perilaku gerakan koperasi

Upload: aguendra

Post on 01-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    1/24

    !"#" % "&'!& #"()!*+"

    ,)-". % /)"0/

    !1# %23/20045

    6",'-7". ),8!8#9 #"!":)#)!

    '!9;)+.97". &'!"*"+#"

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    2/24

    ""!"#$"

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya-lah saya

    dapat menyelesaikan tulisan tentang Koperasi yang berjudul Perilaku Gerakan Koperasi di

    Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi sesuai waktu yang telah diberikan. Tulisan ini

    disusun sebagai salah satu tugas berupa tulisan perorangan pada mata kuliah Softskill

    Ekonomi Koperasi Universitas Gunadarma.

    Dalam menyusun tugas makalah ini, saya banyak menerima bantuan baik dari

    beberapa narasumber dan petunjuk dari berbagai pihak maupun literatur baik dari internet

    maupun yang tertuang dalam buku. Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan banyakterima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang sudah

    banyak membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

    Saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya dan menyadari masih banyak

    kekurangan dari apa yang saya kerjakan dalam makalah ini, untuk itu saya mengharapkan

    kritikan dan saran yang bersifat membangun agar pada penulisan makalah selanjutnya dapat

    menjadi lebih baik dan sempurna.

    Jakarta, 20 Januari 2015

    Penulis

    Agung Mahendra

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    3/24

    """!"#$"

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR................................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

    1.

    Sejarah gerakan koperasi di Indonesia .............................................................. 1

    2. Gerakan Koperasi di Indonesia menurut undang - undang ............................... 2

    a. Pengertian Gerakan Koperasi di Indonesia ................................................. 2

    b. Perilaku Gerakan Koperasi di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi . 3

    BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6

    1.

    Strategi dan program program koperasi ......................................................... 6a.

    Program-program koperasi koperasi dalam kebijaksanaan pembinaan

    kelembagaan koperasi dan pengembangan usaha koperasi ........................ 6

    b. Usaha koperasi perlu kerjasama dan kemitraan antara koperasi dengan

    BUMN dan swasta ...................................................................................... 6

    2. Karakteristik Permasalahan Koperasi ............................................................... 6

    a. Ancaman, Tantangan, dan Kendala ............................................................ 7

    b. Peluang ........................................................................................................ 7

    3. Kemampuan Koperasi Memecahkan Masalah .................................................. 8

    a. Persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi kiranya menjadi relatif akut,

    kronis, dan lebih berat ................................................................................. 8

    b. Kebijakan Pembangunan Koperasi ............................................................. 8

    4. Program Pembangunan Koperasi ...................................................................... 9

    a.

    Program pokok ............................................................................................ 9

    b.

    Program penunjang ................................................................................... 11

    5. Peran Koperasi Dalam Perekonomian Indoneia ............................................. 12

    6. Sasaran Dalam Pembangunan Koperasi ......................................................... 13

    7. Arahan dan Kebijakan Pembangunan Koperasi ............................................. 14

    a. Arahan Pembangunan Koperasi ................................................................ 14

    b. Kebijakan Pembangunan Koperasi ........................................................... 15

    8. Peranan Koperasi dalam pembangunan social dan ekonomi di Indonesia ..... 16

    a. Bidang Ekonomi ....................................................................................... 16

    b.

    Bidang Sosial ............................................................................................ 17

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    4/24

    "#!"#$"

    9. Dampak koperasi terhadap proses pembangunan social ekonomi .................. 17

    a. Dampak Mikro dari Suatu Koperasi ......................................................... 17

    b. Dampak Makro dari Organisasi Koperasi ................................................. 17

    10.Aspek aspek pokok koperasi dan system ekonomi ...................................... 18

    11.Koperasi sebagai sarana kebijakan pembangunan nasional ............................ 19

    BAB III PENUTUP ................................................................................................... 20

    1. Kesimpulan ..................................................................................................... 20

    2. Saran ............................................................................................................... 20

    REFERENSI .............................................................................................................. 21

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    5/24

    $!"#$"

    BAB I PENDAHULUAN

    1. Sejarah Gerakan Koperasi di Indonesia

    Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya

    merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang

    sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan

    ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.Beberapa

    orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh

    penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk

    menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

    Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto

    mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi).Ia terdorong oleh keinginannya

    untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang

    memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi.Maksud Patih tersebut untuk mendirikan

    koperasi kredit model seperti di Jerman.Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan

    oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda.De Wolffvan Westerrode

    sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank

    Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan

    Pertanian.Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin

    menderita karena tekanan para pengijon.Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut

    menjadi koperasi.Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang

    menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan

    pinjaman padi pada musim paceklik.Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu

    menjadi Koperasi Kredit Padi.Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain.

    Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi

    tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank bank Desa ,

    rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI).Semua

    itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.

    Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:

    Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan

    penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.

    Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan

    politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang

    membahayakan pemerintah jajahan itu. Mengantisipasi perkembangan koperasi yang

    sudah mulai memasyarakat, Pemerintah

    Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama,

    diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927

    dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan

    Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda

    menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933.Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    6/24

    %!"#$"

    hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.

    Diskriminasi pun diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi.

    Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi

    gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat.Pada tahun 1915 dibuat peraturan

    Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling InlandschheCooperatieve. Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk

    memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi.Kemudian pada tahun

    1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat

    koperasi.

    Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha

    koperasi untuk yang kedua kalinya.Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia.Jepang lalu

    mendirikan koperasi kumiyai.Awalnya koperasi ini berjalan mulus.Namun fungsinya berubah

    drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat

    Indonesia.

    Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia

    mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.Hari ini kemudian ditetapkan

    sebagai Hari Koperasi Indonesia.Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat

    Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi

    sedang diduduki oleh tentara Belanda).

    2. Gerakan Koperasi di Indonesia menurut Undang Undang.

    a. Pengertian Gerakan Koperasi di Indonesia

    Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang dimaksud dengan

    koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

    koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

    sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

    Berdasarkan pengertian di atas, maka koperasi memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Merupakan suatu badan usaha yang dibenarkan mencari keuntungan seperti pada

    badan usaha lainnya tetapi tidak menjadikannya sebagai tujuan utama.

    Beranggotakan orang seorang mengandung maksud bahwa anggota koperasi

    terdiri atas kumpulan orang bukan kumpulan modal.

    Beranggotakan badan hukum koperasi, artinya koperasi yang sudah berdiri dan

    berbadan hukum dapat membentuk koperasi dengan tingkatan yang lebih

    besar/luas.

    Kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, artinya dalam menjalankan

    aktivitasnya berpedoman pada prinsip koperasi seperti yang dijelaskan pada UU

    Nomor 25 tahun 1992 Pasal 5.

    Gerakan ekonomi rakyat, artinya koperasi mengembangkan ekonomi rakyat

    banyak dan merupakan soko guru dalam ekonomi kerakyatan. Asas kekeluargaan, berarti koperasi mengedepankan setia kawan dan kesadaran

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    7/24

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    8/24

    '!"#$"

    Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan minimal 20 orang dan daerah

    kerjanya berada pada tingkat kecamatan atau tingkat desa.

    Koperasi Pusat adalah koperasi yang anggotanya minimal 5 (lima) koperasi primer

    dan daerah kerjanya tingkat kabupaten atau kotamadya.

    Koperasi Gabungan adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 (tiga) koperasipusat dan daerah kerjanya berada pada tingkat provinsi atau daerah yang

    dipersamakan.

    Koperasi Induk adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 (tiga) koperasi

    gabungan dan daerah kerjanya berada pada tingkat nasional.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    9/24

    (!"#$"

    BAB II PEMBAHASAN

    1. Strategi dan program - program koperasi.

    Ada beberapa segi koperasi yang pembangunannya memerlukan bantuan pemerintah. Di

    sau pihak melalui beberapa departemen teknis yang dimilikinya, pemerintah diharapkandapat melakukan pembinaan secara langsung terhadap kondisi internal koperasi. Keikut

    sertaan pemerintah dalam pembinaan koperasi itu dapat berlangsung secara efektif, tentu

    perlu dilakukan koordinasi antara satu bidang dengan bidang lainnya. Tujuannya adalah agar

    terdapat keselarasan dalam menentukan pola pembinaan koperasi secara nasional.

    a. Program-program koperasi koperasi dalam kebijaksanaan pembinaan

    kelembagaan koperasi dan pengembangan usaha koperasi :

    Pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi para pengurus, manajer, karyawan,

    anggota badan pemeriksa, kader koperasi dan Petugas Konsultasi Koperasi Lapangan

    (PKKL).

    Bimbingan dan konsultasi untuk meningkatkan tertib organisasi terutama dalam

    penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

    Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen koperasi.

    Meningkatakan kemampuan penerapan sistem akuntansi koperasi.

    Meningkatkan kemampuan pengawasan internal koperasi primer.

    Meningkatkan partisipasi aktif anggota.

    Penyediaan informasi usaha.

    Pelaksanaan kegiatan praktik kerja atau magang bagi para pengelola usaha KUD

    Pelaksanaan kegiatan studi banding bagi para manajer koperasi untuk memperluas

    wawasan dan pengetahuan.

    Penyuluhan untuk meningkatkan produktivitas usaha anggota melalui pendekatan

    kelompok.

    Penyediaan sarana usaha koperasi dalam rangka meningkatkan jangkauan dan kualitas

    pelayanan koperasi kepada anggota dan masyarakat sekitarnya di daerah tertinggal,

    transmigrasi, perbatasan dan terisolasi.

    b. Usaha koperasi perlu kerjasama dan kemitraan antara koperasi dengan BUMN dan

    swasta.

    Meningkatkan kegiatan temu usaha.

    Meningkatkan penghimpunan dan penyaluran dana yang berasal dari penyisihan 1-5

    persen laba bersih BUMN untuk pembinaan koperasi.

    Memperluas kesempatan pemilikan saham perusahaan swasta yang sehat oleh

    koperasi terutama untuk koperasi-koperasi primer termasuk KUD disekitar lokasi

    kerja perusahaan, serta untuk koperasi yang mempunyai kaitan usaha dibidang

    produksi ataupun dibidang distribusi dengan perusahaan swasta yang bersangkutan.

    2. Karakteristik Permasalahan Koperasi

    Dari hasil kerja nyata yang dilakukan baik dalam rangka pengerahan tenaga kerja sarjana

    muda dan penataran koperasi dapat dikemukakan berbagai persoalan yang dihadapikoperasi dewasa ini.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    10/24

    )!"#$"

    Persoalan ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :

    Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan

    usahanya dengan baik.

    Tantangan masyarakat sendiri terhadap koperasi koperasi; karena kegagalan pada

    waktu yang lalu tanpa adanya pertanggung jawaban kepada masyarakat menimbulkanketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi.

    Adanya peraturan-peraturan pemerintah (daerah) yang mencampuri kehidupan

    koperasi misalnya mengambil alih usaha koperasi.

    Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarang

    tidak dimanfatkan untuk meneruskan usaha justru menciutkan usaha.

    Pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.

    Pengurus koperasi juga tokoh masyarakat sehingga rangkap jabatan, ini menimbulkan

    fokus ke koperasi berkurang.

    Ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya. Dana terbatas sehingga tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas, padahal

    teknologi berkembang pesat.

    Administrasi kegiatan belum memenuhi standar tertentu .

    Kebanyakan anggota kurang solidaritasnya untuk berkoperasi, di lain pihak anggota

    banyak yang berutang pada koperasi.

    Modal usaha yang relatif kecil mengakibatkan volume usaha terbatas.

    a. Ancaman, Tantangan, dan Kendala

    Persaingan usaha akan semakin ketat.

    Mengembangkan koperasi menjadi badan usaha yang sehat, kuat, maju dan mandiriserta memiliki daya saing.

    Struktural dan sistem untuk mewujudkan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat

    yang berakar kuat dalam masyarakat.

    Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.

    Lemahnya strukur permodalan koperasi.

    Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi

    Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya, serta belum berfungsinya

    secara penuh mekanisme karja antar pengurus dan antar pengurus dengan pengelola

    koperasi.

    Masih kurangnya kepercayaan untuk saling kerjasama dengan pelaku ekonomi lain

    dan antar koperasi.

    Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu.

    Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program pembinaan

    koperasi antar sektor dan antar daerah.

    Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi.

    b. Peluang

    Aspek pemeratan diprioritaskan oleh pemerintah.

    Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 memungkinkan konsolidasi koperasi primer

    ke dalam koperasi sekunder.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    11/24

    *!"#$"

    Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat

    untuk lebih membangun koperasi dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonomi

    yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945.

    Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

    Perekonomian dunia yang makin terbuka berakibat makin terbukanya pasarinternasional bagi hasil produksi koperasi Indonesia.

    industrialisasi membuka peluang usaha dibidang agrobisnis, agroindustri dan industri

    pedesaan lainnya.

    Undang Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang sistem Budidaya tanaman mendorong

    diversifikasi usaha koperasi.

    3. Kemampuan Koperasi Memecahkan Masalah

    a. Persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi kiranya menjadi relatif akut, kronis,

    lebih berat oleh karena beberapa sebab:

    Kenyataan bahwa para pengurus atau anggota koperasi sudah terbiasa dengan sistem

    penjatahan sehingga mereka dulu tinggal berproduksi, bahan mentah tersedia,

    pemasaran sudah ada salurannya karena sistemnya sales market, sekarang sistem

    ekonomi terbuka dengan ciri persaingan sempurna. Maka dari itu perlu penyesuaian

    diri dan ini memakan waktu yang lama.

    Para anggota pengurus kuran pengetahuan dan skill dalam manajemen. Harus ada

    minat untuk mengembangkan diri menghayati soal-soal yang dihadapi.

    Pemikiran sempit, maka timbul usaha manipulasi.

    Kurangnya loyalitas dan cenderung lebih individu, tidak ada waaktu untuk

    berkomunikasi dan tidak ada tujuan yang harmonis antara anggota dengan koperasi.

    Pada hakikatnya dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan koperasi menanggulangi soal-soal

    pelik kurang sekali. Apabila kemampuan ini tidak ditingkatkan masa depan koperasi akan

    suram.

    b. Kebijakan Pembangunan Koperasi

    Selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama (PJP I) pembangunan koperasi di

    Indonesia telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup memuaskan. Walaupun demikian

    pembangunan koperai selama PJP I masih jauh dari sempurna, berbagai kelemahan mendasar

    masih mewarnai koperasi. Kelemahan mendasar itu misalnya: kelemahan manajerial,

    kelemahan sumber daya manusia, kelemahan permodalan, dan kelemahan pemasaran.Pelaksanaan pembangunan koperasi dalam PJP II diharapkan dapat lebih ditingkatkan,

    sehingga selain koperasi tumbuh menjadi perusahaan yang sehat dan kuat peranannya dalam

    berbagai aspek kehidupan bangsa dapat lebih ditingkatkan pula.

    Adapun kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi secara terinci adalah sebagai

    berikut:

    Pembangunan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin

    memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan

    ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam masyarakat.

    Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatansemangat kebersamaan dan manajemen yang lebih profesional.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    12/24

    +!"#$"

    Peningkatan koperasi di dukung melalui pemberian kesempatan berusaha yang seluas

    luasnya di segala sektor kegiatan ekonomi, baik di dalam negeri maupun di luar

    negeri, dan penciptaan iklim usaha yang mendukung dengan kemudahan memperoleh

    permodalan.

    Kerjasama antar koperasi dan antara koperasi dengan usaha negara dan usaha swastasebagai mitra usaha dikembangkan seacara lebih nyata untuk mewujudkan kehidupan

    perekonomian berdasarkan demokrasi ekonomi yang dijiwai semangat dan asas

    kekeluargaan, kebersamaan, kemitraan usaha, dan kesetiakawanan.

    4. Program Pembangunan Koperasi

    Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan untuk mencapai berbagai sasaran diatas,

    disusun program pembangunan koperasi yang terdiri atas program pokok dan program

    penunjang yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.

    a. Program pokok meliputi:

    o

    Program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan koperasi.

