileg tahun 2014 dari tujuh kecamatan yang

ada dalam Kabupaten Belitung Timur yang berjumlah 81.133 orang pemilih.

Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan mengunakan

cluster sampling (area sampling), sampel akan diambil dari 4 (empat)

kecamatan dari 7 (tujuh) kecamatan yang ada di Kabupaten Belitung Timur.

Selanjutnya sampel akan diambil dengan tetap memperhatikan proporsional

jumlah sampel berdasarkan tempat tinggal responden (kota dan desa), jenis

kelamin, dan etnis.

Penentuan jumlah sampel dari populasi dalam penelitian ini

menggunakan metoda yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael (Sugiyono,

2010:87). Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang

diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut:

Page 17: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

14

ƛ 2 . N . P . Q

S =

D2 (N – 1) + ƛ 2 . P. Q

ƛ 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%

P = Q – 0,5 d = 0,05 s = Jumlah sampel

Dengan jumlah populasi sebesar 81.133, dan menggunakan taraf

kesalahan dalam pengambilan sampel sebesar 10 persen, jumlah sampel yang

dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 270 responden yang

tersebar di empat kecamatan dalam kabupaten Belitung Timur.

Adapun jumlah responden dari empat kecamatan yang dijadikan sampel

dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini:

Kecamatan Responden

Manggar

Gantung

Damar

Simpang Renggiang

124

82

40

24

Total 270

Page 18: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

15

Tabel 2.2. SEBARAN KUISIONER PERKECAMATAN

NO KECAMATAN JUMLAH RESPONDEN

1 MANGGAR

PADANG 11

KAMPUNG JAYA 19

MEKAR JAYA 20

KELUBI 9

LALANG 16

BARU 33

MEKAR JAYA 11

BENTAIAN 5

JUMLAH 124

2 GANTUNG

GANTUNG 21

SELINSING 21

LENGGANG 19

BATU PENYU 21

JUMLAH 82

3 DAMAR

BURONG MANDI 7

MENGKUBANG 15

SUKAMANDI 18

JUMLAH 40

4 SIMPANG RENGGIANG

SIMPANG TIGA 6

RENGGIANG 7

LINTANG 11

JUMLAH 24

TOTAL 270

2.4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif, karena dalam penelitian ini akan dilakukan penyajian data melalui

tabel, grafik, diagram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi

Page 19: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

16

sentral), perhitungan presentil, perhitungan penyebaran data melalui

perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan prosentase.

Pada tahap awal, dilakukan reduksi data, yakni menyortir data dan

informasi dari kuisoner sesuai dengan kebutuhan penelitian. Selanjutnya data

dikualifikasi dalam berbagai struktur data. Berdasarkan reduksi data dilakukan

penyajian data untuk kemudian dianalisis dan diambil kesimpulan sesuai

rumusan masalah dan aspek teoritis, serta memberikan rekomendasi ke depan.

Page 20: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

17

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

3.1. Gambaran Geografis

Kabupaten yang dikenal dengan Laskar Pelanginya ini secara geografis

terletak pada 107o45’ BT sampai 108

o18’ BT dan 02

o30’ LS sampai 03

o15’

LS. Total luas wilayah kabupaten ini mencapai 17.967,94 km2, dengan rincian

luas wilayah daratan mencapai kurang lebih 2.506,91 km2

atau 13,95 persen

dari total wilayah, dan luas laut kurang lebih 15.461,03 km2

atau 86,05 persen

dari total wilayah.

Gambar 3.1. Peta Kabupaten Belitung Timur

Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Belitung Timur adalah:

Sebelah Barat berbatasan dengan laut Cina Selatan

Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata

Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Belitun

Page 21: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

18

362.2

243.3

546.3

390.7

465.9

498.51

Luas Wilayah Perkecamatan (km2)

Dendang

Simpang Pesak

Gantung

Simpang Renggiang

Manggar & Damar

Kelapa Kampit

Kabupaten Belitung Timur merupakan kabupaten pemekaran pada

tahun 2003. Sebelumnya kabupaten ini menjadi bagian dari wilayah

administratif Kabupaten Belitung dengan 4 kecamatan, yaitu Manggar,

Gantung, Dendang dan Kelapa Kampit.

Setelah menjadi daerah otonom, Kabupaten Belitung Timur telah

melakukan pemekaran kecamatan dengan penambahan 3 kecamatan, yaitu

Kecamatan Simpang Pesak, Damar dan Renggiang. Jadi jumlah kecamatan di

Kabupaten Belitung Timur saat ini ada 7 kecamatan.

Gambar 3.2 Luasan Wilayah Daratan Kecamatan

Sumber:Beltim Dalam Angka 2014

3.2. Gambaran Demografis

Data BPS tahun 2014 menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten

Belitung Timur sebanyak 117.026 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak

60.903 jiwa dan perempuan sebanyak 56.123 jiwa.

Page 22: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

19

2936

11743

6729

4171 550

876

5311

13207

PNS

Pertambangan

Pertanian

Nelayan

Peternakan

Industri

Perdagangan

Lainnya

Dari sisi etnis dan agama, Kabupaten Belitung Timur dihuni + 80%

etnis melayu, dan sisanya adalah campuran etnis pendatang seperti: Jawa,

Sunda, Madura, Batak, Cina dll. Mayoritas penduduknya pemeluk agama

Islam, kemudian Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan lain-lain.

Dalam konteks kondisi ekonomi, jumlah keluarga pra sejahtera pada

tahun 2013 di Kabupaten Belitung Timur mencapai 1.653, Keluarga Sejahtera

1 sebanyak 3.797, dan Keluarga Sejahtera 2 berjumlah 9.642. Sementara

jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2013 sebanyak 43.520 jiwa (diambil

dari data Desa se Kabupaten Belitung Timur). Berikut ini grafik jumlah

penduduk yang bekerja menurut jenis pekerjaan tahun 2013.

Gambar 3.3 Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan di

Belitung Timur tahun 2013

Sumber:Beltim Dalam Angka 2014

Kehidupan sosial budaya di Kabupaten Belitung Timur antara lain

terlihat dari bidang pendidikan, kesehatan, dan budaya. Jumlah SMKN ada 3

sekolah, dan SMAN yang tersebar di beberapa kecamatan. Pihak swasta juga

Page 23: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

20

berkontribusi dalam bidang pendidikan, mulai dari TK sampai dengan

SMA/SMK. Dibidang kesehatan, rumah sakit umum baru ada 1 milik

pemerintah daerah, sedangkan Puskesmas sudah ada disetiap kecamatan.

Dibidang budaya, keberagaman etnis tetapi dapat hidup berdampingan

dan saling menghargai dan menghormati menjadi modal sosial yang besar bagi

kerukunan daerah ini. Begitupula dalam kehidupan antar umat beragama yang

beragam di Belitung Timur berjalan dengan rukun dan sikap saling toleransi.

Dibidang politik, partisipasi politik masyarakat Belitung Timur selalu

saja tinggi, baik itu pada tingkal Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden,

maupun dalam pemilihan kepala daerah setingkat Gubernur maupun Bupati.

Pada bulan Desember 2015 akan menjadi tahun politik bagi Kabupaten

Belitung Timur karena akan diselenggarakan pemilihan bupati dan wakil

bupati.

Page 24: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Perbedaan kondisi individu seperti usia seringkali dapat

menyebabkan perbedaan perilaku seseorang termasuk dalam hal

menentukan pilihan. Tabel 4.1 akan menyajikan data tentang

karakteristik responden berdasarkan usia.

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

≤ 20

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

6

82

97

50

22

12

2,22

30,37

35,93

18,52

8,15

4,44

Total 270 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang

terbanyak adalah kelompok usia 31-40 tahun, dengan persentase mencapai

35,93 persen, sedangkan yang terkecil adalah kelompok responden berusia ≤

20 tahun, yang hanya sebesar 2,22 persen.

Page 25: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

22

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut ini.

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-Laki

Perempuan

149

121

55,19

44,81

Total 270 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa persentase responden laki-laki

lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan, yaitu sebesar

55,19 persen berbanding 44,81 persen.

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Latar belakang tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini dapat

diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Uraian lebih jelas dapat

dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

SD

SMP

SMA

D3

S1

50

48

130

20

22

18,52

17,78

48,15

7,41

8,15

Total

270

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Page 26: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

23

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan

SMA merupakan yang terbesar dengan persentase mencapai 48,15 persen,

sedangkan yang terkecil adalah kelompok responden dengan tingkat

pendidikan D3 dengan persentase yang hanya sebesar 7,41 persen.

