perencanaan portal gedung rumah sakit rsud...

45
PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARAN SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil S1 Oleh Budi Sasmita Aji NIM: 511341387 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 12-Aug-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT

RSUD UNGARAN

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Sipil S1

Oleh

Budi Sasmita Aji NIM: 511341387

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

I

Page 3: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

II

Page 4: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

III

Page 5: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

IV

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“PANTANG MENYERAH”. Itu yang selalu saya terapkan.

Sifat PANTANG MENYERAH merupakan sifat yang harus di terapkan pada semua

orang, karena dengan pantang menyerah kita siap untuk menghadapi semua rintangan

untuk menuju kesuksesan.

PERSEMBAHAN DARI BUDI SASMITA AJI

“Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa

Nabi Muhammad adalah utusan Allah”

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang,

Terimakasih untuk keluargaku tercinta. Bapak B.Budiman,

S.pd yang selalu mengingatkan dan tak bosan memarahi. Ibu Sutarni

yang selalu sabar dan mendukung keuangan , selalu mengerti dan

percaya bahwa saya bisa. Kakak ku yang suka menyindir Budi

Prasetya Utama yang selalu membanggakan dan memotivasi untuk

jadi orang yang lebih berguna.

Terimakasih untuk dosen pembimbing Bapak Arie

Taveriyanto, dua dosen penguji Bu Endah Kanti P dan Bapak

Mahmud Kori.

Terimakasih untuk teman-teman yang begitu luar biasa. Teman

teman kampus yang suka ngumpul di kos dan teman teman kampung

Page 6: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

V

yang selalu menghibur, menghina dan selalu mengingatkan

kapan lulus dan kapan nikah.

Terimakasih untuk sahabatku , teman futsal, teman tidur ku,

teman gembel, teman nakal, alm Roki Reagen Done, semoga kamu

tenang di sana, sarjanaku ini sarjanamu juga.

.Terimakasih untuk orang-orang yang menyertakan saya

disetiap doa-Nya

Page 7: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

VI

ABSTRAK

Oleh

Budi Sasmita Aji

“Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD Ungaran”

Teknik Sipil S1 – Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang

2019

ABSTRAK : Gedung Rumah Sakit RSUD Ungaran direncanakan

dengan struktur tinggi, sehingga harus memenuhi keamanan gempa.

Analisis gempa menggunakan Dinamik Respon Spektrum dan Analisis

Statik Ekuivalen dengan Sistem yaitu SRPMK (Struktur Rangka

Pemikul Momen Khusus). Berdasakan parameter respons percepatan

pada perioda pendek dan 1 detik, lokasi Rumah Sakit RSUD

Ungaran memiliki Kategori Desain Seismik D (KDS D). Menurut

SNI 1726:2012, sistem struktur pada KDS D yang tidak dibatasi

adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).

Perencanaan struktur bangunan telah memenuhi syarat dual system

dengan space frame sekurang-kurangnya memikul 25% dari beban

lateral tiap kombinasi pembebanan. Periode maksimum untuk syarat

batas periode gedung adalah 3,3586 detik. Waktu getar gedung untuk

mode 1 didapatkan sebesar 1,97078 detik dan mode 2 sebesar

1.92998 detik, sehingga batasan periode terpenuhi. Syarat simpangan

antar lantai akibat gempa statik dan dinamik arah x dan y tidak

melebihi simpangan yang diijinkan sehingga struktur tahan terhadap

gempa.

Kata kunci : Gedung Tinggi, Tahan Gempa, Tanah, Pondasi.

Page 8: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

VII

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan

mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit

RSUD Ungaran”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar

Sarjana Teknik pada Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.

Sholawat dan salam disampaikan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW,

mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaat-Nya di yaumil akhir nanti. Aamiin.

Penyelesaian Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta

penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Aris Widodo, S.Pd., M.T. Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri

Semarang.

4. Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc., Ketua Program Studi Teknik

Sipil Universitas Negeri Semarang.

5. Arie Taveriyanto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran

dalam membimbing, memberikan masukan, arahan serta motivasi kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

6. Endah Kanti P, S.T., M.T., dan Dr.Eng.Mahmud Kori E, S.T., MT. Selaku

penguji sidang skripsi yang telah memberikan saran dan masukan dalam

perbaikan skripsi.

7. Semua dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan bekal pengetahuan yang beharg

Page 9: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

VIII

8. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan untuk skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca

dan sebagai bekal untuk pengembangan di masa mendatang.

Semarang, Mei 2019

Penulis

Page 10: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

IX

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL i

PERSETUJUAN PEMBIMBING i

HALAMAN PENGESAHAN ii

PERNYATAAN KEASLIAN iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tempat Pelaksana 2

C. Data Proyek 2

D. Rumusan Masalah 3

E. Batasan Masalah 3

F. Tujuan Dan Manfaat 4

G. Sistematika Penulisan 4

BAB II.STUDI PUSTAKA 6

A. Umum 6

B. Kriteria Desain Struktur 7

B.1 Kriteria Desain 7

B.1.a Kekuatan (Strenght) 7

Page 11: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

X

B.1.b Kekakuan (Stiffness) 7

B.1.c Sistem Pelepasan Energi (Energy Dissipation System) 8

B.2 Desain Kapasitas 9

B.3 Portal Terbuka 11

B.4 Kombinasi Portal dan Dinding 12

B.5 Ketidakberaturan Struktur 13

B.5.a Ketidakberaturan Torsi 13

B.5.b Penentuan Simpangan Antar Lantai 13

C. Pembebanan dan Kombinasinya 15

C.1 Beban Mati 16

C.2 Beban Hidup 17

C.3 Beban Gempa 17

C.4 Beban Angin 17

C.5 Kombinasi Pembebanan 18

D. Prosedur Pendesainan Struktur Atas 18

D.1 Komponen Struktur Lentur Pada SRPMK (Sistem Rangka

Pemikul Momen Khusus) 18

D.1.a Persyaratan Geometri 18

D.1.b Persyaratan Tulangan Lentur 19

D.1.c Persyaratan Tulangan Tranfersal 20

D.1.d Persyaratan Kuat Geser Untuk Komponen Struktur

Lentur 21

BAB III. METODE PERENCANAAN 23

A. Diagram Alur 23

A.1 Pengumpulan Data dan Studi Literatur 25

A.2 Pemilihan Kriteria Desain 26

B. Pemodelan Struktur 26

Page 12: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

XI

B.1 Asumsi Yang Digunakan 27

B.2 Peraturan dan Standart Perencanaan 27

C. Penentuan Beban Gempa 27

C.1. Kategori Resiko Struktur Bangunan dan Faktor Keutamaan 27

C.2. Menentukan Kelas Situs 30

C.3. Kategori Desain Seismik 32

C.4. Pemilihan Sistem Struktur dan Parameter Sistem 34

C.5. Batasan Periode Fundamental Struktur 36

C.6. Koefisien Respons Seismik 37

C.7. Beban Geser Dasar Struktur 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 39

