percobaan sederhana untuk membedakan senyawa organic dan senyawa anorganik
TRANSCRIPT
Percobaan sederhana untuk membedakan senyawa organik dan senyawa
anorganik
Dasar teori
Senyawa Organik dahulunya dianggap hanya berasal dari makhluk hidup saja, tetapi sudah di
buktikan bahwa ada beberapa perkecualian. senyawa organik dibangun terutama oleh atom
karbon dan hydrogen, tetapi dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen,
fosfor, halogen dan belerang. Sedangkan senyawa anorganik adalah senyawa yang terbangun
dari atom-atom selain atom yang di utamakan di senyawa organik. Keduanya memiliki
keterkaitan satu sama lain, seperti contohnya banyak enzim yang dasar kerjanya pada logam
transisi (besi dan tembaga), selain itu contoh lainnya adalah gigi dan tulang yang komposisinya
merupakan campuran dari senyawa organik dan anorganik. Namun lepas dari hal itu, tentunya
senyawa organik dan senyawa anorganik memiliki ciri khas dan perbedaannya masing-masing.
Oleh karena itu, untuk menyakinkan kita mengenai perbedaan sifat senyawa organik dan
senyawa anorganik dapat dilakukan dengan beberapa percobaan sederhana.
1. Percobaan senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan komposisi
Alat dan Bahan
Alat: sendok makan, kain pelindung tangan, lilin dan korek api @1buah
Bahan: gula, daun, plastic dan sepotong aluminium
Cara kerja:
Panaskan sedikit gula pada suhu tinggi dengan menggunakan sendok makan berbahan
stainless steel. Amati perubahan yang terjadi. Ulangi prosedur itu dengan bahan-bahan
yang ditentukan. Hasil:
Gula, daun dan plastik setelah dipanasakan berubah membentuk karbon/arang oleh
karena itu dikatakan sebagai senyawa organik, sedangkan alimiunum tidak menghasilkan
zat karbon setelah dipanaskan (senyawa anorganik)
Alasan:
Gula, daun dan plastic setelah dipanaskan menghasilkan karbon. Mengingat bahwa bahan
dasar membangun senyawa organik adalah karbon, jadi ketiga sampel tersebut dapat
digolongkan menjadi senyaw organik. Sedangkan aluminuim bukan senyawa organik.
2. Percobaan senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan kelarutan
Alat dan Bahan
Alat: gelas kaca bening 2 buah, sendok
Bahan: minyak sayur dan garam dapur satu sendok teh, air 2 ml
Cara kerja:
Masukkan 5 tetes minyak sayur dan 1 sendok teh garam dapur ke dalam masing-masing
gelas, kemudian larutkan dengan air @ 1 ml. amati mana yang dapat larut dalam air?
Hasil:
Minyak sayur tidak larut dalam air (senyawa organik) sedangkan garam larut dalam air
(senyawa anorganik)
Alasan:
Karena minyak jika dicampurkan dengan air tidak larut, maka minyak merupakan
senyawa organik dan garam dapur dapat larut dalam air sehingga termasuk senyawa
anorganik.
3. Percobaan senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan penguapan
Alat dan Bahan
Alat: gelas kaca bening 2 buah, sumbat 2 buah, lilin, dan api
Bahan: alcohol dan air @ 5 tetes
Cara Kerja: Uapkan kedua gelas kaca yang masing-masing berisikan alcohol dan air di
atas lilin. Amati dan bandingkan waktu yang diperlukan untuk penguapan sempurna.
Hasil:
Alcohol mengalami penguapan sempurna membutuhkan waktu yang singkat atau cepat
(senyawa organik) sedangkan air kebalikannya (senyawa anorganik)
Alasan:
Saat memanaskan air, penguapan terjadi dalam waktu yang lebih lama oleh karena itu air
termasuk senyawa anorganik. Lain halnya dengan alcohol penguapan sempurnanya
dalam waktu yang singkat (senyawa organik)
Kesimpulan:
Dari percobaan sederhana diatas, dapat disimpulkan bahwa senyawa organik memiliki ciri atau
sifat khusus diantaranya jika dibakar akan menghasilkan atom karbon, pada suhu tinggi dapat
menguap secara cepat, dan tidak dapat larut dalam air. Sedangkan senyawa anorganik memiliki
ciri atau sifat khusus seperti tidak menghasilkan atom karbon jika dibakar, pada suhu tinggi
penguapan terjadi secara lambat, dan dapat larut dalam air.