perencanaan pengembangan pendidikan_kel 3

19
Perencanaan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Landasan Keilmuan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Dosen Pengampu : Drs. A.G. Tamrin, M. Pd., M. Si. Disusun Oleh : 1. Agustin Poncowati (K1513004) 2. Davizar Rukman Arrumy (K1513024) 3. Satrio Adhi Nugroho (K1513066) 4. Tito Laksono (K1513072) PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Upload: agustin-poncowati

Post on 19-Jan-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perencanaan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

Perencanaan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Landasan Keilmuan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Dosen Pengampu :

Drs. A.G. Tamrin, M. Pd., M. Si.

Disusun Oleh :

1. Agustin Poncowati (K1513004)

2. Davizar Rukman Arrumy (K1513024)

3. Satrio Adhi Nugroho (K1513066)

4. Tito Laksono (K1513072)

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 2: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

2

DAFTAR ISI

BAB I .......................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ........................................................................................ 3

A. Latar Belakang .............................................................................. 3

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Batasan Masalah .......................................................................... 4

D. Tujuan Penulisan .......................................................................... 4

E. Manfaat Penulisan ........................................................................... 5

BAB II ......................................................................................................... 6

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN .... 6

A. Pengertian Perencanaan Pendidikan Kejuruan ............................ 6

B. Jenis-Jenis Perencanaan Pendidikan Kejuruan ............................ 9

C. Siklus Perencanaan Pendidikan Kejuruan .................................. 14

D. Perencanaan Strategik dan Taktis dalam Pendidikan Kejuruan . 15

BAB III ...................................................................................................... 18

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 18

A. Kesimpulan ................................................................................. 18

B. Saran .......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 19

Page 3: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin majunya industri di era globalisasi saat ini menjadikan

tuntutan akan pemenuhan tenaga kerja yang berkompetensi sangatlah

besar. Hal ini yang menjadikan pemerintah dalam hal ini Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program pengembangan

Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) di masing-masing kabupaten/kota akan dilakukan hingga

akhirnya akan dicapai perbandingan antara SMK dengan SMU menjadi

70:30. Upaya untuk terus memperbanyak SMK adalah karena lulusan

SMK lebih mudah masuk ke pasar kerja dibandingkan lulusan SMA

karena umumnya mata pelajaran di SMK disertai dengan praktik

keterampilan.

SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja,

dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh

dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia

yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki

daya adaptasi dan daya saing yang tinggi. Atas dasar itu, pengembangan

pendidikan kejuruan dalam rangka penyempurnaan pendidikan menengah

kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia

kerjaserta dapat mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Dalam rangka pengembangan pendidikan kejuruan, kita perlu

memahami tahap awalnya. Pendidikan dapat dikategorikan sebagai salah

satu bentuk pelayanan publik, maka seorang pelaku atau pengelola

pendidikan, seyogyanya melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Salah

satu fungsi manajemen yang dilakukan pada tahap awal kegiatan suatu

Page 4: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

4

lembaga adalah planning atau perencanaan. Perencanaan merupakan

sesuatu yang sangat penting dan memiliki peranan yang lebih besar

dalam suatu organisasi dibandingkan dengan tahapan-tahapan lainnya.

Hal ini disebabkan oleh karena apa yang dilaksanakan pada tahapan-

tahapan berikutnya pada dasarnya hanya merupakan implementasi dari

apa yang telah diputuskan pada tahap perencanaan.

Perencanaan pendidikan dilakukan untuk menetapkan tujuan dan

cara mencapai tujuan dalam bidang pendidikan tersebut. Perencanaan

dimulai dengan tindakan mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan

yang ada. Masalah sering diartikan sebagai kesenjangan antara harapan

dan kenyataan. Sebelumnya, kita juga harus memahami maksud

perencanaan pendidikan itu sendiri serta kegiatan-kegiatan yang termasuk

di dalamnya.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi

permasalahan dan diungkapkan dalam makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian dari perencanaan pendidikan kejuruan?

2. Apa sajakah jenis-jenis perencanaan pendidikan kejuruan?

3. Bagaimana deskripsi siklus perencanaan pendidikan kejuruan?

4. Bagaimanakah perencanaan strategik dan taktis pada

pendidikan kejuruan?

