perdarahan pada kehamilan

7
 Perdarah an pada kehamilan muda http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/27/perdarahan- pada-kehamilan-muda/ Posted on Juli 27, 2008 by kuliahbidan Perdarahan pada kehamilan muda adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 22 minggu. Penanganan umum perdarahan pada kehamilan muda : - Lakukan penilaian secara cepat mengenaii keadaan umum pasien, termasuk tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, dan suhu). - Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkerringat banyak, pingsan, tekanan sistolik kurang 90 mmHg, nadi lebih 112 kali per menit). - Jika dicurigai terjadi syok, segera mullai penanganan syok. Jika tidak terlihat tanda- tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk memulai penanganan syok dengan segera. - Jika pasien dalam keadaan syok, pikirkaan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu. - Pasang infus dengan jarum infus besar ((16 G atau lebih), berikan larutan garam fisiologik atau ringer laktat dengan tetesan cepat (500 cc dalam 2 jam pertama). Diagnosis perdarahan pada kehamilan muda : 1. Pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita dengan anemia, penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease- PID), gejala abortus atau keluhan nyeri yang tidak biasa. Catatan : Jika dicurigai adanya kehamilan ektopik, lakukan pemeriksaan  bimanual secara hati-hati karena kehamilan ektopik awal bisa sampai mudah  pecah. 2. Pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduktif yang mengalami terlambat haid (lebih 1 bulan sejak haid terakhir) dan mempunyai 1 atau lebih tanda berikut : perdarahan, kaku perut, pengeluaran sebagian produk konsepsi, serviks yang berdilatasi atau uterus yang lebih kecil dari seharusnya. 3. Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis, kenali dan segera tangani komplikasi yang ada. 1. Diagnosis abortus imminens : - Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang. Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain  bersih. - Serviks tertutup. - Uterus sesuai dengan usia kehamilan. - Gejala / tanda : kram perut bawah dan uterus lunak. 2. Diagnosis kehamilan ektopik terganggu : - Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang.

Upload: yulan-yuliana

Post on 10-Jul-2015

136 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 Perdarahan pada kehamilan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-pada-kehamilan 1/7

 

Perdarahan pada kehamilan muda

http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/27/perdarahan-

pada-kehamilan-muda/Posted on Juli 27, 2008 by kuliahbidan

Perdarahan pada kehamilan muda adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari

22 minggu.

Penanganan umum perdarahan pada kehamilan muda :

- Lakukan penilaian secara cepat mengenaii keadaan umum pasien, termasuk 

tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, dan suhu).

- Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkerringat banyak, pingsan, tekanan sistolik 

kurang 90 mmHg, nadi lebih 112 kali per menit).- Jika dicurigai terjadi syok, segera mullai penanganan syok. Jika tidak terlihat tanda-

tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan

evaluasi mengenai kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan

cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk memulai penanganan syok dengan

segera.

- Jika pasien dalam keadaan syok, pikirkaan kemungkinan kehamilan ektopik 

terganggu.

- Pasang infus dengan jarum infus besar ((16 G atau lebih), berikan larutan garam

fisiologik atau ringer laktat dengan tetesan cepat (500 cc dalam 2 jam pertama).

Diagnosis perdarahan pada kehamilan muda :1. Pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita dengan anemia, penyakit

radang panggul (pelvic inflammatory disease- PID), gejala abortus atau keluhan

nyeri yang tidak biasa.

Catatan : Jika dicurigai adanya kehamilan ektopik, lakukan pemeriksaan

 bimanual secara hati-hati karena kehamilan ektopik awal bisa sampai mudah

 pecah.

2. Pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduktif yang mengalami

terlambat haid (lebih 1 bulan sejak haid terakhir) dan mempunyai 1 atau lebih

tanda berikut : perdarahan, kaku perut, pengeluaran sebagian produk konsepsi,

serviks yang berdilatasi atau uterus yang lebih kecil dari seharusnya.

3. Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis, kenali dan segera tangani

komplikasi yang ada.

1. Diagnosis abortus imminens :

- Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang. Perdarahan ringan

membutuhkan waktu lebih 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain

 bersih.

- Serviks tertutup.

- Uterus sesuai dengan usia kehamilan.

- Gejala / tanda : kram perut bawah dan uterus lunak.

2. Diagnosis kehamilan ektopik terganggu :- Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang.

5/10/2018 Perdarahan pada kehamilan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-pada-kehamilan 2/7

 

- Serviks tertutup.

- Uterus sedikit membesar dari usia kehamilan normal

- Gejala / tanda : limbung atau pingsan, nyeri perut bawah, nyeri goyang porsio,

massa adneksa, dan cairan bebas intra abdomen.