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan responden dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok,

uraian lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase

PNS

Karyawan Swasta

Wiraswasta

Pedagang

Buruh

Ibu Rumah Tangga

Honorer

Guru

Karyawan BUMN

Tidak bekerja

Lain-lain (Mhs, Nelayan, petani,

peternak, perawat, perangkat desa,

pensiunan, sopir)

21

23

24

10

70

79

16

7

3

3

14

7,78

8,52

8,89

3,70

25,93

29,26

5,93

2,59

1,11

1,11

5,19

Total 270 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat kelompok reponden berdasarkan

pekerjaan, tabel tersebut menunjukkan bahwa responden dengan pekerjaan

sebagai ibu rumah tangga merupakan yang terbesar dengan persentase

mencapai 29,26 persen. Sedangkan yang terkecil adalah kelompok

Page 27: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

24

responden dengan pekerjaan sebagai karyawan BUMN dan tidak bekerja,

dengan persentase masing-masing hanya sebesar 3 persen.

4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku/Etnis

Responden berdasarkan suku/etnis dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Suku/Etnis

Suku/Etnis Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan Madura

Bugis

Lain-lain (Bawean, Kendawang,

Dayak, Batak, Sunda)

187

21

30

18

14

69,26

7,77

11,11

6,67

5,19

Total 270 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa resonden dengan etnis melayu

merupakan kelompok yang terbesar, dengan persentase mencapai 69,26

persen, sedangkan yang terkecil adalah etnis lain-lain (Bawean,

Kendawang, Dayak, Batak, Sunda) dengan persentase yang hanya sebesar

5,19 persen).

4.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Ada 4 kelompok agama yang dianut responden dalam penelitian ini, uraian

lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Page 28: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

25

Tabel 4.6

Responden Berdasarkan Agama

Usia Jumlah Persentase

Islam

Kristen

Katholik

Budha

249

9

2

10

92,22

3,33

0,74

3,70

Total 270 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa mayoritas responden (92,22

persen) beragama islam, responden yang beragama katholik merupakan

yang terkecil (0,74 persen).

4.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Dalam penelitian ini tempat tinggal responden dikelompokkan menjadi

dua yaitu responden yang tinggal di perkotaan dan responden yang tinggal

di perdesaan. Responden yang masuk dalam kategori tinggal di perkotaan

yaitu responden yang tinggal di Kecamatan Manggar, dan ibu kota

kecamatan lainnya, sedangkan responden yang tinggal diluar wilayah

tersebut masuk dalam kategori responden yang tinggal di perdesaan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Tempat Tinggal Jumlah Persentase

Perkotaan

Perdesaan

164

106

60,74

39,26

Total 270 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Page 29: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

26

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

bertempat tinggal di perkotaan lebih banyak dibandingkan yang bertempat

tinggal diperdesaan dengan perbandingan 60,74 persen berbanding 39,26

persen.

4.2 Perilaku Pemilih dan Coraknya Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014

4.2.1 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Sosiologis

Perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur berdasarkan aspek

sosiologis terdiri dari agama, jenis kelamin, etnis/suku, tingkat pendidikan,

pekerjaan, dan hubungan persaudaraan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8

Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Sosiologis

Aspek Sosiologis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Agama yang dianut

caleg mempengaruhi

dalam memilih calon

anggota legislatif pada

pemilu tahun 2014

Jenis kelamin caleg

mempengaruhi dalam

memilih calon anggota

legislatif pada pemilu

tahun 2014

Etnis/suku bangsa

caleg mempengaruhi

dalam memilih calon

anggota legislatif pada

pemilu tahun 2014

103

68

58

38,15

25,19

21,48

167

202

212

61,85

74,81

78,52

270

270

270

100

100

100

Page 30: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

27

Tingkat Pendidikan

caleg mempengaruhi

dalam memilih calon

anggota legislatif pada

pemilu tahun 2014

Pekerjaan caleg

mempengaruhi dalam

memilih calon anggota

legislatif pada pemilu

tahun 2014

Hubungan

persaudaraan

mempengaruhi dalam

memilih calon anggota

legislatif pada pemilu

tahun 2014

206

154

128

76,30

57,04

47,41

64

116

142

23,70

42,96

52,59

270

270

270

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.1

Perilaku Pemilih Berdasarkan Agama Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.1 menunjukkan bahwa agama yang

dianut calon anggota legislatif tidak terlalu mempengaruhi masyarakat di

Belitung Timur untuk memilihnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang

38%

62%

Pengaruh Agama Caleg

Ya Tidak

Page 31: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

28

ada, 62 persen menyatakan bahwa agama tidak berpengaruh terhadap

keinginan untuk memilih calon anggota legislatif. Hanya 38 persen

responden menyatakan agama yang dianut caleg menjadi pertimbangan

untuk memilih calon anggota legislatif.

Gambar 4.2

Perilaku Pemilih Berdasarkan Jenis Kelamin Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.2 menunjukkan bahwa jenis kelamin

calon anggota legislatif tidak terlalu mempengaruhi masyarakat di Belitung

Timur untuk memilihnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang ada,

mayoritas pemilih di Belitung Timur (75 persen) menyatakan bahwa jenis

kelamin calon anggota legislatif tidak berpengaruh terhadap keinginan

untuk memilih calon anggota legislatif. Hanya sebagian kecil reponden (25

persen) menyatakan jenis kelamin calon anggota legislatif menjadi

pertimbangan untuk memilih calon anggota legislatif.

25%

75%

Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Ya

Tidak

Page 32: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

29

Gambar 4.3

Perilaku Pemilih Berdasarkan Etnis/Suku Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa etnis/suku dari

mana calon anggota legislatif berasal tidak terlalu mempengaruhi pemilih di

Belitung Timur untuk memilihnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang

ada, mayoritas pemilih (79 persen) menyatakan bahwa etnis/suku caleg

tidak berpengaruh terhadap keinginan untuk memilih calon anggota

legislatif. Hanya sebagian kecil (21 persen) responden yang menyatakan

etnis/suku caleg menjadi pertimbangan untuk memilih.

Gambar 4.4

Perilaku Pemilih Berdasarkan Tingkat Pendidikan Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

21%

79%

Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Ya Tidak

76%

24%

Pengaruh Tingkat Pendidikan Caleg

Ya Tidak

Page 33: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

30

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.4 menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan calon anggota legislatif mempengaruhi masyarakat di Belitung

Timur untuk memilihnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang ada, 76

persen menyatakan bahwa tingkat pendidikan caleg berpengaruh terhadap

keinginan masyarakat untuk memilih calon anggota legislatif. Hanya 24

persen responden menyatakan bahwa tingkat pendidikan caleg tidak

menjadi pertimbangan untuk memilih calon anggota legislatif.

Gambar 4.5

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pekerjaan Caleg

Dari tabel 4.8 dan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa pekerjaan calon

anggota legislatif cukup mempengaruhi masyarakat di Belitung Timur

untuk memilihnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang ada, 57

persen menyatakan bahwa pekerjaan caleg berpengaruh terhadap

keinginan untuk memilih calon anggota legislatif. Hanya 43 persen

responden yang menyatakan pekerjaan caleg menjadi pertimbangan untuk

memilih calon anggota legislatif.

57%

43%

Pengaruh Pekerjaan Caleg

Ya Tidak

Page 34: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

31

Gambar 4.6

Perilaku Pemilih Berdasarkan Hubungan Persaudaraan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Dari tabel 4.8 dan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa hubungan persaudaraan

antara pemilih dengan calon anggota legislatif tidak cukup berpengaruh

terhadap keinginan masyarakat di Belitung Timur untuk memilihnya. Hal

ini dapat dilihat dari persentase yang ada, hanya 47 persen menyatakan

bahwa hubungan persaudaraan berpengaruh terhadap keinginan masyarakat

untuk memilih calon anggota legislatif. Sementara ada 53 persen responden

menyatakan hubungan persaudaraan dengan caleg tidak menjadi

pertimbangan untuk memilih calon anggota legislatif.

