perencanaan_4cadangan

Upload: indra-al-farizy

Post on 02-Mar-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1. EVALUASI CADANGAN / SUMBERDAYA MINERAL

    1.1 PENTINGNYA PENAKSIRAN CADANGAN

    A. Memberikan taksiran dari kuantitas (ton) dan kualitas (kadar) dari

    cadangan bijih.

    B. Memberikan perkiraan bentuk 3-dimensi dari cadangan bijih serta

    distribusi ruang (spatial) dari nilainya. Hal ini penting untuk menentukan

    urutan/tahapan penambangan, yang pada gilirannya akan

    mempengaruhi pemilihan peralatan dan NPV (net present value) dari

    tambang.

    C. Jumlah cadangan menentukan umur tambang. Hal ini penting dalam

    perancangan pabrik pengolahan dan kebutuhan infrastruktur lainnya.

    D. Batas-batas kegiatan penambangan (pit limit) dibuat berdasarkan

    taksiran cadangan. Faktor ini harus diperhatikan dalam menentukan

    lokasi pembuangan tanah/batuan penutup dan tailing (waste dumps &

    tailings impoundment), pabrik pengolahan bijih, bengkel dan fasilitas

    lainnya.

    Karena semua keputusan teknis di atas amat tergantung padanya,

    penaksiran cadangan merupakan salah satu tugas terpenting dan berat

    tanggung jawabnya dalam mengevaluasi suatu proyek pertambangan.

    Harus pula diingat bahwa penaksiran cadangan menghasilkan suatu

    taksiran. Model cadangan yang kita buat adalah pendekatan dari realitas,

    berdasarkan data/informasi yang kita miliki, dan masih mengandung ketidak

    pastian.

    1.2 PERSYARATAN DARI PENAKSIRAN CADANGAN

    A. Suatu taksiran cadangan harus mencerminkan secara tepat kondisi

    geologis dan karakter/sifat dari mineralisasi.

    Metode Evaluasi Cadangan/Sumberdaya Mineral - 1

  • B. Selain itu iapun harus sesuai dengan tujuan dari evaluasi. Suatu model

    cadangan bijih yang akan digunakan untuk perancangan tambang harus

    konsisten dengan metoda penambangan dan teknik perencanaan

    tambang yang akan diterapkan.

    C. Taksiran yang baik harus didasarkan pada data faktual yang

    diolah/diperlakukan secara objektif. Keputusan dipakai tidaknya suatu

    data dalam penaksiran harus diambil dengan pedoman yang jelas dan

    konsisten. Tidak boleh ada pembobotan data secara tak semena-mena;

    pembobotan yang berbeda harus dilakukan dengan dasar yang kuat.

    D. Metoda penaksiran yang digunakan harus memberikan hasil yang dapat

    diuji ulang atau diverifikasi. Tahap pertama setelah penaksiran cadangan

    selesai dilakukan adalah memeriksa atau mengecek taksiran kadar blok

    (unit penambangan terkecil). Hal ini dilakukan dengan menggunakan

    data pemboran (komposit atau assay) yang ada di sekitarnya. Setelah

    penambangan dimulai, taksiran kadar dari model cadangan kita harus

    dicek ulang dengan kadar dan tonase hasil penambangan yang

    sesungguhnya.

    1.3 MODEL KOMPUTER

    A. Model Blok Teratur (Regular Block Model)

    a. Cebakan bijih dan daerah sekitarnya dibagi menjadi unit-unit yang

    lebih kecil atau blok-blok, yang memiliki ukuran (panjang, lebar dan

    tinggi) tertentu. Tinggi blok biasanya disesuaikan dengan tinggi

    jenjang penambangan.

    b. Tiap-tiap blok memiliki atribut-atribut seperti jenis batuan, jenis

    alterasi, jenis mineralisasi, kadar (bisa lebih dari satu mineral), kode

    topografi, dll.

    c. Model blok teratur adalah model komputer yang paling umum dipakai

    hingga saat ini untuk tambang-tambang logam/bijih berbatuan keras.

    B. Gridded Seam Model

    Metode Evaluasi Cadangan/Sumberdaya Mineral - 2

  • a. Untuk permodelan batubara dan cebakan-cebakan berlapis lainnya.

    b. Cebakan mineral dan daerah sekitarnya dibagi menjadi sel-sel yang

    teratur, dengan lebar dan panjang tertentu.

    c. Adapun dimensi vertikalnya tidak dikaitkan dengan tinggi jenjang

    tertentu, melainkan dengan unit stratigrafi dari cebakan yang

    bersangkutan; pemodelan dilakukan dalam bentuk puncak, dasar

    dan ketebalan dari unit stratigrafi (lapisan batubara, dll). Kadar dari

    berbagai mineral atau variabel dimodelkan untuk setiap lapisan.