3. Diagnosis abortus komplit :

- Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang.- Serviks tertutup atau terbuka.

- Uterus lebih kecil dari usia kehamilan normal

- Gejala / tanda : sedikit atau tanpa nyeri perut bawah, dan riwayat ekspulsi hasil

konsepsi.

4. Diagnosis abortus insipiens :

- Perdarahan sedang hingga masif (banyak). Perdarahan berat membutuhkan

waktu kurang 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih.

- Serviks terbuka.

- Uterus sesuai usia kehamilan.

- Gejala / tanda : kram / nyeri perut bawah, dan belum terjadi ekspulsi hasil

konsepsi.5. Diagnosis abortus inkomplit :

- Perdarahan sedang hingga masif (banyak).

- Serviks terbuka.

- Uterus sesuai usia kehamilan.

- Gejala / tanda : kram / nyeri perut bawah, dan ekspulsi sebagian hasil konsepsi.

6. Diagnosis abortus mola :

- Perdarahan sedang hingga masif (banyak).

- Serviks terbuka.

- Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan

- Gejala / tanda : mual / muntah, kram perut bawah, sindrom mirip preeklampsia, tidak ada janin, dan keluar jaringan seperti anggur.

Tanda dan gejala abortus antara lain nyeri abdomen bawah, nyeri lepas, uterus terasa lemas,

 perdarahan berlanjut, lemah, lesu, demam, sekret vagina berbau, sekret & pus dari serviks,

dan nyeri goyang serviks. Komplikasinya adalah infeksi / sepsis. Penanganannya adalah

mulai memberikan antibiotik sesegera mungkin sebelum melakukan aspirasi vakum manual.

Antibiotiknya berupa ampisilin 2 gr IV tiap 6 jam ditambah gentamisin 5 mg/kgbb IV tiap 24

 jam ditambah metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai ibu bebas demam 48 jam.

Tanda dan gejala lainnya adalah nyeri / kaku pada abdomen, nyeri lepas, distensi abdomen,

abdomen terasa tegang & keras, nyeri bahu, mual-muntah, dan demam. Komplikasinyaadalah perlukaan uterus, vagina atau usus. Penanganannya yaitu lakukan laparotomi untuk 

memperbaiki perlukaan dan lakukan aspirasi vakum manual secara berurutan. Mintalah

 bantuan lebih lanjut jika dibutuhkan.

Jenis-Jenis Abortus

 ___________________ 

Jenis-jenis abortus :

1. Abortus spontan

2. Abortus yang disengaja

3. Abortus tidak aman4. Abortus septik 

5/10/2018 Perdarahan pada kehamilan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-pada-kehamilan 3/7

 

Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia

kehamilan 22 minggu). Tahapan abortus spontan meliputi :

1. Abortus imminens (kehamilan dapat berlanjut).

2. Abortus insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut dan akan berkembang menjadi

abortus inkomplit atau abortus komplit).

3. Abortus inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah dikeluarkan).4. Abortus komplit (seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan).

Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin

mencapai viabilitas.

Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak 

 berpengalaman atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal atau

keduanya.

Abortus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis dapat

 berasal dari infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran kemih bawah setelah abortus

spontan atau abortus tidak aman. Sepsis cenderung akan terjadi jika terdapat sisa hasil

konsepsi atau terjadi penundaan dalam pengeluaran hasil konsepsi. Sepsis merupakan

komplikasi yang sering terjadi pada abortus tidak aman dengan menggunakan peralatan.

Penanganan

 ____________ 

Jika dicurigai suatu abortus tidak aman terjadi, periksalah adanya tanda-tanda infeksi atau

adanya perlukaan uterus, vagina dan usus, lakukan irigasi vagina untuk mengeluarkan

tumbuh-tumbuhan, obat-obat lokal atau bahan lainnya.

Penanganan abortus imminens :

1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total.

2. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.

3. Jika perdarahan :

- Berhenti : lakukan asuhan antenatal seperti biasa, lakukan penilaian jika

 perdarahan terjadi lagi.

- Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan

konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut,

khususnya jika ditemukan uterus yang lebih besar dari yang diharapkan,

mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola.4. Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (misalnya

salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah

abortus.

Penanganan abortus insipiens :

1. Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi

vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera lakukan :

- Berikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila

 perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila

 perlu).

- Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.2. Jika usia kehamilan lebih 16 minggu :

5/10/2018 Perdarahan pada kehamilan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-pada-kehamilan 4/7

 

- Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi.

- Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena

(garam fisiologik atau larutan ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per 

menit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.