4.2.2 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Psikologis

Perilaku pemilih dalam menentukan pilihannya dalam memilih calon

anggota legislatif juga dipengaruhi oleh faktor psikologis. Faktor psikologis

yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah partai politik pengusung

47% 53%

Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Ya Tidak

Page 35: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

32

caleg dan banyaknya baliho/spanduk/brosur/ajakan dari calon anggota

legislatif yang akan dijelaskan dalam tabel dan gambar berikut ini.

Tabel 4.9

Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Psikologis

Aspek Psikologis Ya Persentase Tidak Persentase Total Persentase

Partai politik

pengusung caleg

mempengarhi dalam

memilih calon

anggota legislatif

pada pemilu tahun

2014

Banyaknya

baliho/spanduk/brosu

r dan ajakan

mempengaruhi

dalam memilih

calon anggota

legislatif pada

pemilu tahun 2014

84

33

31,11

12,22

186

237

68,89

87,78

270

270

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.7

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Partai Politik

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

31%

69%

Pengaruh Partai Politik

Ya Tidak

Page 36: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

33

Partai politik pengusung caleg tidak terlalu berpengaruh terhadap keinginan

masyarakat untuk menjatuhkan pilihan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.9

dan gambar 4.7, dimana 69 persen responden menyatakan bahwa dalam

memilih calon anggota legislatif tidak didasarkan pada partai yang

mengusung caleg, hanya 31 persen responden yang memilih calon anggota

legislatif didasarkan atas partai politik yang mengusung caleg.

Gambar 4.8

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur/Ajakan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Dari tabel 4.9 dan gambar 4.8 dapat dilihat bahwa banyaknya

baliho/spanduk/brosur/ajakan dari calon anggota legislatif tidak terlalu

berpengaruh terhadap peluangnya untuk dipilih masyarakat di Belitung

Timur. Delapan puluh delapan persen responden menyatakan bahwa

baliho/spanduk/brosur/ajakan tidak berpengaruh terhadap keinginan

masyarakat untuk memilih calon anggota legislatif, hanya sebagian kecil

responden (12 persen) yang menyatakan bahwa

12%

88%

Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur/Ajakan

Ya Tidak

Page 37: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

34

baliho/spanduk/brosur/ajakan mempengaruhi keinginan masyarakat untuk

memilih calon anggota legislatif.

4.2.3 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Rasional

Perilaku pemilih dalam menentukan pilihannya dalam memilih calon

anggota legislatif juga dapat lihat dari aspek rasional. Aspek rasional yang

dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah visi misi caleg, rekam jejak

caleg, dan manfaat ekonomi yang diperoleh masyarakat dari caleg, yang

akan dijelaskan dalam tabel dan gambar berikut ini.

Tabel 4.10

Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Rasional

Aspek Rasional

Ya Persentase Tidak Persentase Total Persentase

Visi dan misi

calon

mempengaruhi

dalam memilih

calon anggota

legislatif pada

pemilu tahun

2014

Rekam jejak

calon

mempengaruhi

dalam memilih

calon anggota

legislatif pada

pemilu tahun

2014

Memperoleh

barang dari calon

anggota legislatif

pada pemilu

tahun 2014

246

247

43

91,11

91,48

15,93

24

23

227

8,89

8,52

84,07

270

270

270

100

100

100

Page 38: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

35

Memperoleh

uang dari calon

anggota legislatif

pada pemilu

tahun 2014

Memilih calon

yang

memberikan

barang pada

pemilu tahun

2014

Memilih calon

yang

memberikan

uang pada

pemilu tahun

2014

9

24

9

3,33

55,81

75

261

19

3

96,67

44,19

25

270

43

12

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.9

Perilaku Pemilih Berdasarkan Visi Misi Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

91%

9%

Pengaruh Visi Misi Caleg

Ya Tidak

Page 39: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

36

Dari tabel 4.10 dan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden (91 persen) menyatakan bahwa visi misi caleg sangat

mempengaruhi responden dalam memilih calon anggota legislatif, artinya

dalam memilih calon anggota legislatif pada pemilu tahun 2014, masyarakat

belitung timur menjadikan visi misi caleg sebagai acuan dalam menjatuhkan

pilihan, hanya 9 persen responden yang menyatakan bahwa visi misi caleg

tidak berpengaruh terhadap kemungkinan caleg untuk dipilih.

Gambar 4.10

Perilaku Pemilih Berdasarkan Rekam Jejak Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Dari tabel 4.10 dan gambar 4.10 dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden (91 persen) menyatakan bahwa rekam jejak caleg sangat

mempengaruhi responden dalam memilih calon anggota legislatif, artinya

dalam memilih calon anggota legislatif pada pemilu tahun 2014, masyarakat

belitung timur menjadikan rekam jejak caleg sebagai acuan dalam

91%

9%

Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Ya Tidak

Page 40: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

37

menjatuhkan pilihan, hanya 9 persen responden yang menyatakan bahwa

rekam jejak caleg tidak berpengaruh.

Gambar 4.11

Responden Memperolah Barang Dari Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Dari tabel 4.10 dan gambar 4.11 dapat dilihat bahwa sebagian besar

masyarakat pemilih (84 persen) menyatakan tidak pernah memperoleh

barang dari calon anggota legislatif, hanya 16 persen responden yang

menyatakan pernah memperoleh barang dari calon anggota legislatif.

Terkait hal ini, dalam FGD yang diselenggarakan KPUD Belitung Timur

pada tanggal 23 Juli 2015, menurut Muchlis dari perwakilan jurnalis

menyatakan bahwa dalam hasil survei ini sepertinya belum dapat

mengungkap secara mendalam, khususnya tentang praktik money politic

yang dalam fakta dilapangan banyak terjadi dan masyarakat menerimanya.

16%

84%

Memperoleh Barang dari Caleg

Ya Tidak

Page 41: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

38

Gambar 4.12

Responden Memperoleh Uang Dari Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Dari tabel 4.10 dan gambar 4.12 dapat dilihat bahwa sebagian besar

masyarakat pemilih (97 persen) menyatakan tidak pernah memperoleh uang

dari calon anggota legislatif, hanya 3 persen responden yang menyatakan

pernah memperoleh barang dari calon anggota legislatif.

Gambar 4.13

Perilaku Pemilih Disebabkan Memperoleh Barang Dari Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

3%

97%

Memperoleh Uang dari Caleg

Ya Tidak

56%

44%

Memilih Caleg yang Memberikan Barang

Ya Tidak

Page 42: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

39

Dari tabel 4.10 dan gambar 4.13 dapat dilihat bahwa lebih setengah (56

persen) dari masyarakat pemilih yang pernah memperoleh barang dari caleg

menyatakan menjatuhkan pilihan pada caleg yang telah memberikan mereka

barang, 44 persen dari responden yang pernah memperoleh barang dari para

caleg menyatakan tidak memilih calon anggota legislatif yang telah

memberikan mereka barang.

Gambar 4.14

Perilaku Memilih Disebabkan Memperoleh Uang Dari Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Money Politik cukup berpengaruh terhadapat tingkat keterpilihan calon

anggota legislatif, hal ini dapat dilihat dari tabel 4.10 dan gambar 4.14 yang

menunjukkan bahwa sebagian besar (75 persen) dari masyarakat pemilih

yang pernah memperoleh uang dari caleg menyatakan menjatuhkan pilihan

pada caleg yang telah memberikan mereka uang, hanya 25 persen dari

responden yang pernah memperoleh uang dari para caleg menyatakan tidak

memilih calon anggota legislatif yang telah memberikan mereka uang.

