perencanaan breakwater

6
BAB IV Perencanaan Breakwater 4.1. Perencanaan Layout Layout breakwater Pelabuhan Batu Ampar untuk melindungi pelabuhan adalah sebagai berikut Gambar 4.1 Layout Breawater 4.2. Analisa Refraksi - defraksi Refraksi adalah perubahan arah penjalaran gelombang yang diakibatkan oleh perubahan kedalaman perairan yaitu pendangkalan. Selain mengalami perubahan arah penjalaran, gelombang juga akan mengalami perubahan tingginya. Difraksi adalah perubahan arah dan tinggi gelombang dikarenakan membentur struktu, atau suatu celah dalam hal ini adalah breakwater dan mulut kolam yang dibentuk oleh breakwater.

Upload: asad55001

Post on 08-Dec-2014

138 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Breakwater

BAB IVPerencanaan Breakwater

4.1. Perencanaan Layout

Layout breakwater Pelabuhan Batu Ampar untuk melindungi pelabuhan adalah sebagai

berikut

Gambar 4.1 Layout Breawater

4.2. Analisa Refraksi - defraksi

Refraksi adalah perubahan arah penjalaran gelombang yang diakibatkan oleh

perubahan kedalaman perairan yaitu pendangkalan. Selain mengalami perubahan arah

penjalaran, gelombang juga akan mengalami perubahan tingginya.

Difraksi adalah perubahan arah dan tinggi gelombang dikarenakan membentur struktu,

atau suatu celah dalam hal ini adalah breakwater dan mulut kolam yang dibentuk oleh

breakwater.

Page 2: Perencanaan Breakwater

Gambar 4.2. Tinggi Gelombang hasil Ref-Dif akibat gelombang datang dari arah barat

Gambar 4.3.Tinggi Gelombang hasil Ref-Dif gel.dari utara

5.00 1 0.00 1 5.0 0 2 0.0 0 2 5.00 3 0.0 0 3 5.0 0

x

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

Y

A R E A D A R A T P EL A BU H A N

5 .0 0 10 .0 0 15 .0 0 20 .0 0 25 .0 0 30 .0 0 35 .0 0

X

5 .0 0

10 .0 0

15 .0 0

20 .0 0

25 .0 0

30 .0 0

35 .0 0

40 .0 0

Y

A REA DAR A TPELAB UHA N

Page 3: Perencanaan Breakwater

4.3. Perencanaan Penampang Breakwater

Beberapa tipe breakwater:

a. Sloping breakwater, biasanya berupa rubble mound. Breakwater ini sifatnya fleksibel

untuk perairan yang dangkal.

b. Vertical breakwater, biasanya berupa sheet piles atau caisson. Breakwater ini

banyak digunakan untuk perairan yang dalam.

c. Kombinasi sloping dan vertical breakwater, biasanya merupakan kombinasi rubble

mound dan caisson. Pada umumnya digunakan untuk kondisi perairan yang tidak

terlalu dalam.

Tipe breakwater yang dipilih untuk Pelabuhan Batu Ampar adalah breakwater tipe

Rubble mound untuk sisi barat dan sebagian utara, sedang sisanya bertipe kombinasi

caisson dengan rublle mound.

Pemilihan ini didasarkan atas keadaan perairan seperti kedalaman yang tidak terlalu

dalam (berkisar 1~15 m), lebih murah dan mudah dalam pelaksanaannya dan tinggi

gelombang yang tidak besar yaitu 3.0 meter.

Perhitungan desain breakwater rubble mound

1. Data

Tinggi gelombang Hmax = 3.8 m

Periode gelombang = 5.6 detik

LWS = 0.0

HWS = 3.80 m

Kedalaman perairan tipikal = 8.0 m

2. Penentuan elevasi puncak

Elevasi puncak = HWS + Storm surge + Run up + Freeboard

Storm surge diambil = 0.5 m

Freeboard = 1.0 m (berkisar 0.5 ~ 1.0 m)

Run up diperoleh dari grafik :

Lo = 1.56T2 = 1.56*5.62 = 48.9216 m

Dari grafik terbaca Ru/H = 0.8, maka Ru = 0.8*H = 0.8*3.8 =3.04 m

Page 4: Perencanaan Breakwater

Jadi elevasi puncak = 3.8 + 0.5 + 3.04 + 1 =8.34 m

Tinggi total breakwater = elevasi puncak + kedalaman perairan

= 6.1 m + 8.0 m = 16.34m

3. Penentuan lapisan pelindung

a. Pemeriksaan gelombang pecah jika H > 0.78 h.

0.78h= 0.78*8.0 = 6.24 dan H = 3.8 m

karena H=3.0.8 < 6.24 m, maka gelombang tidak pecah.

b. Pelindung terluar

- Dipilih material pelindung terluar: Tetrapod ( s = 2.4 ton, Kd = 8 )

- air = 1.024 ton

Rumus Hudson

Berat tetrapod,

Lebar puncak,

c. Lapisan kedua

- material : batu pecah

- berat per batu = W/10 = 0.089 ton

d. Lapisan ketiga (Core)

- material :batu pecah

- berat per batu = W/100 = 0.0089 kg

Page 5: Perencanaan Breakwater

Gambar 4.4 Potongan melintang breakwater rubblemound