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang dikemukakan terarah pada sasaran maka perlu

dibatasi, yaitu berkaitan dengan perencanaan dan pengembangan

pendidikan kejuruan.

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan pengertian dari perencanaan pendidikan kejuruan.

2. Menyebutkan jenis-jenis perencanaan pendidikan kejuruan.

Page 5: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

5

3. Menjelaskan siklus perencanaan pendidikan kejuruan.

4. Menjelaskan perencanaan strategik dan taktis.

E. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah

untuk menambah pengetahuan mengenai perencanaan dan

pengembangan pendidikan kejuruan.

Page 6: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

6

BAB II

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN

A. Pengertian Perencanaan Pendidikan Kejuruan

Perencanaan secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan

memikirkan apa yang akan dikerjakan oleh suatu lembaga dengan sumber

daya yang dimiliki oleh lembaga tersebut. Perencanaan dilakukan untuk

menentukan tujuan lembaga secara keseluruhan dan cara terbaik untuk

memenuhi tujuan itu. Dalam proses perencanaan pihak manajemen akan

mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan

dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat

digunakan untuk memenuhi tujuan lembaga. Perencanaan merupakan

proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa

perencanaan, fungsi-fungsi lain sesudah itu tidak akan dapat berjalan.

Perencanaan pendidikan dapat diartikan sebagai proses seleksi di

antara berbagai alternatif misi, visi, prosedur, strategi, kebijakan, serta

program dalam pengembangan pendidikan guna menjadikan pendidikan

lebih efektif, efisien dan berdaya guna dalam mengantisipasi atau

menanggapi tuntutan, kebutuhan, serta pengembangan peserta didik dan

masyarakat.

Definisi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan perencanaan

bertolak dari adanya tuntutan atau kebutuhan yang harus diantisipasi atau

ditanggapi. Tuntutan atau kebutuhan yang harus diantisipasi atau

ditanggapi itu dapat kita sebut sebagai masalah. Jadi perencanaan

dimulai dari masalah yang harus dipecahkan. Definisi tersebut juga

mengisyaratkan bahwa terhadap masalah yang ada, harus dikembangkan

beberapa alternatif pemecahan masalah, yang salah satunya akan dipilih

oleh pihak manajemen sebagai pemecahan masalah yang dianggap

paling tepat atau sesuai dengan kebutuhan. Alternatif pemecahan

Page 7: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

7

masalah itu sendiri dapat beragam bentuknya mulai dari misi, visi,

prosedur, strategi, kebijakan, sampai ke program kegiatan.

Dari definisi tersebut kita juga dapat menemukan sedikitnya empat

unsur yang paling penting dari kegiatan perencanaan, yakni:

a. Proses seleksi yang mendasari perencanaan pendidikan.

Perencanaan pendidikan harus didasari dan melalui prosedur

seleksi yang matang dengan menggunakan berbagai instrumen

berupa pemikiran, sistematika serta pertimbangan yang akurat.

b. Proses pengembangan pendidikan dalam artian bahwa

perencanaan pendidikan merupakan jembatan antara dimana

kita berada sekarang dan dimana kita akan berada pada masa

datang yang diharapkan lebih baik. Jadi perencanaan

pendidikan dilakukan dalam upaya melakukan perubahan

menuju arah yang lebih baik (aspek dinamika dalam

perencanaan pendidikan).

c. Prinsip pemberdayaan dalam pendidikan. Perencanaan

pendidikan tidak hanya memperhatikan efektivitas dan efisiensi

tetapi pemberdayaan semua aspek dalam pendidikan sangat

diperlukan.

d. Prinsip keseimbangan dalam pendidikan. Perencanaan

pendidikan tidak hanya bermaksud menanggapi kebutuhan,

tuntutan, serta pengembangan peserta didik tetapi juga

masyarakat.

Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan ialah bahwa

konsep dan prinsip perencanaan pendidikan sifatnya universal akan tetapi

penerapannya dalam setiap organisasi dan kegiatan kependidikan

tergantung pada keadaan. Dalam setiap perencanaan juga dibutuhkan

kelenturan atau fleksibilitas agar dengan mudah dapat menyesuaikan diri

dengan situasi dan kondisi yang cepat berubah.

