pergeseran orientasi pendidikan komunikasi...

15

Upload: dolien

Post on 10-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58
Page 2: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

1

PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI MUNUJU ERA INDUSTRI 4.0: SINERGI UNTUK KEMANUSIAAN, KEBERLANJUTAN DAN KESERASIAN

DENGAN LINGKUNGAN 1

Oleh: Dr. Asep Suryana, M.Si 2 Bismillahhirrohmanirrahim, Yang terhormat: Menteri Kelestarian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Rektor Universitas Padjadjaran Ketua Senat dan anggota senat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Para Dekan di lingkungan Universitas Padjadjaran Para Kepala Departemen di Lingkungan Fikom Unpad Para Ketua Program Studi di Lingkungan Fikom Unpad Para Manajer di Lingkungan Fikom Unpad Para Ketua Laboratorium di Lingkungan Fikom Unpad Para Dosen di Lingkungan Fikom Unpad Para Tenaga Kependidikan di lingkungan Fikom Unpad Tim Dharma Wanita Fikom Unpad Para tamu undangan Seluruh panitia Dies Natalis ke-58 FIKOM UNPAD yang kompak dan semangat Serta pengelola BEM dan Unit kegiatan Mahasiswa Fikom Unpad Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua Sampurasun…. Hadirin yang saya hormati,

Puji dan syukur, marilah kita panjatkan ke-hadirat Illahi Robbi. Tuhan yang maha pengasih dan penyayang, yang telah memberikan berkah serta rahmat-Nya kepada seluruh makhluk ciptaannya.

Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan alam semesta, nabiyullah Muhammad SAW beserta para sahabatnya, seluruh umatnya hingga di akhir jaman.

Hadirin sekalian, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Dekan dan Wakil Dekan Fikom Unpad, yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk

1 Disampaikan pada Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-58 Fakultas Ilmu Komunikasi Universiats Padjadjaran, 25 September 2018. 2 Tenaga Pendidik di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.

Page 3: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

2

menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58 ini. Juga kepada panitia yang telah memfasilitasi kegiatan ini.

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya, dapat berbicara dihadapan bapak dan ibu sekalian, para pemikir, peneliti, penganalisis, pengampu mata kuliah ilmu komunikasi dengan segala variannya.

Mengiringi tema dies, yaitu: “Sinergi Untuk Kemanusiaan, Keberlanjutan Dan Keserasian Dengan Lingkungan”, saya akan membahas tentang: “Pergeseran Orientasi Pendidikan Komunikasi Di Era Revolusi Industri 4.0”. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menguatkan sistem pendidikan komunikasi di Fikom Unpad khususnya, umumnya di Indonesia. PENDAHULUAN Hadirin yang Terhormat, Di awal pembahasan ini, izinkan saya mengutarakan sebuah skenario kehidupan yang serba otomatis dan terkomputerisasi. Bayangkan, sebuah kehidupan di mana saat bangun pagi, kita dapat mematikan lampu rumah, membuka jendela, dan memutar musik di rumah hanya dengan perintah suara. Kemudian kita meminum kopi lewat pembuat kopi otomatis yang langsung meracik kopi sesuai data selera kita yang telah tersimpan dalam mesin tersebut. Selanjutnya, kita pergi ke kantor memanggil sebuah kendaraan dengan Smartphone. Selama perjalanan, kita mengakses informasi teraktual dari berbagai penjuru dunia secara real-time, dan juga bekerja menggunakan laptop yang terus terkoneksi Internet, sembari melakukan virtual meeting dengan rekan-rekan kita yang berada di belahan dunia lain. Hal ini adalah gambaran dari fenomena yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari di Era Industri 4.0. Saat ini, peradaban manusia sedang bergeser secara drastis. Pergeseran tersebut terjadi karena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang komunikasi dan informasi. Salah satu dampak yang sangat revolusioner terjadi pada sistem perindustrian. Dalam sistem industri saat ini, terbentuk integrasi dan interkoneksi bukan hanya antara manusia, mesin produksi dan bahan baku, namun juga melibatkan teknologi informasi. Prinsipnya adalah telah terjadi digitalisasi dan otomatisasi lebih lanjut pada sistem industri, yang kemudian dapat dianggap sebagai tren sosial dan ekonomi paling penting di dunia. Perubahan-perubahan ini secara mendasar akan mengubah sifat kerja, bisnis, dan masyarakat dalam beberapa dekade mendatang (Arntzi, Gregoryi, & Zierahn, 2016; Brynjolfsson & McAfee, 2014; Ford, 2015; Frey & Osborne, 2017; Schwab, 2016). Perkembangan di era indutri 4.0 tersebut memang dapat mengarah pada penghapusan ribuan pekerjaan yang ada saat ini, namun pada saat yang sama melahirkan pekerjaan baru, industri baru, dan cara kerja yang secara fundamental baru (Brynjolfsson & McAfee, 2014). Digitalisasi dan otomatisasi menjadi hal yang krusial dalam membentuk pilihan, pengembangan, dan konseling karier, di masa depan. Industri 4.0 sangat berpotensi mengubah beragam tatanan ekonomi dan masyarakat. Uschi Schreiber, dari perusahaan multinasional Ernst & Young, menegaskan bahwa penggandaan volume data yang tersedia melalui sistem yang terhubung dengan web disertai dengan

