pergaulan dan pendidikan
DESCRIPTION
Pergaulan dan PendidikanTRANSCRIPT
ANGGIE NAILA FAUZIAHANISA NURBATINI HARYONO
DIANA DJAWDJATUS SHOLEHAMUHAMMAD LUKMAN SAHAJA
PERGAULAN DAN
PENDIDIKAN
A. PERGAULAN SEBAGAI TEMPAT
FENOMENA PENDIDIKAN
B. FENOMENA PENDIDIKAN
BERLANGSUNG DALAM PERGAULAN
ORANG DEWASA DENGAN ANAK
C. SIFAT-SIFAT PERGAULAN PENDIDIKAN
D. KEMUNGKINAN DAN SIFAT
PERUBAHAN SITUASI PERGAULAN BIASA MENJADI SITUASI
PENDIDIKAN
E. SIFAT PENDIDIKA
N
A. Pergaulan Sebagai Tempat Fenomena Pendidikan atau Situasi Pendidikan
Jenis PergaulanBerdasarkan pelakunya, yaitu :
• 1. Pergaulan antara orang dewasa dengan orang dewasa.
• 2. Pergaulan antara orang dewasa dengan anak.
• 3. Pergaulan antara anak dengan anak.
Situasi Pergaulan• 1. Situasi pergaulan biasa atau situasi pergaulan
bukan pendidikan.• Contoh : Dalam rangka liburan, keluarga pak
jaja refreshing ke kebun binatang.• 2. Situasi pendidikan.• Contoh : Ustad Jefri sedang memberikan
ceramah mengenai makna ibadah di salah satu stasiun televisi.
Fenomena pendidikan berada di dalam pergaulan.
“ sekalipun belum tentu semua pergaulan mengandung fenomena pendidikan, tetapi fenomena pendidikan itu hakikatnya berada di dalam pergaulan ”
B. Fenomena Pendidikan Berlangsung dalam pergaulan orang dewasa dengan anak
Fenomena pendidikan berada dalam pergaulan, namun tidak semua jenis pergaulan mengandung situasi pendidikan. Menurut M.J. Langeveld (1980:20) bahwa “ lingkungan tempat kita melihat fenomena pendidikan terlaksana terdapat dalam pergaulan orang dewasa dengan anak”. Mengingat hal tersebut, maka pendidikan atau kegiatan mendidik hanya akan berlangsung dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak.
C. Sifat-sifat Pergaulan Pendidikan
Fenomena pendidikan (situasi pendidikan) berlangsung di dalam pergaulan antara orang dewasa dan anak. Namun perlu dipahami, di dalam pergaulan, tidak setiap tindakan atau pengaruh orang dewasa yang diberikan kepada anak adalah mendidikPengaruh orang dewasa kepada anak dikatakan medididik hanya jika tindakan atau pengaruh itu diberikan secara sengaja dan bersifat positif..
D. Kemungkinan dan Sifat Perubahan Situasi Pergaulan Biasa Menjadi Situasi PendidikanSituasi pergaulan biasa pada saat tertentu dapat diubah menjadi situasi pendidikan. Sebaliknya, pada saat tertentu pula situasi pendidikan dapat berubah menjadi pergaulan biasa. “ pergaulan itu seakan-akan disediakan untuk memungkinkan munculnya gejala pendidikan.... yang setiap waktu pula bersedia “menyimpan kembali” gejala pendidikan itu” ( M.J. Langeveld, 1980:29).
Sifat yang harus dipenuhi dalam mengubah situasi pergaulan biasa menjadi pergaulan pendidikan (M.J. Langeveld, 1980:30-31) :
• 1. Kewajaran (wajar) • 2. Ketegasan (tegas)
Perlunya kewajaran dalam mengubah situasi pergaulan biasa menjadi situasi pendidikan
Pengubahan situasi pergaulan biasa menjadi situasi pendidikan yang secara wajar perlu dilakukan sebab pengalaman mebuktikan bahwa kesengajaan yang terlalu nyata biasanya dianggap oleh anak didik sebagai pelanggaran atas hak dan kebebasannya untuk menentukan sikapnya sendiri. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan anak didik memberikan perlawanan, protes atau menjauhkan diri dari pendidiknya.
Perlunya ketegasan dalam mengubah situasi pergaulan biasa menjadi situasi pendidikan. Selain harus dilakukan secara wajar, hal ini juga harus dilakukan secara tegas. Alasannya, bahwa sifat pengubahan situasi seperti ini akan memberikan kejelasan bagi anak tentang apa yang positif atau negative.
Kepercayaan sebagai syarat teknik pendidikan. Dalam rangka mengubah situasi biasa menjadi situasi pendidikan, pendidik perlu “mengawasi” segala sesuatu yang terjadi dalam pergaulan. Adapun “pengawasan” ini hendaknya dilakukan secara wajar, agar pergaulan pun berlangsung secara wajar dengan hati terbuka dari kedua belah pihak. Jika tidak adanya saling percaya dari kedua belah pihak itulah maka pergaulan tersebut tidak kondusif untuk pendidikan, sehingga pendidikan tidak dapat berlangsung sesuai dengan harapan
. Sehubungan dengan itu M.J. Langeveld (1980 : 33) menyatakan bahwa : “perhubungan yang berdasarkan percaya mempercayai merupakan syarat teknik bagi pendidikan.”
Lingkungan pendidikan secara umum, dibedakan kedalam tiga jenis yaitu :
• 1. Lingkungan pendidikan informal (keluarga)• 2. Lingkungan pendidikan formal (sekolah)• 3. Lingkungan pendidikan non formal
(masyarakat)
E. Sifat Pendidikan
1) Adanya tindakan/ pengaruh yang disengaja dari pendidik kepada anak didik.
2) Tindakan/ pengaruh itu bersifat positif.
Yu M
ari Disk
usi ....
.....
Terima KasihWassalaam