percobaan pemeriksaan pendengaran

2
Percobaan pemeriksaan pendengaran (cara Rinne) Hasil: Hasilnya positif yaitu orang percobaan masih bisa mendengar dengungan secara hantaran aerotimpanal (hantaran udara). Pembahasan: 1. Terdapat dua macam hantaran bunyi yaitu hantaran udara atau hantaran aerotimpanal dan hantaran tulang. Hantaran udara adalah hantaran dengungan bunyi ke telinga dalam melalui udara dan membarana timpani. Hantaran tulang adalah proses transmisi dengungan bunyi dari tulang tengkorak ke cairan di bagian telinga dalam. 2. Berdasarkan hasil di atas, orang percobaan memiliki pendengaran yang normal di mana ia masih bisa mendengar dengungan bunyi di udara setelah dengungan bunyi secara hantaran tulang menghilang. Bagi orang yang mengalami tuli hantar (tuli konduktif), dengungan bunyi secara hantaran udara tidak lagi kedengaran setelah dengungan bunyi secara hantaran tulang menghilang. Bagi orang dengan tuli saraf, dengungan bunyi secara hantaran udara masih lagi bisa didengar jika ia hanya mengalami tuli saraf sebagian. 3. Dengungan bunyi secara hantaran udara lebih bagus dari hantaran tulang bagi orang yang memiliki pendengaran yang normal. Hal ini dapat dibuktikan ketika dengungan bunyi secara hantaran tulang sudah menghilang, orang percobaan itu masih bisa mendengar dengungan bunyi apabila penala itu ditempatkan sedekat-dekatnya di depan liang telinga yang sedang diperiksa itu.

Upload: momo-taros

Post on 06-Aug-2015

94 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan pemeriksaan pendengaran

Percobaan pemeriksaan pendengaran (cara Rinne)

Hasil:

Hasilnya positif yaitu orang percobaan masih bisa mendengar dengungan secara hantaran aerotimpanal (hantaran udara).

Pembahasan:

1. Terdapat dua macam hantaran bunyi yaitu hantaran udara atau hantaran aerotimpanal dan hantaran tulang. Hantaran udara adalah hantaran dengungan bunyi ke telinga dalam melalui udara dan membarana timpani. Hantaran tulang adalah proses transmisi dengungan bunyi dari tulang tengkorak ke cairan di bagian telinga dalam.

2. Berdasarkan hasil di atas, orang percobaan memiliki pendengaran yang normal di mana ia masih bisa mendengar dengungan bunyi di udara setelah dengungan bunyi secara hantaran tulang menghilang. Bagi orang yang mengalami tuli hantar (tuli konduktif), dengungan bunyi secara hantaran udara tidak lagi kedengaran setelah dengungan bunyi secara hantaran tulang menghilang. Bagi orang dengan tuli saraf, dengungan bunyi secara hantaran udara masih lagi bisa didengar jika ia hanya mengalami tuli saraf sebagian.

3. Dengungan bunyi secara hantaran udara lebih bagus dari hantaran tulang bagi orang yang memiliki pendengaran yang normal. Hal ini dapat dibuktikan ketika dengungan bunyi secara hantaran tulang sudah menghilang, orang percobaan itu masih bisa mendengar dengungan bunyi apabila penala itu ditempatkan sedekat-dekatnya di depan liang telinga yang sedang diperiksa itu.

Daftar pustaka:

1. Ganong WF. Review of medical physiology. 21st ed. New York: McGraw Hill; 2003.