Page 4: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

3

kecerdasan buatan yang semakin canggih diharapkan dapat menyediakan solusi baru untuk berbagai permasalahan manusia yang dihadapi. Ia juga mengatakan bahwa melalui industri 4.0 akan terjadi peningkatan dalam substitusi peran manusia sebagai akibat dari inovasi teknologi baru seperti kecerdasan buatan, robotika, realitas virtual, dan internet of things. Substitusi tersebut terlihat pada jenis-jenis pekerjaan tertentu yang dapat menjadi usang atau tidak dibutuhkan melalui otomatisasi dan digitalisasi. Persyaratan kualifikasi pekerjaan baru akan lebih ketat, dan keterampilan serta pengetahuan baru akan diperlukan. Bukan hanya mengembangkan dunia manufaktur, Industri 4.0 dapat memberi terobosan dalam perawatan kesehatan, pemberdayaan dalam wirausaha, dan meningkatkan akses pendidikan (Morrar, Arman, & Mousa, 2017). Selain itu, Klaus Schwab juga menekankan bahwa harus ada pemahaman bersama yang menyeluruh dan global tentang bagaimana teknologi mengubah secara dramatis kondisi sosial, ekonomi, ekologi, dan kehidupan budaya masyarakat (Schwab, 2016).

Industri 4.0 berperan penting dalam kehidupan manusia karena: (1) perusahaan menjadi lebih fleksibel dan responsif terhadap tren bisnis yang berkembang lewat volatilitas pasar, siklus hidup produk yang lebih pendek, kompleksitas produk yang lebih tinggi, dan rantai pasokan global; (2) Melalui Industri 4.0 transformasi ekonomi modern menjadi lebih inovatif, yang berimplikasi pada meningkatnya produktivitas. Model bisnis baru dapat diimplementasikan lebih cepat; (3) Konsumen berperan sebagai mitra perusahaan (co-producer), serta sebagai fokus dari semua kegiatan produksi/ perusahaan; (4) Manusia ditempatkan pada pusat produksi. Karyawan ditugaskan pada tempat-tempat strategis, di mana kehadirannya terkait dengan kemampuannya dalam menangani mesin atau pekerjaan yang kompleks dan rumit; (5) dengan adanya teknologi modern, maka berbagai tantangan yang dihadapi, seperti energi, sumberdaya, lingkungan, dampak sosial dan ekonomi dapat diatasi, sehingga tingkat kesejahteraan pun semakin membaik (Schmitt, 2013).

Ada empat pilar pokok dalam industri 4.0, yaitu: interoperability, informational transparency, technical support, dan decentralised decision-making. Interoperabilitas (interoperability) berkaitan dengan kemampuan beragam mesin atau perangkat, baik hardware maupun software, untuk terhubung dengan manusia sebagai penggunanya, lewat jaringan internet maupun Internet of Things (IoT). Transparansi informasi (informational transparency), menyangkut aspek kemampuan sistem informasi untuk membuat salinan virtual dunia fisik dengan menghubungkan basis big data dan berbagai sistem sensor. Dukungan teknis (technical support) merupakan bentuk dukungan teknis dari sistem pendukung, yang dapat membantu dalam pemecahan masalah secara efektif dan efisien. Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi (Decentralised decision-making) berkaitan dengan kemampuan Cyber Physical System (CPS) untuk membuat keputusan dan melaksanakan tugas yang diberikan secepat mungkin, dan dengan cara yang otomatis serta independen. Seseorang perlu campur tangan hanya jika CPS tidak mampu membuat keputusan independen (Abersek, 2017).