    C. Model Blok Tak Teratur (Irregular Block Model)

    a. Beberapa paket perangkat lunak memungkinkan struktur data yang

    lebih canggih sehingga ukuran blok dalam model tak perlu harus

    sama. Blok-blok berukuran amat besar dapat digunakan dalam

    daerah-daerah tepi yang tidak termineralisasi, dimana informasi

    detail tidak diperlukan. Sebaliknya, blok-blok berukuran kecil dapat

    diterapkan di daerah mineralisasi bijih yang penting di mana detail

    amat diperlukan.

    b. Namun demikian, model semacam ini tidak mudah dipindahkan dari

    satu perangkat lunak ke perangkat lunak lainnya.

    1.4 DATA UTAMA

    A. Geologi

    a. Hasil logging geologi dari data pemboran.

    b. Percontoh yang representatif dari program pemboran.

    I. Percontoh bor inti (split / skeletal core)

    ii. Percontoh bor RC dengan tempatnya (chip trays)

    c. Peta-peta geologi dari pemetaan permukaan, dll.

    B. Data Kadar (Assay Data)

    a. Sertifikat kadar (assay certificates) dari laboratorium.

    Metode Evaluasi Cadangan/Sumberdaya Mineral - 3

  • b. Data assay biasanya digabung menjadi data komposit untuk tinggi

    jenjang tertentu untuk keperluan penaksiran kadar blok. Analisis

    statistik dapat dilakukan untuk assay dan / atau komposit.

    C. Data Lokasi Pemboran

    a. Data survai koordinat permukaan dari titik bor.

    b. Data survai bawah tanah dari kemiringan dan deviasi pemboran.

    D. Peta-Peta Topografi

    1.5 METODA-METODA PENAKSIRAN

    A. Penaksiran Cadangan Secara Manual (Cross-Section)

    a. Masih kerap dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari proyek.

    b. Hasil penaksiran secara manual ini dapat dipakai sebagai alat

    pembanding untuk mengecek hasil penaksiran yang lebih canggih

    menggunakan komputer.

    c. Hasil penaksiran secara manual ini tak dapat digunakan secara

    langsung dalam perencanaan tambang menggunakan komputer.

    B. Metoda Poligon

    Ada dua metoda poligon yang berbeda:

    a. Penaksiran cadangan secara manual dengan metoda poligon daerah

    pengaruh pada dasarnya tak lagi dilakukan (usang).

    b. Sebaliknya, metoda poligon menggunakan percontoh terdekat untuk

    penaksiran kadar blok dalam model (di mana setiap blok

    memperoleh kadar dari komposit terdekat) masih umum dilakukan.

    C. Metoda Segitiga

    a. Penaksiran kadar blok dengan cara ini tidak lagi dilakukan/sudah

    usang.

    b. Metoda ini penting dalam aplikasi pembuatan kontur dengan bantuan

    komputer.

    Metode Evaluasi Cadangan/Sumberdaya Mineral - 4

  • D. Metoda Jarak Terbalik (Inverse Distance Method)

    a. Suatu cara penaksiran di mana kadar suatu blok merupakan

    kombinasi linier atau harga rata-rata berbobot (weighted average)

    dari kadar komposit lubang bor di sekitar blok tersebut. Komposit di

    dekat blok memperoleh bobot lebih besar, sedangkan komposit yang

    jauh dari blok bobotnya lebih kecil. Bobot ini berbanding terbalik

    dengan jarak data dari blok yang ditaksir.

    b. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3,..) berpengaruh

    terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan,

    hasilnya akan semakin mendekati metoda poligon percontoh

    terdekat.

    c. Sifat atau perilaku anisotropik dari cebakan mineral dapat

    diperhitungkan (space warping).

    d. Merupakan metoda yang masih umum dipakai.

    E. Metoda Geostatistik dan Kriging

    a. Metoda inipun menggunakan kombinasi linier atau weighted average

    dari kadar percontoh lubang bor (assay / komposit) di sekitar blok,

    untuk menghitung kadar blok yang ditaksir.

    b. Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan

    menggunakan korelasi statistik antar-percontoh (assay / komposit)

    yang juga merupakan fungsi jarak. Karena itu, cara ini lebih canggih

    dan perilaku anisotropik dapat dengan mudah diperhitungkan.

    c. Cara ini memungkinkan penafsiran data cebakan mineral atau

    cadangan bijih secara probabilistik. Selain itu, ia memungkinkan pula

    interpretasi statistik mengenai hal-hal seperti bias, estimation

    variance, dll.

    d. Berbagai varian/jenis penaksiran yang berdasarkan pada metoda

    kriging dan geostatistik dapat dilakukan.

    e. Merupakan metoda yang paling umum dipakai dalam penaksiran

    kadar blok dalam suatu model cadangan.

    Metode Evaluasi Cadangan/Sumberdaya Mineral - 5