A. Permodalan Struktur 39

A.1 Pembebanan Gedung 40

A.1.a Perhitungan Beban Mati (Dead Load) 43

A.1.b Beban Mati Pada Plat Lantai 43

A.1.c Beban Mati Pada Plat Atap 44

A.1.d Beban Mati Pada Balok 44

A.1.e Beban Hidup (Life Load) 44

B. Analisa Beban Gempa 45

B.1 Tahap Analisis Gempa 45

B.1.a Menentukan Kategori Resiko Struktur Bangunan dan Faktor

Keutamaan 45

B.1.b Menentukan Kelas Situs 46

B.1.c Kategori Desain Seismik 46

B.1.d Menghitung Periode Struktur (T) 48

B.1.e Menentukan Tipe Analisis Respons Struktur 52

B.1.f Kontrol Partipasi Masa 53

Page 13: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

XII

B.1.g Kontrol Dual System 51

B.1.h Menghitung Berat Struktur 55

C. Perhitungan Praktis Dengan SAP 2000 V.10 56

C.1 Perhitungan Plat Lantai 57

C.2 Perhitungan Balok Induk 58

C.2.a Perhitungan Tulangan Utama 58

C.2.b Desain Tulangan Geser Balok 59

C.2.c Desain Tulangan Torsi 60

C.3 Perhitungan Kolom 63

C.3.a Desain Tulangan Utama Kolom 63

C.3.b Desain Tulangan Geser Kolom 66

BAB V. PENUTUP 67

A. Kesimpulan 67

B. Saran 69

Page 14: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

XIII

Daftar Tabel

Tabel 2.1. Simpangan Antar Lantai Ijin rangka KDS D,E, danF…………….…. 15

Tabel 2.2. Beban Hidup Terdistribusi Merata Minimum……………..…………. 16

Tabel 3.2. Kategori Resiko Bangunan Gedung …………….…………...……....11

Tabel 3.3. Faktor Keutamaan Gempa ………………….……..………………... 16

Tabel 3.4. Tabel N-CPT Rata-rata ………………….……………..………….….. 21

Tabel 3.5. Klasifikasi Situs ………………………....…………...……………….. 22

Tabel 3.7. Data Puskim………. ………………………...………….…………….. 27

Tabel 3.8 Kategori Desain Seismik berdasarkan Parameter Respon

Perceoatan pada Periode Pendek …………………..….………………. 33

Tabel 3.9 Kategori Desain Seismik berdasarkan Parameter Respon

Perceoatan pada Periode 1 Detik …………………..….………………. 34

Tabel 3.10 Faktor R, Cd dan Ω0 unuk Sistem Penahan Gaya Gempa...…...…….. ..35

Tabel 3.11. Koefisien untuk Batas Atas pada Perioda yang Dihitung…..…...….. ..36

Tabel 4.9. Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x ……….………….......….37

Tabel 4.1. Beban Mati untuk Gedung menurut SNI 1727:2013 …………....….. …43

Tabel 4.2. Klasifikasi Situs SNI 03-1726-2012………………………… ...….. …...46

Tabel 4.3. Data Puskim………………………………………………..…….………47

Tabel 4.4. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Respons Percepatan pada

Perioda Pendek SNI 1726-2012…………………………………….….48

Tabel 4.5. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Respons Percepatan pada

Perioda 1 Detik SNI 1726-2012………………………………….. ……49

Tabel 4.6. Nilai Parameter Pendekatan untuk Ct dan x SNI- 03-1726-2012…...…..49

Tabel 4.7. Koefisien Batas Atas Periode yang Dihitung ……………………….. …52

Tabel 4.8. Nilai Pertisipasi Massa untuk Arah X dan Y……….….………………. 53

Tabel 4.9. Perhitungan Selisih Periode (ΔT) setiap Mode ……….…………………54

Page 15: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

XIV

Tabel 4.10. Nilai Cek Persentase antara Base Shear SRPM dari Kombinasi

Beban Gempa ………………..………………………………………. ..54

Tabel 4.11. Berat dan Massa Bangunan Tiap Lantai ………………………………. 55

Tabel 5.1. Dimensi Balok…………… …………………..………………………….67

Tabel 5.2. dimensi Kolom…………………….. …………...………………. ...........67

Daftar Gambar

Gambar 1.1. Peta Denah Lokasi Proyek…………..………………………….…. 2

Gambar 2.1. Simpangan antar tingkat dan drift ratio ……………...……….….. 8

Gambar 2.2. Beberapa Pola Kura Histersis. (a) Stabil; (b) Pinched ……….… . 10

Gambar 2.3. Mekanisme Plastifikasi Rangka. (a) Soft Storey (b) Beam

Sway …….……………………………………………………….. 11

Gambar 2.4. Mekanisme Plastifikasi yang Ideal …………..……………….…. 11

Gambar 2.5. Pola Simpangan MRF dan drift ratio ………….……...…….…. 12

Gambar 2.6. Pola Simpangan …………………………………..…...….….…. 18

Gambar 2.7. Penentuan Simpangan antar Lantai (SNI 1726:2012)………....….14

Gambar 2.8. Sengkang Tertutup Saling Tumpuk dan Ilustrasi Batasan pada

Spasi Horizontal Maximum Batang Tulangan Longitudinal

yangDitumpu (SNI 2847:2013)…………………………….…. 21

Gambar 3.8. Geser Desain untuk Balok (SNI 2847:2013)………………..…. …93

Gambar 3.1. Diagram Alur Perencanaan.……………………...….…...….…… 24

Gambar 3.2. Nilai N-CPT Data Tanah…………….……………………………. 25

Gambar 3.3. Lokasi Desain Struktur ………………..................…….……...…. 33

Gambar 4.1. Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD Ungaran ….…. 39