Page 5: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

4

Gambar 1: Christoph Roser, AllAboutLean.com

( Ilustrasi dari https://en.wikipedia.org/wiki/Industry_4.0#/media/File:Industry_4.0.png) Perkembangan peradaban manusia terlihat begitu signifikan setelah ditemukan dan berkembangnya teknologi informasi, komunikasi dan digital. Apa yang di”ramalkan” Marshall McLuhan tentang Global Village” telah menjadi kenyataan. Kehidupan manusia saat ini, sudah begitu cair. Secara komunikasi, batas-batas antar negara sudah lenyap. Seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain di negara lain tanpa hambatan. Point to point communication telah menjadi bagian dari komunikasi manusia di era industri 4.0 ini (McLuhan, 1964).

Inovasi sangat berkembang di era industri 4.0 sebagai akibat dari adanya penggabungan antara mobile technology, cloud, social media, dan big data, yang memunculkan suatu simbiosis yang sangat baik. Hubungan saling menguntungkan ini menciptakan konsep baru untuk proses industrialisasi yang berimplikasi pada pergeseran pasar ke era baru persaingan dan diferensiasi produk. Eksistensi organisasi/perusahaan pun mulai berubah sebagai akibat dari industri 4.0 (Geiger & Sá, 2013). Selain itu, setidaknya beberapa dampak yang muncul akibat inovasi dalam industri 4.0 dalam level organisasi adalah: (1) Orang-orang lebih berorientasi pada kerja sama atau kolaborasi; (2) Menghilangnya jabatan tingkat rendah dan jenjang manajerial; (3) adanya peningkatan skills dan kebiasaan kerja pegawai; serta (4) kehidupan pekerja didominasi oleh pengembangan berbagai hal dalam karier berdasarkan keinginan personal (Mello, 2015).

Munculnya era industri 4.0 ini perlu diantisipasi dengan baik. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir mengatakan bahwa dampak era Revolusi Industri 4.0 akan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia termasuk perkembangan ekonomi global. Tantangan bagi lulusan perguruan tinggi (PT) di era Revolusi Industri 4.0 semakin meningkat. Setiap lulusan PT harus memiliki kompetensi untuk bersaing secara global. Mereka dituntut tidak hanya mampu bekerja pada perusahaan, namun juga mempunyai semangat kewirausahaan dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. Oleh karena itu, berbagai antisipasi harus

Page 6: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

5

dilakukan agar pendidikan mampu berakselerasi dengan perubahan tersebut (Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti, 2018).

Sistem pendidikan dituntut untuk turut berbasis 4.0, yaitu sistem pendidikan yang lebih dinamis dan fleksibel. Pendidik dan anak didik “tidak terikat” oleh ruang dan waktu, karena memanfaatkan teknologi digital. Manajemen pembelajaran yang merespons pendidikan 4.0 bertujuan untuk membangun individu-individu agar siap menjadi kreatif dan inovatif. Pembelajaran yang diberikan harus holistik mencakup semua keterampilan yang dibutuhkan untuk para mahasiswa, baik keterampilan hidup maupun keterampilan menciptakan inovasi.

Pendidikan komunikasi merupakan salah satu yang harus bertransformasi. Adanya perubahan yang signifikan pada atmosfer perusahaan, pekerjaan, pola kerja, sistem kerja, dan hubungan manusia, menunjukkan perubahan pola komunikasi yang sangat signifikan. Perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi dari akselerasi dan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut mendorong para ilmuwan dan praktisi komunikasi untuk memetakan kembali posisi kajian dan praktik ilmu komunikasi di dalam dan di antara sistem sosial yang ada. Ilmu komunikasi dalam konteks ilmu terapan (applied science), keberadaannya dituntut senantiasa adaptif dan inovatif dengan berbagai perubahan yang ada di masyarakat, termasuk dalam era industri 4.0.

Antisipasi harus dilakukan oleh pendidikan komunikasi karena terobosan teknologi yang cepat, mengarah pada transformasi dalam semua aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat, dan komunikasi ada di dalamnya. Kondisi terobosan teknologi tersebut diungkapkan sebagai berikut: “Paradigma ekonomi baru yang muncul sebagai konsekuensi dari implementasi industri 4.0 menjadikan internet (dan data) sebagai cara untuk menciptakan nilai bagi masyarakat. Masyarakat bukan hanya berfungsi sebagai saluran komunikasi. Industri 4.0 membuat dunia lebih digital, lebih terhubung, lebih fleksibel, dan lebih responsif.; manusia bergerak dari hubungan bisnis-ke-konsumen ke arah model “peer-to-peer” (Arroyo, Murillo, & Val, 2017).