75%

25%

Memilih Caleg yang Memberikan Uang

Ya Tidak

Page 43: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

40

4.3 Perilaku Pemilih Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014 Berdasarkan

Tempat Tinggal

4.3.1 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Sosiologis

Tabel 4.11

Pengaruh Agama Caleg

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

77

27

44,51

27,84

96

70

55,49

72,16

173

97

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.15

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Agama Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Tabel 4.11 dan gambar 4.15 menunjukkan bahwa perilaku pemilih di

Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung tidak mempermasalahkan

agama caleg. Persentase pemilih di desa yang tidak mempermasalahkan

agama yang dianut calon anggota legislatif dalam menjatuhkan pilihan lebih

Kota Desa

44.51

27.84

55.49

72.16

Persentase Pengaruh Agama Caleg

Ya Tidak

Page 44: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

41

tinggi dibandingkan pemilih di perkotaan, dimana 72,16 persen pemilih di

desa yang tidak mempermasalahkan agama caleg, sedangkan di perkotaan

hanya sebesar 55,49

Tabel 4.12

Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

45

20

26,01

20,62

128

74

73,99

79,38

173

97

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.16

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.12 dan gambar 4.16 dapat dilihat bahwa perilaku

pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung tidak

mempermasalahkan jenis kelamin caleg. Persentase pemilih di desa yang

tidak mempermasalahkan jenis kelamin calon anggota legislatif dalam

Kota Desa

26.01 20.62

73.99 79.38

Persentase Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Ya Tidak

Page 45: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

42

menjatuhkan pilihan lebih tinggi dibandingkan pemilih di perkotaan, dimana

79,38 persen pemilih di desa yang tidak mempermasalahkan agama caleg,

sedangkan di perkotaan sedikit lebih kecil yaitu sebesar 73,99

Tabel 4.13

Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

37

20

21,39

20,62

136

74

78,61

76,29

173

97

100

100

Gambar 4.17

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Tabel 4.13 dan gambar 4.17 menunjukkan bahwa perilaku pemilih di

Kabupaten Belitung Timur sebagian besar tidak mempermasalahkan etnis

atau dari suku mana caleg berasal. Persentase pemilih di perkotaan yang

tidak mempermasalahkan etnis/suku calon anggota legislatif dalam

Kota Desa

21.39 20.62

78.61 76.29

Persentase Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Ya Tidak

Page 46: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

43

menjatuhkan pilihan lebih tinggi dibandingkan pemilih di perdesaan,

dimana 78,61 persen pemilih di perkotaan yang tidak mempermasalahkan

etnis/suku caleg, sedangkan di perdesaan sedikit lebih kecil yaitu sebesar

76,29.

Tabel 4.14

Pengaruh Tingkat Pendidikan Caleg

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

122

74

70,52

76,29

51

23

29,48

23,71

173

97

100

100

Gambar 4.18

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Tingkat Pendidikan Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Tabel 4.14 dan gambar 4.18 menunjukkan bahwa perilaku pemilih di

Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung menjadikan tingkat pendidikan

caleg sebagai acuan. Persentase pemilih di desa yang menjadikan tingkat

Kota Desa

70.52 76.29

29.48 23.71

Persentase Pengaruh Tingkat Pendidikan Caleg

Ya Tidak

Page 47: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

44

pendidikan calon anggota legislatif sebagai acuan dalam menjatuhkan

pilihan lebih tinggi dibandingkan pemilih di perkotaan, dimana 76,29 persen

pemilih di perdesaan yang menjadikan tingkat pendidikan caleg sebagai

acuan, sedangkan di perkotaan sedikit lebih kecil yaitu sebesar 70,52 persen.

Dalam FGD yang diselenggarakan KPUD Belitung Timur pada tanggal 23

Juli 2015 terkait hasil penelitian ini, menurut Marwansyah selaku Ketua

Panwaslu Belitung Timur mengatakan bahwa hasil ini menarik, mengingat

keberagaman anggota legislatif yang saat ini duduk di DPRD, mulai dari

berpendidikan S2 sampai SMA. Namun dari data yang dimiliki kebanyakan

juga berpendidikan Paket C.

Tabel 4.15

Pengaruh Pekerjaan Caleg

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

99

55

57,23

56,70

74

42

42,77

43,30

173

97

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.19

Perilaku Memilih Berdasarkan Pengaruh Pekerjaan Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 201

Kota Desa

57.23 56.7 42.77 43.3

Persentase Pengaruh Pekerjaan Caleg

Ya Tidak

Page 48: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

45

Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.19 menunjukkan bahwa perilaku

pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung menjadikan

pekerjaan caleg sebagai acuan. Persentase pemilih di perkotaan yang

menjadikan pekerjaan calon anggota legislatif sebagai acuan dalam

menjatuhkan pilihan lebih tinggi dibandingkan pemilih di perdesaan,

dimana 57,23 persen pemilih di perkotaan yang menjadikan pekerjaan caleg

sebagai acuan, sedangkan di perdesaan sedikit lebih kecil yaitu sebesar 56,7

persen.

Tabel 4.16

Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

94

35

54,34

36,08

79

62

45,66

63,92

173

97

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.20

Perilaku Memilih Berdasarkan Pengaruh Hubungan Kekeluargaan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Kota Desa

54.34 36.08

45.66 63.92

Persentase Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Ya Tidak

Page 49: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

46

Berdasarkan tabel 4.16 dan gambar 4.20 menunjukkan bahwa perilaku

pemilih di Kabupaten Belitung Timur di perkotaan cenderung menjadikan

hubungan persaudaraan dengan caleg sebagai acuan. Sedangkan di

perdesaan ada kecenderungan hubungan persaudaraan tidak lagi dijadikan

acuan dalam memilih calon anggota legislatif, dimana 76,29 persen pemilih

di perkotaan yang menjadikan hubungan persaudaraan dengan caleg sebagai

acuan, sedangkan di perdesaan hanya sebesar 36,08 persen.

4.3.2 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Psikologis

Tabel 4.17

Pengaruh Parpol Pengusung

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

59

25

34,10

25,77

117

72

66,47

74,23

173

97

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.21

Perilaku Memilih Berdasarkan Pengaruh Parpol Pengusung

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Kota Desa

34.1 25.77

66.47 74.23

Persentase Pengaruh Parpol Pengusung

Ya Tidak

Page 50: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

47

Berdasarkan tabel 4.17 dan gambar 4.21 menunjukkan bahwa perilaku

pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung tidak melihat partai

pengusung caleg sebagai acuan. Persentase pemilih di desa yang tidak

menjadikan partai pengusung calon anggota legislatif sebagai acuan dalam

menjatuhkan pilihan lebih tinggi dibandingkan pemilih di perkotaan, dimana

74,23 persen pemilih di perdesaan yang tidak menjadikan partai pengusung

caleg sebagai acuan, sedangkan di perkotaan lebih kecil yaitu sebesar 66,47

persen.

Tabel 4.18

Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur/Ajakan

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

15

18

8,67

18,56

158

79

91,33

81,44

173

97

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.22

Perilaku Memilih Berdasarkan

Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur dan Ajakan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Kota Desa

8.67 18.56

91.33 81.44

Persentase Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur dan

Ajakan

Ya Tidak

Page 51: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

48

Tabel 4.18 dan gambar 4.22 menunjukkan bahwa perilaku pemilih di

Kabupaten Belitung Timur mayoritas tidak menjadikan

baliho/spanduk/brosur/ajakan sebagai acuan. Persentase pemilih di

perkotaan yang tidak menjadikan baliho/spanduk/brosur/ajakan sebagai

acuan dalam menjatuhkan pilihan lebih tinggi dibandingkan pemilih yang

berada di perdesaan, dimana 91,33 persen pemilih di perkotaan yang tidak

menjadikan baliho/spanduk/brosur/ajakan sebagai acuan, sedangkan di

perdesaan sebesar 81,44 persen.

4.3.3 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Rasional

Tabel 4.19

Pengaruh Visi dan Misi Caleg

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

163

85

94,22

87,63

10

12

5,78

12,37

173

97

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.23

Perilaku Memilih Berdasarkan Pengaruh Visi dan Misi Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Kota Desa

94.22 87.63

5.78 12.37

Persentase Pengaruh Visi dan Misi Caleg

Ya Tidak

Page 52: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

49

Berdasarkan tabel 4.19 dan gambar 4.23 menunjukkan bahwa perilaku

pemilih di Kabupaten Belitung Timur mayoritas menjadikan visi/misi caleg

sebagai acuan. Persentase pemilih di perkotaan yang menjadikan visi/misi

caleg sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan lebih tinggi dibandingkan

pemilih yang berada di perdesaan, dimana 94,22 persen pemilih di

perkotaan menjadikan visi/misi caleg sebagai acuan, sedangkan di

perdesaan sebesar 87,63 persen.

Tabel 4.20

Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Tempat

Tinggal

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

168

80

97,11

82,47

5

17

2,89

17,53

173

97

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.24

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Kota Desa

97.11 82.47

2.89 17.53

Persentase Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Ya Tidak

Page 53: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

50

Berdasarkan tabel 4.20 dan gambar 4.24 menunjukkan bahwa perilaku

pemilih di Kabupaten Belitung Timur mayoritas menjadikan rekam jejak

caleg sebagai acuan. Persentase pemilih di perkotaan yang menjadikan

visi/misi caleg sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan lebih tinggi

dibandingkan pemilih yang berada di perdesaan, dimana 97,11 persen

pemilih di perkotaan menjadikan rekam jejak caleg sebagai acuan,

sedangkan di perdesaan sebesar 82,47 persen.