Gambar 4.2. Lokasi Desain Struktur ………………..………………….…..…. 43

Gambar 4.3. Peristiwa Bergetarnya Struktur dalam 1 Periode ……….………. 45

Gambar 4.4. Waktu Getar Struktur Mode 1 (arah Y) dengan T1 = 1.97078

detik….…………..……………………………………………...... 47

Gambar 4.5. Waktu Getar Struktur Mode 2 (arah Y) dengan T1 = 1.92998

Page 16: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

XV

detik ……………………...……….………………..….……..…. 48

Gambar 4.6. Pendefinisian Struktur Pemikul Momen Khusus (SRPMK) pada

SAP 2000 V.10………………………………………..……...…. 53

Gambar 4.7. Tegangan yang Terjadi pada Plat Akibat Beban Mati dan

Hidup……………………………………………………..………. 54

Gambar 4.8. Tampak Luas Tulangan Geser (Sengkang) Balok G36A yang

Ditinjau…………………………………….…………...........…. 55

Gambar 4.9 . Tampak Luas Tulangan Geser (Sengkang) Balok G36A yang

Ditinjau.……………………………………………………….. 57

Gambar 4.10. Tampak Luasan Tulangan Torsi Balok G36A yang

Ditinjau ……………………………………………………...… 58

Gambar 4.11. Diagram Momen Akibat Beban Mati dan Beban

Hidup …………………………………………………...…...… 59

Gambar 4.12. Diagram Momen Akibat Beban Mati, Beban Hidup dan Gempa

Statik …………………………………………….………......…. 60

Gambar 4.13. Diagram Momen Akibat Beban Mati, Beban Hidup dan Gempa

Dinamik ……………...……………………………………….…. 60

Gambar 4.14. Tampkan Luas Tulangan Utama Kolom C1-1 (130 x 100 cm) yang

Ditinjau ……………………………………………….....…….… 61

Gambar 4.15. Detail Informasi Luas Tulangan, Momen, Gaya Geser, dan Torsi,

Kolom yang Ditinjau ……………………………..…...………. 62

Gambar 4.16. Diagram Interaksi Kolom yang diinjau …………..….…………. 62

Gambar 4.20 Tampak Luas Tulangan Geser (sengkang) Kolom…..…………. 63

Page 17: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan yang semakin ketat ini mahasiswa diharapkan dapat memenuhi

persyaratan dengan kemampuan teori maupun praktik yang dapat

dipertanggungjawabkan di lapangan. Namun, di dalam dunia perkuliahan mahasiswa

hanya mendapatkan pengetahuan teori yang tidak cukup untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang ada di lapangan. Untuk mengakomodasi kebutuhan

mahasiswa tersebut, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Semarang mengadakan sebagai sarana mahasiswa menambah wawasan dalam

pengembangan teori yang telah diajarkan maupun praktik konstruksi yang

sesungguhnya.

Pembangunan Gedung Rumah Sakit RSUD Ungaran untuk memfasilitasi

masyarakat untuk berobat. Adapun maksud dan tujuan didirikan Pembangunan

Gedung Rumah Sakit RSUD Ungaran adalah sebagai pelengkap sarana dan

prasarana kesehatan Kabupaten Semarang

Jenis tanah dari Pengujian Sondir cone penetrometer test (CPT) sampai

mencapai kedalaman 20 meter adalah terdiri dari lempung sedang (medium clays)

sampai pasir padat (dense or comended). Perencanaan gedung tinggi harus

memenuhi keamanan gempa dengan Analisis Dinamik Respon Spektrum dan Statik

Ekuivalen sesuai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur

Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 03-1726-2012, mengenai Tata Cara

Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.

Page 18: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

2

B. Tempat Pelaksanaan

Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit dan Jalan Akses RSUD Ungaran

yang ditangani oleh kontraktor yaitu KSO PT Duta Mas Indah - PT Chimarder 777

ini berlokasikan di Jalan Diponegoro No.125 Genuk, Ungaran Barat.

Gambar 1.1 Denah Lokasi Proyek

C. Data Proyek

Data Umum

1. Nama Proyek : PROYEK PEMBANGUNAN

GEDUNG RUMAH SAKIT

DAN JALAN AKSES RSUD

UNGARAN

2. Lokasi : Jalan Diponegoro No.125 Genuk,

Ungaran Barat.

Page 19: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

3

3. Sumber Dana : APBD Kab. Semarang

4. Tahun Anggaran : Anggaran 2017

5. No. Kontrak : 050/101.1

6. Tanggal Kontrak : 04 Mei 2017

7. Nilai Kontrak : Rp. 44.391.884.000,00

8. Jangka Waktu : 225 Hari Kalender

9. Konsultan Perencana : CV Athar

10. Manajemen Konstruksi : PT Cakra Manggilingan Jaya

11. Kontraktor Pelaksana : KSO PT Duta Mas Indah

- PT Chimarder777

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merencanakan struktur gedung RSUD Ungaran yang dapat menahan

beban yang bekerja dengan memperhitungkan faktor keamanan yang menyangkut

kekuatan dan kestabilan struktur menggunakan program SAP2000 19?

2. Bagaimana merencanakan dengan mempertimbangkan beban struktur dan beban

gempa?

3. Bagaimana merencanakan penulangan struktur atas serta analisis perhitungan

gedung Rumah Sakit yang dibuat ?

E. Batasan Masalah

1. Stuktur bangunan direncanakan dengan menggunakan program SAP2000 19

2. Perencanaan meliputi struktur atas yaitu balok, kolom, dan plat lantai

menggunakan struktur beton bertulang yang ditinjau hanya satu titik.

3. Perancangan elemen struktur menggunakan analisis yang mengacu pada

Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2013

Page 20: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

4

5. Analisis perencanaan ketahanan gempa mengacu pada Tata Cara Perencanaan

Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2012.tanpa

memperhitungkan beban angin.

6. Tidak dilakukan perhitungan estimasi biaya dan volume pekerjaan.

F. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dan manfaat yang akan dicapai dalam penulisan Tugas Akhir adalah:

1.Dapat merencanakan struktur gedung bertingkat berdasarkan SNI 03-1726-2012

(Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan

Non Gedung) dan SNI 03-2847-2013 (Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan

Gedung).