Konsekuensi industri 4.0 bagi dunia pendidikan dan dunia kerja di Indonesia antara lain: Pertama, daya saing sumber daya manusia dan tingkat pengangguran menjadi tantangan yang nyata dan mendesak, sehingga terjadi berbagai tuntutan baru terkait kualitas lulusan perguruan tinggi. Bank Dunia (2017) menekankan tentang pentingnya multi-skills bagi pemenuhan pasar dunia kerja, yang harus dipenuhi oleh dunia pendidikan secara holistik. Kedua, pada tahun 2030 sampai dengan 2040, diperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi. Pada tahun-tahun tersebut, jumlah penduduk usia produktif diperkirakan akan berkisar 190,08 juta jiwa (64%) dari total penduduk Indonesia, yaitu sekitar 297 juta jiwa. Banyaknya usia produktif tersebut harus diimbangi dengan kompetensi dan kualitas yang diperlukan dalam industri yang serba digital.

Dengan demikian maka perlu dikaji dengan seksama “Bagaimana pergeseran yang harus diantisipasi dalam pendidikan ilmu komunikasi, dalam era industri 4.0 ini?” EKSISTENSI PENDIDIKAN 4.0 Eksistensi pendidikan sebagai sebuah sistem memiliki peran yang sangat penting dalam membangun negara dan bangsa Indonesia. Melalui pendidikan, akan dihasilkan manusia-

Page 7: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

6

manusia dengan kompetensi yang diperlukan untuk menggerakkan pembangunan bangsa dan negara.

Sebelum membahas pendidikan 4.0, maka terlebih dahulu akan dikemukakan sistem-sistem pendidikan sebelumnya, agar bisa dipahami kondisi sistem pendidikan 4.0 tersebut. Pendidikan 1.0 menanggapi kebutuhan masyarakat pertanian. Pengetahuan ditransfer dari dosen ke mahasiswa menggunakan konsep dan memungkinkan peserta didik untuk mengikuti dosen yang fokus pada penjelasan sebagai metode utama. Pendidikan 2.0 menanggapi kebutuhan masyarakat industri dengan konsep pengajaran untuk belajar menjadi kreatif. Manajemen pembelajaran berfokus pada pembelajaran teknologi. Dalam sistem ini, teknologi digunakan sebagai alat dalam pekerjaan. Pendidikan 3.0 menjawab kebutuhan 'masyarakat teknologi'. Kondisi demikian dapat menciptakan pengetahuan dengan mendukung belajar mandiri. Pendidikan menggunakan teknologi pembelajaran dalam bentuk bahan ajar, media digital dan media sosial, yang berfokus pada pembelajaran interaktif. Manajemen pembelajaran pada masa pendidikan 3.0, memberdayakan mahasiswa untuk menghasilkan pengetahuan, bukan hanya untuk mengonsumsi pengetahuan saja. Pendidikan 4.0 adalah wahana untuk kebutuhan masyarakat di 'era inovatif'. Hal ini sesuai dengan perilaku yang berubah dengan karakteristik khusus dari paralelisme, konektivitas, dan visualisasi (Goldie, 2016; Jeschke & Heinze, 2014). Manajemen pembelajaran pada masa tersebut, membantu mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan teknologi baru, yang akan membantu mereka untuk berkembang sesuai dengan perubahan dalam masyarakat. Manajemen pembelajaran pada era 4.0 adalah sistem pembelajaran baru, yang memungkinkan pembelajar untuk tumbuh dengan pengetahuan dan keterampilan untuk seluruh kehidupan, tidak hanya untuk mengetahui cara membaca dan menulis, namun juga untuk dapat hidup dalam masyarakat dan dilengkapi dengan kemampuan terbaiknya (Sinlarat, 2016).

Pendidikan 4.0 tidak hanya sekadar pendidikan. Oleh karena itu, manajemen pembelajaran harus merespons perubahan lingkungan sosial dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan modal manusia. Untuk melakukan ini, harus ada perubahan dalam manajemen pembelajaran, yang membutuhkan refleksi, yang merupakan kesempatan besar bagi dosen untuk mengevaluasi sendiri praktik mengajar mereka. Dosen tumbuh secara profesional jika mereka peduli dengan pengajaran mereka sendiri dan perkembangan yang prospektif.