3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

Penanganan abortus inkomplit :

1. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang 16 minggu,

evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk 

mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan

 berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau misoprostol 400 mcg per 

oral.

2. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang 16

minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan :

- Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih. Evakuasi

dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi vakum manual

tidak tersedia.- Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg

intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg

 per oral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu).

3. Jika kehamilan lebih 16 minggu :

- Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik 

atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit sampai terjadi

ekspulsi hasil konsepsi.

- Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai

terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg).

- Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.4. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

Penanganan abortus komplit :

1. Tidak perlu evaluasi lagi.

2. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak.

3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

4. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600 mg per hari

selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan transfusi darah.

5. Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut.

Pemantauan Pasca Abortus __________________________ 

Insidens abortus spontan kurang lebih 15% (1 dari 7 kehamilan) dari seluruh kehamilan.

Syarat-syarat memulai metode kontrasepsi dalam waktu 7 hari pada kehamilan yang tidak 

diinginkan :

1. Tidak terdapat komplikasi berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

2. Ibu menerima konseling dan bantuan secukupnya dalam memilih metode

kontrasepsi yang paling sesuai.

Metode kontrasepsi pasca abortus :1. Kondom

5/10/2018 Perdarahan pada kehamilan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-pada-kehamilan 5/7

 

- Waktu aplikasinya segera.

- Efektivitasnya tergantung dari tingkat kedisiplinan klien.

- Dapat mencegah penyakit menular seksual.

2. Pil kontrasepsi

- Waktu aplikasinya segera.

- Cukup efektif tetapi perlu ketaatan klien untuk minum pil secara teratur.3. Suntikan

- Waktu aplikasinya segera.

- Konseling untuk pilihan hormon tunggal atau kombinasi.

4. Implan

- Waktu aplikasinya segera.

- Jika pasangan tersebut mempunyai 1 anak atau lebih dan ingin kontrasepsi

 jangka panjang.

5. Alat kontrasepsi dalam rahim

- Waktu aplikasinya segera dan setelah kondisi pasien pulih kembali.

- Tunda insersi jika hemoglobin kurang 7 gr/dl (anemia) atau jika dicurigai

adanya infeksi.6. Tubektomi

- Waktu aplikasinya segera.

- Untuk pasangan yang ingin menghentikan fertilitas.

- Jika dicurigai adanya infeksi, tunda prosedur sampai keadaan jelas. Jika

hemoglobin kurang 7 gram/dl, tunda sampai anemia telah diperbaiki.

- Sediakan metode alternatif (seperti kondom).

Beberapa wanita mungkin membutuhkan :

1. Jika klien pernah diimunisasi, berikan booster tetanus toksoid 0,5 ml atau jika

dinding vagina atau kanalis servikalis tampak luka terkontaminasi.2. Jika riwayat imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus 1500 unit

intramuskuler diikuti dengan tetanus toksoid 0,5 ml setelah 4 minggu.

3. Penatalaksanaan untuk penyakit menular seksual.

4. Penapisan kanker serviks.

Kehamilan Ektopik Terganggu

 ___________________________ 

Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Tuba

Fallopii merupakan tempat tersering terjadinya implantasi kehamilan ektopik (lebih 90%).

Tanda dan gejala kehamilan ektopik sangatlah bervariasi tergantung dari pecah tidaknya

kehamilan tersebut. Alat penting yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan

ektopik yang pecah adalah tes kehamilan dari serum yang dikombinasi dengan pemeriksaan

USG. Jika diperoleh haril darah yang tidak membeku segera mulai penanganan.

Tanda dan gejala kehamilan ektopik :

1. Gejala kehamilan awal berupa flek atau perdarahan ireguler, mual, pembesaran

 payudara, perubahan warna pada vagina & serviks, perlunakan serviks,

 pembesaran uterus, frekuensi buang air kecil meningkat.

2. Nyeri pada abdomen dan pelvis.

5/10/2018 Perdarahan pada kehamilan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-pada-kehamilan 6/7

 

Tanda dan gejala kehamilan ektopik terganggu :

1. Kolaps dan kelelahan.

2. Denyut nadi cepat dan lemah (110 kali per menit atau lebih).

3. Hipotensi.

4. Hipovolemia.

5. Abdomen akut dan nyeri pelvis.6. Distensi abdomen. Distensi abdomen dengan shifting dullness merupakan

 petunjuk adanya darah bebas.

7. Nyeri lepas.

8. Pucat.

Diagnosis banding kehamilan ektopik yang tersering adalah abortus imminens. Diagnosa

 banding lainnya adalah penyakit radang panggul akut & kronik, kista ovarium (terpuntir atau

ruptur) dan appendisitis akut. USG dapat membedakan antara kehamilan ektopik, abortus

imminens dan kista ovarium terpuntir.

