perilaku hidup bersih dan sehat

17
A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) 1. Pengertian Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. (Notoatmodjo, 2007:135) Menurut Notoatmodjo (2007:136) Perilaku kesehatan mencakup : a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespon, baik secara pasif (mengetahui, bersikap, dan mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan diluar dirinya, maupun aktif (tindakan) yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut b. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. Perilaku ini menyangkut respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan, dan obat-obatan yang terwujud

Upload: juwita-ayu-antateliz

Post on 28-May-2015

15.292 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perilaku hidup bersih dan sehat

A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

1. Pengertian

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organism)

terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan,

makanan, serta lingkungan. (Notoatmodjo, 2007:135)

Menurut Notoatmodjo (2007:136) Perilaku kesehatan mencakup :

a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespon, baik

secara pasif (mengetahui, bersikap, dan mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada

pada dirinya dan diluar dirinya, maupun

aktif (tindakan) yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit

tersebut

b. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap sistem

pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional.

Perilaku ini menyangkut respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas

kesehatan, dan obat-obatan yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan

penggunaan fasilitas, petugas, dan obat-obatan.

c. Perilaku terhadap makanan (Nutrition behavior), yakni respon seseorang terhadap

makanan sebgai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan,

persepsi, sikap dan praktik kita terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung

didalamnya (zat gizi), pengolahan makanan, dan sebagainya, sehubungan kebutuhan

tubuh kita.

d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health behavior) adalah respon

seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia.

Page 2: Perilaku hidup bersih dan sehat

Menurut Becker (1979) mengajukan klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan

kesehatan (health related behavior) sebagai berikut : (Notoatmodjo, 2007:139)

a. Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan

atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Termasuk juga tindakan-tindakan untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan,

memilih makanan, dan sebagainya.

b. Perilaku sakit (the sick role behavior), yakni hal-hal yang berkaitan dengan tindakan

atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang merasa sakit, untuk merasakan dan

mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit. Termasuk disini juga kemampuan

atau pengetahuan individu untuk mengidentifikasi penyakit, penyebab penyakit, serta

usaha-usaha mencegah penyakit tersebut.

c. Perilaku peran sakit ( the sick role behavior), yakni segala tindakan atau kegiatan

yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan.

Perilaku ini disamping berpengaruh terhadap kesehatan/kesakitannya sendiri, juga

berpengaruh terhadap orang lain. Terutama kepada anak-anak yang belum

mempunyai kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatannya.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga

yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua

perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau

keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat merupakan pengertian lain dari PHBS.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar

dari pelaksanaan PHBS (Proverawati dan Rahmawati, 2012:2).

Page 3: Perilaku hidup bersih dan sehat

2. Ruang Lingkup PHBS

Menurut Proverawati dan Rahmawati (2012:13) ruang lingkup PHBS terdiri dari lima

tatanan yaitu:

a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga

1) Pengertian

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga

agar tahu, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan

aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk

mncapai Rumah Tangga ber PHBS.

2) Indikator PHBS di rumah tangga yaitu:

a) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

b) Memberi ASI eksklusif

c) Menimbang balita setiap bulan

d) Menggunakan air bersih

e) Mncuci tangan dengan air bersih dan sabun

f) Menggunakan jamban sehat

g) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

h) Makan buah dan sayur setiap hari

i) Melakukan aktivitas fisik setiap hari

j) Tidak merokok di dalam rumah

3) Sasaran PHBS Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu :

a) Pasangan Usia Subur

b) Ibu Hamil dan Menyusui

Page 4: Perilaku hidup bersih dan sehat

c) Anak dan Remaja

d) Usia Lanjut

e) Pengasuh Anak

4) Manfaat rumah tangga ber-PHBS adalah :

a) Bagi rumah tangga :

(1) setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.

(2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.

(3) Anggota keluarga giat bekerja.

(4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,

pendidika dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

b) bagi Masyarakat :

(1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

(2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-

masalah kesehatan.

(3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

(4) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

(UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans

desa dan lain-lain.

Page 5: Perilaku hidup bersih dan sehat

b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi Kesehatan

1) Pengertian

PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,

masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan institusi

kesehatan sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan (Proverawati dan

Rahmawati, 2012:16).

2) Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di institusi kesehatan yaitu

a) Menggunakan air bersih

b) Menggunakan jamban

c) Membuang sampah pada tempatnya

d) Tidak merokok di institusi kesehatan

e) Tidak meludah sembarangan

f) Memberantas jentik nyamuk

3) Tujuan PHBS di institusi kesehatan

a) Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.

b) Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.

c) Menciptakan institusi kesehatan yang sehat.

4) Sasaran PHBS di institusi kesehatan

a) Pasien

b) Keluarga pasien

c) Pengunjung

d) Petugas kesehatan di institusi kesehatan.