Ciri utama pendidikan 4.0 adalah pemanfaatan teknologi digital dalam proses belajar mengajar (cyber system), sehingga transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan secara kontinyu tanpa harus selalu tatap muka di kelas (face to face system). Dengan perkataan lain, materi pembelajaran dapat sampai kepada peserta didik setiap saat tanpa dibatasi ruang dan waktu. Oleh sebab itu diperlukan penyediaan fasilitas yang memadai baik cyber system maupun physical system dari lembaga pendidikan (Sitorus, 2018). Untuk mencapai hal yang demikian tentu tidaklah semudah membalik telapak tangan, karena dibutuhkan anggaran besar untuk mewujudkannya, yakni pembangunan jaringan cyber dan perangkat fisik fasilitas pendidikan.

Page 8: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

7

Gambar 2. Ilustrasi Sistem digital yang merasuk kepada beragam sendi pendidikan. Sumber:https://portal.education.lu/digital4education/

Relevansi pendidikan dan pekerjaan perlu disesuaikan dengan kondisi era industri 4.0 serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dengan memberi perhatian pada aspek humanities (Winarso, 2018). Kondisi yang ada saat ini adalah bahwa pasar kerja membutuhkan kombinasi berbagai keterampilan yang berbeda dengan yang selama ini diberikan oleh sistem pendidikan tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan terobosan, dimana perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dan kompetitif. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka diperlukan kurikulum yang berorientasi pada era industri 4.0. Perguruan tinggi perlu menciptakan metode untuk mengembangkan kapasitas kognitif mahasiswa, higher order mental skills, serta berpikir kritis dan sistematis (Marmolejo, 2016).

Perubahan yang terjadi pada dunia ekonomi dan bisnis serta pendidikan sebagai konsekuensi dari diimplementasikannya industri 4.0 harus direspons secara cepat dan tepat oleh pendidikan komunikasi, karena komunikasi merupakan aspek yang melekat tak terpisahkan dari dimensi-dimensi kehidupan manusia tersebut. Oleh karena itu maka varian-varian pendidikan komunikasi harus beradaptasi dengan berbagai perubahan tersebut. Sebagai contoh: Program Studi Manajemen Komunikasi perlu menyesuaikan diri dengan kemungkinan terjadinya perubahan fungsi-fungsi dan sistem komunikasi di dalam dan di antara sistem organisasi. Demikian pula Program Studi Hubungan Masyarakat (Public Relations), harus beradaptasi dengan semakin kompleksnya fungsi humas di era digital. Program Studi Jurnalistik sudah tentu akan terkena

Page 9: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

8

dampak konvergensi dan digitalisasi dalam berbagai lini pada industri media. Program Studi TV dan Film, harus siap menghadapi berbagai perubahan signifikan dalam industri Film maupun Televisi. Program Studi Ilmu Komunikasi juga harus memiliki ketajaman riset dan analisis terkait adopsi industri 4.0. Kemudian Program Studi ilmu perpustakaan juga harus beradaptasi dengan digitalisasi dan revolusi pola pencarian informasi manusia.

PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI Berbagai pertimbangan yang harus dilakukan dalam upaya mengembangkan sistem pendidikan komunikasi, di era Revolusi Industri 4.0 dan Pendidikan 4.0 adalah bahwa kurikulum yang dijadikan acuan pendidikan harus dirancang agar lulusan yang dihasilkan menguasai literasi baru. Ada 3 jenis literasi baru, yaitu literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Literasi data berkaitan dengan kemampuan membaca, menganalisis dan memanfaatkan informasi big data dalam dunia digital. Literasi teknologi, berkaitan dengan pemahaman cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence dan engineering principles). Adapun literasi manusia menyangkut aspek humanities, komunikasi dan desain. Dalam perspektif literasi manusia, tujuannya adalah agar orang-orang dapat berfungsi dengan baik di lingkungan yang semakin dinamis. Perguruan tinggi perlu mencari cara baru untuk mengembangkan kapasitas manusia. Ada beberapa pendekatan yang harus dilakukan, yaitu dengan (1) Mengembangkan keterampilan, yang mencakup: kepemimpinan (leadership) dan bekerja dalam tim (teamwork), (2) Meningkatkan kelincahan dan kematangan budaya (cultural agility), yaitu kemampuan beradaptasi dalam lingkungan yang berbeda, baik di dalam maupun luar negeri, (3) Menumbuhkan entrepreneurship, merupakan kapasitas dasar yang harus dimiliki oleh semua mahasiswa (Aoun, 2017).