4.4 Perilaku Pemilih Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014 Berdasarkan

Etnis/Suku

4.4.1 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Sosiologis

Tabel 4.21

Pengaruh Agama Caleg

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

75

1

12

8

3

40,11

4,76

40

44,44

21,43

112

20

18

10

11

59,89

95,24

60

55,56

78,57

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Page 54: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

51

Gambar 4.25

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Agama Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.21 dan gambar 4.25 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

tidak mempermasalahkan agama caleg. Persentase pemilih etnis tionghoa

yang tidak mempermasalahkan agama yang dianut calon anggota legislatif

dalam menjatuhkan pilihan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan

etnis/suku lainnya yaitu sebesar 95,24 persen, sedangkan yang terkecil

adalah suku bugis yaitu sebesar 55,56 persen.

Tabel 4.22

Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

45

1

8

6

24,06

4,76

26,67

33,33

142

20

22

12

75,94

95,24

73,33

66,67

187

21

30

18

100

100

100

100

40.11

4.76

40 44.44 21.43

59.89

95.24

60 55.56 78.57

Persentase Pengaruh Agama Caleg

Ya Tidak

Page 55: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

52

Suku

Lainnya

4 28,57 10 71,43 14 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.26

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.22 dan gambar 4.26 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

tidak mempermasalahkan jenis kelamin caleg. Persentase pemilih etnis

tionghoa yang tidak mempermasalahkan agama yang dianut calon anggota

legislatif dalam menjatuhkan pilihan merupakan yang tertinggi

dibandingkan dengan etnis/suku lainnya yaitu sebesar 95,24 persen,

sedangkan yang terkecil adalah suku bugis yaitu sebesar 66,67 persen.

24.06 4.76

26.67 33.33 28.57

75.94 95.24

73.33 66.67 71.43

Persentase Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Ya Tidak

Page 56: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

53

Tabel 4.23

Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

40

2

6

7

0

21,39

9,52

20

38,89

0

147

19

24

11

14

78,61

90,48

80

61,11

100

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.27

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.23 dan gambar 4.27 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

tidak mempermasalahkan etnis/suku caleg. Persentase pemilih etnis lain-lain

yang tidak mempermasalahkan etnis/suku yang dianut calon anggota

21.39 9.52 20 38.89

0

78.61 90.48 80 61.11

100

Persentase Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Ya Tidak

Page 57: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

54

legislatif dalam menjatuhkan pilihan merupakan yang tertinggi

dibandingkan dengan etnis/suku lainnya yaitu sebesar 100 persen,

sedangkan yang terkecil adalah suku bugis yaitu sebesar 61,11 persen.

Tabel 4.24

Pengaruh Tingkat Pendidikan Caleg

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

154

11

18

9

11

82,35

52,38

60

50

78,57

33

10

12

9

3

17,65

47,62

40

50

21,43

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.28

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Tingkat Pendidikan Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Melayu Tionghoa Jawa/Madura Bugis Lain-lain

82.35

52.38 60

50

78.57

17.65

47.62 40

50

21.43

Persentase Pengaruh Tingkat Pendidikan Caleg

Ya Tidak

Page 58: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

55

Berdasarkan tabel 4.24 dan gambar 4.28 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

menjadikan tingkat pendidikan caleg sebagai acuan. Persentase pemilih

etnis melayu yang menjadikan tingkat pendidikan calon anggota legislatif

sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan merupakan yang tertinggi

dibandingkan dengan etnis/suku lainnya yaitu sebesar 82,35 persen,

sedangkan yang terkecil adalah suku bugis yaitu sebesar 50 persen.

Tabel 4.25

Pengaruh Pekerjaan Caleg

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa & madura

Bugis

Suku Lainnya

114

8

13

9

7

60,96

38,10

43,33

50

50

73

13

17

9

7

39,04

61,91

56,67

50

50

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.29

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Pekerjaan Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

60.96 38.1 43.33 50 50

39.04 61.91 56.67 50 50

Pengaruh Pekerjaan Caleg

Ya Tidak

Page 59: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

56

Berdasarkan tabel 4.25 dan gambar 4.29 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, hanya suku melayu yang benar-benar menjadikan pekerjaan

caelg sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan yaitu sebesar 60,96 persen,

sedangkan yang terkecil adalah suku tionghoa yaitu sebesar 38,1 persen.

Tabel 4.26

Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

93

8

11

6

7

49,73

38,10

36,67

33,33

50

94

13

19

12

7

50,27

61,91

63,33

66,67

50

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.30

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Melayu Tionghoa Jawa/Madura Bugis Lain-lain

49.73

38.1 36.67 33.33

50 50.27

61.91 63.33 66.67

50

Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Ya Tidak

Page 60: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

57

Berdasarkan tabel 4.26 dan gambar 4.30 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

tidak melihat hubungan saudara dengan caleg sebagai acuan. Persentase

pemilih etnis Bugis yang tidak melihat hubungan saudara dengan calon

anggota legislatif dalam menjatuhkan pilihan merupakan yang tertinggi

dibandingkan dengan etnis/suku lainnya yaitu sebesar 66,67 persen.

4.4.2 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Psikologis

Tabel 4.27

Pengaruh Parpol Pengusung

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

64

1

8

3

4

34,22

4,76

26,67

16,67

28,57

123

20

22

15

10

65,78

95,24

73,33

83,33

71,43

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Page 61: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

58

Gambar 4.31

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Parpol Pengusung

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.27 dan gambar 4.31 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

tidak menjadikan parpol pengusung caleg sebagai acuan. Persentase pemilih

etnis tionghoa yang tidak menjadikan parpol pengusung calon anggota

legislatif sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan merupakan yang

tertinggi dibandingkan dengan etnis/suku lainnya yaitu sebesar 95,24

persen, sedangkan yang terkecil adalah suku melayu yaitu sebesar 65,78

persen.

Tabel 4.28

Pengaruh Baliho/ Spanduk/Brosur/Ajakan

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

16

4

8,56

19,05

171

17

91,44

80,95

187

21

100

100

Melayu Tionghoa Jawa/Madura Bugis Lain-lain

34.22

4.76

26.67 16.67

28.57

65.78

95.24

73.33 83.33

71.43

Pengaruh Parpol Pengusung

Ya Tidak

Page 62: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

59

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

6

2

4

20

11,11

28,57

24

16

10

80

88,89

71,43

30

18

14

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.32

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur/Ajakan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.28 dan gambar 4.32 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

tidak menjadikan banyaknya baliho/spanduk/brosur, dan ajakan sebagai

acuan. Persentase pemilih etnis melayu yang tidak menjadikan banyaknya

baliho/spanduk/brosur, dan ajakan sebagai acuan dalam menjatuhkan

pilihan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan etnis/suku lainnya

Melayu Tionghoa Jawa/Madura Bugis Lain-Lain

8.56

19.05 20 11.11

28.57

91.44

80.95 80 88.89

71.43

Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur/Ajakan

Ya Tidak

Page 63: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

60

yaitu sebesar 91,44 persen, sedangkan yang terkecil adalah suku lain-lain

yaitu sebesar 71,43 persen.

4.4.3 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Rasional

Tabel 4.29

Pengaruh Visi dan Misi Caleg

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

169

19

28

16

13

90,37

90,48

93,33

88,89

92,86

18

2

2

2

1

9,63

9,52

6,67

11,11

7,14

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.33

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Visi dan Misi Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Melayu Tionghoa Jawa/Madura Bugis Lain-lain

90.37 90.48 93.33 88.89 92.86

9.63 9.52 6.67 11.11 7.14

Pengaruh Visi Misi Caleg

Ya Tidak

Page 64: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

61

Berdasarkan tabel 4.29 dan gambar 4.33 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

melihat visi misi caleg sebagai acuan. Persentase pemilih etnis jawa/madura

yang menjadikan visi misi caleg sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan

merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan etnis/suku lainnya yaitu

sebesar 93,33 persen, sedangkan yang terkecil adalah suku bugis yaitu

sebesar 88,89 persen.

