perencanaan lampu hemat energi dengan sensor gerak …
TRANSCRIPT
PERENCANAAN LAMPU HEMAT ENERGI DENGAN
SENSOR GERAK PADA KAMAR MANDI DALAM
GEDUNG E11 LANTAI 1
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
Achmad Joko Ashari
NIM.5301413011
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PRSEMBAHAN
MOTTO
Jangan pernah merendahkan orang lain karena setiap orang mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda
Jangan saling menyalahkan, mari saling memaafkan
Jika kamu merasa tugasmu ringan, maka ada orang yang memiliki tugas
yang lebih berat
PERSEMBAHAN
Allah SWT.
Bapak, Ibu serta keluargaku yang selalu mengirimkan do’a dan semangat
dalam setiap langkahku
Sahabat-sahabatku PTE Unnes angkatan 2013 yang memberikanku
semnagat dan saran
KSR PMI Unit Unnes dan HIMPRO Teknik Elektro Unnes yang telah
memberikan banyak pengalaman serta tempat singgah yang nyaman.
Karmila
vi
RINGKASAN
Abstract- Conservation is one of the concepts applied by Semarang State
University. Electricity saving is part of the conservation carried out by Semarang
State University. E11 Building is one building that uses quite a lot of electrical
energy. The building consumes electrical energy for twelve hours because of the
light on. It starts from 6A.M. until 6 P.M. in a day for lights consumption
electricity. A lot of electrical energy is wasted, especially in the bathroom on the
first floor of the E11 building. For this reason, automatic lights are one of the right
solutions. Automatic light is energy saving lamps use PIR motion sensors. If
someone uses the bathroom, the light will turn on. If no one uses the bathroom,
the light will turn on. It is enough to save energy.
Keywords: Save Energy, Conservation, Automatic Lamp, Motion Sensor
Abstrak- Konservasi merupakan salah satu konsep yang diterapkan
Universitas Negeri Semarang. Penghematan energi listrik merupakan bagian dari
konservasi yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Semarang. Gedung E11
merupakan salah satu gedung yang menggunakan energi listrik cukup banyak.
Disetiap harinya lampu menyala selama duabelas jam. Mulai dari pukul enam
pagi sampai enam malam. Banyak energi listrik yang terbuang, terutama di kamar
mandi lantai satu gedung E11. Untuk itu lampu otomatis menjadi salah satu solusi
yang tepat. Lampu hemat energi menggunakan sensor gerak PIR. Jika di dalam
kamar mandi ada orang yang menggunakan maka lampu akan menyala. Jika tidak
ada yang menggunakan maka lampu akan mati. Hal tersebut cukup menghemat
energi.
Kata kunci: Hemat Energi, Konservasi, Lampu Otomatis, Sensor Gerak
vii
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpah rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
yang berjudul Perancangan Lampu Hemat Energi Dengan Sensor Gerak Pada
Kamar Mandi Dalam Gedung E11 Lantai 1. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa
bimbingan dari berbagai pihak, Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
tulus kepada:
1. Dr. Nur Qudus, MT., IPM Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. Sri Sukamta, M. Si., IPM Dosen Pembimbing yang telah memberikan
banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.
3. Seluruh Dosen dan Karyawan di jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri
Semarang.
4. Ibu, Bapak, Kakak, Adek, dan sahabat yang selalu menyayangiku, memberi
nasihat, mendukung, dan mengiringi langkahku dengan do’a.
5. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2013.
6. Sahabat-sahabat EXHIMPRO 2013, Malik Abdul Aziz
7. Karmila yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
8. Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini jauh
dari kesempurnaan. Namun demikian penulis masih berharap skripsi ini
mempunyai arti dan manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.
Semarang, 30 Juli 2020
Penulis,
Achmad Joko Ashari
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………... ii
PENGESAHAN KELULUSAN……………………………………………. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH………………………….. iv
MOTTO……………………………………………………………………... v
RINGKASAN……………………………………………………………….. vi
PRAKATA…………………………………………………………………... vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………... 1
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………….. 3
1.3 Pembatasan Masalah………………………………………………. 3
1.4 Perumusan Masalah……………………………………………….. 3
1.5 Tujuan Penelitian………………………………………………….. 4
1.6 Manfaat Penelitian………………………………………………… 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka……………………………………………………… 6
2.2 Landasan Teori……………………………………………………... 7
2.2.1 Lampu……………………………………………………….. 7
2.2.2 Otomatis……………………………………………………… 8
2.2.3 Arduino Uno…………………………………………………. 8
2.2.4 Sensor Gerak…………………………………………………. 9
2.2.5 Relay…………………………………………………………. 10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksaan………………………………………. 11
3.2 Desain Penelitian……………………………………………………. 11
ix
3.3 Prosedur Penelitian…………………………………………………. 12
3.3.1 Potensi dan Masalah…………………………………………. 12
3.3.2 Pengumpulan Data/Informasi………………………………… 12
3.3.3 Desain Produk…………………………………………………13
3.3.4 Validasi Desain……………………………………………….. 18
3.3.5 Revisi Desain…………………………………………………. 19
3.3.6 Uji Coba Produk/Alat………………………………………… 19
3.3.7 Uji Coba Pemakaian………………………………………….. 21
3.3.8 Revisi Produk………………………………………………… 22
3.3.9 Produksi Masal……………………………………………….. 22
3.4 Parameter Penelitian………………………………………………... 22
3.4.1 Lampu Hemat Energi……………………………………….... 22
3.4.2 Energi Listrik……………………………………………….... 22
3.4.3 Gerak………………………………………………………..... 23
3.5 Teknik Pengumpulan data………………………………………….. 23
3.5.1 Teknik Wawancara (Interview)……………………………… 23
3.5.2 Teknik Angket (Kuesioner)………………………………….. 24
3.6 Teknik Analisis Data……………………………………………….. 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………... 27
4.1.1 Hasil Penelitian………………………………………………. 27
4.1.2 Hasil Penelitian Uji Kelayakan………………………………. 31
4.1.3 Hasil Penelitian Efisiensi Waktu Penghematan Daya………... 32
4.2 Analisis Data………………………………………………………... 36
4.2.1 Analisis Penelitian………………………………………….... 36
4.2.2 Analisis Angket Uji Kelayakan Oleh Pengguna……………... 37
4.2.3 Analisis Angket Efisiensi Waktu Penghematan Daya……….. 39
4.3 Pembahasan…………………………………………………………. 41
4.3.1 Pembahasan Uji Kelayakan Lampu Otomatis………………... 41
4.3.2 Pembhasan Uji Kelayakan Lampu Otomatis Oleh Pengguna... 41
4.3.3 Pembahasan Efisiensi Waktu Penghematan Daya…………… 42
x
4.3.4 Pembahasan Hasil Alat Dengan Penelitian Sebelumnya…….. 43
Bab V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 46
5.2 Saran………………………………………………………………… 47
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 48
LAMPIRAN………………………………………………………………… 50
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno R3…………………………………………. 9
Tabel 3.1 Rencana Pengukuran Tegangan Catu Daya………………………….. 19
Tabel 3.2 Rencana Pengukuran Kerja Relay……………………………………. 20
Tabel 3.3 Rencana Uji Kerja Sensor PIR (Jarak) ………………………………. 20
Tabel 3.4 Rencana Uji Kerja Sensor (Akurasi)………………………………… 21
Tabel 3.5 Skala Likert………………………………………………………….. 25
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Catu Daya……………………………… 28
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sensor PIR (Jarak)………………………………...... 29
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sensor PIR (Akurasi)……………………………….. 29
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Relay……………………………………………….. 30
Tabel 4.5 Hasil Angket Uji Pengguna………………………………………….. 31
Tabel 4.6 Analisis Data Kelayakan Lampu Otomatis………………………...… 38
Tabel 4.7 Tabel Analisis Data Responden…………………………………........ 40
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arduino Uno R3…………………………………………………… 9
Gambar 2.2 Sensor PIR………………………………………………………… 10
Gambar 2.3 Relay Modul………………………………………………………. 10
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Penelitian Dan
Pengembangan (Sugiyono, 2014:298)………………………………11
Gambar 3.2 Tahap Desain Lampu Otomatis Dengan Sensor Gerak……………. 12
Gambar 3.3 Block Sistem Lampu Otomatis Dengan Sensor Gerak……………. 13
Gambar 3.4 Diagram Alir Lampu Otomatis Dengan Sensor Gerak……………. 15
Gambar 3.5 Desain Alat Lampu Otomatis Dengan Sensor Gerak…………....... 16
Gambar 3.6 Catu Daya 9 Volt…………………………………………………... 17
Gambar 3.7 Relay Modul……………………………………………………….. 18
Gambar 4.1 Grafik Penggunaan Kamar Mandi Dalam Kurun Waktu Satu Hari.. 34
Gambar 4.2 Grafik Penggunaan Kamar Mandi Dalam Kurun Waktu Tertentu… 35
Gambar 4.3 Diagram Hasil Uji Kelayakan Oleh Pengguna…………………….. 42
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Angket Data Responden…………………………………….. 50
Lampiran 2 Program Lampu Otomatis Menggunakan Sensor PIR…………….. 56
Lampiran 3 Hasil Dokumentasi………………………………………………… 55
Lampiran 4 Hasil Angket Uji Kelayakan Oleh Pengguna……………………… 58
Lampiran 5 Surat Tugas Pembimbing…………………………………………... 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laju pembangunan di Indonesia terbilang sangatlah pesat. Untuk itu
jumlah kebutuhan listrik juga semakin meningkat dengan pesat. Peningkatan
kebutuhan daya listrik diakibatkan oleh beban baru dari pembangunan tersebut,
dapat juga disebabkan karena pemakian listrik yang berlebihan. Pemborosan
listrik harus dicegah, karena pasokan daya listrik semakin terbatas. Penghematan
energi listrik akan menguntungkan produsen dan konsumen listrik. Salah satunya
dengan cara pengendalian peralatan listrik. Pengendalian pada peralatan listrik
terutama lampu merupakan langkah yang harus dicapai, karena lampu merupakan
salah satu peralatan listrik yang banyak digunakan oleh warga Indonesia.