Berkaitan dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi di era Industri 4.0 dan pendidikan 4.0, World Economic Forum memberikan gambaran tentang berbagai macam kemampuan yang dibutuhkan dalam menyambut perkembangan dunia menuju tahun 2020, sebagai berikut: 1) pemecahan masalah yang kompleks; 2) berpikir kritis; 3) kreativitas; 4) manajemen manusia; 5) kerjasama dengan orang lain 6) kecerdasan emosional; 7) penilaian dan pengambilan keputusan; 8) orientasi layanan; 9) negosiasi; dan 10) fleksibilitas kognitif (Yahya, 2018).

Page 10: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

9

Gambar 3. Kemampuan penting menuju tahun 2020. Sumber: World Economic Forum Sumber:https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the-fourth-industrial-revolution-what-it-means-and-how-to-respond

Aspek lain yang juga perlu menjadi pertimbangan dalam mengembangkan pendidikan komunikasi adalah daya saing. Terdapat 12 pilar pengukuran daya saing yang dapat memperlihatkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, yaitu: kelembagaan (insitutions), infrastruktur (infrastructure), lingkungan makroekonomi (macroeconomic environment), kesehatan dan pendidikan dasar (health and primary education), pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan (higher education and training), efisiensi pasar barang (goods market efficiency), efisiensi pasar tenaga kerja (labour market effiency), pengembangan pasar finansial (financial market development), kesiapan teknologi (techological readiness), besaran pasar (market size), kecanggihan berbisnis (business sophistication) dan inovasi (innovations) (World Economic Forum, 2017).

Page 11: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

10

Aspek yang lain, yang juga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum pendidikan komunikasi adalah bahwa pembelajaran pada era industri 4.0 akan berorientasi pada gaya hidup digital, dan perubahan cara berpikir dan cara berpengetahuan dalam penelitian serta pembelajaran. Gaya hidup digital berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di era digital, seperti menggunakan alat-alat digital, pola-pola interaksi, transaksi, dan lain-lain. Perubahan cara berpikir terkait dengan kemampuan seseorang dalam menggunakan teknologi, alat digital, dan layanan, baik secara parsial maupun terintegrasi. Cara berpengetahuan terkait dengan kemampuan untuk melakukan kolaborasi bersama tim dengan lokasi maupun alat yang berbeda (Trilling & Fadel, 2009).

Pendidikan komunikasi harus beradaptasi dengan kecenderungan-kecenderungan yang telah dikemukakan. Selain itu, dalam ranah komunikasi sendiri pun berbagai perubahan sedang terjadi. Secara menonjol, perubahan tersebut terlihat pada cara kerja media. Media saat ini pada umumnya telah berpola konvergensi. Konvergensi media terjadi dalam kondisi mengalirnya konten media dalam berbagai platform atau teknologi, kolaborasi antara beberapa industri media, dan terjadinya perubahan perilaku yang signifikan dari khalayak media (Jenkins, 2008)

Selain aspek perubahan pola, yang perlu dijadikan dasar untuk pendidikan komunikasi adalah dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perubahan tersebut terhadap organisasi/industri dan masyarakat, antara lain: (1) Akses informasi yang meningkat. Beragam media digital membuat masyarakat semakin mudah mengakses berita maupun konten lain dengan jaringan internet, (2) Meningkatnya keberagaman pilihan sumber informasi, (3) Meningkatnya kecepatan penyampaian informasi sehingga lebih dapat real time, (4) Meningkatkan peluang kerja di bidang teknologi informasi, (5) Meningkatnya kemudahan akses konten dan informasi, (6) Menguatnya komunikasi interaktif. Selain ke enam aspek tersebut, kondisi-kondisi yang harus diantisipasi juga adalah: (a) Kesulitan pengawasan isi media massa digital, (b) Kehilangan pekerjaan, (c) Ketergantungan pada teknologi digital.

