perencanaan tulangan kolom
DESCRIPTION
tul kolomTRANSCRIPT
5.1. Perencanaan Tulangan Kolom
dimensi balok 300 x 450 mm
fc = 19 MPa dan fy = 390 MPa
tulangan = 19 mm
tulangan geser = 10 mm
Perhitungan didasarkan pada sumbu XZ
Pada lantai bawah, gaya- gaya terbesarnya:
Dari nomogram (Faktor panjang efektif, k, RSNI 2002 hal 78) diketahui k = 0,85
Cek Rasio Kelangsingan
a. Tulangan Longitudinal
asumsi
Diagram interaksi
Dengan menggunakan diagram interaksi, di dapat nilai sangat kecil, sehingga kami menggunakan terkecil yang ada dalam diagram yaitu 0,01
b. Tulangan Geser
Spesifikasi
diameter sengkang = 10 mm
selimut beton= 40 mm
tinggi efektif= (450 40 10 .19) = 390,5 mm
Geser akibat pengaruh aksial tekan
Namun, untuk keamanan kami menggunakan tulangan geser dengan spasi minimum.
S yang digunakan = 190 mm
Sketsa penulangan :
BAB VI
PERANCANGAN PONDASI
Spesifikasi Umum
Tipe= Pondasi Setempat
Beban Ultimate Vertikal (Puv)= 158,87 kN = 15887 kg
Beban Ultimate Horizontal (Puh)= 3,45 kN = 345 kg
Tegangan izin tanah= 1 kg/cm2 = 10000 kg/m2
Kedalaman pondasi= 1 m
Berat jenis tanah= 1700 kg/m3
Berat jenis beton= 2400 kg/m3
Tebal pondasi(h)= 20 cm = 200 mm
Fc= 19 Mpa
Fy= 390 Mpa
= 0,75
Penentuan Luas dan Ukuran Pondasi
Berat tanah di atas pondasi = 1700 1
= 1700 kg/m2
Berat pelat pondasi= 2400 0,2
= 480 kg/m2
Tegangan izin tanah netto (net)= 10000 (1700 + 480)
= 7820 kg/m2
Luas pondasi (A)= Pu/net
= 15887/7820
= 2 m2
Digunakan pondasi dengan bentuk persegi, sehingga:
s= 2
= 1,4 m
Diambil panjang sisi sebesar 1,5 m.
Penentuan Tebal Pelat Pondasi
Tegangan tanah berfaktor (qu)= Pu/A
= 15887/(1,5 1,5)
= 7061 kg/m2
Tebal selimut beton = 75 mm
Diameter tulangan ()= 19 mm
Tebal efektif (d)= h tebal selimut (/2)
= 200 75 9,5
= 115,5 mm
Cek geser satu arah
Vc= 0,75 (1/6) Fc bw d
= 0,75 (1/6) 19 1,5 0,1155
= 0,09439 MN
= 9439 kg
Ukuran kolom 300 450 mm, maka jarak antara tepi kolom dengan tepi pondasi terjauh (f) adalah 600 mm.
Vu= qu bw (f d)
= 7061 1,5 (0,6 0,1155)
= 5132 kg
Ternyata Vu < Vc, maka beton kuat menahan geser satu arah, ketebalan 0,2 m dapat digunakan.
Cek geser dua arah
c= 1,5
s= 20
Perimeter kolom (bo)= ((0,45+d) + (0,3+d)) 2
= ((0,45+0,1155) + (0,3+0,1155)) 2
= 1,962 m
Vc= 0,75 (1/6) (1 + (2/c)) Fc bo d
= 0,75 (1/6) (1 + (2/1,5)) 19 1,962 0,1155
= 0,28809 MN
= 28809 kg
Vc= 0,75 ((sd)/bo)+2) (1/12) Fc bo d
= 0,75 ((200,1155)/1,962)+2) (1/12) 19 1,962 0,1155
= 0,19616 MN
= 19616 kg
Vc= 0,75 0,33 Fc bo d
= 0,75 0,33 19 1,962 0,1155
= 0,24447 MN
= 24447 kg
Vu= qu (A ((0,3+d)(0,45+d)))
= 7061 (2,25 ((0,3+0,1155)(0,45+0,1155)))
= 15735 kg
Ternyata Vu < Vc, maka beton kuat menahan geser dua arah, ketebalan 0,2 m dapat digunakan.
Perancangan Tulangan Lentur
Mu = (qu/2) b (f-d)2
= (7061/2) 1,5 (0,6-0,1155)2
= 1243 kg m
= 12430000 N mm
Mn= 12430000/0,8
= 15537500 N mm
Ternyata kurang dari min, sehingga diambil sebesar 0,0018, maka:
Jumlah tulangan:
Spasi antar tulangan:
Batasan spasi antar tulangan maksimum 3 t atau 500 mm (RSNI beton 2004 hal 39 & 40)
smax = 3 t
smax = 3 200
smax = 600 mm
Maka s diambil 500 mm.
Pengecekan tahanan lateral tanah
Muka air tanah diasumsikan jauh di bawah level pondasi.
= 17 kN/m3
= 30
Kp= tan2 (45 + (/2))
= tan2 (45 + (30/2))
= 3
v= kedalaman pondasi
= 17 1
= 17 kN/m2
h= v Kp
= 17 3
= 51 kN/m2
Karena diagram tegangan berbentuk segitiga dengan level paling atas sebesar 0 kN/m2, dan level paling bawah sebesar 51 kN/m2, maka dapat diambil tegangan lateral rata-rata adalah 25,5 kN/m2.
Luas lateral pondasi = 0,55 m2
Flateral= 25,2 0,55
= 13,86 kN
Ternyata Flateral > Puh, maka pondasi kuat menahan gaya lateral.