Lampu merupakan salah satu komponen yang penting. Lampu sudah
digunakan dimanapun kita berada seperti dijalanan, teras, rumah, kamar mandi,
WC (Water Closet) dan masih banyak tempat lainnya. Lampu digunakan untuk
menerangi tempat yang gelap, karena jika ada tempat yang gelap akan membuat
orang tidak bisa melihat dengan jelas. Maka dari itu supaya orang bisa melihat
dengan baik, ditempatkanlah lampu diberbagai tempat.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang memiliki
tiga gedung yang digunakan, diantaranya gedung E6, Gedung E8 dan gedung E11.
Dari ketiga gedung tersebut, gedung E11 merupakan gedung yang sering
digunakan oleh mahasiswa dan dosen Teknik Elektro untuk melakukan kegiatan
2
belajar mengajar. Selain memiliki banyak ruangan, pusat administrasi pun berada
pada gedung tersebut.
Saat ini, pengendalian lampu pada WC (Water Closet) gedung E11 masih
banyak dikendalikan dengan menekan tombol on/off. Banyak warga E11 (Dosen,
Mahasiswa, Petugas Kebersihan, Pegawai TU) yamg menggunakan fasilitas
tersebut, sehingga lampu pada WC gedung E11 dibiarkan menyala Selama masih
ada warga E11 yang berada dalam gedung. Hal ini dilakukan karena tidak
diketahui kapan akan ada orang yang menggunakannya dan kapan WC tidak
digunakan atau dalam kondisi kosong.
Penggunaan energi listrik di kamar mandi gedung E11 lantai 1 terbilang
cukup boros. Karena saat tidak digunakan lampu masih tetap menyala karena
kurangnya kesadaran dari pengguna. Di dalam kamar mandi tersebut terdapat 3
lampou yang menyala. Jika masing-masing lampu menggunakan daya sebesar
15watt, maka dalam 12 jam lampu akan memakan daya 540watt. Dalam kurun
waktu satu bulan, maka akan menghabiskan daya 16,2 KWH. Walaupun terbilang
tidak menghabiskan daya terlalu besar, akan lebih baik jika bisa lebih menghemat
energi.
Otomatisasi adalah penggunaan sistem kontrol dan teknologi informasi
untuk mengurangi kebutuhan pekerjaan manusia dalam produksi barang dan jasa.
Otomatisasi atau pengendalian merupakan suatu cara yang penting untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik. Untuk itu penggunaan lampu
otomatis di WC gedung E11 sangatlah diperlukan untuk menghemat listrik,
memudahkan warga E11 dalam pengguanaan dan mewujudkan salah satu tujuan
3
dari Universitas Negeri Semarang yaitu Konservasi dalam penggunaan sumber
daya energi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, terdapat beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasikan. Lampu yang menggunakan tombol
on/off harus selalu ditekan jika ingin menggunakannya atau tidak ingin
menggunakannya. Hal itu cukup memakan waktu dan terkadang jika sudah
ditekan tombol on, kemudian lupa untuk menekan tombol off. Jika hal itu terjadi
akan menggunakan cukup banyak energi. Dibeberapa tempat seperti WC biasanya
selalu dinyalakan dalam kurun waktu yang lama meskipun itu digunakan atau
tidak. Hal itu cukup membuang energi listrik dengan percuma.
1.3 Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini menggunakan arduino uno untuk pemrogramannya.
Sensor yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sensor gerak.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang lampu otomatis dengan menggunakan sensor
gerak?
2. Bagaimana akurasi dari alat yang dibuat?
4
3. Bagaimana perbandingan hasil penghematan energi dari lampu otomatis
dengan lampu yang menggunakan tombol on/off?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu menyatakan target yang akan dicapai dari hasil
penelitian yang dilakukan. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan rancang lampu otomatis dengan menggunakan sensor
gerak.
2. Mendeskripsikan akurasi alat yang dibuat.
3. Mendeskripsikan perbandingan pengukuran alat yang dibuat dengan lampu
yang menggunakan tombol on/off.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Manfaat secara teoritis adalah diharapkan mampu menambah
wawasan yang berkaitan dengan lampu yang berbasis sensor gerak.
2. Manfaat Praktis
a. Konservasi
Mengubah lampu yang awalnya menggunakan tombol on/off menjadi
lampu otomatis yang dapat menghemat energi.
b. Penghematan Energi
5
Sebagai salah satu cara dalam menghemat energi listrik dalam rangka
pengurangan energi berlebih atau energi yang tidak perlu. Hal ini dapat
mengurangi pemanasan global dan dapat mewujudkan salah satu tujuan
Universitas Negeri Semarang.
c. Kesadaran Pengguna
Sebagai salah satu cara supaya pengguna yang tidak sadar akan
penggunaan energi listrik yang berlebihan atau orang yang sering lupa
untuk mematikan lampu setelah menggunakannya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Pada saat ini sudah ada beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk
perencaan teknologi yang mempermudah manusia terutama terkait dengan lampu
otomatis. Dalam penelitian tersebut terdapat berbagai macam hasil yang
diperoleh.
Pada tahun 2018 Musrifah, Junaedy, Yosua melakukan penelitian tentang
lampu otomatis. Dalam penelitian ini lampu otomatis dibuat dengan menggunakan
sensor PIR untuk mendeteksi gerakan, sensor MLX90614 untuk mendeteksi suhu
dan sensor KY – 038 untuk mendeteksi suara. Dalam penelitian yang dilakukan
memperoleh hasil bahwa pengujian sensor gerak menunjukkan bahwa sensor
gerak memiliki tingkat keberhasilan deteksi yang tinggi dibanding dengan sensor
suhu dan sensor suara. Tingkat deteksi yang ditunjukkan oleh sensor gerak adalah
100%. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang baik karena dengan
penelitian ini kita dapat mengetahui sensor yang dapat bekerja secara efektif dan
kurang efektif. Penggunaan sensor suara dan sensor suhu kurang tepat. Sensor
suara seharusnya untuk mendeteksi suara secara khusus, misalnya diprogram
untuk mendeteksi suara “menyala”. Penggunaannya akan lebih efektif. Untuk
sensor suhu akan lebih tepat digunakan jika untuk alat pemadam kebakaran yang
menggunakan sensor suhu. Karena suhu manusia cukup rendah dibandingkan jika
terjadi kebakaran, maka dari itu sensor suhu akan bekerja lebih efektif.
7
Pada tahun 2015 Nunu Nugraha, Sugeng Supriyadi, Komar membuiat
aplikasi pengontrolan lampu menggunakan arduino uno denagn algoritma fuzzy
logic berbasis android. Alat ini merupakan sebuah system pengendali jarak jauh
(remote) perangkat. Alat ini digunakan untuk mengendalikan nyala lampu dari
jarak jauh menggunakan smartphone android. Sistem dibangun memanfaatkan
bluetooth pada smratphone android yang dihubungkan dengan modul bluetooth
HC-06 pada arduino sebagai pengontrolan.
Pada tahun 2016 W. S. Mada Sanjaya membuat perancangan sistem
otomatis lampu menggunakan metode pengenalan suara berbasis arduino. Dimana
sistem ini dibuat dengan menggunakan komputer/laptop sebagai penerima sinyal
dengan logika fuzzy. Mikrokontroler sebagai pemngolah programnya dan saklar
elektrik sebagai pemisah arus DC dan AC. Lampu dapat dinyalakan dengan
menguvapkan kata “hidup” dan dapat dimatikan dengan kata “mati”.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Lampu
Lampu adalah sebuah alat yang dapat memancarkan cahaya menggunakan
energi luistrik. Lampu hemat energi merupakan sebuah terobosan yang baik
dimana penggunaan energi listrik dapat lebih hemat dan efisien. Lampu hemat
energi didesain untuk memaksimalkan energi listrik yang diserap dan diubah
menjadi energi cahaya dan menekan losses/rugi-rugi daya listrik seminimal
mungkin. Rugi-rugi daya merupakan hilangnya daya listrik dari sumber ke suatu
beban seperti lampu.
8
2.2.2 Otomatis
Otomastisasi adalah penggunaan sistem kontrol dan teknologi informasi
untuk mengurangi kebutuhan pekerjaan manusia dadalam produksi barang dan
jasa. Otomatisasi atau pengendalian menjadi sangat penting dimasa sekarang ini
dimana efisiensi dan kecepatannya sangat dibutuhkan agar mencapai sebuah
sistem yang handal dan mempermudah penggunaanya. Otomatisasi juga dapat
mengurangi biaya jasa, selain itu juga menghemat biaya dan energi.
2.2.3 Arduino UNO
Arduino merupakan sebuah papan mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega. Berbagai papan arduino menggunakan jenis ATmega yang berbeda-
beda tergantung dari spesifikasinya. Untuk Arduino sendiri menggunakan jenis
ATmega328. Arduino uno sendiri merupakan kesatuan dari berbagai komponen
yang dirangkai dan dikemas untuk diperdagangkan. Arduino uno dapat memuat
semua data yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler.