Page 8: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

8

Pendidikan kejuruan dapat diartikan dari berbagai segi. Bila

seseorang belajar cara bekerja, maka orang tersebut mendapatkan

pendidikan kejuruan. Byram & Wenrich (1956: 50) menyatakan bahwa

dari sudut pandang sekolah, pendidikan kejuruan mengajarkan orang cara

bekerja secara efektif. Dengan demikian, pendidikan kejuruan

berlangsung apabila individu atau sejumlah individu mendapatkan

informasi, pemahaman, kemampuan, keterampilan, apresiasi, minat dan

atau sikap, yang memungkinkan dia untuk memulai atau melanjutkan

suatu aktivitas yang produktif.

Menurut Evans (dalam Muliaty, 2007: 7) pendidikan kejuruan

merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan

seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau

satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lain.

Sebelumnya, Hamalik (2001:24) menyatakan bahwa pendidikan kejuruan

adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar

keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja

yang dipandang sebagai latihan keterampilan. Lebih lanjut, Djohar

(2007:1285) mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan adalah suatu

program pendidikan yang menyiapkan individu peserta didik menjadi

tenaga kerja profesional dan siap untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan

pendidikan kejuruan adalah proses seleksi di antara berbagai alternatif

misi, visi, prosedur, strategi, kebijakan, serta program dalam

pengembangan pendidikan guna menjadikan pendidikan lebih efektif,

efisien dan berdaya guna dalam mengantisipasi atau menanggapi

tuntutan, kebutuhan, serta pengembangan peserta didik dan masyarakat

agar lulusan lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau

satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lain.

Page 9: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

9

B. Jenis-Jenis Perencanaan Pendidikan Kejuruan

Ada beberapa tipe atau jenis perencanaan dalam pendidikan.

Pertama yaitu tipe atau jenis perencanaan yang ditinjau dari dari segi

ruang lingkupnya ada tiga yaitu perencanaan mikro, perencanaan meso

dan perencanaan makro. Kedua adalah tipe atau jenis perencanaan

ditinjau dari segi waktu yang dapat dibagi menjadi tiga juga yaitu

perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah dan juga

perencanaan jangka panjang dan yang selanjutnya yaitu ketiga

perencanaan ditinjau dari segi sifatnya dapat dibagi menjadi tiga juga yaitu

tipe atau jenis perencanaan strategi dan operasi.

1. Menurut Besarannya atau segi ruang lingkup

a. Perencanaan makro

Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan

kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin

dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat

nasional. Rencana pembangunan nasional dewasa ini

meliputi rencana dalam bidang ekonomi dan sosial.

Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang

harus dicapai Negara (khususnya dalam bidang peningkatan

SDM) adalah pengembangan sistem pendidikan untuk

menghasilkan tenaga pembangunan baik secara kuantitatif

maupun kualitatif. Secara kuantitatif pendidikan harus

menghasilkan tenaga yang cukup banyak sesuai dengan

kebutuhan pembangunan. Sedangkan secara kualitatif harus

dapat menghasilkan tenaga pembangunan yang terampil

sesuai dengan bidangnya dan memiliki jiwa pancasila.

b. Perencanaan meso

Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro,

kemudian dijabarkan ke dalam program-program yang

berskala kecil. Pada tingkatannya perencanaan sudah lebih

Page 10: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

10

bersifat operasional disesuaikan dengan depertemen dan

unit-unit.

c. Perencanaan mikro

Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada

tingkat instituisional dan merupakan penjabaran dari

perencanaan tingkat meso khusus dari lembaga

mendapatkan perhatian, namun tidak boleh bertentangan

dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan

makro ataupun meso.

2. Perencanaan pendidikan menurut tingkatannya

a. Perencanaan strategik

Perencanaan strategik disebut juga dengan perencanaan

jangka panjang. Strategi itu menurut R.G. Muurdick diartikan

sebagai konfigurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai

pada masa depan.

Perencanaan strategik digunakan untuk mengatakan suatu

lingkup perencanaan yang lebih “general” disamping adanya

beberapa jenis perencanaan lain yang disebut stainer.

