perda bidang perhubungan
DESCRIPTION
perda bidang perhubunganTRANSCRIPT
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
MATERI MUATAN PERATURAN
DAERAH BIDANG PERHUBUNGAN
BIRO HUKUM DAN KSLN – SETJEN KEMENHUB
Jakarta , 26 April 2012
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat JenderalCURRICULUM VITAE
A. UMUM :1.N a m a : HARY KRISWANTO, SH, DESS2.Pangkat / Golongan : Pembina Tingkat I (IV/b)3.Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 15 Nopember 19634.Alamat : Jl. Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 5.Jabatan : Kepala Bagian Peraturan Transportasi
Laut dan Udara, Biro Hukum dan KSLN, Kementerian Perhubungan
B. RIWAYAT PENDIDIKAN :
1.UMUM :a.Sarjana Hukum : Universitas Brawijaya, Tahun 1989b.Magister Hukum : Universitas Marseille Perancis Tahun 2007
2. DIKLAT PENJENJANGAN•SPALA (PIM IV) : Tahun 2003•SPAMA (PIM III) : Tahun 2005
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
KARAKTER TRANSPORTASIKARAKTER TRANSPORTASI
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
Bentuk – Bentuk “Badan Usaha” sebagai penyelenggaraanTransportasi
PEMBINA
PENYEDIA JASA
PENGGUNA JASA
PEMBINAPengaturan : Norma, Standar, Pedoman, Kriteria, Perencanaan, dan Prosedur serta persyaratanPengendalian : Pemberian Arahan, Bimbingan, Pelatihan, Perizinan, Sertifikasi, serta Bantuan TeknisPengawasan : Audit, Inspeksi, Survei, Pengujian (test), Tindakan Korektif dan Penegakan HukumPENYEDIA JASASetiap orang (orang perorangan atau koorporasi) yang menyediakan jasa.
PENGUNA JASASetiap orang (orang perorangan atau koorporasi) yang menyediakan jasa.
KEGIATAN TRANSPORTASI
Pemerintah
Swasta
Unit Pelaksana
Teknis
Badan Usaha Milik
Negara/Daerah
Badan Hukum Indonesia
Perseorangan
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai Pembina Organisasi
terpisah, dengan Pemerintah sebagai
Penyedia Jasa, Pemerintah Pada
Penyedia Jasa dalam arti kepemilikan.
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
HIERARKI PER-UU-AN
TRANSPORTASI
NORMA
PERATURAN PEMERINTAH
KRITERIA
STANDAR
PROSEDUR
UNDANG-UNDANG/PERPUU
PERATURAN MENTERI
PERATURAN DAERAH
PERATURAN GUBERNUR/
WALIKOTA/BUPATI
PERATURAN PRESIDEN
PERATURAN LAIN
UUD 1945
TAP MPR
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
PEMERINTAHSARANA
PRASARANAANGKUTAN
PENYEDIA JASAPENGGUNA JASA
KEAMANAN KESELAMATAN
PELAYANANPELAYANAN
PELAYANAN PELAYANAN
UNDANG – UNDANG TRANSPORTASI
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
PENYEMPURNAAN REGULASI BIDANG TRANSPORTASI
1. UU NO. 23/2007 TTG PERKERETAAPIAN2. UU NO. 17/2008 TTG PELAYARAN3. UU NO. 1/2009 TTG PENERBANGAN4. UU NO. 22/2009 TTG LLAJ
1. Pemisahan tugas dan fungsi Regulator dan Operator;
2. Penghapusan Monopoli;3. Peningkatan Keamanan,
Keselamatan dan Pelayanan;4. Peningkatan Kualitas dan
Kuantitas SDM;5. Otonomi Daerah;6. Peningkatan peran serta
swasta dan masyarakat7. Kelestarian Lingkungan
PARADIGMA BARU
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
PERUBAHAN UNDANG – UNDANG DI BIDANG TRANSPORTASI
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat JenderalPENYEMPURNAAN REGULASI BIDANG TRANSPORTASI
UNDANG-UNDANG PERATURAN PEMERINTAH
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 65 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN;
2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN ;
2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG KENAVIGASIAN;
3. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN;
4. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM;
5. RPP PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI (SEA AND COST GUARD) telah disampaikan kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk mohon penetapan Presiden RI;
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP BANDAR UDARA;
UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS;
2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN;
3. RPP TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LLAJ, dan RPP KENDARAAN telah disampaikan kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk mohon penetapan Presiden RI; ;