Dengan arduino uno dapat dibuat sebuah alat atau perangkat fisik
menggunakan konsep yang sudah diaplikasikan dalam alat atau projek-projek
yang menggunakan sensor dan mikrokontroler untuk menterjemahkan input
analog kedalam sistem software untuk mengontrol alat-alat elektronik mekanik.
Dibawah ini adalah gambar dan spesifikasi arduino uno.
9
Gambar 2.1 Arduino Uno R3 (www.arduino.cc)
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno R3
Parameter Spesifikasi
Mikrokontroler ATmega328
Tegangan Operasi 5V
Tegangan Input (disarankan) 7-12V
Batas Tegangan Input 6-20V
Pin Digital I/O 14 (dimana 6 pin output PWM)
Pin Analog Input 6
Arus DC per Pin I/O 40 mA
Arus DC untuk 3.3V 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega), 0.5 KB digunakan
sebagai Bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock 16 MHz
2.2.4 Sensor Gerak
Sensor merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan fisik atau kimia. Saat ini sensor telah dibuat dengan ukuran nanometer
untuk memudahkan pemakian dan menghemat energi.
Sensor Passive Infrared (PIR) merupakan sebuah sensor yang menangkap
pancaran sinar inframerah yang dikeluarkan oleh tubuh manusia dan hewan.
Sensor PIR bersifat pasif, sehingga dapat menangkap perubahan pancaran sinyal
10
inframerah yang dipancarkan oleh tubuh manusia. Perubahan sinyal inframerah
juga menyebabkan beban listrik pada sensor. Sensor PIR seperti pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Sensor PIR (Passive Infrared)
2.2.5 Relay
Relay adalah sebuah saklart yang dioperasikan secara listriksan
merupakan yang merupakan komponen electromechanical yang terdiri dari dua
bagian utama yaitu elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak
saklar). Ewlay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak
saklar dengan arus kecil (low power) dapat menghantarkan arus listrik yang
bertegangan lebih tinggi
Gambar 2.3 Relay Modul
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pembuatan dilakukan pada bulan Maret sampai April tahun 2020 di
Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Unnes. Penelitian akan
dilaksanakan pada bulan april tahun 2017 di Water Closet (WC) gedung E11
jurusan Teknik Elektro Unnes.
3.2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
(Research and Development/R&D). Alat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah
lampu otomatis yang hemat energi.
Metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2014:297). Langkah-langkah dalam menggunakan penelitian dan
pengembangan ditunjukkan dalam gambar.
12
Gambar 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Penelitian dan
Pengembangan (Sugiyono, 2014:298)
3.3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan berdasarkan pada langkah-langkah
penelitian dan pengembangan (R&D) menurut Sugiyono (2014:298).
3.3.1. Potensi dan masalah
Langkah awal dalam penelitian dan pengembangan yaitu menentukan
potensi dan masalah penelitian ini memiliki potensi berupa penghematan energi
listrik dan mempermudah pekerjaan manusia. Sedangkan masalah dalam
penelitian ini adalah penggunaan lampu yang menyala dalam waktu yang lama,
akan tetapi belum tentu ada orang yang menggunakannya. Kemudian lampu
dinyalakan secara manual dan cukup memakan waktu, sehingga waktu yang
digunakan untuk menyalakan lampu dapat digunakan untuk hal lain.
3.3.2. Pengumpulan data/informasi
Setelah potensi dan masalah dapat diketahui maka langkah selanjutnya
adalah pengumpulan data yang dapat digunakan untuk perencanaan pembuatan
produk. Pada proses ini dilakukan observasi terhadap teknologi modern tentang
lampu otomatis yang hemat energi dan mepermudah pekerjaan manusia. Setelah
dilakukan observasi dapat disimpulkan bahwa produk yang yang akan dibuat
dalam penelitian ini adalah lampu otomatis hemat energi.
13
3.3.3. Desain Produk
Menurut Sugiyono (2014:301), desain produk harus diwujudkan dalam
gambar atau bagan. Desain produk yang berupa sistem juga harus dilengkapi
dengan penjelasan mekanisme penggunaan sistem tersebut, cara kerja, dan
kelebihan maupun kekurangannya.
Desain produk lampu otomatis dengan sensor gerak meliputi gambar
desain, penentuan komponen dan kegunaannya. Tahap-tahap desain produk lampu
otomatis dengan sensor gerak ditunjukkan dalam gambar.
Gambar 3.2. Tahap Desain Lampu Otomatis dengan Sensor Gerak
Blok sistem perancangan lampu otomatis dengan sensor gerak ditunjukkan
dalam gambar.
14
Gambar 3.3. Block Sistem Lampu Otomatis dengan Sensor Gerak
Diagram alir (flowchart) lampu otomatis dengan sensor gerak ditunjukkan
dalam gambar.
15
Gambar 3.4. Diagram Alir Lampu Otomatis dengan Sensor Gerak
a. Desain Alat
Desain alat akan dibuat menyesuaikan dengan bentuk ruangan yang akan
ditempati dengan ukuran 2x2 meter. Desain alat yang akan dibuat ditunjukkan
pada gambar.
16
Gambar 3.5. Desain Alat Lampu Otomatis dengan Sensor Gerak
Gambar menunjukkan desain alat perencanaan yang akan ditempatkan
pada kamar mandi gedung E11 lantai 1. Nantinya rancangan alat akan
menyesuaikan ukuran ruangan kamar mandi dengan panjang 2 meter, lebar 2
meter dan tinggi 2,5 meter.
b. Perancangan Catu Daya (Power Supply)
Rangkaian ini berguna sebagai catu daya untuk rangkaian arduino, relay,
sensor dan lampu. Rangkaian catu daya memberikan sumber tegangan untuk
mengaktifkan seluruh rangkaian. Tegangan yang dibutuhkan Arduino uno Antara
5-13 V. Idealnya berada ditegangan 9V. Sumber rangkaian catu daya adalah
tegangan AC 220 V
17
.
Gambar 3.6 catu daya 9 Volt
c. Perancangan Sensor Gerak
Sensor gerak PIR digunakan sebagai sensor yang langsung mengantarkan
data yang akan diolah oleh Arduino. Sensor ini memiliki akurasi 100% dalam
menerima pancaran sinar inframerah yang dihasilkan oleh manusia. Sensor PIR
memiliki 3 pinout, masing-masing adalah VCC, Vout dan GND. Sensor ini
memerlukan tegangan masuk sebesar 5V.
d. Perancangan Relay Modul
Relay akan bekerja setelah data yang diterima Arduino di proses dan
dikirim ke relay. Relay berfungsi sebagai pengatur tombol on/off secara otomatis
setelah mendapatkan perintah dari Arduino. Tegangan yang dibutuhkan relay
adalah 6 V. Relay modul ditunjukkan pada gambar 3.6.
18
Gambar 3.7 Relay Modul
e. Perancangan Rangkaian Elektronik Lampu Otomatis dengan Sensor Gerak
Skema rangkaian elektronik lampu otomatis dengan sensor gerak
merupakan gambar dari keseluruhan komponen elektronika serta penempatan
komponen yang akan dimasukkan ke pin Arduino. Dalam pembuatan software
untuk membantu menggunakan aplikasi arduino, eagle, proteus, dll.
f. Perancangan Program
Dalam penelitian ini menggunakan Arduino uno sebagai software
perancangan programnya. Perancangan program menggabungkan sensor gerak
PIR, relay dan lampu.
3.3.4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan
produk lebih efektif digunakan, dalam hal ini adalah lampu otomatis hemat energi.
Validasi desain dapat dilakukan dengan cara memberikan angket kepada
pengguna untuk menilai desain atau tampilan produk yang akan dirancang. Tahap
19
ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kekurangan desain yang
dibuat.
3.3.5. Ravisi Desain
Dari tahap sebelumnya akan diperoleh informasi mengenai kelemahan dari
desain yang dirancang. Kelemahan tersebut selanjutnya akan dicoba diperbaiki
dengan cara memperbaiki desain.
3.3.6. Uji Coba Produk/Alat
Ujicoba alat digunakan untuk mengetahui apakah alat sudah sesuai dengan
apa yang sudah direncanakan. Pengujian ini dilakukan setelah pembuatan alat
sudah selesai. Pengujian ini dilakukan guna mengetahui hasil kerja alat serta
menganalisis kesalahan yang terjadi. Dalam pengujian ini akan mengambil data
dari komponen-komponen yang digunakan.
a. Uji Kerja Catu Daya (Power Supply)
Dalam uji coba ini akan melukan 5 kali percobaan dengan cara mengukur
tegangan yang dihasilkan oleh catu daya. Hasil tegangan asli akan dibandingkan
dengan tegangan yang diinginkan. Rencana pengukuran tegangan catu daya pada
tabel 3.1
Percobaan Tegangan yang Diharapkan Tegangan Terukur
1 9 V
2 9 V
3 9 V
4 9 V
20
5 9 V
6 9 V
Rata-rata 9 V
Tabel 3.1 rencana pengukukuran tegangan catu daya
b. Uji Kerja Relay
Dalam uji coba kerja relay bertujuan untuk mengetahui apakah relay
bekerja dengan baik. Tombol dapat berganti ke tombol on atau off secara otomatis
dan memproses data yang diterima dari arduino dengan baik. Rencana pengukuran
uji kerja relay pada tabel 3.2
Percobaan Input Hasil
1 1
2 0
3 1
4 0
5 1
6 0
7 1
8 0
Tabel 3.2 Rencana Pengukuran Kerja Relay
c. Uji Kerja Sensor
Dalam uji kerja sensor PIR bertujuan untuk mengetahui apakah sensor PIR
bekerja dengan baik. Supaya dapat diketahui berapa jarak efektif dan tingkat
akurasi sensor dalam menangkap sinar inframerah yang dihasilkan tubuh manusia.