Pengertian perencanaan strategik yaitu proses

pendayagunaan sumber-sumber dan strategi yang mengatur

pengadaan dan pendayagunaan sumber untuk pencapain

tujuan.

Hal tersebut bertujuan untuk mencari bentuk dan identitas

pada masa yang akan datang dengan mempertimbangkan

berbagai kompleks dalam suatu sistem. Berdasarkan hal

diatas, metode penelaahan dan pemecahan masalah

didasarkan atas kerangka ini mempunyai ciri-ciri, sebagai

berikut:

1. Sistematik dan sistemik

2. Berorientasi pada output dan konfigurasi keinginan

3. Mempunyai tujuan menyeluruh

Page 11: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

11

4. Berdimensi jangka panjang, menengah, dan pendek

5. Menerapkan metode keilmuan analisis teoretik dan

empirik dengan program pengembangan

6. Rencana operasional terjabar ke dalam proyek dan

program

7. Berlandaskan kebijakan

8. Memperhitungkan norma dan kaidah

9. Mempunyai pola input, proses, output dengan informasi

umpan balik

b. Perencanaan koordinatif

Perencanaan koordinatif ditunjukan untuk mengarahkan

jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan

itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Perencanaan ini

mempunyai cangkupan semua aspek operasi suatu sistem

yang meminta di taatinya kebijakan-kebijakan yang telah

ditetapkan pada tingkat perencanaan strategik.

Sedangkan ada pendapat lain yang menyimpulkan yang hampir

sama dengan pengertian diatas yaitu menurut buku karangan

Idocdi Anwar, dkk yang dikutip dari H. Ozbehkan (D. Cleland &

W.R king. 1975, Hal, 31) mengemukakan tiga jenis perencanaan,

yaitu: policy planning, strategic planning dan operational

planning.

a. Perencanaan strategis (strategic planning) adalah berbagai

upaya untuk mempersiapkan seperangkat desisi (keputusan)

di masa yang akan datang yang mempengaruhi keseluruhan

kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi.

b. Perencanaan taktis (policy planning) adalah berbagai upaya

dalam mempersiapkan berbagai desisi (keputusan) untuk

kegiatan-kegiatan jangka pendek terutama dalam

Page 12: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

12

mengalokasi berbagai sumber yang diperlukan dalam

pencapaian tujuan.

c. Perencanaan teknis (operational planning) adalah proses

upaya untuk mempersiapkan berbagai desisi (keputusan)

untuk dilaksanakan terutama dalam jangka waktu yang

pendek dan untuk pelaksanaan tugas-tugas yang spesifik

dalam rangka pencapaian tujuan yang sudah pasti (target-

target).

3. Menurut jangka waktunya

a. Perencanaan jangka pendek

Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan

atau perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam

waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut sebagai rencana

operasional. Perencanaan ini merupakan penjabaran dari

rencana jangka menengah dan jangka panjang.

b. Perencanaan jangka menengah

Perencanaan jangka menengah mencakup kurun waktu

diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini penjabaran dari rencana

jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat operasional.

c. Perencanaan jangka panjang

Perencanaan jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas

10 tahun sampai dengan 25 tahun. Perencanaan ini memiliki

jangka menengah, lebih-lebih lagi jika dibandingkan dengan

perencanaan jangka pendek. Dengan demikian perencanaan

tahunan bukan hanya sekedar pembabakan dari rencana 5

tahun, tetapi merupakan penyempurnaan dari rencana itu

sendiri.

4. Perencanaan berdasarkan sifatnya

a. Perencanaan Strategik

Perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan

tujuan, pengalokasian sumber–sumber untuk mencapai

Page 13: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

13

tujuan dan kebijakan–kebijakan yang dipakai sebagai

pedoman untuk memperoleh, menggunakan atau

menghilangkan hal–hal tersebut. Perencanaan strategis

cenderung dipusatkan pada masalah–masalah yang tidak

begitu terstruktur yang melibatkan variabel–variabel yang

jumlahnya banyak dan parameter yang tidak pasti.

b. Perencanaan Manajerial

Perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya

pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat

dicapai secara efektif dan efisien.

c. Perencanaan Operasional

Perencanaan yang memusatkan perhatian pada apa yang

akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari

suatu rencana manajerial.