2.Dapat merencanakan struktur gedung dengan mempertimbangkan beban struktur

dan beban gempa yang direncanakan.

3.Dapat merencanakan dimensi komponen struktur atas yang di butuhkan

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan para pembaca dalam

memahami isi Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi mengenai Judul Skripsi, Latar Belakang, Lokasi Proyek,Data Proyek, Tujuan

dan Manfaat, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, , Sistematika Laporan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bersisi tentang teori tanah, pondasi gempa, beton, mutu baja, struktur atas,SAP2000

19 dan syarat-syarat umum perencanaan struktur gedung.

Page 21: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

5

BAB III : METODE PELAKSANAAN

Berisi tentang pengumpulan data, permodelan struktur, dan diagram alur

perencanaan.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi analisa perhitungan struktur yang didapat dari program SAP 2000 dan

pengecekan dimensi struktur meliputi lantai, balok, kolom, dan hubungan balok-

kolom yang ditinjau satu titik. Serta perhitungan Rencana Anggaran Biaya desain

struktur gedung.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN.

Pada bagian penutupan berisi simpulan dan saran.

Page 22: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

6

BAB II

STUDI PUSTAKA

A. Umum

Bangunan tahan gempa merupakan bangunan yang masih berfungsi dengan

baik setelah terjadi gempa kecil. Seandainya ada perbaikan tetapi hal itu sifatnya

sangat ringan, murah, mudah dan cepat sehingga tidak mengganggu fungsi bangunan.

Menurut SNI 1726:2012, Struktur bangunan gedung harus memiliki sistem

penahan gaya lateral dan vertikal yang lengkap, yang mampu memberikan kekuatan,

kekakuan, dan kapasitas dispasi energi yang cukup untuk menahan gerak tanah desain

dalam batasan-batasan kebutuhan deformasi dan kekuatan yang disyaratkan.

Menurut Iswadi Imran dan Fajar Hendrik (2010:2), prinsip yang perlu

diperhatikan dalam perencanaan, perancangan dan pelaksanaan sruktur bangunan

beton bertulang tahan gempa yaitu:

1. Sistem struktur yang digunakan harus sesuai dengan tingkat kerawanan (resiko)

daerah tempat struktur bangunan tersebut berada terhadap gempa,

2. Material beton dan baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan

material konstruksi untuk struktur bangunan tahan gempa,

3. Unsur-unsur arsitektural yang memiliki massa yang besar harus terikat dengan

kuat pada sistem portal utama dan harus diperhitungkan pengaruhnya terhadap

sistem struktur,

4. Metode pelaksanaan, sistem quality control dan quality assurance dalam tahapan

konstruksi harus dilaksanakan dengan baik dan harus sesuai dengan kaidah yang

berlaku.

Page 23: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

7

B. Kriteria Desain Struktur

B.1. Kriteria Desain

Kriteria desain bertujuan agar bangunan masih mempunyai tingkat layanan

yang diinginkan tidak boleh rendah dari batas minimal tertentu (Widodo

Pawirodikromo, 2012). Menurut SNI 1726:2012, sruktur bangunan gedung harus

memiliki sistem penahan gaya lateral dan vertikal yang lengkap, yang mampu

memberikan kekuatan, kekakuan dan kapasitas disipasi energi yang cukup untuk

menahan gerak tanah desain dalam batasan-batasan kebutuhan deformasi dan

kekuatan yang disyaratkan.

B.1.a. Kekuatan (strength)

Bangunan harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan semua

jenis kombinasi beban (beban mati, beban hidup, beban gempa, beban angin) didalam

masa layanan (life service time) bangunan. Tegangan yang terjadi menjadi penentu

(stress govern) terhadap performa atau tingkat layan bangunan. Tegangan yang

terjadi harus masih dalam batas elastik dengan angka keamanan tertentu.

Berdasarkan tinjauan desain struktural, apabila suatu gedung semakin tinggi,

respons struktur terhadap beban lateral (beban gempa dan beban angin) menjadi

semakin penting. Akibat beban lateral, struktur akan berperilaku seperti elemen

struktur kantilever. Beban lateral cenderung menghasilkan momen guling yang harus

diimbangi oleh momen tahanan internal yang dihasilkan oleh struktur (Daniel L.

Schodek, 1998).

B.1.b. Kekakuan (stiffness)

Pada bangunan bertingkat, nilai lendutan atau simpangan dapat terjadi pada

balok biasa atau balok kantilever yang bentangnya panjang. Lendutan balok

umumnya diproporsikan terhadap bentang, sedangkan simpangan tingkat biasanya

diproporsikan terhadap tinggi tingkat atau diistilahkan drift ratio atau drift index.

Page 24: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

8

Drift ratio adalah rasio antara simpangan antar tingkat dengan tinggi tingkat, seperti

pada (Gambar 2.1). Apabila simpangan antar tingkat (∆) terlalu besar, maka akan

timbul efek P∆ (P∆ effect). Efek P∆ pada umumnya membahayakan kestabilan

struktur, karena akan menimbulkan momen kolom yang sangat besar akibat P yang

umumnya sangat besar.

Gambar 2.1 Simpangan antar tingkat dan drift ratio (Widodo Pawirodikromo,

(2012)

Simpangan yang berlebihan dapat mempengaruhi fungsi elemen-elemen gedung

lainnya meskipun strukur tidak rusak yang mengakibatkan ketidaknyamanan

pengguna gedung. Prosedur paling umum adalah memodelkan struktur sebagai

susunan pegas (mempunyai elastisitas yang didapat dari studi karakteristik beban

deformasi aktual) dan menggunakan massa yang menunjukkan berat gedung.

Memandang struktur bertingkat sebagai susunan massa pegas berguna dalam

mempelajari respons defleksi maupun rotasi yang berlebihan. Salah satu cara untuk

mengontrol defleksi adalah memperbesar kekakuan struktur, yaitu memperbesar

ukuran elemen struktur, menggunakan bracing diagonal dan bidang-bidang geser

(Daniel L. Schodek, 1998).

B.1.c Sistem Pelepasan Energi (Energy Dissipation System)

Page 25: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

9

Apabila terjadi gempa yang lebih besar dari desain gempa rencana, maka

struktur dibolehkan terjadi kerusakan. Kerusakan yang terjadi bergantung pada

beberapa hal, yaitu level beban gempa (hazard level) dan level pentingnya struktur

(importance factor). Beban gempa dan pentingnya struktur telah diatur pada SNI

1726:2012. Beban gempa memperhitungkan kondisi regional tektonik, geologi dan

seismisitas. Pada pentingnya struktur, berbagai kategori resiko struktur bangunan

gedung dan non gedung, pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan

dengan suatu faktor keamanan.