4. RPP JARINGAN LLAJ dan RPP ANGKUTAN JALAN dalam persiapan pembahasan antarkementerian.
PELAKSANAAN 4 (EMPAT) UNDANG-UNDANG TRANSPORTASI
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA;
2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SDM BIDANG TRANSPORTASI
3. RPP INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI masih dalam pembahasan pengharmonisasian di Kementerian Hukum dan HAM
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
PERENCANAAN
1. Undang-Undang
2. Perpuu
1. Undang-Undang
2. Perpuu
Peraturan daerah
Peraturan daerah
1. Peraturan Pemerintah
2. Peraturan Presiden
1. Peraturan Pemerintah
2. Peraturan Presiden
Peraturan lain
Peraturan lain
PROLEGNAS
Keputusan presiden
Masing-masing lembagaKeputusan DPRKeputusan DPR
PENGUNDANGAN
Lembaran NegaraLembaran Negara Berita NegaraBerita Negara Lembaran DaerahLembaran Daerah Berita DaerahBerita Daerah
UU/Perpuu, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden
UU/Perpuu, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden
Peraturan Menteri, peraturan lembagaPeraturan Menteri, peraturan lembaga
Peraturan DaerahPeraturan Daerah Peraturan Gubernur, Bupati/Walikota
Peraturan Gubernur, Bupati/Walikota
Menteri Hukum dan HAMMenteri Hukum dan HAM Sekretariat DaerahSekretariat Daerah
PROLEGDA
Keputusan DPRD
TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANGAN
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
Undang-Undang No. 23 Th. 2007 tentang Perkeretaapian
Urusan Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten dan Kota) :a.Peraturan Daerah terkait dengan :
1. Rencana induk perkeretaapian Provinsi, Kabupaten/Kota;2. Pembinaan perkeretaapian Provinsi, Kabupaten/Kota.
b.Kewenangan :1. Izin Usaha Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum sesuai wilayah
administrasi.2. Izin Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Umum sesuai wilayah
administrasi.3. Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian Umum sesuai wilayah administrasi.4. Izin Usaha Sarana Perkeretaapian Umum sesuai wilayah administrasi.5. Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum sesuai wilayah administrasi.6. Izin Usaha Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus sesuai wilayah
administrasi.7. Izin Pembangunan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus sesuai wilayah
administrasi.8. Izin Operasi Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus sesuai wilayah
administrasi.9. Rekomendasi Pembangunan Perkeretaapian Umum sesuai wilayah
administrasi.10. Rekomendasi Pembangunan Perkeretaapian Khusus sesuai wilayah
administrasi.c.Bertindak Penyedia Jasa (Operator) :