Tabel 4.30

Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Suku/Etnis Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

169

20

24

17

13

90,37

95,24

80

94,44

92,86

18

1

6

1

1

9,63

4,76

20

5,56

7,14

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Page 65: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

62

Gambar 4.34

Perilaku Memilih Berdasarkan Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.30 dan gambar 4.34 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

melihat rekam jejak caleg sebagai acuan. Persentase pemilih etnis

jawa/madura yang menjadikan visi misi caleg sebagai acuan dalam

menjatuhkan pilihan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan

etnis/suku lainnya yaitu sebesar 95,24 persen, sedangkan yang terkecil

adalah suku jawa/madura yaitu sebesar 80 persen.

Melayu Tionghoa Jawa/Madura Bugis Lain-lain

90.37 95.24

80

94.44 92.86

9.63 4.76

20

5.56 7.14

Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Ya Tidak

Page 66: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

63

4.5 Perilaku Pemilih Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014 Berdasarkan Jenis

Kelamin

4.5.1 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Sosiologis

Tabel 4.31

Pengaruh Agama Caleg

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-Laki

Perempuan

52

47

34,90

38,84

97

74

65,10

61,16

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.35

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Agama Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.31 dan gambar 4.35 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin caleg, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung tidak mempermasalahkan agama caleg. Persentase pemilih laki-

laki yang tidak mempermasalahkan agama yang dianut calon anggota

Laki-Laki Perempuan

34.9 38.84

65.1 61.16

Pengaruh Agama Caleg

Ya Tidak

Page 67: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

64

legislatif dalam menjatuhkan pilihan merupakan yang tertinggi

dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 65,1 persen, sedangkan

perempuan yaitu sebesar 61,16 persen.

Tabel 4.32

Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-Laki

Perempuan

35

29

23,49

23,97

114

92

76,51

76,03

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.36

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.32 dan gambar 4.36 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung tidak mempermasalahkan jenis kelamin caleg. Persentase pemilih

laki-laki yang tidak mempermasalahkan agama yang dianut calon anggota

Laki-laki Perempuan

23.49 23.97

76.51 76.03

Pengaruh Jenis Kelamin Caleg

Ya Tidak

Page 68: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

65

legislatif dalam menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi dibandingkan

dengan perempuan yaitu sebesar 76,51 persen berbanding 76,03 persen.

Tabel 4.33

Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

28

27

18,79

22,31

121

94

81,21

77,69

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.37

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.33 dan gambar 4.37 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung tidak mempermasalahkan etnis/suku caleg. Persentase pemilih

laki-laki yang tidak mempermasalahkan agama yang dianut calon anggota

Laki-laki Perempuan

18.79 22.31

81.21 77.69

Pengaruh Etnis/Suku Caleg

Ya Tidak

Page 69: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

66

legislatif dalam menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi dibandingkan

dengan perempuan yaitu sebesar 81,21 persen berbanding 77,69 persen.

Tabel 4.34

Pengaruh Tingkat Pendidikan Caleg

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

108

90

72,48

74,38

41

31

27,52

25,62

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.38

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Pendidikan Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.34 dan gambar 4.38 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung menjadikan jenis kelamin caleg sebagai acuan. Persentase

pemilih laki-laki yang mempermasalahkan agama yang dianut calon

anggota legislatif dalam menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi

Laki-Laki Perempuan

72.48 74.38

27.52 25.62

Persentase Pengaruh Pendidikan Caleg

Ya Tidak

Page 70: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

67

dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 76,51 persen berbanding

76,03 persen.

Tabel 4.35

Pengaruh Pekerjaan Caleg

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

87

60

58,39

49,59

62

61

41,61

50,41

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.39

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Pekerjaan Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.35 dan gambar 4.39 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung menjadikan pekerjaan caleg sebagai acuan. Persentase pemilih

laki-laki yang menjadikan pekerjaan calon anggota legislatif sebagai acuan

Laki=Laki Perempuan

58.39 49.59

41.61 50.41

Persentase Pengaruh Pekerjaan Caleg

Ya Tidak

Page 71: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

68

dalam menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan

perempuan yaitu sebesar 58,39 persen berbanding 49,59 persen.

Tabel 4.36

Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

70

53

46,98

43,80

79

68

53,02

56,20

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.40

Perilaku Pemilih Berdasarkan

Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.36 dan gambar 4.40 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung tidak menjadikan hubungan saudara sebagai acuan. Persentase

pemilih perempuan yang menjadikan hubungan persaudaraan sebagai acuan

dalam menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan

perempuan yaitu sebesar 56,2 persen berbanding 53,02 persen.

Laki-laki Perempuan

46.98 43.8 53.02 56.2

Persentase Pengaruh Hubungan Persaudaraan

Ya Tidak

Page 72: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

69

4.5.2 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Psikologis

Tabel 4.37

Pengaruh Parpol Pengusung

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

42

38

28,19

31,40

107

83

71,81

68,60

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.41

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Parpol Pengusung

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.37 dan gambar 4.41 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung tidak melihat partai pengusung caleg sebagai acuan. Persentase

pemilih laki-laki yang tidak menjadikan tingkat pendidikan calon anggota

legislatif sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi

dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 71,81 persen berbanding

68,6 persen.

Laki-Laki Perempuan

28.19 31.4

71.81 68.6

Persentase Pengaruh Parpol Pengusung

Ya Tidak

Page 73: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

70

Tabel 4.38

Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur/Ajakan

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

17

13

11,41

10,74

132

108

88,59

89,26

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.42

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur/Ajakan

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.38 dan gambar 4.42 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung tidak menjadikan baliho/spanduk/brosur/ajakan caleg sebagai

acuan. Persentase pemilih perempuan yang tidak menjadikan

baliho/spanduk/brosur/ajakan calon anggota legislatif sebagai acuan dalam

menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki yaitu

sebesar 89,26 persen berbanding 88,59 persen.

Laki-laki Perempuan

11.41 10.74

88.59 89.26

Persentase Pengaruh Baliho/Spanduk/Brosur/Ajakan

Ya Tidak

Page 74: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

71

4.5.3 Perilaku Pemilih Berdasarkan Aspek Rasional

Tabel 4.39

Pengaruh Visi dan Misi Caleg

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-Laki

Perempuan

129

108

86,58

89,26

20

13

13,42

10,74

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.43

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Visi dan Misi Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.39 dan gambar 4.43 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung menjadikan visi misi caleg sebagai acuan. Persentase pemilih

perempuan yang menjadikan visi misi caleg calon anggota legislatif sebagai

acuan dalam menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan

laki-laki yaitu sebesar 89,26 persen berbanding 86,58 persen.

Laki-Laki Perempuan

86.58 89.26

13.42 10.74

Persentase Pengaruh Visi Misi Caleg

Ya Tidak

Page 75: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

72

Tabel 4.40

Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Jenis

Kelamin

Ya Persentase Tidak Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

131

105

87,92

86,78

18

16

12,08

13,22

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.44

Perilaku Pemilih Berdasarkan Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.40 dan gambar 4.44 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih

cenderung menjadikan rekam jejak caleg sebagai acuan. Persentase pemilih

laki-laki yang menjadikan rekam jejak calon anggota legislatif sebagai

acuan dalam menjatuhkan pilihan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan

perempuan yaitu sebesar 87,92 persen berbanding 86,78 persen.

Laki-Laki Perempuan

87.92 86.78

12.08 13.22

Persentase Pengaruh Rekam Jejak Caleg

Ya Tidak

Page 76: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

73

Berdasarkan pembahasan tentang perilaku pemilih dalam pemilihan

anggota legislatif di atas, baik secara umum maupun dianalisis dari berbagai

aspek terlihat beberapa hal penting. Pertama, secara umum dari aspek

sosiologis, faktor yang paling mempengaruhi adalah latar belakang

pendidikan dan pekerjaan caleg. Sementara faktor hubungan persaudaraan,

persamaan jenis kelamin, agama, dan etnis/suku tidak terlalu mempengaruhi

pemilih. Dari aspek psikologis terlihat partai politik pengusung dan baliho

sangat kecil dalam mempengaruhi pemilih. Berbeda dengan faktor visi misi

dan rekam jejak caleg yang mempengaruhi pemilih sampai 91 persen.

Sementara perilaku pemilih dilihat dari domisili tempat tinggal, dari

aspek sosiologis, pemilih di kota (70 persen) maupun desa (76 persen)

memilih pendidikan sebagai faktor penting. Pada aspek psikologis, pemilih

di desa lebih dipengaruhi oleh baliho, sedangkan di kota oleh partai politik.