Percobaan Panjang (meter) Terdeteksi
1 5,5
2 5
21
3 4,5
4 4
5 3
6 2
7 1
Tabel 3.3 Rencana Uji Kerja Sensor (Jarak)
Percobaan Sesi Terdeteksi
1 Orang pertama
2 Orang Kedua
3 Orang Ketiga
4 Orang Keempat
5 Orang Kelima
Tabel 3.4 Rencana Uji Kerja Sensor (Akurasi)
3.3.7. Uji Coba Pemakaian
Setelah dilakukan uji coba alat selanjutnya adalah melakukan uji coba
pemakaian. Dalam uji coba ini tenaga ahli/pakar di dunia instansi yang akan
menguji kelayakan dari alat yang dibuat. Pengujian ini menggunakan cara
wawancara langsung dan angket yang membahas terkait kerja alat dan
kelayakannya.
22
3.3.8. Revisi Produk
Dalam tahap ujicoba produk dan ujicoba kelayakan akan didapatkan
kekurangan dari alat. Dari kekurangan yang diketahui dapat dilakukan revisi
produk guna mendapatkan produk yang lebih sempurna.
3.3.9. Produksi Masal
Setelah produk/alat ini telah diujicoba dan dinyatakan efektif maka dapat
dilakukan produksi masal. Namun dalam penelitian ini tidak dilakukan produksi
masal, penelitian ini dianggap selesai ketika alat dapat bekerja sesuai rencana dan
layak digunakan.
3.4. Parameter Penelitian
3.4.1. Lampu Hemat Energi
Lampu hemat energi merupakan gagasan yang sangat tepat. Banyak
tempat yang menggunakan lampu untuk menerangi malam yang gelap sehingga
dibutuhkan energi listrik yang cukup banyak untuk menyalakannya. Untuk itu
lampu hemat energi merupakan parameter yang diamati dan dianalisis dalam
penelitian ini.
3.4.2. Energi Listrik
Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan manusia.
Banyak peralatan elektronik yang membutuhkan energi listrik. Energi listrik
23
didapatkan dari pembangkit energi listrik. Oleh karena itu energi listrik
merupakan parameter yang perlu diamati penggunaannya dalam penelitian ini.
3.4.3. Gerak
Gerak merupakan sebuah aktifitas yang dilakukan setiap manusia. Disaat
tubuh manusia bergerak, disaat itu juga tubuh manusia mengeluarkan inframerah
yang tidak dapat dilihat oleh mata. Karena itu gerak merupakan salah satu
parameter yang harus diamati dan dianalisis dalam penelitian ini.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan
data atau pengukuran yang disesuaikan dengan karakteristik data yang akan
dikumpulkan dan responden penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik wawancara (interview) dan teknik angket
(kuesioner).
3.5.1. Teknik Wawancara (Interview)
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit (Sugiyono, 2014:137). Wawancara
dilakukan bersamaan dengan observasi dan uji kelayakan oleh pakar instansi
24
terkait. Selama kegiatan observasi, wawancara dilakukan kepada pakar mengenai
kinerja alat pada instansi terkait.
3.5.2. Teknik Angket (Kuesioner)
Tenik angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2014:142). Melalui teknik pengumpulan data ini diharapkan
data mengenai waktu yang dibutuhkan saat lampu menyala dapat terkumpul.
Teknik ini dipilih guna mendapatkan kesesuaian dan kelayakan alat.
Mengumpulkan data mengenai waktu lampu menyala dikarenakan tidak dapat
melakukan penelitian secara langsung. Hal ini disebabkan mahasiswa diliburkan
dari awal semester karena pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia.
3.6. Teknik Analisis Data
Peneilitian ini bertujuan untuk menguji kinerja lampu otomatis dengan
sensor gerak. Setelah pengujian dilakukan, tahap selanjutnya yaitu menganalisis
data yang didapat. Perhitungan analisis ini ada pada perbandingan kesalahan data
dengan data yang sebenarnya.
Berdasarkan hasil dari pengumpulan data tersebut selanjutnya adalah
proses analisis menggunakan analisis statistic deskriptif. Statistik deskriptif adalah
statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
25
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono,
2014:147).
Selanjutnya untuk menganalisi angket yang didapat menggunakan skala
likert. Dalam penelitian ini skala likert digunakan untuk mengukur sikap dan
persepsi para pengguna yang menggunakan lampu otomatis.
Tabel 3.5 Skala Likert
No Simbol Keterangan Skor
1 SS Sangat Setuju 4
2 S Setuju 3
3 TS Tidak Setuju 2
4 STS Sangat TIdak Setuju 1
Sumber: Riduwan, 2008
Dari jawaban responden selanjutnya akan diperoleh kecenderunganm atas
jawaban responden tersebut. Perhutungan indeks responden dilakukan dengan
rumus :
(( ) ( ) ( ) ( ))
Keterangan:
F1 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat Tidak Setuju)
F2 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Tidak Setuju)
F3 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (Setuju)
F4 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (Sangat Setuju)
Sikap dan persepsi pengguana dinyatakan dalam bentuk tinjauan kontinu
untuk mengetahui seberapa besar sikap pengguna terhadap lampu otomatis
terletak pada kategori sangat baik, baik, cukup, tidak baik atau sangat tidak baik.
26
Berikut adalah urutan proses pencarian skor ideal tertinggi, skor ideal
terendah, panjang interval kelas dan tinjauan kontinu berdasarkan rumus sebagai
berikut :
Nilai Indeks Maksimal = Skor Tertinggi x Jumlah Soal x Jumlah Sampel
Nilai Indeks Minimum = Skor terendah x Jumlah Soal x Jumlah Sampel
Jarak Interval = (Nilai Maksimal – Nilai Minimum) / 5
Persentase Skor = (Total Skor / Nilai Maksimal) x 100
Kriteria Interpretasi Skor:
Angka 25% - 40% = Sangat Tidak Baik
Angka 41% - 55% = Tidak Baik
Angka 56% - 70% = Cukup
Angka 71% - 85% = Baik
Angka 86% - 100% = Sangat Baik
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah lampu yang dapat
menyala secara otomatis sehimgga dapat menghemat energi listrik. Diharapkan
dengan adanya alat ini dapat mengurangi penyalaan lampu dalam kurun waktu
yang lama dan dapat menghemat energi listrik.
Lampu hemat energi yang telah dihasilkan berguna untuk menghemat
energi listri. Penghematan tersebut menggunakan sensor gerak PIR HC-SR501
yang dikalibrasikan dengan Arduino uno dan relay module. Dalam penelitian ini
ada satu aspek yang di uji dan kelayakan pemakaian alat yang diteliti melalui uji
pengguna.
4.1.1 Hasil Penelitian
Penelitian uji alat bertujuan untuk menguji kinerja lampu otomatis.
Pengujian ini terbagi dalam beberapa tahap.
a. Pengujian Catu Daya
Dalam pengujian ini memiliki tujuan untuk mengetahui keluaran tergangan
yang dihasilkan oleh catu daya yang digunakan sebagai input mikrokontroler
Arduino. Untuk mengukur keluaran tegangan catu daya dapat menggunakan
Voltmeter.
Tegangan kerja pada lampu otomatis menggunakan sumber DC 9 Volt.
Pada pengujian catu daya ini melakukan enam kali uji untuk kerja catu daya
28
dengan cara mengukur tegangan keluar yang dihasilkan oleh sumber tegangan
yang dikeluarkan ke mikrokontroler Arduino. Tabel 4.1 merupakan hasil
pengukuran tegangan keluaran catu daya.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuiran Tegangan Catu Daya
Percobaan Tegangan yang Diharapkan Tegangan Terukur
1 9 Volt 9,1 Volt
2 9 Volt 9,1 Volt
3 9 Volt 9,1 Volt
4 9 Volt 9,1 Volt
5 9 Volt 9,1 Volt
6 9 Volt 9,1 Volt
Rata-rata 9 Volt 9,1 Volt
Perhitungan kesalahan :
Rata-rata kesalahan DC 9V = 9,1 – 9,0
= +0,1 V
b. Pengujian Sensor PIR
Pengujian sensor PIR dilakukan untuk mengetahui tingkat akurasi
pembacaan sensor serta kesalahan pembacaan sensor. Pengujian ini dilakukan
dengan cara melakukan gerakan didepan jangkauan pancaran sensor. Akurasi
pembacaan sensor berada dalam jarak 0,1 meter sampai 4 meter. Pengujian yang
dilakukan tercatat dalam tabel.
29
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sensor Pir (Jarak)
Percobaan Panjang (meter) Terdeteksi
1 5,5 0
2 5 0
3 4,5 0
4 4 1
5 3 1
6 2 1
7 1 1
Angka 0 menandakan bahwa dalam jarak tersebut sensor tidak dapat
mendeteksi sinar inframerah. Angka 1 menandakan bahwa dalam jarak tersebut
dapat mendeteksi sinar inframerah yang dihasilkan manusia. Jadi dalam pengujian
ini jarak sensor dalam mendeteksi maksimal adalah 4 meter.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sensor Pir (Akurasi)
Percobaan Sesi Terdeteksi
1 Orang pertama 1
2 Orang Kedua 1
3 Orang Ketiga 1
4 Orang Keempat 1
5 Orang Kelima 1
Dalam lima kali percobaan yang dilakukan untuk menguji tingkat akurasi
sensor PIR, diketahui bahwa sensor PIR dapat mendeteksi secara akurat. Deteksi
sensor ini adalah 100%.