1. Prasarana perkeretaapian.2. Sarana perkeretaapian.
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
Urusan Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten dan Kota) :a. Peraturan Daerah :1. Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Pengumpan Regional oleh Gubernur;2. Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Pengumpan Lokal oleh Bupati/Walikota;3. Penetapan DLKr dan DLKp Pelabuhan Pengumpan;b. Kewenangan :1. Izin pembangunan dan izin operasi pebuhan pengumpan;2. Izin TUKS untuk pelabuhan pengumpan lokal;3. Izin TUKS untuk pelabuhan pengumpan regional;4. Rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan;5. Rekomendasi penetapan lokasi terminal khusus;6. Rekomendasi reklamasi oleh Gubernur dan Bupati/Walikota;7. Izin angkutan di perairan untuk daerah masih tertinggal dan/atau wilayah terpencil
dilaksanakan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota;8. Izin usaha angkutan laut dikeluarkan oleh Gubernur bagi badan usaha yang berdomisili
dalam wilayah Provinsi dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar kabupaten/kota dalam wilayah provinsi
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
9. Izin usaha angkutan laut diterbitkan oleh Bupati/Walikota bagi badan usaha yang berdomisili dalam wilayah Kabupaten/Kota dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah Kabupaten/Kota;
10. Izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat oleh Gubernur dan/atau Walikota;11. Izin usaha angkutan sungai dan danau oleh Gubernur dan/atau Bupati/Walikota;12. Izin usaha angkutan penyeberangan oleh Gubernur DKI Jakarta dan
Bupati/Walikota;13. Izin usaha bongkar muat barang oleh Gubernur;14. Izin usaha jasa pengurusan transportasi diberikan oleh Gubernur;15. Izin usaha angkutan perairan pelabuhan oleh Gubernur;16. Izin usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau peralatan jasa terkait dengan
angkutan laut;17. Izin usaha tally mandiri oleh Gubernur;18. Izin usaha depo peti kemas oleh Gubernur;19. Izin usaha perawatan dan perbaikan kapal oleh Bupati/Walikota;20. Izin operasi angkutan sungai dan danau untuk kepentingan sendiri.
Lanjutan …
c. Bertindak sebagai penyedia jasa (operator) : Pemerintah Daerah dapat membentuk Badan Usaha Pelabuhan sebagai pengelola jasa kepelabuhanan
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
Undang-Undang No. 1 Th. 2009 tentang Penerbangan
Urusan Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten dan Kota) :a. Peraturan Daerah terkait dengan :
1. Pembinaaan (pengaturan, pengendalian dan pengawasan) penerbangan sesuai dengan kewenangan;
2. Tarif Jasa Kebandarudaraan Unit Penyelenggara Bandar Udara Pemerintah Daerah
b. Kewenangan :1. Membangun bandar udara khusus;2. Rekomendasi Izin Pembangunan bandar udara khusus;3. Izin mendirikan bangunan tempat pendaratan dan lepas landas helikopter
(heliport);4. Rekomendasi Rencana Induk Bandar Udara;5. Melakukan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal (bersifat sementara)
c. Kewajiban : 1. Menyediakan lahan, prasarana angkutan udara, keselamatan dan
keamanan penerbangan serta kompensasi lain dalam penyelenggaraan angkutan udara perintis;
2. Menjamin tersedianya aksesibilitas dan utilitas untuk menunjang pelayanan bandar udara sesuai kewenangan;
d. Bertindak sebagai Penyedia Jasa (Operator) :1. Unit Penyelenggara bandar udara (penyedia jasa kebandarudaraan);2. Kegiatan angkutan udara bukan niaga
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
Undang-Undang No. 22 Th. 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanUrusan Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten dan Kota) :
a. Peraturan Daerah terkait dengan :1. Pembinaan :a) penetapan sasaran dan arah kebijakan sistem Lalu Lintas dan angkutan Jalan
sesuai kewenangannya;b) pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi, dan izin kepada perusahaan
angkutan umum sesuai kewenangannya.c) pengawasan terhadap pelasksanaan lalu lintas dan angkutan jalan sesuai
kewenangannya2. Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi, Kabupaten/Kota3. Penyusunan Jaringan Lintas dan Penetapan Jaringan Lintas Angkutan Barang
tingkat Provinsi, Kab/Kota4. Penetapan kelas jalan untuk jalan Provinsi, Kab/Kota5. Daerah Lingkungan Kerja Terminal di Provinsi, Kab/Kota6. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum7. Penetapan jenis dan penggunaan Kendaraan tidak bermotor sesuai dg
karakteristik dan kebutuhan daerah8. Penetapan kebijakan penggunaan jaringan jalan dan gerakan lalu lintas untuk
jalan Provinsi, Kab/Kota
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
9. Penetapan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas untuk jalan Provinsi, Kab/Kota10. Penetapan Manajemen kebutuhan lalu lintas untuk jalan Provinsi, Kab/Kota11. Penyusunan rencana umum jaringan trayek dan kebutuhan kendaraan bermotor
umum provinsi, Kab/kota sesuai kewenangan12. Penetapan tarif penumpang kelas ekonomi sesuai kewenangannya.