Penanganan awal kehamilan ektopik :

1. Segera lakukan uji silang darah dan laparatomi. Jangan menunggu darah

sebelum melakukan pembedahan.

2. Jika tidak ada fasilitas, segera rujuk ke fasilitas lebih lengkap dan lakukan

 penilaian awal.

3. Pada laparatomi, eksplorasi kedua ovarium dan tuba Fallopii :

- Kerusakan tuba yang berat : lakukan salpingektomi (hasil konsepsi dan tuba

keduanya dikeluarkan). Ini merupakan terapi pilihan pada sebagian besar 

kasus.

- Kerusakan tuba yang kecil : lakukan salpingostomi (hasil konsepsi dikeluarkan

dan tuba dipertahankan). Ini dilakukan dengan mempertimbangkankonservasi kesuburan karena resiko kehamilan ektopik berikutnya cukup tinggi.

Jika terjadi perdarahan banyak dapat dilakukan autotransfusi apabila darah intraabdominal

masih segar dan tidak terinfeksi atau terkontaminasi (pada akhir kehamilan, darah dapat

terkontaminasi dengan air ketuban dan lain-lain sehingga sebaiknya tidak digunakan untuk 

autotransfusi). Darah dapat dikumpulkan sebelum pembedahan atau setelah abdomen

dibuka :

1. Sewaktu ibu berbaring di atas meja operasi sebelum operasi dan abdomen

tampak tegang akibat terkumpulnya darah, saat itu memungkinkan untuk 

memasukkan jarum melalui dinding abdomen dan darah dikumpulkan diset

donor.2. Cara lain, bukalah abdomen :

- Ambil darah ke dalam suatu tempat dan saringlah darah dengan menggunakan

kasa untuk memisahkan bekuan darah.

- Bersihkan bagian atas dari kantong darah dengan cairan antiseptik dan bukalah

dengan pisau steril.

- Tuangkan darah wanita tersebut ke dalam kantong dan masukkan kembali

melalui set penyaring dengan cara biasa.

- Jika tidak tersedia kantong donor dengan antikoagulan, tambahkan sodium

sitrat 10 ml untuk setiap 90 ml darah.

Penanganan selanjutnya :1. Sebelum membolehkan ibu pulang, lakukan konseling dan nasehat mengenai

5/10/2018 Perdarahan pada kehamilan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-pada-kehamilan 7/7

 

 prognosis kesuburannya. Mengingat meningkatnya resiko kehamilan ektopik 

selanjutnya, konseling metode kontrasepsi dan penyediaan metode kontrasepsi,

 jika diinginkan, merupakan hal yang penting.

2. Perbaiki anemia dengan sulfas ferrous 600 mg/hr per oral selama 2 minggu.

3. Jadwalkan kunjungan berikutnya untuk pemantauan dalam waktu 4 minggu.

Mola Hidatidosa

 _______________ 

Kehamilan mola merupakan proliferasi abnormal dari vili khorialis.

Penanganan awal kehamilan mola :

Jika diagnosa kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus :

- Jika dibutuhkan dilatasi serviks, gunakkan blok paraservikal.

- Pengosongan dengan aspirasi vakum manuaal lebih aman daripada kuretase

tajam. Resiko perforasi dengan menggunakan kuret tajam cukup tinggi.

- Jika sumber vakum adalah tabung manual,, siapkan peralatan aspirasi vakum

manual minimal 3 set agar dapat digunakan secara bergantian hingga

 pengosongan kavum uteri selesai. Isi uterus cukup banyak tetapi penting untuk 

cepat dikosongkan.

Penanganan selanjutnya kehamilan mola :

- Pasien dianjurkan untuk menggunakan konntrasepsi hormonal (apabila masih ingin

anak) atau tubektomi apabila ingin menghentikan fertilitas.

- Lakukan pemantauan setiap 8 minggu selaama minimal 1 tahun pasca evakuasi

dengan menggunakan tes kehamilan dengan urin karena adanya resiko

timbulnya penyakit trofoblas yang menetap atau khoriokarsinoma. Jika teskehamilan dengan urin tidak negatif setelah 8 minggu atau menjadi positif 

kembali dalam 2 tahun pertama, rujuk ke pusat kesehatan tersier untuk 

 pemantauan dan penanganan lebih lanjut.

Update : 6 Maret 2006

Sumber :

1. http://www.geocities.com/klinikobgin/kelainan-kehamilan/perdarahan-kehamilan-

muda.htm

2. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Editor : AbdulBari Saifuddin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Ed. I,

Cet. 5, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003.