30
c. Pengujian Relay
Pengujian relay dilakukan untuk mengetahui apakah relay dapat bekerja
dengan baik. Dalam pengujian ini setiap sensor membaca ada gerakan, sinyal
tersebut dikirimkan kedalam Arduino. Setelah diproses di arduino sinyal
dikirimkan ke relay untuk menyalakan lampu. Setiap kali sensor mendapatkan
sinyal, relay selalu bekerja dengan baik.
Tabel 4.4 Hasil pengujian Relay
Percobaan Input Hasil
1 1 1
2 0 0
3 1 1
4 0 0
5 1 1
6 0 0
7 1 1
8 0 0
Saat sensor mendetreksi inframerah yang dihasilkan manusia, sensor
mengirim sinyal yang diolah oleh arduino. Saat arduino mengolah data dan
mengirimkan data pada relay, relay bekerja dengan baik. Saat sensor tidak
mendeteksi, maka tidak ada input data yang dikirim ke relay dan relay tidak
bekerja. Angka 1 adalah saat dimana relay menerima sinyal dan bekerja. Angka 0
merupakan saat dimana relay tidak menerima sinyal dan tidak bekerja.
31
4.1.2 Hasil Penelitian Uji Kelayakan
Penelitian uji kelayakan ditentukan oleh pengguna lampu otomatis yang
telah mencobanya. Teknik ini dilakukan dengan cara pemberian angket uji
kelayakan alat. Kelayakan dinilai berdasarkan hasil pengisian masing-masing
aspek yang ada diangket. Aspek tersebut terdiuri dari desain alat, kinerja alat,
kemudahan pengoperasian alat dan manfaat alat.
Penelitian uji kelayakan alat dilakukan pada tanggal 22 juli 2020.
Penilaian dilakukan oleh 5 orang pengguna yang sudah menggunakan lampu
otomatis. Angkert uji kelayakan ini diisi oleh pakar dan dapat dilihat pada
lampiran. Hasil angket uji kelayakan alat dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.5 Hasil Angket Uji Pengguna
No. Aspek Penilaian Responden
Skor I II III IV V
1 Desain Alat
3 3 3 3 4 16
2 3 3 4 4 4 18
3 Kinerja Alat
3 4 3 3 4 17
4 3 3 3 3 4 16
5 Kemudahan Pengoperasian Alat
3 4 4 3 3 17
6 3 4 4 4 4 19
7 Manfaat Alat
3 4 3 4 4 18
8 3 3 4 3 4 17
Berdasarkan tabel 4.4 terdapat empat aspek data angket yang diajukan
kepada pengguna. Aspek tersebut yang digunakan untuk menilai kelayakan lampu
otomatis. Selain menggunakan data angket pada uji kelayakan dari lampu
32
otomatis, dilengkapi juga dengan tiga pernyataan pendukung yang berisi tentang
pendapat para pengguna tentang lampu otomatis yang telah dibuat.
Hasil pendapat dan masukan dari para pengguna menyatakan bahwa alat
yang dibuat sudah bagus, namun memiliki sedikit kekurangan seperti (1) harag
alat masih terlalu mahal, (2) sensor kurang cepat mendeteksi obyek, (3) desain
alat tampak besar dan kurang menarik. Dari uji kelayakan oleh para pengguna
menyatakan bahwa lampu otomatis layak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
karena cukup menghemat biaya dan energi listrik.
4.1.3 Hasil Penelitian Efisiensi Waktu Penghematan Daya
Setelah melakukan survei terhadap mahasiswa yang datang ke kampus
setiap harinya. Ada beberapa mahasiswa yang menggunakan kamar mandi
kampus untuk melakukan berbagai aktifitas seperti, buang air kecil (BAK), buang
air besar (BAB), cuci tangan dan beberapa aktifitas lainnya. Dari hasil penelitian
melalui survei menggunakan angket, maka penulis mengelompokkan mahasiswa
dari seberapa sering mahasiswa menggunakan kamar mandi. Pertama, mahasiswa
menggunakan kamar mandi kampus dalam kurun waktu satu hari satu kali. Kedua,
mahasiswa menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu dua kali satu hari.
Ketiga, mahasiswa menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu tiga kali
sehari. Keempat, mahasiswa menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu
empat kali sehari. Kelima, mahasiswa menggunakan kamar mandi dalam kurun
waktu lima kali sehari.
Kemudian ada beberapa pengelompokan mahasiswa yang menggunakan
kamar mandi dalam kurun waktu tertentu (menit). Pertama, mahasiswa
33
menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu satu menit. Kedua, mahasiswa
menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu dua menit. Ketiga, mahasiswa
menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu tiga menit. Keempat, mahasiswa
menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu empat menit. Kelima, mahasiswa
menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu lima menit. Keenam, mahasiwa
menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu sepuluh menit. Ketujuh,
mahasiswa menggunakan kamar mandi dalam kurun waktu lima belas menit.
Jumlah responden yang menjawab pertanyaan tersebut berjumlah 80 orang
mahasiswa. Dengan berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh responden
didalam kamar mandi dengan waktu yang berbeda, maka waktu total yang
digunakan oleh 80 mahasiswa tersebut merupakan contoh salah satu hari dimana
kamar mandi sering digunakan dalam kesehariannya.
Penggunaan kamar mandi dalam kurun waktu satu hari penulis akan tulis
sebagai “Kategori I” dan penggunaan kamar mandi dalam kurun waktu tertentu
(menit) penluis akan tulis sebagai “Kategori II”. Dalam kategori I terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu “1” satu kali dalam satu hari, “2” dua kali dalam satu hari,
“3” dalam kurun waktu tiga kali dalam satu hari, “4” dalam kurun waktu empat
kali dalam satu hari, dan “5” dalam kurun waktu lima kali satu hari. Dalam
kategori II terbagi menjadi beberapa bagian yaitu “A” dalam kurun waktu satu
menit, “B” dalam kurun waktu dua menit, “C” dalam kurun waktu tiga menit, “D”
dalam kurun waktu empat menit, “E” dalam kurun waktu lima menit, “F” dalam
kurun waktu 10 menit, “G” dalam kurun waktu 15 menit. Dari apa yang telah
tertulis diatas dapat diambil kesimpulan perhitungan bahwa kategori I dapat
34
dikalikan dengan kategori II, sehingga akan menghasilkan waktu tertentu. Waktu
yang digunakan masing-masing individu dapat dijumlahkan sehingga dapat
diketahui jumlah penggunaan waktu dalam kurun satu hari.
Gambar 4.1 Grafik Penggunaan Kamar Mandi Dalam Kurun Waktu Satu Hari
(Kategori I)
Dari data yang ada pada gambar diatas menunjukkan penggunaan kamar
mandi dalam kategori I. Pengguna yang menuliskan tidak pasti, jarang ke kamar
mandi, tidak sering, kadang-kadang, tergantung situasi dan kondisi, tidak mesti,
jarang, satu kali seminggu, tidak tentu, dan seminggu sekali akan di masukkan
dalam kategori I “1”. Pengguna yang menuliskan berkali-kali mungkin dan lebih
35
dari 3 kali akan dimasukkan dalam kategori I “4”. Hasil dari pengelompokkan
tersebut dapat dimasukkan dalam kategori sebagai berikut “1” pengguna sebanyak
40% dari 80 responden sejumlah 32 orang ditambah dengan penulisan yang
masuk kategori “1” 10x1,25% = 12,5% sejumlah 10 orang, pengguna dalam kurun
waktu satu kali satu hari adalah 42 orang. “2” pengguna sebanyak 33,75% dari 80
responden sejumlah 27 orang. “3” pengguna sebanyak 10% dari 80 responden
sejumlah 8 orang. “4” pengguna sebanyak 2x1,25% = 2,5% dari 80 responden
berjumlah 2 orang. “5” pengguna sebanyak 1,25% dari 80 responden sejumlah 1
orang.
Gambar 4.2 Grafik Penggunaan Kamar Mandi Dalam Kurun Waktu Tertentu
(Kategori II)
Data diatas menunjukkan penggunaan kamar mandi dalam kategori II.
