perekonomian kota solo tumbuh 5

6

Click here to load reader

Upload: tanuda-pedro-rusdiono

Post on 02-Jul-2015

148 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perekonomian Kota Solo Tumbuh 5

Perekonomian Kota Solo Tumbuh 5,62 PersenSenin, 04 Pebruari 2008 | 12:26 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Laju pertumbuhan ekonomi Kota Solo dan sekitarnya--yang menjadi wilayah kerja Bank Indonesia Solo--pada tahun 2007 mencapai 5,62 persen. Pencapaian ini meningkat 1,27 persen dibandingkan 2006.

”Mengalami peningkatan karena pada tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi Solo sebesar 4,35 persen,” kata Pimpinan Bank Indonesia Solo, Dewi Setyawati dalam siaran pers tertulisnya.

Dewi mengatakan peningkatan kinerja ekonomi tersebut terutama dipengaruhi tingginya pertumbuhan sektor listrik, gas dan air, sektor industri, sektor pertanian, dan sektor perdagangan, masing-masing 8,67 persen, 5,22 persen, 4,95 persen dan 5,64 persen.

”Laju pertumbuhan tertinggi ada pada sektor listrik, gas dan air. Namun sektor industri mencatat pertumbuhan paling tinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini,” kata Dewi.

Menurut Dewi, di wilayah kerjanya tidak ada daerah yang pertumbuhan ekonominya negatif. Klaten yang terkena bencana gempa pada tahun 2006 pun telah mengalami pertumbuhan hingga 3,55 persen. ”Lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,30 persen,” ujarnya.

Page 2: Perekonomian Kota Solo Tumbuh 5

Outlook Ekonomi Solo 2010

Kamis, 31/12/2009 11:00 WIB - Dradjad Djadmiko

Ekonomi Indonesia sedang dalam tren naik, ada recovery yang cukup cepat. Ini menjadi modal dasar yang baik dan membuat saya cukup optimis menatap tahun 2010. Demikian optimisme ekonom Faisal Basri (Joglosemar, 29 Desember 2009). Proyeksi optimis juga dikeluarkan beberapa lembaga internasional terhadap perekonomian Indonesia.Outlook bukan hanya meraba, tetapi benar-benar menjadi titik temu antara realita di tahun 2009 yang coba dipadu-padankan dengan perkiraan atau praskenario 2010. Bayangan atau imajinasi harus dibuat berdasarkan koreksi atas bidang-bidang di tahun 2009. Para ekonom boleh optimis, namun kalau pekerjaan rumah seperti infrastruktur jalan dan listrik tidak dikerjakan, optimisme itu akan menjadi pesimisme. Mudah-mudahan Dahlan Iskan, Dirut PLN yang baru dapat segera memperbaiki kinerja PLN sehingga daya pasok listrik untuk tahun 2010 dapat dipenuhi.Untuk itu, dalam membaca tahun depan kita perlu memahami peta besarnya. Pertama, globalisasi akan menjadi pengaruh terbesar terhadap kondisi di tahun depan. Meskipun seruan act locally didengungkan, kita tetap ikut dalam pusaran besar globalisasi dengan segala baik buruknya.Kedua, dinamika politik dunia yang terus mencari perimbangan baru. Tidak ada kekuatan politik dunia yang tidak didukung oleh kekuatan ekonominya. Ini berarti, perimbangan kekuatan politik dunia juga mengisyaratkan pergeseran kekuatan ekonomi dunia. Kini kekuatan ada di Asia, khususnya China, India dan Indonesia.Ketiga, tantangan-tantangan yang semakin besar sering mendorong rapuhnya etika bisnis. Bahkan, beberapa perusahaan besar di negara maju yang memegang etika bisnis, belakangan tersandung kasus skandal ekonomi dunia yang berdampak sistemik pada ekonomi global. Krisis finansial global dan berbagai skandal ekonomi di tiap negara, bukan saja mencerminkan kegagalan ekonomi, tetapi jauh di balik itu, moral bisnis makin rapuh.Keempat, global warming bukan hanya memberi ancaman kepada bisnis seperti krisis energi, pangan, bahan baku industri, tetapi juga memicu peningkatan bencana alam. Kelima, yang tidak boleh diremehkan meskipun skalanya mereda, ialah terorisme dan kekacauan politik, yang jika ditelusuri sebetulnya berakar dari persaingan memperebutkan modal hidup dan ekonomi.Tahun depan, peta ini akan terus bergerak. Kita harus mengantisipasi, poin mana yang akan berhenti di wilayah kita dengan perkiraan atau praskenario jika hal itu terjadi.  Bagaimana Dengan Solo? Meskipun di tahun 2010 Solo akan mempunyai gawai besar yaitu Pilkada, namun Kota Solo yang di tahun 2009 memperlihatkan kinerja ekonomi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia (perkirakan Bank Indonesia 4,0 persen–4,5 persen), akan terus melaju dengan digerakkannya ekonomi kreatif di kota ini.Tahun 2010 Solo dipastikan akan lebih meriah. Bukan saja karena pada tahun itu ada pemilihan kepala daerah periode 2010-2015, namun yang lebih utama karena pada tahun depan di Solo akan digelar 36 event, baik yang berskala lokal, nasional maupun internasional.Beberapa event berkelas internasional adalah Solo International Ethnic Music (SIEM) III, Solo International Performing Art (SIPA) II, Festival Keraton Sedunia dan penyelenggaraan The Asia Pasific Ministerial Conference on Housing and Urban Development (APMCHUD) atau Konferensi Menteri-menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Se Asia Pasifik.