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kewirausahaan, profesionalisme, ketrampilan

    dan wawasan para anggota, pengurus, pengawas, dan karyawan koperasi. Termasuk

    kemampuan manajemen dan kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai

    ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan efisien

    usahanya serta mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya peluang yang terbuka bagi

    pengembangan kegiatan usaha baru.

    o Program ini dilaksanakan terutama dengan kegiatan sebagai berikut. Antara

    lain:

    Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan,penyuluhan, magang serta bimbingan dan konsultasi usaha perkoperasian yang

    memadai.

    Meningkatkan pelayanan konsultasi manajemen bagi koperasi.

    Mengembangkan sistem karier dan sistem balas jasa yang menarik bagi pengelola

    koperasi.

    Meningkatkan produktivitas usaha anggota melalui kelompok untuk

    mengoptimalkan potensi usaha perseorangan anggota.

    o Program pengembangan lembaga keuangan dan pembiayaan koperasi

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemupukan modal dan meningkatkankemampuan memanfaatkan modal dalam rangka menyehatkan struktur permodalan

    koperasi.

    o Program ini ditempuh terutama dengan kegiatan sebagai berikut:

    Meningkatkan fasilitas pembiayaan dan jaminan pembiayaan yang dibutuhkan

    koperasi dan anggotanya, termasuk modal ventura.

    Mengembangkan lembaga keuangan koperasi.

    Memberikan penyuluhan kepada anggota untuk meningkatkan pemupukan modal

    sendiri.

    Memberikan bimbingan dan kemudahan bagi koperasi yang telah berkembang danmaju untuk menerbitkan obligasi dan surat hutang lainnya.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    13/24

    ,-!"#$"

    o Program peningkatan dan perluasan usaha koperasi

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan koerasi kepada

    anggotanya. Antara lain dengan:

    Meningkatkan promosi usaha.

    Menyediakan informasi peluang usaha dan pasar. Mengembangkan jaringan pemasaran.

    Melaksanakan misi dagang.

    Menyediakan sarana dan prasarana pemasaran.

    Memberikan bimbingan dan konsultasi pemasaran.

    Memantapkan sistem distribusi.

    o Program kerjasama antar koperasi dan kemitraan usaha koperasi

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas kegiatan koperasi

    baik dalam aspek kelembagaan yaitu dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan,

    maupun dalam aspek usaha yaitu antara lain dengan memperkokoh jaringan usahakoperasi, meningkatkan keterkaitan usaha, mempercepat proses alih teknologi,

    meningkatkan kepastian usaha, serta memperluas pemasaran hasil produksi koperasi.

    o Program ini dilaksanakan terutama dengan kegiatan sebagai berikut:

    Mengembangkan jaringan usaha koperasi yang lebih luas.

    Promosi untuk mendorong terjalinnya hubungan kemitraan usaha dalam berbagai

    bentuk yang dilandasi oleh prinsip saling membutuhkan, saling menunjang, dan

    saling menguntungkan.

    Mendorong spesialisasi usaha ditingkat koperasi sekunder dalam rangka

    peningkatan konsolidasi, dayaguna dan hasil guna kerjasama antarkoperasi dan

    kemitraan usaha antara koperasi dengan badan usaha lainnya.

    Menyempurnakan konsep dan mekanisme pelaksanaan pola perusahaan inti rakyat

    (PRI) dalam rangka pelaksanaan demokratisasi ekonomi, meningkatkan

    kedudukan koperasi dan daya tawar (bargaining power) anggota koperasi.

    o Program pemantapan kelembagaan koperasi

    Program ini bertujuan untuk menata dan memantapkan kelembagaan koperasi agar

    makin sesuai dengan kebutuhan gerakan koperasi dan selaras dengan perkembangan

    lingkungan yang dinamis.

    o Program ini dilaksanakan terutama dengan kegiatan sebagai berikut:

    Menumbuhkan, mengembangkan dan memandirikankoperasi di pedesaan/KUD.

    Mengembangkan koperasi di daerah terisolasi, terpencil, perbatasan, dan

    pemukiman transmigrasi.

    Menumbuhkan, mengembangkan, dan memandirikan koperasi di perkotaan yang

    sesuai dengan kebutuhan masyarakat perkotaan.

    Mengembangkan sistem akuntansi koperasi untuk memperkuat kelembagaan

    koperasi seiring dengan makin luasnya usaha koperasi sehingga manajemen

    koperasi lebih transparan dan dapat diaudit.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    14/24

    ,,!"#$"

    b. Program penunjang

    o Program pembangunan perkoperasian di daerah tertinggal

    Peran serta koperasi dalam upaya pembangunan daerah tertinggal adalah dengan

    mendorong tumbuhnya kelompok usaha bersama yang produktif, dan selanjutnya

    diarahkan untuk berkembang menjadi koperasi sesuai dengan kebutuhan dankemampuan koperasi yang telah ada sehingga dapat meningkatkan mutu dan

    jangkauan pelayanan usahanya kepada anggota dan masyarakat di daerah tertinggal.

    o Peningkatan kualitas dan kemampuan kpoperasi di daerah tertinggal dilakukan

    terutama dengan kegiatan sebagai berikut:

    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia koperasi/KUD.

    Membangun sarana dan prasarana usaha koperasi.

    Menyediakan bantuan modal kerja untuk mendukung kelancaran dan

    pengembangan usaha koperasi/KUD dan anggotanya.

    Meningkatkan peran serta koperasi/KUD dalam pemeliharaan dan peningkatan

    kesehatan masyarakat daerah tertinggal.

    Menyediakan informasi peluang usaha dan pasar.