Apabila terjadi kerusakan akibat beban dinamik atau siklik maka elemen

struktur yang mengalami kerusakan harus tidak boleh getas, tetapi harus lait atau

daktail. Rusak yang dimaksud adalah tegangan bahan sudah sampai pada tegangan

plastis dan tempat yang rusak ersebut umumnya disebut sendi plastis. Pada desain

kapasitas, pelepasan energi telah terjadi pada tempat-tempat sendi plastis yang sudah

direncanakan sejak awal yaitu ujung-ujung balok (Widodo Pawirodikromo, 2012).

B.2. Desain Kapasitas

Sruktur bangunan tahan gempa pada umumnya didesain terhadap gaya gempa

yang lebih rendah daripada gaya gempa rencana. Pada saat menahan beban gempa

rencana, struktur akan mengalami kerusakan atau berperilaku inelastik melalui

pembentukan sendi-sendi plastis (plastifikasi) pada elemen-elemen struktur. Perilaku

inelastik atau plastis memberikan mekanisme disipasi energi pada struktur sehingga

dapat membatasi gaya gempa yang masuk ke struktur bangunan. Struktur bangunan

tidak boleh mengalami keruntuhan saat berperilaku inelastik. Sehingga struktur

direncanakan dengan memilih lokasi elemen-elemen struktur yang boleh rusak atau

berperilaku inelastik, peningkatan daktilitas elemen-elemen struktur dan melindungi

elemen-elemen struktur lain yang diharapkan tetap berperilaku elastik. Salah satu

metode desain yang digunkan adalah metode desain kapasitas.

Page 26: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

10

Metode desain kapasitas dapat terealisasi dengan memberi kekuatan lebih

besar pada tempat-tempat yang direncanakan agar tidak mengalami kerusakan. Selain

itu, agar mekanisme disipasi energi yang terjadi bersifat daktail maka pada lokasi-

lokasi yang dipilih sebagai tempat pendisipasi energi tersebut harus diberi detailing

penulangan, seperti tulangan pengekangan beton, yang memadai.

Mekanisme plastifikasi pada sruktur beton bertulang dapat terjadi melalui mekanisme

lentur tarik, lentur tekan, geser, tarik diagonal, perilaku angkur, perilaku lekatan

tulangan, tekan aksial dan lain-lain. Diantara mekanisme tersebut, mekanisme lentur

tarik merupakan mekanisme plastifikasi yang didominasi oelh perilaku batas pada

baja tulangan. Agar plastifikasi lentur yang terjadi dapat menghasilkan perilaku

histersis yang stabil (Gambar 2.2a) dan bukan perilaku histersis yang pinched

(Gambar 2.2b) maka:

a. Bentuk plastififkasi lainnya harus diupayakan tidak muncul dalam perilaku

yang dihasilkan,

b. Material beton di daerah yang mengalami plastifikasi lentur harus diberi

pengekangan yang memadai.

Gambar 2.2 Beberapa Pola Kura Histersis. (a) Stabil; (b) Pinched ( Imran

dkk.2010)

Page 27: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

11

Mekanisme column sway atau soft storey (Gambar 2.3a) menghasilkan perilaku batas

yang kurang baik dibandingkan dengan perilaku beam sway (Gambar 2.3b).

Mekanisme soft storey dapat memicu keruntuhan bangunan. Oleh karena itu, desain

bangunan harus menghindari mekanisme batas soft storey.

Gambar 2.3 Mekanisme Plastifikasi Rangka. (a) Soft Storey (b) Beam Sway

(Imran dkk. 2010)

Secara global, mekanisme batas yang paling ideal dan menghasilkan perilaku

histersis yang stabil adalah mekanisme beam sway pada struktur atas, baik pada

sistem struktur dinding berangkai atau portal terbuka (Gambar 2.4). Sendi plastis

terbentuk di ujung-ujung balok dan di dasar kolom atau dinding bawah. Daerah-

daerah yang berpotensi membentuk sendi plastis diberi detailing penulangan yang

baik

Page 28: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

12

Gambar 2.4 Mekanisme Plastifikasi yang Ideal (Imran dkk. 2010)

B.3. Portal Terbuka

Menurut Widodo Pawirodikromo (2012:507) struktural portal merupakan

hubungan antara balok dan kolom yang saling menyambung sehingga membentuk

sebuah portal. Suatu hal penting yang harus diperhatikan pada struktur portal adalah

titik simpul atau titik joint. Asumsi yang umum digunakan adalah titik joint dapat

saja berotasi pada analisis struktur elastik maupun inelastik, tetapi antara balok dan

kolom tetap siku-siku. Sehingga joint harus tetap kaku, siku-siku dan tetap elastik

artinya tidak boleh terjadi deformasi inelastik. Frame yang mempunyai joint penahan

momen disebut Moment Resisting Frame (MRF). MRF termasuk struktur yang relatif

fleksibel. Akibat kombinasi beban gravitasi dan beban horisontal, MRF akan

berdeformasi utamanya secara horisontal akibat shear deformation sebagaimana pada

(Gambar 2.5).

Gambar 2.5 Pola Simpangan MRF dan drift ratio (Widodo, 2012)

B.4. Kombinasi Portal dan Dinding

Pola simpangan atau deflected shape pada portal terbuka (Gambar 2.6a)

akibat beban horisontal mempunyai simpangan antar tingkat (interstorey drift) pada

tingkat-tingkat bawah cukup besar. Kerusakan elemen non struktur seperti tembok,

Page 29: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

13

jendela dan dinding penyekat sering kali mendatangkan kerugian yang sangat besar.

Oleh karena itu simpangan antar lantai harus dibatasi agar kerusakan tersebut dapat

dieliminasi. Sedangkan dinding yang relatif langsing umumnya akan berperilaku

seperti batang kantilever (Gambar 2.6b). Pada bagian bawah hanya terjadi simpangan

yang relatif kecil, tetapi akan terjadi simpangan yang cukup besar pada bagian atas.