Aspek rasionalitas menunjukkan 94 persen pemilih di kota melihat visi misi

caleg sebelum memilih, dan 97 persen melihat rekam jejak. Sedangkan

pemilih di desa 87 persen melihat visi misi dan 82 persen melihat rekam

jejak.

Berdasarkan hal di atas, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung

Timur pada dasarnya merupakan kombinasi antara faktor pendidikan,

pekerjaan caleg, visi misi dan rekam jejak, meskipun lebih didominasi oleh

kedua faktor terakhir. Begitupula dengan corak perilaku pemilih, dapat

disimpulkan bahwa coraknya adalah pada aspek rasional karena tingginya

persentase pemilih yang melihat visi misi dan rekam jejak caleg.

Page 77: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

74

4.6 Gambaran Perilaku Pemilih dan Coraknya Pada Pilkada Belitung

Timur Tahun 2015

4.6.1 Gambaran Secara Umum

Tabel 4.41

Gambaran Perilaku Pemilih Pada Pilkada Belitung Timur Tahun 2015

Pertanyaan Figur

calon

Persentase Parpol

Pengusung

Persentase Total Persentase

Jika pemilihan

umum kepala

daerah

dilaksanakan

hari ini, faktor

apa yang

menjadi

pertimbangan

dalam memilih

calon bupati

250

85,62 42 14,38 292 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.45

Pertimbangan Dalam Memilih Calon Bupati

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

86%

14%

Faktor Pertimbangan dalam Memilih Calon Bupati

Figur Calon Parpol Pendukung

Page 78: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

75

Berdasarkan tabel 4.41 dan gambar 4.45 dapat dilihat bahwa figur calon

bupati dalam pilkada tahun 2015 yang akan dilaksanakan pada bulan

desember 2015 lebih menjadi referensi masyarakat dibandingkan dengan

parpol pengusung, hal ini ditunjukkan dengan 86 persen pemilih yang lebih

mendasarkan pada figur calon dibandingkan dengaqn parpol pengusung

yang hanya sebesar 14 persen.

Tabel 4.42

Pertimbangan Jika Figur Calon yang Dijadikan Acuan

Pertanyaan Visi

Misi

(%)

Rekam

Jejak

(%)

Kesamaan

Agama

(%)

Kesamaan

Suku/Etnis

(%)

Kesamaan

Jenis

Kelamin

(%)

Hubungan

Persaudaraan

(%)

Total

Jika figur

calon yang

menjadi

pertimbangan

dalam

memilih

calon bupati,

hal apa yang

menjadi

pertimbangan

dalam

memilih

calon

tersebut

48 40 7 2 0 3 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Page 79: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

76

Gambar 4.46

Pertimbangan Dalam Memilih Calon Bupati Berdasarkan Figur Calon

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Tabel 4.42 dan gambar 4.46 menunjukan bahwa visi misi merupakan

persentase tertinggi bagi pemilih yang menjadikan figur calon sebagai acuan

dalam memilih calon bupati pada bulan desember 2015 mendatang dengan

persentase sebesar 48 persen, diikuti oleh rekam jejak (40 persen). Tidak

ada pemilih (0 persen) yang menjadikan kesamaan jenis kelamin sebagai

acuan dalam memilih calon bupati.

Tabel 4.43

Gambaran Perilaku Pemilih Pada Pilkada Belitung Timur Tahun 2015

Berdasarkan Parpol Pengusung

Pertanyaan Ideologi/Aliran

Parpol

Visi/Misi

Kampanye

Parpol

Citra Parpol

Jika parpol

pengusung yang

menjadi

pertimbangan

dalam memilih

30,77 50 19,23

48% 40%

7% 2% 0% 3%

Pertimbangan dalam Memilih Calon Bupati Berdasarkan Figur

Calon

Visi Misi Rekam Jejak

Kesamaan Agama Kesamaan Suku/Etnis

Kesamaan Jenis Kelamin Hubungan Persaudaraan

Page 80: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

77

calon bupati, hal

apa yang menjadi

pertimbangan

memilih calon

tersebut? Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.47

Pertimbangan Memilih Calon Bupati Berdasarkan Parpol Pengusung

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Tabel 4.43 dan gambar 4.47 menunjukkan bahwa visi misi kampanye parpol

menunjukkan persentase tertinggi (50 persen) bagi pemilih yang menjadikan

parpol pengusung sebagai acuan dalam memilih calon bupati pada pilkada

bulan desember tahun 2015, dikiuti oleh ideologi parpol (31 persen) dan

citra parpol dengan persentase terkecil (19 persen).

31%

50%

19%

Pertimbangan dalam Memilih Calon Bupati Berdasarkan Parpol

Pengusung

Ideologi parpol Visi/misi Kampanye Parpol Citra parpol

Page 81: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

78

4.6.2 Gambaran Perilaku Pemilih Pada Pilkada Belitung Timur Tahun 2015

berdasarkan tempat tinggal responden

Tabel 4.44

Pertimbangan dalam Memilih Calon Bupati 2015

Tempat

Tinggal

Figur

Calon

Persentase Parpol

Pengusung

Persentase Jumlah Persentase

Kota

Desa

158

91

87,29

79,82

23

23

12,71

20,18

181

114

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.48

Pertimbangan Dalam Memilih Bupati 2015

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.44 dan gambar 4.48 menunjukkan bahwa perilaku

pemilih di Kabupaten Belitung Timur menyatakan bahwa figur calon

Bupati akan dijadikan sebagai acuan dalam memilih Bupati pada bulan

desember tahun 2015. Persentase pemilih di perkotaan yang menyatkan

bahwa figur calon bupati sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan lebih

tinggi dibandingkan pemilih yang berada di perdesaan, dimana 87,29 persen

Kota Desa

87.29 79.82

12.71 20.18

Pertimbangan dalam Memilih Bupati 2015

Figur Calon Parpol Pengusung

Page 82: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

79

pemilih di perkotaan menjadikan figur calon sebagai acuan, sedangkan di

perdesaan sebesar 79,82 persen.

4.6.3 Gambaran Perilaku Pemilih Pada Pilkada Belitung Timur Tahun 2015

berdasarkan Etnis/Suku responden

Tabel 4.45

Pertimbangan Dalam Pilkada 2015

Suku/Etnis Figur

Calon

Persentase Partai

Pengusung

Persentase Jumlah Persentase

Melayu

Tionghoa

Jawa dan

madura

Bugis

Suku

Lainnya

177

21

29

16

13

83,49

95,45

82,86

69,57

86,67

35

1

6

7

2

16,51

4,55

17,14

30,43

13,33

187

21

30

18

14

100

100

100

100

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.49

Pertimbangan Dalam Pilkada 2015

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Melayu Tionghoa Jawa/Madura Bugis Lain-lain

83.49 95.45

82.86

69.57

86.67

16.51 4.55

17.14

30.43

13.33

Pertimbangan Dalam Pilkada 2015

Pigur Calon Parpol Pengusung

Page 83: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

80

Berdasarkan tabel 4.45 dan gambar 4.49 menunjukkan bahwa dilihat dari

suku/etnis, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

melihat figur calon sebagai acuan dalam pemilihan kepala daerah pada

bulan desember 2015. Persentase pemilih etnis jawa/madura yang

menjadikan figur calon sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan

merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan etnis/suku lainnya yaitu

sebesar 95,45 persen, sedangkan yang terkecil adalah suku bugis yaitu

sebesar 69,57 persen.

4.6.2 Gambaran Perilaku Pemilih Pada Pilkada Belitung Timur Tahun 2015

berdasarkan Jenis Kelamin responden

Tabel 4.46

Pertimbangan dalam Memilih Calon Bupati 2015

Jenis

Kelamin

Figur

Calon

Persentase Parpol

Pengusung

Persentase Jumlah Persentase

Laki-laki

Perempuan

138

110

84,66

80,88

25

26

15,34

19,12

149

121

100

100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 4.50

Perilaku Memilih Dalam Pilkada Tahun 2015

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Laki-laki Perempuan

84.66 80.88

15.34 19.12

Persentase Pertimbangan Dalam Memilih Calon Bupati 2015

Figur Calon Parpol Pengusung

Page 84: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

81

Berdasarkan tabel 4.46 dan gambar 4.50 menunjukkan bahwa dilihat dari

jenis kelamin, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur lebih cenderung

menjadikan figur caleg sebagai acuan. Persentase pemilih laki-laki yang

menjadikan figur calonbupati sebagai acuan dalam menjatuhkan pilihan sedikit

lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 84,66 persen

berbanding 80,88 persen.