b. Kewenangan : 1. Pengesahan Rancang Bangun Terminal Penumpang dan Angkutan Barang
Provinsi, Kab/Kota.2. Penyediaan Fasilitas Pendukung penyelengaraan Lalu lintas dan angkutan Jalan,
meliputi:a) trotoar;b) lajur sepeda;c) tempat penyeberangan pejalan kaki, halte, dan fasilitas khusus bagi
penyandang cacat dan manula.3. Penyediaan perlengkapan jalan oleh pemerintah provinsi, Kab/kota pada setiap
ruas jalan provinsi, Kab./kota4. Pemeriksaaan pengujian berkala kendaraan bermotor yg dilaksanakan oleh Unit
pelaksana pengujian pemerintah Kab/kota5. Izin penyelenggaraan bengkel umum oleh pemerintah Kab/kota berdasarkan
rekomendasi Kepolisian6. Pengawasan bengkel umum dilaksanakan pemerintah Kab/kota
Lanjutan …
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
7. Pelaksanaan Manajemen dan rekayasa Lalu Lintas untuk jalan provinsi, Kab/Kota
8. Pelaksanaan Manajemen kebutuhan lalu lintas untuk jalan provinsi, Kab/Kota9. Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ di Provinsi, Kab/Kota10.Penyidikan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh
PPNS11.Izin penyelenggaraan Angkutan orang dalam trayek sesuai kewenangannya12.Izin penyelenggaraan Angkutan orang tidak dalam trayek sesuai
kewenangan13.Pengoperasian dan perawatan alat penimbangan yang dipasang secara
tetap dilakukan oleh unit pelaksana penimbangan yg ditunjuk oleh Pemerintah;
14.Persetujuan Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas sesuai kewenangan;15.Izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi.
c. Kewajiban :
1. Menjamin tersedianya angkutan umum untuk orang dan/atau barang.2. Menjamin terselenggaranya diklat tenaga mekanik dan diklat pengemudi
Lanjutan …
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
Terkait dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
PERENCANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI
Diatur dalam Pasal 32 s/d Pasal 38Pasal 32 : Perencanaan penyusunan Peraturan Daerah Provinsi dilakukan dalam Prolegda Provinsi.
Pasal 33 : (1) Prolegda memuat program pembentukan Peraturan Daerah Provinsi dengan judul Rancangan
Peraturan Daerah Provinsi, materi yang diatur, dan keterkaitannya dengan Peraturan Perundang-Undangan lainnya.
(2) Materi yang diatur merupakan keterangan mengenai konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang meliputi: a. latar belakang dan tujuan penyusunan;b. sasaran yang ingin diwujudkan;c. pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur; dand. jangkauan dan arah pengaturan.
(3) Materi yang diatur telah melalui pengkajian dan penyelarasan dituangkan dalam Naskah Akademik.
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
Terkait dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
PERENCANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
Diatur dalam Pasal 39 s/d Pasal 41 Pasal 39 Perencanaan penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dilakukan dalam Prolegda Kabupaten/
Kota.
Pasal 40 Ketentuan mengenai perencanaan penyusunan Peraturan Daerah Provinsi dimaksud, berlaku secara
mutatis mutandis terhadap perencanaan penyusunan Peraturan Daerah Kapubaten/Kota.
Pasal 41 Dalam Prolegda Kabupaten/Kota dapat dimuat daftar kumulatif terbuka mengenai pembentukan,
pemekaran, dan penggabungan Kecamatan atau nama lainnya dan/atau pembentukan, pemekaran, dan penggabungan Desa atau nama lainnya.
Biro Hukum dan KSLN – Sekretariat Jenderal
Terimakasih