Hasil pengelompokkan tersebut dapat dimasukkan dalam kategori sebagai berikut
“A” pengguna sebanyak 10% dari 80 responden sejumlah 8 orang. “B” pengguna
36
sebanyak 15% dari 80 responden sejumlah 12 orang. “C” pengguna sebanyak
28,75% dari 80 responden sejumlah 23 orang. “D” pengguna sebanyak 7,5% dari
80 responden sejumlah 6 orang. “E” pengguna sebanyak 35% dari 80 responden
sejumlah 28 orang. “F” pengguna sebanyak 2x1,25% = 2,5% dari 80 responden
sejumlah 2 orang. “G” pengguna sebanyak 1,25% dari 80 responden sejumlah 1
orang.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Analisis Penelitian
Setelah dilakukan uji coba terhadap kinerja dari lampu otomatis akan
didapat persentase kesalahan yang dapat dianalisis. Berikut ini merupakan analisis
data terhadap lampu otomatis.
a. Catu Daya
Analisis hasil pengukuran tegangan output catu daya berdasar pada
kesesuaian hasil data pengukuran dengan nilai yang tercantum dalam datasheet IC
regulator 7809. Dalam datasheet IC regulator memiliki tegangan output berkisar
Antara 8,65 – 9.35 volt. Sedangkan dalam uji coba catu daya yang sudah
dilakukan sebanyak 5 percobaan, catu daya memiliki kesalahan +0,1 Volt dari data
yang telah ditetapkan. Selisih tersebut berasal dari nilai toleransi yang dimiliki
oleh IC regulator 7809.
b. Sensor
Analisis penelitian yang pernah dilakukan sensor dapat mendeteksi
pancaran sinar inframerah yang dihasilkan oleh manusia dalam jarak antara 0,1 –
37
5 meter dengan sudut melebar seperti prisma dan sensor sebagai ujung atas dari
prisma tersebut. Sedangkan dalam hasil uji coba yang sudah dilakukan sebanyak 7
kali percobaan, sensor memiliki jarak antara 0,1 – 4,0 meter. Hal ini disebabkan
karena kemampuan sensor yang berbeda dan toleransi yang dimiliki sensor
tersebut.
c. Uji Coba Lampu Otomatis
Berdasarkan hasil uji unjuk kerja pada lampu otomatis dapat diketahui
bahwa setiap kali lampu menyala memerlukan jeda waktu untuk menyala. Disaat
sensoe sudah mendeteksi maka lampu akan menyala dan selalu melakukan
pengulangan yang sama sehingga lampu akan terus menyala saat sensor
menangkap pancaran sinar inframerah. Saat lampu sudah mati (sensor tidak
mendeteksi inframerah), kemudian ada pancaran sinar inframerah yang diterima.
Sesnsor membutuhkan jeda waktu 1 detik untuk menyalakan lampu. Hal ini
terjadi karena adanya proses data yang dilakukan oleh arduino.
Dari hasil pengujian diketahui bahwa lampu otomatis bekerja dengan baik
sesuai yang direncanakan. Dengan memberi tegangan input sebesar 9 volt DC,
komponen-komponen seperti sensor, arduino UNO dan relay modul dapat bekerja
sesuai dengan yang direncanakan.
4.2.2 Analisis Angket Uji Kelayakan Oleh Pengguna
Data yang diambil dari angket uji kelayakan alat kepada para pengguna
digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan dari lampu otomatis. Dari hasil
data yang sudah diperoleh, selanjutnya menggunakan teknik analisis persentase.
Hasil persentase yang telah didapat digunakan untuk menetukan nilai dari lampu
38
otomatis yang telah dibuat. Sistem penilaian dibagi menjadi lima aspek yaitu
sangat baik, baik, cukup, kurang baik, tidak baik. Hasil uji kelayakan lampu
otomatis dapat dilihat dalam tabel 4.5
Tabel 4.6 Analisis Data Kelayakan Lampu Otomatis
No. Aspek
Penilaian Skor
Skor
Maksimum
Persentase (%)
Kriteria Per
Indikator
Rata-
rata
(%)
1 Desain Alat
16 20 80 85 Baik
2 18 20 90
3 Kinerja Alat
17 20 85 82,5 Baik
4 16 20 80
5 Kemudahan
Penggunaan
Alat
17 20 85
90 Sangat
Baik 6 19 20 95
7 Manfaat Alat
18 20 80 82,5 Baik
8 17 20 85
Skor 138
Rata-rata
Persentase 86,25 86,25
Sangat
Baik
Skor
Maksi
mum
160
Persen
tase 86,25
Berdasarkan tabel data analisis data uji kelayakan alat dapat diketahui nilai
indikator berada diatas batas minimum kategori baik (71% - 85%) dan kategori
sangat baik (85% - 100%). Selain data uji kelayakan alat, responden pengguna
39
juga memberikan masukan dan pendapat terhadap lampu otomatis mengenai biaya
pembuatan yang terbilang masih mahal.
Nilai persentase rata-rata dari tiap aspek berada diatas batas minimal
kategori sangat baik (>85%), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa desain
alat, kinerja alat, kemudahan pengoperasian alat, dan manfaat alat sudah layak
digunakan. Antar kategori desain alat, kinerja alat, kemudahan penggunaan alat,
dan manfaat alat memiliki persentase yaitu 85%, 82,5%, 90%, dan 82,5%. Nilai
rata-rata keempat kategori tersebut adalah 86,25%. Nilai tersebut masuk dalam ke
dalam kategori sangat baik.
4.2.3 Analisis Angket Efesiensi Waktu Penghematan Daya
Data yang didapat dari angket yang digunakan untuk mengetahui berapa
lama penggunaan kamar mandi yang dilakukan oleh mahasiswa. Dari hasil data
yang diperoleh, akan diketahui waktu penggunaan dalam satu harinya. Sesuai
dengan pengelompokan yang sudah tertulis diatas, seberapa sering mahasiswa
menggunakan kamar mandi dibagi dalam lima kategori penggunaan dalam kurun
waktu satu hari dan penggunaan kamar mandi dalam kurun waktu tertentu (menit)
dibagi menjadi tujuh kategori. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penulis
dalam menghitung waktu yang digunakan mahasiswa dalam kurun waktu satu
hari.
Waktu total yang akan dicapai berdasar pada jumlah total waktu dari
seluruh responden. Waktu yang digunakan responden dalam sehari di kamar
mandi adalah kategori I x kategori 2. Hasil dari perkalian waktu tersebut
40
merupakan waktu total yang digunakan satu responden dalam sehari. Dari data
yang sudah terkumpul (lampiran), diperoleh data dalam tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.7 Tabel Analisis Data Responden
Kategori I Kategori II Responden Waktu yang tercatat
1 A 7 7 menit
1 B 7 14 menit
1 C 15 45 menit
1 D 2 8 menit
1 E 10 50 menit
1 F 1 10 menit
2 A 1 2 menit
2 B 5 20 menit
2 C 7 42 menit
2 D 3 24 menit
2 E 10 100 menit
2 G 1 30 menit
3 C 1 9 menit
3 D 1 12 menit
3 E 6 90 menit
4 E 1 20 menit
4 F 1 40 menit
5 E 1 25 menit
Jumlah 80 548 menit
Penghitungan diatas merupakan hasil dari perkalian antara kategori I,
kategori II dan Responden. Dari data diatas telah didapatkan waktu yang tercatat
41
sebagai waktu pembanding antara lampu yang masih manual (saklar) dengan
lampu otomatis. 548 menit itu sama dengan 9 jam 8 menit.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Uji Kelayakan Lampu Otomatis
Mengacu pada tujuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
yang dilakukan dapat menghsilkan sebuah lampu otomatis menggunakan sensor
gerak PIR. Dengan adanya lampu otomatis ini telah menyelesaikan permasalahan
hemat daya yang ada di kamar mandi dengan mengganti saklar manual menjadi
saklar otomatis. Hasil uji penelitian menunjukkan bahwa lampu otomatis dapat
menghemat waktu nyala lampu.
Hasil penelitian menyatakan bahwa lampu otomatis dapat menghemat
wakktu dalam beberapa jam dari yang seharusnya lampu menyala dalam kurun
waktu dua belas jam. Selain itu tidak perlu selalu menekan tombol saklar, jadi
tidak lupa (Human Error). Mahasiswa dalam menggunakan akan lebih efisien
dalam belajar karena tidak harus mencari tombol untuk menyalakan dan
mematikan lampu.
4.3.2 Pembahasan Uji Kelayakan Lampu Otomatis Oleh Pengguna
Tujuan dari angket uji kelayakan oleh pengguna ini adalah untuk
mengetahui tingkat kelayakan dari masing-masing aspek pada lampu otomatis.
Penilaian tingkat kelayakan alat dibagi menjadi beberapa aspek yang kemudian
42
dianalisis. Hasil dari uji kelayakan alat oleh pengguna dapat dilihat dari diagram
dalam gambar 4.3
Gambar 4.3 Diagram Hasil Uji Kelayakan Oleh Pengguna
Berdasarkan hasil penilaian kelayakan lampu otomatis, penilaian pengguna
terhadap empat aspek tersebut bervariasi. Untuk desain alat memiliki persentase
sebesar 85%, aspek kinerja alat memiliki persentase sebesar 82,5%, aspek
kemudahan pengoperasian memiliki persentas sebesar 90%, dan untuk aspek
manfaat memiliki persentase 82,5%. Dari keempat persentas tersebut dapat
disimpulkan bahwa lampu otomatis memasuki kategori baik dan sangat baik
berdasarkan penilaian pengguna.
4.3.3 Pembahasan Efisiensi Waktu Pengehmatan Daya
Tujuan dari angket analisis waktu ini adalah untuk mengetahui tingkat
efisiensi penggunaan energi listrik. Dalam kurun waktu satu hari lampu pada
kamar mandi gedung E11 lantai 1 menyala dalam kurun waktu 12 jam. Mulai dari
85
82.5
90
82.5
78
80
82
84
86
88
90
92
Desain Alat Kinerja Alat KemudahanPenggunaan Alat
Manfaat Alat
Hasil Uji Kelayakan Pengguna
Persentase Nilai Akhir
43
pukul 06.00 – 18.00. Dalam penelitian ini didapatkan waktu yang lebih singkat
dan lebih efisien yaitu dengan waktu 9 jam 8 menit. Jika menggunakan 1 lampu
dengan daya 20 watt, maka dalam kurun waktu 12 jam, maka akan diapat
penggunaan daya dalam 1 hari mencapai 240 watt. Jika menggunakan 1 lampu
otomatis dengan daya yang sama yaitu 20 watt dan lampu hanya menyala 9 jam,
maka hanya akan menggunakan daya 180 watt. Kesimpulan yang didapat dari
penelitian ini adalah penggunaan daya listrik yang cukup efisien dan menghemat
energi listrik.