    Meningkatkan peran serta koperasi/KUD dalam penyediaan energi listrik bagi

    masyarakat daerah tertinggal yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan

    termasuk untuk mendorong tumbuh kembangnya berbagai usaha produktif

    masyarakat.

    o Program pengembangan informasi perkoperasian

    Program ini bertujuan untuk menyempurnakan dan mengembangkan sistem informasi

    yang dibutuhkan koperasi, berupa jaringan informasi kelembagaan dan usaha yang

    antara lain meliputi informasi tentang produksi, informasi pemasaran dalam negeri

    maupun ekspor, informasi permodalan serta informasi untuk mendukung terjalinnya

    kerjasama, keterkaitan dan kemitraan usaha.

    o Program penelitian dan pengembangan koperasi

    Program ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pengembangan koperasi

    terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia koperasi,

    peningkatan akses dan pangsa pasar koperasi, peningkatan akses terhadap sumber

    permodalan dan struktur permodalan koperasi, serta melakukan pengkajian

    kebijaksanaan untuk mewujudkan pembinaan koperasi secara otonom dalam Repelita

    VI.o Program pembinaan dan pengembangan pemuda di bidang perkoperasian

    Program ini bertujuan untuk mengembangkan kepeloporan generasi muda dalam

    pembangunan koperasi, serta pewarisan nilai, semangat, dan jiwa koperasi pada

    generasi penerus.

    o Program peranan wanita dibidang perkoperasian

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan peranan wanita dalam pembangunan

    koperasi melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta pemberian

    kesempatan yang luas kepada kaum wanita untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan

    perkoperasian.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    15/24

    ,$!"#$"

    o Program pengembangan hukum dibidang perkoperasian

    Program ini bertujuan untuk mengembangkan hukum yang mendukung pertumbuhan

    dan perkembangan koperasi sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi

    rakyat yang tangguh, mandiri, berakar dalam masyarakat serta mampu berperan

    disemua bidang usaha, terutama dalam bidang kehidupan ekonomi rakyat. Programini meliputi pula kegiatan penyusunan dan perumusan peraturan perundang-undangan

    di berbagai sektor yang mendukung pembangunan koperasi.

    5. Peran Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia

    Pada masa ini pengembangan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi

    kurang memperlihatkan kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya. Keadaan

    ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam

    pembangunan dan pengembangan koperasi. Pembangunan adalah suatu proses yang harus

    berkelanjutan dan tersistem. Pertanyaan berikutnya bagaimana prospek koperasi pada

    masa datang. Jawabannya adalah sangat prospektif jika koperasi itu mempunyai jatidiri.

    Koperasi yang mempraktekkan prinsip-prinsip koperasi dalam organisasi dan usahanya.

    Koperasi sebagai badan usaha, organisasi dan kegiatan usahanya harus dilakukan

    berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Karena prinsip koperasi merupakan garis-

    garis penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai dalam

    praktek seperti keanggotaan sukarela dan terbuka, pengendalian oleh anggota secara

    demokratis, partisipasi ekonomi anggota, pendidikan, pelatihan dan informasi, kerjasama

    diantara koperasi dan kepedulian terhadap komunitas.

    Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari:

    Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, Penyedia lapangan kerja yang terbesar,

    Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan

    masyarakat,

    Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta

    Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.

    Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian

    Indonesia, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa

    mendatang. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan

    mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonominasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan,

    mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.

    Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan,

    kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.

    Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu

    bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya, mampu memproduksi produk yang sesuai dengan

    kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam

    Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di

    Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar.

    Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    16/24

    ,%!"#$"

    membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika

    sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai tujuan bersama

    anggotanya, mereka harus diberdayakan melalui pendidikan.

    Perkembangan koperasi secara nasional di masa datang diperkirakan menunjukkan

    peningkatan yang signifikan namun masih lemah secara kualitas. Untuk itu diperlukankomiten yang kuat untuk membangun koperasi yang mampu menolong dirinya sendiri sesuai

    dengan jati diri koperasi. Hanya koperasi yang berkembang melalui praktek melaksanakan

    nilai koperasi yang akan mampu bertahan dan mampu memberikan manfaat bagi anggotanya.

    Prospek koperasi pada masa datang dapat dilihat dari banyaknya jumlah koperasi, jumlah

    anggota dan jumlah manajer, jumlah modal, volume usaha dan besarnya SHU yang telah

    dihimpun koperasi,sangat prosfektif untuk dikembangkan.

    6. Sasaran Dalam Pembangunan Koperasi

    Garis-garis besar haluan negara 1993 menetapkan bahwa sasaran koperasi dalam

    pembangunan jangka panjang kedua adlah terwujudnya koperasi sebagai badan usaha dan

    sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang sehat, tangguh,kuat, dan mandiri serta

    sebagai saka guru perekonomian nasional yang merupakan wadah untuk menggalang

    kemampuan ekonomi rakyat di semua kegiatan pereko nomian nasional shingga mampu

    berperan utama dalam meningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

    Sasaran pembangunan di bidang ekonomi dalam rencana pembangunan lima tahun

    keenam diantaranya adalah tertata dan mantapnya kelembagaan dan sistem koperasi agar

    koperasi makin efisien serta berperan utqma dalam perekonomian rakyat dan berakar dalam

    masyarakat.