Berdasarkan data dan pembahasan di atas, didapat beberapa catatan

penting. Pertama, apabila pemilihan kepala daerah diselenggarakan hari ini, 86

persen respon melihat figur dari calon kepala daerah, dan hanya 14 persen

pengaruh dari partai politik pengusung. Kedua, faktor visi misi calon kepala

daerah juga memiliki pengaruh kuat terhadap para pemilih, yakni 48 persen,

faktor rekam jejak 40 persen, faktor agama 7 persen, hubungan persaudaraan 3

persen, dan etnis/suku hanya 2 persen. Ketiga, dilihat dari pemilih kota 87 persen

melihat figur dan 79 persen dari pemilih desa. Keempat, dari jenis kelami, laki-

laki maupun perempuan sangat mempertimbangkan faktor figur.

Perilaku pemilih apabila pemilihan kepala daerah diselenggarakan hari ini

(Survei dilaksanakan pada bulan Juni 2015 selama 2 minggu), faktor figur

menjadi faktor utama yang paling mempengaruhi pemilih dalam mennetukan

calon kepala daerah pilihannya. Sementara dari coraknya, perilaku pemilih dalam

pemilukada kali ini adalah dominan sebagai pemilih rasional, karena tingginya

persentase faktor figur, visi misi maupun rekam jejak calon kepala daerah dalam

mempengaruhi pilihan pemilih. Sedangkan aspek sosiologis dan psikologis

mempengaruhi tetapi relatif kecil.

Page 85: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

82

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. SIMPULAN

1. Faktor yang paling mempengaruhi pemilih dalam Pileg tahun 2014 dari

aspek sosiologis adalah faktor pendidikan dan pekerjaan caleg, dan yang

terendah adalah faktor suku/etnis. Dari aspek psikologis, faktor partai

politik hanya mempengaruhi 31 persen pemilih, dan faktor baliho/ajakan

12 persen. Dari aspek rasionalitas, 91 persen menyatakan bahwa faktor visi

misi dan rekam jejak caleg mempengaruhi dalam menentukan pilihannya.

Sementara dalam konteks kota-desa, faktor pendidikan caleg

mempengaruhi pemilih di kota 70 persen dan di desa 76 persen. Kemudian

pemilih di kota dominan dipengaruhi oleh partai politik, sedangkan di desa

baliho/ajakan lebih mempengaruhi. Pada aspek rasionalitas, pemilih di

kota maupun desa sama-sama memandang penting visi misi dan rekam

jejak caleg, meskipun pemilih di kota persentasenya lebih tinggi.

Berdasarkan data tersebut, perilaku pemilih di Kabupaten Belitung Timur

pada dasarnya merupakan kombinasi antara faktor pendidikan, pekerjaan

caleg, visi misi dan rekam jejak, meskipun lebih didominasi oleh kedua

faktor terakhir. Begitupula dengan corak perilaku pemilih, dapat

disimpulkan bahwa coraknya adalah pada aspek rasional karena tingginya

persentase pemilih yang melihat visi misi dan rekam jejak caleg sebelum

menentukan pilihannya.

Page 86: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

83

2. Gambaran perilaku pemilih apabila pemilihan kepala daerah

diselenggarakan hari ini, dari hasil survei menunjukkan bahwa faktor figur

calon kepala daerah sangat tinggi mempengaruhi masyarakat dalam

menentukan pilihannya, yaitu mencapai 86 persen. Sedangkan faktor partai

politik pengusung calon kepala daerah hanya mampu mempengaruhi 14

persen saja dari responden. Sementara dalam konteks aspek sosiologis,

psikologis, dan rasional, terlihat bahwa aspek rasional menjadi faktor yang

paling mempengaruhi pemilih menentukan pilihannya, yaitu mencapai 48

persen dari faktor visi misi dan 40 persen dari faktor rekam jejak. Sisanya

faktor agama hanya 7 persen, hubungan saudara 3 persen dan etnis/suku

hanya 2 persen yang mempengaruhi pemilih. Dalam identifikasi

berdasarkan tempat tinggal, 87 persen responden di kota menyatakan

faktor figur sangat mempengaruhinya, sedangkan pemilih di desa hanya 79

persen. Dari sisi etnis, hampir semua etnis yang rata-rata di atas 80 persen

juga menyatakan pentingnya faktor figur. Begitupula berdasarkan jenis

kelamin, pemilih laki-laki maupun perempuan, 80 persen menyatakan

figur menjadi faktor yang mempengaruhi. Berdasarkan data-data di atas,

gambaran perilaku pemilih dalam pemilukada Belitung Timur tahun 2015,

faktor yang mempengaruhi adalah faktor figur, visi misi dan rekam jejak

calon kepala daerah. Dengan demikian, corak perilaku pemilihnya

dominan pada aspek rasional, dimana faktor visi misi dan rekam jejak

menjadi faktor yang paling mempengaruhi pemilih dalam menentukan

kepala daerah.

Page 87: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

84

A. REKOMENDASI

1. Perilaku pemilih masyarakat Belitung Timur dalam pemilihan legislatif

tahun 2014 didominasi oleh pengaruh aspek sosiologis dan rasional.

Sementara aspek psikologis berupa ideologi partai politik, citra dan

kampanye partai politik tidak menjadi pertimbangan utama pemilih. Hal ini

menujukkan rendahnya penilaian dan kepercayaan masyarakat terhadap

partai politik. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi partai politik agar ke depan

memiliki kontribusi dengan melakukan pendidikan politik bagi kader dan

masyarakat, rekrutmen calon anggota legislatif yang berkualitas, dan

berperan nyata dalam pembangunan di masyarakat, tidak hanya mencari

dukungan menjelang pemilu saja.

2. Perilaku pemilih masyarakat desa yang sebagian masih belum rasional

harus terus didorong melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia,

baik itu melalui pendidikan, kesehatan maupun perekonomian.

3. Gambaran perilaku pemilih dalam pemilu kepala daerah tahun 2015

mendatang lebih dominan dipengaruhi oleh aspek rasionalitas dengan

melihat pentingnya visi misi dan rekam jejak calon kepala daerah.

Harapannya dengan perilaku pemilih yang rasional dapat dihasilkan kepala

daerah yang berkualitas dan memiliki legitimasi yang kuat. Namun

demikian, penyelenggara pemilu dan stakeholder terkait harus terus

memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk menjadi pemilih

yang kritis dan bukan pragmatis, sehingga pemilukada menjadi pesta

demokrasi yang benar-benar berlangsung dengan demokratis.

Page 88: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

85

DAFTAR PUSTAKA

Bawono. Muhammad. 2008. Persepsi dan Perilaku Pemilih Terhadap Partisipasi

Politik dalam Pemilihan Umum Legislatif 2004 di Kabupaten Nganjuk.

Jurnal M’Power No. 8 Vol. 8

BPS Belitung Timur, Belitung Timur Dalam Angka 2014.

Budiardjo. Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT .Gramedia

Pustaka Utama.

Firmanzah. 2007. Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Gouzali Saydam, Asvi Warman, Abdul Munir. 1999. Dari Bilik Suara Ke Masa

Depan Indonesia. Potret Konflik Politik Pasca Pemilu dan Nasib Reformasi.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Huntington, S.P. & Nelson, J. 1977. No easy choice political participation in

developing countries. Cambridge: Harvard University Press.

KPUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2015

KPUD Kabupaten Belitung Timur, 2015

Nasution, Fera Hariani, 2009, Perilaku Pemilih Pada Pemilihan Gubernur

Sumatera Utara Secara Langsung di Kabupaten Labuhan Batu. Universitas

Sumatera Utara

Nursal. Adman. 2004. Politik Marketing Strategi Memenangkan Pemilu Sebuah

Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden. Jakarta: PT

.Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Surbakti. Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo

Page 89: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

86

LAMPIRAN 1

KUISONER

Page 90: PERILAKU PEMILIH DI BELITUNG TIMUR · PDF filemendorong partisipasi politik masyarakat dan ... masyarakat apatis terhadap politik dan ... Pileg dan pilkada berkualitas. 3. Bagi Masyarakat

87

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA DAN FGD