4.3.4 Pembahasan Hasil Alat Dengan Penelitian Sebelumnya
Setelah di bab II sudah melakukan kajian terhadap penelitian-penelitian
sebelumnya dengan rancang alat yang akan dibuat, maka ban IV akan membahas
dan membadingkan hasil alat dengan penelitian sebelumnya.
Pada tahun 2018 Musrifah, Junaedy, Yosua melakukan penelitian tentang
lampu otomatis. Dalam penelitian ini lampu otomatis dibuat dengan menggunakan
sensor PIR untuk mendeteksi gerakan, sensor MLX90614 untuk mendeteksi suhu
dan sensor KY – 038 untuk mendeteksi suara. Dalam penelitian yang dilakukan
memperoleh hasil bahwa pengujian sensor gerak menunjukkan bahwa sensor
gerak memiliki tingkat keberhasilan deteksi yang tinggi dibanding dengan sensor
suhu dan sensor suara. Tingkat deteksi yang ditunjukkan oleh sensor gerak adalah
100%. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang baik karena dengan
penelitian ini kita dapat mengetahui sensor yang dapat bekerja secara efektif dan
kurang efektif. Penggunaan sensor suara dan sensor suhu kurang tepat.
44
Pada tahun 2015 Nunu Nugraha, Sugeng Supriyadi, Komar membuiat
aplikasi pengontrolan lampu menggunakan arduino uno denagn algoritma fuzzy
logic berbasis android. Alat ini merupakan sebuah system pengendali jarak jauh
(remote) perangkat. Alat ini digunakan untuk mengendalikan nyala lampu dari
jarak jauh menggunakan smartphone android. Sistem dibangun memanfaatkan
bluetooth pada smratphone android yang dihubungkan dengan modul bluetooth
HC-06 pada arduino sebagai pengontrolan. Kelemahan system ini adalah
pengguna harus menyalakan dan mematikan lampu menggunakan smarthphone.
Pada tahun 2016 W. S. Mada Sanjaya membuat perancangan sistem
otomatis lampu menggunakan metode pengenalan suara berbasis arduino. Dimana
sistem ini dibuat dengan menggunakan komputer/laptop sebagai penerima sinyal
dengan logika fuzzy. Mikrokontroler sebagai pemngolah programnya dan saklar
elektrik sebagai pemisah arus DC dan AC. Lampu dapat dinyalakan dengan
menguvapkan kata “hidup” dan dapat dimatikan dengan kata “mati”. Perangkat ini
diuji sebanyak 20 kali dan mempunyai akurasi 60% pada kata “hidup” dan 80%
pada kata “mati. Kelemahan sensor ini memiliki akurasi rata-rata 70%.
Dari pembahasan penelitian sebelumnya yang sudah berhasil dilakukan
dapat disimpulkan bahwa peneliti-peneliti tersebut telah berhasil membuat lampu
otomatis. Para peneliti menggunakan berbagai metode dan alat yang digunakan,
namun dari sekian banyak alat yang digunakan terlampau mahal. Sehingga para
pengguna yang ingin menerapkan sistem lampu otomatis akan berfikir dua kali
untuk menggunakannya dirumah.
45
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dilakukan perbandingan
dengan hasil pembuatan sistem lampu otomatis yang telah dibuat di penelitian ini.
Lampu otomatis ini menggunakan sensor PIR yang benar-benar akurat membaca
pancaran sinar inframerah yang dihasilakn oleh tubuh manusia. Harga untuk
membeli peralatan pun terbilang masih bisa dijangkau oleh masyarakat umum.
Sehingga masyarakat dapat menggunakan lampu otomatis ini untuk digunakan
dirumah masing-masing untuk lebih menghemat energi listrik. Semua bagian pada
alat ini yang sudah dirangkai menjadi sebuah system yang di uji oleh para
pengguna. Selain uji coba oleh pengguna alat ini sudah di uji coba kelayakannya.
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perancangan lampu otomatis menggunakan sensor PIR HR-SC501,
Arduino uno dan relay. Alat menggunakan catu daya DC 9 Volt sebagai tegangan
masuk untuk menyalakan Arduino uno. Kerja lampu otomatis berawal dari sensor
yang mendeteksi sinyal inframerah yang dihasilkan oleh manusia kemudia dari
sinyal tersebut diteruskan menuju arduino uno. Setelah arduino menangkap sinyal
dari sensor maka sinyal tersebut di proses menjadi keluaran yang ditujukan ke
relay. Setelah relay menerima keluaran dari arduino, relay bekerja dengan
menyalakan lampu yang dialiri arus 220V.
Berdasarkan hasil kerja terhadap lampu otomatis ini memiliki tingkat
akurasi pembacaan sebesar 100% dengan jarak efektif Antara 0.1 meter – 4 meter.
Waktu delay (nyala atau mati lampu) hanya dapat diatur di sensor, tidak dapat
diatur dalam program.
Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa lampu otomatis dapat
menghemat biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik dan tentunya
menghemat energi listrik. Menghemat energi listrik tentunya termasuk dalam nilai
konservasi, yaitu dengan mengurangi emisi yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik tenaga batubara. Asap yang ditimbulkan dari pembakaran batu bara dapat
merusak lapisan ozon, udara, lingkungan, serta menyebabkan pemanasan global.
47
5.2 Saran
Pada penelitian selanjutnya tentang lampu otomatis disarankan
menggunakan arduino nano. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan satu
sensor dan satu relay modul yang tegangannya relatif kecil. Jika menggunakan
arduino nano yang membutuhkan tegangan lebih kecil, maka akan lebih efektif
dalam penggunaannya.
Penelitian ini akan lebih baik jika diterapkan bukan hanya di gedung E11
lantai 1 saja. Akan tetapi dapat diterapkan di lantai 2 dan lantai 3. Bahkan dapat
lebih baik lagi jika diterapkan didalam gedung yang dimiliki jurusan Teknik
Elektro (gedung E6 dan E8). Karena hal ini akan selaras dengan salah satu misi
yang ingin diterapkan Universitas Negeri Semarang yaitu konservasi dalam
bentuk penghematan energi.
48
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Lukman, Musrifah Putri, dkk. 2018. Sistem Lampu Otomatis dengan Sensor
Gerak, Sensor Suhu dan Sensor Suara Berbasis Mikrokontroller.
Http://jurnal.stiki-indonesia.ac.id/index.php/jurnalresistor 31 Januari
(02:54).
Nugraha, Nunu, dkk. 2015. Aplikasi Pengontrolan Lampu Menggunakan Arduino
Uno Dengan Algoritma Fuzzy Logic Berbasis Android.
https://journal.uniku.ac.id/index.php/cloudinformation/article/view/573
31 Januari (02:55)
Tsauqi, Angga Khalifah, dkk. 2016. Saklar Otomatis Berbasis Light Dependent
Resistor (LDR) Pada Mikrokontroler Arduino Uno. http://snf-
unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/ 31 Januari (02:56).
Sanjaya, W. S. Mada. 2016. Perancangan system control otomatis lampu
menggunakan metode pengenalan suara berbasis arduino.
https://www.researchgate.net/publication/326456509 31 Januari (03:05)
Amrulloh, Akhmad Gozali. 2015. Implementasi Pendeteksi Gerak Manusia
Denagn Sensor Passive Infra-Red (PIR) Sebagai Kontrol Arah Kamera
Dan System Pengendali Kunci Pintu Dan Jendela Menggunakan
Mikrokontroler.
https://openlibrary.telcomuniversity.ac.id/home/epublication/id/31.html
01 Februari (12:04)
Dewa, Edi Putra dan Kartadie, Rikie. Integrasi Sensor Gerak Dan Ponsel Pada
Arduino Sebagai Sistem Kontrol Keamanan Rumah.
https://jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/jipi/article/download/
37/38 01 Februari (12:05)
Alqorni, Wais dan Novianti, Triuli. 2015. Rancang Bangun Madding Bersuara
Menggunakan Sensor Gerak (PIR) Di Sd Muhammadiyah 1 Tejosari –
Kab. Lamongan. https://journal.trunojoyo.ac.id/edutic/article/view/1550
01 Februari (12:15)
Kurniawan, Eddi dkk. 2013. Sistem Penerangan Rumah Otomatis Dengan Sensor
Cahaya Berbasis Mikrokontroler.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jcskommipa/article/download/3623/1
0204 03 Februari (10:47)
A, Subhan Muhammad. 2014. Simulasi Sistem Kendali Lampu Otomatis.
