percobaan 2 kimling

8
PRAKTIKUM PEMISAHAN KIMIA PENETAPAN pH AIR 08 April 2015 KELOMPOK 6 OFFERING – C NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. PUTRI PUJI UTAMI (120331420934) 2. RATNA ANGGI S. (120331420946) 3. RATNA AYU A. (120331420978) 4. RELY ANDRIANTO (120331420959) 5. RICHA AYU A. (120331420965) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2015

Upload: darusdde

Post on 30-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Penetapan pH air sungai

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM PEMISAHAN KIMIAPENETAPAN pH AIR08 April 2015

KELOMPOK 6OFFERING CNAMA ANGGOTA KELOMPOK :1. PUTRI PUJI UTAMI (120331420934)2. RATNA ANGGI S. (120331420946)3. RATNA AYU A. (120331420978)4. RELY ANDRIANTO (120331420959)5. RICHA AYU A. (120331420965)

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI MALANG2015

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAir adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil) tersedia di bumi. Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi hidup dan kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Air merupakan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable) oleh alam, sehingga air diangap sebagai sumber daya alam yang tidak akan habis. Tetapi jika air itu tercemar maka air tidak dapat lagi digunakan sebagaimana diperuntukannya fungsi air itu bagi kehidupan makhluk hidup. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Aspek aspek yang diukur pada air ini berupa aspek kimia, fisika dan biologi. Salah satu aspek kimia pencemar air adalah derajat keasaman air ( pH ). Derajat keasaman ( pH ) adalah ukuran derajat keasaman atau kebasaan zat cair atau larutan. Air yang mempunyai pH antara 6,7 - 8,6 mendukung populasi hewan dan tumbuhan dalam air. Dalam jangkauan pH itu pertumbuhan dan perkembangbiakan hewan dan tumbuhan di air tidak terganggu. Oleh karena itu kita perlu menjaga agar Ph air tetap stabil sesuai standar yang telah di tententukan, sehingga keberlangsungan hidup pengguna air pun dapat terjaga.

1.2 Tujuan PratikumMenetapkan harga pH suatu sampel air

BAB II TINJAUAN PUSTAKASuatu asam atau basa dalam suatu larutan dapat dibedakan dari rasanya. Asam mempunyai rasa asam, dan basa mempunyai rasa basa (seperti sabun). Akan tetapi perlu ditegaskan, bahwa dilarang keras mencicipi zat-zat kimia, sebab banyak zat-zat yang berbahaya bagi tubuh kita.Cara membedakan asam dan basa yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan zat-zat yang disebut indikator. Zat-zat indikator yang dicelupkan atau dicampur ke dalam asam akan menimbulkan warna yang berbeda dengan jika indikator itu dicelupkan ke dalam basa. Indikator tersebut antara lain kertas lakmus, larutan fenolftalein, brom timol biru, metil merah, serta metil orange dan lain sebagainya. Namun indikator yang umum dipakai untuk membedakan asam dengan basa adalah:1) Kertas lakmus Jika kertas lakmus disentuhkan (dicelupkan) ke dalam larutan asam, warnanya akan merah (asam dapat memerahkan kertas lakmus). Jika kertas lakmus disentuhkan (dicelupkan) ke dalam larutan basa, warnanya akan biru (basa dapat membirukan kertas lakmus).2) Cairan FenolftaleinJika fenolftalein diteteskan ke dalam larutan asam, warnanya akan jernih (tak berwarna). Jika fenolftalein diteteskan ke dalam larutan basa, warnanya akan merah.Selain dengan indikator, dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pengukuran derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan dapat menggunakan alat ukur yaitu ph meter. pH larutan adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Untuk keasaman suatu perairan dinyatakan dalam skala pH. Skala pH mempunyai rentang 0 -14. Air suling murni mempunyai pH = 7 dan disebut netral. Suatu perairan dikatakan semakin asam bila skala pH-nya bergerak turun dari harga pH = 7 sampai harga pH = 0. Begitu sebaliknya suatu perairan dikatakan semakin basa (alkalis) bila skala pH-nya bergerak naik dari harga pH = 7 sampai harga pH = 14. Senyawa asam dan senyawa basa dapat digolongkan menjadi asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan menghasilkan ion H, sedangkan kekuatan basa ditentukan oleh kemampuan menghasilkan OH. Banyaknya ion H atau ion OH yang dihasilkan, ditentukan oleh derajat ionisasi. Keasaman suatu larutan disebabkan adanya ion H+. Konsentrasi ion hidronium [H+] dalam larutan encer umumnya sangat rendah, tetapi sangat menenukan sifat-sifat larutan, terutama larutan dalam air. Menurut penelitian, konsentasi ion H+ harganya sangat kecil, sehingga untuk menghindari kesulitan dari penggunaan angka-angka yang terlalu kecil,maka pada tahun 1909 S.P.I Sorensen mengusulkan konsep pH ( pangkat ion hydrogen) untuk menyatakan skala konsentrasi ion H+ suatu larutan. Harga pH air sungai sangat dipengaruhi oleh kondisi daerah dimana sungai itu mengalir dan juga oleh terlarutnya bahan kimia tertentu yang memasuki perairan tersebut. Dalam percobaan yang akan dilakukan di laboratorium untuk pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Sebelum digunakan pH meter dikalibrasi dengan menggunakan larutan standar buffer. Buffer saat ini di pasaran tersedia dengan berbagai macam merk. Untuk instrument pH meter pun saat ini biasanya tersedia menu dimana kita dimudahkan untuk memilih jenis buffer yang akan kita gunakan lengkap dengan setingan suhunya. Dalam melakukan kalibrasi pH meter sangat direkomendasi menggunakan buffer dimana rentang pengukuran tercakup di dalamnya. Misalnya pengukuran sampel dilakukan di pH 5, maka paling tidak kalibrasi dilakukan dengan menggunakan buffer pH 4 dan 7 dan 10. Setiap pH meter mempunyai persyaratan keberterimaan slope yang biasanya disebutkan di dalam manual book dari masing masing alat. Nilai slope yang jelek akan mengakibatkan hasil pengukuran dari pH meter kurang akurat (Betz,2000).