Page 3: Perekonomian Kota Solo Tumbuh 5

Di samping event lanjutan tahun-tahun sebelumnya, sejumlah event merupakan event baru. Beberapa di antaranya adalah Festival Kuliner (22-23 Mei), Seni Kampung Solo (14-16 Juni), Kreatif Anak Sekolah Solo (Kreasso) yang akan digelar 18-20 Juni, Pinjung Kencong (23 Juli), dll.Denyut perekonomian Solo dapat dirasakan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, yang merupakan jalan utama di Kota Solo. Dinamika tersebut terlihat di Solo Grand Mall dan Solo Square. Demikian pula dengan Pusat Grosir Solo dan Beteng Trade Center, yang terletak di ujung Jalan Slamet Riyadi (Kawasan Gladag). Sedangkan Makro, meski tidak berada di tepi Jalan Slamet Riyadi, namun hanya berjarak sekitar satu kilometer.Sejak dulu Solo memang dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa, dengan Pasar Klewer sebagai ikonnya, dengan perputaran uang yang tidak sedikit. Di Pasar Klewer saja, perputaran uang per hari diperkirakan mencapai Rp 7 miliar. Namun tidak hanya pusat perbelanjaan yang kini tengah berkembang dan menjadi incaran investasi di Kota Solo. Bidang lainnya di antaranya adalah hotel, apartemen, rumah sakit swasta, pengelolaan sampah dan Solo Techno Park.  Posisi Solo sebagai core cita, yang dikelilingi daerah lain, bisa jadi menciptakan daya pikat tersendiri. Dengan enam kabupaten lain sebagai hinterland, investor pasti tidak hanya menghitung pasar di Solo, tetapi juga di wilayah-wilayah di sekitarnya. Apalagi Solo menjadi salah satu titik poros pertumbuhan wilayah Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang).Potensi Solo semakin besar dengan akan dibangunnya jalan tol Semarang-Solo yang akan semakin memperlancar dan mempercepat akses, baik dari arah barat (Jakarta, Bandung) maupun timur (Surabaya).Gerbang ekonomi juga semakin terbuka, yakni dengan makin banyaknya akses penerbangan komersial dari dan ke Solo, baik penerbangan domestik maupun internasional. Apalagi kini dengan ditetapkannya Bandara Adisumarmo sebagai salah satu terminal embarkasi dan debarkasi tenaga kerja Indonesia (TKI).Penerbangan komersial ini berperan besar dalam pengembangan perdagangan, pariwisata dan investasi (trade, tourism and investment). Makin terbukanya akses penerbangan akan membuka pasar baru; memperlancar arus dan memperluas distribusi barang, jasa, orang, informasi dan keahlian; memperkuat kerja sama ekonomi perdagangan dan investasi; serta bisa menumbuhkan berbagai aktivitas ekonomi ikutan.Solo membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor untuk menanamkan modalnya, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kota. Beberapa langkah yang ditempuh Pemkot Solo untuk menggaet investasi masuk adalah dengan melakukan penyederhanaan dan memberi kemudahan dalam pengurusan perizinan usaha melalui sistem pelayanan perizinan one stop service (OSS), menjamin keamanan dan kenyamanan usaha, serta memberikan insentif tertentu.Modal terbesar menghadapi 2010 adalah inflasi yang lebih rendah dan nilai tukar rupiah yang menguat. Untuk inflasi 2010, inflasi IHK diprakirakan kembali ke pola normalnya dalam kisaran 5 persen-6 persen. Jadi jika perkiraan inflasi 6 persen, Dewan Gubernur Bank Indonesia dapat mempertahankan BI rate pada level 6,5 persen. Dengan suku bunga rendah, gairah konsumsi dan investasi dapat dipertahankan. Kombinasi inflasi rendah dan suku bunga rendah diharapkan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2010.

Page 4: Perekonomian Kota Solo Tumbuh 5

Pertumbuhan Perbankan di Solo Capai Rp 24,5 Triliun

Solo, CyberNews. Pertumbuhan perbankan di wilayah Solo dan sekitar pada triwulan pertama tahun ini menunjukan angka positif. Baik itu, aset, kredit/pinjaman yang disalurkan, maupun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun dari masyarakat. Dari data yang dihimpun dari Kantor Bank Indonesia (BI) Kota Solo hingga Maret 2010, posisi aset sekitar 60 bank umum yang beroperasi di wilayah Surakarta mencapai Rp 24,500 triliun. Lebih besar dibanding tiga bulan sebelumnya, yang pada Desember 2009 posisinya senilai Rp 24,287 T.

Sementara, kredit yang dikucurkan tiga bulan sebelumnya senilai Rp 18,750 T, kini meningkat menjadi senilai Rp 19,540 T. Dengan rincian, kredit modal kerja Rp 11,754 T, kredit investasi Rp 2,093 T, dan kredit konsumsi Rp 5,682 T. Kredit tersebut sebagian besar diserap untuk sektor industri senilai Rp 4,950 T, sektor perdagangan hotel dan restoran Rp 4,391 T, serta sektor jasa dan dunia usaha Rp 0,622 T. Dengan tingginya kredit modal kerja yang tersalur, menurut Yiyok T Herlambang, pejabat sementara (Pjs) pemimpin Kantor BI Kota Solo, "Maka ini menunjukan bahwa sektor riil di wilayah Solo Raya berjalan dengan baik."

Pihaknya berharap, dengan banyaknya serapan untuk modal kerja bisa berdampak luas bagi pertumbuhan ekonomi. Untuk dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun dari masyarakat oleh seluruh perbankan, kini mencapai Rp 19,847 T, sementara tiga bulan sebelumnya DPK senilai Rp 19,522 T. Rinciannya, berbentuk giro senilai Rp 3,372 T, tabungan Rp 9,571 T, dan deposito Rp 6,903 T.