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ugjournal/article/view/1204
03 Februari (10:55)
49
Nwoye, C.D.. 2017. Construction of An Automatic Power Switch Using Infrared
Motion Sensor.
https://www.researchgate.net/publication/324330388_Construction_of_A
n_Automatic_Power_Switch_using_Infrared_Motion_Sensor 22 Agustus
(22.00)
AyyubKhan, Pathan Hajera Sharmin. 2018. Automatic Gadget Control System
Using Arduino And PIR Sensor. http://www.ijcstjournal.org/volume-
6/issue-5/IJCST-V6I5P12.pdf 22 Agustus (22.01)
Vaghela, Abhishek N. 2017. Automatic Switch using PIR Sensor.
https://www.ijedr.org/papers/IJEDR1701109.pdf 22Agustus (22.02)
Rath, Deepak Kumar. 2016. Arduino Based: Smarth Light Control System.
http://oaji.net/articles/2016/786-1462016918.pdf 22 Agustus (22.10)
Dixit, Kartika. 2019. Automatic Room Light System for Power Saving.
https://www.researchgate.net/publication/335653535_AUTOMATIC_R
OOM_LIGHT_SYSTEM_FOR_POWER_SAVING 22 Agustus (22.13)
50
Lampiran 1
Tabel Angket Data Responden
Timestamp Nama Jenis
Kelamin
Pertanyaan
1
Pertanyaan
2
Pertanyaan
3
2020/07/09
3:11:50 PM
GMT+7
Karmila Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
3:21:41 PM
GMT+7
DEWI
KARTIK
A SARI
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
3:22:44 PM
GMT+7
Aji
Shofiudin
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
3:24:52 PM
GMT+7
Harist
Akhmad
Muzaki
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
2 menit
2020/07/09
3:29:04 PM
GMT+7
Novrania
Ayu
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
3:30:24 PM
GMT+7
Ariyanti
Nurfatima
h
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
4 menit
2020/07/09
3:33:17 PM
GMT+7
Novi Perempuan Pernah Tidak pasti 2 menit
2020/07/09
3:34:07 PM
GMT+7
Fitri
Hastuti
Perempuan Pernah Jarang ke
kamar
mandi
5 menit
2020/07/09
3:37:55 PM
GMT+7
Risma
Yudiandin
i
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
3:51:33 PM
GMT+7
Satria Nur
Hidayat
Laki-Laki Pernah 3x dalam
sehari
4 menit
2020/07/09
3:51:45 PM
GMT+7
ALEX
SUSANT
O
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
3:55:14 PM
GMT+7
Fikry
Naufal
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
2 menit
2020/07/09
3:57:06 PM
GMT+7
danang Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
2 menit
2020/07/09
3:57:12 PM
Bernika Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
51
GMT+7
2020/07/09
4:04:42 PM
GMT+7
SAA Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
4:10:19 PM
GMT+7
Tableaux Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
1 menit
2020/07/09
4:12:47 PM
GMT+7
Helmi Laki-Laki Pernah Tidak sering 3 menit
2020/07/09
4:14:29 PM
GMT+7
Novar
Bayu
Tambrani
Laki-Laki Pernah Berkali -
kali
mungkin
10 menit
2020/07/09
4:33:09 PM
GMT+7
Malik
Abdul
Aziz
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
4:33:46 PM
GMT+7
Addien
Agustina
Perempuan Pernah 3x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
4:35:22 PM
GMT+7
Muh ilham
r
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
4:36:46 PM
GMT+7
Muhamad
ishaq
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
4:37:42 PM
GMT+7
Sabbara
Luxmana
Irjayanti
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
4:39:57 PM
GMT+7
Steven Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
4:40:06 PM
GMT+7
lailah
zakiyyatur
r
Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
15 menit
2020/07/09
4:40:10 PM
GMT+7
IMAM
ISLAHUD
DIN
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
1 menit
2020/07/09
4:43:11 PM
GMT+7
Indra dwi
prakoso
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
4:46:28 PM
GMT+7
Mujib Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
4:47:37 PM
Nasrul Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
52
GMT+7
2020/07/09
4:52:38 PM
GMT+7
HBr Laki-Laki Pernah Kadang
kadang
5 menit
2020/07/09
4:55:33 PM
GMT+7
Tia Lesta Perempuan Pernah Tergantung
situasi n
kondisi
4 menit
2020/07/09
4:59:17 PM
GMT+7
Kholilah Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
1 menit
2020/07/09
4:59:19 PM
GMT+7
Dwi Isni
Nurmaulid
a
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
2 menit
2020/07/09
5:14:21 PM
GMT+7
Tri
Munawaro
h
Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
4 menit
2020/07/09
5:18:07 PM
GMT+7
Tigo W. Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
5:27:36 PM
GMT+7
Wahyu
Purwanto
Laki-Laki Pernah 3x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
5:29:54 PM
GMT+7
Anisatul
Fuadah
Perempuan Pernah 3x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
5:36:16 PM
GMT+7
Irfan Dwi
Setiadi
Laki-Laki Pernah Tidak mesti 5 menit
2020/07/09
5:43:10 PM
GMT+7
Yulia Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
5:49:10 PM
GMT+7
SA Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
5:58:35 PM
GMT+7
Raka A Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
6:15:36 PM
GMT+7
Yoana
Anestia
Pradita
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
6:15:50 PM
GMT+7
Riska D Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
6:36:58 PM
Surya
Pratama
Laki-Laki Pernah 3x dalam
sehari
5 menit
53
GMT+7
2020/07/09
6:47:57 PM
GMT+7
Ayu Sekar
Pratiwi
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
1 menit
2020/07/09
6:55:27 PM
GMT+7
Dimas Laki-Laki Pernah Jarang 3 menit
2020/07/09
6:55:34 PM
GMT+7
Muhamma
d khoirul
aini
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
7:01:41 PM
GMT+7
Adib
wahyu
prayogi
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
7:11:19 PM
GMT+7
Achmad Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
2 menit
2020/07/09
7:32:21 PM
GMT+7
Isma Perempuan Pernah Lebih dari
3x
5 menit
2020/07/09
7:59:00 PM
GMT+7
Dinda Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
8:25:35 PM
GMT+7
Budi
Santoso
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
1 menit
2020/07/09
8:28:46 PM
GMT+7
gilang
harmanan
dra
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
1 menit
2020/07/09
8:47:45 PM
GMT+7
SEPTIAN
EKO
PRASET
YO
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
8:52:30 PM
GMT+7
Khoirul
Anam
Laki-Laki Pernah 3x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
8:53:09 PM
GMT+7
Supriyadi Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
2 menit
2020/07/09
8:53:49 PM
GMT+7
M Abdul
Aziz
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
3 menit
2020/07/09
8:57:47 PM
GMT+7
Aji
Agusdika
Laki-Laki Pernah 5x 5 menit
2020/07/09 Eka Perempuan Pernah 1x dalam 3 menit
54
8:59:48 PM
GMT+7
sehari
2020/07/09
9:02:58 PM
GMT+7
Musaropa
h
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
5 menit
2020/07/09
9:04:18 PM
GMT+7
Erwin
Ardiansya
h
Laki-Laki Pernah 1x dalam
sehari
2 menit
2020/07/09
9:06:22 PM
GMT+7
Dwi Budi
Kristiono
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
2 menit
2020/07/09
9:08:46 PM
GMT+7
Dea dwi
septian
Laki-Laki Pernah 1x seminggu 1 menit
2020/07/09
9:09:54 PM
GMT+7
Fauziyah
Suwarsita
Febriyani
Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
4 menit
2020/07/09
9:22:22 PM
GMT+7
Muna
Akmalia
Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/10
1:51:47 AM
GMT+7
Gunawan Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
2 menit
2020/07/10
5:35:16 AM
GMT+7
Ahmad
Hidayat
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
5 menit
2020/07/10
6:40:41 AM
GMT+7
Amalia
Nur
Istiqomah
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
5 menit
2020/07/10
6:40:52 AM
GMT+7
Desianny Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
5 menit
2020/07/10
7:11:22 AM
GMT+7
Ahmad
Khafidin
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
2 menit
2020/07/10
7:46:46 AM
GMT+7
Ariela
estiana
Perempuan Pernah 3x dalam
sehari
5 menit
2020/07/15
3:33:09 PM
GMT+7
Andy
setiawan
Laki-Laki Pernah 2x dalam
sehari
1 menit
2020/07/20
1:38:15 PM
GMT+7
Vicqy Perempuan Pernah 3x dalam
sehari
5 menit
2020/07/20
1:45:35 PM
Berta Perempuan Pernah tidak tentu 3 menit
55
GMT+7
2020/07/20
1:54:32 PM
GMT+7
Amalia
Raafiah
Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
2 menit
2020/07/20
2:00:02 PM
GMT+7
FAJRI
AWALIY
AH
Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
3 menit
2020/07/20
2:05:13 PM
GMT+7
Lisa Perempuan Pernah 1x dalam
sehari
10
2020/07/20
2:41:39 PM
GMT+7
Nadlifatul
Fuadiyah
Perempuan Pernah Seminggu
sekali
3 menit
2020/07/20
2:54:17 PM
GMT+7
Malikhatu
n
Dayyanah
Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
4 menit
2020/07/20
7:43:52 PM
GMT+7
Ana ariani Perempuan Pernah 2x dalam
sehari
3 menit
56
Lampiran 2
Program Lampu Otomatis Menggunakan Sensor PIR
#define PIR_PIN 2
#define LED_PIN 8
long int
// jeda waktu indikator hidup ketika sensor PIR mendeteksi
// gerakan dalam milidetik
ledOn = 10000,
lastTime = -ledOn; // penghitung waktu (default led mati)
void setup(){
Serial.begin(9600);
pinMode(LED_PIN, OUTPUT); // Atur pin 8 menjadi mode Output
pinMode(PIR_PIN, INPUT); // Atur pin 2 menjadi mode input
digitalWrite(LED_PIN, LOW); // matikan led indikator
delay(100); // Jeda sebentar
}
void loop(){
if(digitalRead(PIR_PIN) == HIGH){
lastTime = millis();
Serial.println("Motion Detected");
delay(100);
}else{
Serial.println("No Motion");
delay(100);
}
if ((millis() - lastTime) < ledOn)
digitalWrite(LED_PIN, HIGH);
else
digitalWrite(LED_PIN, LOW);
}
57
Lampiran 3
Hasil Dokumentasi Penelitian
58
Lampiran 4
Hasil Angket Uji Kelayakan Oleh Pengguna
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
Lampiran 5
Surat Tugas Pembimbing