    Sasaran pembangunan koperasi dalam rencana pembangunan lima tahun keenamsecara umum adalah koperasi yang makin maju, makin mandiri, dan makin berakar dalam

    masyarakat, serta menjadi badan usaha yang sehat dan mampu berperan disemua bidang

    usaha, terutama dalam kehidupan ekonomi rakyat sesuai dengan sasaran tersebut diatas,

    ditetapkan sasaran operasional pembangunan koperasi dalam rencana pembangunan lima

    tahun keenam, yaitu : Makin meningkatnya kualitas sumber daya manusia koperasi yang

    berdampak pada maki meningkatnya kemampuan oraganisasi dan manajemen koperasi;

    makin meningkatnya pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan teknologi tepat guna;

    makin kukuhnya struktur permodalan koperasi; makin kukuhnya jaringan usaha koperasi

    secara horizontal dan vertikal; makin berfungsinya dan berperannya lembaga gerakan

    koperasi.

    Dengan demikian, diharapkan daya saing koperasi dan kesejahteraan anggota koperasi

    makin meningkat pula.

    Selain sasaran operasional yang bersifat umum tersebut., ditetapkan sasaran pengembangan

    koperasi dipedesaan dan perkotaan. Sasaran pengembanga koperasi dipedesaan adalah:

    Makin berkembangnya koperasi di pedesaan/Koperasi Unit Desa yang mampu

    memeberikan kesempatan dan menumbuhkan prakarsa masyarakat pedesaan untuk

    meningkatkan usaha yang sesuai denga kebutuhan mereka serta sekaligus mampu

    memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan mereka.

    Makin menyebarnya koperasi unit desa mandiri di seluruh pelosok tanah air.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    17/24

    ,&!"#$"

    Makin meningkatnya kualitas koperasi unit desa mandiri yang ada sehingga

    kemandiriannya zemakin mantap.

    Makin meningkatnya kemampuan usaha dan peran koperasi di pedesaan /koperasi unit

    desa untuk mendorong berkembangnya agribisnis, agroindustri, industri pedesaan, jasa

    keuangan dan jasa lainnya termasuk penyediaan kebutuhan pokok. Makin berkembangnya koperasi sekunder yang secara khusus menangani komoditas

    tertentu terutama yang mempunyai nilai komersial tinggi untuk pasar dalam dan luar

    negeri sesuai dengan potensi masyarakat setempat.

    Makin meningkatnya kualitas pelayanan usaha koperasi di pedesaan/KUD kepada para

    anggotanya dan masyarakat didaerah tertinggal, terisolasi, terpencil, diperbatasan dan

    pemukiman transmigrasi.

    Serta makin luas dan kukuhnya jaringan kerja sama antar koperasi dan kemitraan usaha

    dengan badan usaha lainnya.

    Secara kuantitatif yang menjadi sasaran pembangunan di pedesaan adalah: terwujudnya 2.700

    KUD mandiri baru dalam rangka terwujudnya minimal satu buah KUD mandiri setiap

    kecamatan.

    Yang menjadi sasaran pembangunan koperasi di perkotaqn adalah: makin berkembangnya

    koperasi yang betbasis konsumen yang mampu melayani kebutuhan pokok anggota dan

    masyarakat didaerah permukiman rakyat. Secara kuantitatif sasaran pembangunan koperasi

    adalah: tumbuhnya 8.000 koperasi karyawan baru pada perusahaan yang belum memiliki

    koperasi karyawan.

    7. Arahan dan kebijakan pembangunan koperasi

    a.

    Arahan Pembangunan Koperasi

    Pembangunan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin

    memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien serta menjadi gerakan rakyat yang

    tangguh dan berakar dalam masyarakat agar mampu memajukan kesejahteraan ekonomi

    anggotanya. Pembangunan koperasi juga diarahkan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang

    didukung oleh jiwa dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan demokrasi ekonomi

    berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan hal tersebut,

    koperasi di pedesaan, khususnya, perlu dikembangkan mutu dan kemampuannya serta

    ditingkatkan peranannya dalam kehidupan ekonomi di pedesaan. Pelaksanaan fungsi dan

    peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatan semangat kebersamaan danmanajemen yang lebih profesional. Selain itu, peran aktif masyarakat dalam

    menumbuhkembangkan koperasi juga perlu terus ditingkatkan dengan meningkatkan

    kesadaran, kegairahan, dan kemampuan berkoperasi di seluruh lapisan masyarakat melalui

    upaya penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan.

    Fungsi dan peran koperasi juga menjadi tanggung jawab lembaga gerakan koperasi

    sebagai wadah perjuangan kepentingan dan pembawa aspirasi gerakan koperasi yang bekerja

    sama dengan pemerintah sebagai pembina dan pelindungnya. Pengembangan koperasi

    didukung melalui pemberian kesempatan berusaha yang seluas-luasnya di segala sektor

    kegiatan ekonomi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan menciptakan iklim

    usaha yang mendukung kemudahan memperoleh permodalan. Untuk mengembangkan dan

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    18/24

    ,'!"#$"

    melindungi usaha rakyat yang diselenggarakan dalam wadah koperasi demi kepentingan

    rakyat, dapat ditetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan oleh

    koperasi. Kegiatan ekonomi di suatu wilayah yang telah berhasil diusahakan koperasi

    diupayakan agar tidak dimasuki oleh badan usaha lainnya dengan memperhatikan

    kesadaran dan kepentingan ekonomi nasional dalam rangka pemerataan kesempatan usahadan kesempatan kerja. Kerja sama antar koperasi, antara koperasi dengan usaha negara dan

    usaha swasta sebagai mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata untuk mewujudkan

    semangat dan asas kekeluargaan, kebersamaan, kemitraan usaha dan kesetiakawanan, serta

    saling mendukung dan saling menguntungkan. Potensi koperasi untuk tumbuh menjadi

    usaha skala besar terus ditingkatkan, antara lain melalui perluasan jaringan usaha koperasi,

    pemilikan saham, serta keterkaitan usaha dengan usaha hulu dan usaha hilir, baik dalam

    usaha negara maupun usaha swasta.