5. Berdasarkan sektor

a. Perencanaan Nasional

Perencanaan nasional adalah proses penyusunan

perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan

komitmen seluruh rakyat yang terarah, terpadu, menyeluruh

untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

b. Perencanaan Regional

Perencanaan regional yang juga disebut dengan

perencanaan daerah atau wilayah, diantaranya Propeda dan

perencanaan pendidikan di tingkat provinsi, kabupaten atau

kota.

c. Perencanaan Tata Ruang

Perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi

kawasan tertentu, mengembangkan secara seimbang, baik

secara ekologis, geografis maupun demografis.

Page 14: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

14

C. Siklus Perencanaan Pendidikan Kejuruan

Siklus adalah putaran waktu yang di dalamnya terdapat rangkaian

kejadian yang berulang-ulang secara tetap dan teratur. Siklus dapat

diartikan juga daur yaitu suatu fase atau sistem keadaan yang

keadaannya sekarang dapat berulang pada suatu saat di masa

mendatang.

Siklus perencanaan pendidikan adalah suatu proses perencanaan

pendidikan yang dimulai dari kegiatan analisis keadaan sekarang dan

perkiraan keadaan yang akan datang, perumusan tujuan yang akan

dicapai, proses analisis dan diagnosis, pengembangan alternatif

pemecahan masalah, proses pengambilan keputusan, penentuan

kebijaksanaan, penentuan program dan prioritas, perhitungan anggaran,

perumusan rencana, penyusunan rincian rencana, melaksanakan

rencana, evaluasi rencana dan revisi rencana.

Langkah-langkah tersebut juga yang dimaksudkan dalam siklus

perencanaan pendidikan kejuruan. Perbedaan yang sangat menentukan

ada pada apa yang dianalisa dan apa yang menjadi tujuan dari pendidikan

itu sendiri.

Page 15: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

15

Gambar 1.1 Siklus Perencanaan Pendidikan Kejuruan

Siklus tersebut berjalan terus menerus agar terjadi perkembangan

yang signifikan pada hasil output dari pendidikan kejuruan tersebut.

Output yang diharapkan adalah lulusan sekolah kejuruan dapat

menguasai suatu bidang keahlian tertentu dan dapat bersaing dalam

dunia kerja.

D. Perencanaan Strategik dan Taktis dalam Pendidikan Kejuruan

Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang

bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu organisasi

akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk

mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai

kemungkinan keadaan lingkungan.

Perencanaan Strategik (Strategic Planning) juga merupakan suatu

proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi,

Page 16: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

16

kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-

tujuan tersebut.

Rencana strategis adalah pernyataan rencana spesifik mengenai

bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh

entitas. Sedangkan perencanaan strategis adalah proses memutuskan

program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan

jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka

panjang selama beberapa tahun ke depan. Hasil dari proses perencanaan

strategi berupa dokumen yang dinamakan strategic plan yang berisi

informasi tentang program-program beberapa tahun yang akan datang.

Dalam pendidikan kejuruan, perencanaan strategis adalah suatu

rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, membawa lembaga

mencapai tujuan akhir sesuai dengan tujuan yang tersirat dalam

pernyataan visi dan misi pendidikan kejuruan selama jangka waktu

tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Rencana Strategis (Strategic Planning) adalah rencana langkah

demi langkah yang setelah lengkap pada akhirnya akan membawa

lembaga mencapai tujuan akhir sesuai dengan tujuan yang tersirat dalam

pernyataan visi dan misi. Suatu rencana strategis hendaknya bersifat

fleksibel secara rasional guna dapat menampung kemungkinan adanya

hal-hal yang tak terduga di lain pihak rencana strategis bersifat dinamis,

dapat berubah setiap saat sesuai dengan kebutuhan saat itu tanpa

mengubah tujuan akhir.