Page 6: Perilaku hidup bersih dan sehat

e) Karyawan di institusi kesehatan.

5) Manfaat PHBS di institusi kesehatan

a) Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung:

(1) Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi.

(2) Kesehatan.

(3) Terhindar dari penulara penyakit.

(4) Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan pasien.

b) Manfaat bagi institusi Kesehatan :

(1) Mencegah terjadinya penularan penyakit diinstitusi kesehatan

(2) Meningkatkan institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan

pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat.

c) Manfaat bagi Pemerintah Daerah :

(1) Meningkatkan persentase institusi Kesehatan Sehat menunjukan kinerja dan citra

Pemerintah kabupaten/kota yang baik.

(2) Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam

pembinaan PHBS di institusi kesehatan.

Page 7: Perilaku hidup bersih dan sehat

c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat-tempat Umum

1) Pengertian

PHBS tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat

pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu

mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat Umum Sehat.

Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarkan oleh pemerintah/swasta,

perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti pariwisata,

transportasi, arena ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana social

lainya (Proverawati dan Rahmawati,2012:18).

2) indikator yang dipakai sebagai ukuran untuak menilai PHBS di Tempat-tempat umum

yaitu :

a) Menggunakan air bersih

b) Menggunakan jamban

c) Membuang sampah pada tempatnya

d) Tidak merokok di institusi kesehatan

e) Tidak meludah sembarangan

f) Memberantas jentik nyamuk

3) Sasaran PHBS di Tempat-tempat Umum

a) masyarakat pengunjung/pembeli

b) pedagang

c) petugas kebersihan, keamanan pasar

d) konsumen

e) pengelola (pramusaji)

Page 8: Perilaku hidup bersih dan sehat

f) jamaah

g) pemelihara/pengelola tempat ibadah

h) remaja tempat ibadah

i) penumpang

j) awak angkutan umum

k) pengelola angkutan umum

4) Manfaat PHBS di Tempat-tempat Umum

a) Bagi Masyarakat :

(1) Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.

(2) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan lingkungan sehat, serta mampu

mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi

b) Bagi Tempat Umum:

(1) Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebih bersih,

indah dan sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum.

(2) Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai

akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum.

c) Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota :

(1) Peningkatkan persentase tempat umum Sehat menunjukan kinerja dan citra

Pemerintah kabupaten/kota yang baik.

(2) Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam

pembinaan PHBS di tempat-tempat umum

d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

1) Pengertian

Page 9: Perilaku hidup bersih dan sehat

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh peserta didik,

guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta beperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Proverawati dan

Rahmawati, 2012:21).

2) Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Sekolah yaitu :

a) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

b) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

c) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

d) Olahraga teratur dan teratur

e) Memberantas jentik nyamuk

f) Tidak merokok di Sekolah

g) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

h) Membuang sampah pada tempatnya

3) Sasaran pembinaan PHBS di Sekolah

a) Siswa

b) Warga Sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah, dan orang

tua siswa)

c) Masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam,dll)

4) Manfaat pembinaan PHBS di Sekolah

a) Terciptanya Sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat

lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.

b) Meningkatkan proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa.

Page 10: Perilaku hidup bersih dan sehat

c) Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu

menarik minat orang tua.

d) Meningkatkan citra pemerintahan daerah dibidang pendidikan.

e) Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

e. Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja

1) Pengertian

PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu,

mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif

dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat (Proverawati dan Rahmawati, 2012:24).

2) Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :

a) Tidak merokok di tempat kerja

b) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja

c) Melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik

d) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air

besar dan buang air kecil

e) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja

f) Menggunakan air bersih

g) Menggunakan jamban saat buang air besar dan kecil

h) Membuang sampah pada tempatnya

i) Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan

3) Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja

a) Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.

b) Meningkatkan produktivitas kerja.

Page 11: Perilaku hidup bersih dan sehat

c) Mencipatakan lingkungan kerja yang sehat.

d) Menurunkan angka absensi tenaga kerja.

e) Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja

f) Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.

4) Manfaat PHBS di Tempat Kerja

a) Bagi Pekerja :

(1) Setiap pekerja meningakatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.

(2) Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak paa peningkatan penghasilan

pekerja dan ekonomi keluarga.

(3) Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditunjukan untuk peningkatan taraf hidup

bukan untuk biaya pengobatan.

b) Bagi Masyarakat :

(1) Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang ber-dampak positif terhadap

pencapaian target dan tujuan.

(2) Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.

(3) Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.

c) Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota :

(1) Peningkatan tempat kerja sehat menunjukan kinerja dan citra pemerintah

provinsi dan kabupaten/kota yang baik.

(2) Anggaran pendapatan dan belanja daerah dapat dialihkan untuk peningkatan

kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan.

(3) Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di

rumah tangga.

Page 12: Perilaku hidup bersih dan sehat

(4) Instansi Terkait:

(5) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja.

(6) Dukungan buku panduan dan media