Perbandingan pola simpangan tampak berlawanan (Gambar 2.6c). Kombinasi antara

struktur portal dengan struktur dinding (Gambar 2.6d) akan memperbesar kekakuan

struktur bangunan, sehingga dapat menahan beban horisontal yang cukup. Selain itu

juga dapat berfungsi untuk mengeliminasi simpangan antar tingkat khususnya pada

tingkat-tingkat bawah sampai tengah (Widodo Pawirodikromo, 2012).

Gambar 2.6 Pola Simpangan (Widodo, 2012)

B.5. Ketidakberaturan Struktur

B.5.a. Ketidakberaturan Torsi

Ketidakberaturan struktur horisontal diatur dalam SNI 1726:2012, yaitu:

a. Ketidakberaturan torsi, didefinisikan ada jika simpangan antar lantai

tingkat maksimum, torsi yang dihitung termasuk tak terduga, di sebuah

ujung struktur melintang terhadap sumbu lebih dari 1,2 kali simpangan

antar lantai tingkat rata-rata di kedua ujung struktur.

b. Ketidakberaturan torsi berlebihan, didefinisikan ada jika simpangan antar

lantai tingkat maksimum, torsi yang dihitung termasuk tak terduga, di

Page 30: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

14

sebuah ujung struktur melintang terhadap sumbu lebih dari 1,4 kali

simpangan antar lantai tingkat rata-rata di kedua ujung struktur.

B.5.b. Penentuan Simpangan antar Lantai

Menurut SNI 1726:2012 penentuan simpangan antar lantai tingkat desain (∆)

harus dihitung sebagai perbedaan defleksi pada pusat massa di tingkat teratas dan

terbawah yang ditinjau (Gambar 2.7). Apabila pusat massa tidak terletak segaris

dalam arah vertikal, diijinkan unuk menghitung defleksi di dasar tingkat berdasarkan

proyeksi vertikal dari pusat massa tingkat di atasnya. Jika desain tegangan ijin

digunakan, ∆ harus dihitung menggunakan gaya gempa tingkat kekuatan tanpa

reduksi untuk desain tegangan ijin. Defleksi pusat massa di tingkat x (δx) (mm) harus

ditentukan sesuai dengan persamaan berikut:

Keterangan:

Cd = faktor amplifikasi defleksi

δxe = defleksi pada lokasi yang ditentukan dengan analisis elastis

Ie = faktor keutamaan gempa

Page 31: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

15

Gambar 2.7 Penentuan Simpangan antar Lantai (SNI 1726:2012)

Pada penentuan kesesuaian dengan batasan simpangan antar lantai tingkat,

diijinkan untuk menentukan simpangan antar lantai elastis (δxe) menggunakan gaya

desain seismik berdasarkan pada perioda fundamental struktur yang dihitung tanpa

batasan atas (CuTa). Simpangan antar lantai tingkat desain (∆) tidak boleh melebihi

simpangan antar lantai tingka ijin (∆a) seperti didapatkan dari Tabel 2.1 untuk semua

tingkat.

Tabel 2.1 Simpangan antar Lantai Ijin Rangka Momen KDS D,E, dan F.

Struktur Kategori risiko

I atau II III IV

Struktur, selain dari struktur dinding geser batu 0,025 hsx 0,020 hsx 0,015 hsx

Page 32: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

16

bata, 4 tingkat atau kurang dengan dinding

interior, partisi, langit-langit dan sistem dinding

eksterior yang telah didesain untuk

mengakomodasi simpangan antar lantai tingkat.

Struktur dinding geser kantilever batu bata 0,010 hsx 0,010 hsx 0,010 hsx

Struktur dinding geser batu bata lainnya 0,007 hsx 0,007 hsx 0,007 hsx

Semua sruktur lainnya 0,020 hsx 0,015 hsx 0,010 hsx

Keterangan:

hsx = tinggi tingkat di bawah tingkat x

Sistem penahan gaya gempa yang terdiri dari hanya rangka momen pada sruktur yang

dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F, simpangan antar lantai tingkat

desain (∆) tidak boleh melebihi ∆a/ρ untuk semua tingkat dengan ρ adalah faktor

redundansi.

C. Pembebanan dan Kombinasinya

Acuan yang digunakan dalam perencanaan pembebanan adalah

a. Persyaratan beton truktural untuk bangunan gedung SNI 2847:2013

b. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain SNI

1727:2013

c. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk sruktur bangunan gedung

dan non gedung SNI 1726:2012

Beban yang digunakan dalam perencanaan adalah beban mati (D), beban hidup

(L), beban gempa (E) dan beban angin (W)

Page 33: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

17

C.1. Beban Mati

Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang

terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap,

finishing, klading gedung dan komponen arsitektural dan struktural lainnya serta

peralatan layan terpasang lain termasuk berat keran.

Dalam menentukan beban mati untuk perancangan, harus digunakan berat

bahan dan konstruksi yang sebenarnya, dengan ketentuan bahwa jika tidak ada

informasi yang jelas, nilai yang harus digunakan adalah nilai yang disetujui oleh

pihak berwenang. Selain itu, juga harus memperhitungkan berat peralatan layan yang

digunakan dalam bangunan gedung seperti plambing, mekanikal elektrikal, dan alat

pemanas, ventilasi, dan sistem pengondisian udara.

C.2. Beban Hidup

Beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni

bangunan gedung atau struktur lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan beban

lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban

mati. Berdasarkan SNI 1727:2013, beban hidup terdistribusi merata minimum adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.2 Beban Hidup Terdistribusi Merata Minimum

Hunian atau penggunaan Merata (kN/m2)

Apartemen atau rumah tinggal

Semua ruang kecuali tangga dan balkon

1,92

Balkon dan dek 1,5 kali beban hidup untuk daerah yang dilayani. Tidak

perlu melebihi 4,79

Koridor

Lantai pertama

Lantai lain

4,79

Sama seperti pelayanan hunian kecuali disebutkan lain

Parkir 1,92

Page 34: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

18

Tangga dan jalan keluar 4,79

C.3. Beban Gempa

Pengaruh beban gempa adalah gaya elemen struktur aksial, geser dan lentur

yang dihasilkan dari penerapan gaya gempa horisontal dan vertikal. Pengaruh beban

gempa horisontal (Eh) harus ditentukan sesuai dengan persamaan

Eh = ρQE

Keterangan:

QE : pengaruh gaya gempa horisontal

ρ : faktor redundansi

Pengaruh beban gempa vertikal (Ev) harus ditentukan sesuai dengan

persamaan:

Ev = 0,2SDSD

Keterangan:

SDS : parameter perepatan spektrum respons desain pada perioda pendek

D : pengaruh beban mati

C.4. Beban Angin

Bangunan gedung dan struktur lain, termasuk Sistem Penahan Beban Angin

Utama (SPBAU) dan seluruh komponen dan klading gedung, harus dirancang dan

dilaksanakan untuk menahan beban angin. Beban angin yang digunakan dalam desain

SPBAU untuk bangunan gedung tertutup dan tertutup sebagian tidak boleh lebih kecil

dari 0,77 kN/m2 dikalikan dengan luas dinding bangunan gedung dan 0,38 kN/m

2

dikalikan dengan luas atap bangunan gedung yang terproyeksi pada bidang vertikal

tegak lurus terhadap arah angin yang diasumsikan. Gaya angin desain untuk

Page 35: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

19

bangunan gedung terbuka harus tidak kurang dari 0,77 kN/m2 dikalikan dengan luas

Af.

C.5. Kombinasi Pembebanan

Menurut SNI 1727:2013 struktur, komponen, dan fondasi harus dirancang

sedemikian rupa sehingga kekuatan desainnya sama atau melebihi efek dari beban

terfaktor dalam kombinasi berikut:

1. 1,4D

2. 1,2D + 1,6L +0,5 (Lr atau S atau R)

3. 1,2D + 1,6 (Lr atau S atau R) + (L atau 0,5W)

4. 1,2D + 1,0W + L + 0,5 (Lr atau S atau R)

5. 1,2D +1,0E + L +0,2S

6. 0,9D + 1,0W

7. 0,9D + 1,0E

Pada SNI 1726:2012, unuk kombinasi dengan pengaruh beban gempa untuk

desain kekuatan adalah:

5. (1,2 + 0,2 SDS)D + ρQE + L

7. (0,9 – 0,2 SDS)D + ρQE + 1,6H

Sedangkan kombinasi dasar untuk desain tegangan ijin adalah:

5. (1,0 + 0,14 SDS)D + H + F + 0,7ρQE

6. (1,0 + 0,10 SDS)D + H + F + 0,525ρQE + 0,75L + 0,75(Lr atau R)

8. (0,6 + 0,14 SDS)D + 0,7ρQE + H

D. Prosedur Pendesainan Struktur Atas

D.1. Komponen Struktur Lentur pada SRPMK (Sistem Rangka Pemikul

Momen Khusus)

D.1.a. Persyaratan Geometri

Page 36: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

20

Persyaratan geometri yang harus dipenuhi berdasarkan SNI 2847:2013 yaitu;

a. Gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur (Pu) tidak boleh

melebihi Agf’c/10,

b. Bentang bersih untuk komponen struktur (ln) tidak boleh kurang dari empat

kali tinggi efektifnya,

c. Lebar komponen (bw) tidak boleh kurang dari yang lebih kecil dari 0,3h dan

250 mm,

d. Lebar komponen struktur (bw) tidak boleh melebihi lebar komponen

struktur penumpu (c2) ditambah suatu jarak pada masing-masing sisi

komponen struktur penumpu yang sama dengan yang lebih kecil dari lebar

komponen struktur penumpu (c2), dan 0,75 kali dimensi keseluruhan

komponen struktur penumpu (c1)

D.1.b. Persyaratan Tulangan Lentur

Persyaraan tulangan lentur berdasarkan SNI 2847:2013 yaitu:

a. Pada sebarang penampang komponen struktur lentur, untuk tulangan atas maupun

bawah, jumlah tulangan tidak boleh kurang dari (0,25bwd√f’c)/fy tetapi tidak

kurang dari 1,4bwd/fy dan rasio tulangan (ρ) tidak boleh melebihi 0,025. Paling

sedikit dua batang tulangan harus disediakan meneruspada kedua sisi atas dan

bawah,

b. Kekuatan momen positif pada muka joint harus tidak kurang dari setengah

kekuatan momen negatif yang disedikan pada muka joint tersebut. Baik kekuatan

momen negatif atau positif pada sebarang penampang sepanjang panjang

komponen struktur tidak boleh kurang dari seperempat kekuatan momen

maksimum yang disediakan pada muka salah satu dari joint tersebut,

c. Sambungan lewatan tulangan lentur diizinkan hanya jika tulangan sengkang atau

spiral disediakan sepanjang panjang sambungan. Spasi tulangan transversal yang

melingkupi batang tulangan yang disambung lewatkan tidak boleh melebihi yang

Page 37: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

21

lebih kecil dari d/4 dan 100 mm. Sambungan lewatan tidak boleh digunakan

dalam joint, dalam jarak dua kali tinggi komponen struktur dari muka joint dan

bila analisis menunjukkan pelelehan lentur diakibatkan oleh perpindahan lateral

inelastis rangka,

d. Sambungan

Sambungan mekanis harus diklasifikasikan sebagai salah satu dari sambungan

mekanis Tipe 1, yaitu memenuhi mengembangkan tarik atau tekan paling

sedikit 1,25fy batang tulangan atau Tipe 2, yaitu memenuhi mengembangkan

tarik atau tekan paling sedikit 1,25fy batang tulangan dan harus

mengembangkan kekuatan tarik yang ditetapkan dari batang tulangan yang

disambung. Serta sambungan mekanis Tipe 1 tidak boleh digunakan dalam

jarak sama dengan dua kali tinggi komponen struktur dari muka kolom atau

balok untuk rangka momen khusus atau dari penampang dimana pelelehan

tulangan sepertinya terjadi sebagai akibat dari perpindahan lateral inelastis.

Sambungan mekanis Tipe 2 diizinkan untuk digunakan pada sebarang lokasi.

Sambungan las harus mengembangkan paling sedikit 1,25fy batang tulangan dan

tidak boleh digunakan dalam jarak sama dengan dua kali tinggi komponen

struktur dari muka kolom atau balok untuk rangka momen khusus atau dari

penampang dimana pelelehan tulangan sepertinya terjadi sebagai akibat dari

perpindahan lateral inelastis. Serta pengelasan sengkang, pengikat, sisipan, atau

elemen lainnya yang serupa pada tulangan longitudinal yang diperlukan oleh

desain tidak diizinkan.