Dengan demikian, baik aspek literasi baru maupun nilai-nilai kemampuan kerja yang muncul di era industri 4.0 dan pendidikan 4.0 serta indikator daya saing, juga perubahan yang terjadi pada dunia komunikasi, perlu diintegrasikan pada capaian pembelajaran lulusan (CPL). CPL menjadi indikator yang harus dipenuhi untuk membentuk profil lulusan pendidikan komunikasi yang mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja di era tersebut.

Secara utuh pergeseran pendidikan komunikasi tersebut dapat digambarkan dalam model berikut ini:

Page 12: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

11

Gambar 4. Model Pergeseran Pendidikan Komunikasi Sumber: penulis

PENUTUP Hadirin yang Terhormat, Dalam upaya merespons berbagai perubahan yang terjadi, baik dalam atmosfer nasional maupun global, terutama yang berkaitan dengan tuntutan kualitas sumber daya manusia dalam mengisi lapangan kerja yang dibutuhkan stakeholders, maka program studi - program studi yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran telah, sedang, dan akan terus melakukan berbagai adopsi dan adaptasi dengan perkembangan yang terjadi. Perubahan yang terjadi, mencakup keseluruhan sistem pendidikan di Fikom Unpad, antara lain: proses belajar mengajar dengan segala komponennya. Kurikulum yang terus menerus dikaji dan dikembangkan, pola pembelajaran tidak hanya berpola student central learning (SCL), namun juga berpola student-teacher central learning (STCL). Beberapa mata kuliah ada yang telah berpola online (e-learning), bahkan ada yang menggunakan web sebagai sumber belajar mahasiswa. Administrasi pembelajaran pun sudah berpola on line, seperti pengisian kartu rencana studi. Demikian pula terkait dengan aktivitas tridharma perguruan tinggi dosen, contohnya untuk prosedur penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM), sudah berpola online. Sebagian besar aktivitas dosen dan mahasiswa sudah berpola online. Selain prodi-prodi yang masih berproses untuk lebih mengarah kepada pola pendidikan 4.0, Universitas Padjadjaran membuat dan mengembangkan program studi baru yang langsung dirancang ke arah sana. Sebagai contoh, Fikom Unpad membentuk program studi diploma IV

Page 13: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

12

atau sarjana terapan bernama “Manajemen Produksi Media”. Dalam membentuk dan mengembangkan kurikulum program studi ini, yang menjadi pertimbangan utama (core business) adalah profil yang muncul sebagai konsekuensi kebutuhan pengguna yang merupakan industri - industri 4.0. Prodi ini dirancang untuk merespon industri media massa yang sudah bergeser ke ranah konvergensi.

Dalam proses pembentukan capaian pembelajaran lulusan, maka yang dieksplorasi adalah indikator-indikator yang terkait dengan adanya beragam medium, channel, atau platform dalam distribusi informasi, baik dalam bentuk kebaruan software maupun hardware. Konsekuensi dari adanya indikator-indikator konvergensi media maka bahan kajian untuk memenuhi CPL tersebut melibatkan kajian lintas disiplin, yaitu selain bahan kajian media, juga bahan kajian yang berasal dari manajemen informatika, teknik informatika, dan komunikasi. Dengan kata lain, bahan kajian yang digunakan dalam memenuhi profil lulusan manajemen produksi media sudah multidisipliner, termasuk di dalamnya disiplin ilmu dan pengetahuan tentang lingkungan yang selama ini masih belum dipahami oleh banyak orang.

Manajemen Produksi Media dan program studi lainnya di Fikom Unpad terus menerus dikembangkan dengan integrasi dari literasi baru, nilai-nilai kemampuan kerja, indikator daya saing industri 4.0, dan dimensi media konvergensi disertai perhatian terhadap sustainability atau keberlanjutan terhadap sumber daya alam dan lingkungan. Industri 4.0 seyogyanya menjadi industri yang memperhatikan dan mengamalkan keberlanjutan lingkungan hidup demi masa depan kemanusiaan.

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, sistem pendidikan komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tetap berpegang pada Pola Ilmiah Pokok Universitas Padjadjaran, yaitu “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup”, sehingga senantiasa memperhatikan sinergi antara kemanusiaan, keberlanjutan dan keserasian dengan lingkungan.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

SELAMAT ULANG TAHUN FIKOM Billahi taufiq wal hidayah Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Page 14: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

13

DAFTAR PUSTAKA Abersek, B. (2017). EVOLUTION OF COMPETENCES FOR NEW ERA OR EDUCATION

4.0. Diambil 12 September 2018, dari http://cpvuhk.cz/wp-content/uploads/2017/09/Abersek.pdf

Aoun, J. . (2017). Robot-proof: higher education in the age of artificial intelligence. Cambridge, MA: MIT Press.