BAB II METODE3.1 Waktu dan Tempat PraktikumWaktu : Rabu, 08 april 2015Tempat : Laboratorium Kimia Analitik 3.2 Alat dan Bahan Alat yang dipergunakan : pH meter Beaker Glass Bahan yang dipergunakan : Sampel air Buffer pH 4 Buffer pH 7 Buffer pH 103.3 Prosedur KerjaSebelum peralatan pH meter digunakan, sebaiknya alat tersebut dikalibrasi terlebih dahulu. Langkah awal dipasang bateray pada alat pH Meter PHH-65 A. Tahap kalibrasi pertama adalah diambil larutan buffer 7 dan dimasukkan ke dalam beaker glass, lalu dicelupkan elektroda pH meter pada larutan buffer 7 tersebut. Apabila pada layar tidak menunjukkan angka pada pH 7, maka diatur hingga angka pada layar pH meter menunjukkan angka pada pH 7 dengan diputar tombol SET. Kemudian elektroda pH meter diambil dan bilas dengan akuades.Tahap kalibrasi kedua adalah diambil larutan buffer 4 dan dimasukkan ke dalam beaker glass, lalu dicelupkan elektroda pH meter pada larutan buffer 4 tersebut. Apabila pada layar tidak menunjukkan angka pada pH 4, maka diatur hingga angka pada layar pH meter menunjukkan angka pada pH 4 dengan diputar tombol SLOPE. Kemudian elektroda pH meter diambil dan bilas dengan akuades.Tahap kalibrasi ketiga adalah diambil larutan buffer 10 dan dimasukkan ke dalam beaker glass, lalu dicelupkan elektroda pH meter pada larutan buffer 10 tersebut. Apabila pada layar tidak menunjukkan angka pada pH 10, maka diatur hingga angka pada layar pH meter menunjukkan angka pada pH 10 dengan diputar tombol SLOPE. Kemudian elektroda pH meter diambil dan bilas dengan akuade, alat pH meter sudah siap untuk digunakan.Larutan sampel yang akan diukur pH-nya diambil dan dimasukkan ke dalam beaker glass. Kemudian dicelupkan elektroda pH meter pada sambel lalu diukur pH-nya. Selanjutnya dibaca harga pH sampel yang tertera pada layar atau display alat pH meter serta dicatat hasil pembacaan.