percobaan 2
DESCRIPTION
percobaa titras iodometriTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum kimia bahan tambang
dengan judul “Penentuan kadar kalsium (Ca) dengan metode titrasi
kompleksometri” dengan lancar.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dr. Adi Tonggiroh ST.,MT.
selaku kepala laboratorium kimia bahan tambang yang telah memberikan
kesempatan dan memberi fasilitas dan kakak asisten yang telah
memberikan banyak masukan dan bimbingan sehingga laporan ini dapat
selesai sesuai harapan.
Akhir kata semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Gowa, Maret 2015
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalsium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa latin
Cuprum. Merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur
ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Salah satu metode yang dilakukan dalam menetukan kadar suatu
unsur yaitu dengan metode titrasi iodometri, dimana titrasi iodometri yaitu
salah satu titrasi redoks yang melibatkan iodium. Titrasi idometri juga
disebut juga titrasi tidak langsung yang dapat digunakan untuk menetapkan
senyawa senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar
daripada sistem iodium-iodida atau senyawa senyawa yang bersifat
oksidator seperti CuSO4.5H2O.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dengan metode titrasi
iodometri senyawa senyawa yang bersifat oksidator sangat berperan dalam
metode ini, oleh karena itu pada praktikum ini digunakan unsur-unsur logam
yang bersifat oksidator dalam hal ini tembaga (Cu) dengan tujuan
menetukan kadar tembaga dengan menggunakan metode titrasi iodometri.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar tembaga
(Cu) dengan metode titrasi iodometrii.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan titrasi iodometri.
2. Bagaiman cara menghitung kadar tembaga dengan metode titrasi
iodometri.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Pada percobaan ini alat dan bahan yang di gunakan sebahgai berikut
a) Alat
a) Botol Semprot
b) Bulp
c) Buret 50 mL
d) Erlenmeyer 250 mL
e) Gelas Kimia 250 mL
f) pH meter
g) Pipet Volume 25 mL
h) Pipet Tetes
i) Spatula
j) Neraca Analitik
k) Statik dan Klem
b) Bahan
a) Sampel Serbuk Batuan
b) Larutan HNO3
c) Larutan k2CrO4 p.a
d) Larutan Na2S2O3 0,1 N
e) Larutan H2SO4 4 N
f) Larutan KI 20%
g) Larutan KCNS 10 %
h) Larutan Penunjuk Kanji
i) Akuades
3.2 Prosedur Kerja
Prosedur Kerja dari percobaan ini sebagai berikut :
1. Persiapan Sampel
a) Ditimbang dengan teliti 2 gram contoh serbuk batuan
b) Dimasukkan kedalam piala gelas 100 ml yang bertutupkan kaca
arloji
c) Ditambahkan 5 ml air suling
d) Perlahan-lahan ditetesi 5-10 ml larutan HNO3 pekat
e) Selanjutnya piala gelas berisi contoh tersebut dipanaskan diatas
penangas air atau pemanas listrik (pada suhu rendah, hingga
semua contoh larut.
f) Dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
g) Diimpitkan dengan akuades sampai tanda batas
2. Stadarisasi Na2S2O3 dengan bahan baku K2Cr2O7
a) K2Cr2O7 p.a ditimbang sebanyak 0,5 gram
b) Dilarutkan dalam akuades ke dalam labu ukur 100 mL dan
diimpitkan sampai tanda batas
c) Dipipet sebanyak 25 mL ke dalam erlenmeyer 300 mL yang berisi
10 mL larutan KI 20% dan 25% KCL 4 N
d) Diencerkan hingga 200 mL
e) Dititar dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai berwarna kuning
f) Ditambahkan indokator amilum
g) Dititar kembali dengan larutan Na2S2O3 0,1 N
Nna2S2O3 ¿mgK 2Cr 2O 7
fp x v x Bst k2cr 207
Keterangan :
N = Normalitas Na2S2O3
Fp = Faktor Pengeceran
V = Volume Na2S2O3
Bst = Berat Setara K2r2O7
3. Penentuan Kadar Tembaga
a) Sampel dipipet 25 ml ke dalam erlenmeyer 300 ml
b) Ditambahakn 10 ml larutan H2SO4 4N
c) Ditambahkan 10 ml Larutan KCNS dan 2,5 ml Larutan KI 20 %
d) Ditambahkan indicator amilum
e) Dititar dengan Na2S2O3 0,1 N
Kadar Ca ¿ fp X VNa2S 2¿3 x N Na2 s203 x Bst cu ¿MgSampel
x100%
Keterangan
Fp = Faktor Pengenceran
Bst Cu = Berat setara logam CU
Mg = Berat sampel