Arntzi, M., Gregoryi, T., & Zierahn, U. (2016). The Risk of Automation for Jobs in OECD Countries: A Comparative Analysis (OECD Social, Employment and Migration Working Papers No. 189). Paris.

Arroyo, L., Murillo, D., & Val, E. (2017). Trustful and Trustworthy: Manufacturing Trust in the Digital Era. Barcelona.

Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti. (2018). Tantangan Pekerjaan di Era Revolusi Industri 4.0 Semakin Meningkat, Lulusan Perguruan Tinggi Harus Dibekali Kompetensi yang Mumpuni. Diambil 15 September 2018, dari https://ristekdikti.go.id/siaran-pers/tantangan-pekerjaan-di-era-revolusi-industri-4-0-semakin-meningkat-lulusan-perguruan-tinggi-harus-dibekali-kompetensi-yang-mumpuni-2/

Brynjolfsson, E., & McAfee, A. (2014). The Second Machine Age: Work, Progress, and Prosperity in a Time of Brilliant Technologies. New York, NY: W. W. Norton & Company.

Ford, M. (2015). Rise of the robots technology and the threat of a jobless future. New York, NY: Basic Books.

Frey, C. B., & Osborne, M. A. (2017). The future of employment: How susceptible are jobs to computerisation? Technological Forecasting and Social Change, 114(C), 254–280.

Geiger, R., & Sá, C. (2013). Tapping the Riches of Science: Universities and the Promise of Economic Growth. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Goldie, J. G. S. (2016). Connectivism: A knowledge learning theory for the digital age? Medical teacher, 38(10), 1064–1069.

Jenkins, H. (2008). Convergence Culture: Where Old and New Media Collide. New York and London: NYU Press.

Jeschke, S., & Heinze, U. (2014). Higher Education 4.0 – Trends and Future Perspectives for Teaching and Learning. Diambil 17 September 2018, dari https://www.researchgate.net/publication/284717997_Higher_Education_40_-_Trends_and_Future_Perspectives_for_Teaching_and_Learning

Marmolejo, F. (2016). What Matters Most for Tertiary Education: A Framework Paper (SABER Working Paper No. 11). Washington, DC. Diambil dari https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/26516

McLuhan, M. (1964). Understanding Media: The Extensions of Man. New York, NY: McGraw-Hill.

Mello, J. A. (2015). Strategic Human Resource Management (4th Editio). Stanford, CT: Cengage Learning Publisher.

Morrar, R., Arman, H., & Mousa, S. (2017). The Fourth Industrial Revolution (Industry 4.0): A Social Innovation Perspective, EY. Technology Innovation Management Review, 7(11), 12–20. Diambil dari http://www.leadersmag.com/issues/2016.1_Jan/Women Leaders/LEADERS-Uschi-Schreiber-EY.html

Schmitt, K. (2013). Top 5 Reasons Why Industry 4.0 Is Real And Important. Diambil dari https://www.digitalistmag.com/industries/manufacturing-industries/2013/1

Page 15: PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN KOMUNIKASI …fikom.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Orasi-Ilmiah... · 2 menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis Fikom unpad ke-58

14

Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution. Geneva: World Economic Forum. Sinlarat, P. (2016). Education 4.0 is More than Education. Bangkok: The Secretariat Office of

Teacher’s Council. Sitorus, H. (2018). Menuju Fase Pendidikan 4.0. Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st-century skills: learning for life in our times. San Fransisco,

CA: John Wiley & Sons. Winarso, W. (2018). PERGURUAN TINGGI DI ERA DIGITAL (Revolusi Industri 4.0). World Economic Forum. (2017). Impact of the Fourth Industrial Revolution on Supply Chains.

Diambil 17 September 2018, dari http://www3.weforum.org/docs/WEF_Impact_of_the_Fourth_Industrial_Revolution_on_Supply_Chains_.pdf

Yahya, M. (2018). ERA INDUSTRI 4.0: TANTANGAN DAN PELUANG PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN INDONESIA. Diambil 13 September 2018, dari http://eprints.unm.ac.id/6456/1/ERA INDUSTRI 4.0- TANTANGAN DAN PELUANG PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN INDONESIA .pdf