    b. Kebijaksanaan Pembangunan Koperasi

    Secara umum, kebijaksanaan umum pembangunan koperasi dalam Rencana Pembangunan

    Lima Tahun Keenam adalah meningkatnya prakarsa, kemampuan, dan peran gerakan

    koperasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan, pengembangan,

    serta penguasaan ilmu pcngetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan dan

    memantapkan kelembagaan, usaha, dan sistem koperasi untuk mewujudkan peran utamanya di

    segala bidang kehidupan ekonomi rakyat. Secara khusus, kebijaksanaan pembangunan koperasi

    dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun Keenam adalah meningkatkan akses dan pangsa

    pasar yang dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut.

    Meningkatkan keterkaitan usaha, kesempatan usaha dan kepastian usaha, memperluas

    akses terhadap informasi usaha, mengadakan pencadangan usaha, membantu penyediaan

    sarana dan prasarana usaha yang memadai, serta menyederhanakan perizinan. Upaya iniditunjang dengan menyusun berbagai peraturan perundang-undangan yang mendukung

    pengembangan koperasi dan menghapus peraturan perundang-undangan yarg

    menghambat perkembangan koperasi serta mengembangkan sistem pelayanan informasi

    pasar, harga, produksi, dan distribusi yang memadai.

    Memperluas akses terhadap sumber permodalan, memperkukuh struktur permodalan dan

    meningkatkan kemampuan pemanfaatan modal koperasi, antara lain dengan

    meningkatkan jumlah pagu dan jenis pinjaman untuk koperasi, mendorong pemupukan

    dana internal koperasi, menciptakan berbagai kemudahan untuk memperoleh pembiayaan

    dan jaminan pembiayaan, mengembangkan sistem perkreditan yang mendukung dansesuai dengan kepentingan koperasi pada khususnya dan perekonomian rakyat pada

    umumnya, mengembangkan sistem pembiayaan termasuk lembaga pengelola yang sesuai

    untuk itu, dalam rangka menyebarkan dan mendayagunakan sumber dana yang tersedia

    bagi koperasi dan gerakan koperasi, yaitu antara lain yang berasal dari penyisihan laba

    bersih Badan Usaha Milik Negara, penyertaan modal pemerintah, imbalan jasa (fee) yang

    diterima Koperasi Unit Desa dari pelaksanaan program pemerinlah, serta dana lainnya

    yang berasal dari gerakan koperasi, serta mengembangkan berbagai lembaga keuangan

    yang mendukung gerakan koperasi, antara lain Perum PKK, lembaga asuransi usaha

    koperasi, lembaga pembiayaan koperasi dan lembaga modal ventura, agar makin mampu

    melayani kebutuhan keuangan untuk pengembangan usaha anggota koperasi.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    19/24

    ,(!"#$"

    Kebijaksanaan ini mencakup upaya pendayagunann lembaga-lembaga keuangan

    lainnya yang sudah ada.

    Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen, antara lain dengan meningkatkan

    kemampuan kewirausahaan dan profesionalisme para anggota, pengurus, pengawas

    dan karyawan koperasi. Mendorong koperasi agar benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha

    ekonomi, mendorong proses pengembangan karier karyawan koperasi, mendorong

    terwujudnya tertib organisasi dan tata hubungan kerja yang efektif, mendorong

    berfungsinya perangkat organisasi koperasi, meningkatkan partisipasi anggota,

    mendorong terwujudnya keterkaitan antar koperasi, baik secara vertikal maupun

    horizontal dalam bidang informasi, usaha dan manajemen.

    Meningkatkan kemampuan memperjuangkan kepentingan dan membawa aspirasi

    koperasi dan meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai dan semangat koperasi

    melalui peningkatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian, baik bagi

    anggota koperasi, pengelola koperasi maupun masyarakat.

    Meningkatkan akses terhadap teknologi dan lainnya dengan meningkatkan kegiatan

    penelitian dan pengembangan, pemanfaatan hasil penelitian atau pengkajian lembaga

    lain, meningkatkan kegiatan alih teknologi, memberikan kemudahan untuk

    modernisasi peralatan, serta mengembangkan dan melindungi teknologi yang telah

    dikuasai oleh anggota koperasi secara turun-temurun.

    Mengembangkan kemitraan, antara lain dengan mengembangkan kerja sama antar

    koperasi, baik secara horizontal, vertikal maupun kerja sama internasional; mendorong

    koperasi sekunder agar lebih mampu mengonsolidasi dan memperkukuh jaringan

    keterkaitan dengan koperasi primer serta mendorong kemitraan usaha dengan badan

    usaha lainnya, baik dengan bentuk dagang, subkontrak, usaha patungan maupun bentuk

    kemitraan lainnya, yang dilandasi oleh prinsip yang saling membutuhkan, saling

    menunjang, dan saling menguntungkan.

    Mengingat lingkup pembangunan koperasi sangat luas dan terkait dengan berbagai

    sektor pembangunan lainnya, maka pelaksanaan dan kebijaksanaan di atas hendaknya

    dilakukan secara terpadu dan selaras dengan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan

    pengembangan perkoperasian di sektor tersebut.

    8.

    Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia.Koperasi adalah institusi atau lembaga atau organisasi yang tumbuh atas dasar solidaritas

    tradisional dan kerjasama antar individu. Koperasi sangat berperan dalam pembangunan

    nasional diberbagai bidang, terutama bidang ekonomi dan bidang-bidang lainnya.

    a.

    Bidang Ekonomi

    Peranan koperasi sangat terasa dalam pembangunan nasional dibidang ekonomi karena

    koperasi banyak berperan dalam hal tersebut, diantaranya:

    Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran khususnya anggota dan

    masyarakat pada umumnya.

    Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    20/24

    ,)!"#$"

    Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat

    Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.

    Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota khususnya

    dan masyarakat umumnya.

    Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahananperekonomian nasional.

    Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi

    Menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro,

    kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu

    menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.

    b. Bidang Sosial

    Koperasi juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial karena pada

    dasarnya koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat sukarela. Peranan

    koperasi dibidang ini diantaranya: Menjadi pendorong bagi para anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dalam

    membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.

    Membantu terciptanyanya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis serta

    melindungi hak dan kewajiban semua orang.

    Membantu terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.

    9. Dampak koperasi terhadap proses pembangunan sosial ekonomi

    a.

    Dampak Mikro dari suatu Koperasi

    Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya,yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-

    kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota dapat :

    Menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan

    peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang

    besar.

    Melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya.

    Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi

    dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi.

    Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan koperasi

    dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para pesaing

    lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan mereka.

    b. Dampak Makro dari Organisasi Koperasi

    Ada 4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :

    Politik

    Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan politik, sejumlah harapan

    dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam

    lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    21/24

    ,*!"#$"

    Sosial

    Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan social budaya. Wadah ini

    sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah

    diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang

    inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya. Ekonomi Sosial

    Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya

    yang secara social ekonomis lemah dan miskin, maka ia telah memberikan kontribusi

    yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan social.

    Ekonomi

    Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :

    Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah

    yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh

    kesempatan untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri.

    Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari

    bahan mentah.

    Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan

    pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.

    Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan modal manusia melalui

    pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota.

    Transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan

    kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui

    pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat.

    Pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan

    persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari

    berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.

    10.Aspek aspek pokok koperasi dan system ekonomi

    Ada 3 sistem ekonomi yang berbeda berdasarkan kesamaan-kesamaan hakiki yang terdapat

    dalam struktur pembuatan keputusan, struktur infomasi dan motivasi pada perekonomian

    Negara-negara industri.

    Sistem perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya Amerika Serikat, Republik

    Federasi Jerman, dan Negara-negara industri Barat lainnya termasuk Jepang.

    Sistem perekonomian sosialis yang direncanakan dari pusat, misalnya Republik

    Demokrasi Jerman dan Uni Soviet.

    Sistem perekonomian pasar sosialis dengan pemilikan masyarakat (Yugoslavia) atau

    denagn pemiliakn Negara (Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan

    pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari penerapan bentuk perencanaan

    administratif dari pusat atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai proses

    pembangunan.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    22/24

    ,+!"#$"

    11.Koperasi sebagai sarana kebijakan pembangunan nasional

    Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan koperasi hal

    tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam pengka melaksanakan kebijakan

    pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana

    pemerintah, sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota dan koperasi yangdiawasi Negara:

    Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhi

    atau mengawasi organisasi ini secara langsung dan secara administrasi untuk

    melaksanakan tigas-tugas khusus dan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka

    menerapkan kebijakan dan program pembangunan.

    Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan

    mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para

    anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampak-dampak yang berkaitan dengan

    pembangunan

    Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung

    terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi

    koperasi sering diterapkan.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    23/24

    $-!"#$"

    BAB III PENUTUP

    1.

    Kesimpulan

    Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi koperasi serta kegiatannya baik sebagaiperkumpulan (alat perjuangan) maupun sebagai organisasi ekonomi, yang

    pengejawantahannya termaksud dalam pasal 22, 23 dan 24 undang-undang ini. (Pasal 1 UU

    Nomor 14 Tahun 1965 Tentang Perkoperasian). Koperasi merupakan salah satu badan usaha

    yang sangat potensial untuk melakukan perluasan produksi, karena jumlah koperasi yang

    sangat banyak dan variasi komoditinya pun sangat banyak. Apabila koperasi dikelola secara

    benar dan profesional, dengan memperhatikan prinsip-prinsip koperasi (keadilan,

    kemandirian, pendidikan, dan kerja sama), maka tidak mustahil bahwa koperasi akan dapat

    mempercepat perluasan produksi. Dengan perluasan produksi yang dibantu oleh koperasi ini

    diharapkan penawaran komoditi akan terus meningkat, dan pada akhirnya akan dapat

    mengendalikan kenaikan harga komoditi (inflasi). Sehingga dengan adanya perilaku gerakan

    koperasi dapat menekan angka kemiskinan dan penganguran yang melanda suatu Negara

    serta pendapatan per kapita Negara tersebutpun akan naik.

    2. Saran

    Perilaku gerakan koperasi di Indonesia harus terus ditingkatkan demi meningkatkan

    kesejahteraan rakyat dan dapat meningkatkan mental masyarakat supaya tidak berlaku

    konsumtif. Sehingga membuat masyarakat mampu bersaing dengan masyarakat dari Negara

    lain sehingga kita tidak akan terjajah dibangsa sendiri secara ekonomi.

  • 8/9/2019 Perilaku gerakan koperasi

    24/24