D.1.c. Persyaratan Tulangan Tranversal

a. Sengkang harus dipasang pada daerah komponen struktur rangka berikut (Gambar

2.8):

Page 38: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

22

Gambar 2.8 Sengkang Tertutup Saling Tumpuk dan Ilustrasi Batasan pada Spasi

Horizontal Maximum Batang Tulangan Longitudinal yang Ditumpu

(SNI 2847:2013)

Sepanjang suatu panjang yang sama dengan dua kali tinggi komponen

struktur yang diukur dari muka komponen struktur penumpu ke arah

tengah bentang, di kedua ujung komponen struktur lentur

Sepanjang panjang-panjang yang sama dengan dua kali tinggi

komponen struktur pada kedua sisi suatu penampang dimana pelelehan

lentur sepertinya terjadi dalam hubungan dengan perpindahan lateral

inelastis rangka.

b.Sengkang tertutup pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari muka

komponen struktur penumpu. Spasi sengkang tertutup tidak boleh melebihi yang

terkecil dari d/4, enam kali diameter terkecil batang tulangan lentur utama dan 150

mm

D.1.d. Persyaratan Kuat Geser untuk Komponen Strukur Lentur

Page 39: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

23

a. Gaya geser desain (Ve) harus ditentukan dari peninjauan gaya statis pada

bagian komponen struktur antara muka-muka joint. Harus diasumsikan bahwa

momen-momen dengan tanda berlawanan yang berhubungan dengan kekuatan

momen lentur yang mungkin,Mpr, bekerja pada muka-muka joint dan bahwa

komponen struktur dibebani dengan beban gravitasi tributari terfaktor sepanjang

bentangnya (Gambar 2.9).

Gambar 2.9 Geser Desain untuk Balok (SNI 2847:2013)

b. Tulangan transversal sepanjang panjang yang diidentifikasi dalam 2.4.1.3a

harus diproporsikan untuk menahan geser dengan mengasumsikan Vc = 0 bilamana

terjadi gaya geser yang ditimbulkan gempa yang dihitung sesuai dengan 2.4.1.4a

mewakili setengah atau lebih dari kekuatan geser perlu maksimum dalam panjang

Page 40: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

24

tersebut dan gaya tekan aksial terfsaktor (Pu) termasuk pengaruh gempa kurang dari

Agf’c/20.

Page 41: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD Ungaran, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Dimensi struktur gedung berdasarkan software SAP 2000 v10 dan

perhitungan secara manual menurut SNI 03-2847-2013 ditentukan sebagai

berikut :

a. Dimensi balok terdiri dari :

Tabel 5.1. Dimensi Balok

NO NAMA UKURAN (cm)

1 B1 65 x 45

2 B2 75 x 45

3 B3 60 x 45

4 B4 60 x 40

5 B5 55 x 35

6 B6 80 x 70

7 BA 55 x 35

8 BL 40 x 20

Page 42: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

74

b. Dimensi kolom terdiri dari :

Tabel 5.2. Dimensi Kolom

NO NAMA UKURAN

(cm)

1 KIA 75 x 75

2 KIB 70 x 55

3 KIC D 85

4 K2A 90 x 85

5 K3C D 75

6 KL 35 x 25

7 KS 55 x 40

8 KS 80 x 120

Plat Lantai Basement tebal 12 cm

Plat Lantai 1 - 3 tebal 12 cm

Plat Lantai 4 - 8 tebal 10 cm

Plat Lantai Atap tebal 10 cm

2. Hasil analisis desain seismik, SNI 1726:2012 mengelompokkan

berdasarkan nilai SDS, SD1 dan kategori resiko, Dari perhitungan yang telah

dilakukan didapatkan nilai SD1 sebesar 0,231 g dan Ta = 2,398 detik.

maka besarnya periode maksimum adalah sebagai berikut :

= 1,4 x 2,398= 3,3586 detik.

Kontrol batasan waktu getar :

Page 43: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

75

Tcx < Tmaks

1,97078 < 3,3586 detik OK, batasn periode terpenuhi

Tcx < Tmaks

1.92998 < 3,3586 detik OK, batasan periode terpenuhi

3. Berdasarkan hasil Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD Ungaran

telah memenuhi persyaratan perencanakan untuk gedung 8 lantai dan 1

basement menurut SNI 03-2847-2013.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan dari desain struktur Perencanaan Portal

Gedung Rumah Sakit RSUD Ungaran adalah:

1. Pemilihan sistem struktur dalam desain Perencanaan Portal Gedung Rumah

Sakit RSUD Ungaran sebaiknya langsung mempertimbangkan konfigurasi

struktur, agar tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaan

desain struktur.

2. Desain dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus

dapat menjadi alternatif Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

Ungaran.

3. Jarak antar kolom yang simetri menjadi faktor yang penting dalam

kestabilan struktur. Hal tersebut terbukti pada penggunaan kolom dengan

jarak yang simetri, sehingga distribusi beban dapat disalurkan merata pada

setiap kolomnya.

Page 44: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

76

4. Perencanaan struktur bangunan harus mengikuti peraturan-peraturan

struktur, agar mempertimbangkan fungsi ruang agar menghasilkan struktur

yang stabil dan nyaman.

Page 45: PERENCANAAN PORTAL GEDUNG RUMAH SAKIT RSUD UNGARANlib.unnes.ac.id/36214/1/5113413087_Optimized.pdf · VI ABSTRAK Oleh Budi Sasmita Aji “Perencanaan Portal Gedung Rumah Sakit RSUD

77

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. 2013. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk

Bangunan Gedung, SNI 03-2847,2013. Jakarta : Standar Nasional Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional,2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 03-1726-2012. Jakarta :

Standar Nasional Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional,2013. Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan

Gedung dan Struktur Lain, SNI 03-1727,2013. Jakarta : Standar Nasional

Indonesia.

Terzaghi, K. dan Peck, R.B. 1967. Soil Mechanics in Engineering Practice. John

Wiley, NewYork. 729.

Wesley, L.D. 1973. Mekanika Tanah. Jakarta :Badan Penerbit Pustaka Umum.

Wangsadinata, W. (2006). Perencanaan bangunan Tahan Gempa Berdasarkan SNI

1726-2002. Shortcourse HAKI 2006. Jakarta