Kebutuhan utama dari pembentukan suatu rencana strategis akan

mencakup hal-hal berikut:

1. Suatu pernyataan dan diskusi tentang visi dan misi lembaga

2. Penilaian skenario sekarang yang hendaknya mengandung

faktor-faktor internal maupun eksternal

Page 17: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

17

3. Alasan perubahan kondisi sekarang dengan kondisi pada 5 atau

10 tahun yang akan datang, misalnya mengapa bertambah atau

mengapa tetap

4. Identifikasi serta penilaian oleh adanya gap antara saat

sekarang dan saat akhir yang diinginkan

5. Suatu atau beberapa rencana disusun dengan objektif untuk

menutup gap tersebut dalam suatu waktu tertentu

Bermacam-macam rencana dikaji untuk memperoleh keterangan

keluaran atau kebutuhan finansial ataupun non finansial.

Untuk mencapai target-target sebagaimana dinyatakan dalam

rencana strategis maka dibuat orang suatu rencana taktis (tactical plan)

yang berupa pentahapan dan siasat dalam rangka pelaksanaan rencana

strategis mengingat pentingnya faktor rencana strategis maka RenStra

disusun dengan melibatkan unsur-unsur pimpinan lembaga teknik atau

siasat pelaksanaan guna mewujudkan rencana strategis secara efisien

dan tepat. Rencana taktis ini yang selanjutnya dilaksanakan, dikelola,

dinilai serta diperbaiki sehingga memberikan hasil akhir sesuai dengan

rencana yang telah di sepakati bersama.

Kelak, di tengah pematangan bahkan ditengah implementasinya,

rencana taktis juga bersifat terbuka untuk mengalami perubahan.

Perubahan rencana taktis diperlukan bagi penyesuaiannya dengan

keadaan saat itu, trend saat itu atau keadaan lain agar rencana taktis

mengikuti sifat rencana strategis yang hendaknya juga bersifat fleksibel

secara terbatas dan dinamis sehingga selalu meningkat performansinya.

Page 18: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

18

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perencanaan pendidikan kejuruan adalah proses seleksi di antara

berbagai alternatif misi, visi, prosedur, strategi, kebijakan, serta program

dalam pengembangan pendidikan guna mencapai tujuan dari pendidikan

kejuruan itu sendiri. Jenis-jenis perencanaan pendidikan kejuruan sangat

beragam. Pengelompokannya terdiri atas jenis perencanaan pendidikan

berdasarkan sifat, jangka waktu, tingkatan, sektor dan ruang lingkup.

Siklus perencanaan pendidikan kejuruan adalah proses perencaan

pendidikan yang terjadi secara teratur dan berulang untuk mencapai

tujuan pendidikan kejuruan.

Perencanaan strategik adalah suatu rencana jangka panjang yang

bersifat menyeluruh, membawa lembaga mencapai tujuan akhir sesuai

dengan tujuan yang tersirat dalam pernyataan visi dan misi pendidikan

kejuruan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan

keadaan lingkungan. Untuk mencapai target-target sebagaimana

dinyatakan dalam rencana strategis maka dibuat orang suatu rencana

taktis (tactical plan) yang berupa pentahapan dan siasat dalam rangka

pelaksanaan rencana strategis. Perencanaan tersebut disesuaikan

dengan tujuan pendidikan kejuruan itu sendiri.

B. Saran

Dalam perencanaan, sebaiknya selalu mempertimbangkan proses-

proses yang berkaitan agar dapat mencapai tujuan dari pendidikan

kejuruan.

Page 19: Perencanaan Pengembangan Pendidikan_Kel 3

19

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Bab 9 Perencanaan.” http://elearning.gunadarma.ac.id/

docmodul/pengelolaan_instalasi_komputer/bab9-perencanaan.pdf.

(Diakses pada 30 Maret 2014)

Anonim. “Manejemen Berbasis Sekolah Unit 5.” http://pjjpgsd.dikti.go.id/

file.php/1/repository/dikti/BA_DIPBPJJ_BATCH_1/Manajemen%20Berbasi

s% 20Sekolah/UNIT%205.pdf. (Diakses pada 20 Maret 2014)

Anonim. “Renstra Kemdikbud 2010-2014.” http://atdikbudlondon.files.

wordpress. com/2013/05/renstra_kemdikbud_2010-2014.pdf. (Diakses

pada 30 Maret 2014)

Anonim. ”Perencanaan Pendidikan.” http://teknodik.unnes.ac.id/

v3/sites/default/ files/perencanaan%20pendidikan.doc. (Diakses pada 28

Maret 2014)